Akhirnya (Kita) ke Ciwidey
Awal tahun ini dibuka dengan one
day trip ke rumahnya Nurm di Ciwidey, yang mana selalu menjadi wacana sejak bertahun-tahun yang lalu, dari masa
sekolah, kuliah, menikah sampai kini punya baby
Raefal. So ... Mission accomplished!
Perjalanan dari Bandung (bagian Timur) ke Ciwidey bisa
dikatakan lancar jaya, mungkin karena orang-orang juga lagi pada istirahat ya
setelah jor-joran di long yearend yang sukses bikin bokek minggu
lalu hehe 💫
Disaat kita masih OTW, Deya dan Fira udah nyampe karena dianterin
Bunda Etty yang mau hangout di minggu
pagi. Seperti biasa ... aku dan Icunk langsung ambil posisi nyaman di seat belakang karena lelah semaleman
ngobrolin diet sambil ngemilin
martabak + susu. Well ... eat today,
diet tomorrow ladies ... 😂.
So happy to
see you girls ... meski setiap kali ketemu
langsung buka forum dan ngobrol
dengan tone gordes 😁. Adaaa aja
yang dibahas, dikit-dikit eh Deya kena bully,
maklum ya sebagai member termuda 90’s
girls Deya adalah yang paling shabr dan qona’ah. Iya kan sist?
terkejoed :p |
Setelah puas ngerecokin Nurm 😉 kita berencana
menghabiskan sisa hari dengan main, tapi mempertimbangkan cuaca yang
ke‘nca-‘ncaan dan jarak tempuh yang lumayan jauh, tempat yang dituju adalah
yang searah dengan jalan pulang.
Meski semalem udah searching
tetep bingung waktu ditanya “sekarang mau kemana?” Yha~ maaf ya manteman ku nggak
fokeus searching gegara video call-an dengan Pici 😁 Kalau mau yang pasti ke Kawah Putih apa
Ranca Upas apa Rancabali, yang searah dengan jalan pulang mah Barusen Hills.
Untuk menuju Barusen Hills kita harus melalui jalan yang
berliku-liku dan sempit kaya di Punclut tapi emang dasarnya supir di Indonesia
pada sakti ya, jangankan mobil Tahu Bulat Digoreng Dadakan yang banyak
printilannya bis yang segede gaban dan menuh-menuhin gang pun sanggup nyampe
Barusen Hills. Salute!
Duhai netizen
yang seneng banget bikin review
berantai dengan keyword tempat wisata di ciwidey atau tempat wisata hits kekinian di bandung demi nampang di page one,
please dweehhh ... kalau bikin review
yang bener napa ... 😴.
Bagi kita Barusen Hills ini zonk, mau pulang lagi sayang tapi mau masuk juga sebenernya ogah.
KZL kan ya haha ... expectation vs reality-nya terlalu jauh, pelajaran
bahwa nggak semua yang terlihat aesthetic
dan viral sebegitu adanya di
kehidupan nyata.
Dengan tiket seharga Rp 35.000 di weekend yang ‘dijual’ oleh Barusen Hills adalah kolam renang dan spot
foto-foto.
Spot foto-fotonya sedikit dan bagiku kurang menarik, terkesan
seadanya dan minim safety. Bahkan
untuk ayunan gantung yang nyantol di pohon pinggir tebing nggak ada safety belt atau guide, kalau
pun ada guide hanya berjaga di spot foto menara bambu (yang didesain
mirip dengan yang ada The Lodge Maribaya) lagi-lagi tanpa safety belt.
Jadi ... tugas guide
adalah memberikan pengarahan bagaimana caranya bisa menaiki tangga tanpa harus
khawatir akan jatuh. Maklum ya ... safety
seharga Rp 5000 mah dapetnya baru pengarahan doang 🥲 Tapi ada aja kok yang
naik.
Karena spot
foto yang tidak terlalu luas pengunjung mesti ngantri dan bergantian, lebih
bagus kalau punya tongsis jadi nggak usah nunggu orang yang sekiranya single untuk minta foto. Bukannya
kenapa-napa ya, kita juga sempet salah cari target
*elahh ...
Fira nggak sengaja minta tolong foto sama cowok yang
kebetulan lewat dengan pacarnya, semacam couple
usia sekolahan gitulah, selama kita difoto mbaknya menatap posesip mulu, kan
asem jadinya ... Ngana pikir kita
naksyiirrr? 🤣.
Salah satu spot
foto yang menjadi favorite (karena
memang Cuma itu-itu aja) adalah love garden (iya gitu ya namanya?), taman
yang di desain dengan bentuk love
atau hati lengkap dengan segala properti hiburan yang juga berbentuk love. Bukannya julid ya tapi ini agak
berlebihan sekaligus memaksakan.
Tapi kalau dipikir-pikir lagi yaudahlah ... selama
pengunjung senang mah ya seharusnya nggak masalah hehe Toh kini kesan tidaklah
sepenting menjadi viral. Eh tapi spot
foto terbaik ada di parkiran, karena kita bisa berfoto dengan latar belakang
bebukitan.
Secara pribadi aku kurang sreg dengan Barusen Hills
karena nggak asyik dan lebih cocok untuk wisata keluarga yang punya anak ingin
berenang, mungkin kalau dengan temen segengs lebih cocok ke tempat yang lebih
pasti biar puas, maklum ya kita kan mesti menafkahi feed 😂.
Tapi kalau masih penasaran sih mangga ...
Es Campur Cincin rekomendasinya Dedeyanti Barusen Hills 🪧 Gambung Ciwidey, Cisondari, Kabupaten Bandung ⏰ 08.00-17.00 🤑 30K weekdays, 35K weekend |
0 comments
Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~