Menuju 1 Dekade

by - August 28, 2022


Hello~

As we all know (now you know 😁) aku membeli netbook yang kugunakan hingga saat ini di pertengahan tahun 2013, karena membutuhkan space untuk menyimpan data. Tadinya aku berencana membeli laptop tapi karena budget-nya nggak banyak jadilah aku membeli netbook. Perbedaan laptop dan netbook yang paling ketara adalah keberadaan CD-room, aku sih nggak masalah nggak ada juga karena toh aku nggak perlu-perlu banget.

Laptopku yang sebelumnya kukasih ke Widy, karena di H-1 minggu sebelum sidang TA 3 aku nggak sengaja menghilangkan laptopnya di kosan, tercuri saat aku mandi sebelum ke kampus 😭. Sialnya, ia turut membawa smartphone-ku (yang saat itu masih baru) hadiah penyemangatz agar aku kuwat mengerjakan TA dari mama.

Yha~ Untungnya ia nggak mencuri hard disk, bisa delay TA-ku nanti 😱.

Ada banyak pilihan netbook yang sesuai dengan budget-ku namun rerata body-nya shiny dan keyboard-nya kurang simetris dengan touch pad-nya *penting 🧐 Lalu aku menemukan netbook Lenovo ini, body-nya nggak shiny dan keyboard-nya cukup simetris dengan touch pad-nya. Kalau untuk specs aku nggak banyak cingcong, sadar diri aja bahwa aku nggak bisa berharap banyak dari netbook 🥲. Oh iya, ini kali pertamaku menggunakan produk Lenovo, sebelumnya aku menggunakan Acer dan Compact.

Aku membeli netbook Lenovo seri Ideapad S215 di pertengahan tahun 2013 yang berarti usia netbook-ku saat ini adalah 9 tahun OTW 10 tahun. Sejujurnya aku sama sekali nggak mengira netbook-ku akan bertahan selama ini, kukira nasibnya akan sama seperti gadget kebanyakan yang mesti ganti setiap 3-4 tahun karena faktor usia.

Selama 9 tahun pemakaian, masalah peliknya hanyalah baterai yang udah uzur, nggak bisa dipake berama-lama tanpa di-charge 😅. Aku pun masih mempertimbangkan mau diganti apa nggak karena mencari baterai penggantinya juga agak susyah. Biar nggak lupa, marki-view (mari kita review) hal-hal yeng terjadi pada netbook-ku jelang perayaan 1 dekadenya.

UPGRADE OS

Tahun lalu aku meng-upgrade netbook-ku ke Windows 10 karena Windows 7 resmi pensiun, meski masih betah menggunakan Windows 7 aku sering merasa risih dikirimi reminder dari Windows, jadi weh di-upgrade 🥲.  Untuk ceritanya bisa dibaca disini.

UPGRADE RAM

Karena kapasitasnya yang terbatas aku cukup selektif memilih software yang akan di-install, nggak kuwat guise… apalagi design software yang butuh storage lega 😅. Tahun ini aku meng-upgrade RAM bawaan 2GB ke 4GB, tadinya mau sekalyan meng-upgrade SSD tapi nggak bisa karena bukan laptop 🤭.

Saat mencari review tentang tempat meng-upgrade RAM, semesta algorithm mengantarkannya melalui video yang seliweran di FYP TikTok. Meski seringnya creepy, aku nggak bisa menampik bahwa algorithm telah membawaku pada tempat yang tepat. Pada Ri Computer. Setelah mengecek akun social media dan tanya ini itu pada adminnya aku memutuskan untuk meng-upgrade RAM-ku disana.

Ri Computer berlokasi di Jaya Plaza, kalau dari arah Bandung Timur berarti setelah IBCC. Saat kuliah aku pernah beberapa kali kesini mencari komponen elektronik pake DAMRI yang bututnya kebangetan 😂 Heran juga siya, karena bahkan hingga satu dekade setelahnya Jaya Plaza nggak banyak berubah. Ohya, nggak perlu khawatir nyasar karena ada video tutorial menemukan Ri Computer tersimpan di highlight IG-nya.

Yang kusuka dari Ri Computer, mereka mencantumkan price list-nya jadi kita punya bayangan biayanya, pembayarannya bisa di-transfer atau pake QR, udah pada cashless kan? 😀 Untuk pengerjaannya pun terbilang gercep ya, nggak sampai sejam udah beres, first come first serve makanya mesti tangginas ✨👌🏻.

GANTI KEYBOARD

Selama ini keyboards-ku udah melalui banyak hal karena aku pun melakukan banyak hal di sekitar netbook-ku, seringnya terkena remahan makanan 🍩dan ketumpahan air minum 🥤, malah kadang dijadikan alas barang-barang yang ringan. Nah. Di awal Agustus aku tanpa sengaja menumpahkan segelas penuh air minum di atas keyboards yang berujung dengan matinya beberapa huruf dan angka 😭.

Mau tahu apa yang lebih mengesalkan? Password Microsoft-ku (yang popped-up setiap kali membuka netbook) menggunakan beberapa keyboards yang mati. Monanges banget laini 😭. Aku mesti menghabiskan 1/2 hariku dengan bolak-balik me-reset password, bahkan Microsoft team pun angkat tangan dan menyarankanku untuk pantang menyerah hingga mendapatkan kode yang sesuai 🥲.

Dan hal yang pertama kali kulakukan setelah berhasil login adalah mengganti password Microsoft 😆.

Begitu tahu keyboards-nya mati, aku lantas mengontak Ri Computer menyanyakan apakah keyboards-ku bisa di-service? Well… netbook-ku menggunakan keyboards tanam yang nggak bisa di-service melainkan harus diganti pake keyboads baru 😅. Kalau udah begini apa mau dikata yekan… saat weekend aku kembali mengunjungi Ri Computer dan mengganti keyboards netbook-ku.

Sejujurnya aku sih happy karena netbook-ku berasa kembali muda, karena menurutku bagian paling kuleuheu di netbook-ku memang si keyboards ini 😅. Karena keyboards-nya belum luwes (masih keras) aku sering banget typo, saat mengetik hurufnya banyak yang ketinggalan jadi mesti beberapa kali mengecek ejaannya. Hal inilah yang menghambatku menulis saat ini.

Jadi mohon maklumatnya dear warga +62… bukannya aku nggak ingin merampungkan draft blog atau menulis hal-hal absurd yang terjadi di sekitarku, tapi aku masih butuh waktu untuk beradaptasi dengan keyboards baru di netbook-ku. Semoga keyboards-ku bisa segera luwes ya guise, banyak yang ingin diceritakan soale.

***

Urusan per-netbook-an ini mengingatkanku pada obrolanku dengan Deya mengenai Apel busuk 🍎.
Kamu punya sebuah Apel, ketika ingin memakannya kamu sadar ada bagian yang busuk, apa yang akan kamu lakukan? Ofkors kujawab dengan: ambil pisau, buang bagian yang busuk lalu makan Apelnya. 
Kenapa Apelnya nggak kamu buang dan ambil lagi (Apel) yang baru? Nggak kepikiran, karena meneketehe ada Apel lainnya 🥲.

Yha~ ini adalah tentang mindset 😏.

Bagiku (dan Deya karena jawabannya ternyata sama 😀) rasanya agak pantang untuk mengalihkan fokus pada objek lain selama objek yang pertama belum kelar urusanya. Makanya ketimbang membeli netbook atau laptop yang baru, aku lebih memilih untuk meng-upgrade-nya, selama masih bisa dipake ya hajar terus, push until the limit 💪🏻. Bukan berarti aku nggak pernah memikirkan opsi membeli yang baru ya, cuma untuk saat ini aku masih ingin mengoptimalkan netbook-ku.

Saat temanku bercerita bahwa ia berhasil mempertahankan laptopnya selama 13 tahun, aku merasa tercerahkan: oh ternyata bisa ya diatas 10 tahun 😅. Kadang amaze sendiri dengan netbook-ku, kok bisa bertahan hingga saat ini? Apakah dirinya terlampau cupu? Ataukah aku yang terlalu berhati-hati? Bagaimana pun kita udah menjadi partner yang coy selama 9 tahun ini 🤝🏻.

Barang murah atau mahal kalau dirawat pasti awet. Trust me! ✨👌🏻.

Note
Netbook-ku belum aqiqah-an guise... Tadinya mau dikasih nama Lappy tapi nggak jadi karena sadar bukan laptop. Legolas kelewat cakep. Helena kelewat emo. 
Kasih saran dongs yorobun nama netbook yang simple, cakep dan realistis 😂. 

Thank you.

You May Also Like

0 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~