Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.
Photo by Wallace Chuck from Pexels

Seperti yang lalu, post ini adalah sebagian post yang mandeg di folder draft (nama folder-nya draft 😊). Tadinya aku ingin mem-publish-nya di Hari Puisi Nasional pada 28 April (bertepatan dengan wafatnya Chairil Anwar) atau Hari Sastra Indonesia pada 3 Juli (bertepatan dengan lahirnya Abdoel Moeis). Namun atas dasar distraksi duniawi hal itu nggak pernah terjadi 😌.

Hari ini 19 Juli 2020, aku (kita semua) dikejutkan dengan berita bahwa Sapardi Djoko Damono yang berpulang 🥺, membuatku bertanya-tanya kejutan apalagi yang dipersiapkan Tuhan pada bulan berikutnya. Minumanku terasa hambar saat melihat obituari Sapardi Djoko Damono bermunculan di timeline media sosialku, kaget dan ciut saat tahu ini nyata 😭.

Saat sekolah dari SD sampai SMA saat mata pelajaran Bahasa Indonesia pasti pernah kan mengalami yang namanya menulis puisi, materinya beriringan dengan prosa, pantun dan syair. Kalau bukan untuk sahabat, puisinya pasti ditujukan untuk subjek terkasih seperti orang tua, guru, keluarga, tetangga, hewan peliharaan  atau seseorang yang hanya bisa dikagumi dari jauh, dengan kata lain, the one you fallin’ also you can’t have 😅.

Yang kutahu, puisi adalah salah satu bentuk kemewahan bahasa, kubilang begini sebab (ternyata) nggak semua orang bisa menulis puisi (termasuk aku 🙄). Kupikir diperlukan kepekaan rasa dan pendalaman kosakata untuk bisa membuat sebait (atau dua bait) puisi, makanya girang sekali kan rasanya kalau dibuatkan puisi apalagi kalau ditambah embel-embel: kau jadi inspirasiku ~ semangat hidup ~ dikala aku sedih ~ dikala aku senang ~ di saat sendiri dan kesepian ~ kau bintang di hatiku ~.

Mungkin kita terlahir di zaman yang berbeda, namun di zamanku adalah suatu keharusan untuk memahami seluk beluk perpuisian, maklum ya... masih pada nulis surat soalnya 😋. Korelasi antara puisi dan surat terjalin ketika seseorang ingin mengungkapkan perasaannya dengan (let’s say...) berkelas ✨👌🏻. Meski kadang suka cringe, aku menghargai usaha mereka yang memilih menulis puisi ketimbang copy paste lirik lagu 😊.

Selain mata pelajaran Kesenian aku menyukai mata pelajaran Bahasa Indonesia, kupikir asik aja mempelajarinya. Nggak sesusah mata pelajaran Matematika, Fisika dan Kimia 😭. Seingatku Bu Rani-lah yang cukup intens memperkenalkan kita pada kesusastraan (selain fakta bahwa kurikulumnya memang seperti itu). Karena Bu Rani-lah aku mengenal karya-karya sastra era pujangga baru dan pujangga lama.

Tsaahhh... 😎.

Pernah ada masanya ketika aku datang ke perpustakaan sekolah hanya untuk 'mencoba membaca' majalah Horison, yakni majalah kesusasteraan dan literasi Indonesia yang terbit sebulan skeali. Mencoba membaca? Iya. Mencoba membaca. Karena susah banget ngertiinnya 😅 Kadang aku perlu beberapa kali membaca untuk benar-benar mengerti apa maksud artikelnya, antara bahasannya yang ketinggian atau memang sense of literature-ku yang rendah haha 🤣.

FYI. Majalah Horison ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1966 namun sempat berhenti cetak sekitar tahun 2016 (CMIIW) dan berusaha untuk lebih mengikuti zaman dengan merilis website. Mungkin karena ruang lingkup yang kecil, website Horison sepi nggak tahu juga sekarang gimana kabarnya 😶.

Tentunya, belum lengkap membahas kesusasteraan Indonesia tanpa menyinggung Chairil Anwar, beliau adalah pelopor (pujangga) angkatan 45 yang tumbuh di era revolusi kemerdekaan. Hadir bersamanya Armin Pane, Sanusi Pane, Asrul Sani, Rivai Apin, Achdiat K. Mihardja, Mochtar Lubis, Rendra, Sutardji Calzoum Bachri, Pramudya Ananta Toer, Sutan Takdir Alisjahbana, W. S. Rendra dan masih banyak lagi. Eh, masih pada inget nggak nih? 😁.

Terima kasih tak terperi kepada Riri Riza dan Mira Lesmana yang memperkenalkan buku AKU karya Chairil Anwar di film Ada Apa Dengan Cinta, membuatku penasaran setengah mati kok bisa ya ada cowok yang keren dari sananya 😅, suka membaca buku, buku sastra lagi, AKU lagi, kan... subhanallah sekali haha 🤣. Sejak saat itu, ku tahu Indonesia memiliki pujangga sastra bernama Chairil Anwar, yang sebenarnya lebih ingin dikenal sebagai Aku bin Atang.

Euphoria film Ada Apa Dengan Cinta turut mengisi masa remajaku. Pada saat itu, buku AKU adalah hadiahgemay  yang ingin PDKT ala Rangga sebagaimana Dilan yang menghadiahi Milea buku TTS. Aku tahu, ada harapan terselubung bersembunyi di setiap lembar halaman yang disunting oleh Sjuman Djaya itu, menanti dengan cemas sampai lembar halaman terakhir ditutup. Aku mengerti benar. Sebab aku pun mendapatkannya 😅.

Terjebak euphoria Ada Apa Dengan Cinta Aku larut dalam kesenangan puitis melankolis, hampir setiap hari kerjaanku menulis puisi 🤣 Peduli amat pemilihan katanya bagus apa nggak, yang penting usaha 😁. 

Selain Chairil Anwar, yang puisinya menarik bagiku adalah Sutadji Calzoum Bachri dan Sapardi Djoko Damono.

Dalam menulis puisinya Chairil Anwar cendrung lugas dan menabrak-nabrak. Setelah membaca buku AKU, kupikir Chairil Anwar adalah tipikal orang bebal yang masa bodoh dengan kehidupan, kadang konyol selebihnya sakarep dewek. Beberapa karyanya yang terkenal adalah Aku, Karawang-Bekasi, Derai Derai Cemara, Doa dan Yang Terampas dan Terputus.

TAK SEPADAN
Oleh: Chairil Anwar

aku kira:
beginilah nanti jadinya
kau kawin, beranak dan berbahagia
sedang aku mengembara serupa Ahasveros

dikutuk-sumpahi Eros
aku merangkaki dinding buta
tak satu juga pintu terbuka

lebih baik juga kita padami
unggunan api ini
karena kau tidak ‘kan apa-apa
aku terpanggang tinggal rangka

***

Sedang Sutardji Calzoum Bachri lebih banyak bermain dengan kata-kata dan kiasan dengan rima yang harmonis, berani keluar dari pakem kesusateraan dan menolak untuk rata. Beberapa puisi Sutardji Calzoum Bachri yang terkenal: Tapi, Daging, Mantra, Luka dan O.

BATU
Oleh: Sutardji Calzoum Bachri

batu mawar
batu langit
batu duka
batu rindu
batu janun
batu bisu
kaukah itu
          teka
                 teki
yang tak menepati janji?

dengan seribu gunung langit tak runtuh
dengan seribu perawan hati tak jatuh
dengan seribu sibuk sepi tak mati
dengan seribu beringin ingin tak teduh
dengan siapa aku mengeluh?

mengapa jam harus berdenyut sedang hati tak sampai
mengapa gunung harus meletus sedang langit tak sampai
mengapa peluk diketatkan sedang hati tak sampai
mengapa tangan melambai sedang lambai tak sampai
kau tahu?

batu risau
batu pukau
batu kau-ku
batu sepi
batu ngilu
batu bisu

***

Sedang Sapardi Djoko Damono lebih banyak menggunakan kiasan dan unsur alam dalam puisinya. Pemilihan katanya sederhana namun mudah dimengerti. Beberapa puisi Sapardi Djoko Damono yang terkenal: Hujan Bulan Juni, Sajak-sajak Kecil Tentang Cinta, Aku Ingin, Yang Fana Adalah Waktu dan Pada Suatu Hari Nanti.

METAMORFOSIS
Oleh: Sapardi Djoko Damono

ada yang sedang menanggalkan
kata-kata yang satu demi satu
mendudukkanmu di depan cermin
dan membuatmu bertanya
tubuh siapakah gerangan yang kukenakan ini?

ada yang sedang diam-diam
menulis riwayat hidupmu
menimbang-nimbang hari lahirmu
mereka-reka sebab-sebab kematianmu

ada yang sedang diam-diam
berubah menjadi dirimu

***

Setelah kuliah aku nggak mengikuti kesusasteraan seperti saat sekolah dulu, paling  follow yang rajin nge-tweet 😁.  Salah satunya adalah Sujiwo Tedjo yang sering membagikan kutipan dari bukunya, beberapa kutipan beliau yang ku ❤️ dan pernah ku retweet 🤭.

"Jangan pergi agar dicari, jangan sengaja lari agar dikejar. Berjuang tak sebercanda itu".

"Bahwa menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kau bisa berencana menikahi siapa, tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa... Bahwa yang membekas dari lilin bukan lelehnya, melainkan wajahmu sebelum gelap".

"Jalan menuju Tuhan sama dengan jalan menuju Roma, Rahwana. Pada akhirnya semua jalan menuju Roma. Demikian pula jalan menuju Tuhan. Ada yang melalui jalur filosofis, ada yang melalui jalur cinta. Ada yang reflektif ada yang afektif. Ada yang religius ada yang altruis".

Kupikir yang menjadikan puisi sebegitu memorable-nya adalah bahwa puisi mampu menyentuh relung hati, menggugah perasaan dan menyentil kehidupan. Menakjubkan. Banyak hal bisa terwakilkan dari serangkaian kata-kata multi tafsir.

Draft yang ditulis lebih dari 2 tahun ini bangkit di hari Sapardi Djoko Damono berpulang.

Terima kasih.

Hujan bulan Juni
Duka luruh bulan Juli
Patah hati Minggu pagi

🥀🥀🥀
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Pinterest

Tadinya post ini mau kuberi judul 10 Financial Wisdom, tapi ya tapi kok terkesan mirip dengan The The 10 Commandment ya haha Padahal mah beda meur... 😉 Draft post ini suda mandeg lama di folder, thanks to quarantine extention akhirnya bisa beres juga, meski kayanya nanti bakalan ada tambahan sana sini.

Dimasa pendemi (apalagi di awal-awal mulai WFH) banyak bermunculan tips mengelola finansial di masa pandemi beserta webinar-webinarnya. Saat kubuka tab explore di IG konten-konten tentang finansial cukup
mendominasi, selain jualan dan movie quote tentunya. Agak bosan sih, tapi ya mau gimana lagi, suka nggak suka urusan finansial ini krusial.

Financial wisdom-ku didominasi oleh ayah karena beliau memang concern tentang urusan finansial, urusan hitung menghitung dan percuanan serahkan pada beliau, kita mah tahu beres hehe 😁 Dulu kupikir semua bapak-bapak kerjaannya sama, nonton berita ekonomi dan expert urusan cuan. Well... Ternyata nggak semua bapak-bapak concern tentang urusan finansial.

Ayahku berpikir bahwasanya dalam setiap keluarga mesti ada key person yang (nantinya) mengurusi finansial keluarga, just in case ada masalah. So, key person ini adalah yang pertama tahu dan yang paling tahu mengenai kondisi finansial keluarga, termasuk mengamankan dokumen dan mengambil keputusan. Kupikir idealnya semua anggota keluarga mampu jadi key person tapi balik lagi siya, nggak semua orang cocok jadi key person.

Aku baru sadar (sudah) diajarkan tentang finansial sedari dini saat membaca buku Rich Dad, Poor Dad karya Robert T. Kiyosaki di SMA. Setelah membaca buku tersebut aku merasa bersyukur dan beruntung bahwa aku memiliki ayah seperti ayahku. 

Post Financial Wisdom from Us kubuat sebab kuingin membagikan beberapa financial wisdom yang suda kudapatkan, mungkin akan berguna, kalau pun nggak... at least you know what I’m thinking about financial thingy 😊. Sengaja nggak diberi nomor karena siapa tahu nanti financial wisdom-nya akan bertambah.

Here is mine...

Kata Mama: 
Jangan Lupa Bersedekah

Kutaruh ini urutan pertama sebab aku meyakini bahwa bahwa sedekah memiliki peranan dalam urusan rezeki. Aku juga meyakini bahwa Tuhan nggak akan pernah melihat nominalnya, yang terpenting adalah ketulusannya (dan kalau bisa sih konsisten).

Manfaat sedekah di pagi hari yang masih kuingat sampai sekarang. (pernah) dituturkan oleh guruku saat masih sekolah.
Yang pertama untuk menghapus dosa
Yang kedua untuk menghindarkan marabahaya
Yang ketiga untuk menjaga harta
Nah. Yang keempat aku lupa 😅 Maklum niya suda hampir 15 tahun yang lalu.

Dalam perjalananannya, aku menemukan bahwa selalu ada rezeki orang lain yang terkandung dalam rezeki yang kita dapatkan. Rezekinya Kang Cilok, Teteh Seblak, Kang Cakue, Teteh Lotek, Kang Lumpia Basah, Uni Nasi Padang, Mas Gudeg, Cici Juice dan kawan-kawannya. Eh. Yang ini mah plot twist ya 😁.

Kata Ayah: 
Menabunglah!

Sedari kecil orang tuaku rajin mengingatkanku untuk menabung, aku sih manut-manut aja maklum laya duniaku masih berpusat pada orang tuaku. Saat itu motivasi menabungku adalah untuk menyenangkan orang tua dan menjadi orang kaya. Richie Rich panutanque ✨👌🏻.

Sampai suatu hari aku mengalami kejadian yang merubah point of view-ku tentang menabung. Suatu hari aku main ke rumah salah seorang teman, ia tinggal di tengah ladang seperti yang sering kita lihat di sisi jalan tol. Orang tuanya adalah pekerja ladang dan mereka tinggal di rumah kayu berlaskan tanah, dengan furniture dan sanitasi seadanya.

Kali berikutnya aku kembali main kesana adalah sebagai penunjuk jalan bagi kepala sekolahku yang bingung kenapa temanku nggak mengambil ijazahnya. Ibunya menjelaskan bahwa anaknya tidak memerlukan ijazah karena toh selepas SD ia akan memebantunya bekerja di ladang 🥺.

Di perjalanan pulang aku berpikir, jangankan untuk main atau membeli ini itu, untuk hidup sehari-hari pun mereka kesulitan. Dibandingkan dengan temanku (yang akhirnya mengambil ijazahnya  😊) tentunya aku lebih beruntung. Kebutuhan hidup dasarku yakni papan, sandang dan papan sudah terpenuhi dengan sangat baik.

Lalu apalagi?
Otentcu... menabunglah! Apalagi yang bisa ku lakukan selain menabung?! 😅.

Sejak saat itu aku melihat menabung bukan hanya sebagai upaya untuk mempersiapkan masa depan namun lebih sebagai barometer kesejahteraan. Hampir semua orang bisa punya uang, namun nggak semua orang bisa menabung. Bagiku menabung adalah salah satu cara(ku) untuk mensyukuri kehidupan.

Indah banget ya idealisme masa kecilku... Kini aku menabung demi keberlangsungan hidup 😁.

Kata Ayah: 
Rencanakan Masa Depan (mu)

Kalau Aditya Mulya punya Sabtu bersama Bapak, aku (dan Widy) punya Minggu bersama Ayah. Di hari Minggu kalau nggak bepergian atau ada acara, biasanya kita ngobrol dengan ayah di teras. Obrolannya nggak jauh-jauh dari “Mbak dan Widy kalau sudah besar ingin jadi apa?” yang tentunya kita jawab dengan sotoy dan seadanya. Kalau kutanya “emang kenapa yah nanya kaya gitu?” ayah menjawab “biar nanti dipersiapkan”.

Saat itu kupikir jawaban “biar nanti dipersiapkan” bukanlah ranah berpikirku, jadi yasudahlah... aku pun nggak terlalu memikirkan, barulah saat dewasa ini aku mengerti apa maksud dari “biar nanti dipersiapkan” ternyata beurat guise... 😅.

Mau tahu apa cita-citaku? Maaf niya kalau norak haha 😋 Saat kecil cita-citaku bukanlah menjadi dokter, presiden atau artis, melainkan... punya salon. Sayangnya cita-citaku gugur gegara mamaku bilang punya salon bukanlah pekerjaan yang serius. Maksudnya, aku harus punya pekerjaan (inti) yang serius, sedangkan salon adalah usaha sampingan. Bener juga siya kalau dipikir-pikir 🤭.

Aku ingin punya salon karena bagiku salon adalah magical place yang bisa mengubah orang biasa menjadi woowww keren... 😍 Mamaku memiliki kebiasaan untuk pergi ke salon setiap kali ada acara Dharma Wanita demi efisiensi waktu. Melihat hairdresser bikin sanggul, mainin palet eyeshadow dan punya banyak stok kebaya membuatku berpikir... asik juga nih kayanya punya salon 😎.

Kata Ayah: 
Berinvestasilah Pada Aset Terbaik

Dibandingkan dengan dulu kupikir saat ini kita lebih banyak diarahkan ke arah investasi (apapun bentuknya ya) ketimbang manajerial keuangan. Hampir setiap hari tab explore IG-ku menampilkan konten yang intinya; ketimbang jajan bobba atau kopi indie lebih baik berinvestasi ✨👌🏻. Semakin banyak investasi semakin banyak aset yang dimiliki, kurang lebih begitulah narasinya.

Berbanding terbalik denganku, orang tuaku lebih banyak mengajari tentang manajerial ketimbang investasi. Simple aja siya karena saat itu berinvestasi nggak semudah saat ini, kalau pun ada belum bisa menjangkau para #sobataverage 😁.

Untuk aset ayah sering bilang bahwa aset terbaik adalah manusia itu sendiri, maka berinvestasilah pada pendidikan, buku-buku, seminar dan (saat ini) kuota. OK sip ✔️. Sedang untuk aset fisik ayah lebih menyarankan tanah dan properti karena nilainya terus bertambah, nggak menyarankan aset liquid macem emas karena tahu aku sering lupa menyimpan barang 😅. Oh ya, jangan pernah menganggap kendaraan dan gadget sebagai aset karena nilainya akan berkurang.

Tapi pernah niya aku ditanya “Kalau sudah besar mbak ingin punya aset apa?” Hohoho tentcunya kujawab dengan “ingin punya villa” 🤣. Saat itu aku baru selesai belajar IPS mengenai 3 jenis kebutuhan hidup, yakni kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Nah, yang kutahu villa termasuk kebutuhan tersier, kupikir kalau kebutuhan hidupku suda mencapai kebutuhan tersier artinya kebutuhan primer dan sekunderku suda terpenuhi hahaha 🤣🤣🤣.

Kata ayah: 
Kewajiban & Hak

Dahulukan membayar kewajiban baru kemudian mengambil hak, jangan kebalik ya. Salah satu hal yang diajarkan di sekolah diimplementasikan dengan baik di rumah adalah urusan tentang kewajiban dan hak, disimulasikan dengan sederhana melalui arisan keluarga.

Setiap harinya (senin sampai sabtu) kita menyisihkan Rp 100 per orang untuk arisan, untukku dan Widy sejujurnya urusan arisan ini agak mengganggu flow jajan sehari-hari makanya kadang suka nggak rela 😁 Menariknya, saat menang arisan kita senang nggak ada duwa. Arisan keluarga ini hanya berlangsung 2 putaran ya karena aku marah-marah mulu karena selalu menang di akhir. Takut pada nggak bayar guise... maklum masih amatir hehe 😅.

Tapi gegara arisan ini aku jadi lebih concern dengan urusan kewajiban dan hak, jadi setiap kali mendapatkan uang saku aku akan lebih dulu menyelesaikan kewajibanku macem bayar kas kelas dan membeli keperluan sekolah, kemudian budgeting, baru sisanya dipake jajan-jajan nggak jelas ❤️. 

Kata ayah: 
Cash Semampunya, Cicil Seperlunya  

Ada 2 hal yang boleh dicicil, yang pertama adalah properti dan yang kedua adalah kendaraan. Oh ya, jangan pernah membeli barang yang mampu dibayar secara cash dengan cara dicicil, karena jatuhnya jadi lebih mahal, hal ini berlaku untuk semua hal kecuali properti dan kendaraan, terutama gadget dan fashion. Kalau nggak sanggup membelinya secara cash berarti aku mesti menabung, kalau nggak sanggup menabung berarti bukan untukku. 

Yha! Intinya mah, aku disuruh rajin menabung 😌.

Kata Ayah: 
Hidup Itu Mesti Seimbang

Sudah bisa ditebak ya zodiaknya adalah Libra ⚖️ 😆.

Kalau hari ini kita berbelanja di mall, bisa jadi hari yang akan datang kita berbelanja di pasar. Kalau hari ini kita makan di resto, bisa jadi hari yang akan datang kita makan di warung makan. kalau hari ini kita jalan-jalan ke luar kota, bisa jadi hari yang akan datang kita jalan kaki keliling kompleks. Yha~ hidup itu mesti seimbang. Sesuai budget ✨👌🏻.

Kata Mbak: 
Uang Bukan Segalanya, Tapi Segalanya Akan Lebih Mudah Kalau Ada Uang, Itu Memang Benar. Tapi Aku Juga Nggak Akan Mati Hanya Karena Nggak Punya Uang

Mesti diakui bahwa financial wisdom yang kudapat semasa hidup ini memiliki peranan yang penting dalam (hidupku), aku bahkan memiliki tujuan finansialku sejak SMA. Yap. Apalagi kalau bukan financial stability 😎. Bayangan (atau angan-angan) mengenai financial stability membuatku memilih jurusan kuliah yang mengarahkanku pada profesi non-PNS atas dasar biar-cepet-balik-modal 😁. 

Quarter life crisis yang kualami membuatku mempertanyakan lagi apakah financial stability masih menjadi tujuanku? Aku mulai merasa bahwa financial stability is not sexy anymore, at least for me... Aku menginginkan sesuatu yang lain, yang mampu mengisi kekosongan di hati dan membuatku kembali hidup. Disini jelas ya financial stability  tercoret dari list-ku 😔.

Yang kulakukan selanjutnya adalah resign dari pekerjaan dan menghabiskan uang tabungan, hanya menyisakan saldo untuk auto debit DPLK dan BPJS kelas 1 selama 1 tahun. Kupikir hiatusku hanya 1 tahun, nyatanya malah molor sampai 3 tahun, gimana coba? Haha  😅 Kadang aku menyesali kegoblokan ini, apalagi kalau lagi bokek 😆.

I don’t have any idea about lyfe, tapi selama 3 tahun hiatus belum pernah sehari pun aku kekurangan (kalau merujuk pada 3 kebutuhan dasar manusia yakni papan, sandang dan pangan). Mungkin ini hidayah, namun aku mulai menyadari bahwa rezeki nggak selalu berbentuk fisik (uang). Kesehatan, kebaikan dan kebahagian hanyalah sebagian rezeki yang sebelumnya lupa kusadari 😇. 

Uang bukan segalanya, tapi segalanya akan lebih mudah kalau ada uang, itu memang benar. Tapi aku juga nggak akan mati hanya karena nggak punya uang.

Kata Mbak: 
Well Prepared Lebih Okcey

Honestly, aku sih okcey-okcey aja dengan hal yang bersifat spontan (selama masih bisa tertangani), tapi kalau boleh memilih aku lebih suka kalau semuanya well prepared, karena kupikir hal-hal tertentu akan lebih mudah dikendalikan ketika sudah siap. Salah satunya adalah tabungan tugas, well... bukan hanya kuliah yang butuh biaya, tugas juga, mana nggak bisa ditunda 🥺. 

Saat kuliah tingkat 2 akhir aku mulai mempersiapkan tabungan tugas. Berkaca dari pengalaman 2 tingkat awal biaya tugas adalah hal terduga yang seringnya bikin kelabakan. Kalau dihitung kasar, biaya kos dan biaya tugas per semesternya nggak jauh berbeda (tergantung project yang dikerjakan). Aku memutuskan untuk menabung karena sadar nggak begitu lihai mengelola selisih BDATM 😌. 

Aku membagi tabungan tugasku menjadi 2 bagian yakni tabungan tugas semester dan tabungan TA. Tabungan tugas semester digunakan untuk membiayai semua tugas UTS dan UAS, aku menargetkan sekitar Rp 500.000 – Rp 1.000.000 per semesternya. Sedang tabungan TA (yang rencananya) digunakan untuk membiayai TA-ku, karena masih belum jelas mau ngambil project apa aku menargetkan sekitar Rp 3.500.000 – Rp 5.000.000.  

Untuk mencapai target tabunganku aku menyisihkannya dari uang bulanan, petty cash, THR atau korupsi performance budget (macem pakaian, sepatu, tas atau sekedar makan diluar). Betul apa kata sampul buku cokelat zaman SD dulu; sedikit demi sedikit lama lama menjadi bukit. Yuyur, aku merasa aman saat target tabunganku tercapai, karenanya aku bisa lebih fokus mengerjakan tugas yang bikin stress.

Kata Widy & Icung: 
Jangan Lupa Menikmati Hidup

No caption needed  😊.

Sekian financial wisdom from us, jangan merasa berkecil hati  apalagi galau karena setiap orang (nantinya) akan menemukan financial wisdom-nya sendiri. Kalau ingin mempelajari lebih jauh tentang urusan finansial nggak usah pusing karena saat ini suda banyak akun finplan yang rajin share tips dan mengadakan webinar berkala. Bebas...

Tapi kalau boleh aku menyarankan, financial wisdom terbaik datang dari inner circle, mereka yang dekat dan faham kecenderungan dan kebiasaan finansial kita sehari-hari. Jadi bisa niya luangkan waktu untuk ngobrol dengan orang tua, kakak atau adik, kakek dan nenek (kalau masih ada), para uwak, paman dan bibi, serta kawan terchayang. Mungkin aja nanti ada insight yang nyangkut hehe

Jangan lupa, menabung pangkal kaya.
Lestari
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Sebulan yang lalu aku mendapatkan giveway dari @watchmenID x Go Play berupa free access selama sebulan, yang sebenarnya merupakan promosi dari rilisnya Perempuan Tanah Jahanam di Go Play.

Thank you @watchmenID
Thank you Go Play
Thank you semesta ✨👌🏻 tumben nggak nikung 🤭

Jadi, digunakan untuk nonton apa free access-ku?

Saiyo Sakato

Gegara series ini smartphone-ku dibajak mama wkwkwk 😁 Mamaku sampai gemay dan ngedumel sendiri nontonin perseteruan Uni Mar dan Nita rebutan Saiyo Sakato. Sayangnya, sinyal internet di rumah Mbah nggak begitu stabil jadi nontonnya mesti agak delay. Mamaku bilang ceritanya bagus nggak kaya sinetron di TV 🤭.

Perempuan Tanah Jahanam

Sebagaimana tweet-ku, tadinya ku berencana untuk menonton Perempuan Tanah Jahanam bersama keluarga, tapi ternyata nggak ada yang mau haha Jadi tetep aja aku nontonnya sendiri 😅. Gimana ya... kupikir Perempuan Tanah Jahanam ini ceritanya nanggung, horror bukan, thriller bukan, tapi misterinya nggak nyampe 🤔. So far... aku menikmati menonton filmnya.

Wiro Sableng

Kupikir keputusanku untuk nggak menonton film Wiro Sableng di bioskop adalah keputusan yang tepat, karena filmnya bagiku agak ‘kriuk' 🍃. Mungkin gegera Vino-nya juga kali ya... apeu. Alur ceritanya kurang rapi dan nggak rame aja haha 🤣 Selama nonton aku malah nungguin Sherina, please kasih dia role...

Shy Shy Cats

Nonton Shy Shy Cats ini berasa nonton ulang 30 Hari Mencari Cinta 😁 Kalau 30 Hari Mencari Cinta adalah kehidupan kuliahnya Nirina, maka Shy Shy Cats adalah kehidupan pasca kuliahnya Nirina. Kusuka role-nya Titi Kamal yang meski (masih) tertindas namun dibuat lebih realistis, pas aja gitu... nggak menye-menye once 😅.

Pretty Boys

Meski aku adalah penonton (kurang) setianya geng Desta – Vincent – Hesty – Enzy + Onad (kadang-kadang) di Tonigt Show, Pretty Boys feel-nya malah nggak nyampe sama sekali. Danilla Riyadi okcey tapi (masih) datar-datar aja, aku malah kepikiran kalau Danilla Riyadi ini adalah versi indie-nya Marcella Zalianty 🤭. FYI. Aku Cuma sanggup nonton 1/3 filmnya, sisanya... bhay!!! ✋🏻

Tunnel

Kalau kau bingung mau nonton series apa (selain series Korea) di Go Play aku merekomendasikan series berjudul Tunnel. Tunnel (terowongan) merupakan adaptasi dari series Korea berjudul sama yang bercerita tentang kasus pembunuhan berbalut konsep (lagi-lagi) time travel. 

Di tahun 1989 seorang polisi bernama Tigor (Donny Alamsyah) menyelidiki kasus pembunuhan mutilasi untuk ritual, setelah melalui serangkaian kejadian Tigor berakhir di sebuah terowongan yang membuatnya terlempar ke tahun 2019. Tigor kemudian bertemu dengan temannya yang bernama Aryo (Verdi Soleman) yang ternyata sedang menyelidiki kasus serupa.

Menonton series Tunnel ini sensasinya seperti menonton drama 90an, setting-nya niat banget guise... 👌🏻 Begitu juga dengan pemilihan cast dan dialog. Aksen Batak Tigor pun nggak kalah meyakinkan, kupikir ini adalah penampilan terbaiknya Donny Alamsyah. Sejauh ini aku jarang menemukan Donny Alamsyah menjadi main cast, kalau pun pernah aku belum nonton hehe 😅 lebih sering nonton sebagai supporting cast.

Karena Tunnel adalah serial adaptasi maka ceritanya sudah ‘jadi’ yang membuatku terkesan adalah eksekusinya yang rapi disesuaikan dengan setting yang Indonesia banget. Pemilihan kota Yogyakarta sebagai TKP kupikir sudah tepat ya, tadinya kukira tunnel yang digunakan adalah tunnel di Taman Sari ternyata buat sendiri dong 🥺 hehe

Setelah menonton series Tunnel kujadi kepikiran apakah mungkin perjalanan lintas dimensi bisa terjadi? Apakah ini alasan mengapa pada beberapa kasus penemuan jasad korban nggak bisa dikenali? Dan orang yang tetep hilang sampai entah kapan. 

Anyway... terlepas dari berbagai kekurangannya Tunnel adalah series yang mesti kau tonton di Go Play.

***

Di Go Play ada banyak tontonan series dan non series yang seru, untukku yang provider internetnya pake Telkomsel adanya Go Play ini menghibur sekali yaini 🤣.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Selamat weekend efribadeh...
Semoga masih semangat meski suda mau ganti bulan 😌 

Adakah yang suka jajan kue basah atau jajanan pasar? Kalau ada berarti kita samaan 🤭 Kebiasaan jajan kue basah ini dimulai sejak ku masih kecil, kalau nggak salah gegara snack sisaan meeting yang biasa dibawa orang tuaku ke rumah. Hayolohh... Pada gini juga kan? 😁

Entah dimulai sejak kapan namun setiap kali aku sakit dan nggak masuk sekolah orang tuaku pasti membelikan kue basah. Jadi bisa dibilang kue basah adalah salah satu essential thingy yang nggak boleh terlewat saatku sakit. Penting banget ✨👌🏻

Kebiasaan jajan kue basah (meski nggak lagi sakit) berlanjut hingga kini, suka aja 🥰. Kusuka kue basah karena beragam dan berwarna warni, makanya suka girang kalau nemu kue basah yang bentuknya cantik dan rasanya enak~.

Di Subang biasanya jajan kue basahnya di Toko Remaja dan Toko... Lupa lagi namanya apa, pokoknya dekat Toko Menanti, di pinggir toko yang menjual bahan kue. Di Garut biasanya jajan kue basah di Toko Aminah dan Toko (yang juga lupa lagi namanya), pokoknya di daerah Ceplak.

Nah, di Bandung biasanya jajan kue basahnya di Vitasari, alasannya? Otentcu... karena dekat haha. Setelah ada COVID-19 kue basah di Vitasari hampir semuanya dipakein plastik, dulu mah nggak, makanya dulu aku pernah KZL gegara onde-ondeku jatuh ngegorolong sebab tray-nya miring 😭.

Kue basah favorite-ku adalah Lemper dan Kue Lumpur (yang kerap disebut kue aerola oleh Sudjiwo Tedjo), bukan berarti yang lain nggak suka, tapi yang jadi favorite memang mereka berdua ini 😁.

Nah. Beginilah penampakan jajanku di Vitasari, biasanya kubawa container sendiri, biar nggak pada ngegorolong lagi 😏.







Kapan-kapan kutambah lagi fotonya 😁
Selamat weekend ✨👌🏻
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Annyonghaseyo oppa~

Belum lengkap rasanya WFH-an kalau belum nonton drakor (drama Korea) haha  😂 Alhamdulillah dengan adanya WFH ini ku jadi menyisihkan waktu luang untuk menamatkan drakor, atas nama euphoria ber-jamaah. Yha~ banyak banget link dan rekomendasi drakor yang muncul di timeline-ku padahal biasanya mah susah  alias mesti hideng nyari sendiri *heu.

Selain minta download-an temen, aku biasanya nonton drakor via Viu dan beberapa situs streaming online drakor lainnya. Itu pun mesti sabar karena biasanya di awal-awal mah gambarnya belum HD dan subtittle-nya kadang typo. Kini ada kemajuan, aku nontonnya via Facebook dongs haha... juwara memang ini ya buk-i-buk pecinta oppa garis keras, persebaran link-nya cepet banget.

Sebelum bermigrasi ke Facebook aku tadinya nonton drakor via Telegram, iyahhh... aplikasi Telegram, awalnya aku juga nggak nyangka bisa nonton di Telegram. Tadinya aku buat akun Telegram gegara Whatsapp diblokir Kominfo, tapi di-unistall gegara nggak punya temen 🤭. Barulah saat Kominfo memblokir situs streaming online perfilman ku install lagi Telegram. Thank you Icunk... karenamu kujadi mayan hemat kuota 😋.

Rencana drakor-ku 😁 aku ingin menonton drakor yang belum sempat ku tonton di tahun lalu. Well... ada beberapa drakor yang menarik perhatianku. Nah, sejak awal tahun aku mulai merealisasikan rencana drakor-ku, so... inilah list drakor yang sudah kutonton yang kususun berdasarkan urutan waktu nonton...

Let’s check ‘em.

HOTEL DEL LUNA

Bercerita tentang hotel ghaib di jantung kota Seoul, Hotel Del Luna sejatinya adalah tempat transit bagi jiwa yang sudah mati. Hotel Del Luna dikelola oleh Jang Man Wol (Lee Ji Eun) yang terikat dengan hotel tersebut gegara kesalahannya di masa lalu, untuk mengurusi hotel ia dibantu oleh Goo Chan Seong (Yeo Jin Goo) seorang manusia yang juga terikat dengan hotel tersebut gegara ayahnya mengambil bunga. Yha~ mirip cerita Beauty and The Beast.

Bersama karyawan Hotel Del Luna, Jang Man Wol menghadapi berbagai macam tamu beserta problematika masa lalunya. Bukan pekerjaan yang mudah karena ternyata Mago turut campur mengurusi urusannya Jang Man Wol. Drakor ber-genre fantasy ini sukses membuatku begadang gegara pinisirin dengan ending-nya, visual arwahnya nggak semuanya eye catching ya, makanya kadang suka deg-degan kalau ganti episode 😅.


EXTRAORDINARY YOU

Bercerita tentang Eun Dan Oh (Kim Hye Yoon) yang baru menyadari bahwa dirinya  adalah karakter pembantu dalam sebuah manhwa (komik) berjudul Secret. Nggak terima dengan nasib karakternya yang sakit-sakitan dan cinta sepihak, Eun Dan Oh bertekad mengubah nasib karakternya. Suatu hari muncul murid 13 (Kim Ro Woon) yang perlahan merubah alur cerita. Aku belum tamat nontonnya ya, udah keburu bosan 🤭.

Nonton drakor ini mengingatkanku akan konsep TV saat ku kecil. Dulu kupikir ada orang-orang kecil (liliput)  yang tinggal di dalam TV dan melakukan reka adegan sesuai script setiap kali dibutuhkan, berulang-ulang tanpa mengidahkan basic needs macem makan, minum atau ke toilet. Karenanyalah ku percaya ada orang seukuran barbie yang hidup di dunia ini 😋.


VAGABOND

Bercerita tentang Cha Dal Gun (Lee Seung Gi) seorang stuntmant yang kehilangan keponakannya dalam sebuah kecelakaan pesawat menuju Maroko. Tak dinyanya, Cha Dal Gun akhirnya terlibat dalam konspirasi yang terjadi di balik kecelakaan pesawat tersebut, banyak nama besar yang terseret di dalamnya. Beruntung, ia bertemu dengan Go Hae Ri (Bae Suzy) newbie yang bekerja untuk NIS.

Hampir setiap episodenya menyajikan plot twist yang nggak diduga, baku hantam yang nggak tanggung-tanggung dan aksi heroik yang didukung oleh properti yang meyakinkan. Setelah nonton Vagabond aku jadi kepikiran, jangan-jangan selama ini yang terjadi di Vagabond terjadi juga di kehidupan nyata cuma kitanya yang nggak pernah tahu. Who knows yakan? 🤔 Yang pasti... ku tunggu season 2-nya.


CRASH LANDING ON YOU

Bercerita tentang Yoon Se Ri (Son Ye Jin) yang terjatuh di zona militer Korea Utara - Korea Selatan gegara tersapu angin saat paragliding. Beruntung ia ditemukan oleh Kapten Ri Jeong Hyuk (Hyun Bin) dan anak buahnya saat sedang berpatroli di perbatasan. Mereka kemudian berusaha untuk mengembalikan Yoon Se Ri dengan berbagai cara.

Setelah sekian lama nggak nemu Hyun Bin, akhirnya sekalinya nemu malah uwoowww... 😍 melting sampai encer. Kusuka keluguan anak buah Kapten Ri saat main ke Korea Selatan dan geng buk-i-buk kompleks yang meski kampring namun baik hati. Oh ya... daku baper dengan ending-nya Goo Seung Joon (Kim Jung Hyun) - Seo Dan (Seo Ji Hye), kenapa sih writer-nim? 😭.


ITAEWON CLASS

Bercerita tentang Park Sae Ro Yi (Park Seo Joon) yang karena kejadian di masa lalu mesti mendekam di penjara, barulah setelah keluar dari penjara ia mencoba memperbaiki hidupnya dengan membuka kedai DanBam di daerah Itaewon. Dibantu oleh tema-temannya, Park Sae Ro Yi berusaha untuk mengalahkan waralaba Jangga yang dipimpin oleh Jang Geum Won (Ahn Bo Hyun).

Karena diangkat dari webtoon, Itaewon Class memiliki cerita yang cukup solid, hampir setiap episodenya membuatku bersemangat haha 😁 Nggak bohong yaini, baru kali ini kusuka karakter main cast drakor dengan sepenuh hati haha Mungkin gegara nggak jauh beda denganku haha Udalaya, pokoknya, Park Sae Ro Yi... aku padamu ❤️❤️❤️. Bodo amat siapa yang akhirnya jadian dengan doi.


THE WORLD OF MARRIED COUPLE

Bercerita tentang hubungan cinta segitiga jalur pintas alias perselingkuhan, antara Ji Sun Woo (Kim Hee Ae) - Lee Tae Oh (Park Hae Joon) - Da Kyung (Han So Hee). Tema perselingkuhan bukanlah hal yang baru di drakor, yang membuat kita gregetan adalah kerjasama teman-teman terdekat dalam menutupi perselingkuhan mereka. Pertemanan luck-nut macem begini memang real ya guise... nggak usah heran 😌.

The World of Married Couple dengan mudahnya merebut hati buk-i-buk anti pelakor, makanya hype banget di kalangan netyzen +62. Mon maap niya tapi di The World of Married Couple ini favorite-ku adalah Go Ye Rim  (Park Sun Young) dan Son Je Hyuk (Kim Young Min). Ji Sun Woo dan Lee Tae Oh drama banget hubungannya 🤣.


HI BYE, MAMA!

Bercerita tentang Cha Yu Ri (Kim Tae Hee), seorang arwah yang selalu berada di samping circle terdekatnya yakni keluarganya, teman dekatnya dan mantan suaminya Jo Kang Hwa (Lee Kyu Hyung)  yang telah menikah lagi. Setelah hampir 5 tahun Cha Yu Ri membuntuti anaknya Seo Woo, kemudian ia diberikan kesempatan hidup selama 49 hari (aja) untuk menemukan ‘tempatnya’ di dunia.

Pilot episode-nya suda membuatku mbrebes mili, sisanya nggak usah ditanyain lagi, banjir guise...😭 Kusuka geng mamak-mamak edgy Yu Ri – Go Hyun Jung (Shin Dong Mi) - Oh Min Jung (Go Bo Gyul) yang abis ngelabrak geng buk-i-buk genggeus di WAG foto bareng meski penampilannya berantakan. Oh ya... jangan lupa siapin tissue kalau mau nonton.

Segini dulu yaw, selama belum ganti tahun kayanya bakalan di-update terus. Next, kayanya aku bakal nonton Kingdom season 2, semoga rame. Eh tapi gimana ntar heu...


***

Edit akhir Agustus 2020

KINGDOM season 2

(masih) Bercerita tentang putra mahkota Lee Chang (Ju Ji Hoon) yang berusaha menumpas serbuan zombie di kerajaannya. Sementara Seo Bi (Bae Doona) dan Yeong Shin (Kim Sung Kyu) berusaha mencari obat penangkal, benteng pertahanan mereka dijebol zombie. Beruntung, Lee Chang Mu Yeong (Kim Sang Ho), Yeong Shin (Kim Sung Kyu), Ahn Hyeon (Hee Joon Ho) dan pengikut berhasil kembali ke Hanyang, namun malah dijebak oleh Cho Hak Ju (Ryu Seung Ryong). 

Di season 2 ini ceritanya lebih kompleks dan nggak kalah apik ketimbang season 1. Tensi ketegangannya lebih banyak dan lebih bikin gregetan, terutama scene lari-larian di atas genteng. Plot twist-nya okcey, bisa nggak sih ditambah episodenya? 6 masih kurang hehe  😁Tentcunya, ku sangat berharap Kingdom akan ada season lanjutannya 👍🏻.


REPLY 1997

Bercerita tentang reuni SMA yang berujung dengan nostalgia masa lalu, kita akan diajak untuk menelusuri masa lalu Sung Shi Won (Jung Eun Ji) dan menebak mistery husband-nya. Saat SMA Sung Shi Won adalah fans garis kerasnya H.O.T dan bersahabat dengan Yoon Yoon Jae (Seo In Guk), Bang Sung Jae (Le Shi Un), Do Hak Chan (Eun Ji Won) dan pacar-putus-nyambungnya Moo Yo Jung (Shin So Yool) 😘. 

Sebagai bagian dari Reply series, kupikir Reply 1997 ini adalah series paling nggak rame kalau dibandingkan dengan 2 Reply series lainnya. Kupikir agak absurd aja gitu kakak beradik rebutan ciwik macem teenlit, kalau teman segeng mungkin sabi lah ya... Dan yha~ main cast-nya bagiku kurang menarik 😅.


HOSPITAL PLAYLIST

Bercerita tentang persahabatan 5 orang dokter yakni Lee Ik Joon (Jo Jung Suk), Chae Song Hwa (Jeon Mi Do), Kim Joon Wan (Jung Kyung Ho), Ahn Jung Won (Yoo Yeon Seok) dan Yang Seok Hyung (Kim Dae Myung) di rumah sakit tempat mereka bekerja. Untuk mengusir penat karena pekerjaan mereka membentuk band, that’s why judulnya adalah Hospital Playlist.

Meski ada scene bedah yang berdarah-darah, so far aku sangat menikmati series-nya dan semakin meyadari bahwa menjadi dokter bukanlah hal yang mudah, apalagi dimasa pandemi macem sekarang 🥺. Scene favorite-ku masihlah scene yang ada U Ju-nya, kiwoyo~.


MYSTIC POP UP BAR

Bercerita tentang Wol Joo (Hwang Jung Eum) yang karena kesalahannya di masa lalu mendapatkan hukuman mendengarkan masalah hidup orang-orang dan menyelesaikannya lewat mimpi. Untuk mempermudah pekerjaannya Wol Joo membuat warung tenda 🎪, ia dibantu oleh Chief Gwi (Choi Won Young) Han Kang Bae (Yook Sun Jae) yang memiliki kemampuan mind blowing.

Series ini hanya menceritakan 10 kasus terakhir yang mesti diselesaikan oleh Wol Joo dan Chief Gwi. Salah satu hal yang kusuka dari Mystic Pop Up Bar adalah penempatan plot twist-nya yang pas, nggak nanggung atau grasa grusu. Meski agak mirip dengan Hotel Del Luna kusuka Mystic Pop Up Bar. 


***

Sekarang aku masih OTW nonton Mr. Sunshine dan King the Eternal Monarch, udah keburu bosen tapinya 😁.

Edit saat Natal

HOT STOVE LEAGUE 

Bercerita tentang usaha Baek Seung Soo (Nam Koong Min) dalam mengembalikan kejayaan sebuah tim (underrated) baseball bernama Dream. Bukan hal yang mudah bagi Baek untuk mengelola sebuah tim baseball, dalam mengelola tim barunya baek dibantu oleh Le Se Young ( Park Eun Bin), Han Jae Hee (Jo Byung Gyu) dan adiknya Baek Yeong Soo (Yoon Sun Woo). 

Tadinya kupikir Hot Stove League ini adalah series tentang per-ghibah-an karena ada kata hot dan stove yang kurujukkan menjadi liga kompor panas haha 🤣 padahal mah tentang baseball. Pokoknya, Hot Stove League ini adalah series yang nggak boleh kelewat ya, mesti banget ditonton. Rame yaw... ✨👌🏻.



DIARY OF A PROSECUTOR

Bercerita tentang lika liku kehidupan jaksa (prosecutor) unit kriminal yang ditempatkan di daerah Jinyoung yang agak nyingcet dikit. Mereka adalah Lee Sun Woong (Lee Sun Kyun), Cha Myung Joo (Jung Ryeon Won), Jo Min Ho (Lee Sung Jae), Hong Jong Hak (Kim Kwang Kyu), Oh Yoon Jin (Lee Sang Hee) dan Kim Jeong Woo (Jeon Sung Woo. Meski sedang menangani kasus serius, ada aja kelakuan-kelakuan kocak mereka bikin ketawa. 

Ketimbang drama bertema sejenis kupikir Diary of A Presecutor ini termasuk katagori santay ya, macem slice of life tapinya agak komedi. Scene favorite-ku adalah scene Kim Jeong Woo dan (Seong Mi Ran (Ahn Eun Jin) saat di kantor jaksa dengan abdi virtual-nya haha gibliks, mana pacaran after office-nya kena grebek pula 🤣. 



ABYSS 

Bercerita tentang sebuah bola ajaib yang mampu membangkitkan orang mati dengan kondisi yang berbeda. Cha Min (Ahn Hyo Seop) dibangkitkan pasca bunuh diri setelah ditinggal kabur Jang Hee Jin (Han Soo Hee) sebelum hari pernikahannya. Di saat yang bersamaan, Go Se Yeon (Park Bo Young) dibangkitkan pasca dibunuh. Keduanya kemudian berusaha mencari tahu apa yang terjadi dan bagaimana mengambalikan keadaan seperti semula. 

Sejujurnya, Abyss ini membingungkan di 3 episode awal karena banyaknya karakter dan plot yang belum tersusun (terlihat alurnya). Ingin udahan tapi tetap bertahan gegara review netizen yang bilang Abyss ini rame. aku sih nggak merekomendasikan ya, alasan utama nonton hanyalah karena ingin melihat akting Han Soo Hee belaka 😅.


START UP 

Bercerita tentang start up (perusahaan rintisan) di bawah naungan Sand Box, berikut bumbu romance yang kadang bikin enek karena kebanyakan 😂 Karena Start Up pula netizen terbelah menjadi 2 kubu, yakni kubu Han Ji Pyeong (Kim Seon Ho) dan kubu Nam Do San (Nam Jo Hyuk), vibe-nya udah macem pemilihan umum Jungpal X Taek. 

Ketimbang Seo Dal Mi (Bae Suzy) aku lebih suka Seo In Jae (Kang Han Na) karena perkemabangan karakternya bagus, dari yang awalnya nyebelin abis sampai (akhirnya) maskaranya luntur saat bertemu Haelmoni Choi Won Deok (Kim Hae Sook) dan Cha Ah Hyun (Song Seon Mi). Aku nge-ship Jeong Sa Ha (Stephanie Lee) dan Lee Chul San (Yoo Su Bin) ya... Terserahlah si Kim Yong San (Kim o Hwan) mau ngapain 😌.


PENTHOUSE: WAR OF LIFE 

Bercerita tentang kehidupan orang-orang yang tinggal di penthouse Hera Castle dan segala intriknya. Kupikir Penthouse ini adalah perpaduan yang serius antara Sky Castle, The World of The Married dan The Loft. Dimana hampir semua orang dipastikan terlibat dalam kematiannya Min Seol Ah (Jo Soo Min) yang mengetahui perselingkuhan Cheon Seo Jin (Kim So Yeon) dan Joon Dan Tae (Um Ki Joon). 

Kalau di Sky Castle semua berlomba menjadi dokter, di Penthouse: War of Life semua berlomba masuk ke sekolah seni Cheong Ah dan menjadi penyanyi. Aku sih suka ya karena hampir setiap episodenya memberikan twist tak terduga yang bikin gregetan. Sumpah nggak menyangka banget Bong Tae Kyu bisa se-glow up ini haha *dia pernah main di See You After School.


WHEN CAMELLIA BLOOMS

Bercerita tentang Oh Dong Baek (Gong Hyo Jin)  seorang single mother yang pindah ke daerah Ongsan dan membuka bar bernama Camellia. Disana ia bertemu dengan Hwang Yong Sik seorang polisi terlalu teladan. Sebenarnya konfliknya hanya sekitaran kota Ongsan, namun writer nim-nya mampu mengemasnya dengan manis.

Yang kusuka dari When Camellia Blooms ini adalah penggambaran karakternya yang dibuat abu-abu dulu, baru kemudian tersusun di akhir. Karakter favorite-ku disini adalah Choi Hyang Mi (Som Dan Bi) yang pintar sekaligus bodoh 😅 dan couple No Gyu Tae (Oh Jung Se) X Hong Ja Young (Hyom Hye Ran) dabestt 👍🏻.


pictures credit: asianwiki
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates