Source: IG Joko Anwar |
Bulan lalu Bang Jokan (ikrib ye... 😁) merilis podcast-nya via Twitter, tentunya nggak butuh waktu lama bagiku untuk langsung caw mendengarkan haha 🏃🏻♀️💨.
Yay! Akhirnya list podcast-ku bertambah 😊. Kini aku punya opsi lain selain Makna Talks, Thirty Days of Lunch, Opini Tengah Malam dan Rapot. (Well... sebenarnya ada beberapa podcast yang cukup menarik tapi yang paling sering kudengarkan ya mereka-mereka yang kusebutkan tadi, sisanya mah cuma selewat-selewat aja 😅).
Senang juga ya rasanya bisa mendengarkan cerita-cerita dari balik layar ☺ apalagi yang meng-interview adalah Jokan yang notabene berada di circle pertama perfilman. Jadi obrolannya bisa santuy macem ngobrol dengan teman nongkrong (yaiyalah haha 🤣), point-nya jelas dan yang paling penting asik aja didengarkan 😆.
Sampai saat ini Jokan suda meng-interview beberapa sutradara yang dirangkum dalam program #Retrospective, selain mengulas karya-karya yang pernah dibuat Jokan juga membedah proses kreatif yang terjadi behind the scene, ternyata ribet juga ya bikin film 🤭.
Sejauh ini #Retrospective yang menarik perhatianku barulah #Retrospective #2 Upi, yang lain nggak dipilih bukan karena filmnya nggak bagus atau apalah, lebih ke alasan personal aja sih. Yha~... aku tumbuh dengan film-filmnya Upi 🥰 (yang saat itu masih pake embel-embel Avianto 😁), masa-masa menyenangkan dimana perfilman Indonesia mulai merekah, yang artinya ada banyak stok film ujicoba dalam berbagai genre 😌.
Kalau dari obrolannya dengan Jokan, kupikir Upi adalah orang yang cukup idealis, ia tipikal orang yang akan berusaha gigih mendapatkan keinginannya. Sebelum ‘basah’ di film, Upi suda lebih dulu menggarap beberapa video klip yang agak dark. Ia berangkat dari penulis skenario dan memulai debutnya sebagai sutradara di film 30 Hari Mencari Cinta yang sukses membuatnya dilirik berbagai PH.
Gokil juga mendengarkan usahanya mendapatkan funding, kalau biasanya sutradara lain akan berusaha untuk lebih ‘menyesuaikan’ dengan keinginan investor, Upi malah sebaliknya. Nodong 🔫. Macem, please kasih gue duit untuk merealisasikan mimpi (film) gue 😝. Tapi memang disini sih gilanya Upi, ia bisa meyakinkan investor untuk memberikan funding dan meminta kebebasan penuh akan filmnya.
Source: IG Upirocks |
Beberapa film sukses besar, sedang sisanya nggak sukses sama sekali haha 🤣 Ngakak bangetlah setiap kali Upi menyebut Red Cobex, sisa-sisa kegetirannya masih terasa... segar 😁. Macem dikasih tugas yang nggak disuka tapi mesti dikerjain, jadinya dicengcengin mulu sama diri sendiri. Namanya juga hidup... masih butuh cuan kan? #eh.
Beginilah dilema pekerja kreatif 😅.
Saat kuliah, dosenku pernah berkata bahwa: desainer, arsitek, film maker dan orang-orang yang bekerja di bidang seni egonya tinggi, semakin tinggi egonya semakin tinggi usahanya, makanya sulit bagi kita untuk bisa berkolaborasi bersama, yang ada gontok-gontokkan duluan 😅. Nggak tahu kenapa, aku tetiba ingat dan merasakan perkataan dosenku di obrolannya Upi.
Kerja mesti dari hati ❤️. Itu memang benar karena kalau nggak sesuai suda pasti hasilnya amburadul apalagi kalau ada tekanan atau request ini itu yang membuat mood berantakan. Suda pasti... gagal. Disini Upi mengakui secara blak-blakan bahawa ada beberapa project yang kurang disukainya, yang berimbas pada buruknya kualitas film yang dihasilkannya.
So far, Upi telah menghasilkan belasan film dan beberapa diantaranya menjadi favorite Kita semua 😊.
Film Upi favorite-ku yang pertama tentcu adalah 30 Hari Mencari Cinta. Selain karena ada Sheila on 7 yang mengisi soundtrack-nya, temanya yang ciwik banget cocoklah untuk anak-anak sekolahan macemku yang hiburan mingguannya jajan majalah Gadis 😅. Sumpah saking sukanya dengan film 30 Hari Mencari Cinta aku sampai bela-belain beli DVD original-nya dong...
Source: Wikipedia |
Film Upi favorite-ku yang kedua adalah... eh bentar, Rangga & Cinta, Habibie & Ainun dan Dilan & Milea minggir dulu sanahhh! Radit dan Jani mau lewat 😏 Sebagai couple favorite-ku, level bucinnya Radit dan Jani ini suda tingkat mind blowing, dimana makan pake cinta dan hidup sesuai passion adalah hal yang amazing. Astagfirullah... kesederhanaannya bikin goblok. Inginku misuh-misuh tapinya leuv 😘.
Source: Wikipedia |
Film Upi favorite-ku yang ketiga adalah Realita, Cinta dan Rock ’n Roll. Kupikir film ini adalah film yang paling Upi banget, hampir setiap scene-nya seolah-olah menunjukkan personal taste-nya Upi, yang bergejolak, meletup-letup, sedikit ceroboh, penuh gaya namun tetap edgy haha 🤣 Salah satu yang kusuka dari film ini adalah soundtrack-nya yang dinyanyikan oleh Ipang yakni Bintang Hidupku (tapi yang lain juga ear catchy kok 😊).
Source: Wikipedia |
Film Upi (yang bukan favorite-ku) tapi ku rekomendasikan untuk ditonton:
1. Serigala Terakhir (update: ada series-nya 😁)
2. Sweet 20
3. My Stupid Boss
Dan Sri Asih yang lagi OTW.
Hampir di setiap filmnya Upi melibatkan Vino, tadinya kupikir gegara Vino adalah salah satu aktor yang sedang naik daun (pada masanya). Tapi setelah kupikirkan lagi hampir semua karakter yang Vino bawakan hampir mirip satu sama lain, yang cakep tapi rebel, selengean tapi so sweet, banyak bacot dan bersuara sengau. Ya. seakan-akan karakternya memang tercipta untuk Vino 😁. Nggak heran juga sih, karena ternyata Vino memang seleranya Upi. LOL.
Fix niya, podcast-nya Jokan adalah salah satu yang kutunggu-tunggu tiap minggunya. Semoga konsisten 👍🏻.