Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.
https://unsplash.com/@wiaone72

Hello…

Sebagaimana netizen pada umumnya yang kalau gabut larinya ke YouTube, belakangan (lebih dari 6 bulan) timeline YouTube-ku kini didominasi oleh Korean thingy. Kalau sebelumnya algoritma YouTube mengantarkanku pada kanal per-homebody-an maka kali ini algoritma YouTube mengantarkanku pada kanal masak-memasak ✨👌🏻.

Gils… canggih banget ya eomma-eomma dan eonni-eonni Korea, masak aja aesthetic banget 🥺.

Kebanyakan kanal masak-memasak ini menggunakan resep yang simple jadi durasinya nggak begitu lama, rata-rata dibawah 10 menit. Kalau dibandingkan dengan kanal masak-memasak Indonesia ya jelas beda, durasi tentcu lebih lama karena host ikutan tampil dan ngomong macem di TikTok 😁.

Seperti olahraga, I’m not into cooking… karena bagiku rasanya kurang fair menghabiskan waktu berjam-jam untuk memasak sedang hanya butuh waktu beberapa menit untuk menikmatinya. Nggak balance aja gitu… 😂 Makanya kadang aku kurang setuju kalau jalan & jajan opsi makannya barbeque atau suki, lama tcoy… keburu lapar ya aku 😁, mana residunya sering nyangkut di pakaian.

Kembali ke kanal masak memasak korea… Salah satu alasan mengapa aku betah mentenginnya adalah karena resepnya simple dan bahannya bisa disesuaikan, you know-lah… sebagai duta laper tapi mager kupikir resep kanal masak memasak Korea ini sungguh sangat kosan friendly.

Karena blog nggak bisa swipe up macem Instagram, untuk shortcut bisa diklik nama kanal YouTube-nya ya...

COOKING HARU

Sejauh ini Cooking Haru adalah favorite-ku, aku suka video-nya karena editing-nya fun dan lucu. Resepnya pun simple dan kalau memang niat bisa direalisasikan 😂.


W TABLE

Sejauh yang kuingat W Table ini adalah kanal masak memasak Korea yang pertama ku subscribe, kalau nggak salah dulu nama kanalnya Wife Cuisine. Yang kusuka dari kanal W Table adalah videonya yang terasa segar dan hidup.


DELICIOUS DAY

Sesuai nama kanalnya, hampir semua resepnya terlihat lezat dan compact, well… mungkin ini gegara komposisi layout (makanannya) yang on point. Simple sekaligus eye pleasure.


ONE MEAL A DAY

Salah satu kanal masak memasak yang sering dijadikan referensi adalah One Meal A Day, resepnya cukup simple dan mudah dibuat kalau ada niat 😂.


CHO’S DAILY COOK

Salah satu kanal masak memasak yang nggak terlewat ya guise… Cho’s daily Cook. Selain karena videonya yang eye pleasure, resepnya cukup simple (lagi-lagi) kalau ada niat 😂.


IVY KITCHEN

Meski menggunakan kata kitchen tapi Ivy Kitchen nggak melulu tentang masak memasak, agak random juga sih kontennya hehe Tapi so far aku suka karena videonya yang clean dan menyegarkan, sungguh sangat eye pleasure.


Selain list diatas masih banyak ya kanal masak memasak Korea yang sering kutonton, nggak kalah eye pleasure dan membuatku betah berlama-lama mantengin YouTube. 

Well… kalyan punya kanal masak memasak Korea favorite juga nggak?
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Haihaihai!

Memasuki era new normal yang sebenernya nggak normal-normal banget ini hehe 😅 banyak hal berubah, salah satunya adalah gaya hidup. Misalnya, kalau sebelumnya aku sering jalan-jalan (literally, bukan hangout 😋) sore atau sekedar menikmati waktu luang di luar dan berlama-lama di supermarket. Kini aku hanya keluar rumah seperlunya. Berbanding terbalik dengan barang bawaan di tas, makin banyakkk... 😭

Selama masa PSBB lalu salah satu quarathings favorite-ku adalah menonton video di YouTube, kalau liat tab searching-ku asli random banget video yang kucari 😁. Dari yang ‘bener’ macem film pendek, trailer film dan webseries sampai yang agak ngaco macem horse shaving, how to-how to-an, beberes gudang dan Dr. Pimple Pooper. Yap. Biar geuleuh juga aku tetep nonton 🥺.

Konten YouTube favorite-ku masihlah sekitaran per-homebodies-an, bisa dibaca di post ini ya. Saat sering menonton video per-homebodies-an itulah, YouTube (lagi-lagi) merekomendasikan video dari kanalnya Liziqi. Berdasarkan thumbnail, kupikir konten videonya Liziqi adalah bercocok tanam macem video how to yang sering kutonton 😅.

Karena penasaran tentcunya kutontonlah... dan ternyata unch rame yawww... 😍🥰😘 sejak saat itu setiap kali ada waktu luang aku akan menyempatkan diri menonton videonya Liziqi. Biasanya sih kalau lagi makan dan sebelum tidur, asyik aja nontonin Liziqi bercocok tanam, memasak dan melakukan hal-hal menyenangkan lainnya 🤗.
 

Sebagaimanan netyzen kepo pada umumnya, tentcu aku pun mencari tahu siapakah Liziqi ini...

Berdasarkan informasi yang tertera di website-nya liziqishop.com; 

Liziqi adalah seorang vlogger dari kota Mianyang provinsi Sichuan China, ia juga dikenal sebagai an oriental lifestyle foodie karena konten videonya yang bertemakan kearifan lokal dari halaman rumah (haha yang ini mah nambahin sendiri 🤭). Di awal kemunculannya Liziqi menggunakan platform Mepai namun sambutan netyzen B aja sampai ia di-notice oleh pemerhati kuliner, Liziqi kemudian merambah Weibo dan menginvasi YouTube.

Hanya sedikit yang diceritakan mengenai kehidupan pribadinya. Liziqi diketahui memiliki kehidupan yang sulit, karena perceraian orang tuanya ia tinggal bersama kakek dan neneknya yang berprofesi sebagai juru masak di desa. Liziqi nggak melanjutkan pendidikan dan memilih untuk mengadu nasib di kota, ia sempat melakoni berbagai pekerjaan (pramusaji, tukang service sampai DJ) selama bertahun-tahun.

Saat neneknya sakit Liziqi memutuskan untuk kembali ke desa meninggalkan hidupnya di kota. Karena nggak banyak pilihan pekerjaan di desa, Liziqi melakukan apa yang ia bisa, apalagi kalau bukan bercocok tanam dan beternak. Untungnya Liziqi cukup melek teknologi dan nggak kudet, akhirnya ia berinisiatif untuk membuat video kegiatan sehari-harinya.

Selain itu Liziqi menggunakan videonya untuk mempromosikan jualannya (sumpah ini campaign terniat 👊🏻). Caranya mempromosikan produknya pun nggak norak, product placement-nya rapi dan aesthetic, jadi betah nontoninnya. Liziqi menjual berbagai makanan macam makanan seperti yang kau lihat di bawah ini, kalau di kita mah sejenis UMKM atau home (made) industry.
 

Sejak pertama menonton videonya Liziqi aku langsung terpesona dengan visual yang aesthetic dan eye pleasure. Nggak salah ya kalau netyzen sampai menjulukinya sebagai the queen of quarantine saking terkenalnya ia saat PSBB kemarin. Videonya Liziqi ini bagaikan oase di tengah panasnya sauna di angkot jurusan Leuwi Panjang – Soreang. Ngademin... bener 🌬️🍃.

Kupikir Liziqi sangatlah jeli melihat celah kosong potensial pengguna social media. Seperti yang kita tahu, YouTube dipenuhi video berkonten ATM (amati, tiru, modifikasi) sampah dan mengedepankan kehidupan imajiner yang cepat khas masyarakat urban. Liziqi sadar kalau ia mengikuti arus kecil kemungkinan ia akan memenangkan persaingan. 

So, Liziqi memilih untuk melawan arus dan menciptakan konten (ber-mazhab) alternatif dengan memanfaatkan apa yang dimilikinya. Liziqi pun mempersembahkan konten slow living-nya  untuk orang-orang yang jenuh dengan kehidupan perkotaan, sama seperti yang ia rasakan dulu.

Tinggal di desa dan menjalani kehidupan yang damai adalah impian para calon pensiunan (sejauh yang ku tahu) dan angan-angan 7-5 worker yang tinggal di perkotaan. Termasuk aku, yang pernah bercita-cita menjadi arsitek, memiliki perkebunan dan hidup bahagia selamanya macem ending film Disney 😁. 

Terima kasih Liziqi... karenamu aku jadi ingin membeli Lembang berikut Boscha-nya ✨👌🏻. 

 

Setiap kali menonton videonya Liziqi aku selalu mengamati keberadaan neneknya, masih hidupkah? Hehe 😅 Aku selalu suka saat Liziqi berinteraksi dengan neneknya sekalipun cuma ngobrol di depan hawu, kasih sayangnya terlihat saat ia mengisi mangkuk neneknya, menyeduhkan minuman dan membuatkan selimut yang beneran DIY.

Video Liziqi rata-rata berdurasi 5-20 menit, terhitung cepat ya karena biasanya video di YouTube berdurasi 30-60 menit atau lebih. Yang mesti diapresiasi disini adalah effort-nya Liziqi dalam mengekstraksi (yakali manggis 😋) proses yang terjadi di baliknya, yang kadang mencangkup beberapa season. 

Misalnya video tentang Tomat, Liziqi akan memperlihatkan pada kita proses yang terjadi sebelum Tomat tersebut berakhir dimasak. Dimulai dari proses penyemaian, pemindahan tanaman, panen dan opsi masakan apa aja yang bisa dibuat menggunakan tomat. Begitu pun saat ia membuat selimut untuk neneknya. Kupikir kau mesti menonton videonya untuk mengerti apa yang kumaksud 😉.
 

Seperti yang kusebutkan di atas, Liziqi adalah orang yang jeli, ia peduli pada detail dan rapi. Setiap kali memasak ia akan menempatkan properti vas yang akan diisi dengan bunga yang berbeda-beda tergantung season. Ia juga akan memastikan rambutnya rapi meski harus memotong bambu dan membajak sawah. Ia juga akan memilih setiap bahan makanan dengan hati-hati dan secukupnya.

Salah satu ciri khasnya adalah gaya berpakaiannya yang vintage dengan sentuhan fairy tale macem ciwik di film vampire China. Karena hal itulah ia juga dijuluki sebagai Disney princess cabang bercocok tanam dan pengabdian pada keluarga 😆. Kuyakin pasti hampir setiap mamak-mamak mendambakan seorang anak macem Liziqi 😌.

Mamaku juga...

Setiap kali menonton video Liziqi aku merasa sedang memasuki dimensi lain, berasa wow... kok bisa sih... Karena kepopulerannya muncul video berkonten sejenis, meski kualitasnya belum bisa menyamai Liziqi aku sangat mengapresiasi para mb di China sana yang berlomba-lomba membuat video khas daerahnya masing-masing. *nggak perlu di-search, nanti juga direkomendasiin YouTube 😋.
 

Bersama Liziqi aku menemukan kedamaian dan kesadaran terutama mengenai konsep sustainable living. Kalau kita menjaga alam, niscaya alam pun akan menjaga kita. Asyik banget sih rumahnya, mau apa-apa tinggal ngambil di halaman rumahnya. Untuk setiap proses  pengolahan Liziqi menggunakan supporting tools sederhana warisan keluarganya. Keren nggak tuh 🤔.

Banyak hal yang bisa dipelajari dari Liziqi, diantaranya adalah untuk nggak bersikap serakah. Kalau diperhatikan Liziqi nggak pernah mengambil (panen) lebih dari kebutuhannya (kecuali kalau mau diproses), secukupnya, beda dengan kita yang senang menimbun meski nggak butuh-butuh banget.

Saat kuliah Pici pernah bilang kalau makanan yang disajikan merepresentasikan proses yang sudah dilalui, yha~ aku menemukannya pada Liziqi. Proses pengawetan makannya pun terbilang amazing ya... aku jadi tahu cara membuat daging asap dan telur asin 1000 tahun dari menonton video Liziqi. Begitu pun dengan kendi-kendi tanah liat yang kukira arak, ternyata isinya bumbu basah dongs haha 🤣.

Selain itu, yang cukup menyita perhatianku adalah tungku outdoor-nya yang berbentuk kepala anjing. Tadinya kupikir tungku itu adalah warisan dari kakeknya (sudah ada dari dulu). Ternyata eh ternyata bikin sendiri 😅. Jangankan tungku, pager serumaheun dan halamannya ia kerjakan sendiri 🥺 Kadang ada sih beberapa kerabatnya yang hadir di video tapi nggak sering.

Untuk menjawab pertanyaan netyzen apakah ia mengaplikasikan konsep sustainable living sejuta persen, Liziqi membuat video yang menunjukkan bahwa ia adalah manusia biasa yang menggunakan teknologi di kesehariannya. Lahhh... gadget dan internet juga teknologi meur... 😋 Ada scene dimana ia naik motor mengambil paket, laptopan dan menyimpan makanan di kulkas.


Meski kadang kumerasa kehidupan yang ditampilkannya too-good-to-be-true aku suka caranya mempresentasikan apa yang dilakukannya.

Ohya... Yang belum nonton pada nonton gih 😁


Credit: FB & screenshot
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments

Hai~

Selamat PSBB, suda pada bosan belum? Aku sih suda haha 😁 Nggak terhitung lagi berapa IG challenge dan blablabla bingo yang kuikuti atau berapa banyak episode K-Drama yang kutonton. Di awal-awal mah semangat sekarang mah wae... 😌 Apalagi aku memang remote worker, jadi bisa dibilang bosannya suda double. 

Katanya belum sah jadi #quaranteam kalau belum bikin Dalgona Coffee haha bodo amat! 🤭 Aku suda cukup puas nontonin teman-temanku membagikan ke-WFH-annya dengan bikin Dalgona Coffee. Turut senang dengan pencapaian mereka ngocok kopi + gula dengan cara yang nggak mudah 😉. 


Selain mencari rutinitas dan hobby baru untuk dijalani di masa WFH (-nya orang-orang 😁) aku juga mencari hiburan virtual yang bisa kuakses dengan mudah selain kumpulan meme-ku. Salah satunya datang dari @faisalyadin yang mendadak viral gegara video Crash Landing On You-nya. Sumvah ini rame banget, memang menghibur sekali yaini 🤣. 

Kemudian aku menemukan videonya @katie.one yang di-repost oleh @instagram, karena videonya lucu maka aku pun main-main ke IG-nya. Ternyata feeds-nya kewren... 


Katie One adalah lifestye influencer (yang nggek self proclaimed 😅) macem @nicolewarne gitu lah  yang kini tinggal di Paris. Hampir setiap hari Katie mem-posting video #quaranteam (dengan suaminya) dari balkon apartemen mereka, kupikir videonya lucu-lucu yaw...🥰 ada beberapa yang konyol 😜, ada beberapa yang manits 😍, ada beberapa kocak, 🤣 intinya sih menghibur 👌🏻. 

Aku memang baru main ke akunnya di hari ke 12, tapi nggak butuh waktu lama bagiku untuk langsung anteng mantengin feeds-nya. Cakep bener deh ini hehe 😊 Foto-fotonya macem foto-foto yang sering ku ‘pin’ di Pinterest dulu, yang vintage ke-Paris-Paris-an 😂.


Style-nya Katie memang Paris banget (terlepas saat ini ia memang tinggal di Paris) makanya wajar sih kalau ia akhirnya membuat aplikasi sendiri. Nama aplikasinya KatiOneApp, yakni aplikasi editing foto + tips + isinya kurang lebih tentang tempat yang wajib dikunjungi saat berada di Paris (dan sekitarnya).

Kupikir aplikasinya segmented ya, lebih cocok bagi orang-orang yang memang ingin mengeksplor Paris dan bikin konten macem influencer. 

Eh tapi jangan kecewa dulu karena Katie punya filter AR sendiri, yang kupikir konsepnya mayan uwwuuu... 😍 Intinya kita bikin flower crown sendiri dengan cara makan bunga yang berjatuhan macem Nyi Blorong 🧞‍♀️, warna bunga di flower crown-nya sesuai urutan bunga yang kita makan. bisa niya dicoba kalau gabut haha 👌🏻

Semoga per-COVID-19-an ini cepat berakhir yaw...
#staysafe #stayhealth #stayconnected 

Credit: @katie.one
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Photo by Lum3n.com from Pexels

Hai!
Selamat hari senin.

Untuk yang pada lagi WFH1 (work from home) semangat yaw 😁
Untuk yang pada lagi WFH2 (work from hmmm...) semangat jugaw 😉

Sebenarnya aku udah lama ingin membuat post tentang rekomendasi YouTube channel favorite-ku, Cuma karena berbagai hal malah mandeg jadi draft. Sebagai homebody yang senang melakukan berbagai hal di rumah, adanya himbauan WFH dari pemerintah memang membuatku excited karena kupikir akhirnya teman-temanku bisa merasakan apa yang selama 1 tahun belakangan ini kurasakan.

Well... Tapi ternyata nggak semua orang cocok ya untuk WFH, sokay guise... 😊semoga kalyan bisa survive di sisa WFH ini 😋.

Terlepas dari ribetnya me-manage pekerjaan domestik dan pekerjaan reguler dalam keseharian, kupikir WFH adalah solusi yang ideal bagi homebody sepertiku 🥰. Yha~ meski sesekali aku juga masih suka kangen after office dan order kolektif Go Food hehe 😁.

Kalau kaw adalah homebody, kuyakin pasti hobby-mu adalah nesting 🤭 nggak deng... tapi pasti nggak akan nolak kan kalau dikasih chance untuk rebahan 😋. Sebagai homebody aku punya beberapa rekomendasi channel YouTube yang kupikir terlalu sayang kalau di-keep sendiri 😉.

Tentcunya, niche channel YouTube yang ku rekomendasikan ini nggak jauh-jauh dari urusan per-homebody-an ya, awalnya aku menonton channel YouTube mereka sebab ingin merasa ditemani saat bekerja, eh taunya malah keterusan hehe Asyik aja nontoninnya 😁.

Inilah rekomendasi channel YouTube ber-niche homebody favorite-ku yang kususun berurutan sesuai waktu screenshot.

ONDO
Kuyakin udah banyak yang pada tahu channel YouTube Ondo ini 😁 ku bilang begini sebab aku pun di awal-awal rajin nonton YouTube dapet rekomendasinya ya beliau ini 😋. Mostly videonya adalah kegiatan hariannya macem masak, ganti layout kamar atau sekedar leyeh-leyeh di kamar 👌🏻Dibandingkan channel YouTube ber-niche homebody lainnya, videonya Ondo memang nggak begitu aesthethic, lebih ke minimalis.

NYANGSOOP

Aku nggak sengaja mampir ke channel YouTube-nya Nyangsoop gegera dapet rekomendasi dari YouTube, mungkin gegara sebelumnya aku subscribe Ondo dan Haegreendal hehe .Mostly videonya adalah kegiatan harian macem masak, santuy, main dengan kucing dan beberes rumah. Yang kusuka dari Nyongsoop, meski setting-nya nggak terlalu (terlihat) rapi tapi tetep asyik ditonton 👌🏻.

 
HAEGREENDAL
Diantara semua channel YouTube ber-niche homebody, Haegreendal adalah yang ter-favorite ❤️. Color tone-nya cenderung stabil, simple and warm, yang terniat dan yang terkonsep. Mostly videonya adalah breakfast / lunch / dinner preparation, hobby ngopinya, anaknya yang ngegemesin, sedang sisanya beberes rumah. Yawla... Aku padamu mb 😘. Di dunia nyata, Haegreendal adalah graphic designer yang berasal dari Korea Selatan, kalau kulihat sih vibe ilustrasinya pun senyawa dengan vlognya yang simple tapinya cute. 

@sangmi.like pribadi 
@haegreendal ilustrasi
Snugpic youtube resep makanan dan minuman


HYONYEO
Awalnya aku mampir ke channel YouTube-nya Hyonyeo ini (lagi-lagi) gegara dapet rekomendasi dari YouTube. Mostly videonya adalah kegiatan hariannya macam masak, room make over, room tour dan kucingnya yang bernama Ttangcho. Kupikir style-nya Hyonyeo ini lebih ke cute vintage yang alhamdulillah-nya nggak ribet macem shabby chic 😁. Di dunia nyata, Hyonyeo adalah seorang graphic designer yang berasal dari Korea Selatan.


LIVING LOVING
Untuk di Indonesia sendiri aku baru menemukan 1 channel YouTube ber-niche homebody, yakni Living Loving. Aku pertama kali tahu Living Loving dari IG, kalau nggak salah waktu zaman-zamannya Nike masih rajin bikin weaving workshop @madebyn. Sejak saat itu aku jadi rajin mantengin @livinglovingnet dan bacain blog-nya. Asyik aja gitu jadi merasa menemukan teman sefrekuensi yang coy-nya beneran 🤣.

Living Loving bermula dari blog yang dikelola oleh duo Nike Prima dan Miranti pada tahun 2013 yang berfokus pada home, creative and lifestyle inspiration. Seiring berjalannya waktu blog Living Loving berkembang dan merambah platform lain selain blog. Udalaya... kalau kaw adalah homebody, wajib banget mantengin Living Loving, apalagi kalau suka home decor dan printilannya 👌🏻.


NORTHERN HEART
Aku tahu channel YouTube Northern Heart ini dari Teh Ien ya, saat Hadin minta rekomendasi channel YouTube selain Jerome dan Hirotada Radifan di Twitter haha Langsung gercep nyari dan subscribe setelah menonton video ke 2. Mostly videonya adalah kegiatan hariannya macem winter preparation, autumn harvest dan printilan ala warlok yang kupikir lebih menantang 😉.

Northern Heart ini adalah seorang warlok yang tinggal di pedesaan Swedia, yang tentunya memiliki keterbatasan dalam hal fasilitas dan hiburan namun diuntungkan dengan lanskap alamnya yang menakjubkan. Karena Northern Heart-lah aku bisa menonton aurora hehe 🤭 Beruntung banget mbnya bisa tinggal disana


***

Sebenarnya masih banyak channel YouTube ber-niche homebody tapi belum sempat kutonton jadi belum bisa kumasukkan list ya... Semoga nanti bisa di-update lagi list rekomendasinya.

All hail to homebody ❤️ 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
source
Setelah sedikit bernostalgia dengan ke-emo-anku di penghujung tahun lalu, aku mendapati sebuah MV yang direkomendasikan oleh YouTube untukku. 

Tadinya kupikir direkomendasikannya video ini adalah buntut dari keisenganku mencari pecahan scene-nya film The Great Gatsby. *Heu… Kadang suka kepikiran aja scene party-nya si Gatsby 😅

MV yang ku tonton adalah milik Scott Bradlee's Postmodern Jukebox, yang setelah ku tonton MV-nya lain bisa menyimpulkan bahwa mereka adalah band ke-vintage-vintage-an yang demen meng-cover lagu (atau, seperti yang mereka klaim adalah vintage style cover).

source

Pertama kali menonton aku cukup terpincut oleh aransemen musiknya yang bagiku sangatlah ajaib. Dimana musik beraliran pop digubah menjadi musik beraliran swing yang jazzy.

Sebelumnya aku pernah menemukan yang seperti mereka ini, namum bagiku yang mereka lakukan beneran niaattt banget. Terutama dari visualisasinya, kostum dan propertinya cociks 👌🏻 menyesuaikan dengan era musiknya.

Kupikir musiknya Scott Bradlee's Postmodern Jukebox ini not everyone’s cup ya, nggak semua orang bakal suka, sebab segmented. Tapi kalau aku sih yes… haha Menonton videonya merupakan hiburan bagiku, musiknya ear friendly dan terasa sreg aja 🤭.

source

Ketimbang vintage style cover aku lebih suka melabeli musik Scott Bradlee's Postmodern Jukebox ini sebagai music crossover, sebab mereka sanggup menggubah berbagai genre musik sesuai dengan karakter yang mereka bawakan.

Sedikit info (berdasarkan Wikipedia), Scott Bradlee’s Postmodern Jukebox atau yang biasa disingkat PMJ adalah sebuah kelompok musik yang dibentuk oleh Scott Bradlee's, seorang arranger dan pianis.

Scott Bradlee's Postmodern Jukebox merilis MV-nya via YouTube setiap 1 minggu sekali. Sering mengadakan tour, tapi masih belum tahu mampir di Indonesia kapan *heu Penyanyinya pada keren ya, ku suka semuanya, apalagi Haley Reinhart ❤️.

source
Kadang ada special appearance dari Sarah Reich, meski cangkeul liatin doi nge-tap dance, so far aku suka kalau ada dia 😉. Berasa makin rame aja haha Guest singer-nya juga okcey semua yaini 👌🏻.

Selain YouTube, Scott Bradlee's Postmodern Jukebox juga memiliki akun di Spotify, tapi sebab ku suka nontoninnya jadi lebih sering liat di YouTube ketimbang mendengarkan 'tok via Spotify.

So… kalau kau lagi mencari hal yang baru atau udah nggak tahu mau nonton apa di YouTube, coba deh sesekali mampir di akunnya Scott Bradlee's Postmodern Jukebox, kali aja bakalan suka juga ☺️

Peace ✌🏻 Love ❤️ and Gawl 🎧
Zalam zheyeng zelalu 💋

L
Share
Tweet
Pin
Share
No comments


Sudah hampir 2 bulan ini ku punya ‘mainan’ baru yang bukan hanya menyita waktu dan menguras energi namun juga menguji daya ingat 😋. Letterboxd. Letterboxd adalah versi film dari Goodreads. IYDK. Goodreads bisa dibilang adalah jejaring sosialnya para book lover, tempat dimana mereka (pembaca) bisa berinteraksi dengan buku maupun penulis bukunya, mau itu membaca review, memberi rating buku atau menginformasikan jadwal meet and greet.

Aku tahu Letterboxd dari akun Twitternya Hafilova, tadinya kupikir Letterboxd adalah blognya 😝Well, setelah dioprek sana sini barulah kufaham bahwa Letterboxd adalah semacam social media untuk para penikmeh film. Nggak mau ketinggalan kan ... jadi aku ikutan membuat akun di Letterboxd, asyik dongs ... karena akhirnya aku bisa membuat list film keren versiku sendiri 🖔🖔🖔

Untuk membuat akun di Letterboxd kamu tinggal mendaftar di situsnya, prosesnya sama kok dengan ketika kamu membuat akun social media lainnya. Kalau sekedar melihat review dan rating-nya tanpa harus membuat akun pun bisa, tapi lebih afdhol lagi kalau punya akunnya 😊 karena:


Kamu bisa memberi rating dan menulis review-nya, serta memberikan like kalau kamu suka film tersebut. Tapi yang terpenting adalah kamu bisa menandai film yang sudah kamu tonton! Keren khan ... biar semua orang tau 😏😏😏


Kamu bisa membuat watchlist (daftar film yang ingin ditonton) ini fitur ter-favorite yha~ karena sangat membantu saat bingung mau nonton streaming dan download film apa.


Kamu bisa membuat diary mengenai film yang sudah ditonton, semacam track list laa ... jadi kan bisa tahu film apa aja yang udah ditonton selama sebulan ini?


Kamu bisa membuat list film versimu sendiri, suka-suka hehe 😉Susahnya dari membuat list ini adalah kita mesti mengingat-ingat lagi film apa yang sudah pernah ditonton.


Untuk meningkatkan daya ingat 😉 kamu bisa melihat-lihat dulu film berdasarkan genre dan tahun rilisnya, siapa tahu ada belum masuk list 😊


Kurang lebih begini ya tampilan profile akun Letterboxd, disediakan 4 slot kosong untuk favorite films di bagian atas. Silahkan diisi dengan seksama ...


Meski agak kurang penting Letterboxd ini menghibur ya 😊 karena ku bisa tracking film sekaligus mencari film-film rekomendasyion orang-orang untuk tabungan streaming dan download 😊😊😊
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates