Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hello…

Setelah mandeg selama berbulan-bulan akhirnya draft post ini selesai juga, eits… jangan khawatir aku masih punya extra post kok. Maaf pemirsa… tapi aku merasa sayang aja kalau nggak sampai di-post, meski kutahu yang sering mampir hanya khow-khow aja. Isokey… I still love you guys 😘.

Selama ini aku selalu amazed dengan acara pernikahannya rang-o-rang yang padat karya, macem: kok bisa mereka tetap strong padahal acaranya sendiri menguras energi 😌. Kubilang begini karena aku pun udah luluh lantak pasca acara pernikahannya Widy di Bandung hahaha meski hanya memiliki peran minor rasanya kok capek pake banget ya... 🤔.

Setelah selesai acara di Bandung kita masih punya acara lainnya yakni download mantu alias ngunduh mantu di Sidoarjo. Tadinya hanya keluarga inti aja yang akan kesana tapi ternyata nambah partisipan jadi ya puyeng juga ngurusnya 😅. Kita pun memilih untuk menyewa mobil travel biar bisa barengan terus, maklum laya buibu mah maunya bring kadieu bring kaditu.

Rencananya dari Subang kita akan langsung caw ke Sidoarjo lewat jalur utara macem jalur wisata rohani bapack-bapack dan buibu di masjid agung. Eh… nggak dinyanya ada pemekaran rencana dimana kita akan mampir dulu di Solo untuk mengunjungi keluarga Mbah Kakung. Biar nggak pareumeun obor, ceunah. Keadaan orang tua yang udah pada sepuh udah nggak memungkinkan untuk perjalanan jauh, selain itu kita menunggu ada kerabat yang menikah lagi mah nggak tahu kapan yekan.

Kita berangkat di malam hari karena menungguku selesai bekerja, situesyen sore itu cukup hectic karena buibu udah mulai berdatangan ke rumah. Alhamdulillah perjalanan menuju Solo lantjar djaya, meski mama heran banget kenapa sepanjang perjalanan aku tidur mulu, yhaha… maaf bunda, ini udah masuk jam tidur ya… 🙏🏻. Jalur Ungaran-Salatiga-Ambarawa ini aslinya cakep banget, sayang mesti kulewatkan sebab nyawaku baru sepenuhnya terkumpul saat berhenti di rest area.


SOLO

Setelah sholat shubuh kita melanjutkan perjalanan menuju Solo, welcome home… 

Karena mesti mengejar waktu, kita nggak berlama-lama di Solo meski sebenarnya (kuyakin banget niya) mama dan uwak-uwakku masih ingin ngobrol. Oh ya, biar kalyan nggak pada bingung… kakekku berasal dari Solo, keluarga dan kerabatnya masih tinggal disana hingga kini. Kalau ke Solo, kita selalu berkunjung ke rumah mendiang adiknya yang kini ditempati oleh anaknya, Bule Wartini.

Kita sampai di hotel menjelang sholat ashar, ternyata rempong juga ya bund 😅 mengurusi kamar, tas, makanan, etc. Ingin rasanya langsung rebahan… tapi nggak mungkin karena ada hal-hal yang mesti diurusi. Yuyur aku udah puyeng… namun buibu mah tetap happy seakan-akan udah lupa gimana capeknya perjalanan menuju Sidoarjo (yang ternyata panasnya bikin nggak nyaman 🥺).





SURABAYA

Tadinya kita berencana untuk mengunjungi Pak De dan jalan-jalan setitik di Surabaya, sayangnya saat itu situesyen kurang pas sehingga kita mesti merubah itinerary menjadi jalan-jalan ‘tok. Mama dan Widy nggak jadi ikut karena mesti istirahat untuk acara nanti malam, jadilah aku yang kebagian tugas untuk meng-guide buibu untuk berbelanja oleh-oleh.






Yha~ karena aku bingung pun nggak bingung mau kemana, jadilah kita caw ke Ampel, wisata religi dulu, insya allah barokah… 🙏🏻✨.

Dari Ampel, kita ke Pasar Atom namun karena kurang memuaskan kita pindah lagi ke Pasar Genteng. Di Pasar Atom aku beli Cakue Peneleh yang surprisingly rasanya masih enak meski dimakan keesokaan harinya. Sedang di Pasar Genteng aku membeli kerupuk puli dan Rujak Cingur titipan mama, sayangnya aku nggak berhasil menemukan kacang Tolo meski banyak yang jualan kacang.

Perjalanan pulang dari Surabaya menuju Sidoarjo adalah perjalanan yang melelahkan, sepanjang perjalanan aku tertidur dan baru dibangunkan saat akan sampai. Tadinya aku ingin makan Rujak Cingur dengan khidmat karena nggak sempat makan siang, eh yang ada aku keburu dipanggil tim WO untuk fitting baju dan make-up. Cuy… aku baru sampai, badanku masih panas, wajahku masih gosong, belum sholat, belum beberes, belum ngobrol, belum makan Cakue.









Aku selesai make-up sebelum Ashar sedang acaranya baru akan dimulai setelah maghrib 🥲 jadilah aku kembali ke kamar dan makan siang yang tertunda. Kalau udah begini nggak mungkin rebahan yekan, yang ada aku kembali wara wiri berkoordinasi dengan buibu mengenai rundown acara.

Kita caw di pagi hari, mampir sebantar di rumah Mas Bagus. Lelah juga yasis perjalanan darat 20jam lintas provinsi.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hay…

Masihkan kalyan betah membaca post-ku? Kalau kalyan masih okey yumari dilanjut… masih panjang 😁.

***

H-2 sebelum acara aku dan Widy udah stay karena mengurus printilan acara di venue sekaligus menunggu keluarga calon besan. Tadinya kita ingin jajan di food court lantai atas, tapi setelah dipikir-pikir mendingan melipir food market-nya, toh terakhir kali aku kesana saat masih kuliah, jirrr… lawas banget kan 😁 Gimana ya… untukku, food market-nya kurang asyik makanya kalau ke Paskal jarang kesana.

BBQ MOUNTAIN BOYS

Sayangnya, sebelum sampai di food market kita udah nyangkut duluan di BBQ Mountain Boys, yang menurut review di FYP mah best burger in Bandung. Udah beberapa kali masuk FYP (aku dan Icunk) udah pernah masuk list namun setiap kali ke Paskal lupa mulu 😁 Berhubung Widy nggak mau makan banyak alias hanya ingin mencicipi aja, kita hanya order BMB Cabin Style Pineapple Burger (63K) dan BMB Fries (22K).

I’m not a burger fans tapi aku bisa bilang burger-nya enaakkk… 😍 terutama patty-nya yang tebal dan nikmeh, kusuka bun-nya yang empuk dan potongan nanas yang memeriahkannya. Untuk harganya memang agak pricey, apalagi untuk #sobatbudget tapi sebanding kok dengan rasanya. Kurasa nggak ada salahnya kalau kalyan memasukkan BBQ Mountain Boys ini ke wish list makanan yang ingin dicoba saat ke Bandung.


GOLDEN LAMIAN

Dari BBQ Mountain Boys kita sempat jalan-jalan di food market, lanjut jalan-jalan di Paskal, lalu mampir ke hotel menyapa keluarga calon besan, lalu… bingung mau makan apa 😁 Karena udah agak malam kita mencari tempat makan yang dekat, nggak kuwat euy kalau mesti beredar lagi mah. Opsinya adalah Yoshinoya dan Golden Lamian *Dimsum 9 Naga nggak masuk karena non halal.

Kita memilih Golden Lamian dengan harapan bahwa makanan berkuah akan menghangatkan sebab cuaca mendadak berubah dingin berangin-angin. Aku lupa menu apa yang di-order, tapi untukku sih rasanya kurang okey karena ternyata kuahnya nggak sehangat ekspektasi 😌 jadinya nanggung macem mau mau nggak nggak. Beruntung Golden Lamian menyediakan ebi yang akhirnya bisa menyelamatkan rasanya.


Refresh dulu sebentar 😀
Eh, ada aku 🤭


ME VS LIFT

Pernah nggak merasa mual pasca naik lift? Yha~ perasaan kurang nyaman yang muncul karena ayunan lift yang berhenti seketika kadang membuatku mual, apalagi kalau hanya berpindah 1-2 lantai aja. Kurasa rasa mualnya mirip-mirip laya dengan mual pasca gempa yang meski ringan tetap bikin nggak nyaman. Ada yang sering begini juga nggak? 🧐.

Karena acaranya dilaksanakan di hotel yang sama dengan tempat kita menginap otomatis intensitas penggunaan lift pun meningkat, entah mengecek venue acara, menjemput keluarga, mengambil barang atau membeli printilan yang terlupakan. Mon maap… aku udah nggak se-excited Bia dan Qia si duo bocil pandemi yang happy bisa naik turun lantai dengan effort seminimal mungkin 😅, iya guise… penjompoan dini nyata adanya 🥺.

Kamar yang kita semua (keluarga) tempati hanya berbeda 1 lantai dengan venue acara, untuk orang tua dengan mobilitas terbatas aksesnya cukup nyaman, namun untukku yang jadi seksi riweuh yang ada malah bikin monanges… Setiap kali keluar dari lift aku merasa oleng, otakku macem melambat dan sebisa mungkin menjejak dengan mantap karena entah kenapa aku merasa tubuhku seolah-olah berubah menjadi vertebrata. 

PISANG RATU SIRIKIT

Meski udah mempersiapan sebaik mungkin ada aja yang ketinggalan, salah satunya adalah pisang (lupa lagi jenisnya apa) yang masih hijau sebagai syarat dari keluarga calon besan. Widy udah di-request dari jauh-jauh hari tapi terlupa gegara mesti mengurus ini itu, jadilah malamnya kita caw ke Pasar Andir. Beruntung kita berhasil menemukan pisangnya meski warna udah agak kekuningan. Apakah udah selesai? Otentcu belum… 😏.

Ujung pisang tersebut dikasih cone yang terbuat dari kertas metalik berwarna emas yang mengingatkanku pada jari-jarinya Ratu Sirikit dari Thailand. Kebayang kan berapa cone yang mesti dibikin dari 2 sisir pisang? disini aku menyerah 😂 Pisang Ratu Sirikit ini menjadi bagian dari seserahan yang dibawa oleh keluarga calon besan, setelah itu pisangnya nggak digimana-gimanain 🥲.


SETELAH RATUSAN PURNAMA

Akhirnya Widy menikah 🥳.

Aku nggak akan menuliskan kata-kata puitis bertabur estetika dan metafora, bukan karena nggak bisa merangkai kata atau menemukan rima yang sama melainkan karena terakhir kali aku menemukan tulisan *yang kukira puitis malah terasa geli sendiri hahanjirrr apeuuu geuleuh pisanlah pokoknya mah 🥲.

Bahkan sebelum acara dimulai keluargaku udah terharu duluan, Widy-nya cengengesan 😂. Alhamdulillah acara berlangsung dengan khidmat. Sezuzurnya aku udah nggak bisa fokus dan berkali-kali kehilangan momen foto keluarga karena ada yang mesti diurus meski udah dibantu WO. Aku padamu mb WO 😘. Boro-boro ngecek smartphone dan selfie sana sini, kupasrahkan dokumentasiku padamu ya photographer dan ya photobooth ✨🥺✨.


JAWABAN YANG KAU CARI

Karena Widy yang menikah lebih dulu ofkors aku nggak bisa nge-skip pertanyaan ‘kapan menyusul?’ Untukku yang kurang suka basa basi, bertegur sapa dan mengobrol ini itu dengan kenalan udah effort banget, laini ditanya kapan menyusul? Maaf aku undur diri sejenak ya pemirsa… 🙏🏻🤭. Sebab kejujuranku diniscayai akan menciptakan huru hara maka kita menyiapkan beberapa opsi jawaban template yang disusun secara seksama, aku hanya perlu menggunakannya dengan baik.

Pada akhirnya aku malah menyadari bahwa ‘kapan menyusul?’ adalah pertanyaan yang nggak bisa di-skip bukan karena rang-o-rang senang basa basi, melainkan karena mereka ingin berinteraksi. Hari itu aku mendapatkan banyak doa dan wejangan sebanyak aku mendapatkan pertanyaan ‘kapan menyusul?’. The truth is… Setiap kali ditanya ‘kapan menyusul?’ jawabanku masih sama ‘coba tanyain ke Allah’ 😁.

KENAPA KITA BERBEDA

Sebelumnya udah disepakati bahwa warna pakaian yang akan dipake adalah milo, namun begitu fitting warnanya malah berubah menjadi rose gold. Karena nggak memungkinkan untuk fitting ke Bandung, pakaian untuk saudari manten di-order secara terpisah di @alfzahrahijab jadi kita mah warna pakaiannya nggak ikut yang versi revisi. 


HAND BOUQUET SETTING-AN

Mungkin kalyan pernah menonton entah dimana video melempar hand bouquet setting-an, dimana alih-alih melemparkan hand bouquet-nya secara random mereka malah memberikannya kepada saudara/i yang belum menikah. Kukira aku bisa lolos dari skema macem begini, tapi ternyata nggak bisa yha~ 😅.

Begitu melihat hasil foto dari vendor aku tetiba ingat video latihan kontrol beungeut di TikTok, ternyata memang beneran susyah… meski udah latihan pas prak na mah angger weh nggak bisa dikontrol 🥲. Yang ada dipikiranku saat itu hanyalah: ini gimana hadiahnya? Masa aku beli untuk diri sendiri hahanjirrr ZBL. Iya guise… akulah yang kebagian tugas membeli dan membungkus hadiah untuk sesi melempar hand bouquet ini, makanya langsung spaneng 😱.

*di sesi kedua melempar hand bouquet yang berhasil mendapatkannya adalah Pongky sedang hand bouquet-nya diberikan kepada Emot (tanpa imbuhan -icon).


DJOURNAL COFFEE

Tahu sendiri yekan Bandung kalau weekend macetnya udah mampu menggugurkan niat, Deya dan Icunk terlambat datang ke venue dongs… Mereka datang saat vendor sedang beberes properti, minta dijitak banget 🤯🔨 Setelah menyapa manten dan makan dikit, kita caw ke Paskal… mon maap buibu, bapack-bapack, sanak saudara tercinta bukannya aku jahad… tapi kusadar diri aja nggak akan sanggup melihat kamar yang pasti porax porandax pasca dijadikan tempat make-up dan transit keperluan acara 🥺.

Tujuan kita ke Paskal adalah untuk mencari minuman berasa, berwarna dan berembun ya intinya mah mencari kesegaran sekaligus tempat ngobrol 😆. Tadinya kita mau ke Chatime tapinya lagi penuh, setelah mencari sana sini kita berakhir di Djournal Coffee yang lokasinya berada di lantai dasar. Ohya, aku nggak sempat mengganti baju ya jadi ke Paskalnya masih pake baju ini (dan sandal jepit).


Aku hanya mengundang Icunk dan Deya karena mereka pernah main bareng dengan Widy, kurasa agak kurang wise aja sih kalau aku mengundang teman yang nggak pernah berinteraksi dengan Widy. Balik lagi ya… It’s her day… Terima kasih manteman udah menyempatkan datang meski telat dan membawaku caw sekejap 😘.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Sudahkah kalyan minum vitamin hari ini? wkwkwk… mindful sekali sapaanku ini

Kalau kau adalah salah satu dari pembaca lawas blogku pasti tahu ya bahwa aku sering menjadikan pancaroba sebagai alasan mengapa aku sering masuk angin haha Kini, aku bisa sakit (yang bukan masuk angin) tanpa pake embel-embel pancaroba, tetiba, tanpa aba-aba. COVID-19 adalah game changer yang me-reset eksistensi manusia di bumi, yang hadir melalui kelelawar pembawa bala di pasar Wuhan.

Sebelum pandemi aku cukup konsisten mengkonsumsi honey-lemon-shot, sayangnya nggak dilanjut karena asam lambung naik haha Sebagai gantinya aku minum vitamin, alhamdulillah it works. Untuk vitamin harian aku pake Blackmores Multivitamin, tentcunya disesuaikan dengan kebutuhan. Kadang selang seling pake vitamin lain atau dikasih jarak, jadi nggak yang setiap hari mesti minum vitamin.

Untukku, vitamin punya porsi yang mendominasi dalam menjaga imunitas, kubilang begini karena aku udah merasakan gimana payahnya tubuhku saat berhenti minum vitamin. Kriteriaku dalam mencari vitamin hanyalah: mampu menjaga imunitas tubuh, untuk manfaat lainnya aku nggak akan banyak cingcong. Kurasa vitamin drug store harganya berada di range yang sama, yang membedakan adalah kuantiti dan packaging.

Di masa tenggang, byasanya aku mencari opsi vitamin lain yakali ada yang lebih cucok atau lebih murce. Salah satu vitamin yang pernah mengisi hari-hari pandemiku adalah Herbana, bukan hanya masker yang mesti di-war, vitamin juga yaini haha Aku menemukan Herbana merilis Essential DHARI Women’s Daily, mumpung nggak lagi high demand aku bisa check out dengan santai.

Herbana Essential DHARI ini memiliki berberapa manfaat baik, yakni: menjaga imunitas, menutrisi tubuh, melancarkan pencernaan, meningkatkan mood dan fokus. Satu jar-nya berisi 60 kapsul untuk 30 hari dan diminum 2 kapsul sehari setelah makan. Kutulis ulang bahan dan manfaatnya sesuai abjad, kali aja kalyan mager searching mandiri hehe

- Asam Jawa yang kaya akan anti oksidan kulit dan meningkatkan kesehatan kulit
- Cabe Jawa yang membantu melancarkan sirkulasi darah
- Daun kelor yang kaya akan protein, vitamin dan mineral
- Gingseng yang membantu meningkatkan stamina dan fokus
- Jahe merah yang membantu memelihara kesehatan pencernaan dan meningkatkan respon imunitas
- Jinten hitam yang membantu meningkatkan imunitas dan menyeimbankan hormon
- Kunyit yang membantu menjaga kesehatan pencernaan dan meredakan inflamasi
- Maca yang membantu meningkatkan energi, mood dan kesuburan wanita

Sejauh yang kurasakan, Herbana Essential DHARI membuat tubuhku enakan… nggak mudah sakit atau bad mood. Tapi aku memutuskan untuk nggak repurchase karena… kapsulnya kegedean dan malay mesti minum 2 kapsul haha

Blackmores Multivitamin tabletnya juga gede sih tapi aku nggak merasa was-was kapsulnya akan pecah di lidah, yha maap… sebagai alumni minum obat kapsul yang isinya dilarutkan di sendok pake air aku parno lidahku nantinya akan pahit. Selain itu aku merasa terbebani dengan konsep minum 2 kapsul sehari, apakah nggak bisa dipadatkan aja gitu jadi 1 kapsul?

Aku kembali pake Blackmores Multivitamin wkwkwk bukan karena Herbana Essential DHARI nggak bagus, it works kok, cuma yaitu tadi kapsulnya kegedean dan aku kurang cocok dengan konsep minum 2 kapsul sehari.

Kasih tahu dong vitamin harian kalyan apa…

Kalau kalyan penasaran atau sekedar ingin ceki-ceki, ini link toko online-nya.
Website: Herbana.co
Shopee: Herbana
Tokopedia: Herbana
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello…

Apa kabar yeoreobun? Semoga kalyan baik-baik aja ya… cuaca belakangan ini sedang labil, begitu pun dengan situesyen Twitter Land yang memanas perkara sumber dana pembangunan Mesjid Al-Jabbar yang dirasa kurang tepat guna 😶. Kurang faham juga apakah Ridwan Kamil udah ganti Tim PR apa gimana sebab jelek banget strateginya, makanya beliau sering blunder dan ujung-ujungnya kini dirujak warga +62 🥭.

Eh udah ah... kita tinggalkan perkara Mesjid Al-Jabbar ini karena kuyakin huru haranya masih panjang 😅.

Mengisi libur di hari Sabtu ini aku, Icunk dan Deya kembali bersama, ofkors kita menghindari area Bandung Timur karena you know-lah nggak sanggup rasanya kalau mesti berjibaku dengan rombongan ziarah Al-Jabbar. Karenanya kita memilih untuk main ke Area Bandung Barat, kemana lagi kalau bukan ke Kota Baru Parahyangan, iya… ke IKEA.

Tujuan kita adalah Simplisio Chicken Rice yang lokasinya berada di ruko Kota Baru Parahyangan, sayangnya kita kurang asupan info ya guise dan menemukan bahwa ternyata ada 3 Simplisio yakni Simplisio Chicken Rice, Simplisio Men-Ya and Ramen Bar dan Simplisio Nasi Tim Ayam Kampung. Ketiganya masih berada di area ruko Kota Baru Parahyangan namun lokasinya mencar-mencar.

Simplisio Men-Ya dan Ramen Bar lokasinya berada tepat di seberang IKEA, sedangkan Simplisio Chicken Rice dan Simplisio Nasi tim Ayam Kampung lokasinya berdekatan namun berada agak jauhan disana 😆. Karena di maps jaraknya terlihat dekat maka kita memutuskan untuk berjalan kaki kesana hahaha sama sekali nggak kepikiran kenapa nggak pake mobil aja ya kesininya 😅.




Saat sampai suasananya cukup ramai dan agak panas karena ada dapur maka kita memilih meja di lantai 2, yakali agak adem. Eh… eh… eh… di lantai 2 ini semua costumer-nya adalah WNA yang kemungkinan besar merupakan bagian dari international school di area Kota Baru Parahyangan. Yha~ kita juga baru tahu kalau BAIS ternyata pindah kesini.

Simplisio Chicken Rice ini adalah resto yang menyajikan Singaporean dish, jadi ya menunya pun kebanyakan bercita rasa China peranakan. CMIIW, China peranakan adalah turunan dari Chinese dish yang udah diadaptasikan dengan kultur Melayu (Singapura, Malaysia dan Indonesia) makanya mirip-mirip dengan Chinese dish.




Yang kita order:

Biar nggak puyeng memilih side dish-nya kita memilih menu set-an aja, setiap menu set-an ini udah dilengkapi dengan Nasi Hainam + potongan telur pindang + acar + sambal dan kuah, yang membedakan hanyalah bagimana cara lauknya dieksekusi. Kebanyakan menunya memang ayam-ayaman (no pork) jadi amanlah untuk kita yang muslim.

Untuk Char Siew Chicken Rice Set 38K ayamnya pake bumbu Char Siew dan lebih berair sedang Roasted Chicken 38K ayamnya dipanggang. Untuk rasanya sih okey cuma kaget aja saat Nasi Hainam-nya disajikan, buseddd… banyak banget 😯 *tapi ujung-ujungnya dihabiskan kok 😅 *kecuali Deya. Saranku, kalau ke Simplisio Chicken Rice jangan lupa bawa storage ya biar kalau nggak sanggup menghabiskan bisa dibawa.

Sambil menunggu order-an selesai kita order Kaya Caramel Toast 10K dan Teh Peng 12K, meski ukurannya piyik dan nggak bikin kenyang rasa Kaya Caramel Toast-nya enak kok. Sebelumnya Icunk merekomendasikan minuman lain yang direkomendasikan oleh TikTokers yang udah lebih dulu mengunjungi Simplisio Chicken Rice ini, sayangnya saat dicari di menunya nggak ketemu.


Char Siew Chicken Rice Set 38K

Roasted Chicken Rice Set 38K

Pakchoy with Homemade Sauce 10K

Kaya Caramel Toast 10K

Kita menghabiskan waktu cukup lama ketimbang byasanya karena selain tempatnya enak untuk ngobrol makanannya pun banyak haha Kita memang sengaja nggak meng-order menu mie atau dimsumnya karena nanti malam mau makan lagi di tempat lain 😅 Ohya, Simplisio Chicken Rice ini menyediakan breakfast menu dari 06.00-08.00 setiap harinya, selanjutnya kembali ke menu byasa.

Dari Simplisio Chicken Rice kita kembali berjalan kaki ke IKEA, kebetulan cuacanya nggak terlalu panas jadi kita bisa jalan santai sambil ngadem tipis-tipis.

Simplisio Chicken Rice
📌Jl. Banyak Niaga Kulon no 7 Kota Baru Parahyangan Bandung Barat
⏰ 06.30-21.00
🍛 38K-50K 
🥟 15K-25K 
🥠 17K-25K 
🧋 6K-20K 

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Photo by Burst from Pexels

Hay yeoreobun…

Sebelumnya aku pernah menulis post tentang Blogging 101: Mulai Aja Dulu dan Blogging 101: Customize Yours, nah sekarang aku balik lagi niya, apalagi kalau bukan untuk menyampaikan petuah-petuah blogging yang nggak wajib diketahui tapi sebaiknya sih iya 😁 *maksa Kali ini aku menulis post tentang adsense, ini adsensenya adsense blog ya bukan adsense YouTube 🙂.

Semua yang kutulis berdasarkan pengalamanku selama nge-blog, jadi mungkin akan berbeda dengan teman-teman lainnya. Kalau sekiranya okcey mungkin bisa segera diterapkan, kalau sekiranya nggak okcey mungkin bisa segera dicari referensi yang lain. Tapi tetap ya, feel free to ask or discuss more about it ✨👌🏻.

***

Pasti pernah kan melihat iklan yang narasinya kurang lebih begini: Cara Cepat Mendapatkan Penghasilan Dari Internet atau Nge-blog Bisa Menghasilkan Uang? Kok Bisa?

Sebelum adsense pada YouTube became a things di 5-7 tahun ke belakang, adsense pada blog udah lebih dulu eksis. Makanya iklan-iklan semacam itu seliweran setiap kali buka internet~ Tentcunya, sebagai blogger yang udah duluan #stayathome iklan-iklan seperti itu sungguh menggiurkan. Bayangkan aja… betapa nikmehnya nge-blog sambil menghasilkan cuan 🤑.

Saat itu kukira adsense pada blog adalah jalan ninjaku untuk hidup nyaman tanpa effort, nyatanya mah ngehe ya guise 😅.

Adsense pada blog memang nggak sepopuler adsense pada YouTube, karena selain persyaratannya yang agak ribet, adsense pada blog terbukti kurang efektif menghasilkan cuan. Nah… itu sih masalah sebenarnya 😁. FYI. Kalau adsense pada YouTube bergantung pada durasi dan subscriber, maka adsense pada blog bergantung pada jumlah klik iklan yang seringnya malah bikin KZL, kalau iklannya nggak di-klik mah nggak akan dihitung ya.

Beberapa kriteria yang mesti dipenuhi untuk bisa mendapatkan adsense pada blog. Yakni:

USER
- Berusia minimal 18 tahun
- Memiliki hanya 1 akun (untuk adsense)

WEBSITE / BLOG
- Sudah terindeks Google
- Memiliki konten orisinil dan menarik
- Memiliki konsistensi konten
- Memiliki audience
- Memiliki halaman about, contact dan privacy policy

Langsung membahas website / blog-nya aja ya, kalau user mah udah pasti khatam laya 😆

SUDAH TERINDEKS GOOGLE
Blog yang kita miliki mesti bisa ditemukan oleh Google, makanya penting banget melengkapi basic information-nya macem judul blog, sub-judul blog, profile dll. Jadi ketika kita search di Google, nama blog-nya langsung muncul di halaman pertama. Setting blog-nya juga jangan di-private ya, kecuali kalau memang pure ingin curhat tapinya online.

MEMILIKI KONTEN ORISINIL DAN MENARIK
Nah, ini sih yang PR, apalagi kalau masih newbie. Goals sebenarnya adalah untuk mendatangkan audience dan memenuhi target traffic yang dibutuhkan agar Google tertarik untuk beriklan di blog kita. Seingatku, usia blog-nya minimal 3 bulan dan memiliki sekurang-kurangnya memiliki 10 post, nggak tahu niya kalau sekarang, mungkin udah berubah.

Salah satu triknya adalah dengan membuat pillar content (konten pilar) yakni konten konstruksi yang akan menopang sebagian besar kebutuhan traffic. Jadi, kalau misalnya kebutuhan traffic untuk memenuhi kriteria adsense adalah 3000 kunjungan per-bulan, sebagian besar dari kebutuhan traffic tersebut akan dihasilkan oleh pillar content. Dan cara tercepat untuk menjadi pillar content adalah muncul di halaman pertama Google.

Tentcu, Google menawarkan banyak tips & trick, saranku sih ikutin aja 😁 Beneran deh ini. Setelah trial & error akhirnya aku menemukan celah bagaimana caranya membuat post-ku muncul di halaman pertama Google. Yakni dengan membuat post untuk hal-hal yang nggak berhasil kutemukan di Google, ini memang agak PR sih karena membutuhkan waktu alias mesti riset dulu.

Kalau pernah memperhatikan, post yang muncul di halaman pertama Google biasanya adalah post lawas, hal ini terjadi karena post tersebut udah memiliki tabungan traffic yang cukup meski post-nya kurang informatif *sering terjadi 🧐. Dari sini bisa terlihat ya pentingnya menjadi yang pertama nge-post, apalagi kalau ada sponsorship post, mesti banget gercep biar bisa muncul di halaman pertama Google.

MEMILIKI KONSISTENSI KONTEN
Kalau memang kurang bisa me-manage waktu tapi masih ingin mendapatkan adsense, kusarankan untuk membuat calendar blog (macem content planner tapi untuk blog) beserta tabungan post-nya. Nanti post tersebut bisa di-setting waktu publish-nya, jadi jangan khawatir ya 😁.

MEMILIKI AUDIENCE
Yaiyalah, nggak mungkin ada traffic kalau nggak ada audience-nya kan… untuk mendapatkan audience cara yang paling umum adalah dengan membagikan link blog di circle terdekat. Sebisa mungkin kita harus membuat mereka kembali mampir di blog kita.

MEMILIKI HALAMAN ABOUT, CONTACT DAN PRIVACY POLICY
Halaman about ini penting banget ya, aku sendiri ketika blogwalking yang pertama dicari adalah halaman about, siapa penulis blog-nya, apa yang membuatnya menulis, apa niche-nya etc. Kurasa salah satu hal yang membuat blog tampak lebih menarik adalah the story behind the writer itself. Ada yang begini juga nggak?

***

Di awal nge-blog lagi aku sempat beberapa kali gagal mendapatkan adsense meski semua persyaratannya udah terpenuhi, kemudian aku mengganti e-mail-nya dan taa daa 🎉 nggak sampai seminggu aku akhirnya mendapatkan adsense. Untukku adsense ini lebih ke milestone aja sih, karena salah satu syarat bisa pake adsense adalah memiliki traffic blog yang stabil (kalau bisa) tinggi dan bisa masuk page one.

Seperti yang kutulis di intro, cara kerja adsense pada YouTube dan blog berbeda, untuk blog kita baru bisa mendapatkan cuan ketika audience mengklik ads-nya, kalau nggak nge-klik mah yaudah bubar 😂 Jadi, kalau kebetulan kalyan sedang blogwalking ke blog beradsense, please bermurah hatilah untuk nge-klik iklannya ✨👌🏻.

Mungkin kalyan pernah menemukan blog di page one yang isinya nggak rame dan nge-spam keyword tapi ads-nya malang melintang di sana sini. Byasanya blog-blog macem gitu adalah blog ternakan yang diberdayakan sebagai pencari cuan belaka, sejujurnya aku KZL banget dengan blog beginian karena membuang waktu dan informasinya menipu.

Setelah blog-ku ber-adsense apakah aku memiliki penghasilan darinya? Ofkors ada tapi nggak bisa diambil karena nggak mencapai batas minimum penarikan 😁, audience-ku nggak pada nge-klik ads-nya nih ah haha 😆 Sayangnya, aku mesti kehilangan adsense di blog-ku ini gegara lupa mereaktivasi ads-nya. Ada satu masa dimana aku merasa ads mengganggu tampilan visual blog-ku, karena sebal aku menonaktifkannya. Yha~ begitulah akhir cerita adsense di blog ini. Monages tapi yagimana 🥲.


Untuk mendaptakan adsense aku harus mulai dari awal lagi, dimulai dari melengkapi semua persyaratannya dan melakukan pengajuan ke Google. Nggak ada ceritanya orang lama bisa mendapatkan privilege yaini 🥲. Aku udah beberapa kali melakukan pengajuan namun ditolak dengan alasan yang sama: karena aku ter-detect Google memiliki 2 akun e-mail yang beradsense, 1 akun blog dan 1 akun YouTube.

Menurut peraturan Google, user hanya boleh memiliki 1 akun ber-adsense untuk mencegah monopoli dan aku disarankan untuk hanya memilih 1 akun aja. Aku malah baru tahu YouTube-ku ber-adsense saat pengajuan adsense blog-ku ditolak, selama ini kukira YouTube-ku nggak ada yang nonton 🥺.

Alasan mengapa aku masih betah nge-blog adalah karena blog mampu mengisi celah yang nggak bisa diisi oleh social media. Katakanlah, ketika kita ingin mencari tahu tentang suatu tempat atau makanan, yang biasanya kita lakukan adalah mencari review-nya via Instagram atau Tiktok. Namun, ketika Instagram dan Tiktok belum mampu memenuhi kebutuhan informasi yang diharapkan, apa yang kita lakukan? Yha~ kembali ke haribaan Google 😌.

Meski kini Instagram disebut sebagai micro blogging aku masih merasa kesulitan untuk menemukan in depth review yang akan menjawab kebutuhan informasi yang diharapkan (alih-alih melampirkan link). Selain itu, pada dasarnya, Instagram adalah aplikasi berbasis gambar, makanya semua yang ditulis di insta story atau disimpan di highlight nggak akan bisa ke-detect macem kita searching via Google.

Begitu pun dengan TikTok, meski video-nya menjelaskan banyak hal yang membuatnya ke-detect adalah caption dan hashtag (dan komentar). Masalahnya, di TikTok kita nggak bisa meng-edit caption haha ini sih yang bikinku KZL apalagi kalau caption-nya ada yang typo. Saat ini TikTok memang sedang naik daun, pucukkk… puccukkk… pucukkk… 🍃🌿.

Memang saat ini traffic blog-ku terjun bebas, nggak seperti dulu lagi, tapi ya isokey.
Every platform has it’s timing.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates