Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.
Bagi yang masa kecilnya diisi oleh cerita-cerita Disney tentunya tidak akan kebingungan dengan film Into The Woods, film ini menjadi tontonan yang menarik karena merupakan gabungan dari beberapa kisah yang sudah familiar seperti Rapunzel, Cinderella dan Gadis Berjubah Merah. Hanya saja dengan dengan alur cerita yang berbeda. Nah, berikut ini adalah cerita (versi) asli yang sudah diketahui secara umum.

Rapunzel

Berkisah tentang sepasang suami istri yang hidup bertetangga dengan seorang penyihir, pada saat mengandung istrinya ngidam buah dari kebun tetangganya yang penyihir. Demi memenuhi permintaan istrinya sang suami nekat mencuri, sayangnya ia dipergoki oleh penyihir tersebut. Karena terlanjur ketahuan akhirnya sang suami meminta maaf, penyihir tersebut bersedia memaafkan asalkan bayi yang sedang ada dalam kandungan istrinya diberikan padanya, sang suami segera mengiyakan karena tidak melihat ada option lain untuk menghindari penyihir.

Penyihir tersebut mengambil bayi dari pasangan suami istri itu segera setalah dilahirkan, ia membesarkan bayi tersebut seperti anaknya sendiri di dalam sebuah menara di hutan. And time goes by ... bayi itu tumbuh menjadi seorang gadis cantik yang memiliki rambut panjang, sepanjang tinggi menara yang ditinggaliny dan sanggup menahan berat badan penyihir (panjangnya memang agak kebangetan yahh ...). Tak sengaja seorang pangeran lewat dan jatuh cinta padanya.

Gadis Berjubah Merah

Seorang gadis (anak perempuan) mengunjungi neneknya yang tinggal di hutan bertemu dengan serigala lapar, serigala tersebut kemudian menyamar menjadi sang nenek yang sudah dimakannya terlebih dahulu, lalu dengan tipu dayanya ia berhasil memakan gadis tersebut. Serigala yang kekenyangan kemudian tertidur pulas tanpa menyadari bahwa gadis berjubah merah dan nenek yang dimakannya berhasil merobek perutnya dan keluar, mereka kemudian mengisi perut  serigala dengan batu. Tak berapa lama serigala terbangun karena merasa haus, ia kemudian berjalan menuju sumur dan terjatuh kedalamnya.

Cinderella

Setelah ibunya meninggal, ayah Cinderella menikah lagi dengan seorang janda beranak 2, ketika ayahnya meninggal ibu tirinya memperlakukan Cinderella bagaikan seorang pembantu. Suatu ketika tersiar kabar bahwa kerajaan mengundang seluruh gadis (yang masih single) untuk datang ke pesta pangeran yang sedang mencari istri. Cinderella yang hopeless tidak bisa pergi akhirnya didatangi ibu peri yang membuat impiannya jadi kenyataan, sayangnya semua itu hanya bertahan sampai jam 12 malam. 

Tepat pada saat jam 12 malam Cinderella pergi meninggalkan sepatu kaca miliknya di anak tangga, pangeran yang penasaran akhirnya mencari gadis yang memiliki ukuran kaki pas dengan sepatu tersebut serta memiliki pasangannya.

Jack dan Pohon Kacang
Di sebuah rumah tinggallah Jack dan ibunya, karena musim paceklik (a.k.a krisis moneter) sapi tua yang dijadikan sebagai tumpuan hidup mereka tidak produktif lagi (a.k.a menghasilkan susu). Ibunya kemudian menyuruh Jack untuk menjual sapi tersebut namun di tengah jalan ia bertemu dengan kakek tua yang menawarkan biji kacang ajaib.

Ketika sampai di rumah ibunya memarahi Jack dan melempar biji kacang tersebut keluar rumah. Keesokan harinya tumbuh pohon kacang yang menjulang ke angkasa, Jack kemudian memanjat pohon itu dan mencuri harpa ajaib dari raksasa yang tinggal disana. Raksasa yang murka mengejar Jack, namun Jack yang sudah lebih dulu sampai memotong pohon kacang tersebut hingga putus.

Telur Emas
Sepasang suami istri yang miskin berniat untuk menjual ayam  memiliki seekor ayam yang bisa mengeluarkan telur emas, mereka lalu menjualnya karena kebutuhan hidup. Sadar akan aset yang dimiliki mereka kemudian hidup berfoya-foya dan memaksa ayam tersebut mengeluarkan telur emas setiap hari. Ayam itu pun akhirnya mati karena over lays dan pasangan itu pun kembali ke kehidupannya yang lalu.


Into The Woods menceritakan tentang sepasang suami yang berprofesi sebagai Tukang Roti yang tinggal bertetangga dengan sorang penyihir jahat. Meski sudah bertahun-tahun menikah mereka belum juga dikaruniai seorang anak, ternyata itu adalah ulah si penyihir yang kesal dengan ulah ayah Tukang Roti yang mencuri biji kacang ajaibnya.



Sebenarnya ia sendiri telah mengambil adik Tukang Roti yaitu Rapunzel untuk dikurung di dalam menara, namun untuk mengembalikan rupanya seperti sedia kala ia butuh 4 items yang belum ia pernah ia sentuh untuk ritual. Karena itulah ia membutuhkan tukang roti untuk mencari ke 4 items tersebut dalam waktu 3 hari, dengan diiming-imingi akan mencabut kutukannya akhirnya Tukang Roti tersebut pergi ke dalam hutan. 4 items tersebut adalah rambut yang berwarna seperti jagung, jubah yang berwarna semerah darah, sapi yang berwarna seputih susu dan sepatu yang berwana keemasan.


Di perjalanan Tukang Roti dan istrinya bertemu dengan Jack yang disuruh ibunya menjual sapi kesayangannya ke kota, dengan mudahnya mereka memperdayai Jack yang berniat membeli kembali sapi kesayangannya dengan biji kacang ajaib. Setelah itu Tukang Roti menyuruh istrinya membawa pulang sapi yang mereka beli ke rumah. Sudah bisa dipastikan Jack dimarahi habis-habisan oleh ibunya yang galak, biji kacang ajaibnya dilemparkan begitu saja ke pekarangan rumahnya.


Di tengah perjalannannya Tukang Roti bertemu dengan Gadis Berjubah merah yang sedang diintai oleh Mr. Wolf (a.k.a serigala). Gadis Berjubah Merah itu tertipu oleh Mr. Wolf yang mendatangi rumah neneknya terlebih dahulu dan memakannya, tentu saja Gadis Berjubah Merah itupun ikut jadi santapan Mr. Wolf. Lalu Tukang Roti yang melewati rumah TKP membelah perut Mr. Wolf untuk mengeluarkan mereka berdua, sebagai ucapan terimakasi, gadis tersebut memberikan jubahnya kepada Tukang Roti.



Cinderella tinggal bersama ibu dan 2 saudara tirinya di rumah peninggalan ayahnya, sayangnya ia sendiri dianggap pembantu di rumahnya. Salah satu skill Cinderella yang paling meonjol (selain bersih-bersih rumah) adalah berbicara dengan burung-burung. Suatu hari Pangeran mengundang seluruh gadis untuk datang ke pesta dansa yang diadakan di istana, Cinderella hanya bisa pasrah saat melihat kedua saudara tirinya berangkat ke istana. Ia lalu pergi menuju hutan tempat makam ibunya berada, setelah di make over Cinderella berangkat ke istana. Ternyata harapannya tidak seseuai dengan kenyataan, pangeran terus menerus mengajak Cinderella berdansa sampai akhirnya ia kabur dari istana.



Dalam perjalanan pulang istri Tukang Roti bertemu dengan Cinderella yang dikejar-kejar pangeran dan pasukan kerajaan, karena kecerobohannya ia kehilangan sapinya. Keesokan harinya suami istri itu kembali bertemu di hutan, mereka sepakat untuk berusaha mencari sisanya, pada saat itu muncul Jack yang ingin membeli kembali sapinya. Jack berniat membeli kembali sapinya dengan uang yang ia curi dari raksasa di atas awan. Tukang Roti memberitahu Jack bahwa sapinya hilang, Jack yang tidak percaya sapinya hilang kembali memanjat pohon kacang.


Sementara itu, di dalam menara Rapunzel yang geje menghabiskan waktunya dengan menyanyi. Pada saat itu lewatlah seorang pangeran yang masih sepupuan dengan pangeran yang mengadakan pesta dansa. Ia pun jatuh cinta pada Rapunzel dan menemuinya secara sembunyi-sembunyi. Penyihir yang tahu kemudian membuat mata pangeran tersebut buta. Istri Tukang Roti yang tak sengaja mencuri dengar percakapan 2 pangeran tersebut kemudian mendatangi menara dan memotong rambut Rapunzel.

Istri Tukang Roti yang sudah mendapatkan rambut Rapunzel kemudian bertemu dengan Cinderella yang (lagi-lagi) kabur dari pangeran, ia memaksa Cinderella menukar sepatu emasnya dengan biji kacang terakhir. Cinderella yang tidak tahu melempar biji kacang itu ke tanah sebelum mereka berkelahi memperebutkan sepatunya. Mereka bertemu dengan Tukang Roti dan Jack yang kebingan karena sapi yang mereka perebutkan mati.

Lalu ...

Muncullah penyihir, ia menghidupkan kembali sapi tersebut dan berubah ke wujud aslinya. Ia lalu membuang Rapunzel ke tengah rawa-rawa. Sedangkan istri Tukang Roti mendadak hamil. Pangeran yang dibutakan akhirnya sampai ke rawa-rawa tempat Rapunzel dibuang, karena air mata Rapunzel ia bisa melihat kembali.

Pesta besar pun digelar untuk pasangan Cinderella dan pengeran serta Rapunzel dan pangeran, mereka semua bersuka cita. Tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dari dlaam hutan, ternyata itu adalah suara Istri Raksasa yang marah karena suaminya jatuh ke bumi saat mengejar Jack. Semuanya berantakan dan hancur dalam seketika. Mereka yang hidup harus mengungsi ke dalam hutan.

Meskipun Johny Depp mendapatkan peran Mr. Wolf yang iconic porsi kemunculannya yangsedikit hanya menjadikan ia sebagai pemanis buatan L Selain itu, karakter Chris Pine sebagai pangeran ganteng harus luntur karena suka nyanyi sambil buka-buka baju. 4LaY ih !!!
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Actually, I’m very tired... there are so many complaints about my personality, especially from my family (yeah...) really intimidated, they always associate the introverted person with the laziest person who has a serious personality problem such as having any interest in socializing.

I’m not that kind of person.

I like many things and am ready for an adventure but somehow for some reason I just like to watch them or do something that is most important for me (myself only). I might spend more time getting to know myself but it doesn’t mean I’m not a part of my life.

So, when I blog-walking I found an interesting article about introverts, glad to know that I'm not the only one who feels the same way.

***

10 Mitos Tentang Orang Introvert
21 Desember 2011 · by rizasaputra

Tulisan ini adalah terjemahan bebas saya dari artikel asli di blog Owl City, tepatnya di:
http://owlcityblog.com/2011/06/27/10-myths-about-introverts

Aku baru-baru ini tak sengaja menemukan sebuah blog yang ditulis oleh Carl King tentang fenomena yang dikenal sebagai manusia introvert dan blog itu membunyikan sebuah akord mayor di diriku. Setiap membaca satu poin, aku merasa ingin berdiri dan berteriak “YESSSSSSSSS!” sekeras-kerasnya dari paru-paruku karena poin-poin ini (yang dibuat oleh penulis Marti Laney, Psy.D) benar-benar tepat seperti sebuah home run. Sebagai seorang introvert yang ekstrim, blog ini seperti buah-buahan manis dari surga.

Aku cukup beruntung untuk menemukan sebuah buku berjudul The Introvert Advantage (How To Thrive in an Extrovert World), oleh Marti Laney, Psy.D. Rasanya seperti seseorang telah menulis sebuah entri ensiklopedi mengenai ras langka manusia yang aku termasuk di dalamnya. Buku itu tidak hanya menjelaskan banyak eksentrisitasku, ia juga membantuku untuk mendefinisikan kembali seluruh hidupku dalam konteks yang baru dan positif.

Tentu, siapa pun yang mengenalku akan mengatakan, “Duh! Mengapa begitu lama untuk menyadari Anda adalah seorang Introvert?” Hal ini tidak sesederhana itu. Masalahnya adalah melabeli seseorang sebagai Introvert adalah sebuah penilaian yang sangat dangkal dan penuh kesalahpahaman umum. Ini lebih kompleks dari sekedar menyadari aku adalah seorang introvert. (Karena Carl King berbicara begitu, pastilah ini benar)

Satu bagian dari buku Laney memetakan otak manusia dan menjelaskan bagaimana neuro-transmitter mengikuti jalan dominan yang berbeda dalam sistem saraf orang introvert dan ekstrovert. Jika ilmu di balik buku ini benar, ternyata introvert adalah orang yang terlalu sensitif terhadap Dopamine, sehingga terlalu banyak rangsangan eksternal melelahkan mereka. Sebaliknya, ekstrovert seolah selalu kekurangan Dopamine, dan mereka membutuhkan Adrenalin agar otak mereka menciptakan Dopamine. Ekstrovert juga memiliki jalur yang lebih pendek dan aliran darah yang lebih sedikit ke otak. Pesan-pesan dari sistem saraf seorang ekstrovert sebagian besar memotong area Broca pada lobus frontal, tempat dimana sebagian besar kontemplasi terjadi.

Sayangnya, menurut buku itu, jumlah orang yang introvert hanya sekitar 25% dari total manusia. Bahkan jumlah orang yang introvert ekstrem sepertiku lebih sedikit lagi. Hal ini menyebabkan banyak kesalahpahaman, karena masyarakat tidak memiliki pengalaman yang cukup dengan orang-orang sepertiku. (Aku senang bisa mengatakan ini.) Jadi berikut ini adalah beberapa kesalahpahaman umum tentang orang introvert (Aku menyusun sendiri daftar ini, beberapa diantaranya adalah hal yang benar-benar kupercayai):

Mitos # 1 – introvert tidak suka bicara.
Ini tidak benar. Introvert hanyalah tidak berbicara kecuali mereka memang memiliki sesuatu untuk dikatakan. Mereka membenci basa-basi. Tapi, jika seorang introvert sedang berbicara tentang sesuatu yang mereka minati, mereka tidak akan berhenti bicara sampai berhari-hari.

Mitos # 2 – introvert pemalu.
Rasa malu tidak ada hubungannya dengan menjadi seorang Introvert. Introvert bukan berarti takut orang. Apa yang mereka butuhkan adalah sebuah alasan untuk berinteraksi. Mereka tidak berinteraksi demi interaksi sosial. Jika Anda ingin berbicara dengan Introvert, berbicara saja. Tidak perlu mengkhawatirkan kesopnan.

Mitos # 3 – introvert kasar.

Introvert sering tidak melihat alasan perlunya untuk berbasa-basi sosial. Mereka ingin semua orang menjadi riil dan jujur. Sayangnya, hal ini tidak diterima di kebanyakan situasi, sehingga introvert merasakan banyak tekanan untuk menyesuaikan diri, dan bagi mereka ini melelahkan.

Mitos # 4 – introvert tidak menyukai orang.
Sebaliknya, introvert sangat menghargai sedikit teman yang mereka miliki. Mereka bisa menghitung teman-teman dekat mereka dengan satu tangan. Jika Anda cukup beruntung untuk dianggap teman oleh seorang introvert, Anda mungkin telah memiliki sekutu setia seumur hidup. Sekali Anda telah mendapatkan rasa hormat mereka, keberadaan Anda sangat diterima.

Mitos # 5 – introvert tidak suka pergi ke tempat umum.
Omong kosong. Introvert hanya tidak ingin pergi keluar di depan umum UNTUK WAKTU YANG LAMA. Mereka juga ingin menghindari komplikasi yang terlibat dalam kegiatan publik. Mereka mengambil data dan situasi dengan sangat cepat, dan sebagai hasilnya, mereka tidak perlu berada di sana untuk waktu yang lama untuk mehamami kegiatan publik yang tengah berlangsung. Lalu mereka siap untuk pulang, mengisi ulang energi, dan memproses semua pengalamannya tadi. Faktanya, isi ulang energi adalah mutlak penting untuk introvert.

Mitos # 6 – introvert selalu ingin sendirian.

Introvert sangat nyaman dengan pikiran mereka sendiri. Mereka banyak berpikir. Mereka melamun. Mereka senang memiliki masalah untuk dikerjakan dan teka-teki untuk dipecahkan. Tapi mereka juga bisa merasa luar biasa kesepian jika mereka tidak memiliki siapapun untuk berbagi pencapaian mereka. Mereka menginginkan hubungan yang otentik dan tulus dengan SATU ORANG pada satu waktu.

Mitos # 7 – introvert aneh.

Introvert sering individualis. Mereka tidak mengikuti orang banyak. Mereka akan lebih suka dihargai karena cara-cara unik hidup mereka. Mereka berpikir berdasarkan standar diri mereka sendiri dan karena itu, mereka sering menantang kebiasaan. Mereka tidak membuat keputusan berdasarkan pada apa yang sedang populer atau trendi.

Mitos # 8 – introvert culun terasing.

Introvert adalah orang-orang yang lebih sering melihat ke dalam, memberi perhatian lebih pada pikiran dan emosinya. Ini bukan berarti bahwa mereka tidak mampu memberi perhatian pada apa yang terjadi di sekitar mereka, hanya saja dunia batin mereka terasa jauh lebih merangsang dan bermanfaat bagi mereka.

Mitos # 9 – introvert tidak tahu bagaimana bersantai dan bersenang-senang.
Introvert biasanya merasa rileks di rumah atau di alam, bukan di tempat umum yang penuh kesibukan. Introvert bukan pencari sensasi dan pecandu adrenalin. Jika ada terlalu banyak pembicaraan dan kebisingan terjadi, mereka melemah. Otak mereka terlalu sensitif terhadap neurotransmitter yang disebut Dopamine. Introvert dan ekstrovert memiliki perbedaan jalur syaraf yang dominan. Cari saja sendiri tentang perbedaan jalur syaraf ini.

Mitos # 10 – introvert bisa memperbaiki diri dan menjadi ekstrovert.

Sebuah dunia tanpa introvert akan menjadi dunia dengan sedikit ilmuwan, musisi, seniman, penyair, pembuat film, dokter, matematikawan, penulis, dan filsuf. Meski demikian, masih ada banyak teknik yang dapat dipelajari orang ekstrovert untuk berinteraksi dengan introvert. (Ya, aku sengaja membalik posisi introvert dan extrovert untuk menunjukkan kepada Anda betapa biasnya masyarakat kita.) Introvert tidak bisa “memperbaiki diri” dan pantas dihormati untuk temperamen alami mereka dan juga kontribusinya bagi umat manusia. Bahkan, satu penelitian (Silverman, 1986) menunjukkan bahwa peningkatan persentase introvert di antara manusia berbanding lurus dengan IQ (rata-rata manusia).

Penyangkalan seorang introvert atas diri mereka sendiri dalam rangka untuk bergaul di dunia yang didominasi extrovert dapat menjadi sangat destruktif. Seperti minoritas lainnya, introvert dapat berakhir membenci diri mereka sendiri dan orang lain karena perbedaan mereka dengan kaum mayoritas. Jika Anda pikir Anda adalah seorang Introvert, aku sarankan Anda meneliti topik ini dan mencari introvert lainnya untuk membandingkan catatan. Beban tidak sepenuhnya berada pada kita para introvert untuk mencoba dan menjadi “normal”. Ekstrovert pun harus mengakui dan menghormati kita, dan kita pun perlu menghargai diri kita sendiri.

***
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Seorang remaja lelaki terkejut mendapati dirinya berada dalam lift barang, di tengah kebingungannya ia ditolong oleh sekelompok remaja lelaki yang telah sampai lebih dulu. Alby sang pemimpin menjelaskan bahwa apa yaing ia alami sangatlah normal, semua remaja lelaki tersebut datang tanpa ingat siapa diri mereka dan kehidupan yang mereka jalani sebelumnya, mungkin butuh waktu beberapa hari sampai ia bisa mengingat namanya sendiri.

Alby menjelaskan tentang pembagian kelompok berdasarkan minat dan bakat, ada kelompok bercocok tanam, kelompok P3K, kelompok tentara dan kelompok pelari. Diantara semua kelompok itu yang paling keren adalah kelompok runner (pelari), why? Karena mereka harus mempertaruhkan nyawa dengan masuk ke dalam maze (labirin) untuk mencari jalan keluar dari Glades (tempat yang kini mereka tinggali).

Sekeras apapun berusaha yang terlintas dalam benaknya adalah seorang gadis dan orang-orang yang ditenggelamkan di dalam air dengan kata-kata ‘wicked is good’, kemudian ia berangsur-angsur ingat tentang Thomas, tentang dirinya.

Keesokan harinya Thomas diserang oleh temannya di hutan, beruntung temannya yang lain berhasil menyelamatkannya. Ternyata teman yang menyerangya itu sudah disengat oleh Grievers, makhluk yang tinggal di dalam maze, efek yang ditimbulkannya adalah tidak bisa berfikir dengan jernih sehingga beresiko membahayakan keselamatan penghuni Glades, dan satu-satunya hukuman yang harus diterimanya adalah dibuang ke dalam maze. Sadis banget kan? Iya!

FYI, Glades berada di tengah-tengah maze yang rumit, dikelilingi oleh tembok-tembok tinggi nan kokoh susunan maze selalu berubah-ubah setiap harinya. Terdapat pintu-pintu di setiap penjuru yang akan terbuka pada saat matahari terbit dan menutup kembali pada saat matahari terbenam.

Keesokan harinya (lagi) mereka semua sangat khawatir karena para runner belum juga pulang pada sore harinya (a.k.a maghrib). Ketika pintu mulai tertutup terlihat Minho sedang berusaha keras membopong Alby yang terluka, sayangnya mereka semua bermental losers (yes, they did) tidak ada seorang pun yang mau menolong Minho atau Alby karena takut terjebak bersama Grievers di dalam maze semalaman. Dan ... Thomas pun masuk ke dalam maze di detik-detik terakhir sebelum pintu tertutup.

Minho yang hopeless pun menyalahkan Thomas yang menggali kuburannya sendiri, namun akhirnya mereka bersama-sama menolong Alby dan kabur menghindari kejaran Grievers. Pada saat itu mereka berhasil membunuh (menggencet) salah satu Grievers.

Meskipun pulang dengan selamat Thomas harus menerima hukuman dari Gally karena memasuki maze tanpa status runner. Newt dan Minho pun membela Thomas dengan cara menjadikan Thomas sebagai runner baru.

Tiba-tiba mereka semua dikejutkan dengan kedatangan seorang gadis yang bernasib sama dengan mereka, ia menggenggam kertas bertuliskan ‘she is the last – dia yang terakhir’.

Ketika tersadar gadis tersebut mulai mengamuk, Thomas yang (pernah) melihat gadis tersebut dalam benaknya memberanikan diri untuk membujuk dan menenangkannya. Ternyata gadis itu (sebut saja Teresa) membawa penawar untuk Alby. Alby yang sadar pun kemudian mengungkapkan bahwa the creator (orang yang membuat mereka terjebak di maze) tidak akan pernah membiarkan mereka lolos dari maze.

Dan ... mereka semua kembali dikejutkan dengan pintu maze yang tidak menutup. Kepanikan segera melanda Glades, apalagi ketika Grievers mulai menyerang Glades secara membabi buta, banyak sekali korban berjatuhan (termasuk Alby).

Melihat hal tersebut, Thomas pun berinisiatif untuk membawa teman-teman yang tersisa masuk ke dalam maze untuk mencari jalan keluar. Tentu saja hanya sebagian yang ikut karena sebagian lagi berpihak pada Gally yang sangat pesimis bisa keluar dari maze.

Bukan hal mudah membawa serombongan orang ke dalam maze apalagi bagi yang bukan runner, tentu saja ada teman yang menjadi korban Grievers, sisanya? Selamat. Mereka yang selamat pun harus menerima kenyataan pahit bahwa mereka semua adalah ekperimen dari penelitian kinerja gelombang otak, hal itu dilakukan demi menemukan penawar virus flare yang menyerang otak manusia pasca perang dunia ke sekian.

Well, congratulation runners ...


Awalnya saya pikir The Maze Runner adalah film yang cukup membosankan karena tokohnya homogen (a.k.a lelaki semua) hahaha dan FYI saya lebih suka dengan Minho yang gesit dan cakap ketimbang Thomas yang ‘cerdas’.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
For me, if you (or anyone) shared your personal life into social media it means you want me to know what you want me to know, and I don't need to feel guilty for stalking you right? Also you can't call me as a stalker, however, it's YOU whom shared yours by yourself.

I'd like to stalking people by their social media such as Instagram or blog because I could know somebody personality by seen and reed theirs.

Beside that I don't want to miss a things, I need to update my brain database. How could I meet my friend in a public without none knowing, such as asking about her (last) boyfriend while I don't know she is had a new one, or asking about her (last) job while I don't know that she is unemployed, for me that things is matter...

In a book I reed (and I forgot what the tittle is) there is a (interesting) theory of a relationships connections. He (also, I forgot this one) says "People was connected", you know what? I believed him. His research of a little town relationships connections brought him into the ultimate things, everybody knew each other.

For example (it's just an example, not the fact) : My ex boyfriend had a close friend, that close friend is siblings with a man which is her girlfriend got bullied by me. That close friend had a friend which is had a sibling whom getting married with my rival. Then, my rival is had a sibling whom dating my ex boyfriend close friend.

So, it's called by the power of stalking.
That's why I'm in love with.
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

How To Train Your Dragon adalah sebuah film animasi yang diangkat dari buku bacaaan fiksi anak-anak karya Lucida Cornwell, dilengkapi dengan illustrasi gambar dan tulisan tangan childish membuat buku ini sangat menarik untuk dibaca.

Menceritakan tentang Hiccup IV seorang anak kepala suku Vikings yang dianggap pengecut oleh kawan-kawannya karena perawakannya yang kerempeng, tidak menyukai kekerasan, menyukai naga  dan (yang paling penting) sangat tidak menampakkan ciri-ciri dari seorang Viking.

Versi bukunya sendiri lebih fokus untuk pada kegiatan Hiccup selama mengikuti kelas menjadi Viking, sedangkan filmnya lebih mengedepankan asal mula Hiccup bertemu dengan naganya Toothless. Meskipun melenceng dari cerita aslinya How To Train Your Dragon adalah film yang sukses membuat penontonnya lupa akan cerita aslinya. Wajar saja, dengan karakter naga-naganya yang colorful dan sengaja dibuat mirip dengan ownernya, siapa yang tidak akan jatuh cinta ketika menontonnya?

Hiccup IV adalah seorang anak kepala suku di kepulauan Berk, berbeda dengan ayahnya yang sangat Viking – berperawakan besar, menyukai segalam macam kegiatan yang mengekspose kekuatan dan gemar berperang. Hiccup lebih suka menghabiskan waktunya di workshop membuat perkakas. Suatu hari ketika segerombolan naga menyerang desanya, ia secara tak sengaja membuat kekacauan yang menyebabkan ayahnya berang.

Ayahnya kemudian menyertakan Hiccup ke kelas Membunuh Naga, suatu skill yang harus dimiliki oleh Viking. Selain Hiccup ada Astrid, Truf dan Snuff yang bergabung di kelas itu. Pada awalnya, Hiccup dijauhi oleh teman-temannya karena dianggap merepotkan, namun seiring berjalannya waktu Hiccup akhirnya bisa mengatasi naga tanpa harus membunuhnya.

Karena penasaran, Hiccup memberanikan diri pergi sendirian ke dalam hutan untuk mencari naga yang pernah dibidiknya. Ternyata naga yang tersebut memang ada, ia tidak bisa terbang kerena sayap di ujung ekornya terluka. Hiccup tadinya berencana ingin mengambil hati ayahnya dengan memberitahukan keberadaan naga itu, tapi melihat kondisi naga yang terluka dan karakternya yang cinta damai, ia mengurungkan niatnya dan malah mendesain sayap baru untuk naga tersebut.

Perlahan-lahan, Hiccup mencoba untuk berteman dengan naga tersebut, memberinya makan dan melatihnya terbang. Hiccup bahkan menamainya Toothless karena tidak memiliki gigi. Sebelumnya Hiccup hanya tahu bahwa naga dengan jenis tersebut dijuluki The Night Fury dan tidak ada keterangan lebih lanjut selain bersembunyi dan berdoa agar The Night Fury tidak menemukanmu.

Berkat pengamatannya (mengamati Toothless / naga) akhirnya Hiccup bisa lolos dengan mudah dari kelas Membunuh Naga, hal itu memicu Astrid untuk mencari tahu tentang rahasia Hiccup. Suatu hari  Astrid membuntuti Hiccup ke dalam hutan dan terkejut mendapati Hiccup berteman dengan Toothless.

Di ujian terakhir kelas Membunuh Naga mereka diharuskan untuk membunuh Naga Api, karena suatu kesalahan naga tersebut marah dan nyaris membunuh Hiccup. Pada saat itulah muncul Toothless yang ingin menyelamatkan Hiccup, tentu saja keadaan menjadi kacau balau dalam seketika. Toothless ditangkap dan dijadikan umpan oleh ayahnya untuk memancing naga-naga keluar dari Pulau Tengkorak, sedangkan Hiccup (yeah ... you must know what’s going on him) ditinggalkan begitu saja.

Tak kehabisan akal, Hiccup pun mengajak teman-temannya untuk pergi ke Pulau Tengkorak menggunakan naga-naga peserta ujian.

Dan ... sampailah Viking ke Pulau Tengkorak, disana mereka bersiap-siap untuk menghabisi naga. Tak disangka, selain naga-naga reguler yang kerap menyerang desa mereka terdapat seekor naga besar yang menjadi pemimpin naga-naga tersebut. Alih-alih berhasil menangkap atau membunuh naga, yang ada mereka semua kocar kacir diserang naga besar tersebut, satu persatu perahu Viking hancur terkena semburan api. There’s no way out.

Hiccup dan kawan-kawan kemudian datang menyerang  naga besar tersebut. Setelah melalui perkelahian yang cukup sulit akhirnya naga tersebut bisa dikalahkan.

But, somebody’s need to pay it.

Hiccup memang kehilangan kaki kirinya pada pertempuran di Pulau Tengkorak itu, tapi akhirnya ia berasil meyakinkan ayahnya (bahkan penduduk desa Berk) bahwa naga tidak perlu dibunuh. Finally,  Viking dan naga-naga menjalani hidup berdampingan di Pulau Berk.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates