Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.
Since I had nothing to do (in other ways it was called unemployed), I had a much longer vacation and free time than regular people had (they spent their days working and envying me, should I LOL?). A couple months ago my mother came back from Lombok and bought pearls for me, most of them are jewelry such as bracelets, earrings, necklaces, rings, and watches. Also, the raw pearls !!! Aaaaa... the last is my request...

Actually, my mother and I had a huge project of jewelry making, we spent our time and money learning how to design and make DIY jewelry. We spend our free time making a “peniti jurai” (it was the hottest item until last year) we sell it to our friends or give it to them for free depending on our mood hehe. My mother liking made peniti jurai and I liking made bracelets and necklaces, sometimes we spend our weekends by made those and ignoring our house hehe...

When we were in making mode, our living room change became a huge mess... believe me, you wouldn't want to visit my home in that condition hehe Especially when we handled wedding souvenirs for my mother's friends, it never felt so messy... There is a time when we are crazy making jewelry and the time when we hate jewelry, LOL. We couldn't predict when we start or finish it. 

Like the other girls, I have fallen in love with jewelry since I was a child, I adore my mother's jewelry box and the content, especially the content. At that time making DIY jewelry wasn't as easy as today because there is an obstacle about the materials and how to make it, there are only a few DIY books and knowledge about it. 

If I am interested in one kind of jewelry I will break and remake it, of course, I couldn't make is the same as before and broke it. Even though my mother is often angry about my behavior I feel so anxious and satisfied at the same time.

I started to be interested (again) during my college time, I even took a class in jewelry making at UPI. My basic design is very helpful because I have know the materials better than others (n.n) and had a taste of it, OK, I might still be an amateur but I tried my best. Nowadays, I make bracelets and necklaces just for pleasure, mostly for special occasions such as wedding days (my friend's wedding, definitely) or just for hanging out with my friends. Also, I made it for my cousins and nieces when they came to my house as a welcoming gift hehe

FYI, if you want to start your DIY jewelry or want to know more about it, just click beadsbuttonmagazine.com
 
BTW, here is my DIY jewelry... feel free to ask how to make it 6(^_^)9

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Monsters University adalah prekuel dari film animasi Monster, Inc. yang dirilis oleh rumah produksi Disney dan Pixar pada tahun 2001 lalu. Dengan strategi pasar yang cerdas film Monsters University seakan-akan mengobati kerinduan penggemarnya, karena pada saat itu (2001) rata-rata penonton film Monster, Inc. adalah anak-anak usia bangku sekolah dasar, saat ini anak-anak tersebut  sudah menginjak bangku kuliahan, sama seperti setting film Monsters University.

Cerita dimulai ketika Mike Wazowsky kecil mengikuti field trip dengan sekolahnya ke perusahaan Monster, Inc. disana ia dan teman-temannya menyaksikan bagaimana para scarer (penakut / orang yang menakut-nakuti) beraksi dengan cara menakuti anak-anak demi menghasilkan energi. Mike yang penasaran kemudian mengikuti salah satu scarer ke dalam kamar seorang anak kecil, tentu saja hal tersebut menimbulkan kepanikan bagi semua orang, namun tidak bagi Mike, pengalamannya mengikuti scarer  sangat membekas di ingatannya, sehingga ia memutuskan untuk menjadi scarer.

Bertahun-tahun kemudian Mike akhirnya berhasil kuliah di Monsters University, seperti mahasiswa baru pada umumnya Mike sangat siap untuk memulai kehidupan barunya sebagai mahasiswa. Teman sekamar Mike di asrama adalah Randall, mereka bersama-sama belajar dan berusaha untuk menjadi yang terbaik. Meskipun unggul dalam hampir semua mata kuliah Mike tidak serta merta memiliki popularitas dan status sosial, ia kerap dianggap tidak meyakinkan karena rupanya yang tidak menyeramkan layaknya scarer wanna be.

Lain halnya dengan Jimmy P. Sullivan yang memang sudah memilki darah scarer, popularitas dan status sosialnya memang sangat berbanding terbalik dengan Mike, namun hal tersebut tidak sebanding dengan nilai-nilai kuliahnya. Sulley pun akhirnya didepak dari kelompoknya (ROR) dan digantikan oleh Randall.

