Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Selain Roti Macan, yang sempat masuk list-ku adalah milk bread-nya Seroja Bake. Happy to say that I’m their early followers karena aku jadi tahu cerita-cerita yang terjadi di balik menunya ✨. Menurutku eksekusinya udah sejalan dengan konsepnya 👌🏻. Semakin kesini menunya semakin beragam ya, nggak hanya roti dan dessert aja, ada main course dan minuman juga.

Sejujurnya, ini kali pertamaku ke Seroja Bake Cihapit, nggak sempat ke alamat lamanya yang di Jl. Pelesiran karena berada diluar rute template. Tadinya aku dan Icunk ingin dine in sekalian cobain main course-nya tapi… nggak kebagian slot reservasi 😅. Guise… percayalah nyari slot reservasi dine in di Seroja Bake udah kek nge-war tiket. Rang-o-rang gercep banget sih, aku kan nggak kebagian 🥲.

Yap. Seroja Bake adalah tujuan kedua kita setelah makan siang di Pasar Cihapit.

Karena kita nggak kebagian slot reservasi dine in, yaudalaya take away aja… 🛍️ FYI, slot reservasi dine in-nya terbatas karena area makannya juga terbatas, semoga Seroja Bake bisa ekspansi ya biar kita bisa dine in tanpa mesti reservasi 🙏🏻. Oh iya, untuk take away kusarankan pada bawa wadah sendiri ya karena harga yang tertera nggak termasuk packaging-nya.



Yang berhasil di-take away dari Seroja Bake:

Pavlova Musim Buah 22K + besek dan sendok 3K
Aku memilih Pavlova Musim Buah ini karena visualnya yang menarik, sayang besek-nya nggak mampu menjaga bentuknya yang lebih cakep di versi dine in 😅. Untukku, meringue-nya manis pake banget mana ukurannya pun gede, untungnya bisa diimbangi oleh krim dan buah-buahannya (Buah Naga, Pepaya, Nanas dan Jeruk) jadi nggak giung teuing.


Tart Singkong Chocolate Ganache with Smores 28K + box 2K
Ini punya Icunk, statusku nyobain doang 😁. Untukku rasa cokelatnya enak karena ada hint pahitnya, krimya juga enak meski sayang banget visualnya mesti rusak saat dimakan.Nggak tahu niya dengan kalyan, tapi menurutku cokelat bisa disebut enak kalau ada hint pahitnya ✨👌🏻.


@serojabake
🏠 Jl. Cihapit no 21 Bandung (sebelah Jatinangor House)
⏰ 15.00-20.00
🍳 32K-42K
🍰 15K-30K
🍸 25K-30K

✨

Segini dulu ya jalan jajan ke Cihapitnya, semoga bisa bersambung di weekend yang akan datang karena masih banyak jajanan lain yang belum dicobain.

See you~



Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello…

Selamat berakhir pekan yaw, semoga Bandung macetnya masih wajar 😁✨.

Karena halal-bi-halal angkatan masihlah sebatas wacana belaka di WAG, maka bolehlah aku dan Icunk melakukannya lebih dulu 😊, disclaimer: Deya nggak ikut karena kesibukan tingkat tinggi tahun ajaran baru. Kali ini kita memilih Cihapit sebagai area jalan-jajan, udah pada bosan kan dengan rute template yang itu-itu aja, jangankan kalyan… aku pun udah bosan 😌.

Tujuan kita ke Cihapit adalah untuk makan di pasarnya, yha~ belakangn ini FYP-ku didominasi oleh review kuliner di Cihapit. Cihapit sebelumnya memang udah dikenal sebagai tempat jajanan, makanya rame mulu. Aku sendiri jarang main ke Cihapit, saat kuliah pernah beberapa kali membeli profile plastik ABS untuk mock up di Toko Tidar, itu pun mesti ngumpulin nyawa dulu *akses angkotnya ribet 🥲.

Opsi kita kali ini adalah Ong Noodle, Toko Bakmie Feng dan Nasi Telur Sumber Rezeki, semuanya masih tentatif menyesuaikan dengan situesyen antrian. Oh ya, lokasinya berada dalam pasar ya bukan di pinggir jalan macem Bakmie Tjo Kin yang sejak aku datang udah pada ngantri.


First impression-ku untuk pasarnya: rapi dan bersih 😍. Rasanya menyenangkan melihat susunan sayuran dan buah-buahan yang disusun, jejeran ikan-ikan dan masakan yang takarannya seragam dalam plastik kembung. Wow… kan jadi ingin belanja😁 Tapi karena sadar nggak mau terbebani saat jalan, niat belanja di Pasar Cihapit mesti ditangguhkan *nggak berlaku untuk strawberry 🍓🍓🍓.

Saat kita kesana kebetulan Ong Noodle sedang full table dan ada beberapa yang mengantri, Toko Bakmie Feng meski full table (juga) nggak ada antrian, sedang Nasi Telur Sumber Rezeki mah belum buka. Di Toko Bakmi Feng kita dapat meja sendiri, bukan yang menempel di tembok jadi bisa agak leluasa makannya. Meski paginya udah sarapan dan belum memasuki jam makan siang, entah kenapa rasanya udah krucuk-krucuk aja 💥🤰🏻.


Order-an kita di Bakmie Feng:

Bakmi Naga Merah (komplit) 37K
Isinya bakmi (bisa pilih mie kecil/mie lebar), topping-nya pake Ayam Panggang Merah, Ayam Cincang dan Kailan crispy, turut bersamanya semangkuk kuah kaldu berisi 2 bakso dan 1 dumpling. Diantara semua topping-nya favourite-ku adalah Ayam Panggang Merah-nya, bumbunya meresap dan enak aja 😁. Kailan wave kini udah merambah bakmie, so far cocok-cocok aja sih ✨.

Liong Tea 10K
Punya Icunk, tapi kuyakin sih rasanya kaya gitu 😂 *deskripsi tyda membantu *pernah minum *tapi bukan disini.

Es Jeruk Peras 10K
Menurutku, ini adalah versi fresh dari Minute Maid Pulpy Orange yang ada bulir jeruknya 🍊.

Sebelum sendoknya dipindahkan

Setelah sendoknya dipindahkan

Yuk di-zoom dulu

@tokobakmiefeng
🏠 Pasar Cihapit blok B9-B10 Bandung
⏰ 10.00-18.00
🍜 22K-40K
🍸 10-18K
✨


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Assalamualaikum… 🙏🏻

Kembali lagi ke bulan favoritosnya umat muslim di dunia yakni bulan Ramadan, bulan penuh berkah yang sangat ditunggu-tunggu. Alhamdulillah Ramadan tahun ini bisa dilalui nyaris secara normal, euphoria yang sempat ke-pause kini udah ke-play lagi ✨. Senang sekali rasanya bisa melalui Ramadan seperti byasanya, seperti yang lalu-lalu, seperti yang udah-udah.

Nggak banyak yang bisa kuceritakan karena mostly Ramadan-ku isinya kerja 🎠, OTW dan beberes. Capek juga ternyata bekerja regular *heu 😂 tapi karenanya jam tidurku bisa lebih teratur, meski imbasnya aku sulit menemukan waktu untukku sendiri. Banyak kerjaan yang mesti ku skip gegara aku belum bisa menemukan flow yang sesuai 🥲, maunya rebahan mulu.

Dibandingkan Ramadan tahun lalu yang rusuh, kupikir Ramadan tahun ini lebih santai dan sesuai ekspektasi saat pandemi. Kurasa ada gap dimana 2 tahun hilang begitu aja, seakan-akan kita melanjutkan hidup pasca Ramadan 2019 🙃.

Biar lebih nyaman membacanya, kubuat highlight aja ya…

SILATURAHMI
Untuk tahun ini keluargaku nggak mudik jauh kecuali ngumpul di rumah Mbah, nggak terlalu hectic karena Pak De ber-Idul Fitri di Surabaya. Beberapa kerabat yang biasanya hadir ber-silaturahmi kini udah berpulang, makin terasa sepinya 😐. Kalau udah begini kan jadi kepikiran, gimana Idul Fitri tahun depan? Apakah ada yang berbeda atau masih sama? 😅.

Kalau Idul Fitri tahun lalu aku masih sempat mengucapkan via chat atau DM, tahun ini mah nggak ya, keburu lelah guise… Aku hanya sempat update status dan membalas ucapan via chat di hari kedua Idul Fitri, sisanya mah bhay! Percayalah, kuterima semua ucapan Idul Fitri kalyan kok meski nggak di-mention secara personal, kumaafkan *dengan pengecualian 😉.

MACETZ
Kupikir macet mah permasalahan semua tempat ya… semua yang ada akses jalannya lambat lain pasti akan macet juga 😌.

Saking macetnya aku pernah susah pulang dong… Saat itu kebetulan gerimis, udah tentcu yekan kalau gerimis di jam pulang kerja mah alamat susah dapet ojol, jarang banget yang mau nge-pick padahal harganya naik sampai 2 kali lipat. Aku juga malay pake angkot karena nggak bawa payung, yha~ lama-lama gerimisnya jadi hujan yakawan.

Maka melipirlah daku ke Kings, gibliksnya aku lupa kalau THR udah pada cair. Sejauh mata memandang yang kulihat adalah rang-o-rang yang menenteng tas belanja, berjubel dan nggak takut koronces lagi. Nggak sedikit yang membawa anak-anak dan yang nggak berpuasa, sumvah gagal faham akutu dengan konsep berbuka karena nggak kuat saat berbelanja.

UPCYCLE
Sejak bekerja aku udah nggak membeli lagi pakaian khusus Idul Fitri, paling pake yang udah ada aja, toh yang penting warnanya putih rapi kan 😁 Meski nggak berencana membeli pakaian khusus Idul Fitri aku tetap mesti membeli pakaian baru, karena… kini aku bekerja regular dan hujan turunnya seenak jidat. Yha~ ujung-ujungnya tetap belanja sih 🤣.

Pakaian yang byasanya kupake untuk Idul Fitri nggak tahu ada di rumah bagian mananya, kalau pun ketemu belum tentcu muat yekan haha *KZL 🙃 Mumpung tren upcycle masih anget, bolehlah kupake pakaian lungsuran mama yang udah di-tag sejak masih kuliah😊. Terdiri dari 2 pieces, sleeveless midi dress dan midi outer yang warnanya switch alias bolak balik, udah pernah dikecilin beberapa tahun yang lalu makanya muat ✨👌🏻.

Tyda di-capture sampai kaki karena aku pake sandal gunung Eiger yang disebelin mama, secara visual memang kurang matching namun secara durability mah okay, 10th years and still counting.

Aku yang gagal pose karena aba-abanya nge-blur, bisa dilihat tanganku kini ginuk-ginuk gimana gitu dan wajahku yang semakin ber-volume. Yha~ bahkan sebelum lebaran pun aku udah lebaran duluan.

Warna pakaian dan kerudung nggak matching karena nggak briefing dulu.

SAHUR & BERBUKA
Hampir setiap hari aku sahur tapi entah kenapa aku sering merasa lelah, ngantuk udah pasti, bahkan nggak jarang aku sakit kepala. Mungkin gegara kurang tidur juga kali ya… Ramadan kali ini intensitas berbuka di luar lebih sering, apalagi kalau bukan gegara macet, ketimbang stuck di jalan aku lebih memilih untuk berbuka lebih dulu.

Belum sah rasanya kalau Ramadan nggak ada bukber yekan, nah untuk detail bukbernya udah kubuat post-nya secara terpisah.

SHEILA ON 7 MAYLOP
H+ sekian pasca Idul Fitri aku nggak sengaja nonton Sheila On 7 di Net TV, blessing in disgust banget laini, tadinya aku pindah-pindahin channel sebagai penutupan sebelum mematikan TV dan eh… ada Sheila On 7 😍. Konser Sheila On 7 ini adalah konser tapping yang rencananya akan disiarkan di YouTube namun entah bagaimana malah berakhir disiarkan di TV. Aku sih yes ya karena aku jarang menonton TV.

FYI. Saat SD aku pernah kecanduan nonton TV (belum musim gadget) sampai hafal semua acaranya, begitu masuk ma’had kebiasaan nonton TV-ku lenyap karena aksesnya yang agak sulit. Saat kuliah aku nggak punya TV karena hidupku tersita tugas, pun hingga saat ini aku masih nggak punya TV (kecuali di rumah). Percayalah, belasan tahun hidup tanpa TV rasanya B aja 😁.

Sumvahhh… rasanya happy banget bisa nonton Sheila On 7 lagi, meski ada haru saat menyadari bahwa mereka udah menua dan beranak pinak. Dibandingkan dengan band seangakatannya Sheila on 7 termasuk band yang nggak neko-neko dan adem-adem bae, well… kecuali saat Anton di-kick dan Shakti ber-hijrah . FYI lagi. Anton kini additional drummer-nya Setia Band, eh pada kaget nggak nih? 🤭

Berlanjut ke Jum’at malam, saat aku memantau arus balik mudik meski nggak ikutan mudik tetiba ada notification dari akun Sheila On 7 yang sedang live. Gils… tumben-tumbenan yekan live, byasanya mereka live lewat tengah malam, yha~ biar nggak puyeng kali bacain komennya. Live-nya memang nggak lama tapi sukses jadi mood booster pasca kepanasan sedari pagi.

PIKNIK
Kagak. Nggak ada piknik-piknikan. Perjalanan dari rumah Mbah ke rumahku yang biasanya hanya ½ jam aja mesti molor jadi ± 2 jam gegara rang-o-rang pada piknik. Semoga tahun depan Idul Fitri-nya jauh dari weekend biar cutinya lebih panjang dan bisa dipecah. Piknik H+1 Idul Fitri bukan budaya keluargaku, budaya keluargaku adalah beberes kerjaan domestik, masak-masak dan leyeh-leyeh sepanjang hari. Nuhuns. 


***

Begitulah hari-hari Ramadan dan Idul Fitri serta euphoria yang mengiringinya, senang rasanya kembali melanjutkan hidup dan mengisi momen-momen yang pernah hilang karena pandemi.

Akhirul kalam… minal aidin wal faidzin ya, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita bisa dipertemukan lagi dengan Ramadan dan Idul Fitri selanjutnya.

Alapyu ❤️



Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello…

Sebelum ramadan aku dan Icunk sempat jalan-jalan yang bukan munggahan di sekitaran alun-alun *kemana lagi atuh 😁 Tujuan utamanya adalah untuk mengganti lensa kacamata Icunk di Jl. ABC dan ke Jatinangor House, sedang tujuan sampingannya adalah untuk menghabiskan waktu ketimbang anyep masing-masing di kosan 🥲. Udah agak lama sejak kita terakhir kali ke daerah Jl. ABC bareng, ini post-nya ya kalau mau baca.

JL. ABC

Jl. ABC mah nya kitu weh *saking seringnya  😂 tapi karena kita kesananya agak pagian jadi belum terlalu ramai, paling Warung Kopi Purnama yang udah “bangun“. Kalau pagi begini suasana di Jl. ABC memang nyaman karena belum terlalu banyak kendaraan yang lewat, mataharinya pun belum terlalu panas, cucok niya untuk kita yang jarang jemuran 😎. Meski begitu tukang jajanan mah udah pada buka lapak, ada Gorengan, Bola Ubi, Kue Ape, Baso Tahu, Es Cendol, Lotek dan… lah, kenapa malah ngabsen ya?! Wkwk 🤭.

Setelah Icunk selesai mengganti lensa kacamatanya kita jajan Es Cendol dulu, panas guise… 10K aja ✨👌🏻.





Kemudian kita jalan-jalan menyusuri Jl. Otista, sempat melipir sebentar ke Jl. Tamim karena ingin beli Basreng Tiktok 🤭 Hari gini apa sih yang nggak ada review-nya 😁. Sayangnya saat itu kita nggak menemukan Basreng-nya, udah ditungguin sesuai jam yang ada di review-nya tapi belum juga nampak hilal-nya, yha~ mungkin hari Minggu Basreng-nya libur.

Gagal menemukan Basreng akhirnya kita memutuskan untuk langsung cabs ke Jatinangor House, jalan kaki karena di maps mah jaraknya dekat 🙃.

JATINANGOR HOUSE

Aku lupa kapan pastinya tapi aku dan Icunk memang udah merencanakan ke Jatinangor House yang cabang Cisitu, waktu berlalu sampai akhirnya Jatinangor House buka cabang di Jl. Naripan. Kebetulan lokasinya masih masuk rute template jalan-jajan kita, jadi ya sekalyan aja gitu 😀 Eh iya, kita tahu Jatinangor House ini dari review di Tiktok ya… 

Aku nggak tahu apakah konsep Jatinangor House di awal adalah hanya take away station atau memang lokasinya cabangnya yang kurang costumer friendly. Namun di Jatinangor House cabang Jl. Naripan area dine in-nya di teras café (jadi café-nya di dalam kitanya di luar) yang terbatas dan kurang nyaman 😅. Kita memutuskan untuk dine in karena nggak ada ide mau cucurak dimana 🤣 Beruntungnya saat itu nggak begitu ramai, jadi ya bisalah… 😉.

Untuk makanannya kita order kita sama yakni Paket Ayam Spicy Jatinagor Special Large, sedang untuk minumannya aku order Lemonade Summer dan Icunk Chocolate Daily. Kalau membaca komentar rang-o-rang Jatinangor House ini adalah versi lokal dari McD, bahkan logonya satu nafas, hanya warnanya aja yang berbeda. OK, markicob… Mirip nggak nih dengan McD? 🧐.

Sejujurnya aku udah lupa lagi gimana rasa Spicy Chicken-nya McD, udah lama nggak beli juga, tapi memang ada miripnya sih. Menurutku yang mirip malah scramble egg-nya , well… kubilang begini karena byasanya fast food pakenya telur mata sapi 🍳 bukan scramble egg. Selain itu Kailan crispy-nya okay ya, meski agak pedas tapi masih aman bagi yang nggak suka pedas 👍🏻.

Paket Ayam Spicy Jatinagor Special Large 23K
Lemonade Summer 13K
Chocolate Daily 15K

Pake saus karena lupa ayamnya udah spicy 🥲 pedas yha~
Untukku Jatinangor House okcey ya, tapi menurutku lebih baik take away ketimbang dine in.

JATINANGOR HOUSE
🏠 Jl. Naripan no 34. Kebon Pisang, Sumur, Bandung
⏰ 10.00-21.00
🍗 20K-34K
🧋 12K-20K

SEBLAK COBEK TEH IDA BRAGA

Dari Jatinangor House kita jalan-jalan lagi ke daerah Braga, nggak tahu mau ngapain karena café pada penuh dan kita udah kenyang. Yha~ ketimbang jalan nggak jelas akhirnya kita memutuskan untuk nyobain Seblak Cobek-nya Teh Ida, betcul sekali… TikTok drives us there 🤭.

Untuk mencapai lokasinya kita mesti melalui jalanan yang menurun di samping Toko Kopi Djawa, nggak perlu khawatir nyasar karena ada banyak sign yang menunjukkan lokasi Seblak Cobek Teh Ida. Saat kita kesana suasananya ramai ya, rerata sih anak muda dan Go Food, untuk order-nya kita tinggal menulis di kertas yang tersedia lalu diberikan ke Tetehnya.

Tadinya kita mau take away tapi entah kenapa jadinya malah makan disana 😁 perjalanan menemukan Seblak Cobek Teh Ida ini menghabiskan energi yaw. Mungkin gegera ramai, order-anku dan Icunk ada yang miss tapi yowes dimakan  ajakarena kalau complain watir si Teteh-nya riweuh 😅 So far, rasanya okay dan cikur-nya terasa banget. Kalau haus bisa jajan minuman di warung depan.



SEBLAK COBEK TEH IDA BRAGA
🏠 Jl. Braga Gg. Apandi no 30 Braga Sumur Bandung (masuk lewat samping Kopi Toko Djawa)
⏰ 10.00-19.00
🍲 10K-28K

***

Perjalananan pulangnya lebih menantang haha aku sampai mesti berhenti karena nggak kuwat nanjak 😱. Beruntung cuacanya cerah berawan kek filmnya Makoto Shinkai. Sampai ketemu di Jalan-Jajan berikutnya.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello…

Alhamdulillah kita bisa dipertemukan kembali dengan Ramadan, sama sekali nggak mengira bahwa di Ramadan kali ini euphoria-nya akan sama seperti tahun-tahun sebelum pandemi 🥺.

Dimulai dengan penentuan awal Ramadan Muhammadiyah vs pemerintah yang berimbas pada perbedaan hari mulai puasa. Syudah byasa yaini~ 😌 Saat masih hidup Mbahku pernah ngedumel karena artinya kita (anak cucunya) akan merayakan Idul Fitri di hari yang berbeda. Later did we know, ada masanya ketika kita merasakan gagal Idul Fitri gegara politik di era SBY 🥲.

Di masa pandemi yang ternyata masih belum kelar tentcu ada kekhawatiran masif dalam hal finansial. Kita pun lebih selektif dalam menggunakan uang dan mulai berhemat, sedih sih tapi dari sini kita bisa belajar banyak hal. Budget untuk outfit berganti menjadi budget untuk self healthing, ngaku deh… siapa yang begini juga? 😅 Kalau udah begini ketahuan banget jomponya 🤭.

Setelah hampir 2 tahun bukber dengan khodam 😶akhirnya pemerintah mengizinkan warga +62 untuk bukber di luar dengan catatan nggak boleh mengobrol. Hahahaha 😂 Dear pemerintah, esensi bukber yang sesungguhnya terletak pada ngobrolnya bukan pada makanannya 😅, sorry to say tapi kuyakin banget konsep bukber pake bahasa kalbu nggak cocok untuk warga +62.

Seperti tahun-tahun yang lalu aku menerima beberapa undangan bukber, yang semuanya beneran jadi alias bukan hanya wacana. Saking excited-nya sampai kumasukkan ke event di calendar. Maaf banget niya, post anti boncos ala finplan yang wara wiri mesti ku skip, ini bukan lagi tentang hemat pangkal kaya melainkan tentang mengisi kembali momen yang pernah hilang 😀.

Jadi, Ramadan kali ini aku bukber dengan siapa?

BUKBER: BUKA BERDUA
Bukber ini nggak sengaja tercipta karena gabut ditinggal liputan 😅 Percayalah, susah banget nyari tempat makan non reservasi di saat mepet. Gils… gercep banget ya rang-o-rang. Setelah puyeng mencari akhirnya ada juga tempat yang mau menerima meski tanpa reservasi, meski diguyur hujan deras Braga rame banget kek malam minggu non Ramadan.



BUKBER: BUKA BEREMPAT
Bukber yang ini tercipta karena Lisna akhirnya main ke Bandung lagi, jarang-jarang kan bisa ketemu dan ngobrol ngalor ngidul 🤗. OTW bukber sungguhlah perjuangan, macet di Kepatihan bikin nostalgia ke Ramadan sebelum pandemi, membuatku yakin koronces udah angkat kaki dari Sunda Empire 🤴🏻.


BUKBER: BUKA BERSAMA TEMAN MAIN
Bukber yang ini tercipta karena aku kangen bukber dengan teman-temanku😘 meski orangnya itu lagi itu lagi aku nggak bosan kok. Feel free kalau ada halal bi halal pasca Idul Fitri 🤭. Siangnya aku sempat misuh-misuh gegara hujannya nggak selesai-selesai, eh begitu OTW malah berhenti hujannya *hanash bund 🥵, aku udah pake jaket double dan sendal jepit nih.

makanan mahal yaini 🤭 

BUKBER: BUKA BERSAMA TEMAN KANTOR
Bukber yang ini tercipta karena besoknya libur😁 tahu sendiri yekan bukber menjelang akhir Ramadan mah pikirannya udah kemana-mana. Ini kali pertamaku bertemu dengan teman kantor yang lokasinya terpisah-pisah, amazed dengan fakta bahwa hampir teman kantorku semuanya ciwik 😊.


BUKBER: BUKA BERSAMA TEMAN ANGKATAN
Bukber ini tercipta karena kita udah lama nggak mengadakan bukber, kangen mah nggak udah ditanyain lagi ya. Bukber kali ini diadakan di rumah Rela kantor Futih, lengkap dengan tausiah-nya, gils… udah lama banget yekan 🤭. Udah khawatir mesti pake gamis dan kerudung sedada lalu sadar kalau aku udah nggak tinggal di Ma’had lagi 😂.


BUKBER: BUKA BERSAMA KELUARGA
Bukber yang ini tercipta karena long weekend sebelum Idul Fitri, sebagai anggota keluarga yang berbakti udah sepatutnya aku pulang dan mengakhiri sesi Neng Thoyyibah ini 😂 Padahal minggu sebelumnya keluargaku udah mengadakan bukber keluarga sekaligus syukuran ulang tahunnya Wa End. Sebagai orang Asia kita selalu punya alasan untuk merayakan bukan?


Ya. Ya. Ya. Aku tahu bagi Sebagian orang bukber dan printilannya ini adalah salah satu cara cepat menuju bokek, tapi untukku yang udah 2 tahunan bukber hanya bersama circle terdekat, Ramadan kali ini adalah waktu yang tepat untuk mengisi kembali momen yang pernah hilang dan ber-silaturahmi dengan teman dan sanak saudara sekalyan 🙏🏻.

Mungkin sebaiknya dibuat budget khusus bukber, who knows Ramadan tahun depan aku menerima lebih banyak undangan bukber. List-nya masih panjang yaini: bukber teman kantor lama, bukber teman kuliah, bukber SMP-SMA full version, bukber teman SD, bukber teman TK, bukber tetangga dan bukber-bukber non virtual lainnnya.

Semoga kita semua diberikan usia yang cukup untuk keep in touch hingga tahun-tahun yang akan datang dan budget yang mesti dipersiapkan dari sekarang 😁. Sampai jumpa di liputan bukber Ramadan tahun depan.

*tyda spill orangnya bukan berarti tyda coy

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (21)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (2)
    • ▼  Aug (2)
      • Pirates of the Carribean Movies
      • Diam Itu (C)Emas

SERIES

Book Annual Post Quaranthings Screen Shopping Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Dinda Puspitasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kae Pratiwi
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Mira Afianti
  • Monster Buaya
  • N Journal
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Check This Too

  • Minimalist Baker
  • Spice The Plate

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Community

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates