Kalau masih ada yang mengeluh gambarnya masih belum bagus padahal toolsnya udah keren, coba deh ganti kertasnya.
Meski tergolong artpaper, tidak semua kertas cocok
digunakan untuk sketching. Untuk watercolor kertas yang digunakan
biasanya lebih tebal dan empuk karena harus bisa menyerap banyak air, sedangkan
untuk marker, pen atau pencil yang
termasuk golongan kering (dry)menggunakan
kertas yang lebih tipis dan licin.
Aku mulai mengenal
berbagai jenis pewarna dan kertas serta
berbagai teknik penggunaannya ketika kuliah. Diantaranya adalah cat air (water color), cat minyak (oil color),
cat poster (gouache), pensil warna (coloring pencil), tinta (ink),
crayon (oil pastel), soft pastel, charcoal, dan marker.
Kertasnya menggunakan kertas Concord,
kertas Linen, kertas Canson, kertas Kalkir, kertas Roti dan kertas Padalarang.
Namun karena akses yang
terbatas aku kini memilih untuk menggunakan sketch
book, selain karena terlihat rapi dan
praktis sketch book juga mudah
ditemukan di toko stationary. Berbeda
dengan membeli kertas ukuran A0 di
Balubur, meski harganya jauh lebih murah bawa pulangnya itu lohh ... ribet.
Then, setelah mencoba beberapa sketch
book dari berbagai brand, aku masih merasa kurang puas
karena produknya kurang ‘pas’. Ada sih
beberapa yang memang bagus dan sesuai standar, selainnya tidak sesuai dengan
spesifikasi yang tertera di packagenya.
FYI. Tidak semua sketch book dengan
embel-embel watercolor benar-benar cocok
untuk watercolor.
Karena hal itu aku
mencari option lain mengenai sketch book yang sesuai untuk sketching. Based on my research on IG hehe kebanyakan illustrator atau sketcher
menggunakan moleskine untuk sketch booknya.
Moleskine Pacman edition (Google.com) |
Moleskine?
Moleskine adalah salah
satu produk stationary asal Italia
yang menjadi acuan note book atau journal saat ini karena desainnya yang classic. Pada awalnya moleskine digunakan
untuk para penyair, thinker dan artist sejak era Van Gogh, yang artinya moleskine
sudah ada sejak ±2 abad yang lalu, that
is why moleskine mengusung tagline
“legendary notebook”.
Mengikuti perkembangan
zaman, moleskine kini hadir dengan desain cover
yang lebih luwes dan hype. Seperti
Doraemon, Hello Kitty, Star Wars, Avenger, Disney, Batman etc. Harganya?
Tergantung ukuran sih ... tapi tetep ya ... termasuk mahal, untuk ukuran pocket sizenya saja harganya diatas Rp.
200.000 dan itu bukan yang limited
edition.
Karena harganya yang
lumayan itu jadilah aku mencari second
option, setelah mencari-cari (termasuk ngepoin IG para sketcher) akhirnya
aku menemukan scribble book yang
diproduksi oleh Area 52, sebuah local
brand asal Bandung.
Untuk saat ini ada 4
jenis scribble book yang ditawarkan
oleh Area 52 Studio, yaitu scribble note,
scribble book classic, scribble book watercolor dan scribble book
multipaper.
Karena ingin mencoba
semua coloring tools yang aku punya,
aku akhirnya memilih scribble book multipaper.
BTW. Area 52 juga berkolaborasi
dengan local artist merilis limited edition scribble book, bedanya
dengan scribble book biasa adalah
ilustrasi yang terdapat di halaman depannya.
Kalau sering feed walking di IG pasti tahu lah ... @toolkit04
(Andhika Nugraha), @iqbal_amirdha (Mochamad Iqbal Amirdha) dan @coretannino (Nino
Puriando) . Yap. @toolkit04 adalah salah satu illustrator Indonesia yang berprestasi, salah satu karyanya adalah comission artwork untuk meet and greet Linkin Park fan base di Jerman.
So far aku cukup excited menantikan scribble book dikirim ke rumah dan
setelah dicoba hasilnya pun tidak mengecewakan. Watercolor papernya
sesuai dengan pakem waktu kuliah dulu hehe...
Finnaly arrived :) |
💓 the words |
Back pocket + trading card inside |
OK. Yang dibawah ini baru
permulaan X) sisanya lanjut di @virtualholyday ya...