Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Dilihat dari ceritanya, The Croods mengambil intisari kisah tentang manusia gua yang dipaparkan oleh filsuf Yunani, Socrates. Dikisahkan bahwa ada 3 orang manusia yang menghabiskan hampir seluruh hidupnya di dalam gua tanpa pernah tahu dunia luar. Hingga suatu saat, salah satu diantara mereka memutuskan untuk pergi keluar dari gua, ia mendapati bahwa banyak hal baru yang bisa ia dapatkan ketika ia berada di dunia luar, hal-hal yang tak pernah ia dapatkan ketika berada di dalam gua.

Kisah manusia gua tersebut merepresentasikan hidup manusia, tentang mind (pemikiran) seseorang, dan tentang akal, satu-satunya hal yang memanusiakan manusia. Seiring dengan berjalannya waktu manusia berevolusi dengan bertahap dan secara berangsur-angsur akal mulai digunakan. Tentu saja butuh waktu jutaan tahun lamanya evolusi agar manusia bisa seperti sekarang.

Kenyataan itulah yang menjadi inspirasi The Croods, kenyataan bahwa tidak semua hal baru itu membahayakan dan harus dijauhi, melainkan harus dicoba. Meski tak mudah untuk melakukannya,
Keluarga Croods adalah satu-satunya keluarga primitif yang  masih tinggal di dalam sebuah gua batu, terdiri dari Grug (ayah), Ugga (ibu) dan ketiga anak mereka Eep, Thunk dan Sandy serta nenek yang ½ gila Gran. Mereka menggantungkan hidup dari hasil berburu pada siang hari dan mengurung diri di dalam gua batu pada malam hari.

Grug memiliki sifat kaku seperti Carl dalam film Up dan badan yang besar seperti Ralph dalam film Wreck It Ralph, ia senang melakukan ritinitas yang biasa ia lakukan tapi tidak berusaha untuk melakukan hal baru. Ia berasumsi bahwa hal yang baru itu membahayakan, di tahap ini Grug belum bisa open mind karena ia sendiri takut untuk mencobanya, mungkin Grug butuh testimoni J.

Di suatu malam Eep melihat ada cahaya di luar guanya, ia kemudian mengendap-ngendap dan mengikuti cahaya tersebut. Ia terkejut karena ada manusia lain selain keluarganya, terlebih lagi ia membawa cahaya. Eep yang belum pernah melihat api penasaran dan berusaha untuk menangkapnya dan membuat kegaduhan sehingga Grug datang.

Penampilan Guy yang eksentrik dan serba baru membuat Eep jatuh hati, namun Grug yang tidak menyukai Guy terus berusaha menjauhkan mereka berdua. Guy juga memilki seekor hewan peliharaan merangkap sabuk bernama Belt. Guy menjelaskan pada keluarga Croods bahwa bumi mulai berubah (secara geografis) dan ia sedang dalam perjalanan menuju hari esok, Guy juga mengatakan bahwa tempat yang mereka tinggali saat ini pun akan segera hancur.

Tak lama setelah Guy pergi, gua tempat tinggal mereka hancur seketika terkena longsor, Keluarga Croods yang belum pernah pergi jauh dari (akhirnya) mau tak mau harus mencari tempat tinggal baru. Dengan sangat berat hati Grug memimpin keluarganya ke tempat baru.

Bukan hal yang mudah bagi Keluarga Croods untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru, keluguan dan ketakutan mereka terhadap hal-hal yang belum pernah ditemui menjadi moment yang menggelikan. Hingga pada suatu waktu mereka bertemu kembali dengan Guy dan sepakat untuk melakukan perjalanan bersama menuju hari esok.

Dalam perjalanannya, Guy memberikan pengetahuan dan pengalaman yang baru bagi mereka seperti menggunakan alas kaki dan bagaimana caranya memasak. Keluarga Croods perlahan-lahan mulai berubah, dari yang asalnya antipati menjadi sangat antusias dan mulai bisa open mind, tapi yang terpenting adalah mereka belajar bagaimana caranya menggunakan akal.

Mmm ... Kecuali Grug.

Sebagai kepala keluarga, Grug yang terbiasa diandalkan merasa Guy telah mengambil alih tempatnya. Grug berusaha menunjukkan pada keluarganya bahwa ia lebih bisa diandalkan daripada Guy, namun semakin keras Grug berusaha semakin menjauh pula keluarganya.

Ketika berada di dalam gua mereka semua terpisah, tapi karena longsor semakin dekat mereka terus berusaha untuk mencapai ujung gua.  Sayangnya, mereka semua kecewa karena menemukan jalan buntu.

Grug kemudian melemparkan keluarganya satu persatu agar selamat. Disinilah Grug mulai open mind, ia memakai akalnya untuk bisa selamat dari letusan gunung berapi. Berkumpul dengan keluarganya.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
In the last few days I rewatched Taylor Swift Video, Wildest Dream. I loved this song !!! 


Wildest Dreams

He said, "Let's get out of this town,
Drive out of the city, away from the crowds."
I thought heaven can't help me now.
Nothing lasts forever, but this is gonna take me down

He's so tall and handsome as hell
He's so bad but he does it so well
I can see the end as it begins
My one condition is

Say you'll remember me standing in a nice dress,
Staring at the sunset, babe
Red lips and rosy cheeks
Say you'll see me again
Even if it's just in your wildest dreams, ah-ha, wildest dreams, ah-ha.

I said, "No one has to know what we do, "
His hands are in my hair, his clothes are in my room
And his voice is a familiar sound,
Nothing lasts forever but this is getting good now

He's so tall and handsome as hell
He's so bad but he does it so well
And when we've had our very last kiss
My last request he is

Say you'll remember me standing in a nice dress,
Staring at the sunset, babe
Red lips and rosy cheeks
Say you'll see me again
Even if it's just in your wildest dreams, ah-ha, wildest dreams, ah-ha.

You see me in hindsight
Tangled up with you all night
Burning it down
Someday when you leave me
I bet these memories
Follow you around

You'll see me in hindsight
Tangled up with you all night
Burning it down
Someday when you leave me
I bet these memories
Follow you around

Say you'll remember me standing in a nice dress,
Staring at the sunset, babe
Red lips and rosy cheeks
Say you'll see me again
Even if it's just pretend

Say you'll remember me standing in a nice dress,
Staring at the sunset, babe
Red lips and rosy cheeks
Say you'll see me again
Even if it's just in your (just pretend, just pretend) wildest dreams, ah-ha, in your wildest dreams, ah-ha
Even if it's just in your wildest dreams, ah-ha, in your wildest dreams, ah-ha.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Pernahkah terlintas dalam pikiran, mengapa orang kaya bisa tetap (atau bertambah) kaya sedangkan orang miskin bisa tetap miskin?

Mengapa?

Jawabannya adalah pemahaman finansial.

Robert terlahir dari keluarga kelas menengah yang cukup berkecukupan, ayahnya adalah seorang guru sedangkan ibunya hanyalah seorang ibu rumah tangga biasa. Untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sangat bergantung pada pendapatan ayahnya, karena tidak memiliki penghasilan lainnya. Maka dari itu ia menyebutnya sebagai Poor Dad.

Di sekolah ia berteman dengan Mike yang juga berasal dari kelas menengah, bersama-sama mereka menjadi partner dalam menghasilkan uang. Ayah Mike adalah kontraktor sekaligus businessman pada saat yang bersamaan, dari ayah Mike lah Robert belajar bagaimana caranya menghasilkan uang, mengatur uang sampai membuat uang tersebut bekerja untuknya. Maka dari itu ia menyebutnya sebagai Rich Dad.

Rich Dad, Poor Dad adalah 2 sisi mata uang dari issue finansial, memberikan gambaran nyata mengenai pemahaman keuangan di masyarakat luas, tentang bagaiamana pemahaman finansial sangat berpengaruh terhadap masa depan seseorang.

Dengan bahasa yang mudah dimengerti Robert T. Kiyosaki mengupas tuntas tentang issue finansial yang dianggap krusial, seperti issue pajak dilihat dari kacamata bussinessman yang kapitalis atau issue mengenai perbedaan mendasar antara bisnis dan profesi.

Satu hal yang perlu diingat, pemahaman finansial adalah salah satu skill yang wajib diajarkan oleh orang tua kepada anaknya, katakanlah sebagai legacy (warisan). Karena dengan mengajarkan pemahaman finansial, sekurang-kurangnya orang tua telah mempersiapkan masa depan si anak.


Mungkin buku ini agak kejam menggunakan istilah Rich Dad (Ayah Kaya) dan Poor Dad (Ayah Miskin), namun dibalik kejamnya terjemahan kata sifat tersebut, buku Rich Dad, Poor Dad mengajarkan kepada pembaca mengenai pemahaman finansial, selain itu buku ini disertai dengan  tips dan trik finansial yang bisa diterapkan dalam bisnis, khususnya bisnis property. 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Bagi yang masa kecilnya diisi oleh cerita-cerita Disney tentunya tidak akan kebingungan dengan film Into The Woods, film ini menjadi tontonan yang menarik karena merupakan gabungan dari beberapa kisah yang sudah familiar seperti Rapunzel, Cinderella dan Gadis Berjubah Merah. Hanya saja dengan dengan alur cerita yang berbeda. Nah, berikut ini adalah cerita (versi) asli yang sudah diketahui secara umum.

Rapunzel

Berkisah tentang sepasang suami istri yang hidup bertetangga dengan seorang penyihir, pada saat mengandung istrinya ngidam buah dari kebun tetangganya yang penyihir. Demi memenuhi permintaan istrinya sang suami nekat mencuri, sayangnya ia dipergoki oleh penyihir tersebut. Karena terlanjur ketahuan akhirnya sang suami meminta maaf, penyihir tersebut bersedia memaafkan asalkan bayi yang sedang ada dalam kandungan istrinya diberikan padanya, sang suami segera mengiyakan karena tidak melihat ada option lain untuk menghindari penyihir.

Penyihir tersebut mengambil bayi dari pasangan suami istri itu segera setalah dilahirkan, ia membesarkan bayi tersebut seperti anaknya sendiri di dalam sebuah menara di hutan. And time goes by ... bayi itu tumbuh menjadi seorang gadis cantik yang memiliki rambut panjang, sepanjang tinggi menara yang ditinggaliny dan sanggup menahan berat badan penyihir (panjangnya memang agak kebangetan yahh ...). Tak sengaja seorang pangeran lewat dan jatuh cinta padanya.

Gadis Berjubah Merah

Seorang gadis (anak perempuan) mengunjungi neneknya yang tinggal di hutan bertemu dengan serigala lapar, serigala tersebut kemudian menyamar menjadi sang nenek yang sudah dimakannya terlebih dahulu, lalu dengan tipu dayanya ia berhasil memakan gadis tersebut. Serigala yang kekenyangan kemudian tertidur pulas tanpa menyadari bahwa gadis berjubah merah dan nenek yang dimakannya berhasil merobek perutnya dan keluar, mereka kemudian mengisi perut  serigala dengan batu. Tak berapa lama serigala terbangun karena merasa haus, ia kemudian berjalan menuju sumur dan terjatuh kedalamnya.

Cinderella

Setelah ibunya meninggal, ayah Cinderella menikah lagi dengan seorang janda beranak 2, ketika ayahnya meninggal ibu tirinya memperlakukan Cinderella bagaikan seorang pembantu. Suatu ketika tersiar kabar bahwa kerajaan mengundang seluruh gadis (yang masih single) untuk datang ke pesta pangeran yang sedang mencari istri. Cinderella yang hopeless tidak bisa pergi akhirnya didatangi ibu peri yang membuat impiannya jadi kenyataan, sayangnya semua itu hanya bertahan sampai jam 12 malam. 

Tepat pada saat jam 12 malam Cinderella pergi meninggalkan sepatu kaca miliknya di anak tangga, pangeran yang penasaran akhirnya mencari gadis yang memiliki ukuran kaki pas dengan sepatu tersebut serta memiliki pasangannya.

Jack dan Pohon Kacang
Di sebuah rumah tinggallah Jack dan ibunya, karena musim paceklik (a.k.a krisis moneter) sapi tua yang dijadikan sebagai tumpuan hidup mereka tidak produktif lagi (a.k.a menghasilkan susu). Ibunya kemudian menyuruh Jack untuk menjual sapi tersebut namun di tengah jalan ia bertemu dengan kakek tua yang menawarkan biji kacang ajaib.

Ketika sampai di rumah ibunya memarahi Jack dan melempar biji kacang tersebut keluar rumah. Keesokan harinya tumbuh pohon kacang yang menjulang ke angkasa, Jack kemudian memanjat pohon itu dan mencuri harpa ajaib dari raksasa yang tinggal disana. Raksasa yang murka mengejar Jack, namun Jack yang sudah lebih dulu sampai memotong pohon kacang tersebut hingga putus.

Telur Emas
Sepasang suami istri yang miskin berniat untuk menjual ayam  memiliki seekor ayam yang bisa mengeluarkan telur emas, mereka lalu menjualnya karena kebutuhan hidup. Sadar akan aset yang dimiliki mereka kemudian hidup berfoya-foya dan memaksa ayam tersebut mengeluarkan telur emas setiap hari. Ayam itu pun akhirnya mati karena over lays dan pasangan itu pun kembali ke kehidupannya yang lalu.


Into The Woods menceritakan tentang sepasang suami yang berprofesi sebagai Tukang Roti yang tinggal bertetangga dengan sorang penyihir jahat. Meski sudah bertahun-tahun menikah mereka belum juga dikaruniai seorang anak, ternyata itu adalah ulah si penyihir yang kesal dengan ulah ayah Tukang Roti yang mencuri biji kacang ajaibnya.



Sebenarnya ia sendiri telah mengambil adik Tukang Roti yaitu Rapunzel untuk dikurung di dalam menara, namun untuk mengembalikan rupanya seperti sedia kala ia butuh 4 items yang belum ia pernah ia sentuh untuk ritual. Karena itulah ia membutuhkan tukang roti untuk mencari ke 4 items tersebut dalam waktu 3 hari, dengan diiming-imingi akan mencabut kutukannya akhirnya Tukang Roti tersebut pergi ke dalam hutan. 4 items tersebut adalah rambut yang berwarna seperti jagung, jubah yang berwarna semerah darah, sapi yang berwarna seputih susu dan sepatu yang berwana keemasan.


Di perjalanan Tukang Roti dan istrinya bertemu dengan Jack yang disuruh ibunya menjual sapi kesayangannya ke kota, dengan mudahnya mereka memperdayai Jack yang berniat membeli kembali sapi kesayangannya dengan biji kacang ajaib. Setelah itu Tukang Roti menyuruh istrinya membawa pulang sapi yang mereka beli ke rumah. Sudah bisa dipastikan Jack dimarahi habis-habisan oleh ibunya yang galak, biji kacang ajaibnya dilemparkan begitu saja ke pekarangan rumahnya.


Di tengah perjalannannya Tukang Roti bertemu dengan Gadis Berjubah merah yang sedang diintai oleh Mr. Wolf (a.k.a serigala). Gadis Berjubah Merah itu tertipu oleh Mr. Wolf yang mendatangi rumah neneknya terlebih dahulu dan memakannya, tentu saja Gadis Berjubah Merah itupun ikut jadi santapan Mr. Wolf. Lalu Tukang Roti yang melewati rumah TKP membelah perut Mr. Wolf untuk mengeluarkan mereka berdua, sebagai ucapan terimakasi, gadis tersebut memberikan jubahnya kepada Tukang Roti.



Cinderella tinggal bersama ibu dan 2 saudara tirinya di rumah peninggalan ayahnya, sayangnya ia sendiri dianggap pembantu di rumahnya. Salah satu skill Cinderella yang paling meonjol (selain bersih-bersih rumah) adalah berbicara dengan burung-burung. Suatu hari Pangeran mengundang seluruh gadis untuk datang ke pesta dansa yang diadakan di istana, Cinderella hanya bisa pasrah saat melihat kedua saudara tirinya berangkat ke istana. Ia lalu pergi menuju hutan tempat makam ibunya berada, setelah di make over Cinderella berangkat ke istana. Ternyata harapannya tidak seseuai dengan kenyataan, pangeran terus menerus mengajak Cinderella berdansa sampai akhirnya ia kabur dari istana.



Dalam perjalanan pulang istri Tukang Roti bertemu dengan Cinderella yang dikejar-kejar pangeran dan pasukan kerajaan, karena kecerobohannya ia kehilangan sapinya. Keesokan harinya suami istri itu kembali bertemu di hutan, mereka sepakat untuk berusaha mencari sisanya, pada saat itu muncul Jack yang ingin membeli kembali sapinya. Jack berniat membeli kembali sapinya dengan uang yang ia curi dari raksasa di atas awan. Tukang Roti memberitahu Jack bahwa sapinya hilang, Jack yang tidak percaya sapinya hilang kembali memanjat pohon kacang.


Sementara itu, di dalam menara Rapunzel yang geje menghabiskan waktunya dengan menyanyi. Pada saat itu lewatlah seorang pangeran yang masih sepupuan dengan pangeran yang mengadakan pesta dansa. Ia pun jatuh cinta pada Rapunzel dan menemuinya secara sembunyi-sembunyi. Penyihir yang tahu kemudian membuat mata pangeran tersebut buta. Istri Tukang Roti yang tak sengaja mencuri dengar percakapan 2 pangeran tersebut kemudian mendatangi menara dan memotong rambut Rapunzel.

Istri Tukang Roti yang sudah mendapatkan rambut Rapunzel kemudian bertemu dengan Cinderella yang (lagi-lagi) kabur dari pangeran, ia memaksa Cinderella menukar sepatu emasnya dengan biji kacang terakhir. Cinderella yang tidak tahu melempar biji kacang itu ke tanah sebelum mereka berkelahi memperebutkan sepatunya. Mereka bertemu dengan Tukang Roti dan Jack yang kebingan karena sapi yang mereka perebutkan mati.

Lalu ...

Muncullah penyihir, ia menghidupkan kembali sapi tersebut dan berubah ke wujud aslinya. Ia lalu membuang Rapunzel ke tengah rawa-rawa. Sedangkan istri Tukang Roti mendadak hamil. Pangeran yang dibutakan akhirnya sampai ke rawa-rawa tempat Rapunzel dibuang, karena air mata Rapunzel ia bisa melihat kembali.

Pesta besar pun digelar untuk pasangan Cinderella dan pengeran serta Rapunzel dan pangeran, mereka semua bersuka cita. Tiba-tiba terdengar suara bergemuruh dari dlaam hutan, ternyata itu adalah suara Istri Raksasa yang marah karena suaminya jatuh ke bumi saat mengejar Jack. Semuanya berantakan dan hancur dalam seketika. Mereka yang hidup harus mengungsi ke dalam hutan.

Meskipun Johny Depp mendapatkan peran Mr. Wolf yang iconic porsi kemunculannya yangsedikit hanya menjadikan ia sebagai pemanis buatan L Selain itu, karakter Chris Pine sebagai pangeran ganteng harus luntur karena suka nyanyi sambil buka-buka baju. 4LaY ih !!!
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Actually, I’m very tired... there are so many complaints about my personality, especially from my family (yeah...) really intimidated, they always associate the introverted person with the laziest person who has a serious personality problem such as having any interest in socializing.

I’m not that kind of person.

I like many things and am ready for an adventure but somehow for some reason I just like to watch them or do something that is most important for me (myself only). I might spend more time getting to know myself but it doesn’t mean I’m not a part of my life.

So, when I blog-walking I found an interesting article about introverts, glad to know that I'm not the only one who feels the same way.

***

10 Mitos Tentang Orang Introvert
21 Desember 2011 · by rizasaputra

Tulisan ini adalah terjemahan bebas saya dari artikel asli di blog Owl City, tepatnya di:
http://owlcityblog.com/2011/06/27/10-myths-about-introverts

Aku baru-baru ini tak sengaja menemukan sebuah blog yang ditulis oleh Carl King tentang fenomena yang dikenal sebagai manusia introvert dan blog itu membunyikan sebuah akord mayor di diriku. Setiap membaca satu poin, aku merasa ingin berdiri dan berteriak “YESSSSSSSSS!” sekeras-kerasnya dari paru-paruku karena poin-poin ini (yang dibuat oleh penulis Marti Laney, Psy.D) benar-benar tepat seperti sebuah home run. Sebagai seorang introvert yang ekstrim, blog ini seperti buah-buahan manis dari surga.

Aku cukup beruntung untuk menemukan sebuah buku berjudul The Introvert Advantage (How To Thrive in an Extrovert World), oleh Marti Laney, Psy.D. Rasanya seperti seseorang telah menulis sebuah entri ensiklopedi mengenai ras langka manusia yang aku termasuk di dalamnya. Buku itu tidak hanya menjelaskan banyak eksentrisitasku, ia juga membantuku untuk mendefinisikan kembali seluruh hidupku dalam konteks yang baru dan positif.

Tentu, siapa pun yang mengenalku akan mengatakan, “Duh! Mengapa begitu lama untuk menyadari Anda adalah seorang Introvert?” Hal ini tidak sesederhana itu. Masalahnya adalah melabeli seseorang sebagai Introvert adalah sebuah penilaian yang sangat dangkal dan penuh kesalahpahaman umum. Ini lebih kompleks dari sekedar menyadari aku adalah seorang introvert. (Karena Carl King berbicara begitu, pastilah ini benar)

Satu bagian dari buku Laney memetakan otak manusia dan menjelaskan bagaimana neuro-transmitter mengikuti jalan dominan yang berbeda dalam sistem saraf orang introvert dan ekstrovert. Jika ilmu di balik buku ini benar, ternyata introvert adalah orang yang terlalu sensitif terhadap Dopamine, sehingga terlalu banyak rangsangan eksternal melelahkan mereka. Sebaliknya, ekstrovert seolah selalu kekurangan Dopamine, dan mereka membutuhkan Adrenalin agar otak mereka menciptakan Dopamine. Ekstrovert juga memiliki jalur yang lebih pendek dan aliran darah yang lebih sedikit ke otak. Pesan-pesan dari sistem saraf seorang ekstrovert sebagian besar memotong area Broca pada lobus frontal, tempat dimana sebagian besar kontemplasi terjadi.

Sayangnya, menurut buku itu, jumlah orang yang introvert hanya sekitar 25% dari total manusia. Bahkan jumlah orang yang introvert ekstrem sepertiku lebih sedikit lagi. Hal ini menyebabkan banyak kesalahpahaman, karena masyarakat tidak memiliki pengalaman yang cukup dengan orang-orang sepertiku. (Aku senang bisa mengatakan ini.) Jadi berikut ini adalah beberapa kesalahpahaman umum tentang orang introvert (Aku menyusun sendiri daftar ini, beberapa diantaranya adalah hal yang benar-benar kupercayai):

Mitos # 1 – introvert tidak suka bicara.
Ini tidak benar. Introvert hanyalah tidak berbicara kecuali mereka memang memiliki sesuatu untuk dikatakan. Mereka membenci basa-basi. Tapi, jika seorang introvert sedang berbicara tentang sesuatu yang mereka minati, mereka tidak akan berhenti bicara sampai berhari-hari.

Mitos # 2 – introvert pemalu.
Rasa malu tidak ada hubungannya dengan menjadi seorang Introvert. Introvert bukan berarti takut orang. Apa yang mereka butuhkan adalah sebuah alasan untuk berinteraksi. Mereka tidak berinteraksi demi interaksi sosial. Jika Anda ingin berbicara dengan Introvert, berbicara saja. Tidak perlu mengkhawatirkan kesopnan.

Mitos # 3 – introvert kasar.

Introvert sering tidak melihat alasan perlunya untuk berbasa-basi sosial. Mereka ingin semua orang menjadi riil dan jujur. Sayangnya, hal ini tidak diterima di kebanyakan situasi, sehingga introvert merasakan banyak tekanan untuk menyesuaikan diri, dan bagi mereka ini melelahkan.

Mitos # 4 – introvert tidak menyukai orang.
Sebaliknya, introvert sangat menghargai sedikit teman yang mereka miliki. Mereka bisa menghitung teman-teman dekat mereka dengan satu tangan. Jika Anda cukup beruntung untuk dianggap teman oleh seorang introvert, Anda mungkin telah memiliki sekutu setia seumur hidup. Sekali Anda telah mendapatkan rasa hormat mereka, keberadaan Anda sangat diterima.

Mitos # 5 – introvert tidak suka pergi ke tempat umum.
Omong kosong. Introvert hanya tidak ingin pergi keluar di depan umum UNTUK WAKTU YANG LAMA. Mereka juga ingin menghindari komplikasi yang terlibat dalam kegiatan publik. Mereka mengambil data dan situasi dengan sangat cepat, dan sebagai hasilnya, mereka tidak perlu berada di sana untuk waktu yang lama untuk mehamami kegiatan publik yang tengah berlangsung. Lalu mereka siap untuk pulang, mengisi ulang energi, dan memproses semua pengalamannya tadi. Faktanya, isi ulang energi adalah mutlak penting untuk introvert.

Mitos # 6 – introvert selalu ingin sendirian.

Introvert sangat nyaman dengan pikiran mereka sendiri. Mereka banyak berpikir. Mereka melamun. Mereka senang memiliki masalah untuk dikerjakan dan teka-teki untuk dipecahkan. Tapi mereka juga bisa merasa luar biasa kesepian jika mereka tidak memiliki siapapun untuk berbagi pencapaian mereka. Mereka menginginkan hubungan yang otentik dan tulus dengan SATU ORANG pada satu waktu.

Mitos # 7 – introvert aneh.

Introvert sering individualis. Mereka tidak mengikuti orang banyak. Mereka akan lebih suka dihargai karena cara-cara unik hidup mereka. Mereka berpikir berdasarkan standar diri mereka sendiri dan karena itu, mereka sering menantang kebiasaan. Mereka tidak membuat keputusan berdasarkan pada apa yang sedang populer atau trendi.

Mitos # 8 – introvert culun terasing.

Introvert adalah orang-orang yang lebih sering melihat ke dalam, memberi perhatian lebih pada pikiran dan emosinya. Ini bukan berarti bahwa mereka tidak mampu memberi perhatian pada apa yang terjadi di sekitar mereka, hanya saja dunia batin mereka terasa jauh lebih merangsang dan bermanfaat bagi mereka.

Mitos # 9 – introvert tidak tahu bagaimana bersantai dan bersenang-senang.
Introvert biasanya merasa rileks di rumah atau di alam, bukan di tempat umum yang penuh kesibukan. Introvert bukan pencari sensasi dan pecandu adrenalin. Jika ada terlalu banyak pembicaraan dan kebisingan terjadi, mereka melemah. Otak mereka terlalu sensitif terhadap neurotransmitter yang disebut Dopamine. Introvert dan ekstrovert memiliki perbedaan jalur syaraf yang dominan. Cari saja sendiri tentang perbedaan jalur syaraf ini.

Mitos # 10 – introvert bisa memperbaiki diri dan menjadi ekstrovert.

Sebuah dunia tanpa introvert akan menjadi dunia dengan sedikit ilmuwan, musisi, seniman, penyair, pembuat film, dokter, matematikawan, penulis, dan filsuf. Meski demikian, masih ada banyak teknik yang dapat dipelajari orang ekstrovert untuk berinteraksi dengan introvert. (Ya, aku sengaja membalik posisi introvert dan extrovert untuk menunjukkan kepada Anda betapa biasnya masyarakat kita.) Introvert tidak bisa “memperbaiki diri” dan pantas dihormati untuk temperamen alami mereka dan juga kontribusinya bagi umat manusia. Bahkan, satu penelitian (Silverman, 1986) menunjukkan bahwa peningkatan persentase introvert di antara manusia berbanding lurus dengan IQ (rata-rata manusia).

Penyangkalan seorang introvert atas diri mereka sendiri dalam rangka untuk bergaul di dunia yang didominasi extrovert dapat menjadi sangat destruktif. Seperti minoritas lainnya, introvert dapat berakhir membenci diri mereka sendiri dan orang lain karena perbedaan mereka dengan kaum mayoritas. Jika Anda pikir Anda adalah seorang Introvert, aku sarankan Anda meneliti topik ini dan mencari introvert lainnya untuk membandingkan catatan. Beban tidak sepenuhnya berada pada kita para introvert untuk mencoba dan menjadi “normal”. Ekstrovert pun harus mengakui dan menghormati kita, dan kita pun perlu menghargai diri kita sendiri.

***
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates