Hello…
Apakah kalyan mengikuti beritanya Hong ban-jang? Aku sih yes 🥲.
Di post Jalan Jajan ke Katsunyaka, Kings dan Dunkin Donuts aku menulis kalau TikTok kini menjadi sumber referensi yang diperhitungkan, meski untuk keabsahanannya masih perlu dibuktikan sendiri. Kalau untuk hidden gems atau review tempat okceylah, tapi kalau untuk taste makanan atau minuman aku tetap 50:50 ya karena personal taste setiap orang kan berbeda-beda.
Bagimu taste-mu, bagiku taste-ku.
Salah satu yang menarik perhatian kita (aku dan Icunk, siapa lagi 😁) adalah The Hallway Space-nya Pasar Kosambi, nah… yang angkatan lama pasti ngeh nih kalau Pasar Kosambi itu tempatnya baju seragam sekolah haha Icunk juga sama niya, baju seragam sekolahnya beli di Pasar Kosambi, padahal kalau dipikir-pikir di Subang pun ada toko yang menjual seragam sekolah.
Mungkin vibes-nya yang berbeda… 😅.
Selain seragam sekolah Pasar Kosambi juga identic dengan snacks-nya, meski kurang suka dengan suasananya yang jadul aku pernah kok mengantar mama blusukan ke Pasar Kosambi demi mengisi toples lebaran. Punten... anaknya memang sogok-able, dibeliin batagor kering langsung semangats (◠‿◕). Ohya, ini batagor keringnya bukan yang suka dipake Mang Cuanki ya, agak besaran dikit dan keringnya nggak bikin gigi goyang.
Kalau ada yang tanya: apa bedanya batagor kering di Pasar Kosambi dan Pasar Baru? Nggak ada 😁. Palingan area parkirnya aja yang terbatas. Meski letaknya strategis, area parkir Pasar Kosambi nggak bisa muat banyak bahkan kadang menggunakan badan jalan. Sedang di Pasar Baru kalau nggak kebagian slot mesti rela naik sampai rooftop. FYI, disini anginnya nggak nyantai ya 🥲.
Pada dasarnya aku memang jarang ke Pasar Kosambi, seringnya lewat aja, apalagi kalau pake DAMRI. Lupa lagi sebelumnya ada urusan (kuliah) apa, pulangnya aku diajak Putri mampir beli Roti Bumbu Bakar Cari Rasa. Ini roti bakarnya enak yaw… ✨👌🏻 Tips dari Icunk: kalau ingin take away kita bisa kok request biar nggak usah dibakar (panggang) saat itu, biar nanti sekalian di rumah aja.
Pasar Kosambi juga pernah kebakaran lama (sekitar 24 jam) heboh bangetlah beritanya 🥲, imbasnya Pasar Kosambi jadi agak sepi. Nah, The Hallway Space ini adalah usaha untuk mengembalikan kemeriahan Pasar Kosambi, letaknya ada di lantai atas namun untuk mencapainya kita mesti masuk dulu ke dalam pasarnya. Gampang kok carinya… 😉.
The Hallway Space isinya adalah kios yang kebanyakan disewa oleh anak muda yang ingin berwirausaha tapi nggak mau terbebani biaya sewa yang mahal. Ini space-nya meski nggak terlalu lega tapi cukuplah ✨👌🏻, yang kusuka tenctu adalah interiornya yang cakep-cakep. Saat kita kesana baru sebagian yang udah beroperasi.
Karena The Hallway Space ditujukan sebagai tempat nongkrong, maka jam operasionalnya pun agak beda niya, mostly dari jam 12 kesana. Jadi konsepnya semakin sore semakin rame. Nah, karena kita awam 😁 Dengan cueknya kita datang dari jam 12 dongs 😆, hanya dalam waktu kurang dari 15 menit udah mati gaya karena berhasil muterin The Hallway Space ini 😂.
Niat kita ke The Hallway Space ini memang untuk jajan dan ngobrol panjaaaaang, jadi nggak masalah kalau belum banyak kios yang buka.
Yang kita cobain saat ke The Hallway Space:
HALODO
Dalam Bahasa Sunda halodo berarti musim panas, syudah bisa ditebak ya Halodo ini pada dasarnya menyediakan mocktail yakni minuman yang berasa, berwarna dan berembun 🙂. Alasan kita (aku sih 😅) memilih Halodo sebagai teman ngobrol adalah hanyalah karena lucu 😁 Motivasi hidupku memang cetek yakawan… jangan herman ✨.
Aku nggak menyarankan pembayaran via e-wallet ya karena loading banget, lebih baik cash aja. Aku pakenya Telkomsel, selama di The Hallway Space kecepatan internet-ku melambat tapi begitu keluar dari gedung langsung lantcar djaya, nggak tahu niya kalau pake provider lain 🤔. Adakah yang punya pengalaman sama?
Summer Vibes 23K Pandan Wangi 25K |
DOPAMIE
Kalau ngecek di IG-nya Dopamie ini mulai beroperasi pada jam 13.00, tapi saat kita kesana (sekitar jam 13.30) masih dalam tahap dadasar (persiapan). Ambigu juga nih, jam operasional itu bermakna mulai beberes dan persiapannya atau mulai bisa order. Karena udah mager, jadilah kita menunggu sampai kaldunya beres yakni sekitar jam 14.00.
Porsinya cukup dan rasanya bisalah… approved tapinya B aja 🙃, mungkin gegara kaldunya masih baru dan kita keburu malay jadinya kurang berkesan. Yang aku kurang mudeng adalah konsep condiments-nya kenapa dijadikan 1 padahal kita order untuk 2 porsi. Apaqa haro kukumbah wadah? Apaqa berdua lebih nikmeh? IDK aku Cuma penasaran aja 😂.
Kalau kau bimbang memilih antara Bakmie Jamur atau Bakmie Ayam + Pangsit karena ingin mencoba dua-duanya tapi nggak mau order 2 porsi. Saranku, pilihlah special menu: Dopamie Signature, niscaya kau akan mendapatkan keduanya, jamur dan ayam + pangsit dalam satu porsi. Okay. Thanks me later 😉.
Tips non sponsor: kalau ingin order side dishes-nya (untuk di-share) pastikan dulu ganjil genapnya biar adil.
Untuk mengetahui kios apa aja yang mengisi The Hallway Space bisa dicek niya di IG-nya. Ada banyak sih, dari F&B (food & beverages), clothing, sneakers, jewelry, aksesoris sampai photo box juga ada. Tadinya kita mau photo box tapinya ngantriii sampai ada waiting list-nya segala, pricelist-nya: 5 menit 15K/orang dan 10 menit 20K/orang. Jelas lebih cocok untuk banyakan ya, kalau berdua mah tanggung 😅.
Melihat banyaknya kios yang belum buka padahal udah sore dan sedang weekend, aku jadi kepikiran apaqa membuka kios di The Hallway Space adalah side job belaka? Yang pada weekdays (Senin-Jum’at) bekerja regular kemudian pada weekend (Sabtu-Minggu) giliran stay, yakali pada gabut 😂… Sekali lagi ini hanya asumsiku belaka ya, karena bisa jadi tenants-nya pada stay setiap harinya.
Seperti byasa, in the end of the day kita kembali gabut 😁 Maka kita memutuskan untuk sedikit berjalan-jalan ke arah belakang Pasar Kosambi, tempat Odading Mang Oleh yang pernah viral mangkal. Ternyata banyak ya tempat makan dan jajanan yang membuat goyah, mungkin lain kali kita mesti nyobain juga… Eh iya, Deya nggak ikut karena lungse pasca mengemban tugas negara 🙏🏻.
Aku baru tahu kalau jalan di pinggir Pasar Kosambi itu tembusnya ke Jalan Sunda lho… FYI aja hehe Kita memutuskan untuk mampir ke Yogya Sunda karena mau sholat dan lanjut ngobrol, niat belanja kita tertahan malay buka aplikasi PeduliLindungi. Selanjutnya kita mencari opsi jajanan yang bukan makanan berat karena yakin nanti malam lapar (lagi) 😁. Icunk membeli Bolu Bakar Tunggal (yang wanginya enak pake banget 🤤) sedang aku membeli roti di Kopi Kenangan.
Kemudian kita kembali lagi ke Pasar Kosambi karena DAMRI-nya lewat situ. Menurutku, The Hallway Space ini bisa dijadikan opsi bagi naq nongqrong yang senang menghabiskan waktu dengan mengobrol, opsi F&B nya cukup banyak namun yang paling penting siya masuk budget. Lokasinya juga strategis (karena dilewati DAMRI *penting) dan angkot.
Sebelum ke The Hallway Space, bisa niya membeli snacks dulu kali aja si mamah baeud nongkrongnya kelamaan. 😂