Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.
source

Yes!!! Akhirnya kita kembali ke Ubertos full team 🙌🙌🙌


Kali ini kita nonton film Hotel Mumbai atas rekomendasinya Memed, nungguin film Avengers: End Game mah kelamaan yhaha 😪 Bukannya nggak berminat dengan film Ave Maryam ya tapi (kupikir) film Ave Maryam adalah tipikal film yang mesti dinikmati sendiri, kurang maksimal untuk bahan komentar heuheu 😁 Ohya ... Jangan terlalu berharap kita akan tertarik untuk nonton film ber-genre horror, masih kapok euy dengan film Sebelum Iblis Menjemput 😫.

Kalau biasanya sebelum nonton aku searching dulu nyari tahu gimana alur cerita dan review-nya (yang biasanya sehati dengan @watchmen.id) sampai agak detail, kali ini selow ae hanya sebatas cukup tahu dengan fakta bahwa film Hotel Mumbai ini based on true story dan pernah dibuat film dokumenternya. Tumben banget kan Memed merekomendasikan film macem gini, bukannya kenapa-napa yaw doi pedes aja level 0 😁 ... In Memed we trust.

Film dokumenter yang dimaksud adalah Surviving Mumbai karya Victoria Midwinter Pitt pada tahun 2009, berhubung pernah ditayangkan di channel National Geographic (CMIIW) jadi besar kemungkinan kini bisa ditemukan di youtube. Aku menonton film dokumenter Surviving Mumbai secara tak sengaja sebab nggak bisa tidur, sekitar tahun 2015-2017an lah ... pokoknya di masa hiatus season 1.

Film dokumenter Surviving Mumbai bercerita tentang terror yang terjadi India pada akhir tahun 2009, terror ini digagas oleh kelompok terrorist (atau ekstrimis muslim) Pakistan bernama Lashkar-e-Taiba dan menargetkan turis serta ekspatriat asing. Agak miris memang namun fakta bahwa martir yang perperan sebagai terrorist ini hanyalah korban brainwash cukup membuat hati terenyuh 😑.

Film dokumenternya bagiku lebih dari cukup untuk menggambarkan ketegangan saat terror terjadi, footage yang digunakan berasal dari berbagai CCTV di seluruh India dan ada beberapa kesaksian dari penyintas. Bayangin aja ya ... India, negara dengan populasi terpadat kedua di dunia kacau balau dalam sekejap macem petenakan semut pasca wadahnya digoyang-goyangin. Amburadul ... tenan 😅😅😅.

Film Hotel Mumbai dirilis setelah hampir 10 tahun sejak film dokumenter Surviving Mumbai rilis. Apaqa ini termasuq #10yearschallenge?

Film Hotel Mumbai adalah debut perdana sutradara berkebangsaan Australia Anthony Maras yang sebelumnya banyak film pendek. Menurutku, film Hotel Mumbai ini memaparkan behind the scene di Surviving Mumbai dengan lebih kompleks. Seperti halnya film yang diangkat dari kisah nyata film Hotel Mumbai ini menggunakan beberapa point of view termasuk terrorist-nya sendiri.

Tadinya kupikir tensi ketegangan film Hotel Mumbai mirip-miriplah dengan film Hotel Rwanda, yang TKPnya sama-sama berada di hotel. Ternyata, setelah menonton di 5 menit pertama ... film Hotel Mumbai jauh lebih menegangkan ketimbang film Hotel Rwanda. Meski demikian, aku merekomendasikan film Hotel Rwanda untuk kalyan tonton kalau lagi gabut. Walau jadul, issue yang diangkat ‘masih’ hangat dan sangat relate dengan kehidupan garis keras ala benua hitam Afrika 🙈🙉🙊.

Seperti yang kubilang di atas, ketegangan di film Hotel Mumbai ini dimulai di 5 menit pertama, yang artinya kita hanya diberi jeda 5 menit (sejak film diputar, nggak termasuk teaser) untuk dipergunakan sebaik-baiknya dengan: membisukan smartphone, menyamankan posisi duduk, nyobain f&b dan minum (kalau ada 😉). Bukannya lebay, tapi setelah 5 menit itu kita hanya akan berfokus pada layar, merasai ketegangan ... yang lama banget kelarnya haha 😂😂😂

Kalau kalyan mengikuti pelajaran Sejarah di masa muda dan rajin mengikuti perkembangannya pasti tahu kalau India dan Pakistan sering bentrok sebab menyengketakan wilayah Kashmir, sebagai daerah subur yang memiliki SDA yang menakjubkan sudah barang tentu Kashmir layak disengketakan.

FYI
India adalah koloni Inggris yang akhirnya dimerdekakan sebab Inggris kalah perang dan terdesak akibat kejadian di Dunkirk. Selagi mempersiapan kemerdekaan negerinya, M. Ali Jinnah selaku tokoh muslim di India keukeuh memisahkan warga hindu dan muslim serta membagi daerah eks koloni Inggris tersebut menjadi India dan Pakistan. Kalau kalyan berminat dengan sejarah India-Pakistan ini aku merekomendasikan film Viceroy's House, Victoria and Abdul dan serial Madiba.

Eym ... kembali ke film Hotel Mumbai haha

Serangan pertama dilakukan di Stasiun kereta api Chhatrapati Shivaji Terminus (CST), terrorist tersebut melakukan penembakan secara membabi buta dan brutal yang tentu saja memicu kepanikan luar biasa 😰. Hanya dalam waktu satu jam sejak terrorist melancarkan serangan di CST, tercatat terjadi serangan serupa di 4 lokasi yang berbeda yakni Nariman House (sinagoga milik komunitas Yahudi Ultra Ortodoks), Chabad Lubavitch (cafe yang populer di kalangan turis), Hotel Oberoi dan Taj Mahal Palace and Tower.

BTW, itu belum termasuk dengan serangan spontan yang terjadi di jalanan dan ruang publik 😭😭😭.

Di tengah kepanikan tersebut sebagian orang mencoba peruntungannya dengan berlindung di hotel atau kantor besar, salah duanya adalah Eddie (Angus McLaren) dan Bree (Natasha Liu) yang sebelumnya berhasil lolos dari serangan di Chabad Lubavitch 😦. Setelah menggedor-gedor pintu hotel dengan hopeless, kepala hotel mengizinkan orang-orang masuk ke hotelnya, sialnya dua diantaranya adalah terorrist.

Hadeehhh ... 😵😵😵

Yadeh. Disini terror dimulai ... 😈

Terrorist tersebut bukan hanya melakukan penembakan secara membabi buta dan brutal, namun juga menebar kengerian dengan melempar granat di beberapa spot hotel. Afgan banget deh pokoknya ... 😭 Nggak ada excuse bahwa kita berada di pihak yang sama atau kita memihak Tuhan yang mana, semuanya dibabad habis tanpa terkecuali. Membuatku mempertanyakan Tuhan mana yang (akan sudi) berpihak pada mereka.

Saat serangan terjadi sekelompok tamu sedang berada di restaurant untuk santap malam, beberapa diantaranya adalah David (Armie Hammer), istrinya Zahra (Nazanin Boniadi) dan Vasilli (Jason Isaac) yang menjadi main character. Salah satu staf hotel yang bertugas di restaurant saat itu adalah Arjun (Dev Patel), beruntung Arjun cukup sigap dan intuitif untuk mengamankan para tamu.

Atas instruksi chef Hermant Oberoi (Anupham Kher) para tamu digiring menuju ke Chamber Lounge, yakni safe room yang dipergunakan untuk keadaan darurat macem penyerangan ini. Aksi kucing-kucingan antara terrorist vs staf hotel dan tamu membuat jantung berdetak terlalu cepat, karena sekalinya ketahuan nyawa taruhannya. Nontonin mereka celingak celinguk mengecek keadaan pun jadi sebegitu mengerikannya 😅.

Jangan dikira berada di Chamber Lounge membuat para staf dan tamu lantas merasa aman, terutama pasangan David dan Zahra yang meninggalkan bayi mereka Cameron di kamar hotel dengan Sally (Tilda Cobham-Hervey) pengasuhnya di kamar hotel. Kita semua misuh-misuh loh ini nontonin mereka ... Kalau anak kecil mungkin masih bisa dikontrol, nah ini bayi loh ... Nggak nyaman dikit pasti kan bersuara (nangis) 😰.

Well ... Mungkin kalyan bertanya-tanya, dimanakah polisi saat serangan ini terjadi? Nggak adakah yang melapor?

Ehm ... Jangankan kalyan, kita aja yang nonton sudah jete bete kene nungguin polisi 😅.
Dan satu hal yang perlu kalyan tahu, polisi di film Hotel Mumbai ini adalah sebenar-benarnya polisi India 😬.

KZL level meletup di ubun-ubun adalah saat chef Hermant menghubungi polisi menanyakan kapan (polisi) akan tiba? Guise ... Please, jangan lupa menghujat 😂😂😂. 4 jam setelah serangan terjadi, ternyata polisi masih belum berangkat dongs ... Aje gile banget kan 😣. Jawa Barat dan India memang terpisah jutaan kilometer namun OTW-nya memiliki arti yang sama, Okey Tungguan Weh ... 😌

Disini aku merasa bersyukur tinggal di Indonesia, meski masih jauh dari sempurna seenggaknya aku bisa menemukan pos polisi (beserta polisinya) dengan mudah hampir di setiap kelokan dan setiap jam terutama di bulan Ramadhan. Yang terpenting, Indonesia telah belajar dari pengalaman di masa lalu dan membentuk detasemen khusus anti terror 👌.

Sebenarnya ada sekelompok polisi yang pernah memasuki hotel saat serangan terjadi, nggak ngerti juga dengan SOP polisi India 😅, mereka datang ke hotel hanya bermodalkan pistol (dan kayanya pentungan) tanpa menggunakan armour, ya jelaslah tanpa perlu basa basi berkepanjangan mereka semua langsung disapu bersih pake AK-47, beginilah jadinya kalau martir dikasih hansip ... 😌

Atas nama terpisahkan jarak ±13.000 mil, staf dan tamu hotel yang terjebak mesti menunggu entah sampai kapan hingga pasukan elite India datang dari New Delhi. Eym ... Siapa sih miminnya? Slow response banget ih ... 😫 Yang ada kita malah jadi makin gemes sendiri dengan kelakuan polisi India yang kelakuannya minta banget dihujat. Nggak bisa gitu dicicil dulu datangnya?

Komentar Icunk “Ka Singapur heula kitu helicopter teh?” 😒

Salah satu scene yang membuatku gregetan adalah saat baterai ponsel sakaratul maut, kemungkinan saking paniknya orang-orang nggak kepikiran bawa charger, jangan tanya power bank karena ini adalah tahun 2008 😅. Saat baterai ponsel Arjun habis di control room ingin banget ngasih tahu doi untuk pinjem charger-an atau pake aja charger-an yang ada. Eh tapi kan ini tahun 2008 ... 😁 charger-annya belum pada universal, setiap brand bentuknya masih beda-beda. Curiga ponselnya pada mati gegara baterainya menggelembung deh ini 😂.

Sekali lagi, India adalah negara dengan populasi terpadat kedua di dunia. Nggak adakah diantara penduduknya yang berminat menjadi polisi? Nggak adakah yang bersedia mengambil resiko untuk berjibaku melawan terrorist? Nggak adakah emak-emak yang berani nyarekan sambil melempar sumpah serapah? Ini tahun 2008 namun aku merasa terlempar ke masa lalu 😴😴😴.

Polisi, sebagaimana selalu dituturkan dalam setiap kisah heroik adalah pahlawan kesiangan yang keberadaannya bagai kang parkir Indomaret. Datang di akhir namun selalu mendapat atensi dan hujatan penuh.

Selain polisi, hal yang mesti digarisbawahi dari film Hotel Mumbai adalah fakta bahwa terrorist tersebut merupakan pemuda miskin minim pendidikan yang rela di-brainwash sebab desakan ekonomi. Ada salah satu scene yang menampilkan percakapan salah satu terrorist dengan pemimpinnya yang disebut The Bull tentang uang yang (kemungkinan besar) diiming-imingkan, bertanya-tanya apakah ia (The Bull) sudah mengirimkan uang untuk keluarganya?” 😢.

Disini kemanusiaan kita digamangkan, merasa iba sekaligus merasa tertohok atas ketidakberdayaan para martir ini. Mungkin mereka sendiri nggak yakin dengan apa yang dilakukan, namun apa mau dikata keadaan memaksa mereka berada di posisi yang kurang menguntungkan. Maka mereka hanya melakukan satu-satunya hal bisa dilakukan, berusaha masuk surga ... Bermimpi syahid 😥.

Sampai saat ini nggak ada yang tahu siapa sebenarnya The Bull, apakah ia masih hidup atau sudah mati, apakah ia berada di Pakistan atau di India. Yang jelas ia masih bebas berkeliaran, kemungkinan mempersiapkan serangan selanjutnya ... Who knows? Yawla ... sebegini kacrutnya India? 😰 Tolong dong netizen hehe 😁

Setelah selesai nonton film Hotel Mumbai, kita jadi mempertanyakan “(tahun) 2008 kita kemana sih?” heuheu 😅 Serius deh ini, nggak ada satu pun dari kita yang ngeh dengan (peristiwa) yang terjadi di India ini dongs. Yha~ Saat itu kita disibukkan dengan TPB (tahun pertama bersama) dan ospek, jadi agak kurang fokeus mengurusi hal yang lain hehe 

FYI. Di tahun 2008 aku nggak punya TV dan belum musim smartphone *ternyata memang #sobatmisqueen sedari dulu 😂

Eh. Bahas cast-nya nggak nih?

Anupam Kher adalah salah satu aktor India yang cukup familiar bagi kita semua, terutama generasi 90an. Ia pernah berperan di ± 400an film India salah satunya adalah Kuch Kuch Hota Hai sebagai tuan Maholtra. Hayoo lohh ... pasti pada inget kan scene doi joged dengan sekjurnya di akhir acara kampus 💃.

Sedangkan Dev Patel ... ia adalah bintang dari film Slumdog Millionaire dan sedikit berperan di film Life of Pi. FYI, aku belum menonton film Lion jadi belum bisa berkomentar haha Meski karakter yang diperankannya tenggelam oleh karakter lainnya kupikir Dev Patel memberikan penampilannya yang terbaik untuk film Hotel Mumbai ini. Scene favorite-ku adalah saat Arjun naik skuter ke rumahnya sambil nyeker 👣.

Kalau pernah nonton Call Me by Your Name pasti kenal dengan Armie Hammer ini, yaiyalah mana mungkin kita melupakan doi haha 😏 Sebagai crush kita bersama kupikir penampilan Armie Hammer ini sangat nggak mengecewakan, seenggaknya saat menontonnya di film Hotel Mumbai aku jadi melupakan apa yang pernah ia lakukan di film Call Me By Your Name 😁.
Untuk Nazanin Boniadi aku nggak bisa berkomentar banyak ya karena satu-satunya film Nazanin Boniadi yang pernah kutonton adalah film Hotel Mumbai ini.

Pada ngeh nggak nih dengan Jason Isaac? Ioy. Doi adalah Lucius Malfoy alias bapake Draco Malfoy yang ngepret Dobby pake kaos kaki di film Harry Potter. Ternyata aslinya ganteng haha 😊 Kupikir Vasilli adalah salah satu scene stealer yang chill-nya nggak ada dua, Russian vibes-nya dapet banget, coba kalau doi nggak terlalu ngegas mungkin ceritanya akan berbeda 😌.

By far, film Hotel Mumbai adalah film yang mesti banget kalyan tonton, lupakanlah film Avengers: End Game karena sudah jelas kita berada di universe yang berbeda 😛. Meski sepanjang film diputar kita akan merasa seolah-olah sedang berada di waktu dan tempat yang salah, deg-degan nggak karuan sebab berasa ikutan dikejar-kejar dan terjebak permainan kucing-kucingan dengan terrorist, film Hotel Mumbai membuka mata kita akan terror tak terduga.

Satu hal yang mesti kalyan ingat, saat paling nggak aman adalah saat kita merasa paling aman.

Selain itu, meski terrorist ini menjual komoditi keyakinan sebagai alasan kurang ajar untuk berbuat keji, kupikir kita semua sudah sadar bahwa keyakinan hanyalah skema untuk membuat riak di air tenang. Kalau masih ada film Hotel Mumbai di bioskop terdekat segeralah menonton, film Avengers: End Game jelas akan menghabiskan layar. 

Aku nggak merekomendasikan untuk menonton film Hotel Mumbai ini via PC atau smartphone yaw karena sensasi tegangnya nggak akan pol 😂.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Disclaimer: Post ini adalah semacam mini review paska menonton episode-nya di setiap minggu.

Episode 1 : Winterfell


Bagi kalyan yang mengikuti serial Game of Thrones sejak season 1 tentu tahu betapa excited-nya saat melihat rombongan Jon Snow (Kit Harrington) kembali ke Winterfell. Tyada hal yang paling dinantikan selain melihat anak-anak Stark berkumpul, well ... kecuali mungkin menginginkan Cersei Lannister (Lena Hadley) segera mati haha

Kedatangan rombongan Jon Snow bukan hanya menimbulkan harapan namun juga gesekan internal, Lyanna Mormont (Bella Ramsay) jelas keberatan dengan dualisme kepemimpinan, begitu pun dengan Sansa Stark (Sophie Turner) yang diam-diam merasa terancam oleh Daenerys Targaryen (Emilia Clarke) sebab perbuatan Mad King dari House of Targaryen kepada House of Stark di masa lalu, kan North always remember ...

Nyatanya bukan hanya keluarga Stark yang bereuni, beberapa karakter yang sempat berkisah pun bereuni, sebut saja Sansa Stark dan Tyrion Lannister (Peter Dinkleage), Arya Stark (Maissie Williams) dan Clegane Sandor aka The Hound dan Gendry Baratheon serta Bran Stark (Isaac Wright) dan Jaimie Lannister (Nikolai C. Waldeau). Cie ... yang terakhir ini legend banget pokoknya haha

Meski belum melihat penampakan The Night King dan pasukan white walker-nya aku merasa lega saat Theon Greyjoy (Alfie Allen) membebaskan Yara Greyjoy (Gemma Wheland) dari pamannya Euron Greyjoy yang ternyata memang menjemput pasukan Golden Company order-annya Cersei di Essos.

Disini aku melihat Theon mulai mampu menentukan sikap, nggak galau seperti biasanya mau pilih Stark atau pilih Greyjoy, perkembangan karakter yang cukup baik, masalahnya bisa selamat nggak nih si Theon? Sedangkan Yara memilih pulang ke Iron Island, berjaga-jaga siapa tahu nanti pada butuh backup.

Sementara itu, di Winterfell golongan tuwa macem Ser Davos dan Varys mulai beropini untuk manyatukan ice and fire melalui pernikahan, yee ... Belum pada tahu nih ya kalyan semua haha Ke-Targaryen-annya Jon Snow dengan mudahnya dikenali naga-naganya Daenerys, fakk banyak banget meme makhluk ketiga seliweran.

Yang paling ngenes tentcu adalah the one and only Samwell Tarly, nggak enak banget dong mimiknya Ser Jorah Mormont saat tahu Daenerys membunuh ayah dan kakaknya Sam. Entah Bran memang dasarnya kompor atau memang sengaja berada di tempat dan saat yang tepat, yang jelas Bran memberikan celah bagi Sam untuk membalas kesedihannya.

Scene terkocak ada di akhir-akhir, saat Edd Tollet dan Tormund The Giantsbane nggak sengaja bertemu di kastil Keluarga Umber. Ngagetin juga sih haha ...

Kupikir episode 1 ini memiliki materi yang cukup solid sebagai pembuka season 8, kita jadi tahu kan posisi dan porsi setiap karakternya.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Di bulan April ini setidaknya akan ada tiga hal yang membuatku gelisah sejak tahun lalu, level gelisahnya adalah kepikiran yang nggak akan bisa kelar sampai semuanya selesai. Bangcadh memang 😛 ... kenapa juga sih babak baru ini berada di bulan yang sama, dicicil  aja napa haha 😂😂😂

Okay ... ketiga hal yang kumaksud adalah ...

Avengers: End Game
Game of Thrones (finale) season 8
Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia ke 8

Alasan kenapa kubilang sebagai event besar adalah karena masing-masing akan berperang demi menentukan masa depan suatu bangsa (di dunia), bangsa MCU, bangsa manusia dan bangsa Indonesia 😌

Avengers : End Game

Yeah ... Scrapper 142 is back!!! Terjawab syudah rasa penasaranku kenapa doi nggak ikutan Avengers: Infinity War hehe 😙 meski masih belum tahu kepastian ceritanya gimana bisa selamat dari Thanos yang jelas aku senang ia kembali. Nggak menutup kemungkinan kan kalau Loki dan tim revolusinya juga selamat 😊 ... yah semoga aja ... soalnya Lady Siff belum ketahuan dimana rimbanya.

Nggak ngerti juga kenapa Deadpool bisa muncul di trailer-nya apakah hanya sekedar campaign macem Wiro Sableng? Eh iya nih, kenapa di trailer Thor pakenya palu bukannya kapak? Kayanya Thor udah ada yang nge-endorse mata prostetik deh ini, nggak pake penutup mata lagi kan? 😁

Untuk Avengers: End Game aku nggak ingin terlalu ngoyo berekspektasi ceritanya akan begini akan begitu atau apalah, sebab berkaca dari Avengers: Infinity War yang ada ekspektasiku malah terjun bebas haha 😂😂😂 Okay ... Let’s see how worthy those 3 hours, siyap-siyap siwer nih ... Sadly, film Avengers: End Game adalah film terakhirnya Stan Lee, meski hanya sebagai cameo 😭.

Eym ... Itu kenapa rambutnya Hawkeye macem anak punk perempatan Suci? 😒 Kaget juga liatnya secara Hawkeye kan kebapakan ya pembawaannya ehehe 😅Menurut fan theory yang beredar Hawkeye adalah pecahan jembatan dari karakter Ronin yang lagi OTW.

Selain merilis poster karakter sisaan Thanos, Marvel juga merilis poster karakter yang lenyap dengan color tone yang lebih redup, sudah jelas ya tujuannya ... hanya sekedar mengingatkan ahaha 😂 Iya sih aku juga udah nggak inget karakter mana yang dilenyapkan Thanos, banyak teuing ...

Semoga ya ... semoga ... Avengers: End Game ini ending-nya nggak kentang macem Avengers: Infinity War, kuharap aku nggak mesti membagi review-nya menjadi 2 part sebab ceritanya kepanjangan dan karakternya yang kebanyakan. Lama-lama bosen juga nontonin 1 galaksi rebutan batu akik ... 😅.

Games of Thrones season 8

Saking hype-nya Game of Thrones ini Twitter sampai merilis emoji khusus #gameofthrones, yang sayangnya setelah kucobain satu-satu (yap, sampai sekepo ini 😅) nggak ada emoji #YaraGreyjoy 😒. FYI, Yara ini adalah salah satu karakter wanita favorite-ku selain Brienne of Tarth, kalau sampai Yara nggak ikutan di season 8 ini, yha~ daku kecewa ... 😭 Tapi nggak apa-apalah masih ada Sansa Stark (meski nggak terlalu ngarep juga sih 😂).

Kalau berdasarkan final trailer-nya Beric Donduir dan Tormund Giantsbane yang diserang The Night King pake naganya Daenerys ternyata  masih hidup, melegakan sekali yaini sebab scene sebelumnya yakni saat mereka diserang The Night King rasa-rasanya kaya nggak ada harapan lagi 😥 Ehm ... bisa dong nanti Tormund jadian dengan Brienne 😳.

Nggak ngerti juga Arya Stark dikejar-kejar apa yang jelas potongan scene ini cukup mengkhawatirkan, mana berdarah-darah pula, kupikir akan lebih baik kalau Arya memanfaatkan skill-nya dengan menyamar menjadi white walkers dan menusuk The Night King pake pisau glass stone hibah-an dari Little Finger.

Sedikit julid ... Kapan Daenerys dan Jon Snow dikasih tahu Bran (atau Samwell) kalau mereka ini masih berhubungan keluarga? 😋 Kemungkinan paling bener sih Tyrion komentar “o ... o ... another Cersei” sambil lalu. Rumor yang beredar mengatakan bahwa Jaimie Lannister a.k.a The Kingslayer hanya dikontrak sampai episode 4 saja, hmm ... sangat disayangkan ya karena akhir-akhir ini Jaimie cukup berperan dalam perpionan Westeros.

Setelah final trailer Game of Thrones dirilis, banyak banget fan theory yang seliweran di timeline dari yang sedikit masuk akal sampai yang ngawurnya kebangetan. Cukup syudah Khal Drogo jadi Aquaman nggak usahlah dipaksakan hidup lagi demi plot twist, begitu pun dengan Little Finger ... yang sudah mati biarlah mati, kalau dihidupkan lagi jadinya white walker dongs.

Official poster teranyarnya Game of Thrones bagiku cukup multi tafsir, bisa jadi Jon Snow dan Daenerys yang mengalahkan The Night King sebab pedang di Iron Thrones-nya ada 2, bisa jadi The Night King yang mengalahkan Jon Snow cs sebab Iron Thrones-nya kosong atau bisa jadi Bran yang bertakhta di Iron Thrones sebab doi adalah warg yang (nantinya) bisa merasuki naga. Intinya harus ada pihak yang menang dan kalah, nggak bisa dua-duanya menang karena nanti ending-nya kentang.

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia ke 8

Please ... cepatlah berlalu ...

Ku ingin timeline-ku kembali adem ayem tentrem loh jinawi 😊
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Belum lama ini (sekitar 2-3 minggu yang lalu) aku mengunjungi Toko Victory yang terletak di depan Kantor Pos Besar dekat alun-alun, agak aneh juga ya karena saat masuk layout tokonya sudah berubah, raknya banyak yang kosong dan sepi pengunjung padahal kan biasanya rame sampai sore (jam tutup).

Tanpa mengidahkan keanehan tersebut aku berjalan-jalan mengitari rak-rak seperti biasanya, karena barang yang kuinginkan nggak ketemu aku tanya mbak pegawainya, lantas aku iseng tanya (lagi):Mbak mau pada kemana sih? Kok kaya yang mau pindahan? *sambil menunjuk dus-dus yang bertebaran di lantai 😅.

Mbaknya jawab: “iya Mbak kita pindah ke depan Hotel Golden Flower, ini barangnya belum selesai diangkutin” dan “itu ada kok bacaannya”. Ternyata di depan tokonya memang ada spanduk pengumuman pindah dong 😂 ... Saat masuk toko aku nggak ngeh sebab kupikir spanduknya tentang sale atau pengumuman hari libur.

Yha~ 😅

Biar nggak salah toko aku mengekor Mbaknya yang lagi mindahin barang, begitu sampai ke toko barunya... Eh, bukannya ini toko home decor yang tadi ya? *heu 😄 Jadi, saat berjalan OTW ke Toko Victory aku melewati toko baru (karena sebelumnya nggak ada) yang menjual printilan home decor, tadinya mau melipir tapi karena agak penuh maka aku melanjutkan jalan ke Toko Victory.

Ternyata sama-sama Toko Victory *heu 😅


Jarak dari Toko Victory lama ke Toko Victory baru nggak begitu jauh kok ± 500 m, kalau pernah tahu Toko Petra dulu nah itu dia ... Toko Victory menempati toko bekas Toko Petra. Toko Victory baru letaknya masih sejajaran dengan Toko Victory lama, kalau Toko Victory lama letaknya di depan Kantor Pos Besar kini letaknya di depan Hotel Golden Flower, kalau dari perempatan lebih dekat.

Kalau Toko Victory lama hanya menempati 1 toko yang terdiri dari 2 lantai, kini Toko Victory baru menempati 2 toko yang dijadikan satu dan terdiri dari 3 lantai.

Lantai pertama diisi oleh printilan home decor macem dekorasi talenan, bunga artificial + vas bunga dan apapun yang sebenarnya nggak punya pun nggak masalah 😁. Lantai kedua diisi oleh fashion thingy macem pakaian, tas dan aksesoris. Sedang lantai 3 diisi oleh beads, sequins dan craft thingy. Err ... apa nggak bisa dituker gitu ya, fashion jadi di lantai 3? Capek guise naik tangganya hehe 😂😂😂

FYI, semua lantai sudah ada kassa-nya jadi nggak perlulah kita naik turun tangga kalau mau check out. Eh tapi beda ding tergantung cara pembayaran yang kita gunakan, untuk lantai 1 hanya menerima pembayaran debit dan CC sedang lantai 2 dan 3 hanya menerima pembayaran cash. Jadi jangan heran kalau alarm-nya sering bunyi 😌

Tentu dengan adanya ekspansi ini, barang-barang yang ada di Toko Victory semakin variatif baik dari segi kuantiti maupun jenisnya. Makin bingung aja kan mau pilih yang mana haha Serius deh ini makin banyak macemnya ... Dan takut kesenggol juga sih 😅

Oh iya, Toko Victory juga membuka kelas-kelas handcraft membuat aksesoris macem kalung, bros dll. Untuk informasi jadwal dan harga bisa ditanyakan ke Mbaknya, di Toko Victory baru kelas handcraft-nya diadakan di lantai 3, ada space khusus di salah satu pojokan. Saat zaman Toko Victory masih bernama Toko Petra mah kelasnya handcraft-nya diadakan di lantai 2 barengan dengan stok barang-barang.

Dengan ekspansinya kupikir Toko Victory baru ini akan semakin ramai dan tetep ya ... bikin kalap haha Kalau ada waktu senggang bolehlah main-main ke Toko Victory. 






Toko Victory
🪧 Jl. Asia Afrika no 12, Bandung
⏰ Senin-Minggu 09.00-19.00
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Dalam rangka menyambut hargoknas (hari kagok nasional) yang jatuh di minggu lalu kita memutuskan untuk jalan-jalan, tadinya mama request ke Kebun Bunga Nusantara yang ada di Cianjur, bukannya nggak mau kesana yaw... hanya saja perlu persiapan yang lebih matang kalau mesti ke Cianjur. Jarak tempuhnya itu loh... bikin tuwa haha 😂😂😂

Maka kita mencari opsi lain selain Taman Bunga Nusantara, setelah berembuk (dengan gengs) akhirnya didapatlah 2 opsi yakni Kebun Bunga Begonia Lembang dan Taman Bunga apalah~ 😅 yang ada di Tanjung Siang. Namun karena Taman Bunga yang ada di Tanjung Siang katanya kurang recommend maka dipilihlah Kebun Bunga Begonia Lembang.

Ternyata diantara kita (bahkan uwak dan sepupuku) belum ada yang pernah kesana *heu Iya sih kita memang jarang jalan-jalan ke Lembang, kalau lewat mah sudah pasti sering apalagi kalau lagi macet. Alasan kita jarang jalan-jalan ke Lembang terutama kalau lagi peak season adalah: kurang bisa menikmati euy ... 😪.

Boro-boro menikmati, yang ada malah mikirin: Parkir dimana? Macet nggak pulangnya? Dan yang paling penting, nggak kebagian spot foto 😏

Kan no pict = HOAX!


Harga tiket masuk ke Kebun Bunga Begonia Lembang adalah Rp 20.000 nggak ada welcome drink tapi kita disediakan topi jerami. FYI, barangkali ada keluarga atau teman yang membutuhkan kursi roda, kita bisa pinjam kok disana, tinggal bilang ke petugasnya. Oh iya kita akan diminta untuk menyimpan ID (KTP/SIM) sebagai jaminan.

Kebun Bunga Begonia ini mudah diakses ya, dari jalan raya Lembang nggak terlalu jauh. Kalau dari Punclut lumayan... mendaki gunung lewati lembah, paling aman sih memang lewat jalur reguler. Sayangnya nggak ada kendaraan umum yang menuju kesana / sebaliknya, paling banter pake taxol ... tapi pulangnya nggak yakin ada yang mau nge-pick. Untuk areanya sendiri terbilang ‘cukup’, nggak terlalu luas atau terlalu sempit, yang agak PR malah tempat parkirnya. Nggak kebayang semrawutnya kalau peak season... 😅.


Kita sampai disana sekitar tengah hari, beruntung cuacanya agak gloomy jadinya nggak terlalu panas. Udara Lembang yang sejuk dan suasana yang nggak terlalu ramai membuat kita betah berlama-lama disana, kalau datangnya agak pagian bisa sekalian moyan (berjemur) 😉

Kebun Bunga Begonia terbagi menjadi 2 area besar yakni area tanaman hias dan area pertanian. Area tanaman hias lebih luas ketimbang area pertanian dan memang pengunjung lebih banyak yang mengitari area tanaman hias sebab lebih instagramable.

Selain bunga Begonia yang menjadi centre of attention, ada banyak bunga lainnya yang nggak kalah cantik. Bukan tanaman / bunga eksotis yang butuh perawatan extra ya, kebanyakan malah tanaman / bunga rumahan yang berkali-kali dikomentari Uwak-ku dengan “dulu kita pernah nanem ini di rumah” atau “lah... yang kaya gini mah ada di rumah juga”. Iya Wa ... Iya ... 🙏🙏🙏
  

Fun fact: Seingatku, saat masih piyik aku dan Widy pernah mencicipi bunga Begonia ini (antara disuruh Mbah Uti atau mama) rasa bunganya agak manis sedikit asam dan kecut. Malah mamaku bilang dulu bunga Begonia ini dipake untuk rujakan. Bener nggak sih? Ada yang pernah coba? 😋

Rata-rata tanaman yang ada di Kebun Bunga Begonia ini ditanam di pot jadi mudah mengatur layout-nya, sedang sisanya di tanam di tanah. Kupikir yang menjadikan tanaman hias ini enak dipandang adalah kuantitasnya, semakin padat komposisinya maka akan semakin menarik dan instagramable tentunya.

Kebun Bunga Begonia juga menyediakan feeding area kelinci untuk anak-anak, untuk masuknya kita nggak perlu membayar namun kalau kita ingin memberi makan kelincinya, kita bisa membeli seikat (isi 3 buah) wortel seharga Rp 10.000 (Pssttt... minta banget dikomentari mamak-mamak nih harganya 😌). Kalau sudah bosan kita bisa beranjak ke kolam Kura-kura, ini beneran loh isinya Kura-kura ...


Oh iya... nggak ada area khusus bermain untuk anak-anak paling hanya ayunan dan jungkit-jungkitan built in, itu pun lebih ke properti foto. Sisanya adalah patung-patung hewan yang bagiku cukup absurd haha Di salah satu sudut Kebun Bunga Begonia ada patung dada kuda, maksudnya, patungnya hanya ½ badan dari perut sampai kepala dan kaki yang... absurd-nya nggak nahan 😵.

Nggak perlu khawatir kalau merasa lelah, ada banyak bangku taman yang disediakan tinggal gercep-nya aja haha sejauh yang kurasakan meski Kebun Bunga Begonia memiliki area yang terbatas pengaturan layout-nya cukup pas jadi kita bisa berkeliling dengan nyaman, terjaga kebersihannya terjaga dan menyenangkan.

Kalau ditanya mau ke Kebun Bunga Begonia lagi nggak? Mau dong... Selain karena lebih dekat ketimbang Taman Bunga Nusantara melihat tanaman / bunga seperti ini bisa membuat pikiran lebih relax dan tercerahkan. Seenggaknya aku merasa Rp 20.000 ku tydac terbuang siya-siya macem nonton Antologi Rasa *masih mangkel 😛.






 TIPS
  • Saat datang usahakan jangan menggunakan outfit berwarna merah yaw, biar nggak ‘berbaur’ dengan warna bunganya 😊
  • Bunganya jangan dipetik atau dirusak ya apalagi demi konten, kalau ingin kamu bisa membelinya kok.
  • Usahakan datang diwaktu cuaca sedang bersahabat (eciee ...) biar nggak puyeng. 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates