Blogging 101: Adsense

by - February 04, 2023

Photo by Burst from Pexels

Hay yeoreobun

Sebelumnya aku pernah menulis post tentang Blogging 101: Mulai Aja Dulu dan Blogging 101: Customize Yours, nah sekarang aku balik lagi niya, apalagi kalau bukan untuk menyampaikan petuah-petuah blogging yang nggak wajib diketahui tapi sebaiknya sih iya 😁 *maksa Kali ini aku menulis post tentang adsense, ini adsensenya adsense blog ya bukan adsense YouTube 🙂.

Semua yang kutulis berdasarkan pengalamanku selama nge-blog, jadi mungkin akan berbeda dengan teman-teman lainnya. Kalau sekiranya okcey mungkin bisa segera diterapkan, kalau sekiranya nggak okcey mungkin bisa segera dicari referensi yang lain. Tapi tetap ya, feel free to ask or discuss more about it ✨👌🏻.

***

Pasti pernah kan melihat iklan yang narasinya kurang lebih begini: Cara Cepat Mendapatkan Penghasilan Dari Internet atau Nge-blog Bisa Menghasilkan Uang? Kok Bisa?

Sebelum adsense pada YouTube became a things di 5-7 tahun ke belakang, adsense pada blog udah lebih dulu eksis. Makanya iklan-iklan semacam itu seliweran setiap kali buka internet~ Tentcunya, sebagai blogger yang udah duluan #stayathome iklan-iklan seperti itu sungguh menggiurkan. Bayangkan aja… betapa nikmehnya nge-blog sambil menghasilkan cuan 🤑.

Saat itu kukira adsense pada blog adalah jalan ninjaku untuk hidup nyaman tanpa effort, nyatanya mah ngehe ya guise 😅.

Adsense pada blog memang nggak sepopuler adsense pada YouTube, karena selain persyaratannya yang agak ribet, adsense pada blog terbukti kurang efektif menghasilkan cuan. Nah… itu sih masalah sebenarnya 😁. FYI. Kalau adsense pada YouTube bergantung pada durasi dan subscriber, maka adsense pada blog bergantung pada jumlah klik iklan yang seringnya malah bikin KZL, kalau iklannya nggak di-klik mah nggak akan dihitung ya.

Beberapa kriteria yang mesti dipenuhi untuk bisa mendapatkan adsense pada blog. Yakni:

USER
- Berusia minimal 18 tahun
- Memiliki hanya 1 akun (untuk adsense)

WEBSITE / BLOG
- Sudah terindeks Google
- Memiliki konten orisinil dan menarik
- Memiliki konsistensi konten
- Memiliki audience
- Memiliki halaman about, contact dan privacy policy

Langsung membahas website / blog-nya aja ya, kalau user mah udah pasti khatam laya 😆

SUDAH TERINDEKS GOOGLE
Blog yang kita miliki mesti bisa ditemukan oleh Google, makanya penting banget melengkapi basic information-nya macem judul blog, sub-judul blog, profile dll. Jadi ketika kita search di Google, nama blog-nya langsung muncul di halaman pertama. Setting blog-nya juga jangan di-private ya, kecuali kalau memang pure ingin curhat tapinya online.

MEMILIKI KONTEN ORISINIL DAN MENARIK
Nah, ini sih yang PR, apalagi kalau masih newbie. Goals sebenarnya adalah untuk mendatangkan audience dan memenuhi target traffic yang dibutuhkan agar Google tertarik untuk beriklan di blog kita. Seingatku, usia blog-nya minimal 3 bulan dan memiliki sekurang-kurangnya memiliki 10 post, nggak tahu niya kalau sekarang, mungkin udah berubah.

Salah satu triknya adalah dengan membuat pillar content (konten pilar) yakni konten konstruksi yang akan menopang sebagian besar kebutuhan traffic. Jadi, kalau misalnya kebutuhan traffic untuk memenuhi kriteria adsense adalah 3000 kunjungan per-bulan, sebagian besar dari kebutuhan traffic tersebut akan dihasilkan oleh pillar content. Dan cara tercepat untuk menjadi pillar content adalah muncul di halaman pertama Google.

Tentcu, Google menawarkan banyak tips & trick, saranku sih ikutin aja 😁 Beneran deh ini. Setelah trial & error akhirnya aku menemukan celah bagaimana caranya membuat post-ku muncul di halaman pertama Google. Yakni dengan membuat post untuk hal-hal yang nggak berhasil kutemukan di Google, ini memang agak PR sih karena membutuhkan waktu alias mesti riset dulu.

Kalau pernah memperhatikan, post yang muncul di halaman pertama Google biasanya adalah post lawas, hal ini terjadi karena post tersebut udah memiliki tabungan traffic yang cukup meski post-nya kurang informatif *sering terjadi 🧐. Dari sini bisa terlihat ya pentingnya menjadi yang pertama nge-post, apalagi kalau ada sponsorship post, mesti banget gercep biar bisa muncul di halaman pertama Google.

MEMILIKI KONSISTENSI KONTEN
Kalau memang kurang bisa me-manage waktu tapi masih ingin mendapatkan adsense, kusarankan untuk membuat calendar blog (macem content planner tapi untuk blog) beserta tabungan post-nya. Nanti post tersebut bisa di-setting waktu publish-nya, jadi jangan khawatir ya 😁.

MEMILIKI AUDIENCE
Yaiyalah, nggak mungkin ada traffic kalau nggak ada audience-nya kan… untuk mendapatkan audience cara yang paling umum adalah dengan membagikan link blog di circle terdekat. Sebisa mungkin kita harus membuat mereka kembali mampir di blog kita.

MEMILIKI HALAMAN ABOUT, CONTACT DAN PRIVACY POLICY
Halaman about ini penting banget ya, aku sendiri ketika blogwalking yang pertama dicari adalah halaman about, siapa penulis blog-nya, apa yang membuatnya menulis, apa niche-nya etc. Kurasa salah satu hal yang membuat blog tampak lebih menarik adalah the story behind the writer itself. Ada yang begini juga nggak?

***

Di awal nge-blog lagi aku sempat beberapa kali gagal mendapatkan adsense meski semua persyaratannya udah terpenuhi, kemudian aku mengganti e-mail-nya dan taa daa 🎉 nggak sampai seminggu aku akhirnya mendapatkan adsense. Untukku adsense ini lebih ke milestone aja sih, karena salah satu syarat bisa pake adsense adalah memiliki traffic blog yang stabil (kalau bisa) tinggi dan bisa masuk page one.

Seperti yang kutulis di intro, cara kerja adsense pada YouTube dan blog berbeda, untuk blog kita baru bisa mendapatkan cuan ketika audience mengklik ads-nya, kalau nggak nge-klik mah yaudah bubar 😂 Jadi, kalau kebetulan kalyan sedang blogwalking ke blog beradsense, please bermurah hatilah untuk nge-klik iklannya ✨👌🏻.

Mungkin kalyan pernah menemukan blog di page one yang isinya nggak rame dan nge-spam keyword tapi ads-nya malang melintang di sana sini. Byasanya blog-blog macem gitu adalah blog ternakan yang diberdayakan sebagai pencari cuan belaka, sejujurnya aku KZL banget dengan blog beginian karena membuang waktu dan informasinya menipu.

Setelah blog-ku ber-adsense apakah aku memiliki penghasilan darinya? Ofkors ada tapi nggak bisa diambil karena nggak mencapai batas minimum penarikan 😁, audience-ku nggak pada nge-klik ads-nya nih ah haha 😆 Sayangnya, aku mesti kehilangan adsense di blog-ku ini gegara lupa mereaktivasi ads-nya. Ada satu masa dimana aku merasa ads mengganggu tampilan visual blog-ku, karena sebal aku menonaktifkannya. Yha~ begitulah akhir cerita adsense di blog ini. Monages tapi yagimana 🥲.


Untuk mendaptakan adsense aku harus mulai dari awal lagi, dimulai dari melengkapi semua persyaratannya dan melakukan pengajuan ke Google. Nggak ada ceritanya orang lama bisa mendapatkan privilege yaini 🥲. Aku udah beberapa kali melakukan pengajuan namun ditolak dengan alasan yang sama: karena aku ter-detect Google memiliki 2 akun e-mail yang beradsense, 1 akun blog dan 1 akun YouTube.

Menurut peraturan Google, user hanya boleh memiliki 1 akun ber-adsense untuk mencegah monopoli dan aku disarankan untuk hanya memilih 1 akun aja. Aku malah baru tahu YouTube-ku ber-adsense saat pengajuan adsense blog-ku ditolak, selama ini kukira YouTube-ku nggak ada yang nonton 🥺.

Alasan mengapa aku masih betah nge-blog adalah karena blog mampu mengisi celah yang nggak bisa diisi oleh social media. Katakanlah, ketika kita ingin mencari tahu tentang suatu tempat atau makanan, yang biasanya kita lakukan adalah mencari review-nya via Instagram atau Tiktok. Namun, ketika Instagram dan Tiktok belum mampu memenuhi kebutuhan informasi yang diharapkan, apa yang kita lakukan? Yha~ kembali ke haribaan Google 😌.

Meski kini Instagram disebut sebagai micro blogging aku masih merasa kesulitan untuk menemukan in depth review yang akan menjawab kebutuhan informasi yang diharapkan (alih-alih melampirkan link). Selain itu, pada dasarnya, Instagram adalah aplikasi berbasis gambar, makanya semua yang ditulis di insta story atau disimpan di highlight nggak akan bisa ke-detect macem kita searching via Google.

Begitu pun dengan TikTok, meski video-nya menjelaskan banyak hal yang membuatnya ke-detect adalah caption dan hashtag (dan komentar). Masalahnya, di TikTok kita nggak bisa meng-edit caption haha ini sih yang bikinku KZL apalagi kalau caption-nya ada yang typo. Saat ini TikTok memang sedang naik daun, pucukkk… puccukkk… pucukkk… 🍃🌿.

Memang saat ini traffic blog-ku terjun bebas, nggak seperti dulu lagi, tapi ya isokey.
Every platform has it’s timing.

You May Also Like

0 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~