Sebagai one stop shopping Mirota menawarkan
banyak hal menarik bahkan meski untuk sekedar dilirik. Kalau dipikir-pikir ya,
mungkin sebenarnya orang-orang tertarik datang ke Mirota karena ingin
mendapatkan pengalaman belanja yang unik dan Jogja banget, iya nggak sih? ...
Eh, enggak yha~ haha
Kalau aku sih yes! Karena Cuma di
Mirota aku bisa menemukan kereta kencana terparkir di depan tokonya, disambut
Eyang Kakung dan Eyang Putri yang keep
smile, bisa melihat Mbok tua yang sedang membatik dan Pak De yang sedang
bermain gamelan serta sesajen bunga yang bertebaran. + Mas kasir yang ganteng
Tapi yang paling penting ya karena di Mirota barangnya lengkap dan jarang
ditemukan di tempat lain kecuali kitanya mau ngubek-ngubek pasar
sendiri. Pramuniaganya juga nggak genggeus kok, kadang kita suka risih kan ya
kalau mau milih-milih tapi sambil ditungguin atau ditanya-tanya mulu. Eh ketang, lebih nggak enak lagi kalau udah
ngacak-ngacak tapi nggak jadi beli karena belum ada yang cocok, kan ... kan ...
kan ... ngerepotin Mbaknya.
Aku pertama kali ke Mirota hampir 10 tahun yang lalu, saat aku, Icunk, Pici dan Maya masih
SMA ingin banget jadi backpacker
ala-ala dan itu pun Cuma untuk ngambil peta gratis. Biasa lah yha~ kids zaman then mah mainnya ke
tempat gratisan macem museum atau
apalah yang murah-murah. Sok-sokan ngirit
tea geningan haha
Sejak beberapa tahun yang lalu Mirota berubah nama menjadi Hamzah Batik
namun karena orang-orang lebih mengenal nama Mirota ketimbang Hamzah Batik,
maka di bawah logonya tetap ditulis Mirota (Hamzah Batik), sedangkan logonya
sendiri tidak berubah.
Ada banyak Mirota (Hamzah Batik) di Jogjakarta, namun yang paling sering ku
kunjungi adalah Mirota (Hamzah Batik) yang terletak di Jl. Malioboro di depan
Pasar Beringharjo, tempatnya strategis ya ... dekat Benteng Vredeburg dan rame
terus jadi bisa sekalian main.
Lantai 1 : Clothes & Home Living
Di lantai ini adalah tempatnya batik, mostly
adalah pakaian jadi untuk wanita, pria dan anak-anak harganya relatif
terjangkau ya meski di atas harga rata-rata. Kalau nggak mau pakaian jadi tersedia
kain-kain batik yang dadah-dadah manja minta banget dibeli, motifnya dan
warnanya beragam karenanya kita harus sabar milih hehe, range harganya sekitar
> Rp. 100.000 – Rp. 400.000.
Di salah satu sisinya, terdapat space
yang dikhususkan untuk batik-batik premium,
urusan harga mah nggak usah ditanya, ada rupa ada harga. Selain pakaian yang
bertema batik terdapat home living stuff seperti seprai, taplak, sarung bantal,
selimut, tirai etc. Harganya relatif
ae lah ... namun untuk sarung bantal dijualnya persatuan.
Sedangkan di sisi yang lain terdapat satu booth khusus untuk berbagai jamu-jamuan dan rempah-rempah khas
Indonesia.
Lantai 2 : Craft & Home Decor
Di lantai ini adalah tempatnya printilan-printilan yang sebenernya nggak
penting-penting amat tapi bikin laper mata, seperti topi, tas, sepatu, pouch dll. Sedangkan untuk aksesoris tersedia satu booth khusus untuk craft berbahan dasar perak. Kalau mau yang lebih crafty tersedia barang-barang yang
terbuat dari bahan daur ulang seperti notebook,
pembatas buku dan apa-apa yang nggak penting-penting amat.
Untuk home decor yang paling
menonjol adalah dekorasi berbahan dasar kuningan seperti kliningan (bell), tempat lilin, knob pintu, handle laci dll, tersedia juga barang-barang antik peninggalan
zaman kapan seperti telepon, setrika arang, jam kukuk dll. Sedangkan untuk elemen
dekoratif berbahan dasar kayu tersedia cermin jendela, patung, congklak, lighting dll.
Pokoknya ya lantai 2 ini berisi barang-barang yang membuat kita ingin
banget punya rumah bertema Tropical Javanese dan membuat betah berangan-angan
sampe males pulang *heu
Lantai 3 : Raminten Café & Photo Studio
Di lantai ini terdapat café yang
dan studio foto yang dinamai “Raminten”, Raminten ini adalah nama lakon yang
dimainkan oleh pemilik Mirota (Hamzah Batik) X Raminten yang menggemari seni
peran seperti halnya lakon Nini Thowok. Oh iya ... penjelasan (+foto) mengenai
Raminten bisa ditemukan di beberapa sudut Mirota (Hamzah Batik).
Seumur-umur ke Mirota baru kali ini aku nyampe ke lantai 3 biasanya mah stuck di lantai 2 hehe Bagi you-you yang
udah capek desek-desekan di bawah sana bisa kali di mari ... Di Raminten café
ini kita bisa beristirahat sekaligus mengisi perut, menunya campuran ya antara
Indonesia X Jawa mostly adalah minuman
berwarna + berasa + berembun. *Tersedia juga Mas Raminten yang siap melayani
anda haha
Di studio foto Raminten kita bisa mengabadikan moment dengan setting +
kostum yang ke Jawa-jawaan, kapan lagi coba difoto ala-ala pra wedding Bridestory yang
mimiknya serius kaya yang belum kenal selfié hehe Untuk pricelist-nya bisa dilihat disini ya dan bagi yang rumahnya di luar
kota bisa dikirim dengan tambahan ongkir Rp. 35.000 dengan lama pengerjaan (editing + cetak) ± 3 mingguan,
tempat strategis untuk nonton |
Opo tho iki? |
Wedag Serai mbak ... |
buahagiya |
Mas Raminten made in Sukabumi |