Dilihat dari ceritanya, The Croods mengambil
intisari kisah tentang manusia gua yang dipaparkan oleh filsuf Yunani,
Socrates. Dikisahkan bahwa ada 3 orang manusia yang menghabiskan hampir seluruh
hidupnya di dalam gua tanpa pernah tahu dunia luar. Hingga suatu saat, salah
satu diantara mereka memutuskan untuk pergi keluar dari gua, ia mendapati bahwa
banyak hal baru yang bisa ia dapatkan ketika ia berada di dunia luar, hal-hal
yang tak pernah ia dapatkan ketika berada di dalam gua.
Kisah manusia gua tersebut merepresentasikan
hidup manusia, tentang mind
(pemikiran) seseorang, dan tentang akal, satu-satunya hal yang memanusiakan
manusia. Seiring dengan berjalannya waktu manusia berevolusi dengan bertahap
dan secara berangsur-angsur akal mulai digunakan. Tentu saja butuh waktu jutaan
tahun lamanya evolusi agar manusia bisa seperti sekarang.
Kenyataan itulah yang menjadi inspirasi The
Croods, kenyataan bahwa tidak semua hal baru itu membahayakan dan harus
dijauhi, melainkan harus dicoba. Meski tak mudah untuk melakukannya,
Keluarga Croods adalah satu-satunya keluarga
primitif yang masih tinggal di dalam
sebuah gua batu, terdiri dari Grug (ayah), Ugga (ibu) dan ketiga anak mereka
Eep, Thunk dan Sandy serta nenek yang ½ gila Gran. Mereka menggantungkan hidup
dari hasil berburu pada siang hari dan mengurung diri di dalam gua batu pada
malam hari.
Grug memiliki sifat kaku seperti Carl dalam film
Up dan badan yang besar seperti Ralph dalam film Wreck It Ralph, ia senang
melakukan ritinitas yang biasa ia lakukan tapi tidak berusaha untuk melakukan
hal baru. Ia berasumsi bahwa hal yang baru itu membahayakan, di tahap ini Grug
belum bisa open mind karena ia
sendiri takut untuk mencobanya, mungkin Grug butuh testimoni J.
Di suatu malam Eep melihat ada cahaya di luar
guanya, ia kemudian mengendap-ngendap dan mengikuti cahaya tersebut. Ia
terkejut karena ada manusia lain selain keluarganya, terlebih lagi ia membawa
cahaya. Eep yang belum pernah melihat api penasaran dan berusaha untuk
menangkapnya dan membuat kegaduhan sehingga Grug datang.
Penampilan Guy yang eksentrik dan serba baru
membuat Eep jatuh hati, namun Grug yang tidak menyukai Guy terus berusaha
menjauhkan mereka berdua. Guy juga memilki seekor hewan peliharaan merangkap
sabuk bernama Belt. Guy menjelaskan pada keluarga Croods bahwa bumi mulai
berubah (secara geografis) dan ia sedang dalam perjalanan menuju hari esok, Guy
juga mengatakan bahwa tempat yang mereka tinggali saat ini pun akan segera
hancur.
Tak lama setelah Guy pergi, gua tempat tinggal
mereka hancur seketika terkena longsor, Keluarga Croods yang belum pernah pergi
jauh dari (akhirnya) mau tak mau harus mencari tempat tinggal baru. Dengan
sangat berat hati Grug memimpin keluarganya ke tempat baru.
Bukan hal yang mudah bagi Keluarga Croods
untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru, keluguan dan ketakutan
mereka terhadap hal-hal yang belum pernah ditemui menjadi moment yang menggelikan. Hingga pada suatu waktu mereka bertemu
kembali dengan Guy dan sepakat untuk melakukan perjalanan bersama menuju hari
esok.
Dalam perjalanannya, Guy memberikan
pengetahuan dan pengalaman yang baru bagi mereka seperti menggunakan alas kaki
dan bagaimana caranya memasak. Keluarga Croods perlahan-lahan mulai berubah,
dari yang asalnya antipati menjadi sangat antusias dan mulai bisa open mind,
tapi yang terpenting adalah mereka belajar bagaimana caranya menggunakan akal.
Mmm ... Kecuali Grug.
Sebagai kepala keluarga, Grug yang terbiasa
diandalkan merasa Guy telah mengambil alih tempatnya. Grug berusaha menunjukkan
pada keluarganya bahwa ia lebih bisa diandalkan daripada Guy, namun semakin
keras Grug berusaha semakin menjauh pula keluarganya.
Ketika berada di dalam gua mereka semua
terpisah, tapi karena longsor semakin dekat mereka terus berusaha untuk mencapai
ujung gua. Sayangnya, mereka semua kecewa
karena menemukan jalan buntu.
Grug kemudian melemparkan keluarganya satu
persatu agar selamat. Disinilah Grug mulai open
mind, ia memakai akalnya untuk bisa
selamat dari letusan gunung berapi. Berkumpul dengan keluarganya.