Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hello~

Beberapa hari yang lalu aku menemukan tweet opini publik mengenai: in this economic, apa yang bisa kita dapatkan dengan uang Rp 50.000? Jawabannya beragam, tapi intinya uang Rp 50.000 ‘nilainya’ udah menyusut, yang mana bikin kita berasa nggak punya uang mulu 😅. Bener yaini, 1-2 tahun lalu dengan yang Rp 50.000 aku masih bisa jajan nggak penting di minimarket, kini dengan uang Rp 50.000 aku cuma bisa jajan yang penting aja.

Kita semua sepakat bahwa daya beli sedang menurun terutama 2-3 bulan kebelakang, banyak faktor sih… salah duanya adalah after pandemic effect. Kita lebih banyak mengeluarkan uang untuk kebutuhan tersier atau sekunder macem healing (sebelum sinting 😎) dan nonton konser. Hal ini tentcunya berimbas pada daya beli yang menurun, gpp outfit-nya dari Shoppe atau TikTok Shop, gpp makannya aci-acian yang penting mah keluar bisa rumah 😂😂😂.

Selain itu, sebagian dari kita udah mulai menerapkan konsep belanja mindful demi memenuhi target finansial. Well… di satu sisi belanja mindful ini mempercepat waktu hisab 😁 namun di sisi lain belanja mindful cuma bisa bikin roda ekonomi terhembus angin. Macem, fafifu wasweswos fyuhhh… 🍃. Kupikir biang xerox dari stuck-nya perputaran uang di Indonesia adalah duo judol X pinjol 💀 yang malah diberdayakan oleh pemerintah.

Kalyan sadar nggak sih, saat ini kita udah mulai men-downgrade life style? Harga consumer goods yang naik diam-diam tentcunya bikin mengkaget saat bayar di kasir sementara penghasilan stuck mulu macem perempatan Buah Batu 😗. Kalau dulu kita bingung mau beli Sun Co atau Sania, sekarang kita nggak udah keberatan beli Minyakita atau Rizki. Ayo ngaku… 😂. Yang kuingat dari Minyakita adalah marketing strategy-nya yang bikin huru hara satu negara.

Oh ya, kalyan tim belanja bulanan atau tim belanja saat butuh (habis)? Aku tadinya tim belanja bulanan namun otw beralih ke tim belanja saat butuh karena meski udah bikin list apa yang mesti dibeli tetep aja ada yang ketinggalan 😢, kalyan begini juga nggak? *kepo. Bahkan nggak sekali dua kali belanja bulananku over budget karena belanja lagi (barang yang ketinggalan) sekaligus ngangkut barang promo dan cemilan baru yang lucu 😭.

Sebagai kakak rumah tangga *pinjem istilahnya Icunk 😉 yang saban hari ngurusin urusan rumah tangga (yang beneran rumah tangga) tentcunya aku udah khatam dengan urusan belanja. Biar gampang byasanya aku membagi list belanja ke beberapa tempat macem beli sayuran di pasar, beli groceries di supermarket dan beli personal care di online shop. Semua tempat belanja ada plus minus-nya, tinggal kita yang rajin mentengin promonya. 

Aku memang lebih sering belanja ke supermarket ketimbang ke pasar tradisional, tapi bukan berarti aku nggak pernah belanja ke pasar tradisional ya, aku cuma nggak tega aja nawar harga😁. Makanya aku suka iya iya aja kalau beli, bodo amat buibu di samping udah ngodein pake mata biar nawar harga 👀. Yang ada di pikiranku: aku nggak nanem – aku nggak nyiram – aku nggak panen – aku nggak ngangkut – aku nggak susah – yaudalaya 😅.

Selain untuk belanja, tujuanku ke supermarket adalah untuk stress release. Percayalah… menyusuri aisle sambil membaca ingredients produk dengan sans itu nikmeh banget apalagi kalau lagi sepi. Aku bisa berlama-lama di rak bumbu meski masak B aja, aku bisa berlama-lama membandingkan wangi sabun yang cucok, aku bisa berlama-lama di rak personal care meski ujung-ujungnya beli via e-commerce 😀.

Sayangnya, nggak semua supermarket mampu memenuhi kebutuhan, makanya kita perlu mampir ke tempat lain untuk menemukannya (+ membandingkan harga). Tenang manteman… aku udah bikin list tempat belanja consumer goods yang worthy di area Bandung, siapa tahu ada yang sedang kalyan cari. Untuk saat ini list tempat belanjanya hanya untuk area Bandung dan sekitarnya aja ya, silakan ditambah kalau dirasa masih ada yang kurang.

YOGYA GROUP 
Toserba Yogya, Toserba Griya, Yogya Xpress,Yomart, Bread Co, Bolen Lilit, Chicken Sumo, Magic Kitchen, Sushi Yo, Yo Ramen, dll.
Sebagian besar warga Jawa Barat pasti tahu laya Yogya Group, cabang dan anak usahanya ada di mana-mana, termasuk bolen lilit yang ukurannya makin menciut dan jadi oleh-oleh itu 😅. Aku termasuk loyal customer-nya Yogya Group bahkan udah resmi jadi member-nya sejak tinggal di ma’had. Well… selama hampir dua puluh tahun prestasi terbaikku bukanlah memenangkan undian motor atau mobil, melainkan hafal NIK saking seringnya ngisi kupon 😭.

+ lokasinya strategis dan nyaman
+ ada food court
+ range produk luas, stock dan kualitas OK
+ fresh product-nya (daging, seafood, frozen food, buah-buahan dan sayuran) OK
+ kadang ada tester
+ sebagian cabang jual produk dan snack impor
+ ada diskon kalau jadi member
+ harganya mirip dengan e-commerce
+ bisa order via aplikasi dan WA
- varian produk elektronik dan tools-nya standar
- hectic kalau tanggal muda

di sebelah kanan ada puding cendol, fyi aja sih ini mah 😅

BORMA 
Toserba Borma, Toserba Prama. Toserba Tokma
Kalau Borma adalah Borobudur Mart dan Prama adalah Prambanan Mart, maka Tokma apa? Toko Mart? Serius deh ini, Tokma apa manteman? Awalnya kukira Tokma adalah kw-annya Borma ternyata Borma versi luar kota 😂 tapi di Bandung juga ada Tokma, apakah Tokma adalah franchise yang bisa diperjualbelikan di luar keluarga inti? 🤔. Anyway, produk yang dijual di Borma lebih murah ketimbang Yogya Group, bedanya bisa sampai Rp 1.000 - Rp 3.000 😱.

+ harganya muraahhh... banget
+ lokasinya strategis namun agak kurang nyaman
+ ada tenant yang jual kue basah
+ range produk luas, stock dan kualitas OK
+ tools dan barang rumah tangga OK
+ ada banyak snack jadul yang jarang kita temui
+ varian produk elektronik dan tools-nya OK banget
- hectic kalau tanggal muda
- nggak bisa order via aplikasi dan WA
- nggak ada member
- bangunannya ala warehouse jadul, masih pake tangga dan kurang sejuk
- mungkin karena barangnya kebanyakan dan staff-nya dikit raknya berantakan mulu

ada kue gabin yang rare

ALFAGIFT 
Alfamart, Alfamidi
Kalau kalyan mager tingkat tinggi tapi ingin beli ini itu kurekomendasikan belanja di Alfagift 😉  aplikasinya udah bisa di-tracking macem ojol dan yang paling penting free ongkir. Untuk range produknya sih standar macem Alfamart pada umumnya, nggak lengkap tapi 'ada'. Aku biasanya pake Alfagift untuk beli galon dan beras, promo JSM-nya bisa tebus murah kayu putih 😁. Aku juga pake Alfagift untuk kirim-kirim ke rumah orang tua, so far sangat bisa diandalkan. 

+ bisa order via aplikasi dan free ongkir 
+ ada diskon kalau jadi member
- range produk standar

E-COMMERCE
Shopee, Tokopedia
E-commerce adalah pilihan terbaik saat nggak sempat belanja ots, kita bisa beli apa pun selama punya uangnya 😂. Cuma belakangan ini kayanya e-commerce udah mengurangi intensitas bakar uang yang bikin consumer dibebankan admin fees dan handling fees. Sumvah... saking khawatirnya nggak sengaja kepencet Paylater aku mengaktifkan fitur Shopee Barokah, so far so good. Oh ya, saat ini diskon payday lebih worthy ketimbang diskon tanggal kembar.
 
***

Saat ngobrol dengan manteman kantor beberapa bulan yang lalu, aku baru tahu bahwa toko kelontong yang menjual produk otw kadaluarsa (yang masih dalam batas aman untuk dikonsumsi) sedang hype. Produk makanan dan minuman yang masa kadaluarsa dekat dijual dengan harga murah banget masa... kan jadi kepikiran doi ngambil margin-nya dari mana? Tokonya selalu ramai, cocok laya untuk rang-o-rang yang siap war wer wor, tapi sekarang udah banyak kok reseller toko-nya yang bergerilya di WAG.

Gegara toko kelontong ini aku jadi kepikiran, apakah kita udah se-down grade ini sampai nggak masalah untuk beli produk otw kadaluarsa? It's a phenomenon... 🤯. Kalau sesekali atau nggak sengaja mengonsumsi produk otw kadaluarsa aku bisa memahaminya, namun kalau mengonsumsinya secara kontinyu dan dalam jangka panjang sejujurnya aku speechless. Aku tahu statement-ku nggak akan relevan dengan kondisi yang dihadapi setiap orang, namun yha~... be careful you are what you eat 🙇.
Share
Tweet
Pin
Share
1 comments

Hello~

Beberapa hari yang lalu aku dan Widy pergi Big Papa Pasta & Steak, warteg western yang masih ‘anget’ di Bandung. Sejujurnya aku kurang tertarik karena masih belum menemukan honest review yang 90% honest, well… untukku review di hari pertama opening mah nggak dihitung ya, kan simbiosis mutualisme 😅. Berhubung Widy udah kirim-kirim video-nya dan beberapa kali bilang ingin kesana, so… let’s give a try… 😉.

Aku dan Widy janjian ketemu di Big Papa Pasta & Steak setelah pulang kerja, niatnya biar nggak serame saat weekend, eh ternyata… tetep rame😭. Karena datang duluan tentcunya aku yang daftar waiting list, saat itu ada udah ada 7-8 nama di atas namaku dan kita semua bersatu di main entrance, kebayang kan gimana gabutnya kita semua 😅. Info dari staff, flow order-nya begini:

daftar waiting list – dikasih meja – antri ambil makanan – bayar di kasir – kembali ke meja

Space untuk menunggu dan line antrian yang slowmo bercampur, yang mana bikin situesyen agak penuh. Aku dan Widy membutuhkan waktu 40-50 menit (dari daftar waiting list sampai kembali ke meja) jelas nggak worthy apalagi saat antri ambil makanan kita berdiri cukup lama. Tadinya kita udah mau caw ke Sambal Bakar yang ada di samping, tapi karena udah tanggung jadi yaudalaya lanjut aja… *konsisten 💪.


Kebetulan kita dapet meja di samping line antrian, meski ‘terlihat jelas’ dan udah dikasih tanda reserved aku tetap meninggalkan tasku di kursi, tahu sendiri laya... 😅. Dan benar aja, tahu-tahu ada mb-mb yang duduk di meja kita dan memindahkan tasku ke meja sebelah. Tentculah hamba meradang... tanpa ba-bi-bu kupindahkan lagi tasnya sambil tanya “kenapa tasnya dipindahin?” tahu nggak dia jawab apa? “soalnya tempat kita ada yang nempatin” jirrrlah… 😡.

Pacar mb-nya lalu keluar dari line antrian dan bilang “tunggu, tunggu, bentar ya…” dengan gesture macem mau melerai?! Cuy… akutu nanya bukan ngajak gelut 😂. Untungnya saat itu ada staff yang lewat, terus kubilang “beresin ya sama itu” sambil nunjuk staff-nya dan balik ke antrian. Sumvah, kalau nggak inget lagi puasa ingin banget merepet panjang lebar dan nyuntrungin si Kiki Saputri. Hadehhh… 😤😤😤.

langit maghrib

meja kita pov dari line antrian

Sebelum pergi aku dan Widy udah bikin list makanan yang diinginkan, eh pas prak na mah buyar 😂. Sesi pilih-pilih inilah yang bikin lama, rang-o-rang pada galau dan ujung-ujungnya kalap. Ditambah lagi Papa Pasta & Steak pakenya piring besar macem piring saji yang tentcunya bikin kita merasa mesti mengisi. Aku nggak tahu apakah makanannya yang kurang OK atau ngambilnya kebanyakan namun beberapa orang orang meninggalkan banyak sisa di piringnya.

Efek puasa dan emosi tentcunya bikin kita double lapar *bukan kalap 😁 . Kita sengaja memilih menu yang berbeza biar bisa saling cicip, tapi ya berhubung varian menunya nggak begitu banyak pilihan kita mirip-mirip. Di dekat serving area ada PIC yang bertugas mencatat menu yang dipilih, mbnya juga bantu kita untuk split bill biar nggak ribet. Saat kita kesana Big Papa Pasta & Steak belum menerima bisa menerima pembayaran tunai jadi mesti cashless (debit atau QRIS).

First impression-ku: buseddd… seret ugha 😢

Tadinya aku ingin order lasagna namun habis makanya kuganti pake mashed potato, eh saat bayar Widy bilang “Non, lasagna-nya baru refill”. Yagimana ya… 😢 so far rasa mashed potato-nya OK. Perpaduan pasta yang overcooked nan dingin dan saus alfredo yang agak encer bikin rasanya mabur. Teuing kamana. Untukku, pasta, spaghetti, penne, macaroni dan manteman kalau udah overcooked cocoknya jadi seseblakan.

French fries-nya sih standar, pun dengan corn ribs-nya, mungkin karena bumbunya terlalu leqoh aku sempat keselek saat makan chicken Nashville. Diantara semua menu yang paling OK adalah beef blackpaper-nya, tapi meatball-nya B aja. Yang kusayangkan dari Big Papa Pasta & Steak adalah pilihan salad-nya yang template dan nggak ada opsi, seret euy hamba… sembelit people can’t relate.

aku dan kau suka dancow

untuk price list bisa cek di IG-nya ya

Kalau kalyan ingin makan menu western yang authentic kurasa Big Papa Pasta & Steak ini bukanlah pilihan yang tepat, kalyan bisa cari resto lain yang lebih OK. Tapi kalau kalyan penasaran dengan dan ingin membuktikan review-nya rang-o-rang, well... just go for it. Pastikan kalyan menghindari datang di jam makan biar bisa dapet spot parkir dan pengalaman order yang lebih nyaman. 

Big Papa Paste & Steak
Gg. Dakota Raya No.48, Sukaraja, Kec. Cicendo, Kota Bandung
Senin - Minggu 10.00 - 22.00 WIB

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ▼  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ▼  Oct (2)
      • Big Papa Pasta & Steak
      • Curhat Dong Mah...
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ►  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ►  Apr (1)

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates