Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.
www.pexels.com

Aku menemukan 50 Random Questions To Get Know About Me ini saat blogwalking ke janefromtheblog, udah lama kan ya sejak This or That terakhir 😊 Tujuanku ikutan bikin 50 Random Questions To Get Know About Me nggak lebih dari sekedar menyenangkan diri sendiri, jadi ya maklumlah kalau jawabannya juga rada random 😅.

Owkay... Let's begin...

1. Are you named after anyone?
Utari Dewi.

Mbah Kakung yang menamaiku Utari Dewi, yang menurut cerita adalah istri dari Abimanyu dan ibu dari Parikesit. Kemungkinan karena beliau melihat Utari Dewi ini sebagai sosok yang ‘istimewa’. Eym... Nggak jauh beda kan? Haha 😂😂😂*kahayang Karena nama adalah doa, maka jangan lupa di-aamiin-kan ya... 🙏

2. When was the last time you cried?
Last week. Nggak ngerti juga ya kenapa mendadak mellow dan sedih sendiri padahal nggak baru nonton film.

3. Do you like your handwriting?
Iya dong... Tapi belakangan ini aku nggak begitu suka sih heu 😅 sebab tulisanku nggak serapi biasanya, berantakan dan sulit dibaca (bahkan olehku sendiri). Biasanya tulisanku bergantung pada mood, kalau lagi asyik aku bisa mengganti font tulisanku setiap minggunya, tapi kalau lagi malay mah boro-boro... yang ada font tulisanku adalah font-nya dokter kalau lagi menulis resep.

4. What is your favorite lunch meat?
Bumbu rendang 😂
Kan sari-sari dagingnya ikut luruh di bumbunya.*mon maap, tapi netyzan maha benar.


5. Do you have kids?
Not yet.


6. If you were another person would you be friends with you?
Tanpa harus menjadi orang lain pun, aku sadar aku bukan tipikal orang yang akan akan dengan mudahnya ‘ditemani’ 😅. Aku cenderung sering memposisikan diriku sebagai oposisi yang kan mengkritik atau mengingatkan orang terdekatku kalau ia sedikit ‘melenceng’. Bagi sebagian orang kelakuanku ini mengganggu, makanya aku sering disingkirkan dari circle pertemanan atas dasar ‘nggak se-frekuensi’.
I’m not in everyone’s cup, maka sudah bisa dipastikan hanya ada segelintir orang yang kan berteman denganku. Sedikit tapinya verified ✅✅.


7. Do you use sarcasm a lot?
I did. Makanya ku pindah ke Twitter haha

8. Do you still have your tonsils?
Yep!

9. Would you bungee jump?

Kalau pikir-pikir dulu boleh nggak? 😅
Sebab, terakhir kali aku meloncat agak tinggi adalah saat di Sri Gethuk, mau loncat aja mikirnya lama banget padahal tinggal loncat *heu 😅 Kalau bungee jump sendirian aku jelas nggak mau, tapi kalau tandem kayanya mau 😝, seenggaknya biar ada yang megangin *lah hahaha 😁

10. What is your favorite cereal?
Waktu masih di asrama sering beli bundle sereal yang Corn Flakes, Coco Crunch, Honey Milk dan Tutti Frutti. Nah, favorite-ku mah yang Honey Milk Honey, rasa manisnya ngenakin 😋.

11. Do you untie your shoes when you take them off?

Ooo ... Tentcu tydac. Aku mengikat tali sepatuku hanya di awal pemakaian (pertama mencoba dan setelah dicuci) abis gitu nggak pernah dilepas atau diotak-atik lagi, I wore them (shoes) as slippers, langsung lep!
Jangankan sepatu, hijab pun jarum pentulnya jarang dilepas 😁.

12. Do you think you are strong?
You never know how strong you are until being strong is the only choice you have – me, read somewhere.

13. Scary movie or happy ending?
Twisted ending. 


14. What is the first thing you notice about people?
Appearance sih... karena 
the way they present theirselves, tapi kalau ngobrol langsung notice; what's on her/his mind?.
Because things doesn’t impress me but people does.

15. Red or pink?

How about mauve?

16. What is the least favorite thing about yourself?

Overthinking.

17. Who do you miss the most?
Should I tell you? 😛

18. What is the last thing you bought?
Thai Tea.
Nggak ngerti lagi deh ini, sejak ramadhan lalu aku kesengsem Thai Tea.

19. What color shoes are you wearing?
Baby pink.
Dan merasa agak menyesal kenapa dulu nggak memilih warna navy aja 😌. Gampang banget terlihat kotor sebab berbahan mesh jadi agak susah dibersihkan 😫.

20. What was the last thing you ate?
Emping manis.

21. What are you listening to right now?

Tak Akan Hilang - Dua

22. If you’re a crayon, what color would you be?
Merah.
Sebab warna merah itu eye catching.

23. Favorite smells?

Bau tanah saat hujan pertama, bau kertas (buku) saat pertama dibuka, bau popcorn di bioskop. Wiw ... wangi~ 😉.

24. Who was the last person you talked to on the phone?
Kurir paket yang nanyain patokan alamat.

25. Mountain hideaways or beach house?
Sebenarnya aku lebih suka mountain hideaways sebab terkesan lebih tenang dan sejuk, tapi setelah dipikir-pikir lagi kok mountain hideaways ini cocok banget ya jadi setting film horror haha 😂 Udahlah, ketimbang khawatir, kupilih beach house aja... Biar bisa di-AirBnB-in kalau weekend.

26. Favorite sport to watch?
Sini, kukasih tahu ya... Olahraga favorite-ku sepanjang masa adalah jalan santay haha 😂. Aku nggak berminat atau berbakat dalam hal perolahragaan, seakan-akan aku ini born to unsweat 😅. Saat masih di asrama setiap kali guru olahraga menyuruh untuk lari mengelilingi kompleks ma’had, yang ada aku malah berbelok ke asrama dan... tidur 😄.

27. Hair color?
Hitam pupus haha Warna rambutku sama sekali nggak hitam legam kaya di iklan shampo, lebih ke warna cokelat ambyar (low saturation).

28. Eye color?
Sama kaya warna rambut tapi lebih kontras.

29. Favorite holiday?
Lebaran. Sebagai orang Asia yang mengutamakan kebersamaan, keluarga adalah hal yang penting dan menghabiskan waktu bersama mereka adalah sebaik-baiknya liburan. Ditambah fakta bahwa lebaran adalah saat yang tepat untuk lebaran, banyak makanan enak yang ngangenin dan ngenyangin.

30. Favorite food?
Apa pun yang menarik secara visual dan rasanya enak haha Tapi kalau disuruh memilih, aku lebih suka makanan rumahan ketimbang makanan fancy macem apalah inilah itulah 😁 Nggak begitu suka steak sebab sukanya seafood, nggak begitu suka mie baso tapi kalau dim sum dan perbaso tahuan mah lain ceritanya 😏. Cinta aci dan jajanan SD, because micin is lyfe 😍.

31. What is your favorite ice cream?
Buavita rasa pisang, tapi sekarang udah nggak ada.
Yang standar ajalah, rasa cokelat atau vanilla, tapi nggak nolak juga kalau ada rasa Oreo 😁.

32. Last movie you watched?

Shazam!

33. What color shirt are you wearing?

Cokelat, tulisan di sablonnya; Pokemon Go ⚡.

34. Summer or winter?
Winter ah ... biar ada Jon Snow 😘
Karena Indonesia adalah negara tropis, maka summer dan winter-nya diganti ya jadi musim kemarau dan musim hujan. Ketimbang musim kemarau aku lebih suka musim hujan, sebab tidurnya jadi lebih syahdu haha 😝. Kalau musim kemarau kaya sekarang ini aku cenderung agak sulit tidur sebab alergiku kambuh.

35. Hug or kisses?
Hug.
Then kisses.


36. Favorite dessert?
Pisang.
Rumah makan Indonesia jadul banget yaini 😌.

37. Strenght or cardio?
Cuy! Sekali jalan santay... Tetap jalan santay.

38. Computer or television?
Both.


39. Favorite book all the time?

Diary.
Nggak deng, aku punya banyak buku favorite beberapa diantaranya pernah ku review disini, selebihnya belum haha.

40. What is on your mouse pad?
Udah nggak pake mouse pad.

41. Any tattoos?
No. Tapi kalau dibolehin ingin punya 😏.

42. Favorite sound?
Suara hujan yang asoy di malam hari (bukan yang ada kilat dan petirnya) biar tidurnya enak 😚.

43. Rolling Stones or Beatles?
Beatles.

Saat SD hampir setiap pagi mama membangunkanku dengan koleksi VCD The Greatest Hits volume sekian, awalnya sebel banget mesti kebangun gegara lagunya yang nggak children friendly tapi lama kelamaan malah terbiasa.

44. What is the farthest you’ve been from home?
Upside down world.
Antara Teluk Kiluan Lampung dan Pulau Sempu Malang, secara geografis kedua tempat itu jauh dari rumah, tapi karena ku malay menghitung jaraknya maka kutuliskan keduanya 😅 

FYI. Salah satu kebiasaanku yang nggak patut ditiru adalah kalau jalan-jalan (apalagi jauh) biasanya aku baru memberitahu orang tua saat sudah sampai di tujuan atau sudah kembali lagi, karena gimana ya... malay aja gitu ditanya-tanya mau apa kesana? Dengan siapa kesana? Ada orang dewasanya nggak? Etc. Tapi sekarang malah kebalikannya, selalu kasih pengumuman bahkan sejak jauh-jauh hari.

45. Do you have a special talent?
Beberes.
Kalau memang bisa disebut special talent...

46. Where were you born and where are you living now?
Aku lahir di Subang dan kini tinggal di Bandung. Cuma 2 jam perjalanan aja... sama kaya macet ala weekend di Bandung 😌.

47. Favorite movie?
Pada dasarnya aku senang menonton film, apa pun genre-nya aku suka, eh kecuali horror deng. Aku suka film-film yang ber-plot twist, lebih seru 😍. Beberapa film favorite-ku pernah ku review disini, kalau ingin tahu film apa saja yang pernah kutonton bisa mampir di akun LetterboxD-ku.

48. Favorite TV show?
Me: Game of Thrones!.
Also me: How I Meet Your Mother.

49. Do you have any pets?

Nggak. Karena nggak suka ngurusnya.

50. What do you want to be when you grow up?

Jadi diri sendiri.
Karena lebih challenging.


Segini dulu aja yaw, kapan-kapan kulanjut lagi... Another 50 Random Questions To Get Know About Me.
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Hai!

Selamat hari senin, kuyakin weekend kita kemarin sama.
Mati lampu 😂.

Sebelum aliran listrik terputus aku, Icunk, Memed dan Lisna menyempatkan diri untuk mengunjungi Keuken 2019 yang diadakan di area BTM Cicadas. Kupikir pemilihan tempatnya agak antimainstream ya ... sebab, BTM Cicadas ini dikenal sebagai mall yang nggak terkenal, semi terbengkalai gitulah 😅. Setiap kali melewati BTM Cicadas via Damri aku kadang suka mikir “ini ada yang jualannya nggak sih (di dalamnya)?” heuheu 😛

FYI. Keuken adalah acara kuliner tahunan yang diadakan hanya 1 hari di setiap tahunnya, karenanya nggak sembarang usaha kuliner bisa jadi tenant. Keuken akan mengkurasi entah berdasarkan apa (aku kan bukan crew 😅) tapi kayanya tema sih haha Jadi tenant Keuken dari tahun ke tahun nggak akan sama, makanya kalau ada kesempatan mending kesini sih.

FYI (lagi). Keuken berarti dapur (dalam bahasa Belanda) – Deya.

Pertama kali memasuki BTM Cicadas yang ada aku malah merasa creepy  😰 toko yang buka bisa dihitung oleh jari, lift-nya nggak nyala, eskalatornya apalagi ... 😨 Semoga nggak ingin ke toilet 🙏. Kalau ngintip di IG-nya Keuken diadakan dari jam 8 pagi sampai jam 10 malam, kita memilih untuk datang agak pagian biar Memed bisa pulang cepat ke Bekasyong haha  😁 *antara care dan ngusir halus memang beda tipis.

Kita datang sekitar jam 11an, dimana matahari sedang semangat-semangatnya membakar bumi. Rooftop BTM Cicadas yang kuyakin pasti jarang terjamah, disulap menjadi area yang kuliner-able. Well ... Salah satu keuntungan mengadakan acara di rooftop adalah; meski panasnya nggak nyantai ada angin gelebug yang sigap mendinginkan suasana. Dan yang terpenting kalau golden hour pasti cociks ya ...

Okay kita cek dulu warlok stater pack-nya.

Suncreen SPF 1K ✔
Outfit yang nyaman ✔
Sepatu yang okcoy ✔
Tas + tas tambahan ✔
Tumbler (+ air minumnya) ✔
Kontainer makanan ✔
Dompet ✔
Smartphone ✔

Apa coba yang belum?

Yap.
Payungnya qaqa~ 😂

Kita lupa belakangan cuaca lagi nggak santuy ... haha 😅

Kebanyakan pengunjung melipir ke area-area terlindungi macem pinggiran bangunan atau booth yang punya bayangan besar, ngadem. Sisanya? Macem kita-kita inilah ... tetap konsisten makan di picnic table meski tahu matahari sudah mencapai ubun-ubun. Saking panasnya smartphone sempat over heat, bahkan foto pun mesti retake berulang kali macem kek di Cirebon. Menyesal nggak kepikiran membawa payung ... Sosro 😂.

Eh iya, kita jajan apa aja nih di Keuken?

Imah Babaturan



Salah satu yang nggak boleh dilewatkan di khazanah perkulinarian Bandung adalah Imah Babaturan, seriusan deh ini ... Demi mengentaskan rasa penasarannya, Icunk dan Memed jajan Nasi Cumi Ijo, sedang Lisna jajan Daging Sapi Asap. Sejauh ini Nasi Cumi Ijo adalah prestasi terbaiknya Memed, tandas 😍😍😍! Padahal malamnya merasa kepedasan gegara makan seblak level ½ 😌. Aku sempat mencicipi Daging Sapi Asap-nya, enak loh ya ... asapnya terasa sampai di lidah tapi nggak pahit juga.

Nasi Cumi Ijo 35K
Daging Sapi Asap 35K
*Ada potongan Rp. 5000 kalau bawa kontainer sendiri.

Marase


Nggak ada alasan khusus kenapa aku tertarik jajan di Marase. Ingin aja 😁. Tentunya, aku memilih ayam karena nggak terlalu suka kambing. Porsinya sendiri cukup besar, ayamnya lembut, empuk dan kebanyakan haha 😂 Ngenyangin pokoknya ... Sedang saladnya nggak begitu gimana, berasa nggak nyambung aja dengan nasi rempahnya. Oh iya sambalnya nggak terlalu pedas yaini, jadi nggak masalah kalau langsung diawurin juga.

Ayam Turky Nasi Rempah 32,5K 20K

Los Tropis


Bisa dibilang Los Tropis ini merupakan pendatang baru, hype dari soft opening-nya kemarin pun masih belum kelar (di timeline IG-ku). Lolosnya Los Tropis dalam kurasi Keukeun patut disyukuri, sebab ada alternatif minuman selain kopi, teh dan ice cream (eh, masuk minuman nggak sih? 😅). Los Tropis nggak menggunakan pemanis buatan ya, jadi pure rasa buah-buahan. Booth yang paling diincar menurutku, sebab kita semua butuh kesegaran yang HQQ, apalagi saat matahari berada diatas ubun-ubun. Mantul 👌!

Semangka lemon 20K
Air Kelapa 15K

Arromanis


Tadinya aku ingin jajan Ice Cream Kastengel-nya Bites and Go, tapinya nggak jadi ya ... sebab belum jadi. Lantas, aku dan Lisna melipir ke booth-nya Arromanis dan jajan Banoffee, agak bingung juga sih sebab milk pudding-nya nggak kalah menggoda 😄. Banoffee-nya enak yaini, crumble toffee-nya asik, pisangnya apalagi ... Aku membelinya saat booth-nya baru  buka, jadi Banoffee-nya masih kurang dingin dan cepat lumer di lidah.

Banoffee banana 30K
Banoffee matcha 30K


Alhamdulillah kali ini kita nggak kalap jajan, keburu kenyang 😉
Semoga Keuken tahun depan tempatnya ngademin!
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
via Unsplash

Nggak mau kalah dengan #BumiLangitCinematicUniverse, kemarin warga Twitterland turut menyemarakkannya dengan #BucinCinematicUniverse haha 😁 Ternyata banyak juga ya film-film bucin ... 😅 Karena nggak merasa puas Cuma bisa nge-tweet 4 gambar, maka kubuat versi extended-nya sebab kupunya banyak stok 😁.

Okay, inilah #BucinCinematicUniverse versiku, film-film yang pernah menyentuh hati *ehm 😅 yang ceritanya membuatku terbaper-baper, menangis-nangis sampai sembab dan puyeng, bahkan masih kepikiran sampai berhari-hari setelah menontonnya 😉.

Save these list and thanks me later

(500) Days of Summer (2009)

Hingga 10 tahun setelahnya, (500) Days of Summer masih belum bisa tersingkir sebagai film ter-bitter, bahkan oleh film La La Land sekali pun. Duo Summer Finn (Zooey Deschannel) dan Tom Hansen (Joseph Gordon-Levitt) memang juwara, saking memorable-nya karakter Summer @watchmen.id (dan netyzen) pernah menobatkannya sebagai evil woman no 1.

Bercerita tentang Summer dan Tom yang awalnya memang manis, menyenangkan eh ujungnya malah ambyar. Apalagai scene tentang expectation vs reality-nya huhu Nyebelin tapinya relatable dengan kisah kasih kebanyakan orang. Mau kau bucin atau nggak, film (500) Days of Summer ini adalah film yang mesti kau tonton, at least ... sekali dalam seumur hidup.

Love, Rosie (2014)

Aku tahu film ini dari Deya, you know-lah ... sesama bucin Sam Claflin mesti banget kan bertukar info 😁. Love, Rosie merupakan adaptasi dari novel berjudul Where Rainbow Ends karya Cecelia Ahern, yang juga menulis novel PS. I Love You. Well ... Jangan lupa siapin tissue ya kalau nonton film Love, Rosie yakali nggak terasa mbrebes mili 😊.

Love, Rosie bercerita tentang perjalanan cinta Alex Stewart (Sam Claflin) dan Rosie Dunne (Lily Collins), sedari awal mereka sudah saling menyukai namun terhalang oleh momen-momen ngeselin. Di film ini, timing adalah segalanya, keselip dikit keburu ditakis orang 😂 Gregetan banget lah nontonin mereka, berusaha saling menemukan, di waktu yang tepat. Membuatku berfikir, yawla ... gini banget ya perjalanan bertemu jodoh 😅.

The Lake House (2006)

Ada dua alasan mengapa aku sering rewatch film The Lake House. Pertama, rumahnya bagus banget 😊... Kedua, Keanu Reeves-nya ganteng banget 😂 The lake House adalah salah satu film yang sukses membuatku menangis berkepanjangan, sedihnya nggak terbendung, terharunya nggak nanggung 😄.

The Lake House bercerita tentang Kate Foster (Sandra Bullock) dan Alex Wyler (Keanu Reeves) yang berada di ruang dan waktu yang berbeda. Mereka berhubungan melalui surat yang dikirim via kotak surat merah yang terletak di depan rumah, yang juga berfungsi sebagai portal multi dimensi. Sampai suatu hari mereka memutuskan untuk bertemu meski terpisah waktu. Nggak mungkin nggak sedih yaini 😅.

A Crazy Little Things Called Love (First Love)

Salah satu masa yang nggak akan terlupa adalah masa sekolah, indahnya punya geng yang solid, guru-guru yang unik serta crush yang nggak ngecengin balik *heu Film ini seru ya ... akting cast-nya juga natural, terutama teman-temannya yang nggak kena efek make over. Kelakuannya pun nggak jauh beda dengan ciwik-ciwik di masaku dulu. Dulu~ 😁

A Crazy Little Things Called Love bercerita tentang Khun Nam (Baifern Pimchanok Luevisadpaibul) yang naksir seniornya Khun Shone (Mario Maurer). Dibantu oleh teman-temannya Cheer, Gei dan Nam mereka mengamalkan buku 9 Resep Cinta Untuk Siswa, FYI, this part is very crunchy. Scene stealer-nya tentcu adalah Guru Inn (Sudarat Budtporm) yang kelakuannya paling sengklek.

Love Me If You Dare (2004)

Adalah film Prancis berjudul Jeux D’Enfants, karena film Love Me If You Dare ini aku jadi suka lagu La Vien Rose yang menjadi theme song-nya. Sebagaimana film-film Eropa yang memiliki tone color yang khas, Love Me If You Dare memiliki visualisasi yang memanjakan mata. BTW, dulu yang merekomendasikan film Love Me If You Dare ini Deya ya ... thank you wahai sobat bucinku haha

Love Me If You Dare bercerita tentang Julien (Guillaume Canet) dan Sophie (Marion Cottilard) sepasang sahabat yang gemar bermain truth or dare menggunakan kaleng mainan. Mereka melakukan banyak challenge gila tanpa menyadari bahwa sebenarnya mereka saling mencintai. Agak berat sih ini ... sebab banyak yang harus dikorbankan demi kegilaan mereka.

Initiation Love

Kalau Summer adalah evil woman no 1, maka Mayu adalah evil woman no 2. Seriusan ini ... Kalau nggak percaya coba deh cek thread-nya @watchmen.id tentang evil woman, reply netyzen memang nggak pernah salah haha Tadinya kupikir Initiation Love adalah film romance std yang kan kuhapus begitu selesai nonton, sebab posternya norak-norak jadul gitu *heu Nyatanya? BNGST!

Initiation Love bercerita tentang Mayu (, FYI doi adalah mantan AKB48) yang super duper maniss ... Saking manisnya, kita akan terbuai dan terlenakan dengan kisahnya yang nggak kalah manis haha Pacarnya yang jahat. Awas loh ... side A dan side B-nya jangan sampai tertukar.

The Great Gatsby

The Great Gatsby bercerita tentang Gatsby (Leonardo DiCaprio) yang demi mendapatkan perhatian Daisy Buchanan (Carrie Mulligan) mengadakan pesta meriah setiap minggunya. Bukan hanya kisah cintanya yang bikin nyesek, kehidupannya pribadinya pun nggak kalah nyesekinnya.

Eternal Sunshine of The Spotless Mind (2004)

Agak berbeda dari film bucin lainnya yang ber-genre romance, film Eternal Sunshine of The Spotless Mind ini sedikit  disisipi oleh unsur sci-fi, nggak banyak memang, namun ada. Meski agak out of mind, pesan moralnya cukup ngena lah ... Yap. You can erase someone from your mind, getting them out of your heart is another story ...

Eternal Sunshine of The Spotless Mind bercerita tentang Joel Barrish (Jim Carrey) dan Clementine Krucyznski (Kate Winslet) yang bertengkar hingga Clementine memutuskan untuk menghapus memory tentang Joel di Lacuna Inc, Joel yang nggak mau kalah kemudian memutuskan untuk menghapus memory tentang Clementine. Sayangnya prosedur penghapusan memory nggak berjalan semestinya ...
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Aku tahu Warung Kopi Imah Babaturan ini gegara sering nonton insto-nya @ydhprdn 😁 Saking seringnya @ydhprdn insto tentang Warung Kopi Imah Babaturan aku malah sampai kepikiran, ini dianya yang kesengsem Warung Kopi Imah Babaturan apa memang jadi BA-nya Warung Kopi Imah Babaturan? 😁.

Karena nggak mau kesana sendiri makanya kuajak teman-temanku sekalyan ... Kita pikir Warung Kopi Imah Babaturan ini terletak di mana gitu makanya kita kesana pake Grab, ternyata Warung Kopi Imah Babaturan ada di sekitaran Baltos dongs, tahu gitu pake angkot aja 😅.

Dalam bahasa Indonesia Imah Babaturan berarti rumah teman, imah = rumah dan babaturan = teman. Intinya mah, tempat nongkrong yang level asyiknya menyamai nongkrong di rumah temen. Hayo loohhh… pada ngaku… pasti punya kan temen yang rumahnya dijadiin tempat nongkrong alias basecamp 😋.

Warung Kopi Imah Babaturan menyediakan makanan ala rumahan, bukan makanan fancy, jadi cocoklah untuk kita-kita yang seleranya lokalan ini 🤭. Untuk harganya kupikir sesuai laya dengan rasa dan porsinya yang uwowow banyaknya 😁.


Selain makanan berat, Warung Kopi Imah Babaturan juga menyediakan makanan ringan macem roti dan eh iya di dalamnya ada Toko Kue Teman yang isinya snack dan minuman ringan kepunyaannya temen-temennya owner. Belum sempet nyobain… soalnya udah keburu kenyang 😁.

Jangan khawatir kalau ada barang yang ketinggalan di Warung Kopi Imah Babaturan, sebab suka diamanin oleh pegawainya. Cek aja highlight insto-nya yang Lost & Found, bodor pisanlah apalagi kalau ada yang dikecengin 🤭.

Kalau lagi gabut atau ingin tahu prakiraan harga di Pasar Ciroyom tapinya malas kesana. Bisa niya ngecek insto-nya Warung Kopi Imah Babaturan, owner-nya suka update kalau lagi belanja malem-malem 👍🏻.

FYI. Warung Kopi Imah Babaturan menyediakan menu mingguan yang berbeda di setiap minggunya. Jadi stay tune aja ya mantengin IG-nya untuk tahu menu mingguannya 👌🏻.



Yang sempet kita cobain waktu ke Warung Kopi Imah Babaturan (dan kayanya list-nya bakal nambah 😁).

ES LATTE (18K)
So far minuman favorite di Warung Kopi Imah Babaturan masih Es Latte, berasa sayang aja gitu kalau kesini tapi nggak minum Es Latte-nya 😋. Aku sih suka-suka aja … 😊 Selain karena memang enak, porsinya lumayan banyak, cukuplah untuk menemani adu bacot sebelum sampai sesudah makan 😁.

Kalau kau sering merasa seret setelah minum minuman yang berasa, berwarna dan berembun macem Es Latte ini, jangan lupa untuk order air mineralnya juga. Eh iya, Warung Kopi Imah Babaturan sudah nggak menyediakan sedotan, kalau nggak suka minum langsung dari gelasnya bawa sedotan sendiri yaw 👌🏻. 


NASI OSKER aka OSENG KERANG (30K)
Biasanya aku nggak begitu suka kerang ya, sebab kalau masaknya nggak jago seringnya masih amis 😅 Nah, saat ke Warung Kopi Imah Babaturan kebetulan menu mingguannya adalah Nasi Osker ini, kupikir nggak ada salahnya untuk mencoba perkerangan kali aja cocok.

Menurutku, Nasi Osker-nya Warung Kopi Imah Babaturan ini memang over expectation ya, kerangnya empuk dan kenyal, porsinya jelas banyak (mana ditambahin telur dadar 🤭), meski agak pedas so far rasanyaa cocok di lidahku dan yang paling penting; nggak amis yaini 👌🏻. Nggak perlulah ditanya enak apa nggak? Karena kalau nggak enak nggak mungkin piringku bersih 😋.


NASI CUMI IJO (30K)
Salah satu menu yang direkomendasikan di Warung Kopi Imah Babaturan adalah Nasi Cumi Ijo, karena termasuk menu regular maka bisa dipastikan akan selalu ada di setiap harinya. Daging cuminya empuk dan segar, porsi cumi dan sambal ijo-nya balance (saking balance-nya aku jadi meragukan, ini Cumi Sambal Ijo atau Sambal Ijo Cumi 🤔).

Bagiku rasanya agak asin dan pedasss ... nya kebangetan 😂. Aku bahkan nggak bisa fokus gegera kepedasan, meski cuminya enak namun nggak kurekomendasikan bagi kau yang nggak suka pedas, kecuali kalau kau mau sedikit usaha untuk memisahkan cumi dan sambal ijonya 😁.


NASI RENDANG SUIR HINDUN (35K)
Aku order menu ini gegara bingung mau makan apa haha Udah malem soalnya 😅. Yawla… banyak banget porsinya 😁 aku kenyang banget niya, lupa lagi kalau Imah Babaturan porsinya suka banyak 😅.

Rendangnya enak ya… kerasa manisnya, dan dagingnya empuk 👍🏻. Selain gepuk suir ada tambahan tahu dan tempenya, sambelnya juga cociks yaw… pedes euy. Meski nggak se-endeus Nasi Cumi Ijo-nya, kusuka Nasi Rendang Suir Hindun ini 👌🏻.

*tyda ada fotonya karena keburu habis

Untuk menu dan harganya bisa dicek via g-drive di IGnya ya, mereka selalu update kok.

Warung Kopi Imah Babaturan @imahbabaturan
🏠 Jl. Kebon Bibit No.3 
⏰ 07.00-22.00
🍛 6K-40K
🍢 8K-25K
🍹 5K-25K

Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Setelah sebelumnya misuh gegara MIB: International yang nggak rame haha 😅 dan balas dendam dengan nontonin film-film lawas yang pernah kutonton di bioskop Intan Garut. Akhirnya weekend lalu aku kembali menyambangi bioskop, eits ... kali ini nggak di Ubertos ya tapi di MIM (Metro Indah Mall), masih di Bandung Timur sih ini 😁

Kenapa tumben nonton di MIM? Yha~ sebab film Parasite adanya di CGV, kan Ubertos mah XXI. Tadinya kita berencana nonton di King’s (PvJ dan Paskal nggak masuk hitungan ya da jauh), ternyata film Parasite nggak ada di King’s jadilah kita ke MIM, nggak sanggup ke BEC sebab Bandung kalau weekend macetnya nggak bisa ditawar ... 😴

Sejak awal hype-nya film Parasite nggak tanggung-tanggung yaw, banyak review positif dan direkomendasikan sana sini tapi yang paling penting film Parasite ini adalah film Korea pertama yang memenangkan Palme d’Or di Festival Film Cannes tahun ini.

Gimana?
Sudah tertarik belum? 😏

Tadinya kupikir film Parasite adalah film tentang invasi alien atau apalah yang ke-sci-fi-sci-fi-an 😂 Tahu nggak? Setiap kali membaca atau mendengar kata parasite yang pertama kali muncul di benakku adalah Gita Gutawa, yap, kau memang parasit ... 👾👾

Film Parasite adalah film ber-genre tragic comedy karya terbaru dari Bong Jo Hoon, bagiku namanya nggak terlalu familiar ya (sebab ku lebih suka Park Chang Wok) namun saat melihat list film karyanya, well ... he did a great works! Sejauh ini karya Bong Jo Hoon yang pernah kutonton adalah The Host, Mother Madeo, Okja, Snowpiercer dan Parasite, sayangnya aku belum sempat menonton film Memoirs of a Murderer.

Film Parasite dibuka oleh keluarga Ki Taek (Song Kang Ho) yang berjibaku melipat dus pizza, tipikal keluarga miskin masa kini, yang selain membutuhkan papan, sandang dan pangan juga membutuhkan wi-fi gratis 😉. Masa lalu Chung Sook (Jang Hye Jin) sebagai atlet pun nggak menjamin kehidupannya saat ini, kedua anaknya yakni Ki Woo (Choi Woo Sik) dan Ki Jung (Park So Dam) nggak melanjutkan pendidikan sebab tyada uang.

Well ... Uang memang bukan segalanya, namun uang akan mempermudah segalanya ...
Betul begitu bukibuk? Haha 😂

Keberuntungan datang saat Min (Park Seo Joon) mantan teman sekolah Ki Woo berkunjung sebab ketitipan batu cendikiawan milik kakeknya. Min yang melanjutkan studi ke luar negeri menitipkan pekerjaannya sebagai tutor Bahasa Inggris untuk keluarga Mr. Park (Lee Sun Kyung) kepada Ki Woo yang menurutnya bisa dipercaya.

Maka datanglah Ki Woo ke rumah Mr. Park, ia diterima oleh Mrs. Park alias Yeon Kyo (Cho Yeo Jeong) si nyonya rumah yang digambarkan Min dengan; sederhana. Melihat celah yang terbuka lebar Ki Woo menjalankan rencananya untuk memindahkan keluarganya ke rumah Mr. Park. Yha~ seperti parasit, keluarga Ki Taek menginvasi rumah Mr. Park.

Cara-cara busuk keluarga Ki Taek menginvasi rumah Mr. Park ini divisualisasikan dengan menggelitik dan bangsat 😂, disini kita akan dibuat faham bahwa akan ada orang-orang yang  bersedia melakukan berbagai hal demi mendapatkan keinginannya, mengaburkan batas antara benar dan salah.

Sedari awal film Parasite ini sudah menegaskan bahwa ada jarak yang tercipta antara si kaya dan si miskin, yakni atas dan bawah, Bong Jo Hoon memvisualisasikan jarak melalui tangga. Selalu ada scene keluarga Ki Taek naik dan turun tangga, saat mereka memasuki rumah untuk bekerja dan keluar rumah untuk kembali ke habitat-nya, seolah mengisyaratkan bahwa tangga adalah jembatan penyebrangan antara si kaya dan si miskin.

Selain itu, Mr. Park berkali-kali menyinggung ‘batas suci’ yang kuintepretasikan sebagai sikap ‘nglunjak’, namanya juga manusia ... dikasih hati seringnya malah nggak tahu diri 😥. Untuk menjaga teritorinya keluarga Mr. Park nggak segan untuk menunjukkan kemurahan hatinya, sayangnya (atau malah cerdasnya) kemurahan hati keluarga Mr. Park dianggap sebagai undangan terbuka oleh keluarga Ki Taek.

Kupikir perumpamaan yang tepat bagi kedua keluarga ini saat berada di dalam rumah adalah air dan minyak, meski sama-sama cair tetap nggak bisa bersatu. Ada hal-hal essentials yang nggak bisa dirubah dan film Parasite ini memvisualisasikan hal essentials tersebut dengan aroma. Ada scene dimana Da Song (Jung Hyeon Jun) berkata bahwa aroma Ki Taek, Chung Sook, Ki Woo dan Ki Jung sama, bukannya sadar mereka berkomplot Mr. Park malah berfikir bahwa aroma orang kaya dan orang miskin memang berbeda.

Invasi keluarga Ki Taek akan sukses besar kalau saja Moon Gwang (Lee Jeung Eun) mantan kepala rumah tangga Mr. Park nggak pernah kembali ke rumah. Kembalinya Moon Gwang ini menandai paruh kedua sekaligus mengakhiri era keluarga Ki Taek, plot twist yang rapi sebab kita nggak pernah mengira ada kehidupan lain di rumah Mr. Park.

Scene tergeblek adalah saat Ki Taek, Ki Woo dan Ki Jung yang terjebak di bawah meja menggelosorkan badannya demi menghindari Mr. Park dan istrinya yang tertidur di sofa. Bangkek memang! Deg-degan dan ngakaknya barengan yaini 😂😂😂. Begitu pun dengan scene negosiasi antara Moon Gwang dan Chung Sook yang mesti ambyar gegara kepleset di tangga.

Saat Chung Sook bilang “kalau aku kaya, aku akan menjadi (orang) baik” aku merasa gamang, bingung sendiri dengan korelasi antara kebaikan dan kekayaan; apakah aku akan kaya karena aku baik atau aku baik maka aku akan kaya. Mwehehe ... 😅

Kerennya, meski mengangkat issue tentang wealth gap antara si kaya dan si miskin nggak ada satu pun kata kaya dan miskin yang terucap di film Parasite ini. Penonton sendiri yang menyimpulkan berada di sisi mana karakter tersebut berada.

Hal ter-favorit dari film Parasite ini adalah rumahnya Mr. Park, kusuka jendelanya yang lebar macem layar bioskop. Dari jendela rumah basement (banjiha) keluarga Ki Taek kita bisa melihat betapa carutnya kehidupan sosial kelas bawah, kau bahkan bisa menonton segalanya dari sana. Sedang dari jendela rumah keluarga Mr. Park kita bisa melihat privilege yang di-setting untuk mengakomodir kebutuhan kelas atas, membatasinya.

Sinematografinya juwara sih ini. Banyak scene keren  dan setiap shoot-nya dieksekusi dengan cermat. Salah satu scene favoritku adalah saat Ki Taek, Ki Woo dan Ki Jung pulang ke rumahnya di tengah hujan deras yang mengakibatkan banjir. Perjuangan mereka untuk kembali dituturkan dengan lugas dan hidup.

Ada scene dimana Mrs. Park berkata bahwa hujan adalah berkah kepada Ki Taek tanpa mengetahui hujan yang sama adalah musibah (bagi keluarganya). Well ... Dalamnya lautan bisa diselami, dalamnya hati ... Siapa yang tahu? *heu 😮

Film Parasite ini dengan cerdas menyelipkan detail-detail kecil nan satir seperti saat Ki Taek menyuruh Da Hye (Jung Ziso) membuat 2 kalimat menggunakan kata pretend atau saat Mr. Park mengomentari cara menikung Ki Taek yang sangat halus di hari pertamanya bekerja, scene yang divisualisasikan dengan isi kopi Mr. Park yang nggak bergoyang meski Ki Taek berkali-kali menikung.

Pun dengan Mrs. Park yang selalu menyanggah setiap kekhawatiran Mr. Park dengan; “beli di Amerika” seakan-akan berasumsi bahwa made in america lebih prestisius ketimbang made in apalah ... China misalnya😁. Saat pesta ulang tahun Da Song, Ki Woo berkata kepada Da Hye “mereka sangat berbeda ... bahkan untuk acara mendadak sekali pun, mereka selalu tampak tampak tampan dan cantik” eh kok bener sih ini haha

Sebagai film of the year (sejauh ini) kupikir film Parasite ini memang layak mendapatkan Palme d’Or, wajib ditonton juga sih hehe Jauh dari kesan sci-fi, film Parasite memberikan pengalaman menonton yang cukup menarik, kita akan dibuat tertawa, ngenes, gamang sampai terheran-heran dengan apa yang sanggup orang-orang lakukan demi hidup. And it was impressed me ...
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates