Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.
source

Hello, yeoreobun~ ✋🏻

Udah sampai mana hanca drakornya? Alhamdulillah aku masih banyak 🤭 FYI. Bin-Jin junior lahir dengan selamat, kelahirannya otomatis membuat kita-kita jadi tante online.

Sama seperti tahun-tahun yang lalu, aku banyak menghabiskan waktu dengan menonton drakor (bukan series macem sebelumnya) sayangnya aku mesti waras dan mengkurasi drakor mana aja yang sekiranya sanggup kutonton, yha~ ada beberapa drakor yang nggak kutonton sampai tamat, entah karena udah keburu jenuh atau memang ceritanya nggak nyantol.

Di tahun ini aku lebih banyak menonton drakor yang masih on going biar masih ‘anget’ 😄 kalau hype-nya udah lewat kadang anyep aja gitu. Aku juga menonton drakor jadul yang sekuelnya dibuat di tahun ini macem Alchemy of Souls dan Dr. Romantic karena rasanya kurang nyaman kalau langsung nonton season 2-nya, jadi ya bisa dibilang agak ngebut dikit nontonnya 😁.

Setelah membaca ulang post recap drakor-ku 3 tahun lalu aku sampai pada kesimpulan bahwa post tersebut terlalu padat karya alias kepanjangan heuheu Karenanya aku jadi mempertimbangkan untuk memecahnya (recap drakor) menjadi 2 parts (semester 1 dan semester 2). So… Post yang kalyan baca saat ini adalah part 1 dari rekap drakor tahun 2023, untuk part 2 rencananya akan di-post di penghujung tahun.

Semua review yang pernah ku post melibatkan mood dan perasaan saat ditulis sehingga kurang shahih untuk dijadikan barometer okay atau nggak okaynya suatu drakor. Balik lagi ya… Bagiku taste-ku, bagimu taste-mu. Mohon difahami juga bahwa Allah maha membolak balikkan hati, bisa jadi drakor yang dulunya okay sekarang malah jadi nggak okay, begitu pun dengan kriteria kecengan halu-halu babu bisa berubah kapan aja 😊.

List drakor yang pernah kutonton, silakan dibaca kalau gabut… feel free to skip.

RECAP DRAKOR 2020

RECAP DRAKOR 2021

RECAP DRAKOR 2022

Recap drakor yang kutonton di tahun 2023 yang kususun berdasarkan urutan waktu nonton.

***

ALCHEMY OF SOULS
🌟🌟🌟🌟🌟

Satu-satunya alasanku nonton Alchemy of Souls hanyalah karena Alchemy of Souls part 2-nya akan segera dirilis, mon maap… nggak mungkin dibuat part 2-nya yekan kalau nggak rame 😁. Alchemy of Souls menceritakan tentang huru hara yang terjadi dunia penyihir gegara prosesi pertukaran jiwa yang gagal, huru hara tersebut melibatkan 4 keluarga penyihir besar yakni; keluarga Jang, keluarga Seo, keluarga Song dan keluarga Jin. Masing-masing keluarga memiliki keahlian dan berperan penting dalam menjaga kestabilan hubungan dengan keluarga kerajaan.

Saat gagal mengalahkan Park Jin (Yo Jun-sang) di Daeho, Nak-su (Go Youn-jung) tanpa sengaja menukar jiwanya dengan Mu-deok (Jung So-min) seorang gadis buta yang sakit-sakitan. Dengan tubuh barunya ini, Nak-suk mencoba untuk mengembalikan kekuatannya sekaligus nyambi menjadi pelayannya Jang Uk (Lee Jae-Wok). FYI. Jang-uk adalah anak dari keluarga Jang yang karena ramalan kelahirannya dilarang untuk mempelajari sihir. Meski nggak bisa sihir Jang-uk tetap berteman dengan keluarga penyihir lainnya, yakni: Seo Yul (Hwang Min-hyun) dari Sejukwon, Park Dang-gu (Yoo In-soo) dari Songrim dan Jin Cheo-yeon (Arin) dari Jinyowon.

Jang-uk akhirnya mengetahui siapa Mu-deok yang sebenarnya dan memintanya untuk mengajarinya sihir secara diam-diam. Jang-uk dan Mu-deok juga dibantu oleh Lee Cheol aka Master Lee (Im Chul-so) yang ditemui secara nggak sengaja. Mereka berusaha membuka kedok Jin Mu (Jo Jae-yoon) dari Cheonbugwan yang diam-diam menukar jiwa permaisuri dengan penyihir keluarga Choi yang pernah diamuk warga gegara kelakuannya yang meresahkan.

Tadinya kukira Alchemy of Souls ini adalah drakor saeguk yang temanya nggak jauh-jauh dari perkara harta, takhta dan cinta. Ternyata… lebih asyik ya karena chemistry-nya Lee Jae-wok dan Jung So-min nyampe ke kursi penonton. Meski di awal drakornya agak membingungkan kusuka ceritanya yang asyik, kalau kalyan ada waktu please jangan lewatkan kesempatan untuk menonton drakor ini. Kalau part 1-nya terdiri dari 20 episodes, part 2-nya terdiri dari 10 episodes, agak sebel juga ya mengapa nggak disamain aja jumlah episodes-nya 😭.

Di Alchemy of Souls part 2: Light and Shadow ini menceritakan apa yang terjadi setelah Mu-deok (Jung So-min) tenggelam ke dasar danau. Setelah Jin Ho-gyeong (Park Eun-hye) menyadari bahwa selama ini Mu-Deok menggunakan tubuh Jin Bu-Yeon (Go Youn-jung), ia menyelamatkan dan merawatnya secara diam-diam dengan bantuan Master Lee. Suatu hari, Jang-Uk bertemu dengan Jin Bu-yeon tanpa sengaja, yha~ Alchemy of Souls part 2 ini adalah filmnya mereka.

Go Youn-jung cantik banget… namun tetap nggak bisa menggantikan Jung So-min, mana kemistrinyaaa… 🥱. Begitu pun dengan cerita CLBK-nya Park Dang-gu (Yoo In-soo) Jin Cheo-yeon (Arin) yang sebelumnya gagal kewong gegara bapaknya kesurupan. Di alchemy of Souls part 2 ini diceritakan pula asbabun nuzul-nya Jin Bu-yeon menjadi Mu-deok dan Nak-su di kemudian hari.

So far, aku menikmati Alchemy of Souls part 1 dan part 2, namun kalau mesti memilih aku akan memilih part 1-nya karena kemistrinya lebih dapet. Jang-uk nggak cakep tapinya okay… bisa nih… 😂. Turut berduka untuk Seo Yul (Hwang Min-hyun) yang ditikung untuk kedua kalinya, makanya gercep bwang… Kalau kalyan ada waktu dan mood-nya lagi okay, kurekomendasikan Alchemy of Souls ini ya.

Alchemy Of Souls part 1 / tvN / 20 episode / 60-70 menit
Alchemy Of Souls part 2: Light And Shadow / tvN / 10 episodes / 60-70 menit



DR. ROMANTIC 
🌟🌟🌟🌟⭐

Aku nonton Dr. Romantic ini karena penasaran dengan emaknya Woo Young-woo in alternate universe, siapa lagi yang nyuruh nonton kalau bukan netizen yang nongkrong di kolom komentar. Well… karena aku udah nonton semua season-nya (1,2 dan 3) review-nya dirapel aja laya, toh karakternya dan setting ceritanya masih sama.

Dr. Romantic ini bercerita tentang Kim Sabu (Han Suk-kyu) seorang dokter bedah yang menghilang begitu aja dan menjadi urban legend di rumah sakit tempatnya pernah bekerja. Kang Song-ju (Yoo Yeon-seok) dan Yoon Seo-jung (Seo Hyun-jin) adalah dokter koas yang sedang bertugas, yang karena witing tresno jalaran soko kulino mendadak cinlok. Suatu hari Yoon Seo-jung kecelakaan dan menghilang dalam masa pemulihannya.

Yoon Seo-jung ditemukan secara tak sengaja oleh Kim Sabu (kagak faham juga ngapain doi malem-malam berada di hutan) yang kemudian merawatnya, setelah pulih Yoon Seo-jung memutuskan untuk bergabung rumah sakit Doldam. Tahun berlalu… asli, ini plot-hole banget, yukate mutasi rumah sakit nggak pake ngurus berkas administrasi? Apakah selama 5 tahun nggak ada yang mencari tahu dimana Yoon Seo-jung? Kukira Han Ji-pyeong udah paling suhu, ternyata si Andrea lebih suhu… effort-less-nya 😌.

Tahu sendiri yekan… soal birokrasi dan kongkalikong Koriya beda tipis dengan Indonesia, suatu hari ada salah seorang pejabat yang mesti dioperasi, ofkors…. Sebagai dokter bedah jalur kesongongan, Kang Song-ju dipilih untuk melakukan operasi, sayangnya operasi nggak berjalan dengan baik dan berakhir dengan kematian. Demi menyelamatkan reputasi rumah sakit, Kang Song-ju dimutasi ke rumah sakit kecil di pinggiran kota (yang ternyata masih cabang) yakni rumah sakit Doldam.

Dan bertemulah mereka disana… awalnya memang ada gesekan-gesekan pemantik emosi namun akhirnya reda karena mereka berada di visi misi yang sama. Masalah muncul (lagi) saat rumah sakit Doldam dan rumah sakit berebut pasien VIP, atas nama reputasi dan dana hibah. Masa genting ini bukan hanya dokternya aja puyeng, pegawai rumah sakit lainnya: Jang Gi-tae (Lim Won-hee), Oh Myung-sim (Jin Kyung) dan Park Eun-tak (kim Min-jae) ikutan puyeng.

Kurasa cerita tentang pasien dan kasus medis yang ditangani dari setiap season cukup stabil, selalu ada kasus medis yang bikin riweuh UGD dan membuyarkan cuti yang diidam-idamkan. Selain itu, konflik internal rumah sakit bikin situesyen tambah panas, puncaknya saat saat rumah sakit ingin mengambil alih trauma centre yang digagas oleh Kim Sabu.

Season Dr. Romantic favorite-ku adalah season 1, apalagi kalau bukan gegara Seo Hyu-jin. Sayangnya doi nggak muncul lagi di season 2 dan season 3, kenawhy? Why? Why? Why? Sebagai gantinya, ada Seo Woo-jin (Ahn Hyo-seop) Cha Eun-jae (Lee Sung-kyung), yang sayangnya kurang menarik karena setiap kali melihat mbnya aku teringat ikan koki lagi mangap-mangap 🎏.

Meski sebel sama mb ikan, aku mesti mengakui bahwa perkembangan cerita Dr. Romantic dari season ke season bagus dan runut. Kalau kalyan ingin nonton marathon Dr. Romantic kusarankan mulai dari season 1 aja karena ceritanya paralel, tapi kalau mau langsung nonton season 2 atau season 3 sih gpp, bebas… paling bingung asbabun nuzul-nya konflik internal rumah sakit.

Dr. Romantic season 01 / 2021 / SBS / 20 episodes / 60 menit
Dr. Romantic season 02 / 2022 / SBS / 20 episodes / 60 menit
Dr. Romantic season 03 / 2023 / SBS / 20 episodes / 60-70 menit




GRACEFUL FAMILY (2019)
MBN / 16 episodes / 60-80 menit
🌟🌟🌟🌟🌟

Aku tahu mb Im Soo-hyang ini dari drakor New Tales of Gisaeng yang kutonton dengan mama saat pemulihan pasca stroke. Lalu aku menemukan mbnya di drakor Gangnam Beauty, well… mungkin karena pengaruh botox dan oplas kurasa mbnya jadi kesulitan untuk berekspresi. Asa hareuras gitu gaess… 😅. Aku juga nonton Woori The Virgin dan Kokdu: Season of Deity tapi nggak sampai tamat karena alurnya yang membosankan. Makanya saat ada yang me-review Gracefull Family ini okay, aku jadi penasaran se-okay apa mb Im Soo-di drakor ini 🤔.

Gracefull Family ini bercerita tentang rahasia gelap sebuah keluarga kaya yang bikin pening netizen. Sejak kematian ibunya, Mo Seok-hee (Im Soo-hyang) dikirim ke luar negeri dan dilarang untuk kembali ke Korea. Namun saat kakeknya Mo Wang-pyo (Jeon Kuk-hwan) sakit, Mo Seok-hee nekat kembali ke Korea dan menemui keluarganya. Oh ya, keluarga Mo memiliki tim PR yang bernama TOP yang dikepalai oleh Han Je-kook (Bae Jong-ok) yang mengurusi skandal keluarga mereka.

Mo Sek-hee tinggal di rumah keluarga ayahnya Mo Cheol-Hee (Jung Won-joong) bersama ibu tirinya Ha Young-seo (Moon Hee-kyung) dan anak-anaknya: Mo Wan-soo (Lee Gyu-han), Mo Wan-Joon (Kim Jin-woo) dan Mo Seo-jin (Jeon Jin-seo). Ofkors belum afdhol rasanya drakor keluarga kaya tanpa ada perebutan kekuasaan dan politik kepentingan. Mo Seok-hee dibantu oleh pengacara Heo Yoon-do (Lee Jang-woo) yang ditemuinya di kantor polisi.

Meski awalnya skeptis dengan mb Im Soo-hee, pada akhirnya aku mesti bilang bahwa Gracefull Family adalah drakor terbaik mbnya. Disini aktingnya lebih lepas dan natural, nggak kaku macem pipinya *maafin 😅. Karakter favorite-ku adalah Mo Wan-soo meski ending-nya di luar prediksi BMKG. Selain itu, yang nggak kalah bikin mind blowing malah scene pemakaman ikan koi yang mati… gegara keselek permen karet.


TAXI DRIVER 2 (2023)
SBS / 16 episodes / 60-70 menit
🌟🌟🌟🌟⭐

Di recap drakor 2022 aku pernah bilang bahwa Taxi Driver ini bagus namun kurang sat set, jadi agak membosankan. Nah, satu-satunya alasanku nonton Taxi Driver 2 ini hanyalah karena ingin melihat couple haram: Kim Do-ki (Lee Je-hoon) dan Lim Bok-Ja (Shim So-young). Seperti yang kita tahu couple ini mesti kandas sebelum berlayar pasca Madam Lim ditipu mentah-mentah oleh Kim Do-ki.

