Marhaban Ya Ramadhan

by - May 19, 2021


Assalamualaikum… 🧕🏻

Sebelumnya nggak pernah mengira bahwa ramadhan tahun ini mesti dilalui dalam keadaan pandemi (lagi) 😅. Tahun lalu kita mengira bahwa semuanya akan segera membaik, merasa cukup optimis dengan wacana vaksin dari pemerintah, well… yang mana pada kenyatannya malah memicu pro dan kontra terutama di social media 😌.

Setahun berlalu dan kita masih gini-gini aja… 🥺

Ramadhan kali ini memang nggak sekaku ramadhan tahun lalu, bisa dilihat ya dari posting-an social media-nya rang-o-rang yang kelayapan mulu meski pandemi masih belum kelar. Yha~ namanya juga PSBB (Peraturan Selalu Berubah Berubah) kadang jelas kadang nggak *heu. 🙃.

Kalau dibandingkan dengan ramadhan tahun lalu aku merasa ramadhan tahun ini agak rusuh ya, rusuh dalam Bahasa Sunda yang berarti terburu-buru. Udah nggak ngerti lagi yaini dengan pemerintah, why… mudik dilarang tapi wisata dibolehkan, mestinya mudik dibolehkan tapi wisata dilarang 🤔. Yaudalaya~ ini opini netizen belaka 😌.

Biar lebih nyaman membacanya, kubuat highlight aja ya… 😉

MUDIK

Semuanya berawal dari cuti bersama yang lagi-lagi disunat macem tahun lalu, hmmm… alamat ngebangke di kasur ini mah. LoL. Kemudian pemerintah mengumumkan larangan mudik pada 6-17 Mei, yang mana cukup membuat panik karena cuti belum mulai. Kalau udah begini kan jadi dilema, mau tetap bertanggung jawab pada pekerjaan atau dicoret dari KK 😂.

Eh, di saat aku sedang sibuk mencari opsi transportasi mudik domestik, muncul pengumuan baru dimulai tanggal 22. Disinilah letak kegedegannya, larangan mudik tersebut diumumkan tanggal 21 April. Hahanjirrr… Sa ae nih prank-nya 😌, ngibulnya kebangetan tcoy... Udah nggak mungkin juga kan aku cosplay jadi santriwati 😅.

Beruntung aku masih kebagian travel di tanggal 5 pagi, aslik rasanya puyeng + mual beberes kosan setelah sahur 🤢. Biasanya sebelum bepergian aku akan memastikan kosanku rapi dan bersih, lah… kemarin mah boro-boro, yang ada baju dan printilan kumasukkan begitu aja ke tas belanja Yogya tanpa disusun. Heu… yakin banget nanti balik ke kosan mesti sekalian deep cleaning 😌.


SAHUR

Bisa dibilang ramadhan ini adalah ramadhan dengan sahur terbaik, kubilang begini karena sebelumnya aku sering melewatkan sahur dan bablas menjelang akhir ramadhan. Alhamdulillah, hampir setiap hari aku sahur ya guise nggak terlewat minum vitamin dan minim ngemil (kecuali saat di rumah). Apalagi kalau bukan gegara kejompoan yang HQQ 🤭.

Selain alarm, yang membuatku terbangun untuk sahur adalah hujan yang nggak terprediksi selama ramadhan. Ada momen dimana hujan turun semalaman diiringi kilat dan petir yang semakin membuatku mager. Nggak tahu niya dengan kalyan, namun setiap kali hujan besar aku ingat film Parasite, dimana hujan yang sama merupakan musibah sekaligus berkah.

Satu hal yang menjadi concern-ku adalah remaja tanggung yang rajin menabuh galon sambil teriak-teriak rese sekitar jam 2-3 pagi. Kalau biasanya mereka teriak 📢 “sahur… sahur… sahur” ketika PERSIB kalah ditambahi embel-embel “PERSIB eleh woy…” dengan penuh penghayatan. Bhang-kek memang~ PERSIB yang kalah kita semua yang kena getahnya 🥺.

pemandangan setelah sahur

BUKBER

Meski kadang bikin keki, bukber merupakan annual event yang kunantikan, apalagi kalau bukan untuk bertemu dengan teman-teman sekalyan. Kalau masih belum puas kangen-kangenan biasanya berlanjut ke halal bi halal, kalau masih belum puas juga biasanya berlanjut ke liliwetan. Apa pun nama acaranya, yang penting kita berkumpul dan makan bersama 😁.

Selama ramadhan terhitung hanya 1 kali aku bukber di luar, itu pun hanya dengan Icunk. Kangen juga ya momen-momen ngabuburit sekaligus window shopping dengan Icunk dan Lisna, rencana hanya kalibrasi mata tahunya malah belanja 😁. Kali ini kita ke TSM dikarenakan ada keperluan lainnya, lawas banget ya… terakhir kali aku ke TSM adalah saat nonton Beauty and The Beast dengan Widy.

Mungkin gegara weekend dan kebetulan THR baru cair, TSM rame juga ya bahkan untuk makan aja mesti waiting list wkwk. Sebagai introvert by choice 😅, rasanya awkward aja berpapasan dengan rang-o-rang, apalagi saat mengantri di musholla. New normal ini membuat kita pulang lebih cepat, meski begitu angger weh lungse… 😴.


HAMPERS

Agak heran juga sih, setelah beberapa tahun kita dibiasakan menggunakan istilah (gubahan) hampers ketimbang istilah bingkisan atau parcel, mengapa baru tahun ini dipermasalahkan? Heu… Sedari bocil aku kenalnya parcel 😅. Yang kutahu trend hampers dimulai sejak rang-o-rang mengadakan shower macem baby shower dan bridal shower, dari hanya hadiah kecil dalam box rotan menjadi segala macam jenis pemberian dan seserahan.

Kini, ada anggapan bahwa mem-posting hampers yang didapatkan adalah sebagian dari riya sekaligus memperkeruh circle pertemanan. Kupikir mem-posting hampers yang didapatkan adalah salah satu appreciation bagi yang mengirimkan sekaligus membantu usaha teman. Ngaku deh… kalau ada teman yang nge-tag brand-nya, suka diintip juga kan haha 😂.

Pada dasarnya hampers ini bertujuan untuk memperat silaturahmi, terutama bagi company. Kalau memang nggak ada yang mengirimkan hampers mungkin kita yang mesti mengirimkan duluan 😁 atau belilah untuk diri sendiri, kan self love. Percayalah, kehidupan sosial nggak akan berakhir hanya karena nggak ada yang mengirimkan hampers. Ohya, aku setuju dengan opininya Soleh Solihun di Bagiku Hampersku Bagimu Hampersmu.

Hampers ramadhan antar keluarga

SILATURAHMI

Rencananya Idul Fitri kali ini keluargaku berencana untuk berkumpul di rumah Mbah seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi karena ada penyekatan rencananya mesti di-skip lagi sampai Idul Adha. Meski agak kecewa karena belum pernah berkumpul lagi full team sejak Idul Fitri 2 tahun lalu, aku (kita) merasa bersyukur masih diberikan kesehatan sampai saat ini.

Setelah shalat Idul Fitri kita meluangkan waktu untuk video call dengan keluarga nun jauh disana, ribetz juga ternyata haha 😁 Sinyal yang labil, citra yang delay, suara yang terputus-putus dan keenggak sinkronan obrolan adalah sisipan cerita yang turut menambah semarak video conference di Idul Fitri tahun ini.

Kalau tahun-tahun sebelumnya aku cukup rajin mengirimkan ucapan Idul Fitri secara personal melalui DM atau chat, Idul Fitri tahun ini giliranku yang membalas ucapan haha 😅 Gegara annual declutter energi-ku terserap habis sampai nggak sanggup mengirimkan ucapan Idul Fitri satu persatu, lelah guise… 😴


PIKNIK

Salah satu aktivitas menggiurkan pasca Idul Fitri adalah piknik bersama keluarga. Meski macet-macetan dan berdesak-desakan di dalam mobil, rasanya nyaman-nyaman aja yekan kalau melaluinya bersama keluarga. Seingatku, terakhir kali keluargaku piknik pasca Idul Fitri beneran yakni sekitar 5-6 tahun yang lalu ke Gunung Tangkuban Perahu *heu 😅

Kalau melihat ghirah pikniknya rang-o-rang yang tumpeh-tumpeh, kuyakin banget pandemi akan ada versi extended-nya. 1,5 tahun hanya bisa hiburan tipis-tipis belanja groceries, nggak nongkrong dan nonton di bioskop memang membuat stress, tapi ya nggak goblok juga meur… Eym… apa you kira air laut bisa meluruhkan COVID-19? 🙃.

Balik lagi siya, kupikir yang paling punya andil dalam kekisruhan non pilkada ini adalah pemerintah, yang sedari awal nggak tegas dan cenderung tebang pilih. Sebagai netizen su’udzon, akan lebih baik kalau prepare for the worst, nggak ada salahnya untuk kembali menyetok masker dan vitamin, who knows yekan? 😁.


***

Anyway… minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin yakawan 🙏🏻, semoga Idul Fitri yang akan datang kita bisa merayakannya bersama keluarga tersayang, berfoto-foto sampai merem kepanasan dan makan bakso on the spot (biar mienya nggak terlalu beukah).

Lestari 🌼

You May Also Like

0 comments

Feel free to leave some feedback after, also don't hesitate to poke me through any social media where we are connected. Have a nice day everyone~