Dari majalah hasil hunting di season 2 cuma ada beberapa gambar yang ‘satu nafas’ dengan highlight yang aku pilih, cuma beberapa
artinya cuma ada 2-3 lembar saja yang sesuai, per majalahnya, yang artinya
lagi, majalah hasil hunting di season 2 itu juga nggak ngaruh-ngaruh
teuing.
Huftt ... Hayati lelah
...
Setiap mood board harus ditempel di atas duplex (karton putih – abu-abu) di sisi
yang berwarna putih, ukurannya disesuaikan dengan gambar mood board. Kurang lebih seukuran A3 atau A2 tergantung banyak
gambarnya.
Duplexnya sendiri bisa dibeli di toko ATK di Baltos (Balubur Town Square), tapi
kebanyakan toko hanya menjual duplex
dengan ukuran A1 saja tanpa jasa potong. Ya iyalah kalau potong sendiri belum
tentu presisi 😒 Belum lagi
bawanya, belum lagi ribetnya, belum lagi hujannya, belum lagi naik angkotnya ~
bisa-bisa lecek sebelum sampai 😖.
Setelah beberapa kali trial and error tanya harga duplex
(+ kemungkinan jasa potong), kita akhirnya menemukan satu toko yang menjual duplex (+ jasa potong), namanya Toko
Anda. Toko Anda ini letaknya ada di sebelah kanan di sekitar counter stempel di samping eskalator,
pokoknya ketika masuk Baltos langsung melipir ke arah kanan deh, pasti ketemu.
Nanti ketemu 2 orang AA
yang stay di belakang etalase, yang
satu kurus yang satunya lagi berisi. Kalau mau duplex + jas potong bisa langsung request ke AA yang berisi, nggak harus duplex juga bisa kok. Terus, bayarnya juga langsung ke AA yang
berisi itu jangan ke AA yang kurus, karena dia pasti bilang ‘ke dia aja’ sambil
nunjuk ke AA yang berisi. Mungkin karena beda tanggungjawab kali ya jadinya terkesan
individual. Tapi emang ngehe banget
lah si AA ini.😞
1 duplex ukuran A1 bisa dipotong menjadi 4 bagian dengan ukuran ±
A3++ atau A2-, untuk sisanya aku deal
dengan Farah untuk membeli ½ duplexnya,
jadi kita sama-sama punya 6 duplex. Nah,
disini pentingnya belanja dengan teman, biar bisa budget sharing and stuff sharing 😋.
Gambar mood board ditempel menggunakan selotip
kertas (paper tape) yang sebelumnya
ditempelkan ke baju agar daya rekatnya berkurang, jadi nggak akan ‘merusak’ kalau
seandainya mau dilepas lagi.
FYI. jangan sekali-kali menggunakan take it (reusable adhesive)karena akan meninggalkan noda
minyak.Sebelum membeli duplex aku menempelkan mood board ke dinding agar lebih mudah
dilihat dan diatur komposisinya.
Mood board yang sudah dibuat dianalisis menggunakan skema warna (image scale) Kobayashi Shigenobu.
Caranya adalah dengan mencocokkan warna-warna dominan yang terdapat pada gambar
tersebut kemudian mencari padanannya di skema warna. Dalam satu skema warna
terdapat 3 warna yang menjadi acuan sifat. Tidak semua warna sesuai ‘plek’ dengan skema warna Kodansha ini,
kadang hanya 1-2 warna saja yang sesuai, kadang malah masuk ke 2 skema warna
yang berbeda.
Tapi nggak apa-apa sih,
tergantung kita mau ngambilnya ke arah yang mana, toh skema warna tersebut bisa
dicombine. Maksudnya, tidak melulu
harus mengacu pada satu sifat saja, bisa dua, bisa tiga, tergantung sesembak
dan sebabangnya.
Dibawah ini adalah mood board yang akan diajukan untuk
materi Image Analysis. Wismilak.
Konsep : natural
Warna : brown, caramel, khaki dan white
Natural atau yang berarti alami dalam terjemahan Bahasa Indonesia adalah keadaan
yang merujuk pada sifat yang asli. Pada mood
board ini natural yang
ditampilkan adalah dessert (padang
pasir) menyesuaikan tone color dari gambar highlight, yaitu brown, caramel dan khaki.
Perpaduan warna natural tersebut memberikan kesan warm (hangat), dan sedikit wild (liar) jika dilihat dari style yang ditampilkan di gambar highlight yaitu semi-adventuress casual. Gambar make
up palette warna natural menunjukkan tesktur dusty
(berdebu) untuk dessert dan soft (lembut) untuk tone color pada gambar highlight.
Konsep : gorgeous
Warna : crimsom, black, white
Gorgeous menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) memiliki arti indah atau
cantik, dalam bahasa sehari-hari bisa juga diartikan dengan kata ciamik yaitu
pas. Sedangkan elegance diartikan
elok atau mewah.
Pada mood board ini, kesan gorgeous
elegance ditampilkan dalam warna crimson
atau maroon atau merah hati, kesan elegance ditampilkan dengan kesan classic yang timbul pada gambar oxford shoes. Gambar kelopak bunga
merupakan representation
(penggambaran) dari repetition
(pengulangan) garis pada gambar highlight,
yaitu lipit pada rok.
Selain itu gambar kelopak bunga menunjukkan kesan tekstur material outfit yang light (ringan) namun memiliki pakem bentuk tersendiri. Karena hal itu juga, gambar pada mood board ini disusun secara rapi.
Konsep : dynamic
active
Warna : pink, purple, black
Dinamic atau dinamis dapat diartikan sebagai bergerak sedangkan active dapat diartikan sebagai kondisi kontinyuitas atau keberlangsungan. Dinamic active dapat diartikan sebagai pergerakan yang hidup, berlawanan dengan static (kaku) dan monoton.
Gambar highlight pada mood board menampilkan kesan dinamic active dilihat dari penggunaan bidang lengkung yang sedikit tidak beraturan (random). Gambar bunga merujuk pada feel hidup yang merujuk pada sifat active, sedangkan gambar (zoom in) bakteri merujuk pada sifat dinamic dengan penggambaran bidang unpredictable organic yang juga dapat diartikan sebagai hidup.
Konsep : cool
Warna : deep
blue, turqouise, white, gold,
Cool dapat diartikan
sebagai dingin, sejuk atau segar. Pada mood board ini, kesan cool dapat
ditangkap dengan melihat warnanya saja yang identik dengan sifat air yang
dingin, sejuk dan segar.
Perpaduan warna yang
cukup kontras juga menghasilkan kesan deep
(dalam) dan eye catching (menarik).
Meski masih dalam satu tone color, ada perpindahan warna (gradasi) antara deep blue menuju turqouise yang memberikan kesan freeze
(beku). Sedangkan warna gold yang
terdapat pada gambar highlight
menunjukkan kesan yang soft karena
berdampingan dengan skema warna cool pada
mood board ini.
Konsep : neat
Warna : white, soft cyan
Neat atau rapi adalah
kesan yang dihasilkan oleh warna white dan soft cyan, terlihat polos karena
perpaduan warnanya yang ringan dan teksturnya yang smooth.