Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Actually there is more than these, but remember I’m not writing #myfavoriteplaylist which was ever hype on Instagram, I’d like to share my recent playlist (nowadays), just in case you are curious ;p I know ... mostly is an old song which was listened in high school, yes, my music taste is so old fashion hehe

These playlist picked randomly from my music folder, it means ... I’m not in broken heart mode or whatever that makes me looks so miserable. I’m choosing these song because I want to hear it. You can make it as reference if you bored with your playlist.

Mocca – I Remember
Keira Knightley – Like A Fool
Aditia Sofyan – Adelaide Sky
One Direction – History
Sandy Sondhoro – Tak Pernah Padam
Santana Feat. Michelle Branch – The Game of Love
Andre Hehanusa – Karena Ku Tahu Engkau Begitu
Switchfoot – Always
Barasuara – Bahas Bahasa
The Beach Boy – Wouldn’t It Be Nice
Gloria Jessica –  A Sky Full of Stars
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Ketika penasaran nggak ada yang ngajak bukber (buka bareng) tahun ini.

Aku: Cong, kita ada bukber nggak sih?
Pici: Kayanya ada, tapi gatau tanggal 10 apa 17 Non.
Aku: Ohh... belum pasti ya?
Pici: Emang nggak baca chat di grup?
Aku: Emang ada ya? Eh. Grup yang mana sih?
Pici: Non. Kamu nggak masuk ke grup tenyata hihi...
Aku: -_____-

Semakin tahun esensi bukber ternyata semakin memudar ya, ketika seharusnya bukber menjadi ajang silaturahmi dan temu kangen teman-teman yang udah lama nggak ketemu, sekarang malah menjadi kabur, nggak jelas apa maunya. Baru tahun ini WAG angkatan rusuh gara-gara bukber, padahal biasanya mah adem ayem tentrem macem si Memsye, mau waktunya kapan, tempatnya dimana atau siapa aja yang ikut, seloww...

Sebagai orang ‘awam’ yang baru join lagi di grup, aku cukup terenyuh, kok gini banget ya temen-temenku ini. Kesannya... no offense please... "emang ngebet banget ya bukber di hotel?". Nggak ngerti juga awalnya gimana dan bukan bermaksud untuk menyudutkan atau menyindir teman-teman sekalian ya, tapi emang begitu kesan yang aku tangkap.

Bagi yang sudah berkeluarga pertimbangannya adalah kepraktisan dan children friendly, sedang bagi yang belum berkeluarga pertimbangannya adalah kemacetan khas weekend di Bandung bisa bikin batal puasa haha Bukber di hotel memang asik, tapi bisa nggak sih kita juga memikirkan teman lain yang ingin prepare budget untuk salam tempel saat lebaran?

15 tahun bukan waktu yang sebentar loh untuk bisa saling memahami dan bertoleransi, kalau masih ada yang merasa nggak sreg, mungkin kita memang udah berbedar jalur atau mungkin dia memang egois. Angkatan lain bukber di hotel karena sudah settle dengan kehidupannya, sedangkan rata-rata dari kita masih struggle, pasangan baru menikah lebih banyak pengeluarannya ketimbang kita yang masih single.

Oh iya. Meski masih single, kita ngerti kok gimana caranya pake Go Jek atau Grab Car. Just in case... kalau ada yang mengira kita nggak berdaya karena nggak punya pasangan kang ojek. It was easy to say ‘nanti gampanglah kalau... bla... bla... bla...’ atau ‘iya nanti tinggal... bla... bla... bla...’ kenyatan tidaklah semanis basa basi sistah... Ketika minta banget dikomentarin, tapi sekalinya dikomentarin malah dianggurin itu rasanya kaya baca tweet-nya si @KumahaAingWeh plis euy...

Kita mendadak jadi silent reader karena nggak mau salah kasih komentar di WAG yang lagi panas-panasnya ini. Coba deh pikirin: Apa teman yang di Jakarta perlu berkomentar padahal jelas-jelas nggak akan ikut bukber? Apa teman yang di Yogya perlu kasih rekomendasi hotel padahal nggak akan ikut  bukber? Apa teman yang ada di luar pulau perlu nge-ririweuh padahal nggak akan ikut bukber?

Memang kebanyakan dari kita adalah cewek rumahan jadi bukber seringnya diadakan di rumah ketimbang di mall atau cafe. Aku rasa untuk saat ini bukber di hotel bukanlah opsi yang ideal... mungkin kita mesti menunggu hingga 2-3 tahun lagi untuk bisa bukber di hotel. Saat kita udah pada settle, saat kita nggak perlu khawatir lokasinya kejauhan, saat anak-anak udah pada bisa diajak keluar, saat kita merasa bukber di hotel nggak bikin kebakaran WAG angkatan.

Kita sudah berada di fase mulai ribet mengatur jadwal bukber, bisa karena jarak, bisa karena bentrok dengan bukber kantor atau bukber keluarga. Semua orang memiliki prioritas tersendiri, jadi bukber dengan teman bersifat optional, sebisa mungkin kita mesti saling mengerti dan berlapang hati. Dari WAG angkatan ini aku mendapatkan kosakata baru yakni: bukber tandingan. Bodor ih... kepikiran aja kata-katanya.

Pernah nggak sih kepikiran kalau semakin tua (jirr... KZL) teman-teman juga akan semakin berkurang? Kita ini SMP dan SMA nya barengan, jadi temennya cuma segitu-segitunya doang. Masa sih rusuh gara-gara bukber di hotel? Yaelahhh... kenapa sih teman-teman -___-. Just because we’re not together anymore doesn’t mean we’re not loving each other. Kayanya kita bener-bener butuh piknik deh hehe

Ohya, karena aku baru masuk grup saat situasinya udah agak kondusif, makanya aku nggak tahu kronologinya gimana. Aku baru baca chat kronologinya WAG angkatan saat ketemuan dengan barudak, sengaja minjem smartphone-nya untung chat-nya masih ada haha Kalau ada yang bikin penasaran itu adalah: kenapa aku dikeluarin dari grup??? apa aku bersalah? wkwkwk.

Sekian ah curhatnya... keep calm & mari kita bukber tandingan.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Semakin diundur malah semakin malay kan ...

Sebenarnya, kebanyakan dari kita final project-nya hampir selesai, at least sudah mencapai 80%-90% lah, namun karena diundur jadwalnya kita jadi malay ... nggak on fire lagi, maklum ya lagi puasa hehe

Nah. Karena kebanyakan dari kita juga belum punya pengalaman photoshoot maka diserahkanlah kepada yang sering. Memang ada beberapa orang yang sudah photoshoot duluan dengan pertimbangan jadwal dan tema yang berbeda, sisanya lanjut terus barengan.

Demi budget savings dan berbagai hal lainnya, kita minta Kinan untuk jadi modelnya hehe Dengan pertimbangan badannya Kinan yang petite ala manekin di lab, jadi at least baju yang kita bikin pasti muat di dia.

OK.

Model P

Photographer ?

(^.^): Ehm ... Krishna mau nggak jadi photographer kita? *pertanyaan H2C di grup WA
(*.*): Yuk ah ...
(*.*): Eh. Mau photoshoot dimana?

Err ... dimana ya? haha 
Jeje yang lagi magang di Bali sempet ngebantuin booking studio, Cuma sayang studionya penuh. Berdasarkan pengamatan via IG ada beberapa option studio yaitu @velluce @flashofoundationbdg @hipno, @unique dan @pixtoworld. Mungkin karena kita terlalu mepet booking-nya jadi nggak kebagian slot,  satu-satunya yang masih available ya di @pixtoworld.

FYI. Katanya baru kali ini Kinan photoshoot expression-nya sambil senyum, biasanya mah nggak karena picture image di socmed-nya nggak begitu. Dan katanya lagi, baru kali ini photoshoot bajunya banyak banget, biasanya 3-5 baju untuk sekali photoshoot dan itu seharian, lah ini ... 6 baju untuk photoshoot selama ± 2 jam.

Kalau kata Susy sih 3 M. Murah. Meriah. Muntah.


Thanks to Kinan yang mau-maunya jadi model ber-jama’ah meski udah photoshoot duluan, also thanks to Khrisna yang mau-maunya jadi photographer meski udah nggak ngelanjutin lagi. May the force be with you ... 

When my outfit cheering up my day ... aaeelah ... (ketika caption tak seindah kenyataan). 

Shoot me peace v(^.^)
What she need to be as sweet as Aelke is Pocari Sweat ...

Jump! Jump! Jump!

Nice shoes BTW :)


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Doctor Strange adalah spin off dari superhero Marvel yang akhirnya ‘kebagian jatah’ untuk difilmkan, ceritanya masih seputar the dark world dan infinity stone yang menjadi rebutan seluruh galaksi. Bosan? Iya sih ... 😐 Tapi ini kan Marvel, suatu saat nanti pasti ‘kebagian jatah’ juga kan di The Avengers hehe

Menariknya, Doctor Strange ini diperankan oleh Bennedict Cumberbatch yang menuai pujian berkat perannya sebagai Alan Turing di film The Imitation Game, yang mana image-nya jauh dari kata action. Sedangkan lawan mainnya yaitu Rachel McAdams bisa dibilang adalah biangnya drama romantis karena keterlibatannya dalam film semacam The Note Book dan Someday.

Dr. Stephen Strange (Bennedict Cumberbatch) adalah seorang dokter ahli bedah yang mengalami kecelakaan saat akan menghadiri Neuroloical Society bersama Dr. Christine Palmer (Rachel McAdams), kecelakaan tersebut tak hanya membuatnya cacat namun juga merengggut karirnya sebagai seorang dokter ahli bedah.😭

Dalam usahanya untuk sembuh Dr. Strange tanpa sengaja bertemu dengan Jonathan Pangborn, salah satu calon pasien yang pernah ditolaknya dulu. Jonathan memberitahunya tentang suatu tempat bernama Kamar-Taj yang membantunya pulih.

Ia lalu pergi ke kathmandu Nepal untuk mencari Kamar-Taj, beruntung ia bertemu Mordo saat sedang dipukuli bandit yang menginginkan jam tangannya. Mordo tak hanya mengantarkannya pada Kamar-Taj namun juga kepada The Ancient One (Tilda Swinton) pemimpin mereka yang immortal.

Meski awalnya ditolak, namun akhirnya the Ancient One memberikannya izin untuk tinggal di Kamar-Taj. Dr. Strange tak hanya belajar mengenai mystic art dan menemukan bahwa kamar-Taj merupakan centre yang menghubungkan 3 sanctum (tempat suci/berlindung) di dunia yaitu New York sanctum, London sanctum dan Hong Kong sanctum.

Didorong rasa penasaran, Dr. Strange meminjam Book of Caliogstro milik The Ancient One, buku tersebut memandunya untuk bisa memanipulasi waktu menggunakan kekuatan The Eye of Agamotto. Ketika The Ancient One, Mordo dan Wong memergokinya berusaha mengembalikan halaman yang hilang, muncul penjaga New York sanctum yang melarikan diri dari Kaelicius.

Kaelicius ini sebenarnya adalah murid The Ancient One yang memilih untuk menghamba pada Dormammu penguasa The Dark Dimension, secara garis besar karekter Kaelicius mirip dengan Anakin Skywalker di Star Wars.

Dr. Strange terlempar ke London sanctum dan melihat Kaelicius membunuh penjaganya dan memburunya. Beruntung, ia diselamatkan oleh The Cloak of Levitation yang kelak menjadi relic-nya dan lantas menemui Catherine untuk mengobati lukanya. 

Ketika kembali ke London sanctum, Dr. Strange terlibat perdebatan dengan The Ancient One dan Mordo yang membuatnya mempertanyakan apa tujuannya. Then, Kaelicius kembali lagi dan memburu mereka.

Meski mengingatkan film Inception dan Upside Down, scene-nya kejar-kejarannya benar-benar keren, serasa lagi mimpi 😁 Pada perkelahian ini The Ancient One terbunuh oleh Kaelicius dan satu-satunya sanctum yang tersisa hanyalah Hong Kong sanctum yang dijaga oleh Wong.

Mau tak mau Dr. Strange dan Mordo pergi ke Hong Kong sanctum, ketika sampai keadaan Hong Kong sanctum dan sekitarnya sudah kacau karena portal The Dark Dimension sudah terbuka. Tak ingin menunda lama, Dr. Strange kemudian menggunakan kekuatan The Eye of Agamotto untuk memutar balikkan waktu.

Kaelicius yang melihatnya kemudian berusaha untuk menghentikan Dr. Strange dan membunuhnya. Dalam keadaan terjepit itulah Dr. Strange memberanikan diri untuk menemui Dormammu untuk bernegosiasi. Sumpah! Ini adalah adalah scene terkonyol di sepanjang film melebihi ‘Try me, Beyonce...’ haha ‘Dormammu... I’ve come to bargain...’.

Dormammu yang kesal akhrinya mau menerima tawaran Dr. Strange dan menutup portal The dark Dimension. Dr. Strange dan Mordo pun berpisah karena memilih jalan yang berbeda, meski kemungkinan besarnya mereka akan kembali reuni di entah film mana selanjutnya.

Secara keseluruhan Doctor Strange memiliki style yang merupakan perpaduan antara Inception dan serial animasi Avatar (Aang), sedangkan untuk kostum yang Dr. Strange kenakan agak sedikit mirip dengan The Little Finger di serial Games of Thrones (mungkin karena perawakannya hampir mirip) dan The Cloak of Levitation-nya sendiri mengingatkan akan Invisible Cloak-nya Harry Potter.

Visual effect Doctor Strange kurang lebih mirip dengan The Fantastic Beast and Where to Find Them, yaitu pada scene yang menggunakan teknik reverse (putar balik). Scene disaat para Auror mengembalikan kota New York pada keadaan semula dan scene disaat Doctor Strange memutar balikkan waktu di Hong Kong sanctum. Yes. Keren...

Sayang The Ancient One mati, padahal visual effect yang jadi ciri khasnya adalah yang paling gorgeous. Kaya itu loh... teropong yang bisa membuat ilusi segi 6, dulu waktu SD seing dijual Mang-mang di sekolah.

Dari semua film superhero Marvel, Doctor Strange ini adalah yang paling kaya visual effect-nya (dalam hal mewujudkan imajinasi) dibandingkan film lainnya. Meski sebenarnya ada beberapa plot hole yang membuatnya jadi ‘krikk... krikk...’ hehe 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

You couldn’t force someone to love you only because you loved him. It was hurt to know that somebody you love isn’t feeling the same as you do, but it would be hurting you more if you still being stubborn.

Ika Natassa may be written the more you make me suffer the more I find I love you on Antologi Rasa. You know what? It’s too cliché. How long it would last?

Talking about your suffering maybe could change his mind about choosing you, but it never change my mind about you. Yes. Everybody would be claiming as the unluckiest people if talking about their sufferings. I don’t say you couldn’t talk about your suffering but please... think first. Do you want him loves you because you are so pitiful?

Personally. I don’t want to get pity of love. I don’t want to be loved because I’m so pitiful, so poor, so miserable so blued or so whatever. I want to be loved because I deserved it.
Why I’m saying this?

I should admit that I hate to see you fooling yourself because it makes pity on you.

Not everyone really cares about your suffering, sometimes they are just curious...

A year ago, I had some trouble with my ex ex-girlfriend, I don’t know how and why she called me several times and kept asking me to meet her. FYI. I don’t blame her curiosity, but I blame the one who gave her my number 😠

We started with an awkward situation, she is insulting me like crazy for a moment before interrogating me about my relationship status. Then, she told me about her sufferings.

My brain responds by: Seriously? Did she need to do this? 😪

She told me that she is an orphan and raised well by her (step) family, life is hard on her because she is had a serious illness which makes her life so suffering. She also had financial difficulties during college which makes her delay her education. Last, my ex broke her heart after all those things between them.

I kept asking a question in my mind.

Do I need to have pity on her sufferings?

I don’t think so... Her suffering is hers and I don’t need to add things like that as a consideration of my move. Sorry to say, but I feel someone doesn’t have dignity if using their suffering as an excuse because it means they didn’t have anything left to win the game even before it started.

Chairil Anwar wrote ‘nasib adalah kesunyian masing-masing’ (fate is a personal solitude), I totally agree with him.

The only reason that makes me let him go even (if) he doesn’t want to is because I (still) can live without him, but she is don’t.

I had learned from Indonesian Idols, no matter compatible you are or perfect you are, the public would love the sufferer one. Because (s)he is urgently needed help rather than you. You still had a chance to bloom, but this is the only chance for (s)he. So... let it go.

Still, think suffering could make you win?

When you told your friend he is very kind to you and treats you as a princess like no one ever, please make sure is he really into you or not. Because maybe you had too many expectations of something that you never really had.

And when it’s come down, you should have to blame the suffering on someone that worthed to be blamed.

A someone like me *sigh 😐

Again. Why I’m saying this?

Because sometimes I feel that way. Maybe I watched too much drama or FTV. But let’s take a break ...

In a common drama story, most of the female cast describing as innocent, sloppy, and original which makes her role so interesting. She met a super-eligible guy accidentally and fell in love with each other. One day an ex-girlfriend of that super-eligible guy comes back from abroad and ruins their relationship successfully.

Have you been noticed that the ex-girlfriend of super eligible guy mostly described as a model or designer? Or anything that related to beautifulness and power? She also should be beautiful, tall, had a good manner, and everything that she (super eligible guy girlfriend) never had.

Why an ex-girlfriend should be described as a threat?

I don’t know why. But as far as I know, the reality is more cruel than drama.

Mostly, the girlfriend's protection is more dangerous than the threat itself. One of my friends is so jealous of her boyfriend's classmate, she is very worried that one day her boyfriend would leave her. She tried to keep her boyfriend close to her aggressively, which looked annoying (even) to me.

Yes. She is watching her boyfriend as a watchdog, trying to enter the inner circle of her boyfriend, make a move to get attention, and is always involved in her boyfriend's business. Finally. It ended up when her boyfriend classmate have a boyfriend.
When I asked her why she do those stuff? She answered ‘Because I realize she is better than me’.

She is suffering and blames her suffering on someone that worthed to be blamed. And yeah, she wouldn’t stop until makes sure that she is out of the market. It’s the only way to calm herself from the paranoia. She should be thank you rather than suspicious of him. No matter how jealous she is, he still stays to be on her side.

See. Suffering makes you more suffer.

For me, high school is the worst.

I may not include as the mean girl or it girls level in high school, but I’m just the kind of girl who has everything that every girl wanted, I’m (a little bit) popular, I had good friends, I’m had a best friend and I’ve had a boyfriend. So far my life was so normal as it can be ...

Until one day frienemies ruin my life. She was my friend. Was ... but now she wasn’t. What kind of friend tried to throw you down and enjoy every moment of watching you fall down?

I got bullied by 10 of 12 classes at my school because of her. Yes. They did. She wrote a letter and talked personally to at least one person in every class, that I’m the hypocrite who backstabbed her by stealing her boyfriend (which is actually mine) without shame.

She told everybody who curious about her suffering and blamed me as the reason behind her suffering which is actually never happened. It was like we are switched, she became me and I became her. What she said to them happened only in her imagination.

At first, I didn’t notice but day after day the intensity of the bullying increased, especially when I got the gift. The world seems so cruel to me, everything I did is very matter to them, and need to be bullied.

People may wonder why I never asked why she did those things to me. I already knew... she is too suffer to see me have everything that she wanted. But, just because I had everything that she wanted doesn’t mean anyone could steal it from me.

Just remember...

No matter how suffering you are. Never steal someone's happiness because you are happy less.

Like it or not, just deal with it.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (21)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (2)
    • ▼  Aug (2)
      • Pirates of the Carribean Movies
      • Diam Itu (C)Emas

SERIES

Book Annual Post Quaranthings Screen Shopping Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Dinda Puspitasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kae Pratiwi
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Mira Afianti
  • Monster Buaya
  • N Journal
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Check This Too

  • Minimalist Baker
  • Spice The Plate

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Community

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates