Parasite

by - July 07, 2019



Setelah sebelumnya misuh gegara MIB: International yang nggak rame haha 😅 dan balas dendam dengan nontonin film-film lawas yang pernah kutonton di bioskop Intan Garut. Akhirnya weekend lalu aku kembali menyambangi bioskop, eits ... kali ini nggak di Ubertos ya tapi di MIM (Metro Indah Mall), masih di Bandung Timur sih ini 😁

Kenapa tumben nonton di MIM? Yha~ sebab film Parasite adanya di CGV, kan Ubertos mah XXI. Tadinya kita berencana nonton di King’s (PvJ dan Paskal nggak masuk hitungan ya da jauh), ternyata film Parasite nggak ada di King’s jadilah kita ke MIM, nggak sanggup ke BEC sebab Bandung kalau weekend macetnya nggak bisa ditawar ... 😴

Sejak awal hype-nya film Parasite nggak tanggung-tanggung yaw, banyak review positif dan direkomendasikan sana sini tapi yang paling penting film Parasite ini adalah film Korea pertama yang memenangkan Palme d’Or di Festival Film Cannes tahun ini.

Gimana?
Sudah tertarik belum? 😏

Tadinya kupikir film Parasite adalah film tentang invasi alien atau apalah yang ke-sci-fi-sci-fi-an 😂 Tahu nggak? Setiap kali membaca atau mendengar kata parasite yang pertama kali muncul di benakku adalah Gita Gutawa, yap, kau memang parasit ... 👾👾

Film Parasite adalah film ber-genre tragic comedy karya terbaru dari Bong Jo Hoon, bagiku namanya nggak terlalu familiar ya (sebab ku lebih suka Park Chang Wok) namun saat melihat list film karyanya, well ... he did a great works! Sejauh ini karya Bong Jo Hoon yang pernah kutonton adalah The Host, Mother Madeo, Okja, Snowpiercer dan Parasite, sayangnya aku belum sempat menonton film Memoirs of a Murderer.

Film Parasite dibuka oleh keluarga Ki Taek (Song Kang Ho) yang berjibaku melipat dus pizza, tipikal keluarga miskin masa kini, yang selain membutuhkan papan, sandang dan pangan juga membutuhkan wi-fi gratis 😉. Masa lalu Chung Sook (Jang Hye Jin) sebagai atlet pun nggak menjamin kehidupannya saat ini, kedua anaknya yakni Ki Woo (Choi Woo Sik) dan Ki Jung (Park So Dam) nggak melanjutkan pendidikan sebab tyada uang.

Well ... Uang memang bukan segalanya, namun uang akan mempermudah segalanya ...
Betul begitu bukibuk? Haha 😂

Keberuntungan datang saat Min (Park Seo Joon) mantan teman sekolah Ki Woo berkunjung sebab ketitipan batu cendikiawan milik kakeknya. Min yang melanjutkan studi ke luar negeri menitipkan pekerjaannya sebagai tutor Bahasa Inggris untuk keluarga Mr. Park (Lee Sun Kyung) kepada Ki Woo yang menurutnya bisa dipercaya.

Maka datanglah Ki Woo ke rumah Mr. Park, ia diterima oleh Mrs. Park alias Yeon Kyo (Cho Yeo Jeong) si nyonya rumah yang digambarkan Min dengan; sederhana. Melihat celah yang terbuka lebar Ki Woo menjalankan rencananya untuk memindahkan keluarganya ke rumah Mr. Park. Yha~ seperti parasit, keluarga Ki Taek menginvasi rumah Mr. Park.

Cara-cara busuk keluarga Ki Taek menginvasi rumah Mr. Park ini divisualisasikan dengan menggelitik dan bangsat 😂, disini kita akan dibuat faham bahwa akan ada orang-orang yang  bersedia melakukan berbagai hal demi mendapatkan keinginannya, mengaburkan batas antara benar dan salah.

Sedari awal film Parasite ini sudah menegaskan bahwa ada jarak yang tercipta antara si kaya dan si miskin, yakni atas dan bawah, Bong Jo Hoon memvisualisasikan jarak melalui tangga. Selalu ada scene keluarga Ki Taek naik dan turun tangga, saat mereka memasuki rumah untuk bekerja dan keluar rumah untuk kembali ke habitat-nya, seolah mengisyaratkan bahwa tangga adalah jembatan penyebrangan antara si kaya dan si miskin.

Selain itu, Mr. Park berkali-kali menyinggung ‘batas suci’ yang kuintepretasikan sebagai sikap ‘nglunjak’, namanya juga manusia ... dikasih hati seringnya malah nggak tahu diri 😥. Untuk menjaga teritorinya keluarga Mr. Park nggak segan untuk menunjukkan kemurahan hatinya, sayangnya (atau malah cerdasnya) kemurahan hati keluarga Mr. Park dianggap sebagai undangan terbuka oleh keluarga Ki Taek.

Kupikir perumpamaan yang tepat bagi kedua keluarga ini saat berada di dalam rumah adalah air dan minyak, meski sama-sama cair tetap nggak bisa bersatu. Ada hal-hal essentials yang nggak bisa dirubah dan film Parasite ini memvisualisasikan hal essentials tersebut dengan aroma. Ada scene dimana Da Song (Jung Hyeon Jun) berkata bahwa aroma Ki Taek, Chung Sook, Ki Woo dan Ki Jung sama, bukannya sadar mereka berkomplot Mr. Park malah berfikir bahwa aroma orang kaya dan orang miskin memang berbeda.

Invasi keluarga Ki Taek akan sukses besar kalau saja Moon Gwang (Lee Jeung Eun) mantan kepala rumah tangga Mr. Park nggak pernah kembali ke rumah. Kembalinya Moon Gwang ini menandai paruh kedua sekaligus mengakhiri era keluarga Ki Taek, plot twist yang rapi sebab kita nggak pernah mengira ada kehidupan lain di rumah Mr. Park.

Scene tergeblek adalah saat Ki Taek, Ki Woo dan Ki Jung yang terjebak di bawah meja menggelosorkan badannya demi menghindari Mr. Park dan istrinya yang tertidur di sofa. Bangkek memang! Deg-degan dan ngakaknya barengan yaini 😂😂😂. Begitu pun dengan scene negosiasi antara Moon Gwang dan Chung Sook yang mesti ambyar gegara kepleset di tangga.

Saat Chung Sook bilang “kalau aku kaya, aku akan menjadi (orang) baik” aku merasa gamang, bingung sendiri dengan korelasi antara kebaikan dan kekayaan; apakah aku akan kaya karena aku baik atau aku baik maka aku akan kaya. Mwehehe ... 😅

Kerennya, meski mengangkat issue tentang wealth gap antara si kaya dan si miskin nggak ada satu pun kata kaya dan miskin yang terucap di film Parasite ini. Penonton sendiri yang menyimpulkan berada di sisi mana karakter tersebut berada.

Hal ter-favorit dari film Parasite ini adalah rumahnya Mr. Park, kusuka jendelanya yang lebar macem layar bioskop. Dari jendela rumah basement (banjiha) keluarga Ki Taek kita bisa melihat betapa carutnya kehidupan sosial kelas bawah, kau bahkan bisa menonton segalanya dari sana. Sedang dari jendela rumah keluarga Mr. Park kita bisa melihat privilege yang di-setting untuk mengakomodir kebutuhan kelas atas, membatasinya.

Sinematografinya juwara sih ini. Banyak scene keren  dan setiap shoot-nya dieksekusi dengan cermat. Salah satu scene favoritku adalah saat Ki Taek, Ki Woo dan Ki Jung pulang ke rumahnya di tengah hujan deras yang mengakibatkan banjir. Perjuangan mereka untuk kembali dituturkan dengan lugas dan hidup.

Ada scene dimana Mrs. Park berkata bahwa hujan adalah berkah kepada Ki Taek tanpa mengetahui hujan yang sama adalah musibah (bagi keluarganya). Well ... Dalamnya lautan bisa diselami, dalamnya hati ... Siapa yang tahu? *heu 😮

Film Parasite ini dengan cerdas menyelipkan detail-detail kecil nan satir seperti saat Ki Taek menyuruh Da Hye (Jung Ziso) membuat 2 kalimat menggunakan kata pretend atau saat Mr. Park mengomentari cara menikung Ki Taek yang sangat halus di hari pertamanya bekerja, scene yang divisualisasikan dengan isi kopi Mr. Park yang nggak bergoyang meski Ki Taek berkali-kali menikung.

Pun dengan Mrs. Park yang selalu menyanggah setiap kekhawatiran Mr. Park dengan; “beli di Amerika” seakan-akan berasumsi bahwa made in america lebih prestisius ketimbang made in apalah ... China misalnya😁. Saat pesta ulang tahun Da Song, Ki Woo berkata kepada Da Hye “mereka sangat berbeda ... bahkan untuk acara mendadak sekali pun, mereka selalu tampak tampak tampan dan cantik” eh kok bener sih ini haha

Sebagai film of the year (sejauh ini) kupikir film Parasite ini memang layak mendapatkan Palme d’Or, wajib ditonton juga sih hehe Jauh dari kesan sci-fi, film Parasite memberikan pengalaman menonton yang cukup menarik, kita akan dibuat tertawa, ngenes, gamang sampai terheran-heran dengan apa yang sanggup orang-orang lakukan demi hidup. And it was impressed me ...

You May Also Like

0 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~