Dalam suatu ujian menakut-nakuti, Mike dan Sulley terlibat perkelahian dan tanpa sengaja memecahkan tabung jeritan. Dekan Hardscrabble yang kecewa melihat ulah keduanya memutuskan untuk memindahkan mereka dari jurusan scarer ke jurusan Pembuat Kaleng Teriakan. Sejak saat itu hubungan keduanya mulai memburuk.


Untuk menunjukkan bahwa ia layak masuk jurusan Scarer Mike memutuskan untuk mengikuti Scare Games, yaitu lomba menakut-nakuti yang diikuti oleh seisi kampus. Dekan Headscrebble pun menantang Mike dengan berjanji akan memindahkan kembali Mike dan kawan-kawan ke jurusan Scarer jika mereka berhasil memenangkan Scare Games. Sayangnya, Mike kekurangan 1 orang anggota tim untuk bisa mengikuti Scare Games, dan secara mengejutkan Sulley mengisi kekosongan tim. 


Tim baru mereka dinamai Oozma Kappa (OK) terdiri dari Mike, Sulley, Don Carlton, Terry dan Terri, Art dan Squishy. mereka tinggal bersama-sama di rumah Squishy dengan ibunya yang single parent. Awalnya Mike dan Sulley bersitegang karena perbedaan visi, setelah ujian pertama mereka berdua mulai menyadari bahwa mereka tidak akan pernah bisa menang jika terus menerus berselisih.

Untuk menambah semangat Mike mengajak timnya untuk masuk ke dalam Monster, Inc. Ternyata tidak semua scarer menakutkan, ada beberapa yang biasa-biasa saja namun berhasil memanfaatkan potensi monster didalam diri mereka.

Kemenangan demi kemenangan yang diraih oleh tim OK telah membuat pesaingnya merasa jengah, mereka semua menjebak Mike dan kawan-kawan ke pesta yang ditujukan untuk mempermalukan diri mereka ke seantero kampus. Walaupun sempat dibuat frustasi karenanya tim OK bertekad untuk memenangkan Scare Games.

Hingga tibalah saat yang dinanti-nantikan, tim OK harus berhadapan langsung dengan tim ROR di final Scare Games. Di satu sisi cukup mengejutkan karena tim OK adalah tim yang tidak pernah diprediksi akan bertahan di babak penyisihan tapi di sisi lain tim OK adalah pesaing tangguh bagi tim ROR.

Di final Scare Games ini peserta dituntut untuk menakut-nakuti sesuai dengan kepribadian dan lingkungan target (nah disinilah muncul alasan kenapa Randall tidak menyukai Sulley), tak disangka-sangka tim OK akhirnya bisa menjadi juara dan berhasil pindah lagi ke jurusan scarer.

Namun lagi-lagi Mike harus menelan kenyataan pahit karena Sulley ternyata berlaku curang untuk bisa memnangkan Scare Games. Kerena  kecewa dengan ulah Sulley, Mike nekat masuk ke lab Pembuatan Pintu untuk menguji kemampuan dirinya sendiri. Sedangkan Sulley yang (memang) bersalah menghadap dekan Headscrabble dan mengakui semua perbuatannya.

Sulley yang mengetahui perbuatan nekat Mike langsung menyusul ke lab Pembuatan Pintu, ia lalu masuk ke kamar anak-anak yang sedang berlibur. Anak-anak yang terkejut kemudian menghubungi guru dan polisi, keadaan menjadi kacau karena polisi terus memburu Mike dan Sulley.

Pintu yang menghubungkan kamar itu dan lab Pembuatan Pintu tidak berfungsi karena dimatikan di satu sisi (untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan), dan satu-satunya cara agar pintu bisa berfungsi kembali adalah dengan mengumpulkan jeritan sebanyak mungkin.

Meskipun akhirnya mereka bisa mengumpulkan jeritan dan membukakan pintu (bahkan menghancurkannya), tak membuat mereka berdua selamat dari hukuman. Melihat kekacauan yang mereka timbulkan dekan Headscrabble memutuskan untuk mengeluarkan mereka dari Monsters University.

Mike dan Sulley memang tak pernah lulus kuliah dari Monsters University, tapi hal tersebut tidak menyurutkan keinginan mereka untuk bekerja di Monster, Inc. Untuk menjadi scarer...

When one door is closed, there is another opened door...
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Let me introduce the character first...

Adele (Kate Winslet) is a beautiful woman who had a big interest in dance, in the past. She is depressed because of lost her several babies during on pregnancy, especially the last baby born. That condition made her husband leave her for his secretary. After that, she feels that the world is so cruel to her, and that’s why she is afraid to meet people and rarely leaves the house.

Henry (Gattlin Griffith) is a calm boy who lives with his mother, he has a schedule on the weekend for meeting with his father (and his new family too). That condition made him lose a father figure in his teenage life.

FrankChamber (Josh Grolin) is a convict, he (accidentally) murdered his wife and his son (actually, another man's son). He escaped from jail after getting surgery in hospital.

The story begins when Henry goes to the supermarket with his mom Adele, he meets with a bloody man who asks to take him into their house. At first, they act awkward... but they get closer after, at that time they don't know that Frank is a convict.


After a few days living together, they realized that Frank had everything they needed, a husband figure for Adele and a father figure for Henry. Also, Frank enjoyed having they’re. They did all regular family activities together such as playing baseball in the backyard, making a peach pie, and spending the afternoon together. They seem like a real family.

,
Then, they decided to escape to Canada to start their new life as a family, it’s a difficult situation because Frank is a convict and the cops hunting him. But, the desire to have a new life made them (Frank and Adele) become so serious and start packaging the stuff. Henry is confused, on one side he is very sad because he must separate from his (real) dad, but on the other side, he is very excited to start a new life with a new family.

On the it day (the escape day) Henry went to his father's house to send a goodbye letter and told him that they were moving to Canada. Unfortunately, there are so many (accidently) obstacles. From the cops who followed Henry, the curious neighbor until when Henry's father read his letter.

Absolutely, their plan isn't going as well as they expected, the police came after Henry's father reported. Frank feels guilty about taking them (Adele and Henry) into a difficult situation to decides to act as kidnappers and tie up them in the house, of course, the police can arrest him easily. It’s the saddest moment for Adele, she lets the police take Frank from her... while she needs him beside her. 

After that Adele and Henry tried to negotiate with the police and say that Frank acted, but no matter how hard they tried to light up Frank punishment, it was still nonsense. The judge gave Frank 15 years of extras for his kidnapping act.

Adele loses Henry right and stays alone in that house and Henry visits her on weekends as he does to his father in the past. They’re trying to visit Frank in jail but isn't working, Adele spent her life writing letters to Frank, but those letters are never answered.

And time goes by...

Frank finds Henry's address in the magazine and writes him a letter, he is very happy about Henry's business and asks about Adele, he thinks Adele is married and wishes for a chance to meet her after his punishment is over.


Note: Henry's (Gattlin Griffith) face reminds me of Harry Potter cast Daniel Redcliff in an early Harry Potter movie.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Kali ini saya tak sengaja menonton The Crossing di Celestial movie channel, awalnya saya kira film ini adalah film perang-perangan yang akhirnya mati semua dan berniat ganti channel, eh... tapi mendadak berubah fikiran ketika melihat Song Hye Kyo di film tersebut.

The Crossing adalah sebuah film besutan John Woo yang berlatar Perang di Tiongkok, film in dibuat menjadi 2 bagian. Menurut hasil searching, film ini sebenarnya menceritakan tentang kapal yang tenggelam karena kelebihan muatan, tapi untuk part 1 ini belum diceritakan secara detail bagaimana kapal tersebut tenggelam, baru diperlihatkan bahwa kapal tersebut merupakan transportasi utama antara Shanghai (China) dan Keelung (Taiwan). 

Di part 1 ini kita akan diajak untuk mengenal personality tokoh-tokohnya  terlebih dahulu seperti film India. Film ini berpusat pada 3 pasangan berbeda latar belakang yang saling terkait, and here they are...

Yang pertama adalah Zhou Yunfen (Song Hye Kyo) dia adalah seorang wanita kelas atas yang memilki kegemaran menari dan bermain piano. Di suatu pesta tak sengaja dia bertemu dengan Lei Yifang (Huang Xiaoming) seorang jendral muda yang sedang naik daun.



Then, hubungan mereka pun berlanjut hingga jenjang pernikahan, tentu saja tak ada penolakan atau pertentangan dari pihak keluarga. Keduanya merupakan pasangan yang sangat serasi. Tak berapa lama kemudian LeiYifang ditugaskan untuk menjaga pos di Keelung, pada awalnya Zhou Yunfen menolak namun karena situasi politik yang sedang memanas mereka akhirnya meninggalkan Shanghai.

Di Keelung, Zhou Yunfen tinggal di rumah yang disediakan oleh Lei Yunfen. Rumah bergaya Jepang yang adorable itu membuatnya betah, apalagi ketika dia mengetahui bahwa terdapat piano di dalamnya. Pada suatu hari dia menemukan diary milik seorang gadis bernama Masako Shimura (Masami Nagasawa) yang disimpan di belakang lukisan, lukisan itu dibuat oleh Yan Zenkun (Takeshi Kaneshiro).

Sedangkan yang kedua adalah Yu Zhen (Zhang Zi Yi) seorang perawat miskin yang harus berjuang untuk terus hidup, salah satunya adalah dengan menjadi joki foto untuk tentara single yang ingin menambah jatah ransum,diantaranya adalah Tong Daqing (Tong Dawei). Merasa terkesan mereka pun berjanji untuk saling menunggu, sebuah janji yang serius karena keduanya jatuh cinta pada pertemuan yang pertama.


Yu Zhen yang berharap bisa bertemu dengan Tong Daqing selalu sigap memeriksa nomor tentara pada setiap jenazah, berharap itu bukan Tong Daqing. Wajar saja jika Yu Zhen sangat khawatir, karena Tong Daqing bertugas di garis depan di bawah pimpinan Lei Yunfen. Untuk menyambung hidup Yu Zhen pun mencari pekerjaan sampingan, karena ketatnya persaingan akhirnya dia pun menjadi pelacur, pilihan (umum) terakhir wanita pada masa itu. 

 
Yang ketiga adalah Masako Shimura (Masami Nagasawa) ia adalah seorang gadis Jepang yang tinggal di rumah yang kini ditempati oleh Zhou Yunfen, di masa lalu ia adalah kekasih Yan Zenkun. Dia dan keluarganya terpaksa meninggalkan Taiwan karena gejolak politik yang melanda negeri itu. Selain itu hubungan keduanya sangat tidak direstui oleh ibunya Yan Zenkun yang acapkali disindir dan dimaki tetangganya karena kedekatan anaknya dengan orang Jepang. Bahkan, ibunya tidak pernah memberikan surat-surat yang dikirim Masako Shimura untuk Yan Zenkun.



Dr. Yan Zenkun adalah seorang dokter yang baru saja pulang bertugas di WW II (World War II / Perang Dunia II),ia membuka praktik dokter di rumahnya di daerah Keelung.Dia terkejut ketika Zhou Yunfen memberikan diary milik Masako Shimura kepadanya seraya meminta izin untuk menggunakan lagu yang ia temukan di rumah itu.

Sementara itu di medan perang, pasukan yang dipimpin oleh Lei Yunfen mulai mengalami kelaparan, karena kasihan melihat pasukannya sudah tak makan selama berhari-hari Lei Yunfen pun merelakan kudanya dibunuh untuk dijadikan makanan, setelah itu satu persatu kuda pun disembelih demi memberi makan pasukannya.

Keadaan bertambah buruk ketika Lei Yunfen tidak mendapatkan perintah atau bahkan menerima kabar dari pasukan lainnya. Mereka dibiarkan kelaparan dan kedinginan di tengah badai salju tanpa adanya perintah yang jelas, beberapa dari mereka bahkan ada yang beralih ke pihak musuh karena diimingi-imingi makanan dan tempat yang lebih layak.

Lei Yunfen yang teguh pada pendiriannya memutuskan untuk tetap bertahan, ternyata mereka kalah perang sedangkan sisanya memutuskan untuk menyerah dan bergabung dengan musuh. Disaat genting seperti itulah, datang tawaran untuk menyerah yang jelas ia tolak, maka sudah bisa dipastikan mereka berperang habis-habisan.

Di tengah peperangan itu Lei Yunfen meminta Tong Daqing untuk memberikan diary miliknya ke Zhou Yunfen, karena memiliki firasat tidak akan kembali dari peperangan seperti janjinya, Tong Daqing menyanggupi permintaan atasannya.

Selanjutnya,

To be continued ... Part 2

Ada sedikit credit di akhir filmnya, yaitu scene pelabuhan yang chaotic karena banyak orang yang berebut menaiki kapal meninggalkan Keelung, salah satunya adalah Dr. Yan Zenkun. Disana (kapal) Yu Zhen bertemu dengan Tong Daqing yang terluka sepulang dari medan perang, sayanganya kegembiraan mereka tak bertahan lama karena tiba-tiba kapal menabrak karang dan tenggelam.

Tadinya saya pikir akan menemukan The Crossing Part 2 keesokan harinya karena berfikir ini adalah film lama, ternyata... The Crossing Part 1dirilis pada tahun 2014 dan The Crossing part 2 baru akan dirilis pada tahun 2015. Mungkin baru beberapa bulan lagi saya bisa menonton yang part 2...

Dengan storyline yang padat dan apik film ini layak mendapatkan êêêêê
BTW, tidak banyak review yang bisa saya temukan mengenai The Crossing. So, I hope this one is helping you...
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Saat ini perkembangan teknologi sudah tidak dapat lagi dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari bahkan sudah menjadi bagian dari keseharian. Dengan adanya gadget invasion seperti laptop, tablet dan smartphone sulit rasanya kita bisa menjalani hidup tanpa harus bersentuhan dengannya, apalagi dengan bermunculannya berbagai social application yang memanjakan eksistensi user di dunia virtual.

Dampak yang ditimbulkan pun beragam, ada yang pro dan ada yang kontra, meskipun awalnya perkembangan teknologi ini digunakan untuk untuk mencapai teknologi lainnya yang lebih mutakhir, tak jarang ada juga yang menyalahgunakannya. Jika dibiarkan cyber crime ini bisa merusak moral seseorang, terlebih lagi jika cyber crime ini sudah memasuki kehidupan sehari-hari.

Hal itulah yang menjadi latar belakang film The Den, sebuah film yang menceritakan tentang penyalahgunaan teknologi di kehidupan nyata. Menyorot dampak negative dari cybercrime,The Den sukses memberikan gambaran penyalahgunaan teknologi yang mengintai kehidupan kita di masa mendatang.

Adalah Elizabeth, seorang mahasiswi yang sedang melakukan penelitian dengan melakukan video chatting dengan user lain (random user)dalam waktu seminggu secara nonstop. Awalnya semua berjalan lancar, ia menemukan hal-hal baru dan berkenalan dengan beberapa user.

Suatu hari ketika Elizabeth melakukan video chatting ia melihat langsung pembunuhan sadis yang menimpa lawan bicaranya, terkejut dengan kejadian itu ia lantas menghubungi polisi. Sayangnya, baik polisi maupun kawan terdekatnya menanggapi video tersebut sebagai internethoax,  Elizabeth yang penasaran kemudian meminta bantuan teman yang dikenalnya lewat video chat untuk mencari sumber video tersebut.

Video chat user yang menayangkan pembunuhan sadis itu pelan-pelan mulai memasuki kehidupan Elizabeth dan mulai menerornya. Belakangan diketahui bahwa semua orang yang terkait dengan Elizabeth dinyatakan hilang atau meninggal, tak jera dengan semua itu Elizabeth pun bertekad untuk mencari tahu kebenarannya.

Mungkin ada benarnya juga ungkapan “Bukan kita yang menonton televisi tapi televisi yang menonton kita” karena di ending film ini kita akan dikejutkan oleh kenyataan yang sangat menohok. Bisa jadi ketika kita sedang asyik menoton orang lain, kita puntak sadar ada orang lain yang sedang menonton kita.

FYI, film ini menggunakan menggunakan point of view kamera laptop, gadget dan CCTV, seolah-olah sedang livestreamming. Setidaknya kita akan sedikit pusing ketika menontonnya, terutama di beberapa adegan seperti saat berlarian atau berkelahi. Yang agak mengganjal adalah sikap konsiten Ann yang selalu membawa laptopnya kemana pun ia pergi, bahkan dalam situasi yang genting sekalipun ia tetap berusaha mati-matian untuk mempertahankan laptopnya.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates