Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hello

Selamat weekend ya guise… semoga kalyan bisa rebahan dengan lantjar djaya dan dijauhkan dari tetangga yang potong keramik 😌.

Weekend-ku so far not so good karena tadi malam aku baru aja mematahkan kacamataku, ini bukan kali pertama kacamataku kena abuse 😅 Udah sering jatuh atau ketindihan, tapi kali ini aku tanpa sengaja menendangnya tepat di joint antara frame dan tangkainya. Langsung puyenglah daku… memikirkan gimana caranya survive tanpa kaca mata 🥲.

Well… permasalahannya, kacamataku yang sebelum ini udah kubuang dan aku sama sekali nggak punya cadangan frame kacamata yang bisa kuganti lensanya. Saat mencari-cari itulah aku menemukan nota pembayaran dari RS. Mata Cicendo tahun lalu dan catatan bahwa aku mesti kontrol 6-12 bulan kemudian. Yha~ memang udah waktunya aku kontrol lagi, siapa tahu yekan ada perubahan minus.

Layanan umum dan BPJS lurus terus, layanan VIP belok kiri

Karena udah malam aku gercep daftar online via website-nya siapa tahu masih bisa mendapatkan nomor antrian. Tahun lalu aku pun daftar online dan kaget sendiri saat melihat antriannya yang padat padahal masih jam 07.00 pagi. Biar cepat aku mendaftar di opsi non BPJS, nggak kuwat euy membayangkan antriannya dan yang paling penting aku nggak punya surat rujukan 😅.

Kebetulan RS. Mata Cicendo masuk rute TMP Bale Endah – BEC, nggak berhenti tepat di depannya sih melainkan di Halte Stasion Utara jadi mesti agak jalan. Kupikir berjalan kaki adalah pilihan yang tepat ya karena Bandung di Sabtu pagi sungguh enakeun, cuacanya cerah dan mataharinya masih pas untuk jemuran 😍. Aku juga melewati Gedung Pakuan yang karangan bunganya tumpah sampai ke trotoar, sad banget laini.




Wisma Teuku Umar, baru lihat kan? sama aku juga :) 

Saat aku sampai ke RS. Mata Cicendo, surprise... kosong dong 😁 hanya ada seorang buibu yang duduk di bangku tunggunya. Saat kutanyakan ke security yang berjaga katanya untuk weekend pemeriksaan mata hanya tersedia layanan VIP aja, untuk layanan umum dan BPJS hanya buka saat weekdays.

Kepalang tanggung akhirnya aku berpindah gedung dan mendaftar di layanan VIP, 300K aja guise… hahahahaha *tertawa dalam kubangan air mata 🥺😭💦 Seingatku, tahun lalu aku mendaftarkan mama di layanan VIP nggak segini 🤔 dan pemeriksaan mata untuk layanan umum kurang dari 30K. Tambahan kurang penting lainnya: operasi lasik untuk 1 bola mata 16000K , kebayang kan kalau sepasang 🤑.

Dibandingkan dengan tahun lalu aku mesti mengakui bahwa ruangan untuk layanan VIP-nya lebih nyaman, sofanya udah diganti, layout-nya lebih enak dan banyak tanda illuminati 👁️. Nggak deng… banyak artwork yang menjadikan mata sebagai objeknya, kubilang illuminati karena matanya hanya satu bukan sepasang dan artwork macem begini tersebar bahkan di belakang meja kasir.






Ternyata setelah dicek minus mataku nggak berubah dan kondisi lensaku masih bagus, hal yang melegakan karena memikirkan harga lensa udah bikin aku pening. Oleh Mas-nya aku disarankan untuk mengganti frame kacamatanya aja, untuk kodenya bisa dicek di tangkai frame-nya. Kalau nggak bisa mendapatkan yang sama persis pun nggak apa-apa asalkan bentuknya mirip jadi bisa minta disesuaikan ke optik.

Saat kucek di e-commerce frame kacamata yang kupake udah sold out, tapi Mas-nya optimis menyarankanku mengontak Optik Melawai dan mencari tahu cabang mana yang masih punya stok frame kacamata yang kupake. Di website ada tapi statusnya pre order saat kutanya via chat ke CSnya katanya butuh waktu 7 hari kerja untuk mempersiapkan order. Yha~ ini adalah opsi terbaik ketimbang cari frame baru + lensa yekan *puk *puk *puk pada diri sendiri 🥲.

before - after

Beruntungnya, meski kacamataku pincang tetap masih bisa dipake asalkan wajah nggak hinyai, karena kalau hinyai nanti kacamatanya melorot haha Alhamdulillah aku bisa survive melewati 7 hari pre order dan kembali pake kaca mata yang utuh. Hari-hari yang nggak mengenakkan itu akhirnya berakhir ya guise… happy to see “normally”.

Wish you all have a good weekend, biar hari Senin bisa update story dengan caption: weekend well spent 😉.




Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello

Mengisi libur hari kejepit (sekaligus hari libur weekday terakhir di tahun ini) aku dan Icunk memutuskan untuk jalan jajan ke Bandung Barat, sebagai upaya penyeimbangan antara blok Barat dan blok Timur *halah 😁.

Oh ya karena belakangan ini aku sering naik bis TMP, maka tujuannya pun disesuaikan dengan rute yang ada di TMP, kemana lagi kalau bukan ke IKEA. Kita sengaja meluangkan waktu seharian karena sadar IKEA teh jauh 😌, meski secara geografis masih berada di area Bandung *tapi Baratt 😅 Deya nggak ikut karena mesti beberes sisa wisudaan, inysa allah calon rektor 🤲🏻✨.

HOW TO GET IN THERE?

Selain menggunakan kendaraan pribadi macem mobil atau motor, opsi lain yang bisa dipertimbangkan kalau kita ingin ke IKEA Kota Baru Parahyangan dari Alun-Alun Bandung adalah bis. Angkot ada, tapi hanya sampai depan Kota Baru Parahyangan, ke dalamnya tetap mesti pake bis. Nggak menyarankan jalan kaki ya karena jauh, tapi gpp sih kalau mau uji nyali mah 😅.


Ada 2 opsi bis yang bisa dipilih: 

1. DAMRI rute Halte Alun-Alun Bandung – Halte Kota Baru Parahyangan
- 3-4 tahun yang lalu 10K *belum update 😅
- cash only
- kursinya menghadap ke depan
- bis DAMRI ini melewati IKEA tapi nggak berhenti di haltenya, jadi kalau kita pake bis ini mesti jalan dulu sebentar dari samping Yomart di sebrang IKEA. Meski agak PR jalan ke haltenya tapi sangat kurekomendasikan bagi kalyan yang nggak ingin menunggu lama di halte IKEA atau ingin jajan dulu di ruko-rukonya.
Note: view dari halte-nya juga bagus 😍.

2. TMP rute Halte Alun-Alun Bandung – Halte Kota Baru Parahyangan (IKEA)
- masih gratis *tapi belum tahu sampai kapan
- E-Money / Brizzi / Flazz / scan barcode dari aplikasi TMP *brightness smartphone-nya mesti maksimal biar langsung ke-detect.
- kursinya saling berhadapan, kalau nggak kebagian bisa ngemper di di belakang.
- bisnya berhenti di Halte IKEA, setelah kita turun bisnya nggak langsung cabs lagi bawa penumpang melainkan stay dulu selama ± 30-40 menit. Waktu tersebut dipergunakan driver untuk beristirahat, bisa dibilang Halte IKEA ini adalah pool-nya TMP di Bandung Barat.
Kalau ingin duduk nyaman kita bisa menunggu di dalam bis, tapi kalau nggak keberatan mesti berdiri mending naik bisnya saat udah mau jalan. Asli lama banget 🥲 Tadi kita sempat heran kok bisnya udah penuh tapi nggak pergi-pergi. Ternyata pada nge-tag kursi hehe Yasama kita juga *eh 😆.

Pada dasarnya kita bisa naik kedua bis ini di sepanjang rute / halte yang dilaluinya, jadi ya nggak mesti plek starting point-nya di Halte Alun-Alun Bandung.

WHAT IS INTERESTING?

Untuk pertanyaan ini aku nggak punya jawaban lain user experience, favorite-ku tentcu adalah show room-nya yang dibuat sesuai brief kebutuhan user. Kalau byasanya toko furniture hanya mengelompokkan barang sesuai jenis dan fungsinya, IKEA memberikan kita gambaran bagaimana seharusnya suatu ruangan tercipta. Ditambah lagi range produknya yang luas menjadikannya lebih mudah dikombinasikan.

Saat kuliah aku sering mampir ke Ace Hardware, awalnya disuruh dosen lama-lama mah hideng sendiri. Tujuanku ke Ace Hardware adalah untuk merasakan feel dari suatu produk, yha~ gimana mau mendesain kalau produknya aja nggak tahu yekan. Kupikir user experience ini penting ya karena kita bisa lebih menimbang-nimbang sebelum memutuskan untuk membeli suatu barang.

Eh iya, pulang dari Ace Hardware aku byasanya bawa sample catnya, mayan untuk bikin palette. Mungkin gegara banyak dibawa mahasiswa sekarang sample catnya berbayar 😉.



Meski belum ada rencana mengisi rumah dalam waktu dekat, aku udah punya list barang-barang yang dipertimbangkan untuk dibeli, jadi ya sekalian aja ngecek 😁. Barangnya beneran OK apa mending nanti cari di e-commerce? Kubilang begini karena ada beberapa barang yang menurutku kurang worth to buy, sayang aja gitu kalau beli disini… 

Byasanya aku belanja di IKEA via jastip atau website-nya, menurutku lebih nyaman pake jastip ya selain bisa memberdayakan usaha seller, ongkir via website lebih mahal dan nggak ada free ongkir *penting *hello sobat budget ✋🏻.

mandatory picture ceunah

Begitu sampai ke IKEA, yang pertama kita lakukan adalah… makan, khawatir nanti nggak bisa fokus ☺️ Tadinya kita udah mengambil menu pilihan sendiri (udah ambil dessert malah), tapi kemudian Mas-nya menawarkan menu Family Combo, yagimana ya… ini opsi yang sulit ditolak sih 🤔 Sayangnya kita lupa bahwa menu Family Combo diperuntukkan bagi keluarga muda.

Untukku Swedish Meatball-nya terlalu gurih dan kurang cucok aja dilidah, aku malah lebih suka saus strawberry-nya. Sedang untuk mashed potato-nya aku lebih suka mashed potato di menu Fish and Chips, rasanya lebih nikmeh karena pake jeruk. Gegara udah kenyang dessert-nya jadi terasa B aja, mungkin akan lebih nikmeh kalau didinginkan terlebih dulu ✨👌🏻.




IKEA date yang bukan dengan pacar~

Sambil makan kita mempertimbangkan opsi membeli food container untuk dessert-nya, slow but sure… kita habisin kok cuma lama aja makannya 😁 Yagimana, kita udah punya banyak food container, kalau sekarang beli jadinya nimbun. Tadinya aku mau bawa food container untuk roti biar nggak kegencet di perjalanan, tapi kelupaan…

Kali ini kita nggak belanja macem-macem ya, hanya printilan yang nantinya bisa dibagi 2 macem lilin aromatherapy yang wanginya menguar saat didiamkan tapi nggak ada wanginya saat dinyalakan 🥺, plastic ziplock dan container kecil. Eh, aku beli sendok deng karena di kosan udah krisis, yha~ kalau abis makan makanan yang berbungkus kadang suka lupa “menyelamatkan” sendoknya.




Sebelum kembali ke Bandung hahaha kita sempat berjalan-jalan dulu ke belakang IKEA, beli minum dan duduk ngobrol di haltenya. Perjalanan pulang memang lebih cepat namun melelahkan, ingin ber-apparate langsung ke kosan rebahan meng-edit foto 😂 Untuk menutup Jalan Jajan ke Bandung Barat ini kita merayakannya dengan... Ayam SPG maylop 😍.

Sampai ketemu di post jalan jajan selanjutnya yaw...

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello

Sejak bioskop kembali dibuka pasca koronces, aku baru nonton sekali, setelahnya belum nonton lagi meski line up filmnya OK. Film terakhir yang kutonton adalah Spiderman: No Way Home (untuk review-nya bisa dibaca disini), nggak sempat nonton Fantastic Beast: The Secrets of Dumbledore karena review-nya bikin ngantuk, Johnny Depp-nya diganti (tapi Mads Mikkelsen OK sih ✨👌🏻) dan aku tenggelam dalam drakor *help 🥲.

Meski kutahu beberapa film akan lebih okcey kalau ditonton di bioskop ketimbang streaming platform, malay aja gitu… secara geng nonton Ubertos bubar gegara pandemi 😅. Kalau tahun-tahun sebelumnya aku byasa nonton ke bioskop sebulan sekali, mungkin tahun ini bakal bolos lagi ya karena masih belum nyaman dengan situesyen terkini.

Setelah kecewa dengan Black Widow yang nggak ada rame-ramenya, aku melanjutkan ibadah Marvel melalui series-nya yakni Wanda Vision, What If dan Loki (Falcon & Winter Soldier tyda selesai karena tyda asique). At least, aku mengapresiasi Marvel yang mencoba memberikan hiburan meski sebenarnya menambah beban pikiran gegara si multiverse 💆🏻‍♀️.

Di Spiderman: No Way Home, Peter Parker (Tim Holland) yang dengan kesotoyannya berhasil menciptakan tabrakan multiverse. Nah, tabrakan multiverse inilah yang memercik terciptanya multiverse of madness, di sisi lain ada Wanda Maximoff (Elizabeth Olsen) yang kupikir sebaiknya mencari bantuan professional ketimbang mempelajari ilmu sihir.


Sejujurnya aku merasa Doctor Strange in The Multiverse of Madness agak terburu-buru, opening-nya aja udah baku hantam dan bikin bingung 😌. Ini siapa sih kok tiba-tiba ada di film? Dia dari universe cabang mana? Jadi cameo di film/series apa? Tadinya aku ingin merepet ala buibu julid, untungnya sadar duluan bahwa di multiverse segala hal bisa terjadi.

Memang sebaiknya sebelum menonton Doctor Strange in The Multiverse of Madness kita nonton Wanda Vision, What If dan Loki, biar nggak bingung ketika loncat universe. Tapi gpp kok kalau nggak juga, sans aja. Di awal kita akan diperkenalkan dengan America Chavez (Xochitl Gomez) seorang remaja yang mampu berpindah universe secara random.

Eh, post-nya hamil spoiler ya, feel free to skip.



America nyasar ke universe-nya Doctor Strange karena dikejar-kejar monster dan “sesuatu” yang menginginkan kekuatannya. Bentukan monster-nya macem parasit Naga Air di Fantastic Beast and The Crime of Grindelwald tapi versi raksasa, mau jijique tapi tetiba ingat Mike Wazowski *nggak tega.

Dr. Strange kemudian menemui Wanda yang sepertinya udah berdamai dengan keadaan dan menyadari kesalahannya saat di West View (inilah pentingnya nonton Wanda Vision 🤭). Setelah ngobrol sana sini Wanda keceletot dan mengakui bahwa ialah “sesuatu” yang mengejar America, yha~ Wanda masih belum move on guise… kangen anak-anak halunya si Billy dan Tommy 👬🏻.

FYI. Saat di West View Wanda mengalahkan Agatha Harkness (Kathryn Hahn) dan mendapatkan kita Dark Hold yang otomatis menjadikannya Scarlet Witch. Bukannya mencari bantuan professional untuk meredakan kehaluannya, yang ada Wanda malah mendalami ilmu sihir. Well… kalau Avengers adalah film tentang per-batu akik-an, maka Doctor Strange in The Multiverse of Madness adalah film tentang adu sihir.


Kali ini battle setting-nya adalah Kamar Taj yang mengingatkanku akan final battle-nya X-Men Apocalypse. Alhamdulillah Wanda nggak menemukan universe-nya Harry Potter, siapa yang tahu yekan nantinya doi akan bersekutu dengan Voldemort dan Death Eater melubangi kubah protego. Eh iya, aku penasaran banget kok bisa ada Yak di Kamar Taj? Apakah doi siluman Yak dari universe-nya Sun Go Kong?

Kukira Doctor Strange in The Multiverse of Madness ini akan bercerita tentang pencarian kitab Vishanti yang digadang-gadang bisa mengalahkan kitab Dark Hold, ternyata ceritanya malah melebar kesana kesini. Setelah Kamar Taj ditaklukkan Wanda, Doctor Strange dan America terdampar di universe lain yang setting-nya uwow cakep macem di Capitol.


Di series Loki, ada scene dimana akhirnya Loki menyadari bahwa universe-nya dikendalikan oleh AI robot. Nah, di Doctor  Strange and The Multiverse of Madness AI robot-nya digantikan superhero versi What If yakni Captain America a.k.a Peggy Carter (Hayley Atwell), Captain Marvel a.k.a Maria Rambeau (Lashana Lynch), Mr. Fantastic a.k.a Reed Richards (John Krasinski) Black Bolt (Anson Mount), Mordo (Chiwetel Ejiofor) dan Professor X (Sir Patrick Stewart).

Kalau ada yang bilang Doctor Strange in The Multiverse of Madness ini adalah film horor, itu betcul yakawan… banyak scene yang bikin kaget dan degdegan. Mostly scene-nya Wanda sih. apalagi scene dimana doi udah babak belur berdarah-darah tapi tetap keukeuh mengejar Doctor Strange, America dan Catherine (Rachel McAdams) terowongan. Gils… Ngeri sekaligus ngilu.


Selain itu ada banyak close up shot yang menurutku mampu memvisualisasikan kegetiran dan amarahnya Wanda, ekspresinya pun kena banget. Yang paling juwara adalah scene pembantaian iluminati, gimana ya… tsades tapinya fun *ehe 😂. Baru kali ini aku nonton film superhero tapi vibes-nya horor, mau merem sayang, mau melek juga kaget mulu 🥲.

Kupikir Sam Raimi cukup bersenang-senang diberikan kebebasan untuk menghabisi superhero sesuai style-nya, bagus sih karena kita mendapatkan angin segar di MCU. Sebel banget kan eksekusinya film Black Widow macem series? Eh iya, kalau kalyan generasi 90an pasti ngeh Sam Raimi ini ada di credits-nya Xena The Warrior Princess.


Salah satu scene yang membuatku ngakak adalah scene di kuil Dark Hold saat Wong bilang kepada Wanda: iblis pertama yang tercipta adalah Chyton. Gimana Mas Baim pronounciation-nya? Syaithon? Yap. Bahkan di multiverse, syaithon diakui eksistensinya. Kupikir seharusnya Wong punya lebih banyak screen time, yha~ mungkin nanti di Shang Chi 2 (kalau ada 😅).

Di series Loki diceritakan bahwa Loki bertemu dengan Loki-Loki dari universe lain, begitu pun dengan Doctor Strange. Favorite-ku tentcu Doctor Strange versi zombie, kocak aja gitu nyengirnya 🧟‍♂️ Tapi tetep ya yang bikinku bersemangat adalah battle scene Doctor Strange yang pake not balok, mind blowing. Oh iya, ada scene dimana Doctor Strange merasuki tubuh zombie-nya sementara tubuh aslinya diamankan Catherine diantara lilin-lilin yang menyala. Jirrr… ngepet banget kan 🐗.


Aku pun setuju dengan konsep bahwa mimpi adalah jendela kita pada universe yang lain. Kalau mimpi adalah suatu alter-universe macem Inception dimana kita bisa hidup dan memiliki apa yang sebelumnya nggak termiliki. Aku sih nggak mau bangun 😁 Inilah yang Wanda rasakan setiap kali bangun, karena hanya melalui mimpinya ia bisa menemukan Billy dan Tommy.

Kalau kalyan nonton Wanda Vision pasti faham bahwa Wanda membangun West View untuk melalui stage of grief-nya pasca kehilangan Vision. Sayangnya, ternyata Wanda masih belum selesai melaluinya dan tenggelam dalam kehaluannya. Ribet sih tapi aku pun nggak akan menyalahkan Wanda untuk menjalani hidup yang ia pilih. Everything has a price but her is costs too much.


Gimana ya… aku merasa di Doctor Strange in The Multiverse of Madness ini permasalahan hidupnya Wanda kelewat mendominasi dan steal the show. Porsi antara tuan rumah dan tamunya kurang balance, lebih berat ke Wanda. Aku nggak tahu apakah mereka sengaja diduetkan karena Wanda nggak akan punya installment sendiri atau memang karena sekufu, sama-sama penyihir.

Sejak kemunculannya di Avengers: Age of Ultron aku memang agak underestimate karena super power-nya masih belum jelas, barulah saat perang badar dengan Thanos aku menyadari bahwa Wanda punya potensi super power yang okcey. Dan di Doctor Strange in The Multiverse of Madness ini diperlihatkan bahwa super power-nya Wanda khan maen gilanya.


Aku suka bagimana Doctor Strange and The Multiverse of Madness dieksekusi di akhir, ternyata nggak mesti baku hantam untuk mendapatkan ending yang worthy. Aku nggak tahu apakah setelah ini Wanda akan sesekali muncul sebagai cameo atau gimana karena sayang aja gitu kalau karakter Wanda mesti dilenyapkan.

Mungkin selanjutnya kita akan bertemu kembali dengan America, entah itu di film atau series, kupikir ini adalah perkenalan yang cukup untuk membuat kita ngeh akan eksistensinya. Aku masih belum tahu America nantinya akan menjadi superhero apa, tapi kalau boleh menyarankan plis nggak usahlah bergaul dengan Peter Parker 😏.

Kenapa ya setiap kali melihat Doctor Strange aku malah terbayang Little Finger? 😅 Belum ada bocoran apa fungsi third eye di dahinya, semoga nggak dipake untuk hal yang nirfaedah. Di mid-credits ada Clea soon Strange (Charlize Theron) gils, cakep banget 😍 mengajak Doctor Strange merapikan inkursi universe, kalau masih ingat setting-nya Clea adalah setting universe-nya Dormamu.

Ayo dong Thor: Love and Thunder.

All pictures were taken from the @watchmen.id thread on X
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ▼  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ▼  Jun (3)
      • Doctor Strange in The Multiverse of Madness
      • Jalan Jajan ke Bandung Barat: IKEA
      • Kembali ke Cicendo
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ►  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ►  Apr (1)

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates