Haihaihai!
Memasuki era new normal yang sebenernya nggak normal-normal banget ini hehe 😅 banyak hal berubah, salah satunya adalah gaya hidup. Misalnya, kalau sebelumnya aku sering jalan-jalan (literally, bukan hangout 😋) sore atau sekedar menikmati waktu luang di luar dan berlama-lama di supermarket. Kini aku hanya keluar rumah seperlunya. Berbanding terbalik dengan barang bawaan di tas, makin banyakkk... 😭
Selama masa PSBB lalu salah satu quarathings favorite-ku adalah menonton video di YouTube, kalau liat tab searching-ku asli random banget video yang kucari 😁. Dari yang ‘bener’ macem film pendek, trailer film dan webseries sampai yang agak ngaco macem horse shaving, how to-how to-an, beberes gudang dan Dr. Pimple Pooper. Yap. Biar geuleuh juga aku tetep nonton 🥺.
Konten YouTube favorite-ku masihlah sekitaran per-homebodies-an, bisa dibaca di post ini ya. Saat sering menonton video per-homebodies-an itulah, YouTube (lagi-lagi) merekomendasikan video dari kanalnya Liziqi. Berdasarkan thumbnail, kupikir konten videonya Liziqi adalah bercocok tanam macem video how to yang sering kutonton 😅.
Karena penasaran tentcunya kutontonlah... dan ternyata unch rame yawww... 😍🥰😘 sejak saat itu setiap kali ada waktu luang aku akan menyempatkan diri menonton videonya Liziqi. Biasanya sih kalau lagi makan dan sebelum tidur, asyik aja nontonin Liziqi bercocok tanam, memasak dan melakukan hal-hal menyenangkan lainnya 🤗.
Sebagaimanan netyzen kepo pada umumnya, tentcu aku pun mencari tahu siapakah Liziqi ini...
Berdasarkan informasi yang tertera di website-nya liziqishop.com;
Liziqi adalah seorang vlogger dari kota Mianyang provinsi Sichuan China, ia juga dikenal sebagai an oriental lifestyle foodie karena konten videonya yang bertemakan kearifan lokal dari halaman rumah (haha yang ini mah nambahin sendiri 🤭). Di awal kemunculannya Liziqi menggunakan platform Mepai namun sambutan netyzen B aja sampai ia di-notice oleh pemerhati kuliner, Liziqi kemudian merambah Weibo dan menginvasi YouTube.
Hanya sedikit yang diceritakan mengenai kehidupan pribadinya. Liziqi diketahui memiliki kehidupan yang sulit, karena perceraian orang tuanya ia tinggal bersama kakek dan neneknya yang berprofesi sebagai juru masak di desa. Liziqi nggak melanjutkan pendidikan dan memilih untuk mengadu nasib di kota, ia sempat melakoni berbagai pekerjaan (pramusaji, tukang service sampai DJ) selama bertahun-tahun.
Saat neneknya sakit Liziqi memutuskan untuk kembali ke desa meninggalkan hidupnya di kota. Karena nggak banyak pilihan pekerjaan di desa, Liziqi melakukan apa yang ia bisa, apalagi kalau bukan bercocok tanam dan beternak. Untungnya Liziqi cukup melek teknologi dan nggak kudet, akhirnya ia berinisiatif untuk membuat video kegiatan sehari-harinya.
Selain itu Liziqi menggunakan videonya untuk mempromosikan jualannya (sumpah ini campaign terniat 👊🏻). Caranya mempromosikan produknya pun nggak norak, product placement-nya rapi dan aesthetic, jadi betah nontoninnya. Liziqi menjual berbagai makanan macam makanan seperti yang kau lihat di bawah ini, kalau di kita mah sejenis UMKM atau home (made) industry.
Sejak pertama menonton videonya Liziqi aku langsung terpesona dengan visual yang aesthetic dan eye pleasure. Nggak salah ya kalau netyzen sampai menjulukinya sebagai the queen of quarantine saking terkenalnya ia saat PSBB kemarin. Videonya Liziqi ini bagaikan oase di tengah panasnya sauna di angkot jurusan Leuwi Panjang – Soreang. Ngademin... bener 🌬️🍃.
Kupikir Liziqi sangatlah jeli melihat celah kosong potensial pengguna social media. Seperti yang kita tahu, YouTube dipenuhi video berkonten ATM (amati, tiru, modifikasi) sampah dan mengedepankan kehidupan imajiner yang cepat khas masyarakat urban. Liziqi sadar kalau ia mengikuti arus kecil kemungkinan ia akan memenangkan persaingan.
So, Liziqi memilih untuk melawan arus dan menciptakan konten (ber-mazhab) alternatif dengan memanfaatkan apa yang dimilikinya. Liziqi pun mempersembahkan konten slow living-nya untuk orang-orang yang jenuh dengan kehidupan perkotaan, sama seperti yang ia rasakan dulu.
Tinggal di desa dan menjalani kehidupan yang damai adalah impian para calon pensiunan (sejauh yang ku tahu) dan angan-angan 7-5 worker yang tinggal di perkotaan. Termasuk aku, yang pernah bercita-cita menjadi arsitek, memiliki perkebunan dan hidup bahagia selamanya macem ending film Disney 😁.
Terima kasih Liziqi... karenamu aku jadi ingin membeli Lembang berikut Boscha-nya ✨👌🏻.
Setiap kali menonton videonya Liziqi aku selalu mengamati keberadaan neneknya, masih hidupkah? Hehe 😅 Aku selalu suka saat Liziqi berinteraksi dengan neneknya sekalipun cuma ngobrol di depan hawu, kasih sayangnya terlihat saat ia mengisi mangkuk neneknya, menyeduhkan minuman dan membuatkan selimut yang beneran DIY.
Video Liziqi rata-rata berdurasi 5-20 menit, terhitung cepat ya karena biasanya video di YouTube berdurasi 30-60 menit atau lebih. Yang mesti diapresiasi disini adalah effort-nya Liziqi dalam mengekstraksi (yakali manggis 😋) proses yang terjadi di baliknya, yang kadang mencangkup beberapa season.
Misalnya video tentang Tomat, Liziqi akan memperlihatkan pada kita proses yang terjadi sebelum Tomat tersebut berakhir dimasak. Dimulai dari proses penyemaian, pemindahan tanaman, panen dan opsi masakan apa aja yang bisa dibuat menggunakan tomat. Begitu pun saat ia membuat selimut untuk neneknya. Kupikir kau mesti menonton videonya untuk mengerti apa yang kumaksud 😉.
Seperti yang kusebutkan di atas, Liziqi adalah orang yang jeli, ia peduli pada detail dan rapi. Setiap kali memasak ia akan menempatkan properti vas yang akan diisi dengan bunga yang berbeda-beda tergantung season. Ia juga akan memastikan rambutnya rapi meski harus memotong bambu dan membajak sawah. Ia juga akan memilih setiap bahan makanan dengan hati-hati dan secukupnya.
Salah satu ciri khasnya adalah gaya berpakaiannya yang vintage dengan sentuhan fairy tale macem ciwik di film vampire China. Karena hal itulah ia juga dijuluki sebagai Disney princess cabang bercocok tanam dan pengabdian pada keluarga 😆. Kuyakin pasti hampir setiap mamak-mamak mendambakan seorang anak macem Liziqi 😌.
Mamaku juga...
Setiap kali menonton video Liziqi aku merasa sedang memasuki dimensi lain, berasa wow... kok bisa sih... Karena kepopulerannya muncul video berkonten sejenis, meski kualitasnya belum bisa menyamai Liziqi aku sangat mengapresiasi para mb di China sana yang berlomba-lomba membuat video khas daerahnya masing-masing. *nggak perlu di-search, nanti juga direkomendasiin YouTube 😋.
Bersama Liziqi aku menemukan kedamaian dan kesadaran terutama mengenai konsep sustainable living. Kalau kita menjaga alam, niscaya alam pun akan menjaga kita. Asyik banget sih rumahnya, mau apa-apa tinggal ngambil di halaman rumahnya. Untuk setiap proses pengolahan Liziqi menggunakan supporting tools sederhana warisan keluarganya. Keren nggak tuh 🤔.
Banyak hal yang bisa dipelajari dari Liziqi, diantaranya adalah untuk nggak bersikap serakah. Kalau diperhatikan Liziqi nggak pernah mengambil (panen) lebih dari kebutuhannya (kecuali kalau mau diproses), secukupnya, beda dengan kita yang senang menimbun meski nggak butuh-butuh banget.
Saat kuliah Pici pernah bilang kalau makanan yang disajikan merepresentasikan proses yang sudah dilalui, yha~ aku menemukannya pada Liziqi. Proses pengawetan makannya pun terbilang amazing ya... aku jadi tahu cara membuat daging asap dan telur asin 1000 tahun dari menonton video Liziqi. Begitu pun dengan kendi-kendi tanah liat yang kukira arak, ternyata isinya bumbu basah dongs haha 🤣.
Selain itu, yang cukup menyita perhatianku adalah tungku outdoor-nya yang berbentuk kepala anjing. Tadinya kupikir tungku itu adalah warisan dari kakeknya (sudah ada dari dulu). Ternyata eh ternyata bikin sendiri 😅. Jangankan tungku, pager serumaheun dan halamannya ia kerjakan sendiri 🥺 Kadang ada sih beberapa kerabatnya yang hadir di video tapi nggak sering.
Untuk menjawab pertanyaan netyzen apakah ia mengaplikasikan konsep sustainable living sejuta persen, Liziqi membuat video yang menunjukkan bahwa ia adalah manusia biasa yang menggunakan teknologi di kesehariannya. Lahhh... gadget dan internet juga teknologi meur... 😋 Ada scene dimana ia naik motor mengambil paket, laptopan dan menyimpan makanan di kulkas.
Meski kadang kumerasa kehidupan yang ditampilkannya too-good-to-be-true aku suka caranya mempresentasikan apa yang dilakukannya.
Ohya... Yang belum nonton pada nonton gih 😁
Credit: FB & screenshot