Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Selamat hari raya Idul Fitri manteman, mohon maaf lahir dan batin ya~ semoga kita semua dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan yang akan datang.

Setelah bertahun-tahun menjalani bulan Ramadan secara mandiri, alhamdulillah tahun ini aku menjalani bulan Ramadan bersama keluarga. Mama yang sedang dalam masa pemulihan tentcunya absen berpuasa, pun Widy yang sedang dalam masa kehamilan. Meski begitu mereka tetap ikutan sibuk mempersiapkan menu berbuka 😁 ya beli es sekoteng, ya bikin es blewah, ya nyari gorengan, ya inilah ya itulah. Saat azan magrib berkumandang mereka juga yang paling heboh😂.


***

PANAS
Cuaca Subang yang panas bikinku meleyot macem teripang yang tetiba pindah habitat, bawaannya lemes mulu. Kalau nggak pergi kemana-mana (lah emang mau kemana?) biasanya aku pake setelan daster batik berbahan rayon, saking seringnya pake setelan daster, mama sampai mengancam menjadikannya keset 😂. Well... Kalyan pasti punya kan pakaian favoritos yang udah lusuh dan bolong-bolong namun masih betah dipake? Nah, itu dia.

berjemur dan pake baju motif tabrak lari

DECLUTTER 
Sebelum Ramadan kita (aku dan Wa End ajas sih 😅) memutuskan untuk beberes gudang samping, gerah banget melihat tumpukan barang yang bahkan udah ada sebelum aku lahir. Tyda habis thinking dengan rang-o-rang di sekitar, kok bisa ya betah dengan dengan kondisi yang nggak resik. Hadehhh... capek banget pokoknya, untungnya saat beberes itu ada tukang loak yang melintas, langsung aja jual... jual.... jual... *yang masih bisa dijual, sisanya mah dibuang.

berbukalah dengan pempek dan nasi kebuli 

MY EYES
Saat Ramadan aku sempat tertular sakit mata yang luar biasa durjana. Bukan cuma mata aja yang sakit, aku bahkan nggak bisa beranjak dari tempat tidur gegara sakit kepala dan demam menggigil. Feel-nya macem koronces tapi versi mata😭. Mungkin karena sedang minum obat mama cuma kena belekannya aja, sedangkan aku mah diborong ya... udah mah puasa, nggak minum vitamin pula huhu. Butuh sekitar 2 minggu sampai mataku berangsur-angsur membaik, termasuk area sekitar mata yang bengkak ala KDRT 😂.

Assalamualaikum... Mbah Kakung...
*H-1 sebelum sakit mata

DRESS CODE
2023 selamat dari sage
2024 selamat dari shimmer shimmer
2025 selamat dari burgundy
          selamat dari mahogany
          tapi nggak selamat dari katbol😅

hasil mantengin TikTok - Widy

***

Kupersembahkan to do list-ku selama 2 minggu ini (copy paste dari Calendar), alasan sebenarnya mengapa aku nggak sempat nge-love-in foto outfit Idul Fitri manteman atau kirim pesan Selamat Idul Fitri. Kuyakin to do list-ku ini nggak jauh berbeza dengan to do list kalyan, hayoh weh gegeroh jeung gegeroh  😂.

H-7
- bikin ketapang asin
- bikin ketapang manis
- bikin keciput
*minum Tolak Angin

H-6
- cuci dan jemur baju
- ganti layout ruang tamu dan ruang TV
- jemur karpet-karpet
- beberes bingkisan bocil
- beberes kamar yang nggak beres-beres

H-5
- bikin kolang kaling Fanta
- bikin choco crunchy
- beli kerupuk dan kirim-kirim
- jemur bantal sofa dan printilan
- ganti taplak meja makan
- bukber keluarga

H-4
- cuci dan jemur baju
- ganti alas lemari baju 5 pintu
- beberes baju sekalian declutter
*minum Tolak Angin

H-3
- beberes rumah yang sulit beres
- beberes baju yang udah disetrika
- beberes Tupperware
- ke pasar beli daging dan sayuran persiapan aftermath Idul Fitri
- beberes kulkas

H-2
- cuci dan jemur baju
- deep clean dapur
- pindahin pot tanaman
- belanja via Alfagift
- beli gas dan galon via Pongky
- beberes meja snack
- beberes kulkas
- silaturahmi dengan keluarga Wa End

H-1
- beberes rumah yang sulit beres
- prepare outfit yang mau dipake
- ambil ketupat dan manteman di Soklat
- beli air kemasan mini
- silaturahmi dengan keluarga Wa Purwo

H
- sholat Idul Fitri di mesjid terdekat
- sarapan ketupat opor
- sungkeman dan foto keluarga
- silaturahmi dengan keluarga ayah
- silaturahmi dengan keluarga mama
- tidur siang
- makan ketupat opor *lagi
- makan ketupat opor *lagi *lagi

H+1
- lanjutin proyek mangkrak: bikin pangsit
- cuci dan jemur baju
- beresin meja snack
- tidur siang

H+2
- lanjutin proyek mangkrak: bikin selai strawberry
- beberes kamar
- tidur siang
- transfer foto dari kamera

H+3
- lanjutin proyek mangkrak: bikin batagor dan basreng
- cuci dan jemur baju
- tidur siang
- kirim-kirim foto

H+ 4
- lanjutin proyek mangkrak: bikin saus tomat
- Grab Food ajalah... bosan hamba dengan ketupat dan mantemannya
- air di rumah (dan kompleks) mati padahal banyak cucian
- serah terima titipan bingkisan dengan Wa End
- tidur siang

H+5
- beli obat ke apotik
- beli bengkuang
- bayar utilities rumah *lupa
- beberes montly cash flow *apalagi ini

H+6
- cuci dan jemur baju
- jemur bantal
- (masih) beberes cash flow

H+7
*terpantau lelah ⚐⚐⚐

***

Ramadan tahun ini aku lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, beberes, beberes, beberes dan beberes haha Percayalah, nggak sampai sehari bermaaf-maafan kita udah berantem lagi 😁 ada aja hal yang men-trigger emosi. Meski nggak tentram-tentram banget seenggaknya mama nggak tantrum, riweuh cuy hehe 

sholat di mesjid dekat rumah

aku suka foto ini meski nge-blur

se-fruit bukti bahwa aku udah sungkem 😉

bangun tidur menjemur karpet

pasta dari tomat-tomat yang ditanam di halaman

nggak ada yang baru dari outfit Idul Fitri-ku 😅

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Beberapa hari yang lalu saat mengecek aplikasi Mitra Darat aku menemukan rute MJT 3D (dulu TMP) berubah, kukira sedang ada uji coba rute baru eh ternyata cuma pengalihan rute doang huhu 😅. Kebayang nggak sih kalau MJT 3D benar-benar melewati daerah Lengkong, udah pasti makin stress niya para pemirsa. FYI, rute MJT 3D adalah rute yang paling dihindari oleh driver karena medannya yang menguras energi 😱.

Paska melewati hari melelahkan berjibaku dengan soal-soal, aku dan Icunk memutuskan untuk ketemuan di daerah Lengkong. Seperti byasa... kita mah jalan aja dulu, kalau ada yang menarik baru kuyyy... beli 😍. Selesai kerja aku jalan kaki ke Lengkong, cuaca lagi nggak coy yaini aku sempat beberapa kali kena gerimis di perjalanan. Menurutku main ke daerah Lengkong tuh enaknya dengan manteman biar bisa sharing menu 😊.

banyak yang jualan balon disko

Setelah jalan dari ujung ke ujung dan membanding-bandingkan menu (dan harga) kita memutuskan untuk makan di Warung Steak Simantan . Di hari hujan begini tentcunya akan lebih nyaman makan di tempat yang lebih proper yekan, apalagi saat itu kita butuh ke toilet dan sholat. Terakhir main ke Lengkong, Warung Steak si Mantan belum ada makanya kita bisa parkir di jalan di sampingnya *Rp 10.000 bayar di awal 😭.

Saat memasuki Warung Steak Simantan  aku langsung terkesima dengan pemilihan interiornya yang menciptakan ilusi ramai 😮. Kalau kalyan horror vacui kurasa style macem begini akan cocok untuk kallyan. Kita memilih tempat duduk di bagian belakang biar ngobrolnya lebih leluasa, kalau di depan mah pasti banyak yang lewat. Sambil menunggu order-an datang kita dikasih starter yang isinya finger bread.

view dari main entrance

view dari tempat duduk kita

nirmana oh nirmana

Menu yang ada di Warung Steak Simantan  beragam ya, mon maap... biar nggak ribet aku memilih menu yang sama dengan Icunk *angger 😁.

Beef Steak Tenderloin 

Kita pilih steak-nya disajikan pake iron cast ketimbang piring untuk menjaga suhu, surprisingly rasanya OK dan harganya masih affordable laya 😍. Untuk side dish-nya ada sayuran (wortel, buncis, brokoli dan jamur) serta potato wedges. Sedang untuk sausnya template pake gravy sauce yang diolah dari sari pati daging, kalau kalyan kurang cocok dengan gravy sauce masih ada pilihan saus lainnya.
Rp 70.000 *belum termasuk pajak

Sebagai WNI tentcunya kita order es teh manis dongs wkwk gimana ya... kadang berasa kurang afdhol aja gitu kalau makan di luar tapi nggak minum es teh manis *astagfirullah *jangan ditiru. Sebenarnya Warung Steak si Mantan ini menyediakan air mineral kemasan gelas for free, kalau kalyan nggak tertarik dengan minuman berasa, berwarna dan berembun kalyan minum ini aja.

so nice so good

tyda overcooked

gravy sauce-nya memang agak encer, tapi OK kok

Kalau kalyan berencana makan berat ke daerah Lengkong, mungkin kalyan bisa mempertimbangkan Warung Steak Simantan ini. Kalau dihitung-hitung, biaya yang dikeluarkan nggak jauh berbeza dengan kalau kita makan berat di sepanjang jalan Lengkong (janlup, ada pengamen den pengemis yang refresh mulu 😅). Tapi balik lagi ya bagimu taste-mu bagiku taste-ku, selera kita bisa sama bisa aja nggak.

Oh ya, selama makan ada live performance yang bawain lagu-lagi hits era 2000an, boro-boro ingat mantan yang ada kita malah ingat momen request lagu ke radio 😀.

WARUNG STEAK SIMANTAN
@warungsteaksimantan
Jl. Lengkong kecil no 59


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

How was your day? Hari-hariku belakangan ini kalau nggak kena hujan ya kena macet 😅. Beberapa hari sebelum mulih udik aku memutuskan untuk nonton Dark Nuns di bioskop untuk terakhir kali karena aku nggak tahu kapan bisa nonton film lagi. Di Subang udah ada bioskop sih, tapi tahu sendiri laya kalau di rumah bawaannya mager mulu, jangankan pergi ke bioskop, pergi ke warung aja udah effort banget ini.

Kabar Song Hye-kyo dan Jeong Yo-been bekerjasama udah santer terdengar sejak tahun lalu dan fakta bahwa keduanya pernah jadi lawan main Song Jong-ki tentcunya bikin netizen makin bersemangatz 🔥. Song Hye-kyo pernah jadi lawan main Song Jong-ki di Descendants of The Sun, sedang Jeong Yo-been pernah jadi lawan main Song Jong-ki di Vicenzo. Song-Song couple memang berakhir di pelaminan namun bubar jua di perjalanan.

Song Jong-ki... ada yang ngomongin nih *cepu 😂

Tadinya aku maju mundur mau nonton Dark Nuns, bisi nggak rame hehe. Yang review Dark Nuns tuh sebenarnya banyak namun entah kenapa terasa seadanya aja, mungkin tenggelam gegara hype-nya1 Kakak 7 Ponakan kali ya😅. Oh ya, aku nonton Dark Nuns ini sepulang kerja di Transmart Buah Batu, ketimbang hulang huleng kena macet di TMP yekan... toh sampai rumahnya tetap malam.

Dark Nuns ini bercerita tentang eksorsisme yakni prosesi pengusiran roh jahat dari inangnya (manusia, benda atau ruang), semacam ruqyah untuk warga katolik laya. Kalau kalyan udah pernah nonton The Exorcist (1973), The Conjuring (2013) atau The Nuns (2024) nah, kurang lebih seperti itulah eksorsisme. To be honest aku lebih suka Constantine (2005) karena ada Keanu Reeves-nya wkwk.

ditutup dulu matanya ya nak

Film dibuka dengan scene sus Junia (Song Hye-kyo) turun dari mobil dan... nyebats 🤯 sedang di dalam kamar, pastor Andrea (Huh Joon-ho) mulai kepayahan menghadapi Hee-joon (Moon Woo-jin) yang kerasukan. Yadeh... kita faham kok, writer-nim ingin menunjukkan bahwa sus Junia ini kewren nggak ada duwa, yang tetap slay di tengah kekacauan dan nggak bergeming meski diancam oleh roh jahat 😎.

FYI, untuk melakukan eksorsisme, eksorsis (orang yang melakukan eksorsisme) mesti mencari tahu nama roh jahat yang merasuki inangnya, makanya di awal ada sesi interview. Biasanya roh jahat tersebut akan nge-spill clue-nya tipis-tipis, tapi seringnya sih pada pick me, ingin banget ditanya-tanya 😅. Kalau molor begini biasanya pastor atau suster akan menggertak, mau diguyur pake air suci atau dibakar pake doa? 😱.

keduanya effortless beauty

saat sus Junia dan sus Michaela nggak sengaja menjadi saksi kematian orang tuanya Hee-joon

Setelah prosesi pengusiran roh jahat, orang tua Hee-joon membawanya ke rumah sakit karena kondisi fisiknya yang lemah. Yaiyalah leuleus... secara kerasukannya berhari-hari😅. Saat berada di rumah sakit Sus Junia menemukan bahwa roh jahat tersebut belum benar-benar meninggalkan Hee-joon. Sus Junia pun bertemu dengan sus Michaela (Jeon Yeo-been) dan pastor Paolo (Lee Jin-wook) untuk mendiskusikan pengusiran roh jahat (ulang).

Dari dialog antar karakter aku mengangkap bahwa ada lembaga khusus yang mengatur eksorsisme dan untuk melakukannya diperlukan sertifikasi khusus. Nah, sus Junia ini nggak memenuhi kualifikasi untuk jadi eksorsis gegara masa lalunya yang kelam, padahal doi jago banget. Di Dark Nuns ini yang memenuhi kualifikasi untuk jadi eksorsis adalah pastor Andrea, masalahnya doi udah 'dikerjain' duluan makanya nggak bisa jadi tendemnya sus Junia.

dukun tradisional Koriya 

sus Junia dan sus Michaela lagi meruwat Hee-joon yang masih kesurupan di laut
tyda faham apakah mereka pada bawa baju ganti atau pakee baju yang itu-itu aja seharian

Jadilah sus Junia PDKT ke pastor Paolo dan sus Michaela, awalnya sus Michaela menolak namun kartu tarotnya terus menerus mengarahkannya pada kasus Hee-joon. Mereka berdua membawa Hee-joon (tanpa sepengetahuan pastor Paolo) ke salah satu dukun kenalannya sus Junia dan melakukan ritual pengusiran roh jahat. Melihat durasi yang masih lama, kita udah bisa mendugong bahwa ritual pengusiran roh jahat ini nggak berhasil.

Di point ini aku merasa usaha writer-nim untuk mengawinkan konsep eksorsis dan perdukunan Koriya nggak berjalan mulus. Pasalnya, kita semua faham bahwa keduanya berdiri tegak dan nggak perlu acara kawin silang untuk membuktian bahwa kedua konsep ini bisa loh jalan bareng... Untukku, semua hal di Dark Nuns ini digarap dengan sangat apik, alur cerita yang make sense, sinematografi yang indah, akting cast-nya cakep dan setting-nya yang OK.

Kekurangannya cuma 1, konsepnya nggak kawin euy.

buseddd... yu cakep bener mb 😍

sayangnya doi nggak tertarik hehe

Kukira scene eksorsis di gereja adalah scene puncak di Dark Nuns ini, ternyata masih ada dongs... Selama nonton aku sempat beberapa kali merem gegara ngeray dengan ekspresinya Hee-joon yang lagi kesurupan. Atmosfir yang dibangun terasa gloomy dan mencekam, apalagi saat mereka otw ke gereja. Aku sampai mengira scene anjing mati adalah bagian dari mimpi-mimpinya sus Junia, ternyata beneran ceunah...

Selama nonton aku penasaran dengan stok air sucinya para eksorsis, apakah bikin sendiri atau diimpor macem air zamzam?

Oh ya, sepanjang durasi Dark Nuns ini berusaha mengoptimalkan rule of the thirds, satisfying banget laya... Apalagi kalau kameranya lagi fokus ke sus Junia, buseddd... aging gracefully. Micro expression-nya sus Michaella pun bikin terhanyut, yha~ di antara semua karakter yang ada di Dark Nuns, kurasa karakter sus Michaella ini adalah yang paling mewakili audience. Terima kasih kepada Ae-dong (Shin Jae-hwi), tanpa kendang-mu scene eksorsis Dark Nuns ini terasa'hambar'.

sus Junia dan sus Michaela berlarian membawa air suci ke gereja terbengkalai 
sumvah, takut banget mereka ketemu roh jahat karena cuacanya tetiba berkabut

sus Junia dan sus Michaela saat meminjam pusaka gereja pusat untuk eksorsismenya Hee-joon
sampai film berakhir aku masih kepikiran gimana sus Michaela menjelaskan pada gereje pusat bahwa pusaka gereja yang dipinjam udah terbakar bersama roh jahat 😅

Sejujurnya ending Dark Nuns ini terasa flop, yaudah weh gitu aja. Memang derajat manusia lebih tinggi ketimbang makluk ghaib, namun penggambaran karakater sus Junia yang terkesan agung ini bikinku mempertanyakan point yang ingin disampaikan. Scene sus Junia menghampiri kobaran api dengan segenap deritanya bikinku mikir, ini tuh kiasan apa memang ceritanya dibikin begini? Kagak realistis soale😅.

Kalau dibandingkan dengan film horor lintas genre lainnya, Dark Nuns ini memang agak kurang. Kurasa satu-satunya yang bikin kita pergi ke bioskop adalah the power of Song Hye-kyo. Ayo ngaku wkwk.

Dark Nuns adalah sekuel dari The Priest (2015), makanya ada scene pendeta Choi (Gang Dong-won) ini

***

* pictures were taken from @watchmen.id thread on Twitter

***  

Kalau kalyan merasa tulisanku menarik dan ingin menyemangatiku, boleh niya jajanin virtual... 😉.

Nih buat jajan
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Sejak kerja on-site, salah satu hal yang bikinku puyeng adalah menentukan menu makan siang, ayo ngaku... kalyan begini juga kan *pemaksaan 😅. Tadinya kantorku menyediakan makan siang yang dikirim dari kantor pusat, namun karena ribet distribusinya akhirnya kita dikasih budget untuk makan siang mandiri. Nah, di sini kita mulai puyeng 😁. Hampir tiap pagi kita ngobrolin: mau makan apa hari ini?

Untuk mempermudah biasanya aku bawa bekal, jadi siangnya tinggal jajan wkwk *angger 😁. Ingat ya, don't expect too high, dengan waktu terbatas aku hanya mampu mempersiapkan bekal yang B aja. Yang paling utama tentcu adalah niat, soal rasa, tekstur atau rupa mah relatif aja laya, nggak tega euy ngatain hasta karyaku sendiri😂. FYI, visualisasi bekalku terlalu realiastis untuk masuk kurasi insta story.

Untungnya manteman kantor pada coy soal makanan jadi kita sering order kolektif, apalagi kalau ada promo atau diskon. Biasanya kita order menu 'yang udah pasti', namun nggak masalah untuk coba menu atau resto baru siapa tahu cucok. Just in case kalyan lagi mencari rekomendasi makanan dan jajanan di sekitar alun-alun Bandung, kubikin review singkatnya ya.

*semua makanan dan jajanan di list ini udah pernah kucoba, bagimu taste-mu bagiku taste-ku, selera kita bisa sama bisa aja nggak.

***

JALAN ALKATERI

Bubur Warung Kopi Purnama 👍
Ketimbang beli bubur yang mangkal di sekitar alun-alun kusarankan kalyan beli bubur yang mangkal di depan Warung Kopi Purnama. Dengan harga yang sama kalyan bisa mendapatkan semangkuk bubur kental dengan topping yang ruah, selain itu kalyan nggak perlu khawatir makan terburu-buru gegara kena razia satpol PP 😁.
💰 Rp 15.000/porsi

Mie Ayam 👍
Kalau kalyan nggak keberatan dengan sekte mie ayam yang pake kuah kari, kurasa kalyan akan tertarik untuk mencoba mie ayam yang satu ini. Aku suka tekstur mie-nya yang kenyal dan nggak se-beukah mie gerobak warna biru. Sayangnya, mie ayam ini hanya bisa kalyan temukan di hari senin siang aja karena penjualnya nggak punya lapak tetap.
💰 Rp 15.000/porsi (belum termasuk bakso dan siomay)

Lotek & Karedok
Aku jarang beli karena porsinya banyak coy, kalau nggak ada tandem bisa-bisa kekenyangan dan ngantuks hehe. Bumbu kacangnya leqoh dan rasanya so far so gewd. Eh, ini lotek dan karedoknya yang di dekat Warung Kopi Purnama ya, bukan yang di perempatan Jl. ABC yang pake pincuk dari kertas nasi.
💰 Rp 15.000/porsi

Pempek (lupa lagi namanya)
Aku baru tahu di Jl. Alkateri ada yang pempek gegara temanku ketitipan tantenya, suwerrr... seumur-umur lewat sini aku sama sekali nggak ngeh. Meski jualannya pake gerobak packaging-nya udah pake paper bowl jadi bisa di take away ke rumah, selain itu ada list menu-nya *penting, kalau kalyan nggak mau ribet pilih-pilih langsung aja order menu paketan.

Cilor/Bihlor
Asupan ciminnya jan lupa qaqa...
💰 Rp 5.000/4 tusuk

Tahu Gejrot
Enak-enak aja.
💰 Rp 10.000/porsi

Es Lilin 👍
Surprisingly, esnya enak, apalagi kalau dimakan saat cuaca sedang panas-panasnya.
💰 Rp 3.000/tusuk


***

FOOD COURT

Ayam Geprek Keprabon 👍
Saking seringnya beli, pegawainya sampai hafal order-anku: Papi 1, sambal rempah level 1, tehnya hangat. Asli, aku kadang geli sendiri saat pegawainya langsung membacakan order-anku begitu aku muncul di meja kasir. Di antara semua tenant food court yang ada di Kings, menurutku Ayam Geprek Keprabon ini paling worthy.

Steak Moen-Moen
Aku beli Moen-Moen kalau gabut, untuk rasanya mah yaudalaya gitu weh 😅.

Clemmons
Aku terakhir beli Clemmons sekitar 4-5 tahun yang lalu, menu-nya mostly gorengan dan minim serat.

Mie Godog Yogya
Kalau kalyan ingin makanan berkuah tanpa santan, mungkin kalyan akan tertarik mencoba mie godog ini. Rasanya cenderung light dan cocok dimakan berdua karena porsinya mayan banyak.

Tahu Brintik
Alasanku beli Tahu Brintik hanya untuk nostalgia masa kuliah jalan-jalan ke Gramedia.

Solaria 👍
Ketimbang beli nasi goreng di food court, kusarankan kalyan beli nasi goreng di Solaria, harganya memang agak pricey namun rasanya udah pasti. Biasanya aku ke Solaria kalau lapar berat wkwk dan menunggu jalur 3D kembali lantjar djaya paska macetos imbas banjir *biasanya. Aku udah coba semua varian nasi gorengnya Solaria, favorite-ku masih nasi goreng original.


***

GOFOOD/GRABFOOD/SHOPEEFOOD

Mie Gacoan & Wizz Mie
Intinya, mereka menjual pengalaman makan mie dan berbagai opsi side-dish dengan harga yang affordable. Untuk rasa masih lebih enak Mi Gacoan namun Wizz Mie opsi menu-nya lebih banyak. Demi menghindari peak hour, biasanya kita order lebih awal.

Batagor Bagus 👍
Kita sering beli batagor Bagus ini karena nggak tahan dengan aromanya yang mengiurkan, serius deh ini... aromanya stuck di ruangan hingga berjam-jam. Karena sulit memilih antara batagor kering dan batagor kuah, biasanya aku beli keduanya 😁. FYI, aku tetap makan 1 yaini, yang nggak dimakan dibawa pulang ke rumah.

Minceu Bakery 👍
Aku tahu Minceu Bakery gegara pernah dikirimi kantor lamaku saat pandemi, ternyata manteman di kantor baru pun sering beli, jadilah kita bala-bala Minceu Bakery 😍. Harganya memang agak pricey, namun rasanya udah nggak usah ditanya... enaakkk... terutama lasagna dan spaghetti-nya. Aku pernah bawa ke Subang, Kanjeng Mami approved dan doi minta dibeliin lagi.

Nobitakoyaki
Tadinya sih coba-coba lama-lama ketagihan... aku suka beli takoyaki mix biar adil mencoba semua isiannya 😁.

Circle-K
Kita sering beli Thai Tea-nya karena sering ada promo wkwk

Nasi Goreng Kalapa 👍
Kalau kalyan kangen nasi goreng kampung, tanpa topping ina inu dan pake kecap cap Anggur *penting, mungkin kalyan akan tertarik mencoba nasi goreng ini. Sayangnya doi jualannya random, kadang suka nyesek udah jalan ke Kalapa eh ternyata doi nggak jualan, kalau udah begini aku melipir ke Solaria 😅.

Basreng Bu Empun
Untuk rasa basrengnya mah standar sih, kita sering beli di sini karena mereka menjual minuman juga.

Snack Ceria 👍
Kalau kalyan butuh cemilan untuk mengisi toples di samping PC, kurasa kalya mesti mencoba jajan di Snack Ceriaa. Mereka menjual berbagai keripik dan kue kering, favorite kita adalah seblak kacang pedas, pake nasi lebih nikmeh. Saking sukanya dengan seblak kacang pedas ini, aku menjadikannya sebagai oleh-oleh untuk manteman.


***
Ini belum semuanya, list ini akan di-update kalau aku ingat hehe.

bekalku yang realistis, tanpa wadah bekal aesthetic dan plating yang menggugah selera

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Nggak terasa udah 6 bulan aku pindah ke the unaesthetic side of Bandung, sungguh pengalaman yang luar biasa kena macet hampir setiap hari 😅. Kadang herman dengan diri sendiri, kok bisa ya aku bangun pagi dan memantapkan diri pergi kerja wkwk aku bersamamu wahai kabupateners 😉. Sedang weekend kuhabiskan dengan beberes, beberes dan beberes 😅. Heran banget deh kenapa rumah terasa berantakan mulu, apa aku yang sesak *pertanyaan pelik.

Akhir tahun lalu aku menghabiskan hampir sebulan penuh hanya untuk menyortir sampah (termasuk sampah sisa pindahan yaini), apa itu rebahan dan scroll sosmed sampai muntah? Yang ada aku bolak balik cuci - jemur - cacah sampah, yunow... tanganku sampai bengkak gegara mencacah selama berjam-jam. Biar sans biasanya aku mencacah sambil nonton drakor dan bersandar di tembok, begitu bangun kesemutan *ealah jompo.

masih fresh, baru aja dimandiin 😊

Aku udah beberapa kali setor sampah ke Bank Sampah Bersinar di Bojongsoang, kirim pake via ekspedisi atau Gosend karena mager tyada duwa 😅. Mumpung lagi ada urusan di luar rumah, kali ini aku yang setor sampah langsung ke workshop-nya. Lokasi BSB ini di pinggir jalan dan dilewati oleh TMP 3D, jadi kita bisa turun di halte di dekatnya dan jalan sekitar 15-20 langkah aja.

Di antara semua sampah yang bikinku pening adalah skincare, kalau material mah pasti ada standarnya laya namun warna dan bentuk packaging yang unusual malah bikin doi nggak bisa didaur ulang. Tadinya aku mau ke Sociolla Paskal namun saat kucek ternyata program recycle box mereka udah berhenti. Kenawhy bestie? Padahal ya niat kita setor sampah tuh biar sekalian beli yang baru *kan udah habis.

Ini sampahku, mana sampahmu? 😀.

what's in my bag?

semua botol ini dicuci bersih dan dikeletekin label-nya

biar gampang, tutupnya dipisahkan

masker yang udah dicuci ini dipisahkan karet dan kawatnya, lalu dicacah sampai encok pegel linu 😅

semua packaging ini dicuci bersih lalu digunting untuk memastikan nggak ada residu yang tertinggal

sampah elektronik

keyboard-ku yang udah ledeh 😂

bill, bon, nota, struk atau apalah itu namanya

karton yang dipotong kecil (bukan dicacah)

Untuk sampah karton ukuran besar dan botol minuman mah nggak aku setor ya, dikasih ke mang rongsokan yang sering ngacak-ngacak tempat sampah 😅.

🏢 Bank Sampah Bersinar @banksampahbersinar.id
📍 Jl. Terusan Bojong Soang no 174 A Bandung
📆 Senin - Jum'at 08.00 - 15.00
📆 Sabtu 08.00 - 13.00

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (21)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (2)
    • ▼  Aug (2)
      • Pirates of the Carribean Movies
      • Diam Itu (C)Emas

SERIES

Book Annual Post Quaranthings Screen Shopping Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Dinda Puspitasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kae Pratiwi
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Mira Afianti
  • Monster Buaya
  • N Journal
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Check This Too

  • Minimalist Baker
  • Spice The Plate

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Community

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates