Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Dalam rangka mengisi waktu luang Ramadhan alias ngabuburit, aku mengikuti workshop yang diadakan oleh @brotherwoodbdg di Bandung Creative Hub. @brotherwoodbdg ini memang sudah rutin mengadakan woodworking workshop ya, eym ... kenapa baru kali ini ikutannya? Karena woodworking workshop sebelumnya bertema decoupage yang bagiku agak kurang menarik↟☻.

Saat itu ada beberapa pilihan woodworking workshop yang bisa diikuti selain spicy rack making, yaitu book storage, side table dan wall storage. Namun mempertimbangkan dimensi dan keberfaedahannya kelak, aku memilih untuk mengikuti woodworking workshop: spicy rack making, mayan khan ... untuk nyimpen-nyimpen saos sama BonCabe 🙂😂😂

Sebenernya kalau rajin mah mending ikutan workshop beginian, selain belajar DIY furniture, kita juga bisa sekalian nabung furniture haha 😼 Cocok nih untuk anak kosan apa newly married 😗, eh iya workshop-nya ini bisa berdua loh ... di sesi woodworking workshop-ku juga ada kok yang setim dengan temen deket dan pacar, resikonya Cuma satu: (barangnya) nggak bisa dibagi dua  😂.

Nggak usah khawatir ya kalau belum pernah ikutan woodworking workshop semacam ini, karena kita akan didampingi oleh AA-AA yang sudah expert dan ... yang paling penting nih, rajin nanyain “mau difotoin nggak?” 😅 khan ... jadi enak ❤ Karena jumlah peralatannya terbatas kitanya mesti gercep, biar nggak lama ngantri ...

Aku nggak begitu asing dengan woodworking karena pernah mempelajari saat kuliah ... bertahun-tahun yang lalu 😂. tapi beda kan ya kondisinya dengan sekarang, berasa pegel-pegel aja gitu abis motongin kayu, padahal pake mesin. Karena prosesnya dari raw material yakni (masih) berupa potongan kayu, durasi pengerjaannya lumayan lama ya ... dan menguras tenaga. Asli ini mah, capek. Apalagi kalau puasa ~ 😫.

Woodworking ini terdiri dari 3 tahap ya, tahap yang pertama adalah preparation (persiapan) dimulai dari memilih material yang akan digunakan, mengukur atau membuat pattern dan cutting. Nah, usahakan untuk melakukannya dengan runut (sesuai urutan) biar lancar di tahap assembly-nya.

Tahap yang kedua adalah assembly (perakitan) yaitu proses penyatuan bagian-bagian yang sebelumnya kita buat. Proses ini cukup memakan waktu ya karena kita mesti fokus biar nggak miring-miring masanginnya 😅 Belum lagi kalau ada bagian yang mesti disambung pake lem, sambil menunggu lemnya kering kita bisa mengamplas bagian yang lain.

Tahap yang ketiga adalah finishing, @brotherwoodbdg sendiri menyediakan 2 jenis finishing, yang pertama pake clear coating sedang yang kedua pake wax. Saranku mending finishing-nya pake wax, selain prosesnya lumayan cepat, kalau pake wax warna kayunya nggak berubah malah semakin memperlihatkan urat kayunya. Beda dengan cat yang malah kadang membuatnya nggak natural dan prosesnya mesti dilakukan berkali-kali (layering).

TIPS
- Gunakan pakaian (+ hijab) yang simple dan nyaman, awas jangan pake yang kewer-kewer.
- Gunakan safety gear yang sudah disediakan.
- Nggak usah pake make-up yang berlebihan, karena pada akhirnya lusuh juga 😂😂😂
- Usahakan pake sepatu ya, jangan pake sandal, nyeker apalagi ...
- Bawa air minum ya, capek loh ini ...

Setelah selesai usahakan minum susu atau air kelapa, gunanya untuk menetralisir tubuh dari mikro partikel kayu yang bertebaran selama nge-workshop. Bisa juga dengan minum air putih yang banyak.



wax-nya kaya begini

Kiri atas: sebelum dikasih wax
Kanan bawah: setelah dikasih wax.

biar muka lecek yang penting beres 😁
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Aloha!

A couple months ago I saw @ditut tweeting about the free licensed version of Adobe Sketchbook software. Wow. It’s very nice to know that my most-wanted software is free hehe... I use often free trials before. So, I asked my sister to give me back the Wacom that she’s claimed since I’m in college, actually... Sketchbook is mouse friendly even though it would be great to use Wacom or Cintiq, well... I didn’t have Cintiq hehe 😛

I just want to practice again, the last time I used Sketchbook is when in college and it was only for random doodles. It’s quite hard hehe... 😫 I tried my best but the result isn’t as good as I expected, maybe I need to practice harder... 💞

But yes, I need to warm up my finger 😘  
                                
Because Sketchbook X Wacom is still on my deal, I’m trying to warm up my finger with... the basic design software, Microsoft PowerPoint 🆒. No, I’m kidding 😉 hehe by Corel Draw X6. I used my skincare and makeup as the objects because they’re on my desk, the nearest objects that I saw and touch every day. Besides that, who doesn’t love ‘em? 😉

Please welcome... MY... Let’s say... Warming up project hehe 😋












All illustration credits are belong to Lestari Utami
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Setelah Avengers: Infinity War tentu saja aku menantikan Deadpool 2, selain karena doi adalah salah satu superhero-nya Marvel ku suka soundtrack-nya, lawas-lawas jebakan umur lah ya haha 😂😂😂 Untuk cerita di film Deadpool pertama menurutku cukup standar sih dan yang pasti nggak nyangka banget kalau Wade Wilson a.k.a Deadpool adalah si ganteng kalem Ryan Reynolds yang ke-charming-annya mengalahkan Chace Crawford 😋😋😋

Tadinya kumau nonton Deadpool 2 sendiri karena syadar tak semua orang memiliki taste film yang sama, jangankan Deadpool, film Marvel lainpun belum tentu pada tertarik. Alhamdulillah-nya aku punya teman yang hayu-hayu asyik ❤ dengan urusan menghabiskan waktu luang, ya mungkin mereka juga pada geje pagi-pagi mau ngapain sedangkan hari masih panjang. Jadilah aku, Icunk, Deya dan Memed a.k.a Medus padahal Anis pagi-pagi nyambangin Ubertos meski masih pada dadasar lapak.

Meski girang studio agak sepi, kita masih cukup concern dengan keputusan beberapa penonton yang dengan sengaja membawa anak di bawah umur. Please dwehh mb ... anakmu suruh diem napa ’nda usah loncat-loncat atau ngobrol anteng ... 💭 Err, nggak baca gitu ya Deadpool 2 hanya untuk penonton berusia 13 tahun keatas, meski Mas Wade udah wanti-wanti promosi sarkas ”Deadpool 2 is family movie” cobalah gunakan nalarmu.

Promosi Marvel untuk film Deadpool 2 ini terasa jor-joran, sebelas dua belaslah dengan Avengers: Infinity War. Mungkin Marvel pada sadar kali ya ... Avengers: Infinity War akan semengecewakan itu dan menjadikan Deadpool 2 semacam backup plan. Yang menarik dari Deadpool 2 ini adalah campaign-nya yang ‘wah’, nggak tanggung-tanggung ya ... pakenya David Beckham dongs, meski terkesan “naon sih ieu?” tapi mesti diakui campaign-nya terasa sebanding dengan filmnya.


Oh iya, mb Celine Dion yang lagunya dipake sebagai soundtrack pun kebagian jatah MV-nya disisipi  Deadpool. Waktu nonton MV-nya sebenernya ingin banget membayangkan sosok di balik kostum Deadpool yang uget-ugetan macem ulet keket adalah seorang professional dancer, ya masa Ryan Reynolds sih? Khan ... Khan ... Khan ... Ganteng. Yang ganteng nggak boleh norak biar nggak turun harga jualnya. Syebel aja kalau inget ini 😠


Sedari awal Marvel sudah mewanti-wanti bahwa Deadpool ini itungannya adalah antihero, yang mana diasumsikan sebagai karakter ice breaker yang kerjaannya adalah menghibur, jenuh juga kan nontonin satu galaxy rebutan batu akik hehe. Karakternya memang sengaja dibuat petakilan dan receh-receh aL4y gimana gitu, drama lah pokoknya, tapi teutep ... soundtrack-nya juara apalagi kalau kita seumuran *eh.


Pertama kali nonton Deadpool yang kepikiran malah ... apa coba? Kok kaya Spiderman versi ninja yha~ haha Kostum mewrah superketat dan gayanya yang meliuk-liuk sedikit mengingatkanku akan karakter Spiderman zamannya Tobey Maguire. Well ... kalau Spiderman mukanya ditutupin biar nggak ketahuan mukanya sama orang-orang, Deadpool mukanya ditutupin karena memang ‘jele hehe

Di film Deadpool 2 ini, dikisahkan Wade Wilson a.k.a Deadpool (Ryan Reynolds) menjadikan dirinya sebagai hero yang memberantas kejahatan, statusnya masih freelance ya karena doi (entah karena alasan apa) ditolak masuk geng elite Avengers. Dalam menjalankan aksi heroiknya Deadpool dibantu oleh Dopinder (Karan Soni) yang di film Deadpool pertama nggak sengaja membunuh rival-nya serta Colloseum (Stefan Kapicic) dan Negasonic Teenage Warhead (Brianna Hildebrand), eh iya ada Yukio (Shiori Kutsuna).


Mon maap yee ... tapi diantara semua karakter Marvel yang ku kenal aku merasa Negasonic Teenage Warhead adalah nama paling keren heuheuheu aL4y tapi emo gimana gitulah ... pokoknya kaya nama gaul zaman sekolah dulu deh. Semacem Tsarina Bellatrix XXX atau KAMI (internal joke).

Di Deadpool 2 ini, kita seakan disadarkan bahwa Colloseum dan Negasonic Teenage Warhead + Yukio adalah mutant bagian dari X-Men Universe yang kemungkinan besar akan ikut campur urusan per-Avengers-an kelak. Kalau X-Men Universe dan Marvel Universe memang nyambung, berarti Pietro dan Wanda Maximoff sebenarnya adalah mutant karena kekuatannya bukan berasal dari rekayasa genetika seperti Hulk dan Captain America. 

Di awal film kita akan disuguhkan scene yang membuat bingung, yap, Deadpool berusaha bunuh diri pasca ditinggal Vanessa (Morena Baccarin). Kebayang nggak sih kalau Deadpool bunuh diri, ini filmnya nyeritain apaaa??? Untungnya Deadpool semi immortal, potongan tubuhnya yang dikumpulin Colloseum lama-lama nyambung sendiri, gimana aja tempe yang udah dipotong-potong untuk jadi orek disimpen di wadah terus kelupaan.

Masa penyembuhan Deadpool dihabiskan di X-Men mansion, the real X-Men mansion, tempat dimana Professor X (James McAvoy) tinggal beserta mutant lainnya. Sayangnya, geng  X-Men nggak ikutan di Deadpool 2 ini, mereka hanya muncul sebagai cameo selama beberapa detik saja, jadi kita bakal berasa liat syuting dengan 2 studio yang bersebelahan. Scene ini cukup menegaskan bahwa Deadpool sedang berada di X-Men Universe.

Deadpool kemudian bergabung dengan Colloseum dan Negasonic Teenage Warhead di X-Men mengurus kekacauan yang terjadi di pusat rehabilitasi, sebagai newbie Deadpool tentu saja membuat kesalahan fatal yang menyebabkan dirinya dan Russell (Julian Dennison) si mutant newbie dibawa ke penjara.

Cable (Josh Brolin) adalah Thanos versi live action, tadinya kupikir admin Wikipedia salah ketik ya atau memang ada 2 Josh Brolin yang nggak sengaja ketemu di Marvel Universe, ternyata Josh Brolin memang memerankan 2 karakter yang berbeda. Sebagai Thanos dan sebagai Cable yang bagiku lebih mirip peranakan silang antara Bucky dan Terminator. Apakah ini joke? Mungkin saja ... secara Stan Lee juga muncul sebagai cameo.


Cable yang datang dari masa depan secara khusus memburu Russell, penjara bubar dan Deadpool berhasil kabur. Untuk menyelamatkan Russell, Deadpool membuat audisi tim baru bernama X-Force, scene yang pernah menghebohkan netizen Indonesia karena terselip Andini dan Wiro Sableng di trailer Asia-nya. Mereka yang berhasil direkrut adalah Shatterstar (Lewis Tan), Zeitgeist Bill Skarsgard), Bedlam (Terry Crews), Vanisher (Brad Pitt), Domino (Zazie Beetz) dan Peter (Rob Delaney).

Karakter Domino yang dibuat asyik dan mantips memang menghangatkan suasana ya apalagi superpower-nya juga agak antara ada dan tiada haha 😂 Macem Scrapper 142 (Tessa Thompson) namun dengan dandanan yang lebih mambo. Kenyataannya X-Force ini berguguran saat akan menyelamatkan Russell, hanya menyisakan Deadpool dan Domino, kemudian Cable datang ... dan bergabung dengan X-Force! ❤❤❤

Diantara film Marvel lainnya, Deadpool adalah salah satu film yang mengeskpos scene baku hantam dengan baik, suara pukulan dan tendangannya terdengar jernih sekali, luka pun diperlihatkan dengan jelas. Keputusan untuk menampilkan scene berdarah-dengan cara di zoom in cukup mengurai kengerian ya, seenggaknya nggak terlalu eneg macem Rumah Dara.

Karena tingkat violence-nya cukup tinggi maka wajar kalau Deadpool 2 ini rating-nya R, terlebih lagi unsur LGBT-nya ditampilkan dengan jelas. Agak genggeus gimana gitu ya scene LGBT antara Colloseum dan Deadpool, kayanya mendingan nggak usah dwehhh ... Apalagi kenyataan bahwa Yukio adalah love interest-nya Negasonic Teenage Warhead. FTW!!! 😠😠😠

Deadpool 2 menggunakan teknik (yang menurut movie reviewer) disebut breaking the 4th wall, yakni karakter dalam filmnya bisa berinteraksi langsung dengan penonton layaknya youtuber. Aku sih yes, karena sesuai dengan karakternya Deadpool yang petakilan dan receh. Cocok azha gitchu ... Kalau baru pertama kali nonton film dengan teknik breaking the 4th wall mungkin bakal KZL karena kesannya geje dan nggak sesuai dengan kaidah film, tapi ya ... nikmatin aja deh ... 😉

Nggak ngerti juga kenapa Deadpool 2 ini bisa lulus sensor padahal isi filmnya sebagian besar nyinyirin DC, DC juga nih ah ... jele’ 💩. Kan jadinya dicengcengin mulu ... Referensi dialog Deadpool 2 ini agak berbobot ya, maksudnya, kalau jarang ngikutin info tentang Marvel baik itu komik maupun filmnya pasti agak sulit dicerna, yaeyalahh ... kagak ngerti hehe

Di credits,Deadpool berusaha membersihkan dosa-dosa masa lalu, termasuk kegagalan film Green Lantern yang memang nggak rame hehe Deadpool juga pernah muncul di film Logan, mungkin karena nggak tahu Deadpool siapa kali ya makanya dibunuh *heu Karena film Logan juga aku jadi agak skeptis dengan adanya film tentang Deadpool, yha~ kan udah mati.

Gimana ya, Deadpool ini seperti mewakili sebagian dari diri kita yang ternyata: diam-diam menikmati segala kerecehan yang terjadi di dunia ini (termasuk virtual lyfe) hehe Norak-norak juga diketawain kan 😂😂😂
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Photo by Helena Hertz on Unsplash

Belum sah ya rasanya Ramadan tanpa adanya bukber alias (ber)buka bareng haha Kalau tahun lalu aku bukbernya lebih sering berdua dengan mama + Kadut (kadang-kadang), Ramadhan tahun ini lebih sering buksen alias (ber)buka sendiri, eh nggak deng, ada Alissa di kosan.

Alhamdulillah Ramadan tahun ini bisa terlewati dengan lancar djaya meski nggak pake sahur, ya, karena kupikir kalau shaum Senin-Kamis bisa nggak pake sahur ya pasti bisa juga dong shaum Ramadhan nggak pake sahur. Ya nggak sih? Hehe Pertimbangan lainnya, ku-tak-mau kebablasan tidur setelah sholat shubuh *nah kayanya ini sih alasan utamanya tau sendiri lah ya betapa enaknya tidur di waktu remang-remang pagi macem itu.

Mungkin karena udah diniatkan begitu ya jadi ... meski anak-anak keliling gang mukulin galon dan teriak-teriak berisik pun aku nggak bangun dongs, adem ayem tentrem syaree ... *heu Aku baru tahu ada yang bangunin sahur itu malah disaat berhalangan shaum dan kebetulan lagi nggak bisa tidur, busyett ... padahal heboh banget ya berisiknya. Lantas aku bertanya-tanya: Apakah syaithon benar-benar dibelenggu saat Ramadhan?



Demi mensiasati jadwal bukber yang biasanya tubrukan di akhir Ramadhan, bukber angkatan diadakan di ... minggu pertama Ramadhan, tangginas pisan kan ... haha Kali ini yang jadi host bukber adalah RV X FHR, belum tahu nih tahun depan siapa yang kebagian jadi host-nya, tapi kayanya sih ... aku ... eym ... haha Virtual host bisa kali ah, kompakan pake video call macem Pici kemaren.

Angger weh nya ... tiap ketemu pasti pada gordes haha Eh, jadi inget ya dulu waktu kita mau study tour ke Museum Geologi Bandung, anak-anak kelas lain (junior dan senior) di asrama merasa terganggu dengan suara-suara berisisk yang datang entah darimana, saking mengganggunya para pembina sampai nyariin sumber keberisikan, ternyata ... tau nggak? Itu suara kita loh yang lagi ngobrol sambil nungguin bis datang di depan aula.


Yawla ... ternyata selain sumber kebahagiaan, teman-temanku adalah sumber keributan.



Makanya kita sadar nggak kan cocok kalau bukbernya di café atau hotel, kalau udah ketemu kan maunya duduk dempet-dempetan meski ruangan masih lega, ngobrol-ngobrol kangen dan kalau buat yang udah jadi mamak-mamak pastinya ingin mandiin anaknya. Tetep ya, kalau urusan sholat mah masih pada ngantri hehe


Kenapa ya tiap kali maen dengan Icunk bawaannya laper mulu? Haha

Nggak tahu ya dengan yang lain tapi bagiku esensi Ramadhan adalah berbagi sebagaimana umat Kristiani di hari Natal. Ngaku deh ... pasti pada buat gift list kan ... meluangkan waktu sejenak untuk menuliskan siapa saja yang bakal dikasih gift, ya minimal diingat-ingat lah di dalam hati hehe Kalau dulu ku lebih memilih memberi uang karena ingin praktis (dan seneng aja moment salam tempel haha) kini ku lebih memilih memberi barang dengan karena kupikir uang mah nggak kan kerasa, tau sendiri lah ... zaman sekarang Rp. 20.000 mah apa atuh ... kuota aja Rp. 22.000.


Ya intinya sih, kuingin lebih intimate dengan orang-orang terkasih. Kadang kan orang lupa dengan nominal uang tapi agak ingat dengan barang, setidaknya, barang bisa bertahan lebih lama dibandingkan dengan uang. Jadilah sebelum memutuskan membeli ini itu ku harus mencari tahu apa yang sedang dibutuhkan atau diinginkan, kriterianya Cuma 2: barangnya reasonable dan sesuai budget. Namun khusus untuk inner circle dipastikan over budget karena “yha~ gimana dong, masa Cuma ngasih segini” #lyfe.


Harap maklum ya guise ... ku tumbuh dengan prinsip “serba baru” saat Idulfitri, bener-bener korban advertisement lah haha Kami terbiasa berusaha memberikan penampilan yang terbaik, bukan karena ingin pamer atau apalah tapi lebih karena kami sangat menghargai moment yang terjadi hanya sekali dalam setahun itu. Pokoknya harus all out ya ... ‘nda boleh ngeyel.


Apa saja yang baru? Apa-apa yang yang menempel head to toe termasuk undies dan jepit rambut, bahkan aku dan adikku sampai memiliki dresscode hari ke 2 (yang tentcu saja (semuanya) berbeda dari dresscode hari ke 1) Super sekali orangtuaku. Terimakasih Ayah ... Terimakasih Mama ... Telah memberikan pengalaman konsumtif dan hedon saat kecil sehingga kini ku selalu menganggap orang matre adalah orang yang kebutuhan hidupnya belum terpenuhi.


Lagipula aku memang terbiasa ditugaskan untuk membuat gift list setiap tahunnya, ada masanya ketika list diisi oleh nama-nama kurang dikenal namun beranak pinak atau hanya diisi oleh keluarga dekat saja. Setiap tahunnya pasti berbeda tergantung tingkat kemujuran finansial dan kemurahan hati Tuhan YME, karena kenyataannya nggak semua nama yang berada di dalam list berhasil mendapatkan gift.


Gift-nya nggak melulu berupa uang ya terkadang berupa barang, racun juga sih ini ... karena seringnya ku malah kalap, begitu sampai rumah malah bingung sendiri “beli (barang) ini untuk siapa?” ujung-ujungnya mah ku nggak begitu peduli kepada siapa ku berbagi, mau itu kenal apa nggak yang penting barang tersebut harus “keluar”. Karena kupikir kalau memang sudah diniatkan untuk berbagi ya harus dibagikan, tidak ada alasan untuk menunda-nunda karena setiap barang ada masa pakainya.


Keinginan untuk berbagi itu sifatnya naluriah yha~ nggak perlu dipaksa atau mengada-ada nanti juga muncul sendiri, apalagi kalau sudah merasa berkecukupan. Mungkin arti kepuasan bagi setiap orang berbeda-beda, namun bagiku berbagi adalah satu hal yang bisa membuatku puas selain memiliki barang yang sanggup membungkam keinginanku. Eh. Mungkin faktor U juga kali ya kubilang begini hehe


Kalau bukan karena keinginan untuk berbagi nggak mungkin juga dong orang-orang buat ta’jil terus dibagi-bagi di perempatan (ya, kecuali kalau kampanye), nggak mungkin juga dong, para Uwak masak banyak sampai kita nggak sanggup bilang kenyang, nggak mungkin juga dong para ‘Mang rela kolamnya dipancingan masal meski sebenarnya lebih mudah langsung di-bedahkeun, nggak mungkin juga dong si Eteh jauh-jauh nganterin besek sampai make-up-nya mencair kena terik matahari.


Sebenarnya masih banyak hal-hal yang menujukkan naluri berbagi dalam keseharian, namun di bulan Ramadhan ini entah kenapa ya berbagi itu tampak lebih nyata.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Seperti menonton, membaca adalah candu.

Berbeda dari buku-buku Mak Suri sebelumnya, buku Aroma Karsa ini dirilis dalam format digital dan bersambung, yang mana seakan mengingatkan kembali akan masa kejayaan cerita bersambung di majalah-majalah masa lalu. Meski suka buku-bukunya Mak Suri, kali ini aku memilih abstain ikutan PO digital Aroma Karsa, karena ... merasa tak kan sanggup untuk menunggu minggu demi minggu dengan rasa penasaran. Well ... nonton aja marathon, baca buku pun harus langsung ditamatin. Ya kan? 😙😙😙

Tentu saja awalnya aku tahu Mak Suri ini dari TV, trio-nya yang dinamai RSD (Rida Sita Dewi) pernah mengisi jam-jam pulang sekolahku dengan video klip Bening-nya, sangat menginspirasi untuk me-request payung transparan sebagai hadiah ulang tahun. Waktu berselang ... kemudian Dee Lestari hadir dengan Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh, sebuah buku bertema sci-fi dengan cover yang (bagiku) begitu keren karena desainnya yang futuristik. Harap maklum ya pemirsa ... saat itu aku masih yesterday afternoon kid yang bacaannya masih seputaran Harry Potter 🎩 dan Goosebumps 👻.

Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh adalah buku sci-fi  Indonesia pertamaku selain ensiklopedia bergambar, perkenalan yang lugas dengan Mak Suri. Berasa keren aja gitu setelah tamat baca bukunya hehe 😂 Bahasannya yang diluar nalar dan prosa-prosanya yang asing namun terasa nyaman membuatku ‘dewasa’ seketika, membuatku yakin … she’s the one … haha 😂 Nggak deng, membuatku yakin suatu saat nanti Dee Lestari akan menjadi salah satu penulis hebat kelak. Sayangnya, hal tersebut tidak dibarengi dengan visualisasi filmnya ... yang mana nggak memuaskan sama sekali ... 😫

Diantara buku-bukunya Mak Suri yang paling kusuka adalah seri Supernova, Perahu Kertas juga suka, Madre juga suka, tapi ku lebih cinta Elektra yang sakti ketimbang Kugy yang edgy. Nggak tahu deh kalau nanti sore ... haha 😂😂😂 Apapun tema bukunya, Mak Suri selalu tahu bagaimana caranya memanjakan pembaca dengan sensasi after taste yang begitu pekat. Jadi berasa makan kimchi-nya Mrs. Nam, nyobain Cuma seujung sendok doang tapi rasa pahang dari bawang putihnya masih ketinggalan sampai 2 hari kemudian.

Dibandingkan dengan Perahu Kertas yang membidik cinta kawula muda, Aroma Karsa lebih kompleks karena menghadirkan cinta yang bergerak dalam linimasa yang berbeda. Riset yang dilakukan Mak Suri untuk bukunya nggak tanggung-tanggung, ia menjelajahi hampir setiap sudut bukunya bahkan sebelum menuliskannya. FYI. Ilustrator Aroma Karsa adalah Hezky Kurniawan,  salah satu diantara sekian ilustrator yang gambarnya lumayan sering ku 💘 di IG.

Oh iya. Karena belum beli bukunya ku pinjem punyanya Icunk ... ternyata tebel yha~ ... 😁

Secara garis besar Aroma Karsa adalah tentang indera penciuman manusia yang menyibak rahasia paling kelu dari Puspa Karsa, bunga ajaib yang konon mampu melengserkan seorang raja dari takhtanya. Untuk ukuran zaman sekarang cerita epik semacam Babad Tanah Jawa mungkin kurang populer, namun Mak Suri bisaan merangkulnya dan membawanya  ke masa kini. Konsep dunia paralel atau yang lebih dikenal dengan istilah ‘dimensi lain’ acapkali menjadi bulan-bulan sebab dijadikan dagelan televisi, eym ... meski sebenarnya selalu ada sebagian dari diri kita yang mengakui bahwa ‘dimensi lain’ adalah bagian dari budaya.

Saat iseng scrolling down di media visit-nya Aroma Karsa, terselip komentar yang kurang lebih begini; “wah ... jadi keingatan buku Perfume: Story of A Murderer (karya Patrick Süskind)” Jangankan dikau, pikiranku pun langsung melayang kesana hehe. Keduanya sama-sama membahas tentang aroma dan keberfaedahannya dalam bisnis perfume, Perfume: Story of A Murder berfokus pada usaha Grenouille mengekstraksi aroma perawan, Aroma Karsa berfokus pada usaha menemukan indung bibit, namun lagi-lagi keduanya diyakini sanggup membuat orang hilang akal 💣.

Mungkin karena belum banyak buku yang membahas tentang indera penciuman jadinya langsung dibandingkan head-to-head, nggak salah sih ... karena memang sejauh ini buku tentang aroma terpopuler adalah Perfume: Story of A Murderer dan ... Aroma Karsa kini. Mak Suri mencari celah yang tepat dimana penulis lain enggan menjamah, suatu idelisme yang eksistensinya sulit untuk dibandingkan.

Aroma Karsa akan membawa indera penciuman kita (pembaca) menyusuri semrawutnya TPA Bantar Gebang, dimana Jati Wesi tumbuh dan berhutang budi seumur hidup pada Nurdin Suroso. Jati Wesi bukanlah lelaki sembarang, ia memiliki keistimewaan pada indera penciumannya yang lebih peka dibanding orang biasa. Kebanyakan orang mungkin akan melihat TPA Bantar Gebang sebagai planet sampah, tempat terkumuh dan terjorok yang membayangkannya saja pun tak sudi, namun bagi Jati TPA Bantar Gebang adalah perpustakaan (pribadi) aroma-nya.

Untuk menopang hidup dan membalas budi, Jati bekerja ekstra dari mulai merawat taman di kompleks sekitar, menjadi buruh di pabrik pupuk sampai menjadi karyawan di toko parfum Attarwala. Attarwala sendiri adalah usaha milik Khalil Batarfi, mantan guru kimianya yang memperkenalkannya pada aroma-aroma selain TPA Bantar Gebang sekaligus memanfaatkan keistimewaannya *ehe Pekerjaannya di Attarwala adalah yang paling disukai Jati, yang kelak mengantarkannya kepada Raras Prayagung.

Raras Prayagung tak kan menjadi siapa-siapa jikalau Janirah tidak mengkhianati nasibnya sebagai anak abdi dalem yang saban hari keluyuran di keraton. Janirah-lah yang pertama kali menemukan sisa-sisa Puspa Karsa tersembunyi di balik tembok keraton, mencurinya dan menggunakannya untuk merubah nasibnya sendiri. Hanya kepada Raras Prayagung, Janirah mengungkapkan rahasianya dan mewariskan mimpinya menemukan Puspa Karsa.

Pencarian Raras Parayagung akan Puspa Karsa seakan menjadi obsesi tak berkesudahan, ia mengorbankan hampir segalanya demi menemukan Puspa Karsa. Tahun-tahun berlalu sejak terakhir kali ia melakukan ekspedisi pencarian Puspa Karsa ... namun keinginannya untuk menemukan Puspa Karsa masih membara. Untuk mendukung rencananya, Raras Prayagung perlahan menggalihkan tanggung jawabnya di Kemara kepada Tanaya Suma.

Seperti Jati, Tanaya Suma pun memiliki keistimewaan pada indera penciumannya, namun berbeda dengan Jati yang ditempa oleh kebusukan TPA Bantar Gebang, Suma lebih ringkih karena keterbatasan database aroma yang dijaga oleh Raras Prayagung. Dengan keistimewaaanya, Suma bertanggungjawab untuk departemen fragrance di Kemara dengan produk andalannya yang dinamai Puspa Ananta.

Suma sebenarnya menjalin hubungan dengan Arya Jayadi teman semasa kecilnya, namun ... seperti halnya tokoh kurang penting di FTV, Arya Jayadi diciptakan untuk mengisi kekosongan sebelum Jati dihadirkan. Eym ... mungkin satu-satunya faedah Arya di Aroma Karsa adalah menjadi personal stylist Jati hehe 😁😁

Selain ketiga tokoh sentral diatas yang dikenalkan pada beberapa bab awal, kita akan diajak untuk menemui Anung Linglung yang entah karena apa berada di penjara Bekasi kemudian melipir sejenak kepada Khalil Batarfi si pemilik Attarwala yang dianggap bapak oleh Jati. Dengan perhitungan yang cermat, rupanya Raras Prayagung mempersiapkan ekspedisi lanjutan untuk menemukan Puspa Karsa. Disinilah hubungan Jati dan Suma mulai bergejolak, karena disukai atau tidak hanya salah satu dari mereka yang diperbolehkan ikut.

Pesona Puspa Karsa benar-benar telah memikat Raras Prayagung, tak peduli semusykil apapun ia tetap memberangkatkan tim ekspedisinya mencari Puspa Karsa. Clue yang telah bertebaran sepanjang 2/3 buku Aroma Karsa perlahan-lahan mulai menemukan tempatnya, mengubahnya menjadi satu gambaran besar mengenai linimasa Puspa Karsa yang sesungguhnya dan setting ceritanya yang dipindahkan ke Gunung Lawu yang mistis membuatku yakin Mak Suri pernah berkonsultasi dengan sesepuhnya Gunung Lawu.

Aroma Karsa bukan Cuma sekedar pencarian bunga ajaib di Gunung Lawu melainkan tentang pencarian akan esensi dari kehidupan itu sendiri. Puspa Karsa tercipta bukan untuk mengubah dunia namun untuk mengubah manusia, karena bagaimana pun watak seseorang bisa berubah bahkan ketika Puspa Karsa tidak menampakkan rupanya. Mak Suri ... you stole my heart ehehe

Karena Aroma Karsa, akhirnya aku merasakan lagi bagaimana rasanya begadang semalam suntuk sebab nggak ku~ku~ meninggalkan Jati dan Suma bercengkrama tanpa ada aku diantaranya *elahh *lau siapa?   😂😂😂

Tadinya kuingin menjadikan Aroma Karsa sebagai buku pengantar tidur yang hanya dibaca beberapa bab perharinya, nyatanya ya ... sulit rasanya untuk berhenti (lagi-lagi) meninggalkan Jati dan Suma yang berkomunikasi menggunakan bahasa qalbu haha

Maaf ya Madre, kau harus tersingkir ... peringkat ketiga akan diambil alih oleh Perahu Kertas sementara Supernova tetap berada di peringkat pertama. Yap. Aroma Karsa berada di peringkat kedua, belum bisa mengalahkan Supernova yang bahasannya lebih sci-fi dan terdiri dari 4 buku.

Dari Aroma Karsa, ku jadi tahu kalau fragrance terdiri dari beberapa not dan lab-nya dinamai olfaktorium. Penasaran juga dengan soda kue yang bisa menetralkan aroma tubuh Arya, yakali ... nanti ada monster hidung 👃 , temennya monster kuping 👂 di A Quiet Place 😂 Aroma Karsa ini adalah  paket tur lengkap dunia peraromaan, dipaparkan dari yang terbusuk sampai yang tersemriwing macem komennya Ningsih tentang Puspa Ananta.

Masih dalam rangka belum move on dari after taste-nya Aroma Karsa, beberapa fans sudah mengimajinasikan siapa aktor atau aktris yang sekiranya cocok untuk berperan di film Aroma Karsa kelak. Eym ... aku juga sih haha 😂😂😂

Jati Wesi: Ario Bayu atau siapapun selain aktor komersil yang sering wara-wiri di film-film lainnya.
Tanaya Suma: Bu Dea, dosenku saat kuliah dulu haha mungkin karena namanya memang agak mirip, setiap kali membayangkan sosok Suma yang muncul malah Bu Dea yang obviously kinclong abis. Kalau aktrisnya sih ... Ardina Rasti atau Atikah Hasiholan atau siapa pun selain Raline Shah, please dwehh ... udah main di Supernova kali ah.
Raras Prayagung: Jajang C. Noor
Nurdin Suroso: Siapa sih itu aktor yang perawakannya gempal dan rambutnya keriting, sering main jadi orang qismin yang jahat nan belagu di sinetron-sinetron RCTI? 
Khalil Batarfi: Mieke Lucock  
Anung Linglung: Sudjiwo Tedjo
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates