Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.


Anyeonghaseyo yeorobun

Di awal tahun 2024 ini kita dikejutkan oleh kabar berpulangnya oppa Lee Sun-kyun (kenal banget yak?! 😅) tentcunya kita semua menyayangkan keputusannya. Namun… sebagai netizen kita nggak pernah benar-benar faham apa yang dihadapi oleh Lee Sun-kyun sampai mengambil keputusan yang ekstrim 😥. Selama ini yang kutahu kehidupan pribadinya adem ayem, nggak pernah terlibat skandal dan aktingnya OK. Yha~ mungkin karena selama ini Lee Sun-kyun hidupnya lempeng-lempeng aja makanya sekalinya kena masalah langsung down parah.

Aku tahu Lee Sun-kyun dari drakor Pasta dan Coffee Prince, lawas banget yekan… image-nya sedari dulu memang family man dan hampir selalu menjadi karakter protagonis. Saat kabar mengenai kasusnya tersiar aku baru tahu dong kalau doi udah berkeluarga, kukira masih jomblo macem ahjussi yang seangkatan dengannya 😅. Hal yang bikinku mengkaget adalah istrinya ternyata Jeon Hye-jin, emaknya Soo-young di drakor Not Others. Sampai saat post ini ditulis, kasusnya almarhum Lee Sun-kyun masih terus berjalan. *opening ini ditulis awal tahun makanya udah basi 😁

Kalau kalyan sedang mencari referensi drakor, kalyan bisa membaca post-ku di sini:

RECAP DRAKOR 2020

RECAP DRAKOR 2021

RECAP DRAKOR 2022

RECAP DRAKOR 2023 part 1

RECAP DRAKOR 2023 part 2

Yu ahhh… markijut ke recap drakor 2024 part 1 yang kususun berdasarkan urutan nonton.

***

GYEONGSEONG CREATURE part 1 (2023) 
⭐⭐⭐☆☆
GYEONGSEONG CREATURE part 2 (2024) 
⭐⭐⭐☆☆
Netflix / 10 episodes / 70 menit

Mungkin karena melihat drakor lain yang udah lebih dulu sukses dibagi menjadi 2 parts, Gyeongseong Creature ikutan membagi diri menjadi 2 parts 😁. Sejujurnya aku sebel banget sistem 2 parts ini karena mood yang udah terbangun saat part 1 sulit nanjak di part 2-nya. Gap hole yang tercipta selama 1-2 bulan kadang bikinku lupa gimana feel-nya, kalyan merasa begini juga nggak? 🤔.

Gyeongseong Creature bercerita tentang Jang Tae-sang (Park Seo-joon) pemilik House of Golden Treasure yang berusaha mendapatkan kembali rumah gadainya saat pendudukan Jepang. Ia bertemu dengan Yoon Chae-Ok (Han So-hee) dan Yoong Joong-won (Jo Han-chul) yang mencari keberadaan Choi Seungsim (Kang Mal-geum) yang dibawa oleh tentara Jepang. Mereka menemukan bahwa ada makhluk misterius yang hidup di bawah rumah sakit Gyeongseong.

Untukku Gyeongseong Creature ini agak kurang ya, malah cenderung membosankan, terutama  di awal. Karakter Kwon Jun-taek (Wi Ha-joon) dan segala kepentingannya bikin Gyeongseong Creature tampak riweuh, pun dengan berbagai side story yang bikin ceritanya gemuk. Untuk setting dan CGI memang nggak perlu diragukan ya… so nice so good, cuma yaitu tadi, cenderung membosankan 😴.


THE STORY OF PARK’S MARRIAGE CONTRACT (2023) 
⭐⭐⭐☆☆
MBC / 12 episodes / 60 menit

Mari kita time travel duls ke Koriya di abad 19, era dimana Park Yeon-woo (Lee Se-young) yang didesak keluarganya agar segera menikah malah menemukan hobby baru yakni jadi desainer lingerie 😁. Mak comblang yang biasanya ngitung weton dan pun udah menyerah dengan kelakuannya Park Yeon-wo, namun setelah mencari kesana kesini akhirnya doi menemukan jodoh yang tepat untuk Park yeon-wo, yakni Kang Tae-ha (Bae In-hyuk).

Di hari pernikahannya Kang Tae-ha meninggal dan Park Yeon-woo yang sedang berkabung malah tercebur ke sumur lalu muncul di kolam renang di masa depan. Kebetulan… Kang Tae-ha di masa depan ini sedang menunggu calon istri kontraknya dan Park Yeon-wo tetiba menikah lagi. Di awal premisnya memang menjanjikan namun mencapai pertengahan macem kehilangan arah dan ujung-ujungnya anyep 😢. Meski kurang menggigit, aku berhasil menamatkan drakor ini.


WELCOME TO SAMDAL-RI (2024) 
JTBC / 16 episodes / 60 menit
⭐⭐⭐⭐☆

Untuk alur ceritanya memang B aja ya, yakni ada masalah di kerjaan lalu memutuskan untuk pulang kampung, ehh… malah enggak sengaja bertemu mantan 😅. Setelah ditikung oleh asistennya, Cho Sam-dal (Shin Hye-sun) kembali ke rumah bersama Cho Jin-dal (Shin Dong-mi), Cho Hae-dal (Kang Mi-na) dan Cho Ha-yul (Kim Do-eun). Cho Pan-sik (Seo Hyun-chul) dan Go Mi-ja (Kim Mi-kyung) tentcunya kaget karena nggak mungkin anak-anaknya pulang kalau nggak ada masalah 😅.

Cho Sam-dal yang (akhirnya) healing memutuskan untuk menemui manteman seper-circle-annya termasuk Cho Yong-pil (Ji Chang-wook) mantannya. Kusuka tone color-nya yang ngademin mata, scene baku hantam buibu haenyeo yang seru dan photo exhibition-nya Cho Sam-dal di ending 😍. Kalau kalyan kangen drakor ala Hometown Cha Cha Cha yang mendayu-dayu, kurasa kalyan perlu memasukkan Welcome to Samdal-ri ini ke list nonton deh 😉.


DEATH’S GAME (2024) 
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 8 episodes / 40-60 menit

Aku tertarik nonton Death’s Game ini gegara alur ceritanya yang satset dan bertabur cameo, namun saat tahu 8 episodes yang segitu-gitunya dibagi menjadi 2 parts seketika terasa “yahhh…” aja gitu 😅. Death’s Game ini bercerita tentang Choi Yee-jae (Seo In-guk) yang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya setelah putus asa menganggur selama 7 tahun. Di rentang 7 tahun itu Choi Yee-jae udah melalui banyak hal termasuk investasi bodong dan hubungannya yang mandek dengan Lee Ji-su (Go Youn-jung).

Setelah mengakhiri hidupnya, Choi Yee-jae bertemu dengan kematian (Park So-dam) yang mengutuknya untuk menjalani 12 kematian sebelum berakhir di neraka. Kalau ia berhasil hidup di salah satu kehidupannya maka kematian akan membiarkannya hidup kembali. Ternyata 12 kematian yang dialami oleh Choi Yee-jae berkaitan dengan CEO Taekang Group yakni Park Tae-woo (Kim Ji-hoon). Apakah Choi Yee-jae akan berakhir di neraka atau malah hidup kembali? Well… untuk tahu jawabannya pastikan kalyan nonton Death’s Game 😉.


PERFECT MARRIAGE REVENGE
⭐⭐⭐☆☆
MBN / 12 episodes / 70 menit

Aku nonton Perfect Marriage Revenge ini sambil menunggu Marry My Husband yang masih on going, tertarik nonton karena ceunah alur ceritanya beda tipis dengan Marry My Husband. Sejujurnya aku nggak berekspektasi tinggi karena cast-nya nggak yang terkenal gimana gitu, tapi yasudalaya toh aku nonton drakornya sampai tamat kok dan yagitu aja sih. Meski sama-sama diadaptasi dari webtoon, kurasa aku lebih suka Marry My Husband 😁.

Bercerita tentang Han Yi-joo (Jung Yoo-min) yang kembali ke masa lalu setelah mengalami kecelakaan. Ia berusaha memanfaatkan kesempatan keduanya untuk merubah takdirnya sekaligus membalas perbuatan suami dan keluarganya. Di Perfect Marriage Revenge, Han Yi-joo dipasangkan dengan Seo Do-guk (Sung Hoon) yang bagiku kureng saat dijadikan main lead. Maaf ya bwang… hanya Indomie seleraku, kamu mah nggak 😂.


MARRY MY HUSBAND (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
tvN / 16 episodes / 70 menit

Sejujurnya aku maju mundur mau nonton Marry My Husband ini karena merasa Park Min-young stuck di karakter mb kantoran yang cinlok dengan rekan sejawat. Alasanku nonton Marry My Husband hanyalah karena Lee Yi-kyung 😁, aku ingin tahu bagaimana acting-nya saat berperan sebagai karakter antagonis. Ternyata tyda mengecewakan ya pemirsa… nyebelinnya dapet, ngeselinnya dapet, red flag-nya dapet, mokondonya juga dapet 💯.

Bercerita tentang Kang Ji-won (Park Min-young) yang kembali ke masa lalu setelah mengalami kecelakaan. . Ia berusaha memanfaatkan kesempatan keduanya untuk merubah takdirnya sekaligus membalas perbuatan suaminya Park Min-hwan (Lee Yi-kyung) dan sahabatnya Jeong Su-min (Song Ha-yoon). Kalau kalyan pernah nonton Gangnam Beauty pasti tahu se-pick me apa Hyeon Sua, ternyata ada yang lebih pick me dongs yakni Jeong Su-min. Meski sebel banget melihat bibirnya yang luway liwey namun aku penasaran lip product apa yang dia pake *plot twist 😁.


A SHOP FOR KILLERS (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
Disney+ / 8 episodes / 40-60 menit

First impression-ku di 5 menit pertama adalah: aku suka nih yang begini-begini  😍. A Shop For Killers bercerita tentang Jeong Ji-an (Kim Hye-jun) yang mewarisi toko selang online paska kematian pamannya Jeong Jin-man (Lee Dong-wok). Ternyata toko selang tersebut hanyalah kamuflase dari toko senjata Murthehelp yang selama ini dijalankan oleh pamannya dan Pasin (Kim Min). Awal nonton aku bingung mana kawan mana lawan karena karakter So Min-hye (Geum Hae-na) yang bagiku mirip dengan mb Ramengvrl dan Bae Jeong-min (Park Ji-bi) dibuat abu-abu.

Kalau kalyan suka drakor yang sat set kagak pake intro kurekomandasikan A Shop For Killers ini, memang lebih OK ditonton via screen TV ketimbang screen smartphone biar lebih khidmat 😀. Timeline ceritanya nggak linear, makanya sering tiba-tiba flashback, tapi so far isokay. Ending-nya minta banget dibikin season 2-nya deh  😁 plis netizen butuh penjelasan gimana caranya Jin-man pura-pura metong dan survive selama Ji-an diburu oleh kostumer toko online-nya.


A KILLER PARADOX (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 16 episodes / 40-60 menit

Dari judulnya aja kita tahu bahwa drakornya ini akan berdarah-darah, tapi tenang pemirsa… eksekusinya aesthetic kok *penting. A Killer Paradox mengambil point of view Lee Tang (Choi Woo-sik) seorang mahasiswa yang bekerja paruh waktu di minimarket, tanpa sengaja ia membunuh salah satu kostumernya. Ternyata korbannya adalah seorang serial killer, sejak saat itu sense of murder-nya muncul dan menjadikannya serial killer yang khusus memburu penjahat.

Detektif Nan-gam (Son Suk-ku) yang ditugaskan menangani kasus-kasus tersebut menemukan benang merah yang mengarah pada Lee Tang, pun dengan mantan detektif Song Chon (Lee Hee-jun). Keduanya berusaha menangkap Lee Tang yang kesulitan meredam keinginan membunuhnya. Aku merekomendasikan A Killer Paradox untuk ditonton saat senggang biar khidmat dan nikmat, sayangnya A Killer Paradox minim aksi jadi kurang cocok bagi kalyan yang berharap baku hantam 😁.


SUMMER STRIKE (2022)
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 12 episodes / 40-60 menit

Mungkin gegara sebelumnya aku nonton A Shop For Killers dan Death’s Game yang sat set, aku cukup kesulitan menemukan flow-nya Summer Strike. Aku baru merasa enjoy the flow setelah melalui 2 episodes awal, ternyata memang alurnya selow ya 😂. Kalau baca dan nonton review-nya rang-o-rang Summer Strike ini berada di genre slice of life macem My Mister dan My Liberation Notes dengan vibes yang lebih santai macem Hometown Cha-Cha-Cha.

Summer Strike bercerita tentang Lee Yeo-reum (Seol Hyun) yang memutuskan untuk healing paska mengalami kemalangan beruntun. Demi mewujudkan keinginannya menjalani hidup yang santai dan bekerja secukupnya, ia pindah ke desa dan bertemu dengan An Dae-beom (Im Si-wan) si penjaga perpustakaan. Mereka akhirnya menjadi dekat dan… hidup wajar 😊 maksudnya menjalani hari-hari sebagaimana kita menjalani hari-hari setiap harinya. Sebagai drakor ber-genre slice of life kurasa Summer Strike memiliki potensi yang OK cuma kurang viral aja.


DOCTOR SLUMP (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 16 episodes / 40-60 menit

Kalau kalyan pernah nonton The Heirs mungkin kalyan akan tertarik nonton Doctor Slump karena main cast-nya adalah Park Shin-ye dan Park Hyung-sik. Di The Heirs Park Shin-ye berperan sebagai Cha Eun-sang yang dikecengin Kim Tan (Lee Min-ho) dan Park Hyung-sik berperan sebagai Joo Myung-so teman sekolah mereka. Nah, di Doctor Slump mereka berdua dipasangkan sebagai Nam Ha-neul (Park Shin-ye) dan Yeo Jeong-woo (Park Hyung-sik) yang sedang struggle dengan kehidupan yang dijalani.

Keduanya bertemu saat Yeo Jeong-woo yang bangkrut gegara malpraktik menyewa kamar di rumahnya Nam Ha-neul yang depresi karena pekerjaannya. Bodor banget sih mereka… saling membantu untuk healing padahal dulunya berantem mulu perkara ngambis nilai 😂. Menurutku Doctor Slump adalah drakor yang ringan dan kocak, chemistry keduanya OK apalagi saat berantem dan adu bacot. Kurekomendasikan Doctor Slump ini untuk ditonton saat makan siang atau di perjalanan.


PYRAMID GAME (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 16 episodes/ 40-60 menit

Satu lagi dari Mayora drakor ber-genre bullying… Nggak di Koriya nggak di Indonesia, tiap buka medsos ada aja kasus bullying, nggak pada ingin ber-bestie-an apa, pulang sekolah jajan seblak bareng. Kurasa kasus bullying yang terjadi saat ini udah masuk katagori serius ya karena sampai menghilangkan nyawa. Entah karena terinspirasi sana sini atau memang nalarnya udah sengklek, ada aja inovasi bullying-nya macem nggak abis-abis laini 😢.

Bercerita tentang Sung Soo-ji (Bona) yang baru aja pindah ke Seoul, di sekolah barunya diberlakukan sistem hirarki berdasarkan polling di aplikasi Pyramid Game yang rutin diadakan sebulan sekali. Semua siswi berhak mem-bully siswi dengan polling terendah meski siswi tersebut nggak ikutan Pyramid Game 😱. Setelah beberapa kali berada polling terendah dan menjadi bulan-bulanan kelas, Sung Soo-ji berusaha menghapus Pyramid Game. So far so good.


QUEEN OF TEARS (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 16 episodes / 40-60 menit

Tadinya aku nggak tertarik nonton Queen of Tears namun di TikTok muncul mulu potongan scene-nya, jadi weh nonton 😂. Alur ceritanya mengingatkan pada keluarga Samsung yang juga menginspirasi Reborn Rich, dimana salah satu pewarisnya menikah dengan rakyat jelita dan gap yang tercipta diantara keduanya. Aku mengira Queen of Tears akan se-B King The Land yang mengedepankan romansa ketimbang konflik internal keluarga, ternyata lebih OK ya karena jajaran cast-nya yang khan maen 👌.

Bercerita tentang Baek Hyun-woo (Kim Soo-hyun) yang udah nggak kerasan menjadi menantu di grup Queens dan berniat menceraikan Hong Hae-in (Kim Ji-won). Saat tahu Hong Hae-in sedang sakit Baek Hyun-woo membatalkan rencananya dan membantu Hong Hae-in menyelesaikan masalah keluarganya, termasuk mengurus mantannya Yoon Eun-sung (Park Sung-hoon) yang rada gaje. Mon maap namun aku lebih nge-ship si bibi macan Hong Beom-ja (Kim Heung-nan) yang rawr! 🐯.


LOVELY RUNNER (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 16 episodes / 40-60 menit

Lovely Runner adalah drakor ber-genre time travel antara idol dan fans-nya yang disabilitas, sejujurnya aku udah bosan dengan genre time travel, tapi ya gimana. Sebagian netizen nggak mau nonton Lovely Runner karena kurang suka dengan Kim Hye-yoon yang dianggap terlalu berisik, memang sih… apalagi di Extraordiary You. Aku tahu Kim Hye-yoon dari Sky Castle padahal doi udah wara wiri jadi cameo di banyak drakor, menurutku Byeon Woo-seok karena terlalu perfect 😂 untungnya di Lovely Runner doi menjadi idol.

Sebagai fans tentcunya Lim Sol (Kim Hye-yoon) adalah donaturnya Eclipse, ia bahkan membeli jam tangan keramat idol-nya Ryu Seon-jae (Byeon Woo-seok). Saat Ryu Seon-jae meninggal, jam tangan tersebut membawanya ke masa sebelum dirinya mengalami tragedi yang menjadikannya disabilitas. Lim-Sol yang sadar bahwa masa depan masih bisa berubah berusaha menyelamatkan Ryu Seon-jae dari kematian. Kuyakin banyak yang ter-Seon-jae-Seon-jae paska nonton Lovely Runner, apakah kalyan salah satunya? 😁.


THE ATYPICAL FAMILY (2024)
⭐⭐⭐⭐☆
TVING / 16 episode / 40-60 menit

Tadinya aku nonton The Atypical Family ini untuk mengisi jeda A Lovely Runner yang masih on going, ternyata… aku malah lebih menunggu The Atypical Family ketimbang A Lovely Runner. Menurutku The Atypical Family adalah tipikal drakor slow burn yang membosankan di awal namun menggebu di akhir, jelas nggak cocok untuk audience yang kesabarannya setipis tissue. Kusarankan kalyan untuk menguatkan diri melalui 2 episode awal yang masih ngambang dan belum jelas motivasinya apa, setelahnya mah lantjar djaya!

Bercerita tentang keluarga superpower macem Moving dengan versi lebih santai dan minim konflik yang terdiri dari Eun Soon-gu (Oh Man-seok), Bok Man-heum (Go Doo-shim), Bok Dong-hee (Claudia Kim), Bok Gwi-ju (Jang Ki-yong) dan Bok In-a (Park So-yi). Mereka semua berada di masa kritis karena kehilangan superpower-nya sampai Do Da-hee (Chun Woo-he) datang di kehidupan mereka. Lemme tell you, konsep time loop-nya mungkin akan sedikit membingungkan namun kalau kalyan jeli semuanya udah terpecahkan sejak awal. nothing I can say except: selamat nonton ya manteman 😊!


***

Demikian Recap Drakor part 1, semoga kalyan masih betah menunggu part 2-nya 😁.

Posters were taken from the Asianwiki website.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Kalau sebelumnya aku nonton sendiri kali ini aku nonton bareng dengan… *drum roll 🥁… teman kantor… *masih drum roll 🥁. Wacana nonton bareng ini muncul saat kita ngobrolin Inside Out 2 yang beberapa hari lagi akan tayang, ketimbang nonton sendiri-sendiri kenapa nggak nonton bareng aja yekan? Huhu… Terharu akutu… setelah sekian lama nonton sendiri akhirnya aku nonton bareng 😅. Oh ya… kita memilih nonton di Kings atas dasar efisiesinsi waktu.

Saat tahu Pixar & Disney memilih Inside Out sebagai film musim panasnya tahun ini aku jelas excited. Sezuzurnya aku nggak tahu gimana kelanjutan hubungan Pixar dan Disney saat ini, apakah masih bersama atau malah pecah kongsi *seperti yang kita (aku aja sih 😂) harapkan. Seperti yang kita tahu, setiap tahunya Pixar hanya merilis 1 film demi menjaga orisinalitas sedang Disney yang… you know-lah… ngawur-ngawur sekuel demi meraup cuan. 

Untukku, momen para mainan mengantar kepergian Andy berangkat kuliah di Toy Story 4 adalah farewell manits yang menutup perjalanan animasi Pixar. Namun Disney yang visioner malah berencana merilis Toy Story 5 tahun di 2026, sianjirrr… watir ih karakternya udah pada over exploitation 😢. Pertanyaanku, apakah kelak akan ada Inside Out 3,4,5 dan seterusnya? Yha~ Inside Out adalah franchise yang benar-benar empuk, terlebih belakangan ini Pixar dan Disney belum punya kojo baru untuk dieksploitasi 😁.

Sebagian dari kita masih teguh menahan diri untuk memboikot hal-hal yang berafiliasi dengan Israel, termasuk menahan diri untuk nggak nonton filmnya Disney. Yha~ hanya karena aku nonton Inside Out 2 bukan berarti pro Israel ya, there always 2 sides of everything… 😅 aku nonton Inside Out 2 untuk membiayai creative team-nya Pixar biar bisa tetap berkarya, syukur-syukur bisa segera cabs dari Disney. FYI aja sih ini mah haha

***


Biar lebih nyaman *karena intro-nya terasa kurang nyaman 😅 ku bikin highlight-nya aja ya…

KARAKTER YANG BERKEMBANG
Inside Out (2015) bercerita tentang Riley Andersen (Kaitlyn Dias) yang baru aja pindah dari Minnesota ke San Francisco karena pekerjaan ayahnya. Di film ini kita diajak untuk mengintip apa yang terjadi di control room-nya Riley saat ia beradaptasi di situasi dan lingkungan baru. Nah, Inside Out 2 (2024) bercerita tentang (Kingston Tallman) yang kini beranjak remaja dan mulai mengalami pubertas. Tenang manteman, meski statusnya adalah sekuel kalyan tetap bisa menikmati Inside Out 2 meski belum sempat nonton Inside Out.


KARAKTER YANG DATANG
Seiring bertumbuhnya Riley maka berkembang pula emosinya, kalau di Inside Out hanya ada 5 emosi yakni Joy (Amy Poehler), Sad (Phyliss Smith), Disgust (Liza Lapira), Anger (Lewis Black) dan Fear (Tony Hale), di Inside Out 2 ada 4,5 emosi baru yakni Anxiety (Maya Hawke), Envy (Ayo Edibiri), Embarassment (Paul Walter Hauser), Ennui (Adele Excharcopoulos) dan Nostalgic (June Squibb). Yha~ Nostalgic belum saatnya muncul, namun kehadirannya menghangatkan hati kita semua 😍.


CORE MEMORY
Selama ini control room dikendalikan oleh 5 emosi secara bergantian, mereka bekerja sama menciptakan core memory terbaik untuk Riley. Suatu hari alarm pubertas berbunyi, alarm tersebut bikin situasi kacau karena tetiba control room-nya di-upgrade dan di tengah kebingungan ini datang emosi-emosi baru yang berusaha mengekspansi panel control. Kedatangan mereka tentcunya bikin memory core-nya Riley berubah yang mana bikin Joy dan Anxiety bersitegang.


IMAGINATION LAND
Kali ini giliran 5 sekawan yang terdepak ke Imagination Land, mereka pun berusaha kembali ke Headquarter demi menyelamatkan core memory-nya Riley. Kalau kalyan pernah nonton Soul mungkin akan merasa familiar dengan color tone-nya Imagination Land. Oh ya, memory orbs yang gelundungan di track-nya mengingatkanku pada orbs-nya kodok Zuma 😂kalyan pada ngeh nggak? 😂. Scene brainstorm (yang beneran brainstorm) di Inside Out 2 bikinku ngakak karena relate banget 😁.



BEAUTY IN DIVERSITY
Sezuzurnya, aku sih yes ya dengan konsep diversity (keberagaman) yang diterapkan oleh Disney, namun belakangan ini aku merasa Disney udah kebablasan. Black washing yang mewarnai film Disney bikinku jengah, yamasa Ariel yang bule tetiba jadi Tia Dalma *masih nggak terima 😭. Di Inside Out 2 kurasa konsep diversity udah diterapkan dengan baik ya, ada Grace (Grace Lu) yang mewakili Asia, Bree (Sumayyah Nuriddin-Green) yang mewakili Afrika, Valentina Ortiz (Lililmar) yang mewakili Amerika Latin dan mb-mb ber-hijab yang kulupa namanya.


VISUALISASI YANG MANUSIAWI
Dibandingkan dengan Inside Out kurasa Inside Out 2 memiliki kualitas visual yang lebih OK dan manusiawi. Aku suka bagaimana Riley dibiarkan berjerawat dan memiliki freckles macem remaja pada umumnya. Shoot di scene Riley dan manteman main hockey pun keren ya… gerakan para karakternya natural dan dinamis. Oh ya… aku juga suka scene saat Riley dan menteman ngobrol di mobil, emosi-emosi merea pada su’udzhon yaini 😂.


FAVORITOS
Di Inside Out 2 ini entah mengapa aku lebih attach pada karakternya Disgust yang ternyata love language-nya adalah act of service 😍. Yha~ ada scene dimana doi merapikan dress-nya Joy dan melakukan berbagai hal kecil yang kalau selewat mah nggak akan terlihat. Aku suka bagaimana setiap emosi divisualisasikan, termasuk mata Envy yang berbinar-binar macem kita saat nonton video Duta menyanyikan lagu Rumit di mobil 😁 dan Ennui yang seakan nggak memiliki tulang leher saking magernya.




I CAN’T STOP ANXIETY
In the end… dari Inside Out 2 ini kita jadi tahu bahwa anxiety nggak bisa dihentikan dan itu adalah hal yang normal.


COCOKLOGI TEORI KONSPIRASI
Saat scroll TikTok aku menemukan video yang membahas teori konspirasi Inside Out X Toys Story. Menurutnya kontur wajah Andy mirip dengan kontur wajah bapake Riley, selain itu ada beberapa barang Andy yang dimiliki oleh Riley. So… apakah Andy dan Riley adalah saudara tiri? Apakah bapake Riley meninggalkan keluarganya demi membangun keluarga baru dengan emak Riley?


***

Meski nggak seasyik Inside Out, kurasa Inside Out 2 ini OK ya 💖.

Pictures were taken from the @watchmen.id thread on X.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Setelah menunggu selama… beberapa hari 😅 akhirnya Cine Crib merilis review Furiosa: A Mad Max Saga, jujur niya aku khawatir banget filmnya flop karena film sebelumnya Mad Max: Fury Road bagus banget 😍. Aku memang nggak mengikuti franchise-nya Mad Max (1979, 1981, 1985) tapi aku pernah nonton Mad Max: Fury Road (2015) via TV kabel saat masih stay di rumah dan sangat terkesan. Blown my mind 🌟. Untukku, Mad Max: Fury Road adalah versi gurun dari Waterworld (1995), eh udah pada nonton belum?.

Flashback dikit niya…


Mad Max: Fury Road adalah film dystopia – survival dengan setting padang pasir paska runtuhnya peradaban dunia dalam berita. Saat sedang melintas Max Rockatansky (Tom Hardy) ditangkap oleh war boy yang dipimpin oleh Immortan Joe (Hugh Keays-Byrne) yang ingin mengambil darahnya untuk menyelamatkan Nux (Nicholas Hoult). Ia dibawa oleh Nux saat mengejar Imperator Furiosa (Charlize Theron) yang membawa kabur war rig dan 5 istri Immortan Joe yang sedang hamil ke Green Place of Many Mother.

Yang bikin Mad Max: Fury Road mind blowing adalah konsep dystopia-nya yang ngadi-ngadi, bayangkan… gimana pliketnya tinggal di gurun pasir sambil war wer wor memperebutkan bensin dan reparasi motor 😂. Pasukan berani matinya Immortan Joe: tuyul-tuyul anemia yang saking absurd-nya membawa band untuk mengiringi pertempuran. Sumvah, ini scene terepik dan gila sepanjang film, eddins banget laya pokoknya mah. I like it *suara Curut.

Potongan scene terminblowon:


Saat nonton Mad Max: Fury Road aku penasaran banget dengan sosok Furiosa yang effortlessly keren aja gitu 😍, kok bisa doi pake tangan prostetik dan nggak berubah jadi tuyul anemia padahal tinggal di Citadel 🤔. Nah, untuk menjawab pertanyaan netizen macemku ini, Warner Bros merilis Furiosa: A Mad Max Saga yang dibagi menjadi 5 chapter dengan timeline yang linear. Tenang pemirsa… kalyan bisa mengikuti Furiosa: A Mad Max Saga meski belum pernah nonton Mad Max: Fury Road.

Chapter 1: The Pole of Inaccessibility
Chapter 2: Lesson from the Wasteland
Chapter 3: Stowaway
Chapter 4: Homeward
Chapter 5: Beyond The Vengeance

Saat kalyan membaca review ini tentcunya Furiosa: A Mad Max Saga udah nggak tayang di bioskop, tapi tyda mengapa karena kuyakin kelak akan ditayangan di layanan streaming atau jaringan link haram 😏. Aku pun nonton Furiosa: A Mad Max Saga ini di hari terakhir penayangannya XXI BIP (CGV BEC dan Kings udah duluan turun layar). Aku nggak menyarankan kalyan nonton Furiosa: A Mad Max Saga sambil makan karena banyak adegan yang bikin jantung ciut dan eneg 😟.

Biar lebih nyaman membacanya, marki-view berdasarkan chapter-nya.

Chapter 1: The Pole of Inaccessibility

Di Mad Max: Fury Road, Furiosa dan Max berusaha kembali ke kampung halamannya di Green Place of Many Mother. Nah, di Furiosa: A Mad Max Saga kita akan diperlihatkan bagaimana Furiosa (Alyla Brownie) kecil diculik oleh segerombol raiders yang ingin mempersembahkannya pada Dementus (Chriss Hemsworth). Ibunya, Mary Jabassa (Charlee Fraser) berusaha menyelamatkannya namun nggak berhasil , sejak saat itu Furiosa menjadi bagian dari gerombolan Dementus dan dianggap anak 😅.

Dementus adalah salah satu dari sekian gerombolan yang berusaha menguasai sumber daya di universe-nya Mad Max. Kurasa Chriss Hemsworth cukup bersenang-senang menjadi Dementus yang nggak konsisten dan agak sengklek, entah mengapa namun aku merasa doi masihlah Thor namun di universe lain. Kematian ibunya yang tragis bikin Furiosa kecil trauma yang pada akhirnya bikin doi jarang ngomong, saking jarangnya rang-o-rang sampai mengiranya bisu.

Furiosa dan Valkyrie di Green Place of Many Mother

tyda berbeza

Chapter 2: Lesson from the Wasteland

Ada 3 sumber daya penting yang diincar oleh Dementus, yakni air (Citadel), bensin (Gastown) dan peluru (Bullet Farm). Tadinya Dementus berniat mengambil alih Citadel, namun begitu tahu tuyul-tuyul anemia-nya mengabdi begitu taat pada Immortan Joe ia mundur. Juwara banget laini production designer-nya bisa-bisanya kepikiran bikin motor Dementus ala chariot romawi, mana pake parasut merah pula 😂. Dementus pun bersiasat mengambil alih Gastown dan bernegosiasi dengan Immortan Joe untuk berbagi suplai.

Saat itulah Immortan Joe meminta Furiosa dan The Organic Mechanic (Angus Sampson) sebagai bagian dari negosiasi. Immortan Joe berniat menjadikan Furiosa sebagai istrinya dan menempatkannya di harem bersama istrinya yang lain. Furiosa pun kabur dan menjadi war boy macem tuyul-tuyul anemia, doi bertugas di workshop Citadel sebagai mekanik untuk membangun war rig yang digunakan untuk membawa suplai antar pangkalan (sumber daya).

Immortan Joe yang udah kena ISPA akut

Immortan Joe bersama anak-anaknya: Rictus Erectus (Nathan Jones) dan Scrotus (Josh Helman) serta perdana menteri ala kadarnya: The People Eater (John Howard).

Chapter 3: Stowaway

Furiosa merencanakan pelariannya dengan menyusup ke war rig yang dikendarai oleh Praetorian Jack (Tom Burke) yang akan mengantarkan suplai ke Gastown. Untuk mengantisipasi serangan gerombolan, war rig didampingi oleh konvoi war boy yang sebenarnya kurang berguna karena mudah metong wkwkwk😂. Benar aja ya… saat gerombolan menyerang war rig para war boy berguguran satu persatu tapi aku suka sih effort mereka yang no kaleng-kaleng saat menjemput ajal 👍👍👍.

Furiosa pun akhirnya keluar dari tempat persembunyiannya dan membantu Jack menghalau gerombolan dan mengamankan war rig. Nggak usahlah kalyan tanya kemana para war boy, karena bahkan yang stay di dalam tanki pun metong. Kepikiran banget ya bikin biker-nya pake parasut wkwkwk Jack dan Furiosa sampai di Gastown yang ricuh gegara Dementus kagak becus 😤 bukannya sadar yang ada doi malah ngajak war wer wor Immortal Joe. Hadehhh…

from this

to this

Chapter 4: Homeward

Kembali ke Citadel, Furiosa naik jabatan menjadi Praetoria setara dengan Jack. Saat nonton Mad Max: Fury Road aku sempat mengira Imperator Furiosa adalah nama asli Furiosa ternyata Imperator adalah nama jabatannya macem Praetoria. Immortan Joe menyuruh Jack dan Furiosa ke Bullet Farm demi mengamankan stok amunisi untuk persiapan melawan Dementus. Entah karena kekurangan stok apa gimana, konvoi war rig hanya didampingi sedikit war boy, eh… ternyata Dementus udah sampai lebih dulu.

Jack dan Furiosa pun nggak luput dari serangan Dementus yang tsadesss… eh doi sekarang ganti pake mobil, berasa nonton Monster Cars Show yaini. Di chapter ini kita akan perlihatkan sebab-sebab Furiosa pake tangan prostetik, kagak kuku hamba 😭… apalagi saat Jack disiksa padahal mereka baru beres kecelakaan. Di scene kejar-kejaran antara Furiosa dan gerombolan Dementus, nyelip scene yang kayanya adalah Max Rockatansky dengan mobil birunya di atas tebing.

nggak jadian kok gaes…

mobil barunya Dementus

Chapter 5: Beyond The Vengeance

Perang antara Dementus dan Immortan Joe berlangsung selama 40 hari, yha~ sekalian tahlilan siya ini mah 😅. Selama itu Furiosa bikin tangan prostetik di workshop dan mempersiapkan mental untuk memburu Dementus. Di puing-puing peperangan ada dongs itu si band pengiring perang, tapi nggak main juga sih haha 😁. Sebagai gantinya, ada scene konduktor gibliks yang memimpin… derit? deru? desing? motornya gerombolan Dementus. Anjaiii… berasa keren sendiri banget ya doi 😁😁😁.

Setelah 40 hari akhirnya Furiosa keluar rumah *yukata masa idah? 😅 dan memburu  Dementus hingga ujung gurun. Nggak ada yang tahu apa yang terjadi di antara Furiosa dan Dementus, kabar yang beredar hanyalah spekulasi karena Furiosa kembali ke mode bisu 🙊. Sejak perang berakhir Furiosa naik jabatan menjadi Imperator dan menculik 5 istri Immortan Joe yang sedang hamil pake war rig, selanjutnya kalyan bisa nonton Mad Max: Fury Road 😊.

Furiosa di persimpangan jalan Garut dan Tasikmalaya

tangan prostetik Furiosa nggak bisa dipake nge-print ya, tintanya udah mau abis

***

Aku setuju dengan review-nya Cine Crib yang bilang bahwa meski ceritanya masih kurang OK dibanding Mad Max: Fury Road, Furiosa: A Mad Max Saga adalah film yang menghibur dan fans service-nya juwara ⭐⭐⭐. Action-nya udah pasti kewren ya, kapan lagi kita nonton scene menjelang ajal semenyenangkan ini. Sayangnya, war boy dan biker-nya kurang banyak euy, nggak yang diawur-awur macem di Mad Max: Fury Road.

Aku cukup menyayangkan Dementus yang dibikin terlalu sans dan kurang capable untuk menguasai sumber daya dan memimpin Gastown. Macem tanggung aja gitu, padahal doi berpotensi menjadi musuh yang tsadesss… 😏. Aku nggak punya karakter favorite karena semua karakternya OK dan punya gaya yang asique, terutama simbah Wiki The History Man (George Shevtsov) yang merangkap sebagai narator.

Furiosa dan simbah Wiki

Dementus's chariot

Yang bikinku nggak habis thinking adalah production designer-nya yang mantips 👍, semua hal dipikirkan dengan baik terutama kendaraannya yang gils itu. Kalyan yang tertarik pada otomotif mungkin akan lebih memperhatikan kendaraannya ketimbang alur ceritanya. Aku lebih suka kendaraan di universe-nya Mad Max ketimbang universe-nya Fast and Furious karena lebih modifikasinya lebih ngadi-ngadi 😅. Kalau kalyan penasaran dengan kendaraan yang dipake di Furiosa: A Mad Max Saga mungkin kalyan akan tertarik membaca artikel ini.

Oh ya, Furiosa: A Mad Max Saga adalah prekuel dari Mad Max: Fury Road, sebagai franchise yang menjanjikan kuyakin kelak akan ade sekuel atau prekuelnya mengingat Mad Max trilogy sebelumnya terdiri dari 3 film. Di credits terselip potongan scene dari Mad Max: Fury Road, buseddd… Rosie Huntington-Whiteley dan Zoe Kravitz cakep banget siy…😍.


The movie posters were taken from the IMP Awards website
The rest of the pictures were taken from the @wathcmen.id thread on X
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Marki-view film yang kutonton semalam, Tuhan Izinkan Aku Berdosa. Udah pada nonton belum? Kalau belum kusarankan kalyan untuk nonton sesegera mungkin, tahu sendiri laya… film macem begini kurang masuk ke market film Indonesia, apalagi tema yang diangkat agak sensitif. Sejujurnya aku mixed feeling saat tahu Hanung kembali bikin film bertema religi, kaget sekaligus senang karena ternyata beliau masih berada di khittoh-nya 😊.

Tuhan, Izinkan Aku Berdosa adalah film ke 3 yang kutonton di bulan Mei, setelah Totto Chan: The Little Girl at the Window dan How To Make Millions Before Grandma Dies. Tadinya aku ingin nonton Furiosa: The Mad Max Saga karena filmnya lebih OK kalau ditonton di bioskop ketimbang streaming platform. Namun karena Cine Crib kelamaan merilis review-nya jadi weh di-skip dan lanjut nonton Tuhan, Izinkan Aku Berdosa 😋.

Kalau melihat laman wiki-nya Hanung sangat produktif memproduksi film, sayangnya hal itulah yang juga bikin performanya kurang stabil. Well… kita mesti mengakui bahwa nggak semua film yang dirilisnya berakhir dengan baik, kadang malah flop, kadang kurang ‘rasa’, kadang dihina-hina. Menurutku, Hanung lebih on fire saat bikin film untuk dirinya ketimbang untuk orang lain, ketara aja gitu bedanya 😅.

So far, film adaptasinya Hanung OK kok, termasuk Ayat-Ayat Cinta yang bikin Fedi Nuril jadi spesialisasi aktor poligami 😂. Aku suka film-filmnya Hanung yang di bawah tahun 2010, setelahnya sih so so ya… ada yang bagus ada yang B aja. Film Hanung favorite-ku masihlah Catatan Akhir Sekolah yang pernah kewren pada masanya, The Gift dan Doa Yang Mengancam. Kusuka scene Madrim berlarian di ilalang, di tengah keputusaasaannya mengadu ia malah disambar petir 💫.

Sejujurnya aku meng-underestimate Perempuan Berkalung Sorban karena huru hara yang diciptakannya, kukira itu hanya gimmick biar rang-o-rang penasaran ingin nonton, ternyata nggak begitu ya… 😅. Untukku, Perempuan Berkalung Sorban itu bagus banget nget nget nget… karenanya aku jadi faham mengapa ulama (terutama eastern) meyerukan boikot meski filmnya belum tayang. Plis masukkan Perempuan Berkalung Sorban ke watchlist kalyan… 😊.

Tuhan, Izinkan Aku Berdosa adalah film Hanung terbaru yang diadaptasi dari buku berjudul Tuhan, Izinkan Aku Menjadi Pelacur! karya Muhidin Dahlan. Belajar dari pengalaman, Hanung merevisi judulnya se-humble mungkin biar nggak memicu huru hara. Aku belum pernah membaca bukunya jadi nggak bisa membandingkan atau berekspektasi ini itu, namun sebagai audience aku faham bahwa interpretasi setiap orang akan suatu objek pasti berbeda-beda. Maka dari itu bagimu taste-mu, bagiku taste-ku ✨.

jan lupa jajan seblak dulu ya Kinan

Iqra...

Sebelum filmnya ditayangkan penonton diperingatkan bahwa, beberapa adegan bisa bikin nggak nyaman dan menyinggung, camkan itu wahai audience 😉. Film dibuka dengan scene Kiran (Aghniny Haque) masuk di kelas ber-genre syariah (yang isinya ukhti dan ikhwan *assalamualaikum 🙇), mereka sedang membahas surat Al-Baqarah ayat 30 yakni mengenai tujuan penciptaan manusia di muka bumi. Sounds familiar? Sebagai warga Muhammadiyah tentcunya kita (aku dan kau) ikrib dengan surat Al-Baqarah ayat 30 ini sebagaimana surat Al-Imran ayat 104.

***

Diceritakan bahwa Kiran adalah seorang mahasiswi yang cerdas, kritis nan kismin, di kampus ia aktif mengikuti kajian keagaamaan yang dipimpin oleh Abu Darda. Sebagaimana kelompok kajian pada umumnya penampilan mereka cukup mencolok, yang cowok berjanggut dan bercelana cingkrang sedang yang cewek pake gamis dan hijab lebar. Semua baik-baik aja sampai Abu Darda melamar Kiran dan menjanjikan perbaikan ekonomi, Kiran yang merasa ditipu menolak lamaran Abu Darda seketika bikin kajiannya huru hara 🔥🔥🔥.

IMHO menggunakan burqa/cadar, memanjangkan jenggot dan mengadaptasi budaya arab plek ketiplek kurang cocok diterapkan di Indonesia yang humid. Sejauh yang kupelajari Islam itu sangat memudahkan dan flexible, karenanya selalu ada jawaban untuk segala pertanyaan yang menimbulkan keraguan, tinggal kita yang mesti selektif memilih ayat dan hadits yang dijadikan sebagai acuan. Well… nggak semua hadits yang beredar itu asli ya ada juga yang palsu.

alah siahh... teu boga duit

ibu dan bapak Kiran di kampung

Kiran kemudian di-kick dan diteror oleh mantan mantemannya, ngeraayyy banget sih… ngegeruduknya udah macem ormas *eh. Selama ini Kiran ngekos di tempatnya Mbak Ami (Djenar Mahesa Ayu) yang membuka salon ++, namun demi keselamatannya Mbak Ami memindahkan Kiran ke kosan lain. Di kosan yang baru Kiran bertemu dengan Darul Fauzi (Andri Mashadi) mantan teman kajiannya yang berusaha melindunginya, ealah… kukira kau rumah ternyata hanya tempat les, ngasih pelajaran tambahan 😂.

Tadinya aku mengira Kiran dan Arul akan selalu bersama melawan dunia dan Abu Darda, nyatanya Arul hanyalah mahasiswa jaim yang memutuskan hubungan yang perkara nyalon ketua himpunan 😅. Seketika hati berbisik… pantas Allah nggak menjadikan kamu idol yang dipuja para donatur 😂. Saat Arul bilang “mana yang akan lebih dipercaya? omongan ana atau antum?” bangun Kiran! Arul nggak red flag dia udah jadi ghost rider 🏍🔥.

Scene Kiran dan Arul ber-ana-anti adalah scene yang paling di eaa-eaa-in audience, macem “anjir, geuleuh pisan ih maneh” astagfirullah, hamba jijique 😂.

saat Kiran dan Arul main di pantai cakep sih, bagai melihat video after wedding pasangan muslim syar’i

tapi saat Arul menyewa kamar hotel pake uang infaq bikinku ngakak,
berdakwah atas nama Tuhan namun diam-diam menciptakan lingkaran setan.

nggak usah pura-pura lo - nikmir

Kiran yang kecewa kemudian menghampiri Hudan (Samo Rafael) dan ikut nongkrong, untukku Kiran lebih cocok jadi anak nongkrong mapala ketimbang jadi anggota kajian 💡. Chemistry-nya lebih OK dan santai, macem kita saat ngobrol dengan teman yang coy. Kiran yang sedang high mengajak Hudan naik gunung untuk meluapkan kekecewaan sekaligus membuktikan kuasa Tuhan. Kurasa scene Kiran berdiri di atas batu dengan petir yang menyambar adalah scene yang kewren, sangat mewakili kita pada saat bermunajat dalam kekalutan 💖.

Sejujurnya aku merasa terganggu dengan timeline-nya yang nggak linear, untukku penyusunannya timeline-nya kurang rapi dan cenderung loncat-loncat, tapi lama kelamaan mah B aja sih😁. FYI Khusus scene perbuatan dosa, lighting-nya sengaja dibikin berwarna warni macem cover plastik di tukang jilid depan kampus. Tuhan, Izinkan Aku Berdosa terbagi dalam beberapa era yang nyaru, namun biar mudah aku membaginya menjadi era: Kiran dan kajian, Kiran dan klien, dan Kiran ending *sotoy.

Kiran dan kajian adalah era saat Kiran menjadi mahasiswa dan bala-balanya Abu Darda, era saat Kiran mulai mempertanyakan imannya. Era ini ditandai dengan: outfit Kiran yang kayanya beli satu seri karena cuma beda warna 😅, dan color grading-nya pake warna kuning aesthetic yang bikin siwer.

Kiran dan klien adalah era saat Kiran menjadi menjadi partner sekaligus bala-balanya Tomo (Donny Damara) dosennya saat kuliah dulu. Juwara banget laini stylist-nya, hijab sakaratul maut (*cari aja di TikTok 😅) dipadukan tunik midi dengan belahan tinggi sungguh sangat menyentil 😀.

Kiran ending adalah era saat Kiran kembali merasakan pergolakan batin mengenai pilihan hidupnya.

saat keduanya masih waras

menjemput rezeki dulu gaes...

ealah... ada Cak Imin 😂

Setelah cabs dari kampus Kiran dan Tomo bersekutu dalam dosa, entah apa konsepnya namun Kiran hanya menerima klien dengan spesifikasi munafik, selain itu mah bhay! Diantaranya adalah Alim Suganda (Nugie) seorang politikus yang sedang sibuk mencalonkan diri. Aku nggak tahu apa gerangan yang terjadi antara Hanung dan Cak Imin, namun keputusan Hanung memvisualisasikan Alim Suganda ala Cak Imin bikin kita terhibur 😁.

Saat Kiran disekap oleh antek-anteknya Alim Suganda aku merasa alurnya offside karena action-nya too much untuk film religi. Menurutku, keputusan Hanung memilih Aghniny Haque sebagai main cast adalah pilihan yang tepat karena mbnya memang OK. Scene favorite-ku adalah saat Kiran berjalan sambil bercucuran air mata di terowongan, feel-nya dapet yaini 💗. Pun saat ia melemparkan handphone dan berlari ke tengah sawah untuk kemudian ditenangkan oleh Arul.

jadi gimana?

Untukku, scene pamunqasnya masih agak kurang ya... Kinan pake outfit serba putih sambil melafalkan subhanallah mungkin OK saat dibaca, namun saat divisualisasikan kayanya kalyan bisa lebih deh 😅. Overall, meski masih kurang smooth aku suka Hanung di mode religi macem begini 😁, serius yaini, udah lama aku nggak nonton film religi yang bikin hati bertanya-tanya. Film horor tetap film horor meski ada pendakwah dan printilan agamanya yekan...

Saat kalyan membaca review ini tentcunya Tuhan, Izinkan Aku Berdosa udah nggak tayang di bioskop, tapi tyda mengapa karena kuyakin kelak akan ditayangan di streaming platform. Sejujurnya aku nggak yakin Tuhan, Izinkan Aku Berdosa ditayangkan di TV dan di-treat macem film religi karena banyak adegan eksplisitnya. Tapi kalau kalyan punya kesempatan untuk nonton, plis nonton, niscaya kalyan akan faham mengapa Arul adalah cowok kajian masa gitu. 

Akhirul kalam… biarkan ana menjadi apa-apanya anti 😇

The pictures were taken from the @wathcmen.id thread on X
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~

Hari minggu beberapa minggu bulan yang lalu, aku dan manteman sampat jalan jajan di daerah Kota Bandung. Seperti byasa, urusan pilah pilih tempat makan kita serahkan kepada Icunk ya beliau lebih faham apfah yang kita mau 😁. Kita berangkat agak pagi ketimbang byasanya, berharap jalanan nggak macetz, tahu sendiri yekan gimans Bandung saat weekend 😁. Dari list yang udah disusun, kita memilih Hoo Kee karena lokasinya mudah dicapai dan ada tempat parkirnya *penting .

Oh ya, Hoo Kee ini adalah satu dari beberapa tenant yang ada di BSS Food Market, kalau kalyan penasaran dengan list tenant-nya bisa langsung cek laman Instagram-nya ya. Saat kita datang situesyen memang belum terlalu ramai hanya 1-2 meja aja yang terisi, kita memilih meja semi indoor karena tetiba gerimis tipis-tipis. Nggak lama sih, tapi bikin kita ciut. Seperti byasa, sambil menunggu order-an dipersiapkan kita melanjutkan obrolan di mobil tadi tentang… apa coba? Wkwkwk 😂.



FYI, kita order menu yang sama 😁.

ROASTED CHICKEN + HAINAN RICE 
Rp 38.000

Di Hoo Kee ada menu ayam dan bebek, namun karena kita nggak mood makan bebek kita memilih menu ayam. Porsinya per set-nya sih pas, balance antara nasi Hainan dan roasted chicken-nya, namun untukku mah agak seret ya karena sayurannya kurang rimbun 😅. So far rasanya sih OK, nasi Hainan-nya berasa dan nggak pera *penting.



STIR FRIED KAILAN 
Rp 15.000

Aku sih yes ya! Taburan bawang putihnya bikin asyik.


TEH O-PENG
Rp 15.000

Enak-enak aja haha


***

Hoo Kee @hookee
BSS Food Market @bssfoodmarket
📍 Jl. Taman Cibeunying Utara no 12A, Cilaki, Bandung
📆 Senin – Minggu 08.00 – 21.00

🍱 Rp 38.000 – Rp 47.000
🐔 Rp 110.000 – Rp 180.000
🦆 Rp 180.000 – Rp 320.000
🍮 Rp 10.000 – Rp 30.000
🍹 Rp 5.000 – Rp 30.000
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates