Bebas

by - October 25, 2019


Beberapa bulan belakangan ini mood-ku nggak karuan, ketimbang produktif mengerjakan ini itu aku lebih banyak mager dan rebahan. Yha~ something isn’t going so well... Imbasnya jadi malay ngapa-ngapain termasuk ngeblog, heu... 😌

Aku menonton film Bebas ini bulan lalu yaw dengan geng nonton Ubertos kebanggaannya warga Bandung Timur 🥳. Di bulan Oktober lalu ada beberapa film bagus yang masuk list nonton, tapi yang memenuhi syarat dan menang voting adalah film Bebas. 

Film Joker dicoret dari list sebab rumornya film ini mengakibatkan efek depresif, ditambah lagi Memed udah nonton. Film Perempuan Tanah Jahanam dicoret dari list sebab sepi peminat 🤣 Masih kapok cuy dengan Sebelum Iblis Menjemput. Dan film Susi Susantuy mesti di-pending sebab rilis di bulan November.

Film Bebas ini adalah adaptasi dari film Korea berjudul Sunny yang hype saat aku masih kuliah, bercerita tentang manis getirnya sebuah geng remaja di SMA yang setelah berpisah belasan tahun dipertemukan kembali. 

Aku suka film Sunny ceritanya segar dan menghangatkan, acting para cast-nya pun tampak natural. Saking hype-nya film Sunny sudah beberapa kali diadaptasikan, yap, Indonesia adalah negara kesekian yang mengadaptasi. 

Kupikir keputusan Miles Film membeli 
hak cipta ini adalah keputusan yang baik ya, seenggaknya nggak mesti nyontek macem yang udah-udah 🙃.

Menurutku film Sunny adalah salah satu film Asia yang memorable, sebab temanya asyik nggak hanya berfokus pada kisah kasih tak sampai macem film Sunny Indonesia (a.k.a Cinta Pertama), pokoknya menyenangkan aja mengikuti setiap scene-nya.

Kali ini Mira Lesmana turun langsung menulis skenario filmnya bersama Gina S. Noer yang juga menulis skenario film Keluarga Cemara dan Dua Garis Biru. 

Karena kultur Indonesia agak berbeda dengan kultur Korea maka ada beberapa penyesuaian yang dilakukan, macem judulnya yang nggak Sunny, tokoh antagonis yang cowok dan yang paling penting; adanya member cowok.

Kupikir kehadiran member cowok di geng Bebas ini turut memberi warna, lagian kalau member-nya semua cewek ya pasti identik dengan film cewek yang mana berimbas pada market target. Lagipula kita (orang Indonesia) pada umumnya nggak familiar dengan sekolah khusus perempuan, kalau pun familiar pasti mikirnya pesantren 😅... 

Nah, karena setting sekolahnya SMA Indonesia maka karakter antagonisnya adalah cowok ngeselin yang demen ngajak ribut. Surprisingly, banyak cast nggak terduga yang muncul sebagai cameo di film Bebas ini, asyik sih ya... 🤩 Sebagai anak generasi 90an yang udah cukup umur tapi belum merasa tuwa aku merasa bernostalgia dini 😋.

Memang sulit rasanya untuk nggak membandingkan film Sunny saat menonton film Bebas, in deepth spoiler ever. Kupikir sedari awal Miles Film memang ingin membuat film Bebas ini nggak se-Sunny film adaptasi Sunny lainnya. Bahkan judul filmnya diganti menjadi Bebas, yap, realistis aja sih ya, di Indonesia lagu Bebas lebih familiar ketimbang lagu Sunny.

Film Bebas mengambil setting tahun 90an, kalau dibandingkan dengan film Sunny memang agak lebih kekinian laya. Tapi aku suka sih... merasa relate aja gitu dengan dengan music score-nya. Serius deh ini, hampir semua playlist-nya aku kenal haha 🤣🤣🤣

Film Bebas dibuka dengan scene dimana Vina Panduwinata (Marsha Timothy) merasa hidupnya gitu-gitu aja.

Hmm... yawla Mb... kehidupan udah stabil, interior rumah udah kece, punya anak cakep, eh punya suami Darius Sinathrya pula. Cuy... niqmad mana yang kau dustakan? 🤔

Vina pada kita:
Yha~ namanya juga manusia... 😌

Seperti yang kita tahu Vina mengunjungi ibunya (Sarah Sechan) di rumah sakit dan bertemu dengan Krisdayanti a.k.a Kris (Susan Bachtiar) teman SMAnya dulu, sebab menurut dokter umurnya nggak ‘kan panjang, Kris meminta Vina untuk mengumpulkan kembali gengnya semasa SMA, geng Bebas.

Pencarian geng Bebas ini membuat hidup Vina kembali ber’rasa’. Mula-mula Vina mengunjungi mantan sekolahnya demi mencari alamat geng Bebas, agak mempertanyakan juga sih ya, apakah Vina ini gaptek atau terlalu realistis.

Emang nggak kepikiran ya nyari via socmed? 😋

Di mantan sekolahnya Vina bertemu dengan gurunya (Tika Panggabean) yang memberikan informasi tentang Jessica (Indy Barends) yang kini berprofesi sebagai agen asuransi. Kemudian mereka mencari keberadaan member geng Bebas lainnya via detektif swasta merangkap teman SMAnya yakni Dedi.

Pertemuan mereka dengan Jojo di awal agak awkward ya, padahal Jojo (Baim Wong) dulu paling coy dengan Jessica. Pecah gongnya malah saat Baby (Dea Panendra) datang dengan gayanya yang lenjeh, bangsyat memang Dea Panendra ini jadi scene stealer dimana-mana 😍 Tapi  kuyakin sih, suatu saat nanti Dea Panendra bakal shining, shimmering, splendid.

Then, mereka menemukan Gina (Widy Mulia) yang hidupnya nggak berjalan mulus, setelah ditinggal suaminya ia mesti menghidupi kedua anak dan ibunya (Cut Mini) yang stroke. Disini aku malah merasa salut sama mboknya a.k.a ARTnya Gina yang setia mengabdi meski keadaan udah nggak semakmur dulu. Langka banget kan... Apalagi di zaman sekarang.

Mungkin gegara udah lama nggak ketemu, kupikir chemistry geng Bebas dewasa nggak sekuat chemistry geng Bebas remaja, kurang coy aja gitu. Ada beberapa scene yang feel kebersamaannya kurang dapet, macem scene pembacaan wasiatnya Kris yang malah terasa jalan sendiri-sendiri.

Marki-flashback ke masa remaja geng Bebas.

Vina Panduwinata (Maizura) adalah anak baru made in Sumedang yang baru pindah ke Jakarta, karena ke-innocent-annya ia direkrut geng Bebas yang saat itu belum punya nama. Mereka adalah Krisdayanti (Sheryl Sheinafia), Suci (Lutesha), Gina (Zulfa Maharani), Jessica (Agatha Pricilla) dan Jojo (Baskara Mahendra). Sejak punya geng Vina jadi anak gaul.

Karakter dan visualisasi geng Bebas ini nggak berbeda jauh dengan versi aslinya, selain beberapa penyesuaian ada beberapa issue yang diangkat, macem single parents dan sex orientation. So far nggak genggeus kok malah terasa relate dengan keseharian kita sebagai warga +62 yang demen mantengin twitwor haha

Sejak awal Suci kurang setuju Vina ikut bergabung di geng Bebas, pasalnya logat Sundanya Vina mengingatkannya akan ibu tirinya (Happy Salma). ZBL beralasan sih hehe 😅 Tapi... gara-gara kesundaannya inilah Vina menangkan duel dan mulai di-notice geng Baby Girls yang ciut gegara ada Liputan 6 😂.

Kupikir, scene duel di rooftop adalah scene ter-favorite sejuta umat 😘 Adu bacot antar geng ini memang juwara terutama saat bagiannya Jojo vs member Baby Girls yang nyolot ngeselin. Tektokannya pas dan yha~
asyik aja nontoninnya 😂. Meski scene salatri-nya Vina kurang diekspose, tapi kusuka sih style kesurupannya 😂 sayang nggak ada ‘aing maung’ 🐯.

Disini aku suka Amanda Rawles, karakternya pas dan (akhirnya) cocok untuknya, perkara acara MTv yang maut tayang mah lewat haha Ketimbang scene duel ditengah-tengah tawuran, aku malah lebih suka saat mereka kejar-kejaran di tengah kios-kios di dalam gedung. feel-nya lebih terasa...

Karena sekolahnya di Indonesia, maka tokoh antagonisnya adalah cowok bernama Andra (Giorgino Abraham). ZBL... Tapinya pantes haha 😅 Yang malah agak kurang sreg adalah tokoh kecengannya Vina yakni Jaka  (Kevin Ardilova) gimana ya... kurang gimana gitu, yha~ intinya sih bukan seleraku aja haha 😅

Sedari awal film Bebas ini dinarasikan dengan kocak, tektokan antara Sarah Sechan dan Marsha Timothy adalah opening yang menarik, seenggaknya kita akan dibuat tertawa mengenai opininya tentang ke-sok-urban-an urang Sunda. Dan sepokat a.k.a spokat a.k.a sepatu adalah benda penting yang nggak boleh terlewatkan.

Setelah pertengahan film barulah tensi kekocakkan mereda digantikan dengan konflik real manusia dewasa yang lebih serius. Memorable scene lainnya adalah saat geng Bebas menghajar gengnya Jefri Nichols gegara gangguin Mia (Syifa Hadju) mulu. Meski Baskara nggak ikutan dan Cuma jadi seksi dokumentasi, kusuka style-nya yang good looking.

Bisa dibilang film Bebas adalah film adaptasi yang cukup berhasil, filmnya menyenangkan dan relate dengan masa 90an yang pernah kurasakan. Film Bebas ini bukan hanya membawa memori kita ke masa paling menyenangkan di seluruh dekade, namun juga memberikan tontonan yang asyik, bukan tipikal film yang akan mudah dilupakan.

Ketimbang film Ada Apa Dengan Cinta yang meski sama-sama menyasar persahabatan remaja, kupikir aku lebih suka film Bebas ini. Lebih nyata. Yha~ sadar diri aja sih sebenarnya... cowok indie pecinta puisi yang sok misterius macem Rangga hanyalah fatamorgana belaka 😌. Rangga adalah mimpi-mimpi indah tak terperi sebelum Revaldo menginvasi serial Ada Apa Dengan Cinta 😅.

FYI. Semua serial yang diadaptasi dari film layar lebar di tahun 2000an ‘meh’.

Oh iya... Ada Reza Rahardian disini dan aku malah merasa film Bebas dan film My Stupid Boss berada di universe yang sama.

Jadi, sist Mirles dan bro Riri Riza adakah rencana mengadaptasikan You Are The Apple of My Eyes? 😋

You May Also Like

0 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~