Assalamualaikum… 🙏🏻
Kembali lagi ke bulan favoritosnya umat muslim di dunia yakni bulan Ramadan, bulan penuh berkah yang sangat ditunggu-tunggu. Alhamdulillah Ramadan tahun ini bisa dilalui nyaris secara normal, euphoria yang sempat ke-pause kini udah ke-play lagi ✨. Senang sekali rasanya bisa melalui Ramadan seperti byasanya, seperti yang lalu-lalu, seperti yang udah-udah.
Nggak banyak yang bisa kuceritakan karena mostly Ramadan-ku isinya kerja 🎠, OTW dan beberes. Capek juga ternyata bekerja regular *heu 😂 tapi karenanya jam tidurku bisa lebih teratur, meski imbasnya aku sulit menemukan waktu untukku sendiri. Banyak kerjaan yang mesti ku skip gegara aku belum bisa menemukan flow yang sesuai 🥲, maunya rebahan mulu.
Dibandingkan Ramadan tahun lalu yang rusuh, kupikir Ramadan tahun ini lebih santai dan sesuai ekspektasi saat pandemi. Kurasa ada gap dimana 2 tahun hilang begitu aja, seakan-akan kita melanjutkan hidup pasca Ramadan 2019 🙃.
Biar lebih nyaman membacanya, kubuat highlight aja ya…
SILATURAHMI
Untuk tahun ini keluargaku nggak mudik jauh kecuali ngumpul di rumah Mbah, nggak terlalu hectic karena Pak De ber-Idul Fitri di Surabaya. Beberapa kerabat yang biasanya hadir ber-silaturahmi kini udah berpulang, makin terasa sepinya 😐. Kalau udah begini kan jadi kepikiran, gimana Idul Fitri tahun depan? Apakah ada yang berbeda atau masih sama? 😅.
Kalau Idul Fitri tahun lalu aku masih sempat mengucapkan via chat atau DM, tahun ini mah nggak ya, keburu lelah guise… Aku hanya sempat update status dan membalas ucapan via chat di hari kedua Idul Fitri, sisanya mah bhay! Percayalah, kuterima semua ucapan Idul Fitri kalyan kok meski nggak di-mention secara personal, kumaafkan *dengan pengecualian 😉.
MACETZ
Kupikir macet mah permasalahan semua tempat ya… semua yang ada akses jalannya lambat lain pasti akan macet juga 😌.
Saking macetnya aku pernah susah pulang dong… Saat itu kebetulan gerimis, udah tentcu yekan kalau gerimis di jam pulang kerja mah alamat susah dapet ojol, jarang banget yang mau nge-pick padahal harganya naik sampai 2 kali lipat. Aku juga malay pake angkot karena nggak bawa payung, yha~ lama-lama gerimisnya jadi hujan yakawan.
Maka melipirlah daku ke Kings, gibliksnya aku lupa kalau THR udah pada cair. Sejauh mata memandang yang kulihat adalah rang-o-rang yang menenteng tas belanja, berjubel dan nggak takut koronces lagi. Nggak sedikit yang membawa anak-anak dan yang nggak berpuasa, sumvah gagal faham akutu dengan konsep berbuka karena nggak kuat saat berbelanja.
UPCYCLE
Sejak bekerja aku udah nggak membeli lagi pakaian khusus Idul Fitri, paling pake yang udah ada aja, toh yang penting warnanya putih rapi kan 😁 Meski nggak berencana membeli pakaian khusus Idul Fitri aku tetap mesti membeli pakaian baru, karena… kini aku bekerja regular dan hujan turunnya seenak jidat. Yha~ ujung-ujungnya tetap belanja sih 🤣.
Pakaian yang byasanya kupake untuk Idul Fitri nggak tahu ada di rumah bagian mananya, kalau pun ketemu belum tentcu muat yekan haha *KZL 🙃 Mumpung tren upcycle masih anget, bolehlah kupake pakaian lungsuran mama yang udah di-tag sejak masih kuliah😊. Terdiri dari 2 pieces, sleeveless midi dress dan midi outer yang warnanya switch alias bolak balik, udah pernah dikecilin beberapa tahun yang lalu makanya muat ✨👌🏻.
Tyda di-capture sampai kaki karena aku pake sandal gunung Eiger yang disebelin mama, secara visual memang kurang matching namun secara durability mah okay, 10th years and still counting. |
Aku yang gagal pose karena aba-abanya nge-blur, bisa dilihat tanganku kini ginuk-ginuk gimana gitu dan wajahku yang semakin ber-volume. Yha~ bahkan sebelum lebaran pun aku udah lebaran duluan. |
Warna pakaian dan kerudung nggak matching karena nggak briefing dulu. |
SAHUR & BERBUKA
Hampir setiap hari aku sahur tapi entah kenapa aku sering merasa lelah, ngantuk udah pasti, bahkan nggak jarang aku sakit kepala. Mungkin gegara kurang tidur juga kali ya… Ramadan kali ini intensitas berbuka di luar lebih sering, apalagi kalau bukan gegara macet, ketimbang stuck di jalan aku lebih memilih untuk berbuka lebih dulu.
Belum sah rasanya kalau Ramadan nggak ada bukber yekan, nah untuk detail bukbernya udah kubuat post-nya secara terpisah.
SHEILA ON 7 MAYLOP
H+ sekian pasca Idul Fitri aku nggak sengaja nonton Sheila On 7 di Net TV, blessing in disgust banget laini, tadinya aku pindah-pindahin channel sebagai penutupan sebelum mematikan TV dan eh… ada Sheila On 7 😍. Konser Sheila On 7 ini adalah konser tapping yang rencananya akan disiarkan di YouTube namun entah bagaimana malah berakhir disiarkan di TV. Aku sih yes ya karena aku jarang menonton TV.
FYI. Saat SD aku pernah kecanduan nonton TV (belum musim gadget) sampai hafal semua acaranya, begitu masuk ma’had kebiasaan nonton TV-ku lenyap karena aksesnya yang agak sulit. Saat kuliah aku nggak punya TV karena hidupku tersita tugas, pun hingga saat ini aku masih nggak punya TV (kecuali di rumah). Percayalah, belasan tahun hidup tanpa TV rasanya B aja 😁.
Sumvahhh… rasanya happy banget bisa nonton Sheila On 7 lagi, meski ada haru saat menyadari bahwa mereka udah menua dan beranak pinak. Dibandingkan dengan band seangakatannya Sheila on 7 termasuk band yang nggak neko-neko dan adem-adem bae, well… kecuali saat Anton di-kick dan Shakti ber-hijrah . FYI lagi. Anton kini additional drummer-nya Setia Band, eh pada kaget nggak nih? 🤭
Berlanjut ke Jum’at malam, saat aku memantau arus balik mudik meski nggak ikutan mudik tetiba ada notification dari akun Sheila On 7 yang sedang live. Gils… tumben-tumbenan yekan live, byasanya mereka live lewat tengah malam, yha~ biar nggak puyeng kali bacain komennya. Live-nya memang nggak lama tapi sukses jadi mood booster pasca kepanasan sedari pagi.
PIKNIK
Kagak. Nggak ada piknik-piknikan. Perjalanan dari rumah Mbah ke rumahku yang biasanya hanya ½ jam aja mesti molor jadi ± 2 jam gegara rang-o-rang pada piknik. Semoga tahun depan Idul Fitri-nya jauh dari weekend biar cutinya lebih panjang dan bisa dipecah. Piknik H+1 Idul Fitri bukan budaya keluargaku, budaya keluargaku adalah beberes kerjaan domestik, masak-masak dan leyeh-leyeh sepanjang hari. Nuhuns.
***
Begitulah hari-hari Ramadan dan Idul Fitri serta euphoria yang mengiringinya, senang rasanya kembali melanjutkan hidup dan mengisi momen-momen yang pernah hilang karena pandemi.
Akhirul kalam… minal aidin wal faidzin ya, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita bisa dipertemukan lagi dengan Ramadan dan Idul Fitri selanjutnya.
Alapyu ❤️