Untuk kamu, orang yang paling saya sayangi.
Apa kamu tahu, kenapa saya menuliskan ini untuk kamu? Apa kamu juga tahu, kenapa saya saya begitu menyayangi kamu? Dan kenapa kamu begitu berarti bagi saya? Butuh pemikiran yang begitu pelik sebenarnya untuk memperoleh keberanian menuliskan ini. Saya sengaja menulis ini untuk kamu karena saya tahu dan saya yakin kalau kamu adalah satu-satunya orang yang saya sayangi, karena kamu adalah orang yang paling saya percayai dan saya harapkan di dunia ini.
Saya menyayangi kamu berbeda dengan saya menyayangi Tuhan saya, orang tua saya, keluarga saya, sahabat saya, teman-teman saya, atau bahkan orang yang pernah ada dan akan slalu ada di hati saya. Saya menyayangi kamu bukan karena kamulah orang yang akan slalu ada di samping saya dan slalu ada untuk saya. Saya menyayangi kamu karena memang sudah seharusnyalah saya berlaku seperti ini kepada kamu, suatu hal yang lumrah dan wajar sebenarnya… dan saya tak pernah merasa terpaksa sedikitpun. Karena saya sadar, saya pantas melakukannya untuk kamu…
Selama ini saya pikir saya tak perlu risau akan keberadaanmu, saya pun tak pernah berpikiran perlu mengidahkanmu apalagi memikirkanmu, saya memang tak pernah peduli kepadamu. Dan untuk itu, tak pernah terbersit sekalipun bagi saya untuk menyesalinya.
Saya baru saja tersadar bawasanya kamu seorang yang sangat berarti untuk saya ketika ada orang yang bertanya kepada saya, “ siapa orang yang yang paling kamu sayangi di dunia ini?” sejak itulah saya mulai memikirkanmu, berusaha menebak-nebak siapa gerangan orang yang memang pantas saya sayangi, berkali-kali memilah-milah memory mencari-cari jawaban dari pertanyaan itu.
Dan pada akhirnya, saya berhasil menemukanmu, luput.
Terlihat cukup ironi sekali, mengingat saya bukan seorang yang buta
Begitu banyak orang yang datng dan pergi di kehidupan saya, tapi saya tak pernah tahu kalau kamu memang benar-benar ada untuk saya.
Tak pernah sekalipun terlintas dalam benak saya, bahwa pada dasarnya tanpa harus saya cari pun saya telah betul-betul menyayangi kamu. Saya tak pernah memberitahukannya kepada orang lain, karena saya tahu, orang-orang pun akan berlaku sama seperti saya, tanpa harus saya beritahu mereka.
Saya menyayangi kamu melebihi apapun yang ada di dalam diri saya, karena kamupun hidup di dalam hati dan jiwa saya, karena kamulah orang yang tak akan pernah pernah sekalipun pergi dari kehidupan saya, karena kamu akan slalu menjadi saya dan lebih dari segalanya… karena kamulah adalah saya.
Mungkin akan ada beberapa orang yang akan terkecoh dan menganggap saya sebagai seorang penipu. Tak usah khawatir, karena tanpa mereka sadari mereka sebenarnya menyayangi diri mereka sendiri, hanya saja mereka tak pernah mau memikirkannya, atau bahkan menuliskan sesuatu sepaerti ini layaknya saya, mereka hanya akan menjadi seperti saya pada awalnya.
Maka dari itulah saya menulis ini untuk kamu, untuk orang yang paling saya sayangi.
Dari saya, orang yang paling menyayangi kamu.
Saya menyayangi kamu melebihi apapun yang ada di dalam diri saya, karena kamupun hidup di dalam hati dan jiwa saya, karena kamulah orang yang tak akan pernah pernah sekalipun pergi dari kehidupan saya, karena kamu akan slalu menjadi saya dan lebih dari segalanya… karena kamulah adalah saya.
Mungkin akan ada beberapa orang yang akan terkecoh dan menganggap saya sebagai seorang penipu. Tak usah khawatir, karena tanpa mereka sadari mereka sebenarnya menyayangi diri mereka sendiri, hanya saja mereka tak pernah mau memikirkannya, atau bahkan menuliskan sesuatu sepaerti ini layaknya saya, mereka hanya akan menjadi seperti saya pada awalnya.
Maka dari itulah saya menulis ini untuk kamu, untuk orang yang paling saya sayangi.
Dari saya, orang yang paling menyayangi kamu.