Menu

  • 🎀 Home
  • Hello ~
  • 📌 Place
  • 🔥 Space
  • 🍊 Taste
  • 🌼 Personal Thoughts
  • 🎬 Spoiler
  • 🎨 Studio
  • ➕ Extra

demilestari

Powered by Blogger.

Hello~

Sebelum meneruskan membaca post-ku ada baiknya kalyan membaca post-nya Bandung Diary yang ini, aku ingin kita berada di frekuensi yang sama saat mendefiniskan istilah ‘ngopi’ 😉. Sebagai warga Jawa Barat tentcunya kita faham betul bahwa ‘ngopi’ nggak selalu berarti minum kopi, melainkan minum teh atau apa gitu yang cocok disandingkan dengan jajanan pasar yang digorang-goreng atau kukas-kukus. Kuyakin bukan hanya aku yang terbiasa dengan aktivitas ‘ngopi’ di pagi hari ini, kalyan begini juga kan? Ayo ngaku wkwkwk 😂

Saat kecil aku pernah ‘dititipkan’ di rumah Mbah di kampung makanya aku jadi terbiasa untuk memulai hari dengan ikut ngobrol sambil ‘ngopi’. Saat dini hari (bahkan sebelum azan subuh) byasanya di atas meja udah tersedia satu teko berisi teh tawar hangat dan gula di wadah terpisah, kalau mau kopi monggo bikin sendiri 😊. Otentcu… belum lengkap ‘ngopi’ tanpa opieun yekan 😁 dan sebagaimana warga Jawa Barat pada umumnya, ngopi ini berbeza dari sarapan 😘.

Sebagai anak kecil, aku sebel banget kalau opieun-nya sebatas singkong atau ubi kukus, tuwir banget kesannya 😁 Karenanya aku akan menunggu Ma (*lupa lagi siapa namanya, yang kuingat hanyalah giginya yang terbuat dari emas 🦷) lewat dengan nyiru-nya yang dipenuhi jajanan. Kadang beli surabi, kadang beli leupeut, kadang beli ketan goreng, kadang beli pisang goreng, kadang beli gemblong, kadang beli kue ali. Per-aci-an sana minggir dulu… kita belum kenalan 😏.

Makanya saat tren ‘ngopi’ menghampiri kawula muda dan melahirkan coffee shop, I’m not getting into it.

Yha~ aku memang bukan market-nya 😁.

Beberapa tahun terakhir coffee shop masuk ke list jalan jajan, karena varian menu-nya udah terasa lebih humble bagi kita yang nggak skena-skena banget. Karena yang sebenarnya kita butuhkan hanyalah tempat yang nyaman untuk ngobrol ngalor ngidul, opieun-nya mah bebas pisan *bukan terserah 😅. Bisa kopi, bisa teh, bisa jus, bisa cendol, bisa croissant, bisa cookies, bisa pizza, bisa cireng, bisa tahu cabe garam, bisa kue-kue lucu atau bala-bala fancy.

Di bawah ini adalah list tempat ngopi (yang ada menu kopinya) yang pernah kita kunjungi. Kalau kalyan berencana ke Bandung dan mencari tempat ngopi yang enakeun untuk ngobrol bareng bestie, list di bawah ini bisa menjadi pertimbangan kalyan saat memilih. Perlu diingat, bagimu taste-mu bagiku taste-ku. Semua yang kutulis berdasarkan preferensiku belaka, selera kita bisa sama bisa juga nggak.

List-nya tersusun sesuai abjad.

BLUE DOORS
Jl. Alkateri No. 1, Banceuy, Bandung

Seingatku Blue Doors ini berada di era yang sama dengan The Yellow Truck dan Two Hands Full, yha~ ini adalah eranya nge-tag teman ngopi di Path 😁. Kita mampir ke Blue Doors dalam perjalanan menuju Kings, lokasinya hook di pertigaan Jl. Alkateri sebelum Kedai Kopi Purnama. Kurasa cara terbaik menuju ke Blue Doors adalah dengan berjalan kaki karena area parkirnya terbatas dan jalannya padat. Untuk review-nya kalyan bisa baca disini ya.

KOPI CANTEL
Jl. Progo No. 34, Riau, Bandung

Pernah nggak sih lewat di FYP kalyan konten TikTok yang: sebutkan kopi favorite kalyan di Bandung. Salah satu yang paling sering disebut adalah Kopi Cantel, dalam bahasa Sunda cantel berarti kait, pacantel berarti berkait, pacantel-cantel berarti saling berkait, plis cmiiw ya Deya 😆. Pacantel adalah pinky promise dalam bahasa Sunda, suatu pertanda kita kembali berbaikan setelah bertikai. Ingat-ingat lagi deh… siapa partner cantelan kalyan dulu? Cantelan ya, bukan cantengan 😅.

Kita mengakui bahwa Kopi Cantel ini sangat beyond expectation, minuman dan makanannya OK, tempatnya nyaman, parkirannya luas dan service-nya juara. Serius deh ini. Waitress-nya nggak keberatan saat kita ingin melihat-lihat spot meja yang kosong, pun security yang memayungi kita menuju mobil 🥺. Main dish-nya menggoda naluri namun karena kita udah makan jadinya order cemilannya aja, porsi sharing menu-nya pas. Untuk rasanya cemilannya aku sih yes, cuma agak seret karena nggak minum air tawar 😁.

4/5 BBQ Cheese French Fries 35K
4/5 Roti Kaya 48K
3/5 Es Kopi Susu Cantel 23K


KOPI TOKO DJAWA
Jl. Braga No. 81, Braga, Bandung

Mungkin kalyan pernah pernah ingat gimana hype-nya Kopi Toko Djawa dulu, pokoknya belum ke Braga kalau belum ke Kopi Toko Djawa. Aku dan Icunk pertama kali ke Kopi Toko Djawa saat awal-awal tinggal di Bandung, 6-7 tahun yang lalu *kalem, kita berjiwa muda kok 😏. Tadinya kita mau minum di tempat biar kaya rang-o-rang yang malam minggunya nongkrong terus di-update di IG story. Eh ternyata disana rame dongs, semua orang pada ngobrol dengan asyik, sedang kita… cukup jadi pendengar 🥺.

Setelahnya kita beberapa kali mampir di Kopi Toko Djawa, mostly gegara bingung mau ngapain lagi di Braga. Kurasa waktu yang tepat untuk mampir di Kopi Toko Djawa adalah pagi hari, karena kita bisa menikmati Braga yang mulai bangun sambil minum kopi di dalam cup. Jangan lupa intip koleksi bacaannya yang beragam, aku bahkan sempat membaca novel Mira W. disana 😆. Kalau kalyan ingin mencoba menu selain es kopi dan es kopi awan, kalyan bisa bisa mencoba Affogato-nya.

4/5 Es Kopi Toko Djawa 20K
4/5 Affogato 20K

percayalah... yang di belakang bukan mazkun 😁

LITTLE CONTRAST
Jl. Nanas No. 11, Riau, Bandung

Sejak tahun lalu Little Contrast ini udah wara-wiri di IG story mantemanku sekalyan, so creamy… so yummy… so nice… so good… sosis kali ah 😂 Kita udah memasukkan Little Contrast ini ke list jalan jajan namun ke-skip mulu, Little Contrast punya beberapa cabang dan yang terdekat berlokasi di Braga. Saat jalan jajan ke Braga, aku dan Icunk pernah mencari Little Contrast namun nggak ketemu dongs, sampai saat post ini ditulis aku belum menemukan Little Contrast Braga. FYI aja yaini, kali aja manteman mau spill patokannya 🥺.

Setelah ke-skip mulu akhirnya kita mampir ke Little Contrast yang di Jl. Nanas, karena lokasinya berada di pemukiman sebrang IBCC kita agak kesulitan mencari area parkir. Oh ya, Little Contrast yang di Jl. Nanas ini nggak kurekomendasikan bagi kalyan yang ingin nongkrong berlama-lama atau yang bestie-nya banyak ya karena agak pak pik pek. Business area-nya hanya seteras-eun aja kita bahkan nggak ngeh ada @gigabites disitu, yha~ mungkin sebaiknya di take away aja.

4/5 Es Kopi Susu Little Contrast 28K


MAKMUR JAYA COFFEE ROASTER
Jl. Lengkong Besar No. 62, Lengkong, Bandung

Meski namanya kurang meyakinkan untuk jadi nama kopisop, Makmur Jaya ini adalah satu kopisop yang (kalau bisa) jangan ke-skip kalau kalyan mampir ke Bandung✨. Aku tahu Makmur Jaya ini dari IG- story Delia yang rekomendasinya jarang gagal, ma’acih eaa. Kita mampir di Makmur Jaya cabang Lengkong karena kebetulan lagi lewat dekat situ, tempatnya so far so good dan kita memilih duduk di luar biar bisa ngobrol dengan suasana yang lebih fresh.

Makmur Jaya memang nggak se-fancy Blue Doors karena image-nya macem toko bangunan wkwk Tapi nggak usah khawatir rasanya OK ya manteman, pilihan menu-nya nggak banyak jadi kita bisa gercep memilih 😁. Kurasa Makmur Jaya ini akan cucok bagi kalyan *terutama warga Bandung yang ingin ngopi enak dengan harga yang humble. Mereka juga menjual cemilan macem croissant dan cookies, tapi kita nggak beli sih jadi kita belum gimana rasanya.

4/5 White Latte 25K
4/5 Matcha Latte 25K


MASAGI KOFFEE
Jl. Gunung Kareumbi No. 1B, Ciumbuleuit, Bandung

Konon, untuk mengetahui apakah seseorang itu orang Bandung asli atau bukan kita bisa mengeceknya dengan Ciumbuleuit 😁. Untuk orang Bandung asli menyebut Ciumbuleuit adalah hal yang mudah, namun bagi orang luar Bandung pronunciation-nya Ciumbuleuit sungguh sangat belibet. Bahkan untuk orang Sunda sepertiku menyebut Ciumbuleuit secara fasih butuh latihan, pun dengan Cikudapateuh dan Nyengseret. Kalyan bisa nggak nih menyebut Ciumbuleuit dalam satu kata utuh? 😅.

Kita mampir ke Masagi Koffee karena tertarik dengan review-nya rang-o-rang yang bilang bahwa Masagi Koffee ini adalah tempat yang cozy untuk ngobrol karena area outdoor-nya yang luas. Yha~ that’s right manteman. Sayangnya reviewer-nya nggak bilang untuk prepare losion anti nyamuk 😂. Kita menghabiskan waktu cukup lama disini dan yha~ kurekomendasikan Masagi Koffee ini bagi manteman yang ingin ngopi sambil membawa bocil.

5/5 Coconut Water 30K
4/5 Aren Latte 37K
3/5 Carrot Cake 38K


SEJIWA COFFEE
Jl. Progo No. 15, Riau, Bandung

Kita menemukan Sejiwa Coffee ini saat jalan-jalan mencari tempat ngopi yang nyaman, sebelumnya kita ke Wheels Coffee di Uniqlo Heritage namun waiting list-nya bikin mundur. Maap… kita nggak segabut itu 😁. Meski nggak sepopuler kopi fancy lainnya, Sejiwa Coffee ini mayan sering muncul tab explore IG-ku, di tab explores kalyan ada nggak? Sejiwa Coffee ini lokasinya berada di sebrang The Hummingbird di Jl. Progo, kalyan pasti langsung ngeh deh karena bangunannya cakep hehe

Untuk tempatnya sih OK ya, nyaman untuk ngobrol karena space antar mejanya lega dan ada tanaman yang bikin mata syeger. Concern-nya hanyalah area parkir yang terbatas, terutama untuk mobil ya kalau motor mah masih bisa diusahakan. FYI. Kalau kalyan ingin beredar di area Riau, Progo, Banda dan sekitarnya, kalyan bisa parkir di Graha Pos. Karena kita ke Sejiwa Coffee-nya udah lama, aku hanya ingat order-anku aja yang Icunk dan Deya mah udah lupa 😅

3/5 Ice Cheese Latte 39K

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Udah hampir 2 minggu sejak Pemilu 2024 dilaksanakan, namun euphoria-nya masih terasa. Entah itu di TV, di medsos, di kantor, di keseharian semuanya pada ngobrolin pemilu, bedanya kini kita berjibaku di kolom komentar dan saling stitch video 😅. Melelahkan sekali yekan… makanya yuk bisa yuk selesai di satu putaran, apakah kalyan nggak ingin Ramadan yang ademnya nyesss macem ubin masjid?! 🙃.

Tadinya aku berencana menikmati minggu tenang paska pemilu dengan nonton quick count sambil menunggu kepastian, apakah pemilu akan berakhir dalam 1 putaran atau berlanjut ke putaran ke 2. Makanya aku nge-skip cuti di long weekend (isra mi'raj dan imlek) dan memilih untuk cuti 2 hari setelah pemilu. Selama cuti aku nggak banyak beraktivitas karena tetiba flu 🤧, that’s why kita baru sempat mengeksekusi puff pastry-nya saat ada Bi Kenda.

Biar nyaman membacanya, kubikin highlight ya…

PEMILU 2024
Di hari pemilu, hujan turun sejak pagi yang mana bikin badan auto mager dan menolak mandi 😁. Kita berangkat agak siang ke TPS, di tengah perjalanan kursi roda mama terbentur aspal dan bikin roda depannya bengkok, alhasil mama dipapah sampai TPS. Tangan kanan untuk memegang payung, tangan kiri untuk dipegang mama. Oh ya, TPS-nya berlokasi di SD-ku makanya kita jalan kaki, tapi pulangnya kita naik Grab kok 😆.

Petugas di TPS memberikan kursi untuk mama duduk di bilik suara, makin anteng aja yekan beliau membaca nama caleg-nya satu persatu. Mana ada acara nge-lag segala… ini siapa? Kok nggak kenal? Sama Ma… aku cuma kenal Komeng dan Jihan Fahira 😁, sisanya mah bhay! Pemilu 2024 ini vibes-nya macem Idul Fitri, kita bertemu dengan rang-o-rang yang sebelumnya invisible, tetangga lama yang belum urus surat pindah, tetangga baru yang tahu-tahu ada, teman sekolahku serta orang tuanya.

ANISA - PRORORO - JANGGAR
Di pemilu 2024 ini ada 3 pasang capres yang berpartisipasi yakni Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Biar lebih ikrib mari kita sebut mereka dengan Anisa, Prororo dan Janggar. FYI, Prororo dan Janggar adalah julukan yang tercipta dari interaksi natural 2 bocil yang berlarian, sedang Anisa adalah julukan yang tercipta dari netizen untuk melengkapi Prororo dan Janggar.

PENDUKUNG MILITAN
Sejak masa kampanye orang tuaku mewanti-wanti agar aku menyamakan pilihan capres dengan mereka, ayo ngaku, kalyan begini juga kan? *cari teman 😁. Karena sebagai muslim kita wajib memilih pemimpin yang beriman, berakhlak dan beragama. Insya Allah Anisa adalah pemimpin yang diridhoi oleh Allah SWT, Anisa adalah hamba terpilih yang memenuhi 4 kriteria sifat rasul yakni shiddiq, amanah, tabligh dan fathonah. Aamiin bu haji... 🤲🏻. Iya Amin. Anies dan Cak Imin 🙃.

Saat kuingatkan bahwa pemilu bertujuan untuk memilih pemimpin negara bukan pemimpin umat, yang ada aku malah diceramahi tentang kafir, kiamat dan neraka 🥺. Udah nggak terhitung berapa kali dalam sehari WAG di-spam video Anisa 😅, udah nggak terhitung berapa kali kita (aku dan Widy) disapa salam cerdas 😎, udah nggak terhitung berapa kali PP WA orang tuaku berganti menjadi foto official Anies – Ehsan 👥. Kalau pilihannya adalah cerdas atau waras aku sih lebih memilih waras 🙏🏻.

ANISA’S EFFECT
Kukira hanya aku yang kewalahan menghadapi Anisa’s effect, ternyata manteman *siapa lagi 😅 merasakan hal yang sama. Anisa’a effect adalah salah satu alasan mengapa aku membatasi interaksi di medsos, ngeri cuy… macem nggak pernah belajar kewarganegaraan 🙃. Bahkan kita yang nggak ngapa-ngapain (passive user) dihina-hina mulu, dikatain nggak cerdas, ditolak masuk surga. Iyadeh si paling Ravenclaw… kita mah Slytherin fafifu wasweswos bersiasat mencapai tangga kejayaan 😌.

Kita mesti mengakui bahwa Anisa memiliki keahlian yang baik dalam bertutur kata, penyampaian materinya enak dan point-nya terstruktur. Ide dan gagasan yang ditawarkannya menggugah meski agak ngawang-ngawang. Sayangnya, konsep pendekatan agama yang Anisa pilih nggak sejalan dengan visi misiku sebagai pemilih di pemilu 2024 yakni memilih pemimpin negara 🔥👊🏻🔥. Dan ketidakmampuan Anisa dalam mengendalikan pendukungnya sendiri bikinku semakin yakin bahwa he’s not the one 😶.

SILENT MAJORITY VOTER'S SUPREMACY
Kalyan luar biasa *pake suaranya Ariel 🤣🤣🤣

QUICK COUNT
Berdasarkan quick count yang diadakan oleh beberapa lembaga survei, Prororo mengungguli Anisa dan Janggar dengan presentase perolehan suara diatas 50%. Aku sih yes ya, kalau bisa selesai 1 putaran mengapa mesti 2 putaran? 😁 Semua capres tentcunya berusaha keras memenangkan pemilu 2024, dengan cara yang baik atau dengan cara yang buruk. Aku nggak ingin membahas kecurangan atau gugatan hasil pemilu ya karena udah diwakilkan oleh WIR yang patroli di medsos.

Saat Prororo mendeklarasikan kemenangan jalur quick count, manteman mutual-ku pada bikin mixed feelings story, yang kurvanya berada di antara sinis dan kanyeunyeuri 😅. Amazed banget rasanya baca emotional story mutual-ku yang merasa terdzalimi gegera capres pilihannya kalah, well… kalau kalyan siap menang mestinya kalyan siap kalah dongs *sekedar mengingatkan 😇. Kalyan berdoa di medsos agar diberikan pemimpin terbaik, namun ketika Allah mengabulkan doa kalyan mengapa malah ditolak? 😅 🤔 *pertanyaan penting *harap dijawab.

Biar adil 😂🤣


EKSPEKTASI YANG TERDUGA
Mungkin lewat di feeds kalyan potongan video saat Janggar bertanya kepada wartawan: kalyan percaya suara saya segini??? Yha~ AKU-PERCAYA-BANGET 🥲. Setelah membandingkan visi misi semua capres aku sampai pada kesimpulan bahwa Janggar nggak berhasil menemukan core dari visi misinya sendiri. Anisa menawarkan perubahan, Prororo menawarkan keberlanjutan sedang Janggar… teu kaditu teu kadieu, makanya wajar kalau suaranya jeblok hampir di semua TPS.

PERSETERUAN AKAN BERLANJUT
Sambil menunggu input data KPU rampung, situesyen di TikTok mulai menghangat imbas saling stitch video dari pendukung lintas capres. Program makan siang gratis untuk anak-anak dianggap kurang ideal karena udah ada program Jum’at Berkah 🤨, maaf mb… perbandingannya nggak apple to apple 🙏🏻. Jujur aku nggak faham bagaimana skema yang ada di benak rang-o-rang, namun aku setuju dengan pendapat salah satu Tiktoker di kolom komentar: heran gue waktu kampanye (programnya) dihina giliran Prororo menang ditanyain mulu 😂😂😂.

Kurasa perseteruan pemilu masih akan berlanjut hingga entah kapan…

Kekalahan Anisa dan Janggar seharusnya jadi reminder untuk politisi lainnya, bahwa manners maketh man ✨. Aku jelas nggak setuju dengan pemilu ulang, gap perolehan suara Proro dengan Anisa dan Janggar terlalu jauh untuk bisa diperkarakan. Pun, kalau hasilnya tetap sama apakah Anisa dan Janggar akan tetap menerimanya? 🤔 Kurasa pemilu ulang nggak lebih dari upaya mengumpulkan harga diri yang berceceran 🥲. Kalau masih keukeuh pemilu ulang pastikan mereka yang menanggung biaya dan mempersiapkan penyelenggaraannya. Aku yang cuma datang aja capek 😅.

PENGAMAT DADAKAN
Pemilu 2024 ini banyak memberikan pelajaran, salah satunya nggak bersikap pongah dan berlaku rendah. Kupikir Anisa dan Ganjar seharusnya bersikap legowo mempersiapkan partainya menjadi oposisi. Yha~ seperti yang kita tahu Megachan selalu all out saat menyuarakan kepentingan rakyat, entah dengan pengerahan massa 🔴, berorasi 📢, atau menangis 😭 saat BBM naik. Setelah 10 tahun menjadi koalisi kurasa udah saatnya Megachan kembali ke khittoh-nya sebagai oposisi. Seriously, she’s nailed it! 🔥😎🔥.

Indonesia menganut system pemerintahan presidensial, dimana presiden dan DPR memiliki kedudukan yang setara, presiden adalah pemegang kekuasaan eksekutif sedang DPR adalah pemegang kekuasaan legislative. That’s why kita disarankan untuk memilih caleg dari partai yang bersebrangan dengan partai capres yang dipilih. Meski Ganjar nggak berhasil memenangkan pemilu 2024, Megachan berhasil membawa partainya ke DPR, jangan lupa bersyukur ya bunda 🤲🏻😉.

***

Terima kasih udah membaca sampai selesai, post ini terdiri lebih dari 1000 kata loh… haha Post-nya masih akan berlanjut sampai presiden Indonesia ke 8 dilantik 😂. Kalyan boleh unfollow aku di medsos kalau merasa nggak nyaman paska membaca post ini. Semua yang kutulis berdasarkan experience pribadi dan aku nggak terafiliasi dengan salah satu capres *yakali ada yang mengira aku jadi you-know-who 😁.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
photo by alleksana

Hello~

Happy Valection Day everyone… marki nyari promo jajanan 😁.

Di tahun politik in tensi ketegangan dan nyambat rang-o-rang meningkat, mau itu dunia maya atau dunia fana~ Apa pun obrolannya closing-annya pasti tentang pemilu dan kampanye dikit-dikit capres pilihannya😅. Dibandingkan dengan pemilu 2019 aku merasa pemilu 2024 ini lebih barbar dan berantakan, udah nggak terhitung berapa banyak pelanggaran yang terjadi selama periode kampanye, pun dengan gimmick nggak penting yang malah bikin il-feel 🤢.

Pemilu 2024 diadakan 2 kali putaran, dengan 3 pilihan capresnya yakni: Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming dan Ganjar Pranowo – Mahfud MD. Kuyakin bukan hanya aku yang menginginkan pemilu diadakan 1 putaran, capek aja gitu… 😅. Sampai saat post ini ditulis aku masih belum menentukan akan memilih capres yang mana, semua capres memiliki plus minus and… nobody was perfect.

Aku nggak begitu mengikuti berita tentang pemilu 2024 macem pemilu 2019 karena pasti gitu-gitu aja. Social media detox-ku masih akan berlanjut karena aku nggak siap dengan tsunami konten pemilu, asli, overload data bikin puyeng 😆. Aku udah nge-mute beberapa keywords yang berhubungan dengan pemilu 2024, sialnya keywords-nya berkembang dan bikin threads-nya tetap muncul.

Aku bahkan nggak nonton satu pun Debat Capres karena kutahu netizen akan bikin video rekapannya. Namun aku setuju dengan statement-nya Sujiwo Tejo di salah satu interview-nya, yakni bahwa politik adalah persoalan waktu.

*** 

KAMPANYE KREATIF
Satu-satunya yang kusuka dari pemilu 2024 adalah kampanye kreatifnya. Ya… Ya… Ya… aku tahu sebagian dari kalyan mencibir karakter 3D (bukan AI) milik Prabowo – Gibran yang gemoy, but honestly we couldn’t deny that their campaign works so bad especially for kids 😉. Aku jelas excited banget dengan haveaniesday, lucu aja gitu kalau bisa bikin ginian sendiri. Aku akui bahwa di pemilu 2024 tim kreatif semua capres bekerja gigih untuk merangkul kawula muda khususon Gen-Z.

BUZZERS SIALAN
Yha~ pokoknya aku jengkel sejengkel-jengkelnya dengan buzzers yang kerjaannya mengaburkan batas nalar. Bagi kita yang udah mengalami asam garam social media mungkin faham bahwa informasi yang ada di social media mesti diekstraksi dan dikurasi mandiri. Sayangnya hal ini sulit diterapkan untuk generasi orang tua (boomer) yang langsung menelan informasi mentah-mentah dan bikin asumsi mandiri yang mana bikin mereka jadi sasaran empuk buzzers sialan 🤬.

Pertanyaan penting di pemilu 2024, apakah Gen-Z mempelajari sejarah sebagaimana Millenials? Aku kurang tahu bagaimana kurikulum pelajaran sejarah kini, namun di rentang usia Millenials – Gen-Z ada banyak sejarah tercipta. Saat ini pengetahuan terbuka lebar, perpustakaan fun, akses internet cepat dan pada pake smartphone. Dengan semua kemudahan ini kurasa nggak ada salahnya untuk melakukan in depth research ketimbang lempar pertanyaan ke akun base.

POLUSI VISUAL
Di masa kampanye usaha konveksi, printing dan merchandise tenctunya marema, belum afdhol rasanya kalau kampanye nggak berbagi freebies yekan. Untukku alat peraga kampanye tergenggeus adalah baligo caleg dan bendera partai yang dipasang semena-mena. Maaf banget niya… tapi baligo caleg rerata bikin siwer, pabeulit antara visi misi, nomor urut, seruan ke TPS, wajah sumringah caleg dan logo partai. 

WAG
Sebagai admin WAG keluarga tentcunya aku perlu menjaga kedamaian dan kenetralan keluarga, that’s why aku udah mewanti-wanti untuk nggak nge-share apa pun tentang pemilu 2024, kalau ngeyel akan ku-kick dari WAG 🙂. Syudah bisa ditebak ya, aku berantem selama hampir seminggu gegara menjalankan tugas sebagai admin WAG 😅. Well… aku hanya nggak ingin WAG-ku rusuh perkara berbeda pilihan capres atau di-spam potongan-potongan video dengan narasi yang menghasut.

Sejujurnya aku jengkel pake bangeddd dengan fanastisme rang-o-rang pada capres pilihannya, macem… B kali aja ah… mereka begini begitu kan ada maunya 🤭. Nggak perlulah bikin statement dukung capres dji, sam, soe di social media karena bisa bikin hubungan keluarga nggak nyaman. Kalyan adalah satu diantara sekian juta orang, bukan satu-satunya, bukan pula pusat dunia.

DEKLARASI SANA SINI
Kita nggak bisa mengontrol massa yang berinisiatif bikin aliansi atau deklarasi, mereka hanya mencari teman dengan minat yang sama. Toh sebagian orang masih membutuhkan validasi, sebagian orang kebutuhan validasinya udah terpenuhi. To be honest, aku nggak ada masalah dengan deklarasi sana sini, aku hanya menyayangkan bagaimana sebagian orang mendeskriminasikan rang-o-rang yang nggak sejalan dengannya.

AGAMA KAMU APA?
The ugly truth… Indonesia masih rentan terhadap isu yang berkaitan dengan agama, pemuka agama dan pendakwah palsu. Kuyakin bukan hanya aku yang gedeg dengan politisasi agama, tahu sendiri laya gimana chaos-nya saat agama lebur dalam politik. Maaf banget niya… tapi aku nggak yakin malaikat Jibril akan melakukan hal-hal di luar job desk-nya 🥺. Pun dengan kampanye di pesantren, plis euy… alun-alun masih lega.

Kuharap kalyan faham bahwa negara dan agama adalah hal yang berbeda, Indonesia mengakui lebih dari 1 agama dan kita semua bersatu sebagai tanggal merah di kalender. Presiden adalah pemimpin negara bukan pemimpin salah satu umat, kupikir seharusnya kita memilih capres yang bisa memimpin bukan sekedar berakhlak baik dan bisa membaca Al-Qur’an. Iman adalah hal yang personal antara manusia dan Tuhan, dan sebaik-baiknya ibadah adalah yang dirahasiakan.

TANDA KITA UDAH TUA
Aku lupa pernah baca di mana, salah satu tanda kita udah tua adalah ada teman yang nyaleg, demmm… 😌.FYI. Salah satu temanku nyaleg di pemilu 2024, sezuzurnya aku mengkaget ia nyaleg. Meski temanku nggak mendapatkan dukungan sebagaimana mestinya, aku bersyukur ia akhirnya menemukan passion yang sesuai dengannya. 

***

Edan juga niya netizen, perjalanannya menelusuri kehidupan personal capres udah macem perjalanan menuju inti bumi. Kurasa pemilu nggak hanya bikin rang-o-rang makin kritis atau malah apatis, tapi juga bikin rang-o-rang menunjukkan sisi buruk yang sebelumnya disembunyikan. H-7 pemilu 2024 situesyen kampanye udah gila-gilanya, pun dengan netizen yang udah ikutan gila memikirkan negara 5 tahun yang akan datang.

Well... semoga kita bisa melalui pemilu 2024 dengan baik ya, meski berbeda pilihan capres.
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hello~ ma fren…

Beberpa minggu lalu aku nonton Not Friends di BEC sepulang kerja, nggak kuku euy baca review-nya rang-o-rang yang bilang filmnya bagus. Tadinya aku mau nonton di Kings aja biar dekat, eh saat dicek nggak ada jadwalnya dongs padahal sama-sama CGV *iyeee beda market *heu 😅. Aku memilih nonton di BEC yang lokesyennya masih dekat, hanya sekali naik TMP yang bulan ini gratis karena masih dalam proses serah terima pengelolaan ke PEMDA. Sezuzurnya aku herman mengapa harga tiketnya bisa 20K aja? Tapi aku sih yes ya 😉.

aku kepada CGV

Setelah berkali-kali nonton film Thailand aku sampai pada kesimpulan bahwa mereka ‘main’ banget niya di genre remaja dan komedi. Favorite-ku tentculah A Little Things Called Love dan Hello Stranger, entah kenapa kalau ada Sudarat Butrprom filmnya jadi rame padahal dia nggak ngapa-ngapain 😂. Oh ya, jangan lupakan Thai ads yang bisa bikin kita ngakak karena idenya yang agak out ouf the box atau bikin kita terharu saking tersentuhnya.

FYI. Thailand adalah satu-satunya negara anggota ASEAN yang nggak pernah dijajah.

Not Friend adalah film ber-genre coming-of age yang menceritakan tentang persahabatan yang terjalin antara teman yang (sebelumnya) nggak berteman. Adalah Pae (Anthonny Buisseret) yang mesti pindah sekolah karena suatu insiden receh *cebel deh 🥲. Di sekolah barunya Pae duduk di sebelah Joe (Pisitpol Ekahongpisit) yang friendly kek Vidi, sayangnya Joe meninggal nggak lama kemudian. Tentcunya mereka semua merasa kehilangan Joe, apalagi ini adalah tahun terakhir mereka di sekolah.



Pae yang ingin memperbaiki nasib (karena nggak tertarik meneruskan usaha bapake bikin tepung) mendapatkan info mengenai lomba membuat film pendek yang hadiahnya: bisa masuk unversitas tanpa tes. Pae kemudian memilih shortcut ini dan berencana membuat film pendek untuk mengenang kematian Joe. Hmm… sus banget nggak sih 😁. Apakah duduk bersebelahan selama sebulan otomatis menjadikan mereka bestie? Maap banget nih Pae, teman yang udah duduk bersebelahan selama 3 tahun denganku bukanlah bestie-ku 🥲.

Proyek film pendeknya ini mengantarkan Pae bertemu dengan Bokeh (Thitiya Jirapornslip) bestie-nya Joe saat SMP, Bokeh yang tahu niat tersembunyi Pae kemudian mengancam Pae. Sialnya, karena proyek film pendeknya udah tersebar sana sini, pihak sekolah pun dengan senang hati mendukungnya, fakkk banget laini dramatisasinya haha… 🤣. Saat niat pengakuan dosa berubah menjadi orasi, gilsss… sungguh sangat menggugah, terutama scene yang ada dialog ini:


Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Hay~

Satu-satunya hal yang bisa membuat Bandung lengang selain koronces adalah banjir jabodetabek, serius yaini… hanya banjir yang bisa menyetop warga jabodetabek healing ke Bandung 😅. I just want you to know betapa nikmehnya Bandung saat lengang begini… 🥲 warga Bandung yang sebenarnya hanya akan beraktivitas hanya setengah hari saat weekend, sisanya mah menghabiskan waktu di rumah apalagi di saat hujan. Makan cuankie atau Indomie enak kayanya 😂...

Minggu ini Bandung banjir, Bandung Kota pula… Braga pula… 😅. Hal yang sama sekali nggak diperkirakan adalah debit air sungai Cikapundung akan luber dan menggenangi jalan Braga. Intensitas hujan yang konsisten turun sepanjang hari bikin daerah Gedebage dan Dayeuh Kolot banjir seketika, nggak udah ditanya gimana effort-nya rang-o-rang untuk sampai ke rumah. Karenanya kita memutuskan untuk beredar ke daerah Dago, dan akhirnya… *drum roll 🥁 ke Warung Lela.

Barangsiapa yang pernah membaca Cintapuccino atau chick-lit-nya Ninit Yunita pasti tahu bahwa di Bandung bagian aesthetic ada tempat bernama Warung Lela (WaLe) 😆. Kita udah baca Cintapuccino sejak SMP, makanya Warung Lela masuk list tempat yang ingin dikunjungi saat kuliah nanti, kuat ka hahanjirrr 🤣. Nyatanya, konsep kuliah-main-pacaran hanyalah angan-angan belaka, yang ada kita semua payah karena energinya terserap Dementor tugas 🤯.


Sebagai mahasiswi ber-budget rata-rata hiburan kita nggak jauh dari nonton di bioskop, karaoke dan nginep-nginepan. Karena nggak punya kendaraan pribadi maka tujuan main kita sebisa mungkin yang angkot-oriented atau jalan kaki dikit. Untuk kita, Kebun Binatang dan Taman Lalu Lintas lebih accessible ketimbang Warung Lela yang lokasinya nyempil entah dimana. Bisa sih pake taksi, cuma nanti pulangnya gimans… mana argonya cepet banget 😅.

Perjalanan menuju Warung Lela lancar banget… Thanks to G-Maps yang meng-guide kita sampai di tujuan. Kukira lokasinya berada di jalan yang agak ramai, ternyata masuk ke kompleks dosen Unpad yang… konturnya split level 😁. Karena situesyannya yang nggak begitu ramai kita bisa mendapatkan spot parkir dengan mudah, kalau situesyennya ramai kemungkinan akan agak sulit ya… Oh ya, di samping Warung Lela ada masjid kompleks, bagi kalyan yang muslim bisa ikut sholat di sana.

feels like (somebody) house

Warung Lela terbagi di 2 kavling yang bersebrangan, yakni Warung Lela atas dan Warung Lela bawah *istilah bikin sendiri 😎. Degan sotoynya kita langsung menuju Warung Lela atas karena mengira Warung Lela bawah adalah serving area 😅. Warung Lela memiliki bangunan berkonsep joglo yang dipenuhi oleh tanaman-tanaman hijau yang dirawat dengan baik, yang membedakan adalah view-nya. Warung Lela atas memiliki view tanaman sedangkan Warung Lela bawah memiliki view Bandung city lights.

Setelah berkeliling mencari meja ter-cozy untuk ngobrol, kita memutuskan untuk duduk di meja yang berada di samping taman, berbatasan langsung dengan masjid. Sambil menunggu order-an datang, kita berkeliling tamannya dan mengambil foto, yang ternyata hasilnya kurang OK karena pencahayaannya redup. Kalau nggak gerimis mungkin view-nya dari Warung Lela atas akan lebih jelas.

rimbun banget ygy

aku saat ngantor :)

tetap ngobrol~

Kita order yamin dan yahunnya aja, kalyan nggak usah order versi special-nya karena bedanya hanya ditambahi siomay, sisanya sama aja kok 😅. So far rasanya sih OK namun nggak yang wow gimana gitu ya… Mungkin karena kita udah sering makan yamin yang enak, rasanya jadi B aja. Kalau kita mencobanya 10-15 tahun yang lalu kita pasti akan merasa yaminnya enak banget, namun karena kita mencobanya sekarang kita merasa yaminnya enak aja. 

Untuk minumnya kita order teh tawar karena teh manis harganya dua kali lipat, mungkinkah Warung Lela diam-diam memaksa kita menjauhi gula? 🤔. Untuk kita yang nggak pernah mengalami masa nongkrong di Warung Lela selepas kuliah tentcunya kita nggak memiliki keterikatan macem Mulang Sari. Karenanya kita merasa Warung Lela ini overpriced dan under expectation, meski tempatnya memang nyaman untuk ngobrol lokasinya yang agak nyempil bikin nyerah 😁.

yahun special

yamin manis baso

Akhirul kalam… kalau saat ini ada tempat atau makanan atau apa aja yang hype kusarankan kalyan untuk mencobanya, just go for it. Karena akan ada saatnya yang anget berubah menjadi yang anyep 😆.

Warung Lela
📍 Jl. Kupa No.6, Cigadung, Kec. Cibeunying Kaler, Kota Bandung
📅 Senin-Minggu 08.00-20.00
🍛 32K-69K
🍜 25K-43K 
🥟 19K-26K 
🥤 7K-30K

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Newer Posts
Older Posts

Paused Moments

Let's Get In Touch

  • Behance
  • Letterboxd
  • LinkedIn

Disclaimer

It is prohibited to copying any content from this blog without permission. Please let me know if your privacy has been violated through the content or find something that needs to be credited correctly.

Note

My post may contain affiliate links, which means I will earn a commission if you buy through the link. There is no compulsion as we have different preferences and needs. Thank you :)

Alone Alone Kelakone

2025 Reading Challenge

2025 Reading Challenge
Lestari has read 0 books toward her goal of 6 books.
hide
0 of 6 (0%)
view books

Archives

  • ►  2011 (7)
    • ►  May (1)
    • ►  Nov (6)
  • ►  2012 (19)
    • ►  Jan (1)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (8)
    • ►  Jun (2)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (1)
    • ►  Nov (1)
  • ►  2013 (12)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Oct (1)
  • ►  2014 (20)
    • ►  Jan (2)
    • ►  May (1)
    • ►  Aug (1)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (8)
  • ►  2015 (62)
    • ►  Jan (6)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  Jun (7)
    • ►  Jul (1)
    • ►  Aug (10)
    • ►  Sep (7)
    • ►  Oct (11)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (7)
  • ►  2016 (64)
    • ►  Jan (5)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (2)
    • ►  May (6)
    • ►  Jun (1)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (7)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (9)
    • ►  Nov (6)
    • ►  Dec (11)
  • ►  2017 (76)
    • ►  Jan (10)
    • ►  Feb (5)
    • ►  Mar (6)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (12)
    • ►  Jun (10)
    • ►  Jul (7)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (6)
  • ►  2018 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (7)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (5)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2019 (39)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (3)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (5)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (1)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2020 (48)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (2)
    • ►  Mar (7)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (2)
    • ►  Sep (3)
    • ►  Oct (7)
    • ►  Nov (3)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2021 (44)
    • ►  Jan (2)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (2)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (4)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (3)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (4)
    • ►  Nov (4)
    • ►  Dec (5)
  • ►  2022 (47)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (4)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (5)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (2)
    • ►  Oct (5)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (3)
  • ►  2023 (41)
    • ►  Jan (3)
    • ►  Feb (3)
    • ►  Mar (3)
    • ►  Apr (3)
    • ►  May (2)
    • ►  Jun (3)
    • ►  Jul (5)
    • ►  Aug (4)
    • ►  Sep (6)
    • ►  Oct (3)
    • ►  Nov (2)
    • ►  Dec (4)
  • ►  2024 (48)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (4)
    • ►  Mar (5)
    • ►  Apr (4)
    • ►  May (4)
    • ►  Jun (5)
    • ►  Jul (4)
    • ►  Aug (5)
    • ►  Sep (4)
    • ►  Oct (2)
    • ►  Nov (5)
    • ►  Dec (2)
  • ▼  2025 (6)
    • ►  Jan (4)
    • ►  Feb (1)
    • ▼  Apr (1)
      • Ramadan di Rumah

SERIES

Book Quaranthings Screen Shopping Annual Post Blogging 101 Hari Raya Hidden Gems Series

Friends

  • D. R. Bulan
  • Dari Kata Menjadi Makna
  • Ikan Kecil Ikugy
  • Jolee's Blog
  • Mazia Chekova
  • Noblesse Oblige
  • Perjalanan Kehidupan
  • Pici Adalah Benchoys
  • The Random Journal

Blogmarks

  • A Beautiful Mess
  • A Plate For Two
  • Astri Puji Lestari
  • Berada di Sini
  • Cinema Poetica
  • Daisy Butter
  • Dhania Albani
  • Diana Rikasari
  • Erika Astrid
  • Evita Nuh
  • Fifi Alvianto
  • Kherblog
  • Living Loving
  • Lucedale
  • Monster Buaya
  • N. P. Malina
  • Nazura Gulfira
  • Puty Puar
  • Rara Sekar
  • What An Amazing World
  • Wish Wish Wish
  • Yuki Angia

Thanks for Coming

Show Your Loves

Nih buat jajan

Blogger Perempunan

Blogger Perempuan

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates