Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Eym... Demi kenyamanan fans Marvel Cinematic Universe yang belum sempat menonton film Avengers: Infinity War beserta penonton pengiringnya aku memutuskan untuk agak menahan diri dengan menunda mem-posting review ini sekiranya hingga euphoria-nya agak mereda, karena ku sadar... ku hanya netyzen byasa yang tak sanggup menulis review tanpa membeberkan spoiler 💃😉😉😉.

Sejak seminggu sebelum film resmi dirilis di Indonesia, timeline Twitterku dibumbui oleh screencapture-an presale ticket film Avengers: Infinity War berikut dengan spekulasi-spekulasi mendalam based on trailer, credits and comics. Aku sih yes! Karena ku jadi bisa memperkirakan ketersediaan seat di bioskop tanpa mesti membuka aplikasi pemesanan tiket online di smartphone, serta mendapatkan info terbaru mengenai serba serbi Marvel Cinematic Universe dari link yang sengaja di-share untuk menunjukkan antusiasme ke-Marvel-an 💋🖏.

Setelah galau belum menemukan teman menonton yang se-iya se-kata, akhirnya aku join dengan Icunk + Lisna yang ternyata belum kebagian tiket sejak hari Kamis (26/05) di Ubertos, belakangan Widy join ketimbang anyep menonton sendirian. Oh iya, Ubertos adalah... Ujung Berung Town Square, mall  yang masih terbilang baru di daerah Bandung Timur dengan harga tiket nomat (masih) Rp. 25.000. 

Seharusnya,  aku tinggal naik bus Damri jurusan Leuwi Panjang-Elang, turun di bunderan Cibiru, naik angkot jurusan Cileunyi-Cicaheum dan turun di depan Ubertos. Kenyatannya, tulisan via tol di bawah tulisan Leuwi Panjang- Elang nggak kelihatan, ku baru ngeh ketika bus berbelok menuju jalan tol... Haasssyou!!! 💩💩💩 Karena nggak memungkinkan untuk turun di jalan tol akhirnya kuikut sampai Jatinangor, #letmetellyouastory... Jatinangor adalah ujung Bandung bukan Ujung Berung. Perlu sekitar 2 jam-an lebih sampai akhirnya ada bus Damri jurusan Tanjungsari-Leuwi Panjang via Cibiru yang lewat, kesanku  selama menunggu: ”Yawla, ini masih Bandung, tapi kenapa kaya dimana gitu ya?”  😫

Meski sudah berlarian menuju XXI yang mana beneran jauhnya dan melewati Marrakesh yang masih tutup, aku terlambat ± 10 menit dan baru masuk studio saat scene... seorang cewek SMA lari-larian sambil teriak “Anantaaa! Anantaa! Anantaa Prahadi” baru kali ini ku bersyukur ada trailer sebelum film 🙋🙋🙋 ehehe. Agak surprise juga ya dengan demografi penonton kali ini, selain kita-kita (ehm) ada banyak keluarga kecil yang membawa anak-anak (beberapa balita) meski sudah terpampang jelas batas usia penonton adalah 13 tahun keatas. Meh naon sih? 😠Banyak adult scene-nya meur...
Yang pertama mati di Infinity War adalah lampu bioskopnya.
— ᴛᴜʙᴀɢᴜsᴛᴜʙɪᴛʀᴜ (@tbputera) April 25, 2018
Dan anak-anak pada nangis minta lampu dinyalakan, sementara penonton lain mulai syebel, ingin  menegur tapi malas ditegur balik, adu bacot, kemudian batal nonton #trueevent Serius deh, bukannya mau nyinyirin orang lain apa gimana ya tapi aku jadi sulit fokus mengikuti filmnya. Di depanku duduk keluarga dengan 1 orang anak, nggak nangis, tapi karena badannya yang masih kecil itu ia kadang berdiri... BERDIRI... BERDIRI... (((BERDIRI)))... hmm... daku emosi 😠. Scene percakapan serius antar superheroes mesti terdistraksi oleh nyanyian, sekali lagi, bukannya mau nyinyir apa gimana ya, tapi anak itu nyanyi-nyanyi disaat studio hening loh. Mungkin pikirnya ia sedang konser, namun kuyakin pasti seketika penonton ingin punya infinity gauntlet *hilang dalam satu jentikan jari.

Euphoria film Avengers: Infinity War sudah terasa kental bahkan sejak sebelum film Thor dan Black Panther rilis, ibarat tumpeng, seharusnya film Avengers: Infinity War ini adalah garnish bunga cabai merah yang disimpan di puncaknya. Namun alih-alih menjadi puncak gunungan yang super duper  hyper spesial, potongan puncak yang biasanya didedikasikan untuk orang terberarti di hidup ini malah dijatuhkan ke tangan yang salah, tangannya Thanos.


Kalau mengikuti film-filmnya Marvel Cinematic Universe pasti tahu Thanos (Josh Brolin) pernah sedikit disinggung di film The Guardian of The Galaxy sebagai ayah angkat Gamora (Zoe Saldana), yang pada saat itu belum memiliki satu infinity gauntlet pun. Di credit film Thor: Ragnarok ada scene yang menampilkan kapal evakuasi Asgardian dihadang oleh kapal besar yang sudah pasti bukan milik Peter Quill yang ternyata adalah milik Thanos. Sudah bisa ditebak ya, Thanos meluluhlantakkan kapal evakuasi Asgardian dengan begitu mudahnya dan membantai semua penumpangnya tanpa ampun.

Belum faham juga ya kenapa tipu daya Loki (Tom Hiddleton) kurang berhasil dimata Thanos, yang pasti Heimdall (Idris Elba) sangat berjasa mengantarkan Bruce Banner a.k.a Hulk (Mark Ruffalo) ke New York sanctum yang dijaga oleh Dr. Strange (Benedict Cumberbatch) dan Wong (Benedict Wong) yang langsung menemui Tony Stark a.k.a Iron Man (Robert Downey Jr.). Agak mencurigakan memang, Loki yang biasanya penuh negosiasi menyerah dengan mudahnya kepada Thanos, memberikan kesan bahwa gap scene dimana ia menghilang sejenak digunakan untuk ‘hal-hal lain’. Semoga Heimdall, tak sengaja mengantarkan Scrapper 142 a.k.a Valkyrie (Tessa Thompson) dan Korg (Taiki Waikiki) bertemu Lady Sif (Jaimie Alexander) yang mangkir dari pertempuran.

you knew what we are really want...

Di film Avengers: Age of Ultron, Avengers dibuat terbelah menjadi 2 kubu, Iron Man Vs Captain America. Secara personal tentunya aku lebih memilih kubu Captain America karena... selain ganteng dan tambah ganteng di film ini Captain America lebih punya pendirian ketimbang Iron Man. Scarlett Witch a.k.a Wanda Maximoff (Elizabeth Olsen) dan Vision (Paul Bettany) yang sedang ber-khalwat diserang oleh anak buah Thanos yang mengincar infinity ‘mind’ stone, beruntung mereka diselamatkan oleh Steve Rogers a.k.a Captain America (Chriss Evans), Natasha Romanov a.k.a Black Widow (Scarlett Johanson) dan Sam Wilson a.k.a Falcon (Anthony Macky) yang kemudian membawanya ke Wakanda. BTW, kusuka rambut Black Widow yang baru, lebih fresh aja gitu liatnya...

Sementara itu, Peter Parker a.k.a Spiderman (Tom Holland) yang sedang OTW study tour langsung berdiri bulu kuduknya ketika melihat pesawat Thanos. Merasa terpanggil, ia langsung ikut berjibaku melawan anak buah Thanos yang diceng-cengin “Squidward” oleh Iron Man, agak garing memang... tapi harap maklum, namanya juga joke’s om-om. Iron Man dan Spiderman berusaha menyelamatkan Dr. Strange yang berhasil diculik, meninggalkan Dr. Bruce Banner yang susah banget berubah jadi Hulk, mungkin karena terlalu bahagia bisa kembali lagi ke bumi ia jadi sulit untuk merasakan kemarahan. 


Oh iya, Thor (Chris hemsworth) yang dicampakkan begitu saja oleh Thanos di luar angkasa diselamatkan oleh gengnya Guardian of The Galaxy, Peter Quill a.k.a Starlord (Chriss Pratt) yang mau nggak mau kalah macho dengan Thor harus rela dikudeta sepihak oleh Rocket (Bradley Cooper) dan Groot (Vin Diesel). Sebagai generasi millennials tua Groot yang sekarang sudah nggak semenggemaykan Groot saat masih piyik. Thor, Rocket dan Groot menuju Nidavellir untuk membuat senjata baru Thor, disana hanya tersisa Eitri (Peter Dinkleage) yang juga adalah pembuat sarung tangan infinity gauntlet-nya Thanos. Nah, meski sebelumnya Groot bersikap acuh tak acuh karena sibuk dengan gadget-nya, di Nidavellir ini si Groot mulai tampak keberfaedahannya haha

Sedangkan sisa Guardian of The Galaxy yaitu Starlord, Gamora, Drax (Dave Bautista) dan Mantis (Pom Klementieff) pergi menemui Taneeler Tivan yang dulu pernah dititipi infinity stone oleh Lady Sif. Seperti biasa... Drax yang hidupnya penuh kebaperan merusak rencana tim dan membuat Gamora diculik oleh Thanos. Di Titan (planetnya) Thanos menggunakan Nebula (Karen GIllan) untuk menggertak Gamora yang tahu dimana letak infinty ‘soul’ stone. Disini aku jadi mempertanyakan, apakah fungsi Gamora yang dipelihara dan dididik oleh Thanos selama ini sama halnya seperti fungsi Harry Potter yang dipelihara dan dididik oleh Albus Dumbledore?


Di Wakanda, Okoye (Danai Gurira) complain kepada T’Challa (Chadman Boswick)karena kedatangan kubu Captain America agak kurang sesuai dengan request-nya, Vision yang sekarat diperbaiki oleh Shuri (Letitia Wright) dan dijaga oleh Scarlett Witch sedang T’Challa, Okoye, M’Baku, Captain America, Black Widow, Bucky, Falcon dan Rhodes beserta seluruh jajaran anggota Dora Milaje dan lain sebagainya berusaha mengulur waktu. Nggak dijelasin namanya siapa, yang jelas pasukan villain yang mukanya pada mirip hyena menyerang Wakanda bertubi-tubi macem bacain komentar haters di IG Lamtur, refresh-nya cepet.

Iron Man, Dr. Strange dan Spiderman berkoalisi dengan Starlord, Drax dan Mantis untuk mengalahkan Thanos, mereka hampir berhasil... melepaskan infinity gauntlet dari Thanos, tapinya nggak jadi *penonton gregetan. Dr. Strange yang sebelumnya bersemedi untuk mengkalkulasikan presentase kemenangan Avengers vs Thanos langsung menyerah begitu tahu kemungkinannya 1: sekian. Ah, bang... khayy~ Tahu sendiri kan ya begitu ada satu orang di dalam tim yang pesimis, gugur bunga semua mentalnya. 

netyzen ...

Di Wakanda, Avengers terdesak karena pasukan villain cepet banget refresh-nya, Thor yang pengertian langsung turun ke medan perang dan berusaha semampunya. Well... sebenernya agak was-was juga ya kalau sampai Thor berhadapan langsung dengan Thanos, karena... gimana kalau senjatanya hancur lagi? Kalau Hela aja yang nggak punya infinity gauntlet bisa mengancurkan senjatanya Thor, you know lah... semudah menjentikkan jari. Scarlett Witch yang sudah berusaha mati-matian menghancurkan infinity stone-nya Vision kecele berat, sebab nyatanya Thanos lebih cerdik.

Ada yang bilang bahwa Thanos ini karakternya nggak jauh berbeda dengan Killmonger yang swag, ya mesti diakui Thanos termasuk villain yang agak reasonable mengingat ia memiliki alasan tersendiri untuk mengambil peran sebagai Tuhan dan memiliki tujuan mulia menyeimbangkan tatanan semesta. Eym... semacam Guardian of The Galaxy gitu kali ya niatnya. Menurutku ketimbang melenyapkan populasi seharusnya Thanos mengendalikan populasi, buat program KB (Keluarga Berencana) kek, GNOTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) kek, PELITA (Pembangunan Lima Tahun) kek, niscaya populasi aman terkendali rakyat hidup damai sentosa.

Tapi kayanya iya sih Thanos mulai kepikiran untuk mengendalikan populasi, karena akhirnya ia datang sendiri ke Indonesia Bali dan ngadem di Ubud, mungkin masih pikir-pikir ... 🤔

Masih tentang Thanos, kenapa ya... Joko Anwar bisa sadar sendiri dirinya mirip Thanos?

Thanos mana Thanos? pic.twitter.com/jxHSlihpht
— Joko Anwar (@jokoanwar) April 28, 2018

Bagiku, ending film Avengers: Infinity Wars ini sungguh diluar ekspektasi dan nggak memuaskan sehingga memancing komentar dari hati yang terdalam; “apfah-apfahan ini hah?”. Satu yang pasti; kuyakin the lost Avengers di tempatkan di dunia paralel menanti Captain Marvel beserta (young) Avengers yang belum sempet ikutan Infinity War menjemput. Kenapa mesti Captain Marvel? Simple aja guys, doi udah di-booking Nick Fury (Samuel L. Jackson) 😂 hehe FYI. Kusuka agen Maria Hill (Colbie Smulders) karena ia adalah Robin Scherbatsky 💖💖💖

Mungkin karena sibuk milih soundtrack untuk film terbarunya Deadpool + Ant Man nggak ikutan infinity war, tapi kayanya Deadpool + Ant Man cucok kalau dijadikan duo macem Vincent + Desta gitu ☻hehe Tapi bebas sih... aku bilang begini karena installment-nya nggak seheboh Black Panther atau Iron Man di masanya. Masih penasaran juga dengan She Hulk, apakah ia adalah Gamora versi beukah? Ataukah ia sedang disembunyikan dulu supaya surprise pas muncul di credits. Belum tahu kapan The Wasp akan rilis, yang pasti aku menantikan Deadpool karena... soundtrack-nya yang hasyikk... ⌣


Saking banyaknya superhero yang ikutan infinity war ku sering gagal fokeus dan capek ngetikin namanya satu persatu, tapi ya gimana lagi yang ikutan infinity war-nya kan banyak makanya post ini paragrafnya agak panjang-panjang. Saranku, sebelum nonton film Avengers: Infinity War ini ada baiknya untuk menonton film-film Marvel lainnya seperti The Guardian of The Galaxy, Captain America: Winter Soldier dan Avengers: Age of Ultron tapi kalau bisa sih semuanya. Agak genggeus juga kan ya lagi nonton di-toel-toel  “Non, itu pohon apa?”, “Non, itu siapa sih? Yang ada batu di kepalanya”, “Non, yang dikasih tangan itu siapa? Ada di film yang mana?” 😐

Budayakan menonton film Marvel lainnya sebelum menonton Avengers: Infinity War sebagaimana budayakan membaca caption sebelum langsung chat tanya PL.

Plot twist
Thanos yang memiliki infinity gauntlet membuat TCU (Thanos Cinematic Universe) sendiri, superhero-nya udah ada tinggal nunggu investor doang 😂😂😂


* all gif taken from giphy.com and the rest is taken from Marvel fandom tweet on my twitter timeline
Share
Tweet
Pin
Share
2 comments


Sudah hampir 2 bulan ini ku punya ‘mainan’ baru yang bukan hanya menyita waktu dan menguras energi namun juga menguji daya ingat 😋. Letterboxd. Letterboxd adalah versi film dari Goodreads. IYDK. Goodreads bisa dibilang adalah jejaring sosialnya para book lover, tempat dimana mereka (pembaca) bisa berinteraksi dengan buku maupun penulis bukunya, mau itu membaca review, memberi rating buku atau menginformasikan jadwal meet and greet.

Aku tahu Letterboxd dari akun Twitternya Hafilova, tadinya kupikir Letterboxd adalah blognya 😝Well, setelah dioprek sana sini barulah kufaham bahwa Letterboxd adalah semacam social media untuk para penikmeh film. Nggak mau ketinggalan kan ... jadi aku ikutan membuat akun di Letterboxd, asyik dongs ... karena akhirnya aku bisa membuat list film keren versiku sendiri 🖔🖔🖔

Untuk membuat akun di Letterboxd kamu tinggal mendaftar di situsnya, prosesnya sama kok dengan ketika kamu membuat akun social media lainnya. Kalau sekedar melihat review dan rating-nya tanpa harus membuat akun pun bisa, tapi lebih afdhol lagi kalau punya akunnya 😊 karena:


Kamu bisa memberi rating dan menulis review-nya, serta memberikan like kalau kamu suka film tersebut. Tapi yang terpenting adalah kamu bisa menandai film yang sudah kamu tonton! Keren khan ... biar semua orang tau 😏😏😏


Kamu bisa membuat watchlist (daftar film yang ingin ditonton) ini fitur ter-favorite yha~ karena sangat membantu saat bingung mau nonton streaming dan download film apa.


Kamu bisa membuat diary mengenai film yang sudah ditonton, semacam track list laa ... jadi kan bisa tahu film apa aja yang udah ditonton selama sebulan ini?


Kamu bisa membuat list film versimu sendiri, suka-suka hehe 😉Susahnya dari membuat list ini adalah kita mesti mengingat-ingat lagi film apa yang sudah pernah ditonton.


Untuk meningkatkan daya ingat 😉 kamu bisa melihat-lihat dulu film berdasarkan genre dan tahun rilisnya, siapa tahu ada belum masuk list 😊


Kurang lebih begini ya tampilan profile akun Letterboxd, disediakan 4 slot kosong untuk favorite films di bagian atas. Silahkan diisi dengan seksama ...


Meski agak kurang penting Letterboxd ini menghibur ya 😊 karena ku bisa tracking film sekaligus mencari film-film rekomendasyion orang-orang untuk tabungan streaming dan download 😊😊😊
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hi! Welcome to April’s This or That post, the theme is ... what would I’d rather be (if I choose to reincarnate)☻. Yes, I’m inspired by Along The God’s movie, where reincarnation is the only matter thing after death. I didn’t know yet about the death because I’m still alive, so with you ... ehh you’re still alive right? 😊 ehehe Besides that in my belief there is no reincarnation thing, we only believe that we should wait until the judgment day before to be put in heaven or hell. So, why couldn’t I let myself imagine it? ⌣

What would I’d rather be? (if I chose to reincarnate)

1. Human or Inhuman (animals, plants, or aliens)
Absolutely human!

2. Man or Woman
I enjoyed being myself  💙💙💙

3. My parent’s child or Other parent’s child
I wish to stay the same.

4. The only child or Siblings
I need friends! I don’t want to be alone and ... lonely hehe

5. Brother or Sister
I wish both.

6. First, Middle, or Last child
If I can choose, I’d like to be a middle child because I will have an older and younger sibling.

7. Twins or No twins
Twins seem interesting 😏

8. I am twins of Twins siblings
I believe more siblings more happiness and ... fight 😂😂😂

9. Older brother or Younger brother
Both, I don’t mind.

10. Older sister or Younger sister
Both, I don’t mind too. I don’t want to clean up the house or prepare dishes on great days alone. 

11. Earth or Other planets
Earth!

12. Land or Naval
Land, for a reasonable lyfe.

13. Asian or Europe
Europe, I wanna that blue eyes!

14. Arabian or Latina
Latina is so sexy, besides that the Arabian culture is very shocking.

15. African or Atlantis
Even Atlantis is very interesting, I’m very curious about living in Wakanda 😂😂😂😂😂

16. Indonesia or Malaysia or Brunei Darussalam or Singapore or Japan or Korea
No matter how chaotic and broke, I would like to choose Indonesian as my country.

17. My hometown or other towns.
So with the above, no matter how unknowingly my hometown is, I would like to choose Subang as my hometown.

18. Garut or Bandung
Actually, I’d love to live in Garut because I spent around 6 years there and I was enjoying every minute of it. Bandung is a nice place for living and work but I missed my old Bandung as in my childhood.

19. Born in poverty but raised well or Born in wealth but raised badly
None. I’d like to prefer born in wealth and raised well 😂😂😂

20. Parents or Single parent
Absolutely parents!

21. Public school or Boarding school
Boarding school! I wish I can turn back the time ...

22. Sains or Social or Linguistic
I’d love to be a socialist and interested in linguistics.

23. State university or Overseas university
Nah!

24. Architect or Designer
Architect if you don’t mind ... like Ted Mosby 👏👏👏

25. Interior designer or Visual designer
Interior designer sounds nearby to the architect thingy, and I should admit that I often think about “why I didn’t choose an interior designer major in college?”.

26. Fashion designer or Industrial designer
Off course industrial designers and fashion is the part of us.

27. Freelance or Mobile
Mobile sounds good because it means I kept the job.

28. Working for myself or Working for someone else
Hey! Are you kidding me? I’m the CEO of my own company 👑

29. Studio or Workshop
Both!

30. Offline store or Offline store
Can I have both? 😜

31. Blogger or Vlogger
I’m still into blogging. Maybe next time I become a vlogger.

32. Writer or Photographer
A blog provided both.

33. Artist or Crafter
Both.

34. DIY or Recycler
Recycler for a better future.

35. Painter or Sketcher
Painter is so old school.

36. Chef or Barista
Chef!

37. Fashionista or Geek
Geek is cool.

38. Moviegoers or Partygoers
I love watching movies.

39. Bookworm or a Sports junkie
I didn’t like to sweat.

40. Traveller or Adventurer
My life. My adventure!

41. A lot of friends or A few friends
A few friends that know me so well are worthy 💗

42. A cool friend or A popular friend
A cool friend! Because I would be like them.

43. A funny friend or A cute friend
Cute is never enough.

44. A lovely friend or A loyal friend
I’m loyal to you.

45. A good friend or A caring friend
The carest one.

46. Follow the dream or Follow the heart
The heart is the root of the dreams.

47. Passion or Desire
Both!

48. Me VS The Worlds or The Worlds VS Me
What’s the difference? When the world decided to against me it means I’m the only one who was worthed enough to be her rival.

49. Being myself or Being someone else
Absolutely being myself. Life is hard but being yourself is a struggle 💘💘💘

50. Eym ... Still thinking about reincarnation?

IDK with you but when I wrote this post, I felt to see myself and talked about what I really want to rather than what would I’d rather be (if I choose to reincarnate) 😂 hehe It’s offside. But I’m glad to know that I’m always enjoying and happy for being myself, not anyone else, maybe the only thing that I couldn’t deal with is the situation isn’t always on my side. Do you feel the same?

I’m not Bruce Almighty anyway ...
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Selain film-film vampire mandarin di hari sabtu siang, masa kecilku pernah diisi oleh telenovela dan film-film India yang dangdut abis. Pokoknya, setiap kali nonton TV sepulang sekolah pasti nemu channel yang menayangkan film India, mau itu yang seri atau sekali tamat, termasuk diantaranya Kuch Kuch Hotta Hai, Mann dan Nagin. Selalu ada scene inspektur Vijay mengejar penjahat sambil bawa pistol atau scene nyanyi sambil lari-larian bawa selendang  berkibar-kibar diantara pepohonan.

#meanwhileinindia part nyanyinya lebih cetar ketimbang alur ceritanya haha 😂😁

Tapi itu dulu ya... kini industri perfilman India sudah berbenah dan menghasilkan banyak film berkualitas, yang sayangnya belum sempat ku tonton. Film India ter-uptodate yang kutonton adalah 3 Idiots dan My Name Is Khan, selainnya, hanya menonton ulang film-film lawas India yang ditayangkan di TV. Film seri nggak termasuk ya ... ku KZL liat drama hidupnya Ichah vs Tafasya + Damini + si nenek yang  susah banget kelarnya 😭😭😭

Pertama kali tahu film Dangal ini dari tweet-nya @ikanatassa hampir 2 tahun yang lalu, dan berhubung ku sadar di Subang nggak ada di bioskop jadi Cuma bisa mantengin review-nya di akun moviegoers, Yawla... sebegini kurang hiburannya ya Subang. Kalau baca dari review-nya film Dangal ini bagus nggak bikin bosan meski berdurasi 2 jam lebih, wajar sih lama... karena hampir semua film India mengawali ceritanya dengan kelahiran 👶.

Secara garis besar film Dangal ini menceritakan tentang cita-cita dan ambisi seorang ayah akan olahraga gulat, ya, Dangal adalah bahasa Hindi untuk gulat. Filmnya sendiri bergenre family drama + sport, alur ceritanya pun terbilang lengkap, ada sedihnya, bahagianya, ada ngenesnya, ada gemesnya, ada keselnya dan ada deg-degannya. Dan seperti film-film ber-genre sport pada umumnya yang dibuat inspiratif, sulit rasanya untuk nggak terharu 😹.

Mahavir Singh Phogat (Amir Khan) adalah seorang mantan pegulat yang memilih untuk banting stir menjadi pegawai kantoran demi menghidupi keluarganya, kurang lebih beginilah nasib para atlet di kehidupan nyata... nggak peduli seberapa berprestasinya, ujung-ujungnya selalu dihadapkan pada urusan perut. Harusnya pada punya DPLK nih haha 😻

BTW, opening film Dangal ini syungguh sangat memorable yha~... ehehe Kapan lagi coba liat cowok-cowok kekar bercawat dan berkumis ala Bahadur pamer body diiringi lagu berlirik “Dangal... Dangal... Dangal...” Kan jadi bimbang... antara terkesima, tergelitik dan ternganga 😂😂😂Temen-temenku yang diliatin opening film Dangal ini malah melongo lah, saking bingungnya nggak tahu mau ngomong apa...😕


Mahavir yang mengharapkan anak lelaki di keluarganya harus kecewa karena keempat anaknya adalah perempuan, ia terpaksa mengubur impiannya untuk mengajarkan anaknya gulat dan menjadikannya sebagai juara. Seiring berjalannya waktu, hari-hari suram Mahavir lambat laun mulai berseri lantaran kedua anak perempuannnya yaitu Geeta Kumari Phogat (Zaira Wasim) dan Babita Kumari Phogat (Suhani Bhatnagar) mulai menunjukkan ‘tanda-tanda‘ pegulat.

Alih-alih mendidik Geeta dan Babita sebagaimana anak perempuan lainnya, Mahavir melatih Geeta dan Babita untuk menjadi pegulat. Bukan hanya istrinya yang menentang keputusan Mahavir, tetangga pun ikut bergunjing, tapi ya bisa apa... komentar, kritik dan saran mereka hanya ‘numpang lewat’ di telinga Mahavir. Geeta dan Babita pun hanya bisa pasrah dengan nasibnya saat ini.

Di India sendiri gulat adalah olahraga yang cukup populer seperti halnya sepakbola di Amerika latin namun kurang terdengar gaungnya, iya sih, aku juga baru tahu gulat adalah olahraga populer di India dari film Dangal ini, dikira Cuma kriket doang yang eksis.

Dalam menjalani latihannya, Geeta dan Babita ditemani oleh Omkar (Aparshakti Kurana) sepupu lelakinya sekaligus narator di film Dangal ini. Meski awalnya ogah-ogahan lama kelamaan mereka menikmati latihannya. Mengawali karir sebagai pegulat di pertandingan antar desa, Geeta dan Babita mulai memenangkan berbagai macam pertandingan namun tetap belum cukup menyurutkan ambisi Mahavir.

Setelah memenangkan pertandingan tingkat nasional, Mahavir keukeuh ingin anak-anaknya memenangkan pertandingan tingkat internasional. Hadehh babehh... 😫Mereka yang gulat, bapaknya yang ambisius kok kenapa aku yang capek yha~ ehehe Tapi salut sih dengan kegigihan Mahavir yang all out dalam melatih Geeta dan Babita, Omkar juga ya... sebagai asisten pelatih yang saban hari dimarahi Mahavir.

Film Dangal ini adalah biopic dari perjalanan Geeta dan Babita untuk mewujudkan mimpi Mahavir; memenangkan pertandingan gulat internasional. Semua perjuangan mereka akhirnya terbayar meski harus mengalami berbagai halangan dan rintangan. Mahavir mampu membuktikan bahwa ambisinya benar-benar berbuah manis dan mampu membawa perubahan bagi lingkungannya, termasuk di dalamnya meningkatkan awareness masyarakat India terhadap olahraga gulat.


Meski di awal film kita akan melihat Geeta dan Babita berjuang bersama-sama, di pertengahan film pembagian porsi karakter akan dikerucutkan pada karakter Geeta saja. Babita ada, namun porsi karakternnya hanya sebagai pelengkap karakter Geeta bukan berdampingan seperti di awal film. Mungkin Disney juga agak kewalahan ya kalau mesti menceritakan keduanya, mesti dibuat part 1 dan part 2 kaya film Hunger Games; Mockingjay.

Ada banyak issue yang ditampilkan di film Dangal ini, diantaranya adalah kesetaraan gender dan peran seorang lelaki dalam keluarga. Terkesan too good to be true karena pesan moralnya disisipkan terlalu sering, tapi balik lagi ya... kan ini film dan ciri khasnya filmnya Disney ya yang seperti itu.

Entah mesti digendutin berapa kilo, tapi Aamir Khan cucok bangetlah jadi Mahavir yang jidatnya kerang kerung  mulu, Geeta dan Babita waktu masih kecil nggak kalah ngegemesin meski waktu udah dewasa tetep keliatan lebih cakep daripada yang seharusnya. Scene tetangga yang sotoy di opening juga nggak kalah menarik, alangkah miripnya dengan Indonesahh... hallahh... hallahh...

Dulu aku nggak ngerti sama sekali dengan olahraga gulat, paling liat di eskul-eskulnya film barat remaja dan itu pun Cuma selingan belaka. Setelah nonton film Dangal ini agak-agak ngertilah dikit karena (film ini) dibawakan dengan cukup enak, kita jadi nggak bosan dan mengamati terus tanpa ingin dicepet-cepetin. Terutama untuk scene pertandingan gulatnya, pengambilan angle-nya juara dongs, tapi yang paling penting film Dangal ini menggunakan native language bukan Bahasa Inggris jadi lebih dapet feel-nya.

Sebenarnya ada banyak hal yang bisa diceritakan dari film Dangal ini, banyak ya ... saking banyaknya ku jadi lupa ehehe Eh iya, ada nyanyi-nyanyinya kok tapi nggak pake nari-nari, nggak masalah sih karena ku malah gagal fokeus bacain liriknya ehehe  ❤❤❤ So, kalau kamu ada waktu tontonlah Dangal niscaya kamu akan percaya bahwa film India bukan melulu tentang scene nyanyi sambil lari-larian bawa selendang berkibar-kibar diantara pepohonan.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
taken from Pexels

Seperti netizen kebanyakan, sebelum memutuskan untuk membeli produk atau jasa aku cukup bergantung pada review di internet, ya... hari gini apa sih yang nggak ditanyain ke Mbah Google 😂. Selain review per-skin care-an dan review destinasi wisata kekinian yang intensitas googling-nya cukup tinggi adalah review film, eym... gimana ya... menurutku review adalah hal pertama yang mampu memuaskan dahaga kekepoan 😂😂😂.

Sebagai penikmat film (yang belum sampai tahap moviegoers 🙏🏻) review sangatlah membantu, karena dari review tersebut aku bisa memutuskan untuk tetap pergi nonton ke bioskop atau malah mager nungguin meme-nya rilis 😊. Selain untuk mencari tahu jalan cerita filmnya, kadang suka penasaran dengan pendapat orang-orang tentang filmnya, meski kadang suka pada over spoiler 😅.

Ada banyak situs dan blog (pribadi) yang mengulas tentang film, tapi hanya beberapa yang ulasannya mendekati fakta, fakta disini adalah similarity feeling saat menonton (eh ini feeling-ku bukan orang lain 🤭). FYI. Review film dari portal berita nggak termasuk ya karena isinya sedikit-sedikit dan pasti nggak jauh berbeda dengan review portal berita sebelah 😌. Setidaknya, para movie reviewer tersebut memiliki kredibilitas yang cukup bisa dipertanggungjawabkan dan syungguh sangat menghibur 😉.

Karena Rotten Tomatoes tidaklah se-shahih sanad hadits, maka ada baiknya sebelum atau sesudah menonton film kita membaca review film dari: 

CENAYANG FILM
Mbah Cenayang atau Opung ini sudah wara wiri di Twitter sejak aku masih kuliah, kalau dulu kita mesti mantengin timeline-nya demi kultwit review film terbaru yang ditontonnya, sekarang kita bisa membaca review filmnya di blognya. Mbah Cen ini menurutku cukup tegas dan lugas dalam me-review film, kalau bagus ya bagus, kalau jelek ya jelek, apalagi kalau memang nggak layak... lo, gue, end! 😌.

Mungkin karena faktor usia juga yha~ 😁 Mbah Cen kini lebih strict dan moody. Yang terbaru, Mbah Cen memberi rating 0 (nol) dari 5 untuk film Benyamin Biang Kerok dan me-review film Pacific Rim: Uprising hanya dengan satu kata: “jelek”. Padahal movie reviewer lain sekurang-kurangnya memberikan rating rendah untuk film Benyamin Biang Kerok karena merasa ‘nggak enak’ dengan Reza Rahardian 😅.

THE FREAKY TEPPY
Aku baru mengikuti Teppy ini sejak menemukan review film Posesif di salah satu tweet temanku, sumpahlah ngakak sengakak-ngakaknya 😂 terutama tentang part kebaperannya untuk #haripatahhatinasionaljilid2 Raisa X Hamish. FTW!!! Tapi ternyata itu belum seberapa dengan review film Ayat-Ayat Cinta 2 yang membuatnya viral seketika, sekaligus membuat dada ini membuncah ingin ikutan nyampah meski belum nonton filmnya 😂😂😂😂😂.

Sebenarnya ini blog pribadi bukan blog khusus film, tapi cara Teppy me-review dan mempermanis post-nya dengan meme based on her view syungguh sangat menghibur 😍. Teppy jugalah yang mempopulerkan (lagi) gif receh menggantikan gambar-gambar film HD 👍🏻. Di masa jayanya, meng-update Tumblr menggunakan gif adalah wajar meski kadang suka spamming. Kini? Hell... ohhh! Barangsiapa yang menggunakan gif di posting-an blognya pastilah sudah pernah baca #moviereviewsukasuka.

RORYPNM
Cukup disayangkan ya empunya situs ini memilih untuk hiatus dulu, mungkin karena banyak pekerjaan atau memang ingin istirahat sejenak dari dunia perfilman yang virtual ini. Terhitung sejak April 2017 empunya situs mengumumkan rencana hiatus-nya, meski kemudian ada beberapa posting-an baru tapi bahasannya nggak sedalam review yang biasanya.

Yang kusuka dari review-nya rorypm adalah bahasannya yang cukup deep mengenai filmnya, berikut istilah-istilahnya, pemain-pemainnya dan alur ceritanya. Opininya sendiri cukup membuka pikiran dan cara penyampaiannya... kok bisa ya to the point 😁.

MY DIRT SHEET
Kurang lebih mirip-miriplah dengan rorypm cuma style-nya yang berbeza, blognya nggak khusus membahas tentang tentang film tapi sering kasih rating sendiri untuk film-film yang sudah ditontonnya. Pembahasannya menarik terutama cara penyampaiannya yang compact seperti istilah sekali mendayung 2-3 pulau terlampaui. Kusuka niya yang begini-begini 😁...

Meski terbilang cukup cepat (tektokan bahasannya) mydirtsheet selalu berusaha untuk netral di akhir review-nya karena... in life there are winners and there are losers, we? be the judge 😊. Kalau kalyan ingin membaca in depth review tipis-tipis kalyan bisa mampir di My Dirt Sheet ini.

@watchmen.id
Anak bawang ini *heu 😅 cukup agresif di awal kemunculannya di jagad per-Twitter-an, sering nyamber obrolan akun perfilman lainnya dan agak nyampah. Puncaknya adalah ketika @watchmen.id yang self-proclaimed sebagai akun shitpost dunia perfilman berhasil menarik perhatian @jokoanwar yang berujung dengan di-promote-nya @watchmen.id secara sukarela.

Lah, kok tahu? Well... Aku adalah follower akun @watchmen.id di awal-awal, ku follow sebab meski anak bawang review-nya sesuai dengan seleraku. Sehati ❤️.

Tadinya kupikir @watchmen.id adalah akun film anak UIN Bandung sebab pernah men-screenshot e-ticket di MIM (Metro Indah Mall), waktu kutanya kenapa nggak di Ubertos? Katanya, rumahnya dekat MIM. Yha~ 😌 fix mimin @watchmen.id warlok* Bandung Timur 😁. Sebagai akun shitpost @watchmen.id terbilang cukup melesat, review-nya yang zuzur dan seadanya membuatnya jadi favorite warga Twitter. Saat ini @watchmen.id termasuk salah satu akun Twitter yang menjadi barometer ‘jadi nonton nggak nih?’ 😁.

***

Selain situs, blog & akun Twitter yang diatas ini, aku juga punya rekomendasi akun YouTube untuk ditonton, kalau untuk podcast aku belum menemukan yang sreg ya, semoga nanti nemuin 😉.

CINE CRIB
Untuk Youtube aku mengandalkan akun Cine Crib sebab kepincut oleh review-nya si duo Upin Ipin Arya dan Razak, bang khek memang mereka berdua... 🤣. Nggak mungkin nggak ngikik ketawa-ketawa setiap kali mendengarkan review mereka yang sengklek, apalagi kalau membahas film horor murce 😁. Mungkin bisa dibilang versi Youtube-nya #reviewsukasuka haha 🤣.

Sebenarnya ada beberapa reviewer lain selain si duo Upin Ipin namun yang paling kusuka ya mereka berdua, rasanya macem mendengarkan obrolan diri sendiri dan teman se-geng kalau abis nonton 😁. Review-nya bagus dan hampir seluruh aspeknya dibahas, tektokannya enak dan yang paling penting logat Sundanya Arya ini membuatku merasa ikrib 🤣.

Balikin Razakkk dong 🥺.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates