Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Setelah galau mau ikut workshop apa bulan ini, akhirnya aku memutuskan untuk mengkuti DIY lip tint & blush workshop yang lagi-lagi diadakan oleh @bionoils di @ruanghasta. Tapi kali ini aku nggak sendiri ya, Icunk juga ikut Yes! Akhirnya punya temen ngeworkshop haha Berharap weekend akan lebih berfaedah ketimbang jajan-jajan dan jalan-jalan shantay yha~ haha

Lip tint & blush ini satu produk ya, maksudnya selain berguna sebagai lip tint  bisa digunakan juga sebagai blush. Tentcu, karena ini DIY ada beberapa penyesuaian ya seperti tekstur dan tingkat kepadatannya yang berbeda dari lip tint biasa, lebih ke lip balm sih ini ya ... karena lebih lembek dan lebih mudah mencair.

Menurutku, lip tint & blush ini bentukannya nggak jauh berbeda dengan solid perfume yang kubuat di workshop lalu, memang ada beberapa bahan yang baru namun selebihnya sama saja yang paling kentara adalah penggunaan pewarna mica. Mica sendiri adalah zat pewarna kosmetik yang dihasilkan dari mineral.kalau melihat dari warnanya agak shimmering ya seperti warna-warna matte lip liquidnya Esqa.






Share
Tweet
Pin
Share
No comments
source

Nggak jadi ya nonton Buffalo Boysnya, keburu turun layar hehe ... 😛😛😛

Sebagai gantinya kita nonton Sebelum Iblis Menjemput, alasan kita memilih nonton Sebelum Iblis Menjemput ketimbang film lainnya adalah karena film tersebut disutradarai oleh TimoTjahjanto, yang juga dikenal sebagai Mo Brothers bersama dengan rekan duetnya Kimo Stamboel, salah satu karya mereka yang paling memorable adalah Rumah Dara. Tau sendiri lah ya ... Rumah Dara film macam apa. Pokoknya Rumah Dara adalah tipikalan film yang susah banget ditamatin karena udah keburu mual + pening = semaput 😂😂😂

Sebenarnya aku kurang begitu suka nonton film bergenre horror di bioskop ya, karena pasti lebih banyak meremnya ketimbang nontonnya *heu 😓. Aku lebih tertarik untuk nonton film-film berCGI dan berefek canggih macem The Hobbits, Fantastic Beast and Where To Find Them atau apapun yang visualisasinya mind-blowing, drama juga nggak masalah sih asalkan trailer dan reviewnya menggoda iman.

Nonton kali ini ... masih tetep di UBERTOS 🤣🤣🤣

NNN X Icunk X Deya X Memed X Lisna featuring UBERTOS 💗💗💗

Sebelum memutuskan untuk berkoalisi kita terpecah menjadi 2 kubu, yang pertama adalah kubu (masih) Sebelum Iblis Menjemput sedangkan yang kedua adalah kubu The Meg (ajalah). Cie ... Nonton bareng tapi beda studio 😎. Ternyata, The Meg Cuma nyisa 1 row dongs dan seatnya itu paling depan. Hayoo lohh ... Mending mana, Nonton Kasinem is Coming apa Doyok Otoy Ali Oncom: Nyari Jodoh? Kalau nonton Kafir takutnya Cuma berdua, tapi kalau nonton Sebelum Iblis Menjemput takutnya berlima 😜😜😜.

Jadi begini,

Sebelum Iblis Menjemput adalah film horror terbaru,

Yang ...

NGGAK NYANTAI SAMA SEKALI !!!
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

Kalau khow-khow sekalian punya riwayat penyakit berat semacam jantung, epilepsi atau panic attack usahakanlah untuk menghindari Sebelum Iblis Menjemput ini. Karena, 7/8 filmnya terdiri dari: jump scare yang ngeselin, scoring yang berisik, make up yang wow, efek yang bagus, pendalaman karakter yang okurrr serta ide cerita yang dieksekusi secara  brutal. Sedang sisa 1/8nya adalah jeda untuk kita bernafas. Plot holenya? Banyak.

Di awal kita sudah disuguhi kengerian yang tercipta dari ritual persekutuan antara Lesmana (Ray Sahetapy) dan iblis yang diperantarai oleh seorang ... katakanlah dukun (Ruth Marini). Munjung kalau kata orang Sunda mah. Tadinya kupikir dukun ini Trie Utami loh haha 😓 Dalam sekejap Lesmana ini bagai disawer Kanjeng Dimas, mendadak tajir, harta melimpah, dan hidup senang-senang. Sayang, ada hutang yang mesti dilunasi.

Setelah istrinya meninggal karena bunuh diri, yang mana kita semua tahu bukan alasan sebenarnya, Lesmana menikah lagi dengan seorang mantan artis bernama Laksmi (Karina Suwandy). Entah bagaimana ceritanya,  namun hubungan antara Lesmana dan Alfie (Chelsea Islan) anaknya dari pernikahan terdahulu tampak renggang. Mereka baru dipertemukan ketika Lesmana jatuh sakit.

Di rumah sakit Alfie juga bertemu dengan saudara-saudara tirinya yaitu Maya (Pevita Rafael), Ruben (Samo Rafael) dan Nara (Hadijah Shahab). Teutep yha~ semuanya diawali dengan kecanggungan dan kebingungan. Sakitnya Lesmana ini syungguh nggak enak banget diliatnya ... zizay lah ... 😦😦😦 Nah, disinilah  dimulainya 100 menit yang begitu  menyiksa.

Ternyata ada tujuan terselubung daripada sekedar menyambung silaturahmi, Laksmi beserta anak-anaknya yang kepepet meminta Alfie menyerahkan sisa asset milik Lesmana untuk menyambung hidup. Alfie kemudian pergi menuju vila yang diduga masih menyisakan sebagian harta Lesmana, sebuah keputusan beresiko sebab hari mulai gelap dan cuacanya mendung ala-ala Forks di Twilight.

Setelah bernostalgia sejenak, Alfie kemudian mulai mengeksplor seisi rumah dan menemukan bahwa ada satu pintu yang ditempeli kertas-kertas mantra seperti di film-film vampire China  yang dulu sering tayang di RCTI. Ia juga menemukan bahwa ada ‘hal-hal lain’ yang disembunyikan Lesmana di vila itu, udah mulai horror kan ya haha … Sabar, ini belum apa-apa …😱

Ternyata Laksmi dan anak-anaknya pun pergi ke vila, apalagi kalau bukan untuk mencari asset Lesmana yang tersisa. Namanya film horror … Pasti ada aja kelakuan bodoh yang menyebabkan mereka diincar. Yap. Saking hopelessnya belum menemukan apa-apa, Maya menyuruh Ruben untuk membuka paksa pintu yang sengaja Lesmana tempeli kertas-kertas mantra.

Yha~ sudah bisa ditebak ya alurnya ini … penghuni ruangan tersebut lepas dan menyeret Laksmi kedalam kegelapan. Dan bukannya pada nolongin ya, yang ada anak-anaknya Cuma ngeliatin doang sambil teriak-teriak, NATO bener … Barulah saat penonton sudah ngilu dengan garukan kuku palsu Laksmi yang mulai rompal, Alfie dan Ruben berusaha menolong Laksmi. Dear gais …  Siya-siya sekali usahanya …😑

Then, mulailah Maya teriak-teriak ke pintu nanyain Laksmi … (hmm … makanya nih mb, kalau ada apa-apa gercep dikit napa~) tentcu saja Laksmi dikembalikan lagi, Cuma ya itu … dengan kondisi yang kesurupan ala-ala zombienya Train To Busan. Gigit Maya sebentar, kemudian kabur keluar rumah kaya werewolf, meninggalkan mereka dalam terror yang susah banget tamatnya.

Mas-Mas yang duduk sendirian di depan langsung cabs begitu ada jeda begini, disusul oleh sepasang muda mudi yang sepertinya nyesel banget memilih nonton Sebelum Iblis Menjemput dimalam Minggu. Kita juga maunya cabs, Cuma … sayang aja  gitu udah insto tiketnya di IG haha nggak deng, kalau nggak inget mesti permisi melewati penonton lain  dan jalan sebentar melewati screen ingin rasanya ikutan kabur macem cerita netyzen ini.


Terkadang ya ... film horror selalu mentok di keputusan-keputusan irasional demi kepentingan jump scare, seperti saat Alfie dan Maya memutuskan untuk mencari pertolongan ke perkampungan sekitar hanya berdua, meninggalkan Ruben dan Nara di vila karena alasan Laksmi yang masih berkeliaran. Padahal ya ... kalau aja mereka berempat memutuskan untuk pergi dari vila, mungkin ceritanya akan berbeda haha 🙅😂😂 Seenggaknya resiko ‘dikerjain’ sendiri-sendiri akan lebih rendah.

Saat Alfie datang jarak dari pagar ke vila nggak  begitu jauh, berbeda dengan saat Alfie memapah Maya berasa susah banget nyampenya ... Gils ... Mana ketemu Laksmi lagi, sumpah genggeus bangetlah ceplaknya 😠. FYI. Selain berisik scoringnya ini kontinyu ya ... yang artinya sepanjang film kita akan disuguhi ketegangan  yang muncul dalam segala bentuk 🤔.

Total waktu mereka terjebak terror di vlla adalah 3 hari 2 malam, dalam kurun waktu itu nggak ada sama sekali scene yang memperlihatkan mereka makan + minum (kecuali di malam pertama), mandi atau hasrat untuk ke toilet. Setelah melewati malam pertama mereka berusaha untuk pergi dari vila, namun berakhir dengan saling tatap dengan Maya di ruang tamu, sejak pagi … sampai bertemu malam lagi. Kan … berasa nonton sinetron extended, ditambah-tambahin biar penonton senang.

Meh!
Yang ada kita gregetan 😩.

Penggambaran spirit yang baru lepas menarik ya, benar-benar menggambarkan bagaimana ia bergerak dan merasuki setiap karakternya. Akting dan Chelsea dan Pevita sudah pasti keren farah, tapi yang menjadi kojo adalah aktingnya Karina Suwandhy 😍😍😍 (kalau memang nggak pake stuntwoman) scene saat ia keretekan di dinding atau mengelupasi kulit mukanya juara. Ruben juga nih bikin gagal fokeus, scenenya meminta maaf kepada Maya lumayan mencairkan ketegangan, termasuk scene berantemnya dengan Lily via telepon yang diceng-cengin satu studio 🤣.

Diantara semua karakter di Sebelum Iblis Menjemput yang paling apes adalah Lily (Clara Bernadeth), scene rumah sakitnya geuleuh pisan lah ... kombinasi gore antara rambut rasta dan darah ala-ala film IT. Salah satu scene yang membuat frustasi adalah scene tempat tidurnya Nara, KZL bat dah ... Apalagi saat iblisnya manggil-manggil Nara dari balik lemari, sudah tegang aja kan sestudio, taunya ada yang jawab dong dan itu bukan Nara. Tapi ... anak kecil yang ternyata ikutan nonton , gemes kali ya dipanggil-panggol tapinya nggak ada yang nyaut 😓.

Kupikir ending Sebelum Iblis Menjemput  akan seperti film Bangsal 13 dimana Luna Maya terjebak selamanya di dalam sumur, ternyata malah lebih ‘baik’ karena nggak membiarkan penonton tersiksa dengan kenyataan bahwa we’ve seen for nothing alias nggak ada yang selamat sama sekali. Ada beberapa karakter yang dibiarkan hidup sementara yang lainnya dibiarkan mati secara mengenaskan.

Namun terlepas dari berbagai kekurangannya, Sebelum Iblis Menjemput ini adalah film horror yang sukses memberikan kengerian kepada penonton secara all out. Dan yang paling penting nih ya ... 

BIKIN FRUSTASI !!! 😭😭😭

Setiap kali nonton aku memang selalu membawa jaket atau sweater, eym … karena studio dingin tcoy ... ehehe Well ... Nyatanya, sweater ini ternyata lebih berfaedah ketimbang sekedar melindungi badan biar nggak masup angin. Yakni, melindungi muka dari penampakan syaithon terqutuq … yang banci tampil nggak lihat tempat 😉

Dari awal penampakan di rumah sakit, aku dan Deya udah siap-siap aja nih nutupin muka pake sweater, bodo amat diketawain Memed, karena ternyata dia malah sok-syibuk nonton drakor di VIU, yha~ mbnya Cuma numpang nonton doang dongs 🤣🤣🤣 Baru menjelang akhir film Memed tanya “Non, ari si Rubennya kemana?” 

Hmm … ingin tahu aja apa ingin tahu banget nih mb? 😏
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
source

Hampir sebulanan ini aku malay ngeblog karena rewatch serial Game of Thrones 😁.

IYDK. Game of Thrones adalah serial yang diadaptasi oleh HBO dari buku A Song of Ice and Fire yang ditulis oleh George R.R. Martin, genre-nya adalah fantasy yang menceritakan tentang perseteruan 9 klan memperebutkan takhta di Westeros, setting-nya kurang lebih mirip-miriplah dengan The Lords of The Ring universe. Aku suka ceritanya, penuh intrik, mesti mikir, pake penyihir, ada naganya, ada zombie-nya, karakternya banyak (dan terdiri dari berbagai ras), setting-nya keren, CGI-nya apalagi, minim sensor dan yang paling penting nih... durasinya lama 😂😂😂.

Seingatku Senji-lah yang pertama kali merekomendasikan Game of Thrones setiap kali ada yang barteran film di sela-sela jam kuliah, maklum ya gais... selain Rizma, Senji ini termasuk yang rajin nge-download film. Aku pun tadinya minta Game of Thrones untuk nemenin begadang alias cuma butuh suaranya doang biar ‘berasa’ ada temen, eh tapi ujung-ujungnya malah nonton beneran 😊😊😊. So... aku pun ikutan merekomendasikan Game of Thrones setiap kali ada yang mau barteran film, namun fakta bahwa banyak naked scene-lah yang pada akhirnya membuat Game of Thrones populer di jurusanku 😏.

Saking populernya hampir semua temanku tahu tentang Game of Thrones, siapa saja karakter yang ngeselin, siapa saja karakter yang mestinya mati, siapa saja karakter yang bikin penasaran dan scene mana saja yang mesti ditonton berulang-ulang 😏. Karena Game of Thrones aku bahkan pernah sampai berurusan dengan Dekan Fakultas, hemeh banget sih kalau inget ini... 😫. Reputasi menjelang lulus tercoreng gegara bapaknya nggak sengaja melihatku + Teh Acit yang nyender-nyender ngantuk setelah sidang, di sebelah laptopnya Ican yang di-pause tepat di gay scene-nya si Loras 🙈🙉🙊.

Nggak sengaja apes itu nggak enak ya kawand 😑.
Jadi berasa dapet sidang tambahan~ 😱.

Karena Game of Thrones ini rilisnya per season maka mau nggak mau kita mesti sabar menanti sampai tahun depan, nah kalau biasanya aku mendapatkan raw file-nya dari temanku yang rajin download, begitu tinggal di rumah aku agak kesulitan untuk mendapatkan akses menonton Game of Thrones. Makanya aku nggak begitu mengikuti secara runut setiap seasonnya, menclok-menclok, meski masih bisa mengerti alur ceritanya tetep saja banyak yang kelewat. Butuh kesabaran ekstra juga untuk nungguin 1 complete season di Kingkong.

Well... saat itu dirumah pakenya modem jadul yang masih pake kabel jadi kalau mau streaming harus di ruang keluarga, yang berarti sama-sama bisa ditonton 😕. Merasa nggak enak juga kan ya nonton Game of Thrones di TV tapi sebelahan dengan ortu 😕. Eym... Lagian emang situ berani mindahin channel Golden Memories ke Game of Thrones? 😂😂😂.

Belakangan ini aku rewatch Game of Thrones untuk mengisi kekosongan jeda antara What’s Wrong Wrong With Secretary Kim? setiap minggunya. Masih tetep rame kok... Agak malay juga nih kalau dijelasin ceritanya per-season-nya, banyak banget yang bisa diceritain. Biar nggak pusing, bisa kali baca fanblog-nya dulu atau ngintip behind the scenes-nya.

source

Eym ... apa lagi ya? 

Okaylah... sambil menunggu final season Game of Thrones di tahun 2019, aku mau membuat award list versiku~

BEST FEMALE CHARACTER
Daenerys Targaryen - karena doi punya naga dan kayanya... bakal jadian dengan Jon Snow #netyzenhalu 💘💘💘.
Olenna Tyrell - karena masih fit di usia senja dan produktif ngurusin urusan orang 😏.
Brienne of Tarth - karena keren dan konsisten akan janjinya kepada Catelyn Stark.
+
Sansa Stark - karena bisa survives sampai season 7, kusuka quote-nya sebelum mengeksekusi Littlefinger: I’m a slow learner. It’s true... but I’m learn 👏.

BEST MALE CHARACTER
Tyrion Lannister - karena Lannister always pays his debts 👏.
Petyr Baelish | Littlefinger - karena ganteng level oom-oom 😂.
Jorah Mormont - karena... suka aja.

FINALLY (S)HE-DIED-CHARACTER
Joffrey Lannister - karena hidupnya penuh ke-dzhalima-n, nggak mungkin nggak kesel dengan kelakuannya 😠😠😠.
Ramsay Bolton - karena hidupnya penuh ke-dzhalim-an dan ke-munkar-an, mukanya juga ngeselin 😠😠😠.
Viserys Targaryen - karena sotoy dan mengaku fire resistant, nyatanya langsung mati begitu dibuatin mahkota .

WISH (S)HE-DIE-IMMEDIATELY
Cersei Lannister - karena dia adalah sumber masalah di Westeros 💆.

FINALLY (S)HE-STILL-ALIVE
Shireen Baratheon - karena ia adorable.
Wun Wun - karena bisa sangat berguna di peperangan.
Oberyn Martell - karena ganteng level oom-oom 😂.

MOST WASTED DIE
Tommen Lannister - karena sangat nggak bersyukur bisa selamat dari kejadian di High Septon 😫.

HEARTBREAKING SCENE
Red Wedding - karena nggak mengira House of Stark dikhianati si tuwa bhang-khay Walder Frey.

SHOCKING SCENE
Destruction of The Great Sept of Baelor - karena nggak mengira rencana penyelamatan Margaery Tyrell dan Loras Tyrell akan segatot itu.
Massacre at Hardhome - karena kaget diserang White Walkers dan deg-degan ingin cepet-cepet naik ke atas perahu.
The Dragon and The Wolf - karena belum ada yang kasih tau Daenery dan Jon Snow: White Walkers-nya udah sampai The Wall.

INTERESTING FACT
Hodor thingy.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Ketimbang mengisi hari Minggu dengan produktif mager kali ini aku mengikuti solid perfume workshop yang diadakan oleh @bionoils di @ruanghasta. Penasaran aja ... karena belakangan ini apa-apa yang berlabel organik (dan kalau bisa DIY 😅) sedang hype, seperti body care, skin care, healthy care serta kawan-kawannya sekalian ✨.

Pada dasarnya baik solid perfume maupun liquid perfume memiliki kegunaan yang sama yakni sebagai wewangian, yang membedakan adalah medianya. Solid perfume menggunakan media gel padat (balm) sedang liquid perfume menggunakan media cairan. Tentu keduanya memiliki plus minus ya, namun dalam hal bentuk tentu saja solid perfume lebih simple karena nggak makan tempat dan nggak rentan menguap.

Wewangian yang digunakan dalam pembuatan solid perfume ini adalah essentials oils dari @bionoils, mesti banget nih essentials oils? Nggak mesti sih, namun kalau dibandingkan dengan bibit fragrance yang dijual di pasaran, essentials oils disinyalir lebih memiliki manfaat ketimbang sekedar wewangian belaka. Dan setiap (jenis) essentials oils memiliki manfaat yang berbeda-beda.

Karena membuat sendiri tentu kita dibebaskan untuk memilih essentials oils yang akan digunakan untuk membuat solid perfume, disarankan untuk mencampur maksimal 3 jenis essentials oils saja karena dikhawatirkan akan merusak konstruksi notch. Notch disini terdiri notch atas, notch tengah dan notch bawah yakni aroma yang menguar saat baru digunakan (diaplikasikan pada kulit), saat tengah digunakan dan saat aroma tersebut akan habis (sisa).

Secara garis besar essentials oils terbagi dalam 7 kategori yakni;
Floral: Jasmine, Geranium, Lavender, Rose dll.
Exotic: Ylang-ylang dll.
Citrus: Lemon, Sweet Orange, Citronella dll.
Woody: Cypress,Tea Tree dll.
Resin: Frankincense dll.
Herbal: Peppermint, Rosemary dll.
Spice: Cinnamon, Clove dll.

Kalau dibandingkan dengan bibit fragrance tentu essentials oils ini harganya bisa jauh lebih mahal, aromannya pun terasa lebih mentah (raw) dan nyegak (pekat) karena masih murni belum dicampur apa-apa. Yang membuat essentials oils mahal adalah bahan baku dan prosesnya, kalau pernah nonton film Perfume: Story of A Murderer pasti tahu ya kalau untuk menghasilkan satu botol kecil essence dibutuhkan ribuan kuntum bunga. Makanya agak patut dipertanyakan juga nih ya essentials oils yang harganya mure ...

Membuat solid perfume tidaklah terlalu sulit ya, cara membuatnya cukup mudah dan bahan-bahan yang dipergunakan bisa didapatkan via internet, tinggal daya eksplorasinya saja. Karena DIY, daya tahan solid perfume ini sekitar 1 tahunan dari waktu pembuatan, harus disimpan di tempat tertutup dan tidak disarankan terkena sinar matahari langung, kalau wanginya sudah habis bisa dijadikan lip balm karena (masih) mengandung coconut oil dan sun flower oil yang melembabkan.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Satu-satu alasanku kenapa ikutan basic sequins workshop ini adalah karena ingin tahu jenis-jenis payet dan penasaran dengan tekniknya 😉. Memang ... Pinterest dan Youtube menyediakan banyak hal menarik, termasuk sequins thingy ini, namun rasanya kurang afhdol kalau nggak mempelajarinya secara langsung dan yha~ selalu ada perbedaan nama ilmiah haha (((ILMIAH))) nama resmi deng dan nama dagang yang lazim digunakan di pasaran.

Kalau untuk payet biasa aku sudah cukup familiar meski level-nya masih amatiran haha Biasanya aku memasang payet di pakaian resepsi atau pakaian favorite, yaudah sih gitu aja, belum ada peningkatan lainnya 😓 Makanya aku excited saat tahu @puka.id mengadakan basic sequins workshop¸ berasa ada pencerahan hehe

Well ... Saat itu @trinket.island baru pindahan dan belum sempat mengganti location point di GPS, alhasil drama dulu dikit ya karena salah tempat haha Kukira pesertanya ada banyak ternyata Cuma 2 dongs, jatuhnya jadi semi private workshop. Aku sih yes, biar lebih fokeus yha~

Pada dasarnya beads dan sequins ini adalah payet yang digunakan untuk mempercantik pakaian atau aksesoris seperti tas dan sepatu, yang membedakan adalah bentukannya. Beads adalah manik (atau mote) berbentuk 3 dimensi dan bersifat sprinkle (butiran) sedang sequins adalah manik berbentuk 2 dimensi dan bersifat lembaran. Keduanya adalah keluarga payet.

Payet yang dijual saat ini sangat beragam, tergantung kerajinan kitanya ya ngubek-ngubek toko dan sabar ngantri tanya ke pramuniaganya. Namun perlu diingat, nggak semua toko jualan payetnya samaan, maksudnya baik kualitas serta ketersediaan warna dan ukuran nggak terlalu komplit. Kadang ada yang menjual per-gram, per-ons atau per-satuan dan harga jualnya pun berbeda ya untuk setiap toko.

Di Toko Victory payetnya sudah ditakar dalam plastik-plastik kecil, harganya sekitar Rp. 3000 – Rp. 5000an CMIIW. Enaknya belanja di toko Victory kita bisa melihat langsung payetnya jadi bisa sekalian sambil mikirin komposisi warnanya, kalau di toko lain kadang kan pramuniaganya suka langsung nodong tanya: “mau warna apa?” heuheu ... Kan jadi makin bimbang ...

Karena yang ikutan cuma berdua jadi kita lebih enjoy untuk saling sharing tentang perpayetan dan sedikit tentang circle per-crafter-an. Berfaedah sekali workshop-ku ini hehe Sebenarnya kita tinggal mengikuti contoh seperti yang dibuat sebelumnya, tapi lama kelamaan kitanya yang request ingin buat yang mana haha Yang tersulit dulu, lah ya ... yang lebih perlu pencerahan. Kalau kita sudah tahu tekniknya, sisanya tinggal eksplorasi sendiri mau buat yang kaya gimana.







Kurang lebih begini ya hasilnya kalau diterapkan di pakaian ...




Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates