Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.
Sarah Dorweiler on @unsplash

Post ini bukan
beginning of the decade and end of the decade ya, sebab kupikir konsep dekade masih per 10 tahun, yang mana masih kurang 1 tahun lagi untuk menggenapkannya. Tapi mungkin aku akan mulai memikirkannya materinya di tahun depan 🤭 Lebih ke recap tahunan aja lah 😁

Di tahun ini banyak film yang kutonton, seenggaknya aku cukup konsisten dengan hanya menonton ke bioskop 1 kali dalam sebulan, eh, kecuali bulan Desember. Dalam 1 minggu aku menonton ke bioskop sebanyak 3 kali, Knives Out, Star Wars: The Rise of Skywalker dan Imperfect. Nggak perlu menunggu tahun depan untuk segera bokek 😌.

Kali pertama mencoba minuman ber-boba dan malah nggak ngeh sebab kukira kacang merah macem Chatime. Rasanya B aja ternyata haha 🤣 Setiap kali melihat minuman ber-boba yang ada aku malah keingetan Pici, sebab kali pertama mencoba minuman ber-bubble di Toserba Asia doi langsung pusing dan mayah-mayah; bubble?! bubble?! teu ngeunah! 🤣🤣🤣

Yang kau dengarkan saat ini adalah lagu favorite-ku di tahun ini, selain Buka Hati-nya Yura Yunita dan Pelukku untuk Pelikmu-nya Fiersa Besari. Akhirnya ya... ada juga lagu Fiersa Besari yang nyangkut 😋

Kembalinya My Chemical Romance mambangkitkan ghirah ke-emo-anku, well... siapa sih yang nggak pernah terpapar demam emo? segitu mata pada dipakein celak juga lah 😂 favorite-ku (masih) I Don’t Love You (Like I Did Yesterday), kupikir MV-nya My Chemical Romance ini pada kewren gilak ya bahkan sampai saat ini. 

FYI. Gerard Way adalah alasanku menonton The Umbrella Academy.

Kalau tahun sebelumnya aku bekerja 8-5, alhamdulillah tahun ini aku bekerja remote. Meski kadang pagi-pagi suka geje, so far aku sangat menikmati menjadi remote worker. Sukanya, aku jadi punya lebih banyak waktu untuk keluarga. Dukanya, paling mesti bawa laptop kemana-mana haha revisi nggak kenal tanggal merah tcoy 😅.

Sebagai footwear designer yang seringkali harus wear test sepatu hasil design sendiri, ada banyak sample sepatu yang tertimbun di kamar. Meski salah satu efek terbaiknya adalah nggak perlu lagi beli sepatu lagi, sekarang aku malah pusing sendiri gimana declutter-nya. Dibalikin 1, datang 2...

Aku juga masih punya buku-buku yang belum sempat dibaca, beberapa diantaranya dicicil saat nature calling haha Adakah yang begini juga? 😅

Film favorite-ku di tahun ini adalah Parasite dan Knives Out, sama ya seleranya kek Arya. Sedang yang paling hemeh tentcunya adalah Antologi Rasa, udahlah... nggak usah dibahas. KZL. Serial favorite-ku masih Stranger Things, si Suzie Cuma nongol 3 menit tapinya season stealer banget. 

Prestasiku di tahun ini adalah menonton semua Youtube Video-nya Kimbab Family, gemesh banget yaini keluarganya Appa Jay dan Mama Gina. Kusuka ngemongnya Suji, centilnya Yunji dan lucunya Jio. Ahh... kuyakin kau pun akan suka nontoninnya 😘.

Oh iya, web series favorite-ku tahun ini adalah Janji-nya Tropicana Slim. Yawla Darius... *udalaya 🤭 Dan tentcunya, sebagai fans (yang nggak die hard) nya keluarga Baba, aku mengikuti perjalanan 3 keluarga 3 campervan di New Zealand via IG. Setiap kali nonton insto-nya sungguh kujadi ingin punya geng 😁

Merasa sudah bosan hanya menjadi penonton insto, akhirnya ku punya keinginan (subhanallah sekali ya ukhti!) untuk berbagi hal yang kusukai. Aku membagikan #rekomendasinon(t)on setiap hari Sabtu dua kali dalam sebulan secara suka-suka, sama sekali nggak mengira akan mendapatkan respon yang cukup baik dari teman-temanku sekalian.

Thank you ♥️

Di tahun ini aku mencoba untuk hidup lebih sehat, nggak muluk-muluk sih, aku Cuma nggak ingin sering masuk angin 🤭 Aku mencoba minum air madu lemon hangat (atau honey-lemon-shot kalau versi Alodita) di setiap harinya. Alhamdulillah berhasil ya... dan aku malah jadi kurus.

Biar zemangat ku kasih tweet yang ada di tab favorite-ku yang disusun berdasarkan urutan bulan. 

Aku selalu percaya bahwa semesta bekerja dengan caranya yang misterius dan magis, bahwa segala sesuatunya memiliki timing-nya sendiri, bahwa hal-hal yang terjadi bukanlah suatu kebetulan belaka. Mestakung masihlah absurd dan maya, sebab semesta tak selalu mendukung namun juga sesekali menikung.

Ada 365 hari yang kulalui tanpa jeda, 8.760 jam yang kulalui tanpa terasa, 31.536.000 detik yang kulalui tanpa pernah tahu berapa juta kemungkinan yang bisa saja terjadi di rentang waktu 1 tahun ini. Semuanya berjalan sebagaimana mestinya.

Yesterday is history, tomorrow is mystery and today is a gift.

Semoga tahun depan (dan tahun-tahun seterusnya) kita semua diberkahi kebahagiaan yang tak surut, menerima sesuai yang dipanjatkan, memiliki yang sebelumnya tak termiliki serta masa yang panjang untuk menikmatinya.

Aamiin 😉

Sebagai penutup, ku persembahkan tweet favorite-ku di tahun 2019 ini.

Note: abaikan mbak-mbak paling bawah.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Film Perempuan Tanah Jahanam bulan ini nggak laku ya guise, nggak pada tertarik nonton ternyata hehe 😁 Sebagai gantinya kita nonton film Ratu Ilmu Hitam yang official poster-nya overrated. Kali ini giliranku yang menyusupi geng temen kantornya Icunk dan Lisna di... MIM aka Metro Indah Mall.

Jadilah sore-sore ku pergi ke East Bandung area... yang mana macetnya ter... la... lu... 😌

Sebelumnya aku udah menonton review-nya duo BCT zahanam yakni Arya & Razak di Cine Crib, katanya film Ratu Ilmu Hitam ini asyik banget, keren lah pokoknya mah. Demi memenuhi dahaga kekepoan dan mengisi kuota nonton di bulan November, akhirnya aku mengajak Icunk nonton, karena kutahu Deya dan Memed pasti nggak kan mau 😋.

Kupikir film Ratu Ilmu Hitam ini adalah butterfly effect dari Joko Anwar’s glorification, sorry to say... tapi lama-lama aku jadi agak bosan dengan pemberitaan tentang Joko Anwar, meski sebenarnya kusuka film-filmnya. Yha~ mungkin kuperlu beberes following 😅.

Mengikuti kesuksesan remake film Pengabdi Setan, film Ratu Ilmu Hitam ini menambah riuh perfilman Indonesia tahun ini. Versi asli film Ratu Ilmu Hitam dirilis pada tahun 1981, yang tentunya dibintangi oleh the one and only Suzzana si ratu film horror.

Film dibuka dengan scene dimana Hanif (Ario Bayu) mengajak keluarganya Nadya (Hannah AlRasyid), Sandi (Ari Irham), Dina (Adhisty Zara) dan Haqi (Muzakki Ramadhan) mengunjungi panti asuhan tempatnya dibesarkan dulu. Kedatangan Hanif adalah untuk menengok Pak Bandi (Yayu Unru) yang sedang sakit sekaligus reuni  mini dengan teman semasa kecilnya.

Di perjalanan menuju panti tanpa sengaja Hanif menabrak sesuatu, udah deg-degan aja kan ya... haha ternyata Hanif menabrak Rusa, yang mana kalau dipikir-pikir kurang match dengan perkebunan jagung (atau tebu) di sekitarnya. Kemudian keluarga Hanif melanjutkan perjalanannya ke panti dan bertemu dengan Maman (Ade Firman Hakim) dan Siti (Sheila Dara Aisha) generasi penerus keberlangsungan panti.

Tak lama kemudian datanglah Anton (Tanta Ginting) dan Jefri (Miller Khan) beserta pasangannya masing-masing yakni Eva (Immelda Thierrine) dan Lina (Salvita Delcorte). Kebetulan saat itu anak-anak panti sedang pergi berkaryawisata, yang tersisa hanyalah Rani (Shenina Cinnamon) dan Hasbi (Giulio Parengkuan).

Sebagaimana film horror pada umumnya, calon TKPnya sendiri terisolir, yang kalau nggak di tengah hutan pasti jauh dari mana-mana. Selain itu, fakta bahwa sambungan telepon dan sinyal smartphone nggak ada yang bener udah membuatku misuh-misuh di awal, makanya... pake Indihome dong haha 😁.

Karena suatu hal mereka akhirnya berencana menginap semalam di panti, nah disini nih tensi kewas-wasanku mulai naik 😅 Dimulai dari kesotoyan Haqi yang mengantarkannya pada pintu kamar Ibu Mirah (Ruth Marini) yang konon mati gegara kegilaannya. Berlanjut dengan Dina, Sandi dan Hasbi yang main-main geje ke ruang billiard. Hadehh... disini ku KZL, Zara ganjen ihh... 😌.

Sementara itu, orang-orang yang lebih dewasa menghadapi problematika yang lebih serius tatkala bersinggungan dengan ke-insecure-annya. Eva dengan kebersihannya yang agak annoying dan Lina dengan gelambir lemak tak jenuhnya, sementara Nadya? Hmm... kupikir Nadya mewakili point of view–nya penonton, Cuma bisa nontonin doang.

Lagi-lagi. Sebagaimana film horror pada umumnya, semua orang dibuat tercerai-berai demi menghasilkan jumpscare yang maksimal. Hanif yang nggak enak hati dengan kejadian tadi siang mengajak Jefri untuk mengecek apa yang ditabraknya, yakeles ada yang kelewat. Meninggalkan Anton dan rekan-rekan sejawat yang pada kepo.

Selain berhasil menemukan korbannya Hanif, mereka juga menemukan bis karyawisata anak panti yang terperosok di kebun. Otentcu... belum lengkap rasanya film horror kalau belum sok-sokan penasaran yekan. Hanif dan Jefri memasuki bus dan terkejut dengan apa yang mereka temukan di dalamnya, bukan pemandangan yang asyik dilihat yaw.

Setelah Hanif dan Jefri kembali ke panti, Anton berinisiatif untuk pergi ke kantor polisi. Sendiri. Yha~ Beginilah nasib orang-orang pemberani di film horror... 😅 Meski scene eksekusinya lumayan menjijikan sebab berdarah-darah geuleuh, aku cukup menyayangkan Tanta Ginting yang mesti mati muda. Nggak asyik nih ah... mana kemaren di Gundala jadi preman doang. Kurang banyak nih ah.

Sementara itu di panti teror baru aja dimulai. Eva, seperti yang kita lihat di trailer mendapatkan teror berupa hal-hal yang kupikir bersumber dari ketakutannya sendiri. Namun mesti diakui, efeknya keren ya... sebab nggak gampang untuk membuat punggung yang bolong-bolong serupa bika ambon. Mungkin karena tersugesti, saat melihat scene ini aku mendadak merasa gatal.

Lina yang kupikir mesti lebih banyak bersyukur malah kesambet dan mengiris sendiri perutnya demi membuktikan sendiri teori lemak tak jenuhnya. Ngeri. Tapi lebih ngeri lagi saat Lina memotong area double chin-nya serupa memotong daging. KZL juga sih liat hasil potongannya yang nggak rapi dan menganga, macem jawer ayam huhu... 😕

Anak-anak pun nggak luput dari teror, sumpah deh ini si Haqi dengan kesotoyan yang juga haqiqi nekat menonton video lama yang ternyata adalah live CCTV. Ngagetin 😏 Dina yang terjebak bersama Hasbi di ruang billiard mesti kecewa sebab ternyata Hasbi nggak se-easy yang ia kira. Mungkin karena sebelumnya Hasbi banyak BCT makanya bibirnya kena staples.

Di tengah kepanikan ini, Hanif dan Jefri memutuskan untuk segera caw mengabaikan fakta bahwa mobilnya nggak cukup-cukup amat untuk membawa semua orang. Kemudian, jeng... jeng... jeng... datanglah Mustika (Gisellma Firmansyah) 🙃 tadinya kupikir Dek Mus ini adalah kirimannya Ratu Ilmu Hitam atau apalah ternyata bukan.

Kupikir film Ratu Ilmu Hitam ini sungguh sangat gagal menghadirkan klimaks yang berkesan, eksekusinya terlalu terburu-buru, jadinya nggak asyik. Scene kedatangannya pun termasuk yang B aja. Mungkin ekspektasiku terlalu tinggi, namun kupikir Ratu Ilmu Hitam nggak semegah julukannya.

Aku berharap Ratu Ilmu Hitam, dengan segala kedalaman ilmunya bisa ditampilkan dengan lebih horor, lebih powerfull dan lebih gila lagi. Mungkin ini gegera Ratu Ilmu Hitamnya masih berupa orang kali ya bukan makhluk astral, jadi masih rada manusiawi. 

Sejujurnya, aku lebih suka 2/3 bagian di awal saat kita masih diteror dan dibuat bertanya-tanya; Siapakah Bu Mirah? Di manakah Murni? Kenapa dengan Siti? Mengapa mereka diteror? Siapakah yang paling berdosa? Sedang 1/3 bagian sisanya malah B aja. Antiklimaks.

Salah satu yang kusuka adalah saat Kimo menghadirkan neraka pribadi bagi mereka yang belum mati, keren sih sayang nggak begitu di eksplor lebih, eh mungkin budget-nya juga kali ya hehe Scene  pamunqasnya, yakni scene eksekusinya Pak Bandi malah terasa gagal total.

Sumpah, ini aku yang tadinya udah tegang gegara takut si Ratu Ilmu Hitamnya macem-macem waktu mengeksekusi Pak Bandi malah hadehhh sendiri. Scene Murni masangin lagi kepalanya yang copot malah membuatku ngakak, jirr... bangkhek lah pokoknya. Berasa dagelan ajalah nontoninnya 😖.

Diawal, film Ratu Ilmu Hitam ini ceritanya cukup solid, berhasil membuatku berkali-kali nutupin muka pake kerudung, sayang di pertengahan cerita mulai goyah dan ujung-ujungnya malah dieksekusi secara terburu-buru. Semangat di awal, loyo di akhir.

Memang Joko Anwar piawai membuat kita menerka-nerka siapa diantara mereka yang adalah Ratu Ilmu Hitam. Tadinya kupikir duo Maman & Siti, sebab mereka ZBL ditinggal di panti disuruh ngurusin Pak Bandi, ternyata bukan ya... Kesanku menonton film Ratu Ilmu Hitam ini: ngeri, tapinya nggak berkesan~ 🤨

Aku malah lebih takut dengan trailer-nya Sebelum Iblis Menjemput ayat 2, tahu sendiri kan ya film macam apa yang  ada Shareefa Danish-nya 😉.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Ternyata masih banyak ya 😅

Di post 50 Random Questions to Get Know About Me aku pernah menuliskan bahwa aku lebih menyukai makanan rumahan ketimbang makanan fancy, well... kupikir rasa makanan rumahan lebih kaya dan terasa nyaman. Selain itu ... haha aku sering sembelit yaini 😂, kalau kurang serat bisa kemrusung seharian dan berujung demam berkepanjangan 😁.

Pada dasarnya aku menyukai makanan yang menarik secara visual dan rasanya enak, makanya suka sebel kalau makanan yang di-order nggak sesuai dengan gambar yang ada di menu 😌. Aku juga bukan tipikal orang akan nge-jugjug banget makanan atau tempat makan yang lagi hype, lebih ke menyesuaikan aja sih... malay ramenya 😅.

Di post ini kau akan menemukan foto-foto makanan yang di-capture sebelum ku mulai makan atau sambil menunggu teman. Kupikir bukan hanya aku aja yang begini 😌, inovasi kamera pada smartphone turut mengubah kebiasaan makan, dari yang asalnya berdoa dulu sebelum makan jadi ada sesi foto dulu sebelum makan. Before sebelum before.

Tapi heyy... seenggaknya aku jadi kerjaan ketimbang mati gaya 😋.

Eh iya, inilah sisa beberes isi smartphone-ku.

(masih) Peace, Love and Benedict Cumberbatch 💕
Lestari



















Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Apa khabar duniaaa? Masih teteup asyik atau udah anyep? Haha 😂

Akhir tahun adalah saat yang tepat untuk declutter atau beberes ya, selain kamar yang isinya udah beranak pinak dan laptop yang isinya makin banyak, kupikir isi smartphone juga mesti diberesin. Well... ini memory space ditanyain mulu nih hehe 😋

Yha~ meski yang sebenarnya mesti diberesin mah hidup sih 😅

Kalau dilihat-lihat, isi smartphone-ku ini file kerjaannya berbanding seimbang dengan file ke-random-an hidup, malah bisa dibilang udah memenuhi kriteria work lyfe balanced. Meski hampir setiap bulan aku mengkurasi isi smartphone-ku atas nama efisiensi memory, masihhh... aja ada sayang kalau mesti dihapus dan ujung-ujungnya menuh-menuhin isi folder di laptop.

Yap. Pindah doang 😁.

File foto random-ku nggak jauh dari per-From Where I-an ya, yakni;
#FromWhereIStand
#FromWhereIStay
#FromWhereISit
#FromWhereILive
#FromWhereIWork
#FromWhereIEat
#FromWhereIBelong
Ehmm... anak IG lawas mana nih hashtag-nya? 😂

So, ketimbang dibuang sayang maka ku ingin membagikannya di post ini, sedikit penyegaran blog yang kebanyakan tulisannnya ketimbang fotonya 😉. Oh ya, agak mon maap ya guise... fotonya ‘nda se-aesthetic foto-foto di Pinterest atau feed IG-nya food enthusiast, semuanya masih based on kesenangan belaka. I just wanna share things that (ever) makes me happy...

Peace, Love and Benedict Cumberbatch 💕
Lestari


























Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ▼  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ▼  Dec (5)
      • Honey Lemon Shot, So Far...
      • Dibuang Sayang #1 Foodies
      • Dibuang Sayang #2 (Masih) Foodies
      • Ratu Ilmu Hitam
      • Resoluslice
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ►  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ►  Apr (1)

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates