Doctor Strange adalah spin off dari superhero Marvel yang akhirnya ‘kebagian jatah’ untuk difilmkan,
ceritanya masih seputar the dark world
dan infinity stone yang menjadi
rebutan seluruh galaksi. Bosan? Iya sih ... 😐 Tapi ini kan Marvel, suatu saat
nanti pasti ‘kebagian jatah’ juga kan di The Avengers hehe
Menariknya, Doctor
Strange ini diperankan oleh Bennedict Cumberbatch yang menuai pujian berkat
perannya sebagai Alan Turing di film The Imitation Game, yang mana image-nya jauh dari kata action. Sedangkan lawan mainnya yaitu
Rachel McAdams bisa dibilang adalah biangnya drama romantis karena
keterlibatannya dalam film semacam The Note Book dan Someday.
Dr. Stephen Strange
(Bennedict Cumberbatch) adalah seorang dokter ahli bedah yang mengalami
kecelakaan saat akan menghadiri Neuroloical Society bersama Dr. Christine
Palmer (Rachel McAdams), kecelakaan tersebut tak hanya membuatnya cacat namun
juga merengggut karirnya sebagai seorang dokter ahli bedah.😭
Dalam usahanya untuk
sembuh Dr. Strange tanpa sengaja bertemu dengan Jonathan Pangborn, salah satu
calon pasien yang pernah ditolaknya dulu. Jonathan memberitahunya tentang suatu
tempat bernama Kamar-Taj yang membantunya pulih.
Ia lalu pergi ke
kathmandu Nepal untuk mencari Kamar-Taj, beruntung ia bertemu Mordo saat sedang
dipukuli bandit yang menginginkan jam tangannya. Mordo tak hanya
mengantarkannya pada Kamar-Taj namun juga kepada The Ancient One (Tilda
Swinton) pemimpin mereka yang immortal.
Meski awalnya ditolak,
namun akhirnya the Ancient One memberikannya izin untuk tinggal di Kamar-Taj.
Dr. Strange tak hanya belajar mengenai mystic
art dan menemukan bahwa kamar-Taj merupakan centre yang menghubungkan 3 sanctum
(tempat suci/berlindung) di dunia yaitu New York sanctum, London sanctum
dan Hong Kong sanctum.
Didorong rasa penasaran,
Dr. Strange meminjam Book of Caliogstro milik The Ancient One, buku tersebut
memandunya untuk bisa memanipulasi waktu menggunakan kekuatan The Eye of
Agamotto. Ketika The Ancient One, Mordo dan Wong memergokinya berusaha
mengembalikan halaman yang hilang, muncul penjaga New York sanctum yang melarikan diri dari Kaelicius.
Kaelicius ini sebenarnya
adalah murid The Ancient One yang memilih untuk menghamba pada Dormammu
penguasa The Dark Dimension, secara garis besar karekter Kaelicius mirip dengan
Anakin Skywalker di Star Wars.
Dr. Strange terlempar ke
London sanctum dan melihat Kaelicius membunuh
penjaganya dan memburunya. Beruntung, ia diselamatkan oleh The Cloak of Levitation yang kelak menjadi relic-nya dan lantas menemui Catherine untuk mengobati lukanya.
Ketika kembali ke London
sanctum, Dr. Strange terlibat perdebatan dengan The Ancient One dan Mordo yang
membuatnya mempertanyakan apa tujuannya. Then,
Kaelicius kembali lagi dan memburu mereka.
Meski mengingatkan film
Inception dan Upside Down, scene-nya
kejar-kejarannya benar-benar keren, serasa lagi mimpi 😁 Pada perkelahian ini
The Ancient One terbunuh oleh Kaelicius dan satu-satunya sanctum yang tersisa hanyalah Hong Kong sanctum yang dijaga oleh Wong.
Mau tak mau Dr. Strange
dan Mordo pergi ke Hong Kong sanctum,
ketika sampai keadaan Hong Kong sanctum
dan sekitarnya sudah kacau karena portal
The Dark Dimension sudah terbuka. Tak ingin menunda lama, Dr. Strange kemudian
menggunakan kekuatan The Eye of Agamotto untuk memutar balikkan waktu.
Kaelicius yang melihatnya
kemudian berusaha untuk menghentikan Dr. Strange dan membunuhnya. Dalam keadaan
terjepit itulah Dr. Strange memberanikan diri untuk menemui Dormammu untuk bernegosiasi.
Sumpah! Ini adalah adalah scene
terkonyol di sepanjang film melebihi ‘Try
me, Beyonce...’ haha ‘Dormammu... I’ve
come to bargain...’.
Dormammu yang kesal
akhrinya mau menerima tawaran Dr. Strange dan menutup portal The dark Dimension. Dr. Strange dan Mordo pun berpisah
karena memilih jalan yang berbeda, meski kemungkinan besarnya mereka akan
kembali reuni di entah film mana selanjutnya.
Secara keseluruhan Doctor
Strange memiliki style yang merupakan
perpaduan antara Inception dan serial animasi Avatar (Aang), sedangkan untuk
kostum yang Dr. Strange kenakan agak sedikit mirip dengan The Little Finger di
serial Games of Thrones (mungkin karena perawakannya hampir mirip) dan The
Cloak of Levitation-nya sendiri mengingatkan akan Invisible Cloak-nya Harry Potter.
Visual effect Doctor Strange kurang lebih mirip dengan The Fantastic Beast and Where to
Find Them, yaitu pada scene yang
menggunakan teknik reverse (putar
balik). Scene disaat para Auror mengembalikan kota New York pada
keadaan semula dan scene disaat
Doctor Strange memutar balikkan waktu di Hong Kong sanctum. Yes. Keren...
Sayang The Ancient One
mati, padahal visual effect yang jadi ciri khasnya adalah yang
paling gorgeous. Kaya itu loh... teropong
yang bisa membuat ilusi segi 6, dulu waktu SD seing dijual Mang-mang di
sekolah.
Dari semua film superhero Marvel, Doctor Strange ini
adalah yang paling kaya visual effect-nya
(dalam hal mewujudkan imajinasi) dibandingkan film lainnya. Meski sebenarnya
ada beberapa plot hole yang membuatnya jadi ‘krikk...
krikk...’ hehe