Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hallo... 
Bertemu lagi di annual birthday post yang kesekian haha

Happy birthday to me
Happy birthday to you
Happy birthday to everyone that have birthday today

Kalau kau adalah penonton Game of Thrones pasti ingat di ending season 6, Sansa Stark mengatakan “I’m slow learner, it's true... but I learn” sebagai last words-nya untuk Lord Baelish yang misuh-misuh sebelum dieksekusi Arya Stark. Hal yang mengesankan mengingat Sansa Stark adalah karakter yang sama sekali nggak pernah terpikirkan akan survive hingga season terakhir.

Kalau ada kata-kata yang bisa menggambarkan bagaimana kesanku saat memasuki fase hidup baru, kupikir Sansa's last words ini cukup mewakili.

Selama tahun-tahun kehidupanku (haha malay banget nih nyebut umur) ada banyak hal yang sudah kulalui. Dari yang menyenangkan, menyedihkan, mengesalkan, mengkhawatirkan, mengharu biru, membahagiakan, melegakan sampai yang nggak ingin terulang lagi.

1 dekade belakangan ini *heu😅 kupikir aku lebih banyak menghabiskan waktu untuk berpikir... berpikir... berpikir... mengenai esensiku sebagai manusia. Ada banyak kejadian yang membuatku merasa bahwa hal-hal luar biasa telah terjadi tanpa sebab yang pasti, yang malah membuatku semakin mempertanyakannya.

Saat aku masih kuliah dan galau tentang tujuan hidup, aku dan beberapa teman pernah menemui Teh Uwi (dosenku) untuk sekedar curhat haha Hayoolohh ngaku... pasti pernah kan berada di fase ini. Saat itu aku galau gegara merasa apa yang kulakukan saat itu berada jauh dari goals hidupku. Sungguh sebuah ke-nggak-nyambungan yang HQQ.

Let’s see...

Goals (seumur) hidupku adalah:
1. Menjadi arsitek
2. Punya perkebunan
3. Hidup bahagia selamanya abadan wadaiman
Selama OTW dari point 1 ke point 3 aku menikmati waktu (dengan) menjadi backpacker sekaligus travel blogger.

Tapi aku malah:
1. Kuliah di jurusan Desain Produk
2. Nggak punya hobby lantaran seluruh saripati kehidupan terserap tugas
3. Nggak sempat mengurusi blog lantaran patah hati dicampakkan Multiply
Lebih dari segalanya, aku nggak tahu lagi mau dibawa kemana hidupku ini.

Saat itu Teh Uwi bilang kalau kita (aku dan teman-teman) nggak harus terlalu mengkhawatirkan betapa jauhnya expectation and reality, karena pada akhirnya hidup itu sendiri yang akan mengantarkan kita pada goals yang diinginkan. Believe it or not, it happened pada orang-orang di sekitar Teh Uwi, ingin sekali rasanya hal itu terjadi padaku juga.

Hal lain yang kuingat dari teh Uwi adalah; akan ada saatnya kita mengalami fase menemukan Tuhan (lupa lagi kalimatnya gimana, tapi intinya gini) yakni di usia sekitar 20 akhir atau 30 awal. Pada fase tersebut kita pasti akan lebih concern terhadap hal-hal yang menyangkut keyakinan, macem lebih peduli halal dan haram, berusaha menjalankan sholat 5 waktu bahkan mengikuti kajian tertentu.

Later did I know, yang dimaksud saat Teh Uwi saat itu kini disebut hijrah.

Aku sendiri mengartikan hijrah sebagai improvement, dari good jadi better (dan jadi best). Good adalah saat aku menjalankan sholat 5 waktu, better adalah saat aku menjalankan sholat 5 waktu kemudian sholat sunnah, sedang best adalah saat aku menjalankan sholat 5 waktu kemudian sholat sunnah kemudian ber-dzikir setelahnya.

Hmm... kayanya mending dibahas di post terpisah ya haha (sip, ditunggu eaaa).

Dari memory tersebut aku menyadari bahwa apa yang kudapatkan saat ini mungkin nggak akan langsung berguna saat ini juga, namun akan ada saatnya digunakan.

Pelajaran yang kudapat saat di ma’had mungkin nggak terlalu berguna (dan digunakan) saat kuliah, namun nyatanya pelajaran tersebut malah relevan dengan situesyen saat ini. Pelajaran mengenai tafsir uluhiyah dan rububiyah mendadak muncul di kepalaku saat melihat akun-akun hijrah membahas tentang tauhid, begitu pun dengan dalil-dalil penggunaan uang digital yang Hot Hot Pop.

Pelajaran yang kudapat saat kuliah mungkin nggak terlalu digunakan saat bekerja, hanya sebagian aja, namun cerita-cerita dan petuah yang disisipkan di sela-sela kuliah masih membuatku overwhelmed sampai saat ini. Mungkin seharusnya aku memberikan lebih banyak effort untuk mata kuliah teori, karena nyatanya sama bergunanya dengan mata kuliah studio.

Benih yang ditanam hari ini nggak akan langsung berbuah hari ini guise...

Kecuali,

Toge haha

Udah ya, kapan-kapan post ini dilanjut.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Source: Asianwiki

Hay... Happy New Year everyone, wish all the best things would be happen in this year 😊.

Terhitung sejak COVID-19 outbreak, sekiranya sudah hampir 10 bulan lebih nggak ke XXI Ubertos dan makan Pecel Lele di seberangnya🥺. Dalam rentang 10 bulan itu, banyak sekali perubahan dan penyesuaian, kalau sebelumnya kita ‘dibiasakan’ nonton di bioskop, sejak pandemi nontonnya pindah via streaming 😅.

Untuk beberapa film aku lebih suka nonton di bioskop ketimbang streaming, screen-nya lebih besar haha 😁. Somehow, yang kurindukan dari nonton dari bioskop adalah diskusi atau ngobrol ngalor ngidul setelahnya, berasa paling keren aja gitu ngomentarin ini itu meski sebenarnya nggak ngerti-ngerti amat teknisnya gimans 😂. Suka aja spill setiap detail nggak penting yang nggak sengaja kulihat.

Meski nonton via streaming lebih bebas (bisa sambil rebahan dan nge-skip scene yang nggak menarik) kumerasa nonton via streaming ini agak anyep, ya masa sih mesti diskusi sama guling? *hahapeuuu 😂  Sejauh mata memandang kan tembok lagi tembok lagi, mana satu-satunya Bulan yang bisa ngomong cuma Deya 😋.

Selama pandemi intensitas Netflix-ing kawan-kawan insta story naik cukup signifikan ya... hampir setiap buka story isinya Netflix + mini review. Aku pun punya beberapa hanca serial di Netflix, tapi khusus untuk tahun lalu aku lebih banyak nonton drakor ketimbang nonton film. Lebih menjual mimpi 😂.

Drakor terakhir yang kutonton (bahkan di malam pergantian tahun) adalah Sweet Home, asli, Sweet Home ini kewren banget. Nggak salah ditonton paling akhir 😉. Ohya, Sweet Home ini adalah serial yang digadang-gadang menjadi serial termahal Korea, kalem guise... nggak usah ikutan pusing mikirin budget, udah dibakarin langsung sama Netflix 😌.

Untuk list drakor lainnya yang kutonton selama pandemi bisa dibaca disini ya.

Sweet Home bercerita tentang Cha Hyun Soo (Song Kang) yang pindah ke aparteman Green Home pasca kecelakaan yang merenggut keluarganya. Sekilas, buluknya apartemen Green Home ini mengingatkanku pada apartemennya Strangers From Hell (masih on going nontonnya). Entah karena gabut apa hopeless, Cha Hyun Soo memutuskan untuk bunuh diri.

Beruntung ia mengurungkan niatnya dan memilih untuk kembali rebahan di kamarnya, nggak berapa lama pintunya diketuk. Saat melihat layar intercom, Hyun Soo kaget sendiri karena itu adalah mb-mb di sebelah yang saban hari insecure dengan berat badannya. Lah... jangankan Hyun Soo, aku juga kaget dengan visual mbnya yang nyeremin macem dibedakin lebu 🤔.

Eym... ini masih episode 1 loh ya... 


Ohya, disclaimer dulu, Sweet Home ini adalah serial tentang monster ya bukan tentang zombie apalagi hantu. Temanya cukup nyegerin terutama bagi khow-khow sekalyan yang udah malay dengan zombie apocalypse, meski begitu nggak kusarankan nonton Sweet Home sambil makan atau ngemil karena banyak scene menjijiqan nan gore 😅.

Nah, selama nonton Sweet Home aku pun mempertanyakan asbabun nuzul-nya para monster, apakah hasil eksperimen pemerintah yang gagal? Apakah pandemi? Apakah parasit yang mengeluarkan sisi terburuk dari manusia? Sampai serial berakhir aku masih belum mudeng dengan asbabun nuzul-nya para monster. Mungkin nanti di season 2 akan dijelaskan.

Tentcunya, semua berubah saat negara api menyerang... 🔥.

Semua penghuni yang apartemen Green Home yang masih hidup berkumpul dan mencari cara untuk survive, pada saat genting inilah kita bisa melihat tabiat manusia yang sesungguhnya. Selalu ada orang-orang yang mementingkan egonya 🙃.


Biar mudah, kuperkenalkan dulu netizen apartemen Green Home yang stay di lantai 1.

Seo Yi Kyeong (Lee Si Young) adalah anggota damkar yang kebetulan sedang berada di apartemen Green Home saat para monster mulai beraksi. Salah satu key person yang punya andil dalam Sweet Home, yang punya paling punya koneksi dengan pemerintah.

Kalau yang lain adalah penghuni apartemen Green Home, Pyeon Sang Wook (Lee Jin Wook) ini adalah tamu tak diundangnya Choi Yoon Jae (Ko Gun Han). Yap. Kalau di The Walking Dead mah, Pyeon Sang Wook ini adalah Daryl-nya. Tahan banting coy 👍🏻.

Di awal, Jeong Jae Heon (Kim Nam Hee) adalah favorite-ku, meski masih heran kenapa bisa doi pake samurai padahal di Korea, kusuka style-nya. Sumpah patah hati banget saat Jeong Jae Heon tangannya kena pemotong rumput, udah macem Yoko aja 🥺. Jeong Jae Heon adalah tandemnya Yoon Ji Soo (Park Gyu Young) seorang bassist yang masih belum jelas nama band-nya apa haha 😂.

Saat netizen apartemen Green Home terjebak, Lee Eun Hyuk (Lee Do Hyun) adalah orang yang memimpin mereka. Meski nggak semuanya senang dengan caranya memimpin kupikir ia cukup cerdas dalam mengambil keputusan ✨👌🏻. Aslinya Lee Eun Hyuk ini adalah mahasiswa kedokteran yang sedang cuti untuk membiayai sekolah balet Lee Eun Yoo (Go Min Si).

Ahn Gil Seop (Kim Kap Soo) dan Park Yoo Ri (Goo Yoon Jung) adalah pasangan kakek dan cucu yang turun ke lantai 1 pasca mendengar pengumumannya Lee Eun Hyuk. Kusuka kakeknya, meski udah uzur masih on fire hehe 🤗. 

Han Du Sik (Kim Sang Ho) adalah veteran yang menyuruh Hyun Soo menjemput Kim Su Yeong (Heo Yool) dan Kim Yeong Su (Choi Go). Skill-nya Han Du Sik ini sangat berguna sekali ya 👍🏻.

Kim Seok Hyeon (Woo Hyeon) dan An Seo Yeong (Kim Hyun) adalah pasangan suami istri yang mengelola mini market, dibantu pegawainya No Byeong Il (Im Su Hyung) yang membuatku pangling gegara mirip Yoga Arizona 😂 Kelakuannya Kim Seok Hyeon semasa hidup ngeselin abiss makanya di akhir kena azab.

Diantara netizen apartemen Green Home, salah satu yang paling keukeuh untuk keluar adalah Cha Jin Ok (Kim Hee Jung) yang menunggu anaknya pulang, beliau adalah pemilik day care yang nantinya dijadikan base camp. Sedih banget nih, Park Min Ju (Park Jin Soo) dan Lee Su Ung (Ahn Dong Go) mainnya belum lama tapinya udah tumbang duluan 😭.

Kemudian ada: Son In Ye (Kim Guk Hee) alias emaknya Bom alias seksi dokumentasi. Im Myung Sook (Lee Bong Ryun) yang akhirnya berubah menjadi monster dan Kim Ji Eun (Jeong Ha Dam) karakter pendukung yang hebatnya bisa survive sampai episode akhir-akhir 😁. Kang Seung Wan (Woo Jung Kook) Nobita KW yang naasnya baru keterima kerja 😅 dan Ryu Jae Hwan (Lee Joon Woo) pemuda gabut yang kebetulan masuk geng.

Sedang sisanya adalah figuran-figuran ghaib yang kadang ada kadang nggak ada, ini paling plot hole sih. Di episode-episode awal perasaan banyak banget netizennya, tapi kemudian ngilang-ngilang, eh di momen-momen tertentu mereka muncul lagi. Nggak konsisten banget nih ah 😅.

Serial survival macem Sweet Home ini mengingatkanku akan serial The Walking Dead yang sama-sama bercerita tentang masa post apocalyptic. Saat netizen apartemen Green Home bahu membahu untuk survive, nggak tahu darimana tiba-tiba muncul gengnya Shin Jung Seop (Heo Jun Seok) yang kelakuannya udah macem si Negan. 

*huft 😪


Kalau boleh memilih 3 karakter yang menjadi kojo, aku akan memilih; Jeong Jae Heon (yang sayangnya udah di-cut duluan) Seo Yi Kyeong dan Pyeon Sang Wook. Aku juga berharap Lee Eun Hyuk (yang entah gimana caranya) bisa bergabung di season 2 🙏🏻. 

Yuyur, aku kurang tertarik dengan Cha Hyun Soo sebagai main lead karena karakternya masih samar dan terkadang blah bloh 🤣  Karakter nyebelin sepanjang season menurutku adalah Jung Ui Myeong (Kim Sung Cheol), kelakuannya itu loh ya.... Ohya, konsep symbionite-nya mengingatkanku akan Venom, bingung juga gimana cara symbionite-nya nyetir 🤔.

Sweet Home ini diadaptasi dari webtoon berjudul. Kalau melihat komen netizen (terutama pembaca webtoon-nya) rata-rata mereka kecewa karena adaptasi serialnya kurang nendang 🎯. Nggak sedikit yang bilang serialnya ini overrated, untuk hal ini aku belum bisa komen ya karena aku belum membaca webtoon-nya. 

Memang banyak hal mesti diperbaiki tapi menurutku serial Sweet Home ini kewren yaw dan mungkin level kerennya akan bertambah kalau membaca webtoon-nya. Kupikir serial Sweet Home ini compact ya, ceritanya padat karya dan nggak bertele-tele, eksekusi karakternya cepat tanpa tedeng aling-aling. Fix, ditunggu season 2-nya.

Owkay... kalau khow butuh tontonan yang asyik dan menarik non zombie, bisa niya ditonton, at least khow mesti mencoba menontonnya sampai episode 3.

See you... 👋🏻

Credits: @netflixid
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hallo... 

Rasanya baru minggu lalu aku menulis post akhir tahun, eh ternyata.. udah waktunya menulis lagi, gils... setahun berlalu tapi rasanya skip abis haha 😂 Banyak rencana berakhir menjadi wacana gegara pandemi yang belum tentu kelar meski uji coba vaksin berhasil. 

Kalau ditanya gimana rasanya (kena) pandemi? Menurutku, rasanya macem kembali ke masa hiatusku di tahun-tahun lalu 😅. Nostalgia 🤣 Mungkin perbedaannya terletak pada bagaimana aku menghadapinya, kalau hiatus vol. 1 adalah tentang how to survive, maka hiatus vol. 2 adalah tentang finding purpose. Menurutku ya... 😊.

Di hiatus vol. 1, aku belajar untuk memilih dan melepaskan hal-hal (yang kupikir esensial) dalam hidup seperti pertemanan, pekerjaan, tujuan dan berbagai printilan duniawi lainnya haha Ternyata nothing last forever... 🥺.

Katakanlah, kamera. Kupikir kamera adalah salah satu hal esensial yang mesti kumiliki karena berdaya guna mengabadikan momen. Kadang sampai greget sendiri ingin beli kamera. Tapi ya setelah melalui hari-hari overthinking akhirnya aku memutuskan untuk menyisihkan kamera karena toh ternyata (setelah dijalani) aku masih bisa hidup meski nggak punya kamera 🤗. 

Ada masanya ketika aku meng-unistall social media gegara gedeg, hanya bisa makan tahu dan tempe selama 2 bulan lebih gegara alergi dan menghabiskan waktuku ala the art of doing nothing 😌. Beberes rumah, menyiram tanaman, membaca buku, menonton TV, ngeblog lagi, declutter isi laptop, sedang sisanya (masih) berusaha menata hidup 😋. 

Di hiatus vol.2 aku belajar untuk lebih menghargai waktu dan berusaha untuk lebih well prepare untuk segala kemungkinan. Tapi kalau boleh jujur, aku cukup senang karena rencanaku untuk lebih menikmati hidup akhirnya tercapai meski melalui cara yang wkwkwk Aku menemukan bahwa pandemi ini membuatku lebih santai dalam menjalani hidup 😉. 

Percayalah... di post yang lalu-lalu aku lebih sering menggunakan tata bahasa yang agak baku, macem; membuat, sudah, sepertinya dan berusaha untuk membuat tulisanku menjadi lebih berbudi bahasa. Sedang saat ini aku lebih sering menggunakan tata bahasa yang lebih santai macem; bikin, udah, kayanya dan berusaha untuk membuat tulisanku senyaman dan sesantai bagai ngobrol dengan coy yang sefrekuensi 😘. 

Karena sudah WFH sejak tahun lalu alias kerja remote, yang terjadi saat ini nggak jauh berbeda dengan hari-hari (yang bukan hari Jisun) biasa. Bedanya kali ini massanya banyak... Wow! Se-excited itukah orang-orang dalam menyambut WFH? 🤔 Well... Kurang lebih itulah yang kurasakan saat awal-awal kerja remote, sensasinya macem kerupuk. Meski mampu ngembang cepat di awal tapi lama-lama melempem juga 🙃. 

Ohya, selama pandemi beberapa hal mendadak hype 😎.


1. Dalgona Coffee 
Skip. Nggak ikutan karena nggak mau mempersulit diri sendiri 😌. 

2. Bercocok tanam 
Skip juga. Tapi mama di rumah malah makin excited, begitu pulang banyak tanaman baru yang belum kenalan 😁.

3. Virtual photoshoot 
Skip juga. Nggak ikutan karena nggak tertarik 😌. 

4. Online streaming 
Ada beberapa serial yang kutonton dan kutunggu di Netflix, tapi akhirnya memutuskan untuk fokus hanya ke drakor aja karena lebih menjual mimpi 😂.
Oppa... Oppa... Anyonghaseyo... ❤️.

5. Online class & Webinar 
Aku sempat mengikuti beberapa online class baik yang berbayar maupun yang nggak berbayar, sejauh ini online class yang menurutku berfaedah adalah kelasnya Jonathan End ✨👌🏻. Sedang sisanya adalah milik Future Learn, Skill Academy dan berbagai IG live-nya orang-orang. Etapi... banyak yang live banyak yang leave 😏. 

6. Mendadak enterpreneur 
Salah satu efek pandemi yang paling terasa adalah berkurangnya income akibat WFH, sebagian netizen memanfaatkan peluang tersebut dengan berjualan online. Setiap kali nonton insto isinya jualan mulu, dari home dress, dessert box sampai jasa belanja sayuran, semangat yakawan. Love you... 😘.

7. Main game 
Salah satu game yang hype di masa pandemi ini adalah Among Us, aku pernah ikutan main tapi nggak sampai 2 minggu aplikasinya udah di uninstall lagi, yagimana... mainnya belum lama udah keburu dibunuh haha 😂.
Meski terlambat, saat ini aku lagi anget-angetnya main Redecor, ternyata seru ya... 🤗.

8. Masak sendiri 
Salah satu pencapaian terbaik selama pandemi adalah masak sendiri, saking niatnya aku sampai beli kompor listrik. Sungguh sebuah effort bisa beres masak sebelum jam 8 pagi 😉. 

9. Masker 
Yawla... banyak banget yang jualan masker unyu... Ada beberapa yang kuincar (bahkan sampai kunyalakan notifnya) tapi selalu sold out, gercep banget nih netizen 😁.

10. Dan masih banyak lagi 

Bersandar pada Resoluslice, harusnya aku menulis tentang beginning of the decade and end of the decade ya, kupikir 2020 adalah tahun spasi alias jeda alias pause, karena rasanya kilat banget. Januari, Februari, Maret...eh tahu-tahu Desember 🥺. 

Kalau ditanya apa goals-ku di tahun depan. Well... kupikir aku masih akan meneruskan apa yang sudah kumulai. Kemungkinan liburan tipis-tipis dan berusaha untuk nggak ngoyo ingin ini itu karena sadar diri ada hal-hal yang nggak bisa ku kontrol. 

Berarti masih sama ya hehe 🙃.

Semoga tahun depan (dan tahun-tahun seterusnya) kita semua diberkahi kebahagiaan yang tak surut, menerima sesuai yang dipanjatkan, memiliki yang sebelumnya tak termiliki serta masa yang panjang untuk menikmatinya. 

Aamiin. 

Inilah tweet penutup tahun dariku, jangan pernah berhenti berdoa ya... aku sayang kalyan semua wahai netizen ❤️❤️❤️.


David Gogishvili ✪ · Snowman _ Sia
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hai netizen akhir tahun... 🙋🏻‍♀️.

Menjelang pergantian tahun beberapa apps mulai mengirimkan rekap tahunannya, aku sih yes ya karena jadi bisa tracking apa aja yang kulakukan selama setahun kebelakang. Membantu sekali apalagi kalau ada goals yang sedang dikejar. Hal-hal semacam ini sebenarnya penting nggak penting sih, tapi tetep ya selalu menarik untuk ditunggu 😊.

Diantara semua apps ini, kupikir yang menjadi breakthrough recap di tahun ini adalah Spotify, karena lebih interaktif dan memberikan pengalaman yang menarik saat menontonnya. Maklum yaw~ netizen haus hiburan haha makanya nonton yang beginian aja berasa lagi nonton apaan hahanjirrr faqir hiburan~ 🤣.

Kemudian disusul Shopee yang tumben-tumbenan bikin kilas balik, tapi gpp sih seenggaknya aku jadi tahu kalau tahun ini ternyata aku lebih hemat belanja di Shopee meski sedang pandemi. Haha... yaiyalah kan pindah ke Tokopedia *saruakeneh 🔨😌 Coba ya Tokopedia ikutan bikin juga, yakin pisan kalau dijumlah-jumlah mah hasilnya seri. 

Kurasa aku lebih suka konsep rapotnya Grab di tahun lalu, tahun ini Grab recap-nya kurang nendang ah... Mungkin gegara pandemi juga kali ya *heu Recap Gojek tahun ini menarik tapi untukku kurang berkesan, yha~ mungkin masalah taste juga kali ya *heu (lagi). 

Selama ini aku menggunakan Duolingo untuk mengasah minat dan bakat di Bahasa Jerman, kali kan ya... siapa tahu... nanti mampir ke Jerman 😉.

Tapi untuk tahun ini, aku menggunakan Duolingo untuk belajar Bahasa Inggris dalam rangka persiapan tes IELTS (yang mana belum kulakukan). Entah kesambet apa, tapi pandemi ini menginspirasiku untuk selangkah lebih berfaedah ketimbang gabut nontonin orang-orang bikin Dalgona Coffee. 

Well... semoga tahun depan recap-nya bisa lebih baik lagi ya. 

Semangat!!! 
Pandemi belum berakhir yakawan.








Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hay! Hay! Hay! 

Selamat menikmati libur akhir tahun yakawan, meski kecewa liburnya di-cut gegara pandemi, kuyakin sekali masih ada sisa mangkel di hati karena Pemilu tetap lanjut. Meh banget nih pemerintah. Macem nggak akan ada hari esok aja... 🤔 Ternyata benar niya apa kata ayah saat pemilu tahun lalu: tyada hal yang abadi (di dunia ini), kecuali... kepentingan pribadi. Ntapss 👍🏻. 

Di tengah kepanikan dan kesimpangsiuran info COVID-19 aku menemukan kesenangan dari Twitter, bahkan salah satu alasanku bersemangat menjalani hari adalah karena cuitan netizen +62 yang kupikir lebih mewakili isi hati ketimbang DPR 😅. Asli. Netizen +62 selalu bisa menemukan celah untuk mengomentari, mengkritisi dan memeriahkan suasana 😂. Layaknya Doraemon, selalu ada yang baru di Twitter ✨😎✨. 

Saat COVID-19 outbreak timeline Twitter mendadak serius, menyesuaikan dengan situesyen terkini yang terasa sangat hopeless (dan helpless). Eh, tapi bukan netizen +62 namanya kalau nggak bisa melempar punchline yang bisa bikin ngakak sampai kram perut haha  🤣🤣🤣 Gibliks memang... cepat tanggap dan tangkas menyambar berita terkini. 

Meski kadang suka malay dengan akun yang pure bikin review demi traffic dan yang gemar memanfaatkan hashtag dengan meng-upload selfie, aku suka netizen +62 ini, gabutnya nggak dibuat-buat 🥳. Selanjutnya, akan kubagikan screenshot cuitan netizen +62 yang masih kusimpan di smartphone-ku, yang sering ku kutengok bergantian dengan meme koleksyen yang (juga) ku kumpulkan dari Twitter. Moodbooster banget pokoknya haha 🤣🤣🤣.

Enjoy please... 

Ohya, karena banyaknya screenshot ini disusun random ya... Semoga terhibur 😋.



SUARA DISKO · DISKORIA - SERENATA JIWA LARA
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates