Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Setelah berkali-kali makan opor dan ketupat muncul rasa jenuh, ingin yang seger-seger, nggak harus dingin tapi mesti seger. Apa coba? Tukang seblak pulang kampung, tukang baso mesti PO, tukang rujak pindah ke makam, tukang jus kebanjiran order. Jangan harap ada yang mau pergi beliin (+ngantri), yang ada kita malah mager dan jadi batu.

Mas Sulung dan Wa Iti yang sedari tadi 'nguprek' berdua di dapur tiba-tiba datang membawa sewadah buah rambutan, eits ... ini bukan buah rambutan biasa ya, tapi ini rujak buah rambutan. Baru denger kan namanya? Iya, sama ... ahaha Rasanya mirip-mirip sambel kecap yang belum pake kecap. Pedas + asam. Seger sih iya, tapi bahaya juga untuk yang lagi sariawan ☺

Bahan :
- Buah Rambutan (kupas dan buang bijinya)
- (5 buah) cabe rawit 
- (1 siung) bawang merah 
- (1/4 sdt) garam 
- (1 buah) jeruk nipis 

Cara :
- Tumbuk kasar cabe rawit, bawang merah dan garam.
- Masukkan jeruk nipis, tumbuk sesekali.
- Masukkan buah rambutan, aduk hingga merata.
- Rujak rambutan 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Dear Pici,

Congratulation for your wedding!!! 🎇🎇🎇

We are so happy for you Cong, really happy. Seeing you smiling on the stage with Ryan showing off the certificate of marriage after Ijab Qabul is one of our greatest moment. Because finally ... you are sold out 😂😂😂

Sorry for the failed bachelorette trip that we ever plan before, the universe isn’t on your side ...

When others celebrate their bestfriend bridal shower in a cute café or open room in a hotel, did a ‘bachelorette’ things such as wearing a dress code, dolled up as Jeng Kellin and walking around to take a pictures with everyone.

We aren’t.

Because we are know how would you react into those fancy stuff and girly things. Striking your I-don’t-care pose and smirking your face for saying ‘what the hell are you doing?’ or ‘are you joking on me?’😁

Yes. Bridal shower is too out of y/our style.

Universe has gave the fierce backdrop, it cost much than a D.I.Y. paper flowers or an initial ballons. We don’t need a dress code, because we had a similar taste on it. Nor the accessories, we don’t need a fake crown or a pageant ribbon written ‘soon to be Mrs. Ryan’ and ‘best bridesmaid ever’ because we are a Salmon’s. 🐟🐟🐟

Those is the reason why bachelorette trip is righten instead of bachelorette party. Perhaps someday we could make an after marriage trip for you, just in case ... you still interesting about that. Or maybe ... it should be m(in)e bachelorette trip hehe 😜

We understand if now you will see everything differently, being a wife isn’t same as being a single. It’s a life phase ... You just pass it through earlier than us. Off course ... someday we would getting married as you did, we are on the way to find out who is he 😇

Wish you all the best things in life, living up the dream with your lifetime partner and be yourself. 


Keep calm and wait our wedding invitation 📨
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

We Bought A Zoo menceritakan tentang Benjamin Mee (Matt Damon) yang baru saja ditinggalkan oleh istrinya. Tak ingin larut dalam kesedihan, ia kemudian berusaha untuk menjalani kehidupannya sebagai single parent, yang ternyata lebih sulit daripada yang ia duga.

Benjamin Mee memiliki 2 orang anak, yang pertama adalah Dylan (Colin Ford) dan yang kedua adalah Rosie (Maggie Elizabeth Jones). Masih dalam masa adaptasi akibat kehilangan orang terdekat, Dylan berusaha mengungkapkan perasaannya lewat gambar, yang mana dianggap terlalu suram dan dianggap memberikan kesan negatif untuk anak seusianya. Karenanya Benjamin Mee mesti berurusan dengan kepala sekolah dan hubungannya dengan Dylan semakin renggang.

Benjamin Mee kemudian memutuskan untuk pindah rumah sebagai langkah awal memulai kehidupan baru, ia dan Rosie menemui Mr. Stevens (J.B. Smoove) seorang agen property guna mencari rumah yang ideal bagi mereka.

Seperti mencari jodoh mencari rumah pun harus sabar...💖😇

Mereka telah berkeliling dan mendatangi hampir semua property list- Mr. Stevens, sayang belum ada yang cocok dan ‘sreg’ di hati. Ketika sedang membereskan property list, salah satu berkasnya terjatuh dan diambil oleh Rosie. Didorong rasa penasaran dan hopeless belum menemukan rumah yang ideal mereka kemudian memutuskan untuk mendatangi property tersebut.

Di perjalanan Mr. Stevens mengemukakan alasan mengapa ia tidak memberitahu Benjamin Mee perihal property yang akan mereka tuju, property tersebut bukanlah property biasa.

Then ... Too good to be true. Rumah tersebut sesuai dengan ekspektasi Benjamin Mee mengenai rumah yang ideal. Ketika sedang berkeliling dan melihat-lihat isi rumah tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara auman singa yang cukup nyaring. 🦁

Mr. Stevens memberitahu bahwa terdapat kebun binatang di belakang rumah yang sudah ditutup itu dan menjelaskan bahwa jika Benjamin Mee ingin membeli rumah tersebut ia juga harus membeli kebun binatangnya. Itu adalah syarat mutlak dari owner-nya.

Benjamin Mee sempat urung namun melihat Rosie bahagia ketika bermain bersama burung Merak ia setuju membelinya. Keputusannya sempat ditentang oleh saudaranya Duncan (Thomas Haden Church) karena ia sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang kebun binatang dan segala hal tentangnya, namun Benjamin Mee tetap kekeuh dan membelinya

Setelah kebun binatang resmi ditutup hanya Kelly Foster (Scarlett Johansson) dan beberapa orang yang tersisalah yang mengurusi kebun binatang. Karena ketidaktahuan akan dunia perkebun binatangan, Benjamin Mee dengan cepat memiliki masalah finansial.

Dylan yang sedari awal kesal karena harus pindah dan meninggalkan teman-temannya lambat laun mulai melunak, apalagi kalau bukan karena kehadiran Lily Miska (Elle Fanning) sepupunya Kelly Foster yang juga ikut magang di kebun binatang. Mereka menjadi akrab dan saling membantu.

Suatu hari kebun binatang didatangi oleh Walt Ferris (John Michael Higgins) dalam rangka inspeksi mendadak, setelah berkeliling dan memeriksa kelayakan kebun binatang ia menginformasikan bahwa diperlukan biaya yang cukup besar untuk perbaikan kebun binatang, jika tidak bisa memenuhi standar yang telah ditetapkan kebun binatang terancam ditutup.

Salah satu pegawai Benjamin Mee yaitu Rhonda Blair (Carla Gallo) yang khawatir mengenai keadaan finansial kebun binatang memutuskan untuk pindah dan meninggalkan rumor bahwa kebun binatang akan kembali dijual.

Benjamin Mee yang sedang kebingungan dengan biaya perbaikan kebun binatang tanpa sengaja menemukan akun bank milik istrinya. Yes!!! ☀ Dunia Benjamin Mee kembali bersinar, dengan uang tersebut Benjamin Mee melakukan perbaikan kebun binatang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pegawai kebun binatang yang tadinya suram pun kembali berseri-seri.

Benjamin Mee kemudian memutuskan untuk membuka kembali kebun binatang untuk publik. Sehari sebelum hari H, hujan deras mengguyur kebun binatang dan menciutkan  Benjamin Mee, terlebih lagi ketika saatnya tiba acara pembukaan, tak ada seorang pun pengunjung yang datang.

Jadi nggak ini teh? 😐

Ternyata jalan menuju kebun bintang terhalangi oleh pohon yang tumbang akibat hujan deras semalam. Padahal di sisi lain pengunjung sudah menunggu ...

The End. (Dan semua film akan tamat pada waktunya) 🌼🌼🌼

FYI. We Bought A Zoo ini merupakan film adaptasi dari kisah nyata Benjamin Mee dan Rosemoor Wildlife Park. Amazing ya ... belinya kebun binatang bukan Cuma kostan 10 pintu 😄

Tidak banyak orang yang berani mengambil resiko membeli kebun bintang tanpa tahu apa-apa tentangnya seperti Benjamin Mee, tapi seperti apa yang Benjamin Mee bilang kepada Kelly Foster saat ditanya alasannya membeli kebun binatang ‘Why not?’.

Film We Bought A Zoo ini merupakan film yang layak ditonton bersama keluarga, tidak banyak adult scene meski ada beberapa, selebihnya adalah keseruan mengurus kebun binatang. Two thumbs up!
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Dalam sebuah misi di Mars terjadi sebuah badai dashyat yang mengakibatkan misi tersebut dibatalkan. Karena situasi yang semakin memburuk, kru yang bertugas harus meninggalkan planet Mars secepat mungkin dengan alasan keselamatan.

Dalam perjalanan menuju Hermes (pesawat ulang alik) salah satu astronot mengalami kecelakaan dan hilang, mau tak mau kru harus tega mengambil keputusan meninggalkan jasad si astronot di planet Mars.

Astronot yang bernama Mark Watney (Matt Damon) itu ternyata tidak mati begitu saja, ia hanya pingsan untuk waktu yang cukup lama. Namun sayang ketika kembali sadar, ia harus menghadapi kenyataan bahwa ia tanpa sengaja tertinggal di planet Mars.

Sendirian...

Anyep yhaa ~

Untuk bisa survive di planet Mars yang masih belum terjamah, Mark Watney yang juga seorang ahli botani mendapatkan ide untuk menanam kentang sebagai sumber makanan dengan bantuan self natural fertilizer. Ia adalah orang pertama yang berhasil menanam kentang di planet Mars dan memanennya.

Kok bisa? Ya bisalah ... namanya juga film. Berdasarkan penelitian yang pernah berseliweran di internet, meski tidak memungkinkan organisme hidup dan berkembang planet Mars memiliki kandungan air. Jadi pasti bisa bercocok tanam.

Hampir semua kegiatan Mark Watney di HAB (dome) direkam ala-ala webcam dan CCTV, jadi semua progress Bagaimana Caranya Menanam Kentang di planet Mars (How To Growth Potato’s on Mars) ada dokumentasinya. Kadang... malah berasa lagi nonton curhat live-nya Mark Watney.

Cie ... Si abang pulang-pulang jadi Youtubers hehe

Nun jauh di bumi, Vincent Kapoor melakukan penyelidikan mengenai misi Ares 3 yang gagal di planet Mars. Ia menemukan Mark Watney masih hidup. Sedangkan NASA yang sudah menggelar press confrence mengenai kematian Mark Watney pun tak kalah terkejut.

Mark Watney melakukan berbagai cara agar dapat berkomunikasi dengan NASA, terlebih lagi dengan kru yang pernah meninggalkannya. Ia lalu mencari Pathfinder yang mana namanya sama dengan salah satu fitur kamera, yaitu satelit komunikasi yang pernah dikirimkan ke Mars belasan tahun silam dan berharap alat tersebut masih berfungsi.

Beruntung, Pathfinder masih berfungi dan digunakan untuk berkomunikasi 2 arah antara Mark Watney dan NASA. Fyuhh ~

Akhirnya NASA memberitahu kru Hermes mengenai Mark Watney yang masih hidup dan mengizinkan mereka untuk berkomunikasi dengannya. Kebayang kan cengo-nya mereka ketika tahu Mark Watney masih hidup, ada perasaan bersalah sekaligus gembira menyeruak, terutama Komandan Lewis yang bertanggungjawab memimpin kru.

Misi penyelamatan Mark Watney yang digadang-gadang NASA akan berhasil dengan mulus ternyata gagal total, satelit tersebut meledak bahkan sebelum mencapai atmosfir. NASA kembali memutar otak mencari cara agar bisa membawa pulang Mark Watney...

Oh iya, kebun kentang Mark Watney di planet Mars rusak parah sehingga tidak memungkinkan untuk ditanami kembali, dan dengan gagalnya misi penyelamatan ini Mark Watney harus kembali bersabar dan berpuasa ...  Semakin kurus kering ya ini si Mark Watney makan kentang terus, kalau yang jadi astronotnya orang Indonesia pasti udah uring-uringan ingin makan nasi dari saban hari.

Nah, di part ini mulai muncul kegelisahan ... Jadi pulang nggak sih si Mark Watney ini? Kenapa ia nggak berusaha untuk menanam tumbuhan lagi? Apa ia sudah terlalu lelah dan ingin menyerah? Hhhmmm... Kayanya sih nggak... Karena durasinya masih lumayan panjang hehe

NASA kemudian mengirimkan lagi satelit Taiyang Shen made in China sebagai upaya untuk mengantar Mark Watney bertemu dengan Hermes yang rutenya dirubah oleh Rich Purnell. Katakanlah, seorang jenius aerodynamics yang slenge’an.

Terjadi perdebatan internal di NASA mengenai rencana Rich Purnell, kesempatan besar untuk menyelamatkan Mark Watney atau kesempatan kecil yang bisa membahayakan seluruh kru. Kali ini, kru Hermes sendiri yang mengambil keputusan.

Film The Martian diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Andy Weir, well... kalau filmnya saja sudah membuatku takjub, apalagi novelnya. Ehm... tapi belum baca ya haha

Film The Martian ini termasuk kategori film yang enjoyable, karena meski ceritanya agak serius dan terkesan lambat, ceritanya cukup mengalir dan membuat penasaran, abis ini apa ya? si Mark Watney mau ngapain sih? yang di bumi lagi apa?

Jadi sulit untuk berpaling...

So far, yang kepikiran setelah nonton film The Martian adalah perasaan loneliness-mya Mark Watney yang ketinggalan di planet Mars mirip-mirip kaya Wall-E yang ketinggalan di bumi. Sedih ya, karena kebanyakan curhat sama webcam yang nggak connect ke internet di bumi sama kaya rajin nge-tweet tapi temennya udah pada pindah ke Path...

And yeah, I recommend this movie to you guys... 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Happy Eid Mubarak everyone! 🙏🙏🙏

Lebaran tahun kita lebih banyak stay di rumah karena mama dan Widy yang  lagi sakit, nggak bisa pergi jauh-jauh juga karena orang-orang pada mudik dan menuh-menuhin jalan di Subang. Yang tadinya niat mau ngabuburit sambil nyari ta’jil di sisa Ramadhan ini bisa jadi malah terjebak macet dan berbuka sebelum sampai di rumah.

Malam takbiran nggak jauh berbeda dengan malam-malam biasanya yang sepi dan anyep, nggak tahu juga ya kenapa tahun ini nggak ada gerombolan anak-anak dan remaja yang ngebangunin sahur keliling kompleks pake mobil sambil pukulin galon dan rebutan ngomong di toa. Saking sepinya, suara nafas juga kedengeran haha .... nggak deng ... suara bersin.

Scene Mama dan Widy rebutan channel TV antara sinetron sejuta umat Dunia Terbalik atau tayangan non syar’i Running Man cukup menghibur, masing-masing keukeuh dengan hiburan versi masing-masing sampai akhirnya (keduanya) memilih untuk anteng mainin smartphone.

Aku sih yes ... karena akhirnya remote kembali ke tanganku haha 😆

Lalu lintas di feed IG dan timeline Twitter di malam takbiran lancar jaya, sebentar-sebentar refresh, sebentar-sebentar refersh, sebentar-sebentar refresh. Mostly adalah joke’s receh dan meme’s lucu untuk menghadapi pertanyaan maha genggeus generasi millennials #kapannikah.

Di masa lampau, adalah hal yang lumrah untuk mengirim sms ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri dengan prolog basa-basi macem “ketika tangan tak mampu berjabat ...”, kemudian send to many ... tapi lupa mengganti nama pengirimnya. Hihi😑😉😉

Kini ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri cukup dengan posting foto keluarga dan menulis caption, kalau mau lebih seru bisa upload insto ala Mbak Dian yang baru tamat ditonton keesokan harinya. Nggak ngerti juga apa nge-love foto statement di IG sudah termasuk ngucapin Selamat Hari raya Idul Fitri apa nggak?

Padahal dulu seneng banget ya rasanya telepon-teleponan dan saling kirim chat secara personal cuma buat ngucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri. Milihin ucapan yang terbaik dari yang terbaik di inbox untuk di copy paste hehe dan rajin mantengin handphone untuk membalas ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri yang datang murudul ketika baru kebagian sinyal.

Ehm ... Karena di rumah nggak ada yang mau masak, hampir semua makanan di-supply dari rumah Mbah dan rumah Emih, keduanya kompak kasih opor ayam + ketupat dan sambal goreng kentang. So s... Everything would be okay ... 😆

Semakin tahun Lebaran semakin sepi ...

Mungkin karena orang-orangnya lagi pada mudik ya ... jadinya malam takbiran nggak seasyik dulu.

Tante Marie dan Nisa seperti biasanya mempersiapkan keperluan untuk ibadah Hari Minggu, keluarga muda seperti tetangga sebelah dan tetangga depan rumah yang nggak tahu nama lengkapnya siapa udah mudik duluan ke rumah mertua, sedangkan orang Korea yang ngontrak di depan rumah junga nggak ada, kemungkinan hijrah ke hotel biar ada yang ngurusin atau main ke Cikarang biar nggak kesepian.

Mungkin cuma Keluarga Ade di paling ujung yang stand by di malam takbiran, mereka akan bergantian memastikan ibunya menggunakan headset karena suka jantungan setiap kali mendengar suara petasan dan kembang api, bahkan pernah pingsan karenanya.

Lingkungan rumahku termasuk yang agak spooky karena banyak rumah kosong. Anak-anak sekolah menjuluki rumahku sebagai rumah hantu sebab Tante Kun di loteng pernah mengerjai tukang nasi goreng. Ohh ... pantes ya ... kalau ada motor yang kebetulan melintas di malam hari, begitu lewat depan rumah suka langsung ngebut. I see ... I see ...

Aku baru tahu ketika mengajak teman-teman ke rumah untuk membuat video and yes ... they are very surpised ... Nggak nyangka selama ini aku tumbuh dan tinggal di rumah hantu. Kadang suka kepikiran, orang Korea yang ngontrak di depan rumah tahu nggak ya rumah yang sekarang ditempatinya udah kosong selama lebih dari 10 tahun? Haha

Sejak mama sakit lokasi sholat Ied yang biasanya di alun-alun pindah ke mesjid kompleks, dibandingkan dengan tahun lalu, tahun ini mu’min-nya berkurang banyak. Entah karena alasan apa tapi sholat Ied kali ini lebih sepi dari biasanya.

Tahun ini nggak ada acara sungkem ala-ala minta restu nikah. Lupa ... 😅

Then, kita pergi ke rumah Mbah di Dawuan, bersilaturahmi dengan tetangga yang nggak mudik dan makan-makan. That’s it, semua susunan acara Idul Fitri selesai sebelum adzan Dzuhur, sisanya ... leyeh-leyeh dan ngemil syantique. Kenyataannya, persiapan Idul Fitri lebih melelahkan ketimbang Idul Fitrinya sendiri.

Well ... Bila melihat kuantitas, keluarga kita bukan termasuk keluarga besar yang dalam caption foto IG dituliskan “Ini baru 1/4nya” atau “Ini baru 40%nya loh”, tapi mungkin saja kalau disatukan dengan keluarga lainnya yang seakar (family roots).

Untuk mengusir kebosanan makan opor ayam + ketupat dan sambal goreng kentang, kita akhirnya ngeliwet dan bakar ikan di samping lapangan.

Happy double tapping into the lovely post on Instagram 

They stole the spotlight :)

The official theme of Idul Fitri mandatory picture this year was 'merem'. 

Keluarga open endorse yang kekinian.

Sebenar-benarnya behind the scene, muka-muka nggak siap jepret :p

Calon makanan

No caption needed.

(^.^')

Mbak & Mama
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates