Cantik Itu Luka - Eka Kurniawan

by - February 14, 2018


Entah dapet hidayah darimana ya Widy punya bacaan semacam ini, tadinya kupikir ia Cuma sekedar insto buku di Gramedia eh ternyata beneran punya. Syukur ya karena berarti level bacaannya meningkat haha😂

Sebelumnya aku hanya mengenal Eka Kurniawan dari notification e-mail Goodreads dan juga karena beberapa follower-ku di Goodreads me-review bukunya. Katanya Eka Kurniawan ini adalah penulis berbakat dengan karya-karya yang rupawan, semacam Jostein Gardner X Andrea Hirata beserta turunannya lah ... 🤔

Bukannya nggak mau baca ya, tapi cover buku-bukunya Eka Kurniawan di awal-awal naik cetak bagiku kurang representatif dan ... sorry to say ... nggak enak diliat. Buku Cantik Itu Luka milik Widy ini merupakan cetakan ketigabelas, yang terbaru. Sayangnya meski hardcover sekalinya kena gencet langsung penyet, tapi kusuka sih cover illustration-nya 😋

Cantik Itu Luka merupakan karya kesekiannya Eka Kurniawan sekaligus karya Eka Kurniawan yang pertama kali kubaca karena kuyaqin pasti akan membaca karyanya yang lain. Pencapaian Cantik Itu Luka terbilang cukup prestisius karena telah memenangkan beberapa penghargaan sastra dan telah diterjemahkan lebih dari 30 bahasa.

Kalau sebelumnya istilah beauty is pain atau beauty is wound sering dikaitkan dengan fashion yang merujuk pada pengorbanan wanita untuk tampil menjadi cantik, maka kali Eka Kurniawan menunjukkan beauty is pain versinya sendiri, bagaimana kecantikan mengakibatkan luka bahkan kutukan yang diwariskan secara turun temurun.

Karena yang diangkat adalah issue yang agak sensitif mengenai kecantikan, wanita dan patriarki maka mau tak mau bahasa yang digunakan Eka Kurniawan cukup vulgar, berada di sekitaran berahi, tai dan lelaki. Maka sudi kiranya pembaca yang budiman bersikap bijak saat membaca Cantik Itu Luka, tidak disarankan bagi pembaca di bawah umur dan orang tua 😏

Secara garis besar Cantik Itu Luka menceritakan tentang Dewi Ayu dan circle-nya, seorang pelacur yang hidup kembali setelah kematiannya 21 tahun yang lalu. Dewi Ayu adalah anak haram jadah dari hubungan incest orangtuanya Henry dan Anneu Stamler, ia dibesarkan oleh kakek dan neneknya yaitu Ted dan Marietje Stamler.

Dewi Ayu memiliki 3 orang anak yaitu Alamanda, Adinda dan Maya Dewi. Semua anaknya mewarisi paras cantiknya Dewi Ayu, eh, kecuali Cantik anaknya yang terakhir yang belum pernah dilihatnya sama sekali. Satu-satunya kesamaannya dari semua anak-anaknya adalah kenyataan bahwa tiada seorangpun yang tahu siapa ayahnya.

Awal mula kutukan yang diwarisi oleh mereka berakar dari dosa Ted Stamler kepada Ma Gedik dan Ma Iyang, amarah yang tak berkesudahan itu mengakibatkan dendam yang dibawa sampai mati dan luruh menjadi kutukan. Bahkan sekali pun Dewi Ayu telah bangkit dari kubur setelah 21 tahun lamanya.

Kepiawaian Eka Kurniawan dalam memilin dan menjalin kisah Ayu Dewi tidak perlu diragukan, sebab setiap babnya menyajikan kisah yang mengalir. Cara menuturkannya pun cukup sederhana tanpa perlu metafora berlebihan atau penjabaran panjang lebar nan tiada guna namun   membuat kita (pembaca) seakan-akan telah mengenal lama tokoh-tokoh di Cantik Itu Luka layaknya tetangga satu kampong.

Oh iya, riset Eka Kurniawan untuk Cantik Itu Luka juga patut diapresiasi, meski agak samar setting Cantik Itu Luka adalah masa kejayaan perkebunan Hollander di  Hindia Belanda dan berakhir pada sekitar tahun 1997. Halimunda sendiri agak kurang jelas letak geografisnya, apakah di daerah Jawa bagian Barat (merujuk pada Gunung Halimun) ataukah di daerah Jawa bagian Timur.

Eka Kurniawan memasukkan banyak unsur budaya pada Cantik Itu Luka, banyak banget pokoknya, saking banyaknya ku malah jadi giung. Seriously. Maklum ya setting ceritanya di masa peralihan kekuasaan … jadi mau nggak mau mesti dibahas juga 😫

Tidak berlebihan rasanya kalau ada salah satu pembaca yang me-review  Cantik Itu Luka dan mensejajarkannya dengan The Games of Thrones , tidak berlebihan … namun agak kurang tepat  😂 Mungkin karena keduanya kemaruk mencampurkan berbagai isian dalam satu wadah hehe

Diantara semua tokoh Cantik Itu Luka yang paling genggeus menurutku adalah hantu para komunis, apa pasal mereka masih menggerayangi dunia orang hidup? Berkeliaran dan memata-matai anak Dewi Ayu. Apakah Eka Kurniawan sengaja menyisipkan metafora faham komunis di lingkungan sekitar dalam wujud hantu para komunis? Well … Untuk point ini belum ada kejelasan.

Mengabaikan bahasan bukunya yang berada sekitaran berahi, tai dan lelaki, aku merekomendasikan buku Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan sebagai bacaan di kala senggang atau di kala insomnia. Insya Allah setelah membaca buku Cantik Itu Luka level bacaan kita akan naik tingkat haha 😂😂😂

Untuk informasi karya-karya lainnya bisa lihat di website-nya Eka Kurniawan

You May Also Like

0 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~