Meski bukan fans Marvel garis
keras aku cukup mengikuti film-film superhero-nya
Marvel, sejak jantung Tony Stark
masih berdetak dan Piper masih jadi sekretaris sampai kini Thor pake helm. Ketika
Marvel mengumumkan judul film Thor terbaru adalah Ragnarok, yang kepikiran
malah game online yang pernah populer di masa kuliah; Ragnarok online.
Eym... seriously? Game online-nya
si Thor? 😕
Kalau mau terus sotoy; “Emang game online
The Avengers yang di Facebook udah nggak ada yang mau maen yha~?” 😏
Thor: Ragnarok adalah film Thor ketiga setelah Thor (doang) dan Thor: The
Dark World, sekaligus film kesekian diantara film-flm superhero Marvel lainnya yang
bakal bikin capek kalau diketik satu persatu. Dalam mitologi Nordik
(Norwegia, Swedia dan sekitarnya) keluarga besar Thor adalah dewa-dewi yang diimani
oleh bangsa mereka dan Ragnarok adalah doomsday
prophecy yang dipercayai akan mengakhiri
kehidupan dewa dewi tersebut.
Singkat cerita, Odin (Anthony Hopkins) wafat meninggalkan Thor (Chriss
Hemsworth) dan Loki (Tom Hiddlestone) yang masih shock menghadapi kenyataan adanya anak lain selain mereka. Seperti
drama keluarga masa kini, anak yang tidak diakui itu datang tepat saat si ayah
meninggal dan langsung meminta jatah warisan tanpa ingin memikirkan nasib anak-anak
yang lain. Anak sulung Odin ini adalah Hela (Cate Blanchett) si dewi kematian yang
diasingkan karena ambisinya.
Thor dan Loki ‘ditendang’ dari Asgard dan terdampar di planet bernama Sakaar,
karena terjatuh di koordinat yang berbeda Thor dan Loki terpisah (lagi). Thor
ditangkap dan dijadikan budak oleh Scrapper 142 (Tessa Thompson), sedangkan Loki
disambut dengan meriah oleh Grandmaster (Jeff Goldwin), tadinya kupikir
Grandmaster ini adalah Taneleer Tivan (Benecio Del Toro) kolektor yang sempat
dititipi infinity stone oleh Lady Sif (Jaimie Alexander).
Maklum ye gaya mereka berdua sungguh sangat ke-Capitol-Capitol-an 💅💇💋
Padahal Scrapper 142 aslinya adalah Valkyrie terakhir yang selamat saat pertempuran
besar dengan Hela, kerjaannya saat ini mirip-miriplah dengan Peter Quill (Chris
Pratt) eh, jangan-jangan mereka pernah kerja bareng yha~ 👏 ia menikmati hidupnya
dengan mabu’mabu’an dan ‘main’ dengan Hulk (Mark Ruffalo). Scene ‘kayaknya gue kenal deh ...’ antara mereka berdua juga kocak
parah 😎.
Scene doi turun dari kapal dalam keadaan teler jurdun bangetlah 😂 mana diulang lagi 😂 gibliks 😹😹😹.
Banyak yang me-review kalau scene gladiator Thor X Hulk adalah scene terbaik, itu udah pasti ya,
apalagi di saat Loki komentar “that’s
what I feel... ” 😋. Hulk yang
sebelumnya hilang kontak dengan anggota Avengers terdampar di planet Sakaar dan
amnesia lama karena terjebak di ‘dalam’ Hulk. Sebagai anggota paksa tim
Revengers, Hulk adalah satu-satunya yang tidak memiliki hubungan dengan Hela
Kalau di film Marvel sebelumnya Loki digambarkan sebagai pembuat onar, di
film Thor : Ragnarok diperlihatkan bahwa meski culas dan sarkas Loki masih
punya nurani, hubungannya dengan Thor yang awet
tapi rajet menjadi lebih manusiawi,
lebih bersaudara (meski adopsi). Banyak scene dan joke’s yang
menunjukkan kalau ada chemistry
diantara mereka berdua, versi su’udzon-nya
ya... Loki pasti punya rencana jahat cadangan, nggak mungkin juga dong
Loki melewatkan tesseract begitu aja
saat mencari Kepala Surtur 😏.
Sebenernya ya kekuatannya Hela parah gila, ia sanggup membangunkan
pasukannya dan Fenrir (piarannya) dari kematian. Di satu sisi Hela ini jahatnya
kebangetan namun di sisi lain ia adalah pewaris sah takhta Asgard dan ingin
meneruskan legacy-nya Odin, ia
dihilangkan dari sejarah Asgard karena sejarah hanya ditulis oleh bangsa yang
menang *faedah dengerin omongan Pici 😉.
Di masa lalu Odin memang pernah berambisi menguasai semesta, namun melihat
Hela yang semangat banget membantai musuh-musuhnya tanpa ampun membuatnya berfikir
ulang mengenai tujuannnya, genosida tidak akan membuatnya menjadi pemenang
melainkan menjadi pecundang. Demi mencapai tujuan (baru)nya Odin mencampakkan Hela
dan mengabdikan dirinya menjaga semesta demi menebus dosa masa lalunya. Disini baru
deh kepikiran, jangan-jangan turning point-nya Odin adalah saat menemukan
baby Loki, bisa jadi ... 😉
Pencitraan nyaman ala Odin akan sempurna kalau Hela tidak pernah kembali
dari pengasingan, sayangnya... Hela datang disaat yang paling tepat. Thor yang
sama sekali tidak berminat menduduki takhta Asgard VS Loki yang sekalipun
berminat menduduki takhta Asgard namun kepentok dengan statusnya yang Cuma
adopsi. Tanpa perlu perseteruan rumit ala Games of Thrones, Hela menang telak 👑.
Matinya 3 warriors (minus Lady Sif) cukup membuat KZL. Siapa
lagi yang bisa diandalkan Thor di Asgard? Disinilah diperlihatkan betapa
pentingnya Heimdall (Idris Elba), kalau nggak ada Heimdall mungkin Hela udah
mindahin isi neraka ke Asgard. Scene
Heimdall nolongin anak-anak Stark di hutan bener-bener nyentil serial Games of
Thrones yha~. Coba deh hitung berapa jumlah anak-anaknya? Terus urutin gender-nya... Ya kan? Ternyata
anak-anak Stark selama ini diurus Heimdall *heu
Yang bertugas sementara menggantikan Heimdall adalah Skurge (Karl Urban),
karirnya yang mandek menjadikannya pengabdi Hela yang sama sekali nggak loyal. Tadinya
kupikir yang berperan sebagai Skurge adalah aktor yang udah sering jadi
penjahat, eh pas nyari daftar cast-nya
ternyata Karl Urban yang kece, yha~ musynah syudah harafanque melihatnya jadi tim
sukses Avengers.
Banyak perubahan pada Thor, bukan Cuma dari segi penampilannya namun juga
karakternya, kalau di film-film sebelumnya karakter Thor hampir selalu digambarkan
dengan; agak serius dan berwibawa, di Thor: Ragnarok Thor ini... ae lah...
macem jokes receh umat Twitter. Recyehh .. serecyehh-recyehhnya cyn... 🤣🤣🤣
Di awal-awal film kita disuguhi breathtaking
scene; Mjolnir hancur. Bete juga ya
ngebayangin Thor nggak sakti lagi tanpa palunya, sempet kepikiran Thor harus
berserah diri seperti di film pertama supaya Mjolnir bisa kembali utuh dan
balik lagi. Ternyata nggak gitu ya, ada alasan kuat mengapa Mjolnir mesti
dihancurkan. Well... julukan Hammer’s
God syudah so yesterday, lebih cucok Thunder God ⛈. Sepertinya Taiki Waititi ingin
menunjukkan kalau Thor memang benar-benar dewa meski tanpa senjata, yes, tools hanyalah perantara skills.
Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) yang muncul sebagai cameo di awal
film sudah menunjukkan progress yang
signifikan dalam mempelajari mystical
art. Skill-nya sudah berkembang dan terlihat fasih saat menggunakan
kekuatannnya, yang mana mau tak mau
membuatku berfikir ; jangan-jangan nih... sekuelnya lagi digarap 😆
Selain menjadi produser Taiki Waititi juga mengisi suara Korg, alien batu revolusioner yang menjadi teman sejenak
Thor, tak sulit untuk membedakan mana yang benar-benar memiliki sense of humor mana yang tidak.
Dari tone suaranya sudah bisa ditebak
ia adalah tipikal orang yang kocak haha sotoy...
Soundtrack-nya Thor: Ragnarok adalah Immigrant Song yang dipopulerkan oleh Led Zeppelin,
pernah juga jadi soundtrack-nya film The
School of Rock. Makanya tiap kali ada lagu ini yang kebayang malah si Dewey
Finn (Jack Black) lagi nyanyi-nyanyi sok asyik di panggung. Eh, udah pada nonton
belum The School of Rocks?
Meski masih agak sulit untuk menyebut Thor: Ragnarok tanpa embel-embel online di belakangnya ⌣, Thor: Ragnarok ini
adalah film yang paling berwarna diantara film-film superhero Marvel lainnya. Lebih menghibur karena banyak jokes, terlalu banyak malah, tapi
bagus sih karena kita bakal lebih banyak ketawa ketimbang ikutan pusing mikirin
“ini gimana cara matiin si Hela?” *yakali TV 😳.
Bukan Marvel namanya kalau nggak ada linked
credit, bukan Marvel juga namanya
kalau nggak ada spekulasi. Karena semua film superhero Marvel sambung menyambung menjadi satu, maka selalu ada
spekulasi mengenai siapa yang bakalan ketemu siapa di film
selanjutnya atau superhero mana yang
akan difilmkan? Meski sebenarnya kita semua udah tahu ya inti dari film superhero Marvel adalah satu galaxy rebutan batu akik .
In the end...
Me are me...
You are you...
(Thor to Loki in the lift)