Hello~
Setelah menunggu selama… beberapa hari 😅 akhirnya Cine Crib merilis review Furiosa: A Mad Max Saga, jujur niya aku khawatir banget filmnya flop karena film sebelumnya Mad Max: Fury Road bagus banget 😍. Aku memang nggak mengikuti franchise-nya Mad Max (1979, 1981, 1985) tapi aku pernah nonton Mad Max: Fury Road (2015) via TV kabel saat masih stay di rumah dan sangat terkesan. Blown my mind 🌟. Untukku, Mad Max: Fury Road adalah versi gurun dari Waterworld (1995), eh udah pada nonton belum?.
Flashback dikit niya…
Mad Max: Fury Road adalah film dystopia – survival dengan setting padang pasir paska runtuhnya peradaban dunia dalam berita. Saat sedang melintas Max Rockatansky (Tom Hardy) ditangkap oleh war boy yang dipimpin oleh Immortan Joe (Hugh Keays-Byrne) yang ingin mengambil darahnya untuk menyelamatkan Nux (Nicholas Hoult). Ia dibawa oleh Nux saat mengejar Imperator Furiosa (Charlize Theron) yang membawa kabur war rig dan 5 istri Immortan Joe yang sedang hamil ke Green Place of Many Mother.
Yang bikin Mad Max: Fury Road mind blowing adalah konsep dystopia-nya yang ngadi-ngadi, bayangkan… gimana pliketnya tinggal di gurun pasir sambil war wer wor memperebutkan bensin dan reparasi motor 😂. Pasukan berani matinya Immortan Joe: tuyul-tuyul anemia yang saking absurd-nya membawa band untuk mengiringi pertempuran. Sumvah, ini scene terepik dan gila sepanjang film, eddins banget laya pokoknya mah. I like it *suara Curut.
Potongan scene terminblowon:
Saat nonton Mad Max: Fury Road aku penasaran banget dengan sosok Furiosa yang effortlessly keren aja gitu 😍, kok bisa doi pake tangan prostetik dan nggak berubah jadi tuyul anemia padahal tinggal di Citadel 🤔. Nah, untuk menjawab pertanyaan netizen macemku ini, Warner Bros merilis Furiosa: A Mad Max Saga yang dibagi menjadi 5 chapter dengan timeline yang linear. Tenang pemirsa… kalyan bisa mengikuti Furiosa: A Mad Max Saga meski belum pernah nonton Mad Max: Fury Road.
Chapter 1: The Pole of Inaccessibility
Chapter 2: Lesson from the Wasteland
Chapter 3: Stowaway
Chapter 3: Stowaway
Chapter 4: Homeward
Chapter 5: Beyond The Vengeance
Saat kalyan membaca review ini tentcunya Furiosa: A Mad Max Saga udah nggak tayang di bioskop, tapi tyda mengapa karena kuyakin kelak akan ditayangan di layanan streaming atau jaringan link haram 😏. Aku pun nonton Furiosa: A Mad Max Saga ini di hari terakhir penayangannya XXI BIP (CGV BEC dan Kings udah duluan turun layar). Aku nggak menyarankan kalyan nonton Furiosa: A Mad Max Saga sambil makan karena banyak adegan yang bikin jantung ciut dan eneg 😟.
Biar lebih nyaman membacanya, marki-view berdasarkan chapter-nya.
Chapter 1: The Pole of Inaccessibility
Di Mad Max: Fury Road, Furiosa dan Max berusaha kembali ke kampung halamannya di Green Place of Many Mother. Nah, di Furiosa: A Mad Max Saga kita akan diperlihatkan bagaimana Furiosa (Alyla Brownie) kecil diculik oleh segerombol raiders yang ingin mempersembahkannya pada Dementus (Chriss Hemsworth). Ibunya, Mary Jabassa (Charlee Fraser) berusaha menyelamatkannya namun nggak berhasil , sejak saat itu Furiosa menjadi bagian dari gerombolan Dementus dan dianggap anak 😅.
Dementus adalah salah satu dari sekian gerombolan yang berusaha menguasai sumber daya di universe-nya Mad Max. Kurasa Chriss Hemsworth cukup bersenang-senang menjadi Dementus yang nggak konsisten dan agak sengklek, entah mengapa namun aku merasa doi masihlah Thor namun di universe lain. Kematian ibunya yang tragis bikin Furiosa kecil trauma yang pada akhirnya bikin doi jarang ngomong, saking jarangnya rang-o-rang sampai mengiranya bisu.
Furiosa dan Valkyrie di Green Place of Many Mother |
tyda berbeza |
Chapter 2: Lesson from the Wasteland
Ada 3 sumber daya penting yang diincar oleh Dementus, yakni air (Citadel), bensin (Gastown) dan peluru (Bullet Farm). Tadinya Dementus berniat mengambil alih Citadel, namun begitu tahu tuyul-tuyul anemia-nya mengabdi begitu taat pada Immortan Joe ia mundur. Juwara banget laini production designer-nya bisa-bisanya kepikiran bikin motor Dementus ala chariot romawi, mana pake parasut merah pula 😂. Dementus pun bersiasat mengambil alih Gastown dan bernegosiasi dengan Immortan Joe untuk berbagi suplai.
Saat itulah Immortan Joe meminta Furiosa dan The Organic Mechanic (Angus Sampson) sebagai bagian dari negosiasi. Immortan Joe berniat menjadikan Furiosa sebagai istrinya dan menempatkannya di harem bersama istrinya yang lain. Furiosa pun kabur dan menjadi war boy macem tuyul-tuyul anemia, doi bertugas di workshop Citadel sebagai mekanik untuk membangun war rig yang digunakan untuk membawa suplai antar pangkalan (sumber daya).
Immortan Joe yang udah kena ISPA akut |
Immortan Joe bersama anak-anaknya: Rictus Erectus (Nathan Jones) dan Scrotus (Josh Helman) serta perdana menteri ala kadarnya: The People Eater (John Howard). |
Chapter 3: Stowaway
Furiosa merencanakan pelariannya dengan menyusup ke war rig yang dikendarai oleh Praetorian Jack (Tom Burke) yang akan mengantarkan suplai ke Gastown. Untuk mengantisipasi serangan gerombolan, war rig didampingi oleh konvoi war boy yang sebenarnya kurang berguna karena mudah metong wkwkwk😂. Benar aja ya… saat gerombolan menyerang war rig para war boy berguguran satu persatu tapi aku suka sih effort mereka yang no kaleng-kaleng saat menjemput ajal 👍👍👍.
Furiosa pun akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya dan membantu Jack menghalau gerombolan dan mengamankan war rig. Nggak usahlah kalyan tanya kemana para war boy, karena bahkan yang stay di dalam tanki pun metong. Kepikiran banget ya bikin biker-nya pake parasut wkwkwk Jack dan Furiosa sampai di Gastown yang ricuh gegara Dementus kagak becus 😤 bukannya sadar yang ada doi malah ngajak war wer wor Immortal Joe. Hadehhh…
from this |
to this |
Chapter 4: Homeward
Kembali ke Citadel, Furiosa naik jabatan menjadi Praetoria setara dengan Jack. Saat nonton Mad Max: Fury Road aku sempat mengira Imperator Furiosa adalah nama asli Furiosa ternyata Imperator adalah nama jabatannya macem Praetoria. Immortan Joe menyuruh Jack dan Furiosa ke Bullet Farm demi mengamankan stok amunisi untuk persiapan melawan Dementus. Entah karena kekurangan stok apa gimana, konvoi war rig hanya didampingi sedikit war boy, eh… ternyata Dementus udah sampai lebih dulu.
Jack dan Furiosa pun nggak luput dari serangan Dementus yang tsadesss… eh doi sekarang ganti pake mobil, berasa nonton Monster Cars Show yaini. Di chapter ini kita akan perlihatkan sebab-sebab Furiosa pake tangan prostetik, kagak kuku hamba 😭… apalagi saat Jack disiksa padahal mereka baru beres kecelakaan. Di scene kejar-kejaran antara Furiosa dan gerombolan Dementus, nyelip scene yang kayanya adalah Max Rockatansky dengan mobil birunya di atas tebing.
nggak jadian kok gaes… |
mobil barunya Dementus |
Chapter 5: Beyond The Vengeance
Perang antara Dementus dan Immortan Joe berlangsung selama 40 hari, yha~ sekalian tahlilan siya ini mah 😅. Selama itu Furiosa bikin tangan prostetik di workshop dan mempersiapkan mental untuk memburu Dementus. Di puing-puing peperangan ada dongs itu si band pengiring perang, tapi nggak main juga sih haha 😁. Sebagai gantinya, ada scene konduktor gibliks yang memimpin… derit? deru? desing? motornya gerombolan Dementus. Anjaiii… berasa keren sendiri banget ya doi 😁😁😁.
Setelah 40 hari akhirnya Furiosa keluar rumah *yukata masa idah? 😅 dan memburu Dementus hingga ujung gurun. Nggak ada yang tahu apa yang terjadi di antara Furiosa dan Dementus, kabar yang beredar hanyalah spekulasi karena Furiosa kembali ke mode bisu 🙊. Sejak perang berakhir Furiosa naik jabatan menjadi Imperator dan menculik 5 istri Immortan Joe yang sedang hamil pake war rig, selanjutnya kalyan bisa nonton Mad Max: Fury Road 😊.
Furiosa di persimpangan jalan Garut dan Tasikmalaya |
tangan prostetik Furiosa nggak bisa dipake nge-print ya, tintanya udah mau abis |
***
Aku setuju dengan review-nya Cine Crib yang bilang bahwa meski ceritanya masih kurang OK dibanding Mad Max: Fury Road, Furiosa: A Mad Max Saga adalah film yang menghibur dan fans service-nya juwara ⭐⭐⭐. Action-nya udah pasti kewren ya, kapan lagi kita nonton scene menjelang ajal semenyenangkan ini. Sayangnya, war boy dan biker-nya kurang banyak euy, nggak yang diawur-awur macem di Mad Max: Fury Road.
Aku cukup menyayangkan Dementus yang dibikin terlalu sans dan kurang capable untuk menguasai sumber daya dan memimpin Gastown. Macem tanggung aja gitu, padahal doi berpotensi menjadi musuh yang tsadesss… 😏. Aku nggak punya karakter favorite karena semua karakternya OK dan punya gaya yang asique, terutama simbah Wiki The History Man (George Shevtsov) yang merangkap sebagai narator.
Furiosa dan simbah Wiki |
Dementus's chariot |
Yang bikinku nggak habis thinking adalah production designer-nya yang mantips 👍, semua hal dipikirkan dengan baik terutama kendaraannya yang gils itu. Kalyan yang tertarik pada otomotif mungkin akan lebih memperhatikan kendaraannya ketimbang alur ceritanya. Aku lebih suka kendaraan di universe-nya Mad Max ketimbang universe-nya Fast and Furious karena lebih modifikasinya lebih ngadi-ngadi 😅. Kalau kalyan penasaran dengan kendaraan yang dipake di Furiosa: A Mad Max Saga mungkin kalyan akan tertarik membaca artikel ini.
Oh ya, Furiosa: A Mad Max Saga adalah prekuel dari Mad Max: Fury Road, sebagai franchise yang menjanjikan kuyakin kelak akan ade sekuel atau prekuelnya mengingat Mad Max trilogy sebelumnya terdiri dari 3 film. Di credits terselip potongan scene dari Mad Max: Fury Road, buseddd… Rosie Huntington-Whiteley dan Zoe Kravitz cakep banget siy…😍.
The movie posters were taken from the IMP Awards website
The rest of the pictures were taken from the @wathcmen.id thread on X