Setelah tim taksi mewah bubar, masing-masing anggotanya berusaha untuk move on dan menjalani kehidupan baru. Ahn Go-eun (Pyo Ye-jin) bekerja sebagai polisi, Choi Kyung-yoo (Jang Hyuk-jin) dan Park Jin-eon (bae Yoo-ram) bekerja kantoran, sedang Kim do-ki dan Jang Sung-chul kembali bekerja sebagai supir taksi plus plus. Sayangnya, mereka semua malah gagal move on dan kembali dipertemukan di Vietnam saat menangani kasus human trafficking.

Yap. Akhirnya mereka kembali bersama dan menjalani hari-hari sebagai tim taksi mewah seperti dulu. Di season 2 ini diceritakan bahwa ada seseorang yang terlibat di kasus-kasus yang mereka tangani. Salah satunya adalah Oh ha-joon (Shin Jae-ha) yang menyusup di tim taksi pelangi, asli ini orang bermuka dua banget, di depan bermuka manis sedang di belakang amit-amit deh haha

Meski ceritanya nggak pararel, kusarankan kalyan menonton season 1-nya dulu biar lebih faham back story dari member tim taksi mewah ini. Sekaligus biar lebih faham asbabun nuzul-nya pergolakan batin Madam Lim pasca dikhianati oleh Kim Do-ki. Kalau kalyan ingin menonton drakor aksi tipis-tipis yang nggak bikin over thinking, kurekomendasikan Taxi Driver ini.


SIGNAL (2016)
tvN / 16 episodes / 60-75 menit
🌟🌟🌟🌟🌟

Signal ini udah sejak lama masuk watch list-ku, namun baru sempat kutonton sekarang ini. Aku nonton Signal bukan karena ada Lee Je-hoon atau Kim Hye-soo ya, melainkan karena Signal sering direkomendasikan oleh rang-o-rang sebagai drakor kepolisian X time traveller terbaik. Signal juga memenangkan beberapa nominasi di 52nd Baeksang Award, bersaing ketat dengan Reply 1988 dan Descendants of The Sun.

Signal ini bercerita tentang walkie talkie lintas dimensi yang nggak sengaja ditemukan oleh Park Hae-young (Lee Je-hoon) seorang profiler junior. Suatu hari walkie talkie itu tersambung dengan Lee Jae-han (Cho Jin-woong) seorang detektif yang hilang 15 tahun yang lalu. Park Hae-young dan Lee Jae-han akhirnya bekerja sama memecahkan kasus-kasus dingin.

Cha Soo-hyun (Kim Hye-soo) lama-lama merasa curiga dengan ‘kebetulan-kebetulan’nya Park Hae-young, kemudian menemukan walkie talkie Lee Jae-han ada pada Park Hae-young. FYI. Lee Jae-han adalah senior Cha Soo-hyun sekaligus love interest-nya, jadi bisa dibayangkan ya gimana kangennya doi yang ditinggalkan tiba-tiba 15 tahun yang lalu.

Kasus-kasus dingin yang terjadi 15 tahun yang lalu berkaitan dengan kinerja kepolisian yang ogah-ogahan dalam menangani kasus sebab kagak ada duitnya wkwkwk Ofkors ending-nya ada plot twist setitik, yang mana membuat netizen menuntut dibuat sekuelnya. Well… meski aku pun ingin Signal dibuat sekuelnya, kurasa ending-nya udah ‘cukup’ dan memuaskan secara cerita.


CRASH CRUSH IN ROMANCE (2023)
tvN / 16 episodes / 60-75 menit
🌟🌟🌟🌟⭐

Crash Crush in Romance ini adalah rom-com ringan antara mbak warteg dan guru bimbel yang diperankan oleh Choi Chi-yeol (Jun Kyung-ho) dan Nam Haeng-see (Jeon Do-yeon). Seperti yang kita tahu persaingan orang tua dalam mendapatkan guru bimbel terbaik udah macem Sky Castle. Bedanya Crash Crush in Romance mah level-nya mid to high bukan yang high to unpredicted.

Saat remaja, Nam Haeng-see meninggalkan sekolah demi mengurus keponakannya Nam Hae-yi (Roh Yoon-seo) dan Nam Jae-woo (Oh Ui-sik). Emaknya Nam Hae-yi pergi entah kemana meninggalkan anaknya di rumah sedang ibunya tertabrak saat mengejar anaknya yang kabur begitu aja. Jadilah Nam Haeng-see membuka warteg untuk mnyambung hidup keluarganya.

Karena suatu kejadian, Nam Haeng-see bertemu dengan Choi Chi-yeol si guru bimbel yang demen nge-live ini. Witing tresno jalaran soko kulino yekan… lama-lama mereka berdua cinlok meski dihujat netizen yang nggak setuju dengan hubungan mereka. Begitu pun dengan orang tua murid yang tetiba bikin petisi sebab mengira Nam Haeng-see adalah randa yang ditinggal suaminya bekerja di luar negri wkwkwk

Crash Crush in Romance ini diselipi sedikit misteri pembunuhan yang sayangnya dieksekusi dengan kurang baik, sehingga kita merasa misteri pembunuhannya hanyalah tempelan cerita yang stikernya udah luntur. Nggak dimasukkan pun sebenarnya nggak apa-apa kok… toh yang menjadi fokus kita adalah cerita cintanya mb warteg dan guru bimbel.


THE GLORY
🌟🌟🌟🌟⭐

So far drakor mb Song Hye-kyo yang terakhir kutonton adalah Descendants of The Sun, dimana doi cinlok dengan Song Joong-ki. sayangnya hubungan mereka nggak berakhir manits macem BinJin couple. Maaf banget nih mb Kyo… kalau bisa jangan percaya sepikannya Song Joong-ki, doi bisa begitu karena lagi akting aja *hanya sekedar mengingatkan *CCTV tetangga *lambeu tureau

Apa yang membedakan The Glory dengan drakor (bullying) lainnya? Di The Glory ada mb Kyo wkwkwk Serius yaini… secara mb Kyo udah lama nggak main drakor yekan. The Glory adalah drakor revenge-nya Moon Dong-eun (Song Hye-kyo) yang di-bully saat sekolah oleh Park Yeon-jin (Lim Ji-yeon), Choi Hye-jeong (Cha Joo-young), Lee Sa-ra (Kim Hieora), Jeon Jae-joon (Park Sung-hoon) dan Son Myeong-oh (Kim Gun-wo).

Kusuka bagaimana Moon Dong-eun mengeksekusi bullyers-nya satu demi satu, persiapannya cermat dan matang netizen Koriya bahkan ada yang menghitung biaya yang dibutuhkan mb Kyo untuk balas dendam loh ya. Kekurangannya justru datang dari Joo Yeo-jeong (Lee Dohyun) yang kurasa terlalu bronce untuk mb Kyo, aku lebih mendukung mbnya dengan Ha Do-yeong (Jung Sung-il).

Sayangnya bala-bala Lee Do-hyun mesti patah hati sebab ternyata doi berpacaran dengan Lim Ji-yeon, fakta yang menyebalkan sekali… Tapi aku suka style Lim Ji-yeon di The Glory ini, cakep banget. Saat part 1 dirilis netizen malah salfok dengan visual mb Kyo yang tampak tuwir dan malnutrisi, ternyata aslinya masih cakep hahaha

The Glory Part 1 / 2022 / Netflix / 8 episodes / 50 menit
The Glory Part 2 / 2023 / Netflix / 8 episodes / 55 menit



MY LOVE FROM THE STAR (2013)
SBS / 21 episode / 58 menit
🌟🌟🌟⭐⭐

Sambal menunggu drakor yang masih on going aku memilih untuk menonton drakor-drakor jadul yang belum sempat ditonton, apalagi kalau review-nya okay, berasa FOMO aja gitu haha Kali ini aku menonton My Love From The Star karena baby Issa beberapa kali lewat FYP, tetiba ingat bahwa Nikita Willy pernah terlibat di sinetron yang memplagiasi drakornya plek ketiplek.

Kalau aku nonton My Love From The Star di tahun 2013 mungkin aku akan sangat terkesan, nyatanya aku nonton drakornya 10 tahun kemudian. Kesanku setelah nonton My Love From The Star adalah B aja haha Kubilang begini karena karakternya Jun Ji-hyun mirip dengan karakternya di drakor yang lain, jadi ya nothing special…

My Love From The Star ini adalah drakor tentang alien cakep (CAKEP *pake echo) Do Min-joon (Kim So-hyun) yang terdampar di bumi, bagian Koriya ratusan tahun yang lalu. Sambal menunggu di-pick up piring terbang, Do Min-joon berbaur dan berinteraksi layaknya manusia biasa. Suatu hari doi bertemu lagi dengan Cheon Song-yi (Jun Ji-hyun) yang dulu pernah ditolongnya.

Ofkors belum afhdol rasanya kalau drakor nggak pake bumbu-bumbu cinta segi tiga dan taburan intrik yang pelik. Yoo Se-mi (Yoo In-na) masihlah aktris muda yang cakep sedangkan Lee Hwi-kyung (Park Hae-jin) masihlah cowok bucin yang ngintilin ceweknya kemana-mana.


DOCTOR CHA (2023)
Netflix / 16 episodes / 60 menit
🌟🌟🌟🌟⭐

Ada banyak drakor tentang bertema kesehatan yang menjadikan dokter sebagai studi profesinya, dari yang serius sampai yang ringan, dari yang njlimet sampai yang nggak usah dipikirin. Doctor Cha ini adalah drakor perselingkuhan yang malah bikin kita ketawa-ketawa ketimbang bersimpati kepada salah satu karakternya, asli, kocaknya dapet.

Doctor Cha ini bercerita tentang Cha Jung-sook (Uhm Jung-hwa) seorang ibu rumah tangga yang merasa inilah saatnya doi mengejar mimpinya yang tertunda. Yha~ Cha Jung-sook adalah seorang mahasiswi kedokteran saat dirinya melahirkan dan membesarkan anaknya, Seo Jeong-min (Song JI-ho) dan Seo Yi-rang (Lee Seo-yeon). Suaminya Seo In-ho (Kim Byung-chul) adalah seorang dokter yang diam-diam berselingkuh dengan Choi Seung-hee (Myung Se-bin).

Cha Jung-sook kemudian bekerja di rumah sakit yang sama dengan suami dan anaknya, udahlah… kurasa kalyan mesti nonton sendiri gimana kocaknya Seo In-ho dan Choi Seung-hee menutupi perselingkuhannya. Ada aja kelakuan mereka yang bikin bengek pemirsa, apalagi scene ulang tahunnya Kim Byung-chul. Well… kalau kalyan pernah nonton Sky Castle, pasti tahu niya gimana ambisnya doi saat menjadi kepala keluarga piramida.

Nggak mau ketinggalan, Cha Jung-sook pun memiliki love interest yakni Roy Kim (Min Woo-hyuk), kusuka bagaimana ending-nya dieksekusi. Kalau kalyan sedang mencari drakor teman makan yang ringan dan nggak bikin pening, kurekomendasikan Doctor Cha ini. Udahlah… nonton aja deh…


THE GOOD BAD MOTHER (2023)
Netflix / 14 episodes / 60-70 menit
🌟🌟🌟🌟⭐

Salah satu alasanku ngebet nonton The Good Bad Mother adalah karena Ra Mi-ran alias si nyonya Cheetah. Alasan lainnya… Lee Dohyun haha Jangan tertypu dengan posternya yang cerah ceria macem nggak pada punya beban hidup, karena setengah drakornya ternyata malah bikin sedih.

The Good Bad Mother bercerita tentang Jin Young-soon (Ra Mi-ran) seorang ibu tunggal yang membesarkan anak semata wayangnya Choi Kang-ho (Lee Dohyun) dengan keras. Keras disini bukan keras yang pake kekerasan ya melainkan keras yang nggak dikasih jeda, sehingga Choi kang-ho tumbuh menjadi pribadi yang tertutup dan ambis.

Suatu hari Choi Kang-ho terlibat kecelakaan yang menyebabkannya lumpuh dan kehilangan ingatannya, Jin Young-soon pun membawa Choi Kang-ho kembali ke rumah dan merawatnya. Masa pemulihan ini adalah masa yang berat bagi mereka berdua, karena ternyata Jin Young-soon sakit keras. Beruntung para tetangga turut men-support meski banyak dramanya.

Kalau kalyan ingin nonton drakor yang sarat emosi namun tetap menghangatkan hati, kurekomendasikan The Good Bad Mother ini. Kusuka pertemanan dakjal ala Choi Kang-ho – Lee Mi-joo (Ahn Eun-jin) dan Bang Sam-shik (Yoo In-soo), yang meski penuh prasangka tetap ada huru-haranya.


***

all pictures taken from Asianwiki
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Photo by Ryutaro Tsukata

Adakah disini yang weekend-nya mantengin Twitter? Aku sih yes 😂. Ada aja yang baru setiap harinya, dari sepal sepil asmara, affiliates genggeus sampai hashtag jual diri muncul silih berganti. Yang terbaru, eym… nggak baru-baru amat sih adalah bahasan tentang proyek kurang tepat guna di era kepemimpinanya Ridwan Kamil.

Semua ini dimulai saat @kozirama mempertanyakan fungsi dari Teras Cihampelas yang udah nggak jelas fungsinya (dan malah ada wacana untuk membuat volume 2-nya 🤔), as always, ada @ms.enci yang siap menjawab. Ini bukan kali pertama mereka berbalas mention, udah berkali-kali tapi nggak yang sampai heboh macem @outstandjing kemarin.

OK, introduction dulu ya…

@kozirama adalah akun dari owner @kozi.kofie aku tahu dia karena pernah membaca blognya tentang ceritanya saat membangun Kozi, karena merasa tweet-nya asyik aku pun follow akunnya. Seingatku, dulu dia sering sharing tentang Kozi dan suka dukanya buka cabang baru, namun beberapa tahun terakhir @kozirama lebih sering sharing tentang kritik menggelitik untuk Bandung.

Aku nggak pernah follow @mrs.enci tapi karena dia berbalas mention dengan @kozirama kadang tweet-nya muncul sendiri di timeline. Sejujurnya aku kurang faham posisinya @mrs.enci ada dimana, apakah sebagai PR, apakah sebagai simpatisan, apakah sebagai stafsus. Karena bahkan sampai post ini di-publish pun dia nggak menjawab, netizen udah bertanya loh ya tapi nggak digubris. Aku nggak tahu serahasia apa posisinya atau seberbahaya apa jobdesk-nya namun kuyakin akan ada saatnya netizen nge-spill.

Eh iya, post-ku kali ini bukan hate post atau penggiringan opini ya, hanya post byasa dengan bahasan yang nggak byasa. Sotoy banget nih ah… padahal yang baca blog ini kalyan doang 😁. Percayalah… Aku hanya melakukan tugasku sebagai netizen yang merekap berita hangat di Twitter, kalau ada yang kurang nyaman dengan post-ku ini silahkan baca post-ku yang lain 🤭 kali aja lebih menarik.

Sebagai member Sunda Empire yang udah tinggal di Bandung selama bertahun-tahun dan follow akunnya @kozirama. Aku hanya ingin bilang bahwa point utama dari kritik menggelitiknya @kozirama bertujuan untuk meningkatkan awareness kita sebagai citizen (bukan netizen) yang sebenarnya paling memiliki hak untuk mengkritisi kebijakan publik yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk hal ini aku setuju dengannya yang berkali-kali mengingatkan bahwa sebagai citizen kita mesti rewel, toh itu kerjaan mereka 😌.

Saat pemilu, para calon pemimpin kan pitching sana sini memaparkan visi misi, adu konsep dan pencitraan. Sebagai citizen kita pasti memilih calon pemimpin yang pitching-nya paling OK dong, yang paling mampu meyakinkan kita bahwa dirinya mampu menjadi pemimpin. Ketika kinerjanya nggak sesuai dengan pitching-nya saat pemilu, citizen itu berhak untuk mengaudit dan mengevaluasi kinerjanya. Ada tanggung jawab yang mesti diselesaikan sebelum masa jabatan berakhir.

Mungkin karena terbiasa dengan system pembelajaran 1 arah yang pasif, kita terbiasa dengan komunikasi 1 arah sehingga komunikasi 2 arah macem diskusi itu masih canggung untuk diapliaksikan. Namun seiring waktu berlalu, kita beradaptasi dan berusaha menciptakan tatanan lingkungan yang ideal untuk ditinggali.

…

Bentar, aku stuck…

Kita melipir ke Prancis aja ya 😊.

Akhir-akhir ini Prancis sering banget huru hara yekan, dikit-dikit demo, dikit-dikit protes, dikit-dikit boikot. Ada apa dengan Prancis? Yang jawab: ada Adit dan Tita, fix kita seumuran. Aku lupa siapa yang bilang tapi kalau suatu negara sering demo artinya negara tersebut ‘sehat’ karena artinya citizen-nya faham bahwa mereka adalah oposisi yang akan mengingatkan pemimpinnya untuk on the right track.

Di negara Asia, raja (pemimpin) acakali dianggap sebagai titisan dewa yang mesti diagung-agungkan dan disembah, sehingga keturunanya diperlakukan luar biasa karena dianggap ‘berbeda’. Dia pure blood, kita mud blood. Sedang negara Eropa, raja dianggap sebagai manusia byasa sehingga bisa dibunuh, dilengserkan atau diasingkan kapan pun. Revolusi Prancis tercipta karena ketidakpuasan rakyat pada ancient regime, yang mengakibatkan Prancis mengganti system pemerintahan dari monarki ke republik yang diperintah oleh rakyat.

Eitsss… kejauhan.

Kembali ke Bandung.

Sebagai citizen yang lebih sering ngedumel di Twitter (*yang nantinya dihapus lagi), kurasa kita memang butuh rang-o-rang macem @kozirama dan @outstandjing yang memposisikan dirinya sebagai oposisi. At least, kita butuh rang-o-rang yang mewakili sambatan citizen yang nggak mau terlibat pertikaian virtual, you know… bala-balanya gragas, apalagi kalau udah dibawa ke platform sebelah, ngerayyy…

Menuju 2024 yang tinggal 6 bulan lagi, kuyakin bahasan politik udah bikin jengah, pun dengan pencitraan-pencitraan para kepala daerah yang udah berada di tahap: naon sih maneh… 🤨
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Photo by Ketut Subiyanto

Yha~

Aku pun geli dengan judul post kupilih ini, macem… udah nggak bisa menemukan judul yang lebih catchy. Tapi yagimana… nalarku mentok sampai disini 😅.

Udah berbulan-bulan lamanya aku skip menulis di blog, stok draft-ku masih cukup dan aku punya (nggak banyak sih heu 😅) hal-hal yang ingin diceritakan. Kali ini aku yang ditodong universe untuk sedikit mengambil jeda, yang saking nikmehnya malah jadi keterusan 😆. Meski kadang merasa ada missing things perkara skip menulis di blog, aku puas menikmati jedaku ini.

Mungkin ada yang penasaran, ngapain aja aku selama ini. Well… aku nggak ngapain-ngapain kok. Menjalani hari-hari seperti byasanya dan beristirahat lebih dari cukup. Aku menghabiskan waktuku dengan bersantai dari hal-hal yang… apa ya… menyita energi gitu ya 😙 Aku berusaha menggunakan waktuku sebaik mungkin untuk menikmati hari-hariku.

Awal tahun ini aku dan keluargaku disibukkan dengan acara pernikahannya Widy dan segala printilannya termasuk acara ngunduh mantu lintas provinsi. Kemudian Ramadan tiba berikut dengan lemburan dan bukber-bukbernya. Kemudian Idul Fitri tiba dan aku nggak cukup puas dengan liburannya yang terasa singkat. Apakah aku lelah? Ya… Ya… Ya… Ya… Ya…

Pada dasarnya aku memang kurang suka minuman dingin karena bikin brain freeze sedang cemilan pedas karena bikin keselek. Sayangnya, aku nggak mampu menghindari mereka semua sehingga akhirnya boundaries-ku kedodoran. Yap, cuaca panas begini mah memang cucok minum minuman dingin yekan, pun dengan cemilan pedas yang cucok untuk me-refresh lidah pasca bolak balik terbilas santan.

Sialnya, aku melewatkan beberapa hal penting macem minum vitamin, makan cukup dan istirahat nyaman.

Akumulasi dari hal-hal inilah yang akhirnya mengantarkanku pada bedrest.

Setelah berhari-hari demam-batuk-pilek tyada henti aku memutuskan untuk ke klinik, aslinya… daku udah nggak sanggup. Dokternya belum bisa memastikan apa penyakitnya karena butuh waktu untuk observasi, kemungkinan besar sih kecapekan dan ISPA *lagi akibat pancaroba. Pulangnya aku dikasih obat yang banyak dan diminta untuk bedrest, kalau nggak ada perubahan mesti cek ke lab khawatirnya tifus atau DB.

Badanku memang agak enakan paska minum obat tapi jadinya aku malah tidur mulu sampai nggak sempat VC mama dan Icunk 😅 Karena merasa agak enakan itulah aku berinisiatif untuk keramas dan mencoba hair tonic baruku *riya 😎. Saat pake hair tonic itulah aku tersadar bahwa aku nggak bisa membaui aromanya, kucek expired date-nya masih lama kok, tapi kenapa nggak terasa?

Byasanya kan hair tonic dipake saat rambut ½ kering, nah… karena nggak bisa membaui aromanya kutambahkan lagi hair tonic-nya sampai rambutku basah lagi macem tadi saat beres keramas. Hidungku udah nggak nyaman tersedak hair tonic, tapi sebanyak apa pun hair tonic yang kupake aku tetap nggak bisa membaui aromanya. Yha~ daku mabok hair tonic ygy…

Saat itulah aku tersadar bahwa aku ini anosmia, mau KZL tapi yagimana… toh saat ini koronces udah jadi endemi dan rang-o-rang kayanya udah pada lupa bahwa pernah ada pandemi. Koronces udah 2 season eh aku malah mendapatkan versi extended-nya, rang-o-rang udah move on sedang aku baru terjembab. Aku jelas nggak bisa men-tracking darimana kudapatkan koronces ini karena hampir setiap hari aku menggunakan transportasi publik dan bertemu dengan banyak orang.

Setelah kupikirkan lagi… aku memang udah anosmia sejak beberapa hari yang lalu namun tersamarkan oleh pilek yang membuat hidungku mampet. Aku juga jadi ngeh bahwa udah beberapa hari ini area dadaku agak mati rasa, setiap ada kesempatan dadaku kubalur pake medicated oil namun kurang terasa panas, skalanya sekitar 2 dari 10. Aku nggak begitu memperhatikan karena terfokus pada sakit kepala yang simpang siur macem minuman bersoda 

Ohya, saat pertama kali merasa nggak enak badan aku sedang bersama Icunk, halal bihalal berbalut ngobrolin kursi roda. Besoknya kita berdua sakit dengan gejala yang sama bedanya Icunk akhirnya sembuh tapi aku nggak 😥.

Jadilah aku kembali melakukan quaranthings macem 2 tahun yang lalu, bangun tidur – sarapan – jemuran – rebahan – rebahan – rebahan – minum obat - VC sana sini, bedanya kali ini aku yang sakit. Oh… inilah yang dirasakan rang-o-rang saat pandemi 2 season lalu, kebayang gimana effort-nya mereka yang isoman mesti tetap bekerja, aku aja yang rebahan udah keleyengan begini.

Sampai saat post ini ditulis alhamdulillah aku udah baikan kok, anosmiaku hilang secara bertahap cuma memang masih mudah lelah jadi belum bisa pergi jauh-jauh.

Tetap sehat ya guise… 😊
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Setelah berbulan-bulan skip ke bioskop akhirnya aku nonton lagi hehe Yap, sejak awal tahun schedule-ku padat merayap dari acara kewongnya Widy, lanjut Ramadan, eh tahu-tahu udah lebaran. Yang mana membuat hidupku agak melenceng dari flow-nya, termasuk urusan mem-publish post di blog, terasa berantakan bukan? 😅. Terakhir kali ke bioskop aku nonton film Avatar: The Way of Water dengan Deya dan Icunk, untuk post-nya bisa dibaca disini ya.

Tadinya aku berencana untuk nonton Buya Hamka, tapi nggak keburu jadi aku mencari film lainnya dan taa daa… ada The Guardian of the Galaxy Vol. 3 dongs. Kali ini aku nonton di Kings, FYI kantorku hanya berbeda blok dengan Kings jadi siang-siang aku bisa caw membeli tiket OTS, nontonnya mah setelah pulang kantor ya nggak ada ceritanya mabal demi nonton macem anak sekolah 😁.

Meski bioskop udah sedekat ini aku jarang nonton di Kings, gimana ya… beda aja gitu vibes-nya 😆. Di Kings jadwal tayangnya *film yang kuincar seringnya nanggung, antara mepet ke jam pulang kerja atau mepet ke jam sholat maghrib, untuk urusan jam tayang kurasa BEC lebih OK. Sayangnya, kalau ke BEC mesti agak effort karena mesti membeli tiket via aplikasi (yang admin fee-nya nyebelin) dan harga ojol yang hampir sama dengan harga tiket 😭👍.

Perputaran film di Kings kecepatannya udah macem di Ubertos ya, jadi film-film yang sebenarnya bagus kadang hanya kebagian layar sedikit jadi mesti gercep. Macem film Slam Dunk, aku udah merencanakan nonton dari jauh-jauh hari yekan, eh pas hari H-nya dimana semestinya aku membeli tiket udah nggak ada dongs Hahanjirrr… slipped on my finger.

Aku memilih untuk nonton di hari Rabu sore karena besoknya libur, makanya penontonnya pun didominasi oleh keluarga, teman seper-circle-an dan couple yang pada setrong karena sanggup nonton nggak pake jaket, yha~ aku adalah partisi diantara mereka 😁.

Untuk membangun mood byasanya aku membaca ulang post-ku yang lalu-lalu, sayangnya aku nggak bisa menemukan satu pun post (atau minimal draft-nya) Guardians of The Galaxy di blog dan di netbook-ku, kaget banget laini… Yha~ ternyata eh ternyata draft post-nya masih berupa konsep di kepala yang belum sempat dientaskan makanya nggak ketemu 😅.

They are back...

Diantara semua film Marvel, film Guardians of The Galaxy adalah satu-satunya film yang udah punya tim mandiri berbeda konsep dengan The Avengers yang merupakan gabungan dari beberapa superheroes. Karena berkonsep tim Guardians of The Galaxy ini lebih colourful dan fun, asyik aja gitu… kalau ada hal yang paling kusuka di Guardians of the Galaxy itu adalah playlist-nya yang kece, bisa niya masuk list.

Sejauh ini opening scene terbaik masihlah milik Guardians of The Galaxy Vol. 2, scene dimana Groot living his moments dengan memutar playlist untuk mengiringi baku hantam timnya. Ohya, biar nggak banyak miss saat menonton Guardians of the Galaxy Vol. 3 kurasa ada baiknya kalau kita menonton list film di bawah ini, tapi kalau nggak pun gpp sih paling ya bingung aja darimana datangnya si fulan atau si fulanah 😅. Oh ya semua filmnya bisa ditonton via Disney+ Hotstar.

Guardians of the Galaxy Vol. 1 (2014)
Guardians of the Galaxy Vol. 2 (2017)
The Avengers Infinity War (2018) review
The Avengers End Game (2019) review
Thor: Love and Thunder (2022)
Guardians of the Galaxy Christmas Edition (2022)

Untukku, film Guardians of The Galaxy ini nggak kalah manisnya dengan film Avengers: End Game, well mungkin gegara sama-sama film farewell kali ya 😉. FYI. Film Guardian of the Galaxy Vol. 3 ini adalah film terakhirnya James Gunn untuk Marvel karena beliau cabs ke DC, well… I just want to say thank you for brings us this movie 😢. Jujur niya... aku udah nggak merasakan lagi excitement-nya menonton film/series Marvel sejak Avengers: End Game, sayangnya film Spiderman: No Way Home nggak masuk list karena meski berada di universe yang sama doi rilisan Sony Pictures.

🦝🦝🦝

Berbeda dari Vol. 1 dan 2 nya yang tim sentris, di Vol. 3 ini karakter utamanya adalah Rocket Raccoon (Bradley Cooper), yha~ film Guardians of The Galaxy Vol. 3 ini adalah filmnya Rocket. Saat pertama kali tahu bahwa karakter Rocket di-dubbing oleh Bradley Cooper aku merasa sayang aja gitu secara… cuy ini Bradley Cooper 😍. Sejujurnya aku berharap Bradley Cooper bisa mendapatkan peran sebagai salah satu superheroes, namun mengingat Brad Pitt pun pernah jadi superheroes di Deadpool 2 yang metong cepat, aku akhirnya legowo doi jadi Rocket wkwkwk.

Saat cek ombak di Twitter banyak yang bilang bahwa lagu Radiohead - Creep akan terasa berbeda setelah menonton film Guardians of The Galaxy, itu benar ya guise… mon maap apa nggak bisa ditambah lagi kadar getirnya?😂. Selama ini kita hanya tahu bahwa Rocket adalah salah satu experimental creature yang jenius, yang tanpanya tim Guardians of The Galaxy nggak akan punya hal-hal canggih siap pakai. Tapi kita nggak pernah benar-benar tahu bagaimana Rocket ‘tercipta’.

scene yang bikin PETA meradang

Setelah berpisah dengan Thor, tim Guardian of The Galaxy kembali ke Knowhere dan berusaha untuk melanjutkan hidup. Di masa damai nan galau inilah *siapa lagi kalau bukan Peter Quill aka Starlord (Christ Pratt) yang masih belum move on dari Gamora (Zoe Saldana) warga Knowhere dikejutkan oleh kedatangan Adam Warlock (Will Poulter), meski nggak berhasil ‘menangkap’ Rocket sayangnya Rocket terluka cukup parah hingga membuatnya korslet.

Ofkors rekan setimnya langsung gercep mencari cara agar Rocket bisa dipulihkan, salah satu ikhtiar-nya adalah dengan pergi ke Orgoscope guna mencari database tempat Rocket berasal. Karena nggak mungkin melakukannya secara mandiri, mereka lalu meminta bantuan Ravager yang kini dipimpin oleh Sylvester Stallone 😱. Well… Peter dan Gamora pun bereuni kembali, kusuka dialog-dialog bitter nan ngenesnya si Peter yang masih ngarep dan berusaha me-recall memori manitsnya bersama Gamora *dulu 😂.

Scene mereka mencapai Orgoscope mengingatkan pada game Among Us, apalagi baju meraka berwarna warni.

Guardians of The Galaxy X Among Us

Kalau byasanya duo saling melengkapi macem yin dan yang macem di film-film action, berbeda halnya dengan duo Mantis (Pom Klementiff) dan Drax (Dave Bautista) yang sama-sama gendeng 😂. Kalau kalyan menonton film Guardians of The Galaxy Christmas Edition pasti tahu gimana cucoknya mereka saat berbuat onar. Kalau di Vol. 1 dan Vol. 2 jokes-nya masih sering miss dan kriuk, di Vol. 3 mereka akhirnya berhasil mencapai puncak chemistry. Bayangkan… 😆.

Mantis yang adorable (karena punya mata anime *kyuto) bertemu dengan Drax yang rada oneng bisa saling melengkapi sebegitu random-nya. Kusuka duo ini karena tektokannya enak. Ohya, kusuka perkembangan karakter Nebula (Karen Gillian) di film Guardian of The Galaxy vol. 3 ini. Well… ada masanya aku ZBL karena doi bengis dan nyebelin, alhamdulillah sekarang mb-nya lebih manusiawi dan luwes. Kusuka Nebula upgrade version ini.

Groot udah ABG

Mari kita flash back ke masa awal ‘penciptaan’ Rocket…

Yap, benar. Rocket adalah experimental creature yang diciptakan oleh High Revolutionary, satu diantara banyak makhluk hidup yang akhirnya berhasil mencapai ekspekstasi High Revolutionary. Karenanya Rocket nggak sendiri, ia juga punya bestie sekandang yakni Teefs, Floor, dan Lylla, pertemanan yang singkat ini terasa manits tatkala mereka memilih namanya masing-masing. Kurasa scene eksploitasi hewannya cukup afgan sih… berkali-kali membuatku kurang nyaman meski nggak sampai mual.

Setelah gagal me-reset ulang Rocket, tim Guardians of The Galaxy akhirnya bernegosiasi dengan High Revolutionary. Ofkors kombinasi tim yang seadanya akhirnya malah membuat situesyen kacau, saking kacaunya mereka malah miskom, nggak bisa marah… karena ini kelakuannya si duo gendeng, Mantis dan Drax. Kusuka long take saat mereka masuk ke kapal High Revolutionary, keren dan asyik aja gitu nontoninnya.

Teefs, Floor, Lylla, and Rocket 😢.

Yang membuatku excited malah anak-anak Sia yang berada di kapal, aku belum tahu official name-nya mereka ya, kunamai anak-anak Sia karena rambut mereka macem anak kecil di VC Chandelier. Scene saat semua penumpang kapal menyebrang ke Knowhere mengingatkanku akan cerita bahtera Nabi Nuh, semua makhluk memiliki kesempatan kedua untuk melanjutkan hidup.

Begitu pun dengan Guardians of The Galaxy yang akhirnya memilih untuk berpisah demi memenuhi panggilan hati. Guardians of The Galaxy masih ada kok, hanya rolling kepengurusan. Kusuka ending-nya yang meski bikin mbrebes mili tetap bikin hangat. Kurasa pertanyaan kita sama, apakah Marvel akan membuat series khusus untuk Peter Quill saat berada di bumi? 🤔.

long take ini juga OK

Well… I just want to say that Guardians of The Galaxy adalah farewell yang menghangatkan hati 💖💖💖.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Assalamualaikum ya akhi ya ukhti… Alhamdulillah kita dipertemukan lagi dengan bulan Ramadan.

Bagaimana Ramadan kalyan? Teuteup asyik atau malah B aja? So far, Ramadan-ku nggak jauh berbeda dengan Ramadan tahun lalu, tentcunya ini bukanlah hal yang bisa kubanggakan ya 🥺. Kadang kepikiran aja kenapa belakangan ini hidupku seputar memburu, diburu dan terburu-buru padahal aku sukanya santai malah kadang mageran 😁.

Di bulan Ramadan udah pasti retail macem kantorku mah marema, makanya kadang ikut lembur nge-packing paketnya warga +62 yang udah ngebet ingin pake sepatu baru saat lebaran. Inget banget tahun lalu aku packing-nya pake acara diukur-ukur dan selotipnya dibagus-bagusin, sekarang mah yang penting barangnya benar dan ada nomor resinya 🤭. Kurasa kecepatan packing-ku udah meningkat ketimbang tahun lalu, tapi tetap ya baliknya kita pada sakit pinggang.

Kalau tahun lalu aku selalu sahur mepet-mepet ke imsak biar nggak tidur lagi, tahun ini mah nggak sanggup ya hamba… meski udah sahur mepet-mepet ke imsak, aku tetap butuh tidur minimal 1 jam setelah sholat shubuh. Makanya aku ngantor dengan keadaan yang kuyu karena nyawanya belum sepenuhnya ngumpul, bisa sih nggak tidur dulu tapi nanti aku pasti sakit kepala. Wes tuwek…

Gegara hectic dengan kerjaan masing-masing, wacana bukber baru tercetus di minggu-minggu terakhir Ramadan. Ofkors tempat-tempat ideal bukber udah full booked karena antusiasme warga +62 yang akhirnya merasakan lagi euphoria Ramadan pasca pandemic. Happy to say that we are bring back Ramadan vibes into our house… saking excited-nya rang-o-rang mendekor rumahnya ala timur tengah, yha~ aku mah bagian nontonin videonya 😂.

Bukberku tahun ini didominasi oleh Icunk 😆 mumpung masih ada di Bandung yekan, siapa tahu tahun depan mah kita bukber virtual lintas benua 😝.

BUKBER (TEMAN) KANTOR

Setelah mencari kesana kesini akhirnya bukber kantor diadakan di Armor Urban Coffee, menuju akhir Ramadan mah udah nggak banyak pilihan yekan 😅. Salah satu pertimbangan kita memilih untuk bukber di Armor Urban Coffee adalah karena tempatnya berada di tengah-tengah antara kantor offline dan kantor online, jadi insya allah pada keburu bukbernya.

Mungkin karena saat itu lagi ada banyak bukber alhasil kita mendapatkan pengalaman bukber yang kurang memuaskan. Sebagian menu nggak keluar saat waktunya berbuka sebagimana ekspektasi kita, setelah complain berkali-kali barulah menu tersebut diantarkan ke meja pake wadah kertas… oh ternyata piringnya yang belum ada 😂. Begitu pun dengan minumannya, sebagian pake gelas beling macem di foto IG sebagian lagi pake cup plastic.

Untuk rasanya sih B aja ya dan aku pun isokey karena sadar Armor Urban Coffee ini bukan tempat makan enak macem Imah Babaturan melainkan tempat nongkrong. Unwritten rules-nya perkulineran di Bandung: kalau makanannya enak tempatnya B aja dan kalau tempatnya aesthsetic makanannya B aja. Untuk tempatnya sih memang okey, sangat memadai untuk bukber atau acara-acara lainnya, parkirannya pun luas.

meja sebelah yang well prepared

100K udah termasuk tax & service

yang akhirnya di-take away

BUKBER ICUNK part 1

Aku sempat bertemu dengan Icunk dan Lisna yang lagi healing setitik di Bandung, karena Bandung so pasti macet kita memutuskan untuk sekalian join the hype dengan ngebuburit di Braga. Yha~ kemana lagi kalau bukan ke Feel Matcha wkwkwk Dari sana kita lanjut sholat di BCW (yang musholla-nya nggak kurekomendasikan 😌) dan menutup hari dengan makan di Kastsunyaka depan Sarinah, tyda perlu waiting list karena paginya kita udah reservasi 👍🏻.



BUKBER ICUNK part 2

Aku sempat ketemuan dengan Icunk di Baltos sebab ingin mencari kerudung yang matching dengan baju lebaran mama pun nitip bergo spandek yang ada pad-nya, susah susah gampang yaini karena udah nggak musim lagi. Dari Baltos kita ke Javan Steak karena ingin mengenang masa lalu saat pilihan makan steak (yang bukan dengan orang tua) mentok di Waroeng Steak, Javan Steak dan Moen-Moen 😂. Meski tahun berlalu, Javan Steak nggak banyak berubah, bahkan layout-nya pun masih gitu-gitu aja. Setelah berbuka dengan makanan berat *astagfirullah ukhti  🙏🏻 kita caw ke J.Co dan melanjutkan obrolan yang nggak ada habisnya.



BUKBER ICUNK part 3

Hampir setiap Ramadan aku dan Icunk pasti menyempatkan diri ke TSM, selain karena lokasinya yang berada di tengah-tengah kosan kita, ada beberapa tenant yang byasanya kita incar. Dan seperti tahun-tahun yang lalu, kita jajan gorengan di Old Chang Kee, nge-war sholat di musholla-nya yang nggak begitu luas, dan makan kemalaman sambil ngobrolin barang yang akan atau udah kita beli saat itu.

Nasi Campur Kedai Wardhani

BUKBER BESTIE

Byasanya bukber minggu-minggu pertengahan atau akhir mah udah di-booking duluan sama teman kantor dan keluarga yekan, makanya bukber dengan teman seangkatanku memilih untuk bukber di awal Ramadan. Nah, tumben-tumbenan WAG sepi dan baru mulai bangun menjelang akhir Ramadan, lokasi bukber tahun ini di rumah RV di Rancaekek.

Sadar diri Rancakekek teh jauh, kita berangkat lebih awal sekitar jam 4 sore karena Deya mesti nge-pick aku, Memed + Ijal dan Icunk di sepanjang jalur Soekarno-Hatta. Macetnya Bandung Timur menuju waktu berbuka nggak memungkinkan kita sampai tepat waktu, jadilah kita bukber di mobil. Mungkin karena masih belum puas ngobrol, pulang bukber kita nyangkut di Bakso Murni.


***

Tahun ini kita masih ber-Idul Fitri di rumah Mbah, Widy dan Bagus baru akan datang saat Idul Fitri di hari ke 2-3 cie… cie… cie… tercapai juga resolusi doi ber-Idul Fitri bersama keluarga baru 😂. Sezuzurnya daku lelah ya bund, malamnya sampai ke rumah eh paginya udah mesti ke rumah Mbah. Aku pulang ke rumah inginnya istirahat, beberes dan rebahan karena sedang lelah menjalani hidup 🥺.

Tahun ini kita kembali mengalami 2 kali Idul Fitri, keluargaku pun terbelah antara Muhammadiyah dan Pemerintah.

Sebagai warga Muhammadiyah (karena pernah sekolah di DA 😅), aku berencana ikut sholat sunnah Idul Fitri bersama uwak dan sepupuku. Kita berangkat pagi namun saat sampai di lokasi kita cengo dongs karena sholatnya udah bubar 😂, kemudian kita pindah ke lokasi lain eh sama udah bubar juga 😅. Yaudalaya… kita pulang ke rumah Mbah, makan ketupat dan opor lalu memisahkan diri, ber-Idul Fitri mandiri. Keesokan harinya, aku dan uwakku ikut sholat sunnah Idul Fitri bersama pemerintah.

***
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates