Here is mine, where is yours? |
Aku tergabung dalam seksi (section / bagian) yang khusus menangani urusan PubDekDok yaitu Publikasi Dekorasi dan Dokumentasi yang mana mengharuskanku untuk tetap siaga pada saat sebelum sampai setelah acara berlangsung. Seksi paling sok sibuk dan paling rese sepanjang sejarah organisasi, yang paling molor padahal tanggungjawabnya sebesar aula dan seisinya.
Belum pernah sekali pun aku hengkang dari seksi PubDekDok, eh, kecuali 1 kali, sewaktu menjadi ketua acaranya. Tapi akhirnya aku harus ikut turun tangan karena dekor belum siap beberapa jam sebelum acara berlangsung.
Sejak pertama kali kelasku membuat acara aku ditempatkan di PubDekDok, mungkin mereka menempatkanku disitu karena aku lebih suka melakukan pekerjaan yang remeh temeh nan detail¸ aku tak tahu, karena aku pun tidak memiliki ketertarikan pada seksi yang lain. Sampai akhirnya kelasku membuat acara perpisahan aku masih ditempatkan di PubDekDok, tidak berubah. Hingga kini.
Kalau biasanya kami bertemu hanya pada saat nikahan atau buka bareng setiap menjelang akhir bulan Ramadhan. Kali ini kami mengadakannya secara resmi (official) di Garut, kenapa di Garut? Simple. Karena kami sekolah di Garut, sehingga setiap sudutnya memiliki kenangan tersendiri di hati kami.
Karena masing-masing dari kami sudah mulai bekerja dan settle down, settle down disini adalah memiliki pasangan yang sah dan mengurusi rumah tangga berikut anak, makanya agak susah juga kan mengkoordinir acaranya karena kini sebagian dari kami sudah memiliki pertimbangan lainnya, keluarga. Dan tidak semuanya bisa seperti dulu lagi karena ada perasaan yang harus dijaga.
Menurutku sangat tidak disarankan untuk
membawa pacar atau kecengan atau TTM (Teman Tapi Menye-menye) nya ke reuni, karena ... you know lahh (I bet you knew) kehadirannya akan dianggap
ngagokan (membuat rikuh), karena
kemungkinan besar mantan pacar sewaktu sekolah dulu juga datang #eh.
Masih mending kalau dia bisa bersikap so cool, lain lagi kan kalau bete gak jelas, ujung-ujungnya bisa ngerusak acara dengan mulai stalking + dulak delek. If it’s happen to me, you know what would I say ... gue gak tau siapa lo, tapi lo pasti tau siapa gue. Cruel? That’s me.
Awalnya (waktu belum banyak yang datang) memang akan ada yang say Hi, kenalan, BBB (Basa Basi Busuk), sisanya? Ngomongin dibelakang haha Nggak lah, minimal jadi photographer dadakan, sering dimintain tolong fotoin karena you are the only one whom out of our circle. Serius deh, aku pribadi sering sekali ngacangin (mengabaikan) pacar teman yang dibawa reuni, sorry to say, tapi aku lebih suka menghabiskan waktu dengan teman-temanku daripada harus peduli dengannya, siapa lo?
Masih mending kalau dia bisa bersikap so cool, lain lagi kan kalau bete gak jelas, ujung-ujungnya bisa ngerusak acara dengan mulai stalking + dulak delek. If it’s happen to me, you know what would I say ... gue gak tau siapa lo, tapi lo pasti tau siapa gue. Cruel? That’s me.
Awalnya (waktu belum banyak yang datang) memang akan ada yang say Hi, kenalan, BBB (Basa Basi Busuk), sisanya? Ngomongin dibelakang haha Nggak lah, minimal jadi photographer dadakan, sering dimintain tolong fotoin karena you are the only one whom out of our circle. Serius deh, aku pribadi sering sekali ngacangin (mengabaikan) pacar teman yang dibawa reuni, sorry to say, tapi aku lebih suka menghabiskan waktu dengan teman-temanku daripada harus peduli dengannya, siapa lo?
Sebenarnya sudah
ada panitia tersendiri yang mengurusi reuni kali ini, VC juga sudah bilang
kalau aku takkan ikut sehingga tugas PubDekDok jadi-jadian diserahkan kepada
Icunk dan Amie, katanya mereka bertugas untuk mengatur dekorasi. Resmi banget
kan pake dekor?
Tapi ya, beberapa hari kemudian Ansor selaku panitia bagian acara memintaku untuk mengirimkan foto-foto semasa sekolah dulu karena dia mau bikin profile, karena berhubung si Ansor ini gak kenal-kenal banget sama semua putri, dia minta bantuanku untuk bikin profile. Karena katanya aku paling rajin stalking.
Isn’t it funny? Mereka memintaku untuk membuat profile yang karena aku dianggap paling K-Pop (baca: kepo). Aku memang suka banget K-Pop, tapi itu kalau lagi iseng atau gak sengaja haha Kalau mengkhususkan diri untuk K-Pop rasa-rasanya agak kurang sreg yah, karena aku juga mesti sengaja ngacak-ngacak socmed dengan gak santai. Iya. Kalau gak santai berasa lagi dikear-kejar deadline.
Tapi ya, beberapa hari kemudian Ansor selaku panitia bagian acara memintaku untuk mengirimkan foto-foto semasa sekolah dulu karena dia mau bikin profile, karena berhubung si Ansor ini gak kenal-kenal banget sama semua putri, dia minta bantuanku untuk bikin profile. Karena katanya aku paling rajin stalking.
Isn’t it funny? Mereka memintaku untuk membuat profile yang karena aku dianggap paling K-Pop (baca: kepo). Aku memang suka banget K-Pop, tapi itu kalau lagi iseng atau gak sengaja haha Kalau mengkhususkan diri untuk K-Pop rasa-rasanya agak kurang sreg yah, karena aku juga mesti sengaja ngacak-ngacak socmed dengan gak santai. Iya. Kalau gak santai berasa lagi dikear-kejar deadline.
Dengan senang hati lah aku bikinin profile meski dengan memory yang seadanya, mumpung masih punya waktu luang, kalau sudah berkeluarga kan belum tentu aku yang akan membuatnya.
Dan dimulailah petualanganku ke masa lalu ... aku bongkar barang-barang semasa sekolah dulu dan menemukan banyak sekali hal-hal absurd dan gak jelas lainnya. Yang paling membuatku deg-degan ½ mati adalah ketika membaca ulang diary-diary lama, memang ada sebagian isinya yang menggelikan, tentang kejadian sehari-hari, tentang guru di sekolah dan kelakuan teman-teman yang aku anggap konyol sealigus menyebalkan. Sisanya adalah curhat remaja labil yang butuh dikecengin haha
Sumpah, diary ku (isinya) sampah !!! Waktu aku buka diary, meluncurlah berbagai macam benda-benda yang pernah aku anggap berharga dulu, tiket nonton pertunjukan teater, tiket jalan-jalan, struk belanja di Griya, bungkus permen, foto-foto, kertas jasus yang dicuri teman ku dari Lab. Bahasa, kertas contekan yang tulisannya super duper kecil serta surat-surat gombal yang kalau dibaca saat ini bakalan bikin ROTF (rolling on the floor).
Bukan Cuma di diary, aku menemukan beberapa surat terselip di plastik sampul buku-buku pelajaran (lalu berharap Mang Loak tak kan pernah notice dan tertarik membacanya) dan halaman belakang buku-bukuku dipenuhi dengan lirik-lirik lagu yang pernah hits di zamannya, banyak sekali, hampir setengahnya (buku). Itu belum termasuk curhat dengan teman sebangku.
Berikutnya adalah binder. Anak sekolah macam apa yang belum pernah punya binder, semua pasti pernah punya, diantara isinya pasti terselip lirik lagu dan jadwal pelajaran. Binder milikku semua isinya adalah lirik lagu, karena aku menghabiskan lebih banyak waktu dengan menulis ulang lirik lagu ketimbang menulis pelajaran. Hasilnya adalah satu binder penuh lirik lagu yang sering dipinjam teman kalau mau nyanyi atau sekedar ingin copy paste liriknya.
Di binder aku juga menemukan absen lembaran kelas yang aku curi ketika akan lulus, lembar pengumuman libur bulanan dan list ulang tahun teman-temanku. Pada saat itu Facebook belum sebooming seperti tahun-tahun kemarin, aku sengaja menuliskan tanggal ulang tahun mereka dengan harapan agar bisa mengirimi sms perdana “Happy Milad” karena tidak bisa menyalami mereka langsung dan meminta ditraktir.
Selain itu aku juga memiliki berkaset-kaset rekaman kegiatan sehari-hari selama di sekolah, dari mulai rekaman pelantikan IRM, jalan-jalan ke Ngamplang sampai stalking pembina. Parahnya, aku ternyata masih menyimpan kaset MiniDV yang berisi pertandingan basket. Hadiah dari Anyah ketika aku sakit.
Aku mengakhiri petualanganku lebih cepat karena dikejar deadline dari yang punya hajat, maklum, dengan susunan acara yang teroganisir membuat kami, panitia, harus on time.
Malam-malam selanjutnya aku habiskan dengan membuat profile, memilih foto-foto dan menambahkan sedikit kata-kata yang mikirnya susah minta ampun. Biasanya aku mulai dari pagi jelang siang sekitar jam 09.00 WIB dan berakhir minimal jam 12.00 WIB di malam hari, tentu saja aku mengerjakannya tanpa schedule dan target yang jelas. Kadang sehari bisa menyelesaikan 2-3 slide, kadang bisa sampai 12 slide atau bahkan tidak mengerjakan sama sekali.
Setelah melalui malam-malam panjang ala jomblo di malam minggu, profile untuk reuni jadi juga, gak banyak sih isinya, tapi lumayan untuk mengingatkan masa lalu.
Congratulations
for me !!!
Kabarnya slide show yang berisi profile tersebut sukses membuat semua nya kacau, ya maksudnya aku mengacaukan hidup temanku saat ini, aku memaksa mereka mengingat masa lalu yang mungkin teman-teman ku sengaja ingin lupakan. Semisal kebiasaan cupu seperti metik cengek di Lab Fisika sebelum makan siang, nonton berjamaah Inikah Rasanya di SCTV, menyanyi di kamar mandi full 1 album atau minum susu yang banyak agar tinggi seperti Seara Arisugawa di serial cantik Baby Love.
Ada beberapa hal yang sebenarnya (terpaksa) aku tambahkan karena aku tidak memiliki memory pribadi dengan temanku, bisa jadi karena aku dan dia tidaklah terlalu akrab atau temanku sangat tertutup padaku, maklum sajalah ... aku ini sungguh sangat K-Pop. Anggap saja aku terlalu peduli sehingga aku harus tahu apa saja yang terjadi dengannya, tapi karena itulah aku satu-satunya orang yang sangat cocok untuk mengerjakan profile ini.
Kalau saja dulu aku memiliki banyak waktu untuk ngeblog dan akses Wifi tak terbatas, mungkin aku akan menjadi Gossip Girl ... Haha
... and who am I? That’s one secret I’ll never tell. You know you love me. XOXO. Gossip Girl ...
Aku mungkin akan mengakhiri postingan
blogku dengan kata-kata tersebut, hanya
saja dengan tatanan bahasa yang PASTI
4LaY.
Saat slide show tersebut dipertontonkan, aku menerima beberapa chat via (apps) Line, baik itu secara langsung (private) atau group dari teman-temanku. Intinya mereka complain karena aku memilih foto mereka yang tidak cantik dan modis seperti sekarang. Helll Ohh ... !!! Masa lalu tetaplah masa lalu, aku tidak mungkin meretouch foto mereka satu-satu agar terlihat keren di masa kini karena mereka seperti itu adanya, polos, culun dan meledak-ledak a.k.a ababil gahar.
Maybe they still couldnt realize that the essentials of reunion is to bring back the old memories. Mmhhh ... sudah ku duga.
Dan sama seperti reuni pada umumnya, reuni kali in pun membawa cerita tersendiri, apalagi kalau bukan cerita cinta yang (sampai saat ini masih) dikenal dengan sebutan CLBK (Cinta Lama Belum Kelar). Bukan, ini bukan cerita cinta yang bertepuk sebelah tangan atau cerita cinta yang kandas di tepi lapangan basket, tapi cerita cinta terselubung yang sengaja dituliskan di sebuah gayung mandi berwarna biru muda milik Deya. Yuzarien.
Adalah Deya salah seorang temanku yang thoughtful dan optimis, bertahun-tahun lamanya ia menyendiri (jomblo), tidak memiliki tambatan hati sehingga membuat khawatir teman-teman sekelas. Mungkin selera Deya terlalu tinggi (setinggi bule kah?) sehingga tak satu pun dari teman-teman putra yang ia cocok untuknya, Deya lebih memilih untuk mendekatkan diri kepada kefansannya, kakak kelas yang ia kagumi.
Kami yang iseng kemudian menjodoh-jodohkan Deya dengan Deden, teman sekelompoknya waktu MABICA atau OSPEK di sekolah umum. Selain karena sama-sama jomblo, mereka berdua cocok karena sama-sama terlihat manis dari jauh. Sayangnya, Deden pindah sekolah sebelum sempat menyelesaikan SMP. Kepindahan Deden yang mendadak tidak menyurutkan niat kami untuk membuat Deya memiliki kecengan, tak jemu-jemunya kami menyanyikan yel-yel “Deyaa Deden. Aaa ... baa dan” dengan ritme jinggle iklan Pepsodent pada masa itu.
Hingga pada suatu hari, Deya menuliskan kata Yuzarien di gayung biru miliknya. Tiba-tiba. Yang aku tahu Yuzarien adalah singkatan dari nama-nama kefansannya, yaitu Yusuf, Eza, Ariel (kayanya Deya naksir Nazriel Irham vokalis Peter Pan karena mirip dengan Very AFI) dan Deden. Yang terakhir aku anggap hanya mengisi kekosongan, penyempurnaan kata, karena Yuzarien lebih mudah dilafalkan ketimbang Yuzari.
Di profile Deya aku menuliskan bahwa gayung Yuzarien adalah salah satu favorite itemsnya. Aku tidak pernah menyangka Deden hadir di reuni. Setelah malam slide show itu Deya dibully masal di Path, bukan salah Deya yang repath foto keseruan reuni kemarin, tapi salah Deden. Deden comment “Yuzarien teh siapa?” di foto Deya. Tentu saja comment tersebut memicu ku dan teman-teman untuk ikut berpartisipasi dalam ajang #1000commentDeyaDeden.
Malam itu terjadi reuni virtual di Path, temanku yang biasanya jadi silent reader juga ikutan comment. Aku yang jarang sekali cekikikan waktu membalas comment berkali-kali harus ditegur mama karena senyum-senyum sendiri. Ahh ... mama ... kaya gak tau aja anak muda haha
Meskipun Deya agak sewot waktu membalas comment, tapi aku tahu ... Deya juga pasti lagi cengar cengir waktu scrolling up / down comment di fotonya. Membaca sisa-sisa kekonyolan teman-teman yang walau pun membuat malu ½ mati tapi tetap masih sayang sama Deya. Aku juga #eh.
Bagi sebagian
orang bertemu dengan mantan pacar / kecengan di reuni itu nothing to lose, tapi bagi sebagian orang lainnya bertemu dengan
mantan pacar itu sooo ... meaningful.
Kaya Path. Atas nama harga diri, banyak orang lebih
memilih scroll down timeline sampe ke
recent update yang terakhir
dilihatnya, Sekalinya gak sengaja visit
profile (eh, kepencet ...) langsung maximum
stalking , sebegitu berharganya nyali untuk visit profile ibarat
nyawa di online game, disimpan baik-baik dan digunakan hanya dalam keadaan yang
paling genting. Selain itu ... no way !!!
But, anyway ... Congratulation Deya & Deden !!!
#deyadedenabadan
#saveyuzarien
#savedeyadedensampaipelaminan
#misterigayungyuzarien
XOXO